Laman

new post

zzz

Jumat, 22 September 2017

SBM E 4-d “PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN”

KONSEP DASAR PEMBELAJARAN
“PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN”

Wilda Karimah (2021115156)
Kelas : E
  
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017




KATA PENGANTAR

            Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT , karena dengan Rahmat, karunia, serta Taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Prinsp-prinsip pembelajaran” . Saya sangat berterima kasih kepada bapak Muhammad hufron, M.S.I selaku Dosen mata kuliah Strategi Belajar Mengajar di IAIN pekalongan yang telah membimbing saya untuk menyelesaikan tugas ini.
           Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Prinsp-prinsip pembelajaran , saya menyadari sepenuhnya bahwa di makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa adanya saran yang membangun.
           Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya, sebelumnya saya memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun dari Bapak dosen dan para pembaca yang budiman demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Pekalongan, 18 September 2017


Wilda karimah



BAB I
PENDAHULUAN

A.        Tema             
Tema garis besar makalah ini adalah “Konsep Dasar Pembelajaran.
B.        Sub Tema
Sub Tema nya adalah “prinsip-prinsip pembelajaran”.
C.        Mengapa Penting dikaji
          tema ini penting dikaji karena kita nantinya akan menjadi seorang guru harus tahu tentang prinsip-prinsip pembelajaran supaya nantinya dalam kita mengajar akan berjalan lancar teratur dan terhindar dari beberapa hambaan dalam proses pembelajaran.

                                                                
                                 



BAB II
PEMBAHASAN

A.    PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN
     Agar lalu lintas pengajaran bisa berjalan dengan lancar dan terhindar dari berbagai hambatan yang berakibat pada stagnasi pengajaran, maka guru haru mengerti, memahami, menayati berbagai prinsip pengajaran sekaligus mengaplikasikan pada saat dia melaksanakan tugasnya.[1]
     prinsip umum yang harus dijadikan pegangan untuk guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:
a.       mengajar harus didasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa. apa yang dipelajari merupakan dasar dalam mempelajaribahan yang akan diajarkan.
b.      pengetahuan dan ketrampilan yang diajarkan harus bersifat praktis. bahan pelajaran yang bersifat praktis berhubungan dengan situasi kehidupan.hal ini menarik minat sekaigus memotivasi belajar.
c.       mengajar harus memperhatikan perbedaan individual setiap siswa.
d.      kesiapan dalam belajar sangat penting dijadikan landasan dalam mengajar.
e.       tujuan pengajaran harus diketahui siswa.
f.       mengajar harus mengikuti prinsip psikologis tentang belajar. para ahli psikologi merumuskan prinsip, bahwa belajar itu harus bertahap dan meninggkat. oleh karena itu mengajar haruslah mempersiapkan bahan pelajaran yang bersifat dari mudah ke yang lebih sulit, dari umum ke yang lebih khusus, dan dari konkret ke abstrak dan seterusnya.[2]
     prinsip pembelajaran ini berkedudukan sebagai asas atau kebenaran yang menjadi pokok dalam berfikir dan bertindak selama proses pembelajaran berlangsung. oleh karena itu pembelajaran akan membantu pendidik dalam memilih tindakan yang tepat sehingga terhindar dari tindakan yang kelihatan baik tapi justru merugikan peserta didik atas pencapaian tujuan pembelajaran. Dimyati dan Mujiono (1994) memaparkan prinsip-prinsip pembelajaran yang meliputi:
1.      Prinsip Aktivitas
     Thomas M. Risk dalam bukunya “principles & practices of teacing”, mengemukakan teacing is evidance of  learning experiences (mengajar adalah proses membimbing pengalaman belajar). pengalaman belajar itu mungkin bisa diperoleh jika peserta didik dengan keaktifannya sendiri bereaksi terhadap lingkungan. dengan demikian belajar yang berhasil meski melalui berbagai macam aktivitas baik aktivitas fisik maupun psikis.
     prinsip aktivitas-aktivitas didasarkan pada pandangan psikologis bahwa segala ssuatu (pengetahuan) harus diperoleh melalui pengamatan (mendengar, melihat, dan sebagainya) dan pengalaman sendiri. jiwa itu dinamis, memiliki energi, untuk dapat menjadi aktf sebab didorong oleh kebutuhan-kebutuhan.[3]
2.      Prinsip Motivasi
     walker (1967) dalam bukunya “conditioning and instrumntal learning” menyatakan “perubahan-perubahan yang dipelajari memberi hasil yang baik bila mana orang mempunyai motivasi untuk melakukannya”.
     thomas m. risk memberi pengertian motivasi sebagai berikut. motivasi adalah usaha yang didasari oleh pihak guru untuk menimbulkan motif-motif para peserta didik yang menunjang kearah tujuan belajar.
     kemudian, Pof.S. Nasution mengemukakan: motivasi peserta didik adalah menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga anak itu mau melakukan apa yang dapat dilakukan.
     motivasi berperan penting dalam proses pembelajaran.dengan alasan ini guru berusaha menyajikan materi pembelajaran yang dikemas sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didikseprti dengan menggunakan media pembelajaran interaktif. disamping itu motivasi juga berperan penting dalam proses pembelajaran karena merupakan daya yang dapat menggerakan dan mengarahkan peserta didik untuk belajar.[4]
3.      Prinsip Individualis
     individu sebagai manusia merupakan orang-orang yng memiliki pribadi atau jiwa sendiri. kekhususan jiwa itu menyebabkan individu yang satu berbeda dengan individu yang lain.
     Iqbal mengatakan bahwa perkembangan individualitas merupakan suatu proses yang kreatif. dalam proses individu harus memainkan peran yang aktif, selalu mengadakan aksi dan reaksi yang bertujuan trhadaplingkunannya. dengan demikian tumbu kembangnya individu sangat didukung oleh lingkungan (kelas).
     Alghozali mengatakan bahwa kejadian pertama dan utama bagi guru adalah mengajarkan kepada peserta didik apa yang mudah dipahami, sbab suatu bidang studi yang sukar akan berakibat kericuhan mental / akal dan peserta didik akan menjauhi/tidak memperhatikan.[5]
     peran sebagai guru harus memandang perbedaan tiap individu dan berusaha memfasilitasinya dalam kegiatan belajar. guru tidak boleh menyamakan individu yang satu dengan individu yang lain,kadang individu yang satu berbeda penangkapan materinya dengan individu yang lain.[6]
4.      Prinsip Lingkungan
     pembawaan yang potensial pada individu itu tidak spesifik melainkan bersifat umum dan dapat berkembang menjadi bermacam macam kenyataan hasil interaksi dengan lingkunggan.
     hasil penyediaan pakar psikologi menyebutkan bahwa faktor pembawaan lebih menentukan dalam hal intelegensi, fisik dan reaksi indrawi. adapun faktor lingkungan lebih berpengaruh dalam hal pembentukan kebiasaan, kepribadian, sikap dan nilai.
ada dua macam menggunakan lingkungan sebagai sumber pengajaran:
a.       membawa peserta didik dalam lingkungan dan masyarakat untuk keperluan pelajaran.
b.      membawa sumber-sumber dari masyarakat kedalam kelas pelajaran untuk kepentingan pribadi.
5.      Prinsip Konsentrasi
     secara psikologis jika memusatkan perhatian pada sesuatu maka segala stimulus lainnya yang tidak diperlukan tidak masuk dalam alam sadarnya. akibatnya dalam keadaan ini adalah pengamatan menjadi sangat cermat dan berjalan dengan baik. stimulus yang menjadi perhatiannya kemudian menjadi mudah masuk kedalam ingatan, juga akan menimbulkan tanggapan yang terang, kokoh, tidak mudah hilang bahkan dapat dengan mudah untuk direproduksikan.
6.      Prinsip Peragaan
     peragaan meliputi semua pekerjaan pancaindera yang bertujuan untuk mencari pemberian pemahaman suatu hal secara lebih tepat dengan mengunakan alat-alat indera.
7.      Prinsip Kerja Sama dan Persaigan
     Jean D.Grambs berpendapat bahwa pengajaran disekolah yang demokratis, kerjasama maupun persaingan sama pentingnya, hanya persaingan yang dimaksud bukan bertujuan untuk memperoleh hadiah/kenaikan pangkat, tetapi untuk mencapai hasil yang lebih tinggi atau untuk memecahkn masalaah yang dihadapi kelompok.[7]
8.      Prinsip Keterlibatan Langsung
     pendidik seharusnya menyadari bahwa peserta didik perlu terlibat langsung dalam proses pembelajaran. keterlibatan yang dimaksud adaah berkaitan dengan keterlibatan secara fisik, mental, emosional, dan intelektual dalam kegiatan pembelajaran. prinsip ini dapat terlibat dalam berbagai macam kegiatan pembelajaran seperti dibawah ini.
a.       menggunakan media langsung yang dapat digunakan oleh peserta didik.
b.      memberikan tugas untuk mempraktikan gerakan yang ditentuka oleh pendidik.
c.       memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan eksperimen.
9.      Prinsip Pergaulan
     teori yang memperkuat prinsip pergaulan adalah teori psikologiasosiasi. yang mengemukakan bahwa belajar adalah pembentukan gabungan antara stimulus dan respon. teori ini mengisyaratkan bahwa memperbanyak pergaulan akan memperbesar timbulnya respon secara tepat.
10.  Prinsip Tantangan
     prinsip tantangan menyangkut materi pembelajaran yang bersifat menantang. hal ini mengindikasikan bahwa pendidik diharapkan menyediakan materi pembelajaran yang memerlukan pemecahan masalah, tanggapan, dan latihan-latihan kepada peserta didik.
11.  prinsip umpan balik dan penguatan
     dalam proses pembelajaran terdapat dua macam penguatan yang diberikan kepada peserta didik, yaitu: penguatan positif dan penguatan negatif.
     penguatan pertama diberikan ketika peserta didik mendapatkan hasil belajar yang baik sehimgga terdorong untuk belajar dengan giat. penguatan kedua diberikan kepada beserta didik yang mendapatkan hasil belajar yang kurang baiksehimgga terdorong untuk mempelajari dan tekun setelah mengetahui penjelasan atas kesalahan hasil pekerjaannya. pendk kata umpan balik atas hasil pekerjaan peserta didik juga diperlukan dalam proses pembelajaran.[8]


B.     PRINSIP-PRINSIP DALAM PEMBELAJARAN AKTIF KREATIF EFEKTIF DAN MENARIK (PAKEM)
     Sekurang kurangnya ada empat prinsip PAKEM, yaitu sebagai berikut:
1.      mengalami : dalam hal ini peserta didik mengalami langsung dengan memanfaatkan banyak indera. bentuk konkritnya adalah peserta didik melakukan pengamatan, percobaan, wawancara.
2.      interaksi : dalam hal ini interaksi antar peserta didik dengan dirinya sendiri, dengan guru, baik melalui diskusi atau tanya jawab maupun melalui metode lain.
3.      komunikasi: dalam halii komunikasi perlu diupayakan. komunikasi adalah cara kita menyampaikan apa yang kita ketahui. interaksi tidak cukup jika tidak terjadi komunikasi. bahkan interaksi menjadi lebih bermakna jika interaksi itu komunikatif.
4.      refleksi: merupakan hal penting yang lain agar pembelajarannya itu bermakna. pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang memungkinkan terjadinya refleksi dari peserta didik ketika mempelajari sesuatu. refeksi disini adalah memikirkan kembali apa yang telah diperbuat atau dipikirkan dengan refleksi kita bisa menilai efektif atau tidaknya pembelajaran.[9]


BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
     Prinsip pembelajaran ini berkedudukan sebagai asas atau kebenaran yang menjadi pokok dalam berfikir dan bertindak selama proses pembelajaran berlangsung. Dimyati dan Mujiono (1994) memaparkan prinsip-prinsip pembelajaran yang meliputi Prinsip Aktivitas, Prinsip Motivasi, Prinsip Individualis, Prinsip Lingkungan, Prinsip Konsentrasi, Prinsip Peragaan, Prinsip Kerja Sama dan Persaigan, Prinsip Keterlibatan Langsung, Prinsip Pergaulan, Prinsip Tantangan, prinsip umpan balik dan penguatan.
     Prinsip-prinsip dalam pembelajaran aktif kreatif efektif dan menarik (pakem) ada empat yaitu : mengalami, interaksi, komunikasi, refleksi.


DAFTAR PUSTAKA

            Daryanto dan Tasrial. 2012.  Konsep Pembelajaran Kreatif.  Yogyakarta : Gava Media.
            B. Uno , Hamzah. 2011.  Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : PT. Bumi Aksara
            Mustakim, Zaenal . 2011. Strategi & Metode Pembelajaran. Pekalongan : STAIN Pekalongan Press
            Mustakim, Zaenal. 2017.  Strategi & Metode Pembelajaran (Edisi Revisi).  Pekalongan : IAIN Pekalongan Press
 










PROFIL PEMAKALAH


Nama                           : Wilda Karimah                      
Nim                             : 2021115156               
TTL                             : pekalongan, 4 november 1995                
Alamat                        : Jl. Jrebeng kembang rt/rw: 1/1 no.02 kec.karangdadap kab.pekalongan     
Riwayat Pendidikan   :
1.      TK muslimat NU prawasan barat kedungwuni
2.      SD NEGERI 1 Kedungwuni
3.      SMP NEGERI 1 kwdungwuni
4.      SMA ISLAM YMI Wonopringgo
5.      IAIN Pekalongan Tahun 2015 sampai sekarang



                [1] Zaenal Mustakim, Strategi & Metode Pembelajaran, (Pekalongan : STAIN Pekalongan Press, 2011), Hlm. 38
                [2] Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2011), Hlm. 7
                [3] Zaenal Mustakim, Op.Cit. Hlm. 39
                [4] Zaenal Mustakim, Strategi & Metode Pembelajaran (Edisi Revisi), (Pekalongan : IAIN Pekalongan Press, 2017), Hlm.
                [5] Zaenal Mustakim, Op.Cit. Hlm. 40
                [6] Ibid, Hlm. 55
                [7] Zaenal Mustakim, Op.Cit. Hlm. 41-42
                [8] Zaenal Mustakim, (Edisi Revisi),  Op.Cit. Hlm. 53-55
                [9] Daryanto dan Tasrial, Konsep Pembelajaran Kreatif, (Yogyakarta : Gava Media,2012), Hlm. 114-115 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar