MAKALAH
KLASIFIKASI
ILMU PEGETAHUAN
(Hadits
28: Ilmu Tentang Pencipta)
Disusun Guna Memenuhi
Tugas:
Mata
Kuliah : Hadits Tarbawi II
Dosen
pengampu : M.Ghufron Dimyati, M.S.I
Disusun
Oleh:
Nurul
Aeni 2021 111 162
Kelas: E
TARBIYAH PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai manusia kita di wajibkan untuk selalu berdo’a kepada Allah SWT.
Selain berdo’a juga dzikir adalah cara kita dalam mengingat Allah. Dan
sesungguhnya berdzikir kepada Allah adalah ibadah yang paling baik dan agung.
Dan dzikir yang terbaik adalah membaca kalamullah.
Dzikir yang baik itu wajib
menghadirkan hati dan memahami maknanya dengan semaksimal mungkin, sehingga
dzikirny dapat minentramkan jiwa, membuat hati mewnjada tenang.
Dzikir juga merupakan shadaqah yang palinnng baik bagi diri. Jika kita
tidak memiliki kelebihan harta, maka bacalah tasbih, takbir tahmid, dan tahlil.
Dzikir bisa kita lakukan dimana saja dan
kapan saja.
BAB II
PEMBAHASAN
Klasifikasi
Ilmu Pengetahuan
A.
Hadits 28: Ilmu Tentang Pencipta
عَنْ عَبْدُ اللهِ بْنِ
مَسْعُوْدٍ قَالَ : " كَانَ نَبِيُّ
اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهٍ وَسَلَّمَ اِذَا اَمْسَى قَالَ اَمْسَيْنَا اَوْاَمْسَى
الْمُلْكُ لِلهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ
لَهُ –قَالَ اراه قَالَ فِيْهِنَّ --- لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ رَبِّ اَسْاَلُكَ خَيْرُ مَا فِي هَذِهِ الَّليْلَةَ وَخَيْرُ
مَا بَعْدُهَا وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّمَافِي هَذِهِ الَّليْلَةَ وَشَرِّمَا بَعْدهَا
رَبِّ اَعُوذُبِكَ مِنَ اْلكَسْل وَسُوْءِ الْكُبْرِ رَبِّ اَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ
فِي النَّارِ وَعَذَابِ فِي الْقَبْرِ وَاِذَا اَصْبَحَ قَالَ ذَلَكَ اَيْضًاَصْبَحَنَاوَاَصْبَحُ
الْمُلْكِ للهِ"
(رواه مسلم في الصحيح, كتا ب
الذ كر والدعاء والتوبة والاستغفا ر, باب التعوذ من شر ما عمل ومن شر ما لم يعمل)
B.
Terjemah Hadits
“ Dari Abdullah bin Mas’ud berkata: Diwaktu sore Nabi
SAW,mengucapkan: kami telah memasuki waktu sore dan kerajaan milik Allah juga
memasuki waktu sore, segala puji bagi Allah SWT, tidak ada Tuhan yang berhak
disembah kecuali Allah Yang Maha Esa,
tiada sekutu bagi-Nya, ( Rawi berkata,menurutku dia mengucapkan
padanya). Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dialah Yang Maha Kuasa
atas segala sesuatu. Ya Rabbi, aku memohon kepada-Mu kebaikan dimalam ini dan
kebaikan sesudahnya, aku berlindung kepad-Mu dari kejahatan malam ini dan
kejahatan sesudahnya. Ya Rabbi, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan
keburukan hari tua (pikun). Ya Rabbi, aku berlindung kepada-Mu dari siksa api
neraka dan siksa dalam kubur. Bila masuk waktu pagi Nabi membaca itu juga, kami
telah memasuki waktu pagi dan kerajaan Allah juga memasuki pagi hari.
C.
Makna Mufrodat
Senja/sore
|
امسى
|
Kerajaan
|
الملك
|
Satu-satunya
|
وحده
|
Sekutu
|
شريك
|
Aku memohon
|
اسا لك
|
Kebaikan
|
خير
|
Kejahatan
|
شر
|
Kemalasan
|
كسل
|
Siksa
|
عذاب
|
D.
Biografi Perowi
1.
Abdullah bin Mas’ud
Nama
lengkapnya Abdullah bin Mas’ud bin Ghafil bin Habib Al-Huzali. Ibunya adalah
Ummu Abd Hudzailiyah. Ibnu Mas’ud termasuk orang yang pertama kali masuk Islam.
Diriwayatkan bahwa dia orang keenam orang yang masuk Islam. Dia orang yang pertama kali terang-terangan
membaca Al-Qur’an di Makkah. Dia hijrah ke Habasyah kemudian ke Madinah. Ikut
serta perang Badar bersama Rosulullah, Baiat Ar-Ridhwan dan semua peperangan.
Bahkan ikut serta dalam perang Yarmuk setelah Rosulullah wafat.
Dia adalah pelayan Rosulullah yang amanah, penjaga rahasianya, teman ketika
mukim dan bepergian.[1]
Dia termasuk ulama’
besar dari kalangan sahabat dan penghafal Al-Qur’an. Rosulullah menyifatinya
dalam sabdanya, “sesungguhnya kamu adalah seorang anak yang berilmu.
Abdullah bin Mas’ud
meriwayatkan dari Nabi sebanyak 848 hadits. Setelah Nabi wafat dia menjadi
penanggung jawab baitul mal di Kuffah. Dia wafat di Madinah pada tahun 30 H,
ketika berusia sekitar 60 tahun.[2]
2.
Imam Muslim
Nama lengkapnya adalah Imam Abul
Husain Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz al Qusyairi an Naisaburi.
Imam Muslim dilahirkan di Naisabur, tahun 202 H atau 817 M.
Kecenderungan Imam Muslim kepada
ilmu hadits tergolong luar biasa. Keunggulannya dari sisi kecerdasan dan
ketajaman hafalan, ia manfaatkan dengan sebaik mungkin. Di usia 10 tahun,
Muslim kecil sering datang berguru pada Imam Ad Dakhili, seorang ahli hadits di
kotanya. Setahun kemudian, Muslim mulai menghafal hadits dan berani mengoreksi
kekeliruan gurunya ketika salah dalam periwayatan hadits.
Dari berbagai sumber, Muslim
tercatat pernah ke khurasan. Di kota ini Muslim bertemu dan berguru kepada
Yahya bin Yahya dan Iishaq bin Rahawaih.pada rihlahya ke Mekkahuntuk menunaikan
haji 220 H, Muslim bertemu dengan Qa’nabi (muhaddits kota ini) untuk belajar
hadits padanya. Selain itu Muslim juga menyempatkan diri ke Hijaz. di kota
Hijaz ia belajar kepada Sa’id bin Mansur dan Abu Mas ‘Abuzar. Di Irak Muslim
belajar hadits kepada Ahmad bin Hanbal dan Abdullah bin Maslamah. Kemudian di
Mesir, Muslim berguru kepada ‘Amr bin Sawad dan Harmalah bin Yahya. Termasuk ke
Syam, Muslim banyak belajar pada ulama hadits kota itu.
Berkat kegigihan dan kecintaannya
pada hadits, Imam Muslim tercatat sebagai orang yang dikenal telah meriwayatkan
puluhan ribu hadits. Muhammad Ajaj Al Khatib, guru besar hadits pada Universitas
Damaskus, Syria, menyebutkan, hadits yang tercantum dalam karya besar Imam
Muslim, Shahih Muslim, berjumlah 3.030 hadits tanpa pengulangan. Bila dihitung dengan pengulangan, lanjutnya, berjumlah sekitar 10.000
hadits. Sedang menurut Imam Al Khuli, ulama besar asal Mesir, hadits yang
terdapat dalam karya Muslim berjumlah 4.000 hadits tanpa pengulangan, dan 7.275
dengan pengulangan. Jumlah hadits yang ditulis dalam Shahih Muslim merupakan
hasil saringan sekitar 300.000 hadits. Untuk menyelasekaikan kitab Sahihnya,
Muslim membutuhkan tidak kurang dari 15 tahun.
Imam Muslim Imam mempunyai guru hadits sangat banyak
sekali, diantaranya adalah: Usman bin Abi Syaibah, Abu Bakar bin Syaibah,
Syaiban bin Farukh, Abu Kamil al-Juri, Zuhair bin Harab, ’Amar an-Naqid,
Muhammad bin Musanna, Muhammad bin Yasar, Harun bin Sa’id al-Aili, Qutaibah bin
sa’id dan lain sebagainya.
Banyak para ulama yang meriwayatkan
hadits dari Muslim, bahkan di antaranya terdapat ulama besar yang sebaya dengan
dia. Di antaranya, Abu Hatim ar-Razi, Musa bin Harun, Ahmad bin Salamah, Abu
Bakar bin Khuzaimah, Yahya bin Said, Abu Awanah al-Isfarayini, Abi isa
at-Tirmidzi, Abu Amar Ahmad bin al-Mubarak al-Mustamli, Abul Abbas Muhammad bin
Ishaq bin as-Sarraj, Ibrahim bin Muhammad bin Sufyan al-Faqih az-Zahid. Nama
terakhir ini adalah perawi utama bagi Shahih Muslim. Dan masih banyak lagi
muridnya yang lain.
Imam Muslim mempunyai kitab hasil tulisannya yang
jumlahnya cukup banyak. Di antaranya:
- Al-Jamius Syahih
- Al-Musnadul Kabir Alar Rijal
- Kitab al-Asma’ wal Kuna
- Kitab al-Ilal
- Kitab al-Aqran
- Kitab Sualatihi Ahmad bin Hanbal
- Kitab al-Intifa’ bi Uhubis Siba’
- Kitab al-Muhadramain
- Kitab Man Laisa Lahu illa Rawin Wahidin
- Kitab Auladus Sahabah
- Kitab Auhamul Muhadisin.
Kitabnya yang paling terkenal sampai
kini ialah Al-Jamius Shahih atau Shahih Muslim.
Setelah mengarungi kehidupan yang
penuh berkah, Muslim wafat pada hari Ahad sore, dan di makamkan di kampung Nasr
Abad daerah Naisabur pada hari Senin, 25 Rajab 261 H. dalam usia 55 tahun.[3]
E.
Keterangan Hadits
Dalaam hadits di atas dijelaskan bahwa ((إذاأمسى Rasulullah ketika memasuki waktu senja selalu berdo’a untuk
meminta prlindungan Allah. Pada hakikatnya, berdo’a adalah cara kita dalam
mengingat Allah. Seperti halnya berdzikir. Dan orang yang berdzikir itu wajib
menghadirkan hati dan memahami maknanya semaksimal mungkin, sehingga berdzikir
itu memiliki pengaruh terhadap jiwanya, yang membuat hatinyamenjadi tenang dan
akhlaknya menjadi lurus (baik). Sebagamana firman Allah: “Hai orang-orang
yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dikir yang sebanyak-banyaknya.
Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. Dialah yang memberi
rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohon ampun untukmu), supaya Dia
mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan aalah Dia
yang Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (Al-Ahzab: 41-41).[4]
Dalam sabda
Rasulullah SAW اللهم انى اعوذ بك من
الكسل وسوءالكبر ) ), Al-Qadhi
berkata: bahwa kata الكبر memiliki dua wajah yaitu :
· اَلْكُبْرَ )Huruf Ba’ dibaca sukun ), artinya: merasa lebih
agung dari manusia lain(sombong).
· الْكِبَرِ )Huruf Ba’dibaca fathah ), artinya: tua renta,
kacau pikiran karena tua, dan kembali kepada seburuk-buruknya umur(pikun),
sebagaimana yang terdapat dalam hadits lainnya.
Dan menurut Al-Qadhi wajah kedua ini yang lebih dzohir dan lebih masyhur
dari pada wajah yang pertama. Beliau berkata: yang menyebutnya dari fathah
adalah imam Al-Harawi dan yang menyebutnya dengan dua wajah adalah imam
Al-khattabi, tapi beliau membenarkan yang dengan fathah, ini juga dibantu dikuatkan oleh riwayat an-Nasa’i yang berbunyi: وسوء
العمر
سُوْءِ الْكِبَرِ ( Suu-il kibari ), artinya keburukan diusia tua (kepikunan),
disini yang dimaksud usia tua ialah usia yang sangat tua, pada usia tersebut
seseorang kembali kepada masa kekanak-kanakan. Karena itu, ia
memerlukan seseorang yang merawat dan mengasuhnya dalam segala hal.[5]
F.
Aspek Tarbawi
Orang mukmin sangat membutuhkan ketenangan hati dan
kemantapan jiwanya. Oleh karena itu hendaklah ia berdzikir kepada Allah hngga ia selalu berhubungan
dengan Allah, bersandar kepada-Nya, memohon pertolongan dan perlindungan-Nya,
meminta ampunan dan maghfirah-Nya, sehingga ia diingat Allah di kerajaan-Nya
dengan karunia dan rahnat-Nya, dia menempuh jalan petunjuk dan kebenaran.[6]
Jika Rasulullah saja selalu berdo’a dan berdzikir
sestiap pagi dan sore seperti yang terdapat dalam hadits di atas, maka kita
sebagai ummatnya juga harus meniru apa yang dilakukan Rosulullah saw. Dan
sesungguhnya berdzikir kepada Allah adalah ibadah yang paling agung. Karena
dzikir kepada Allah akan membuat manusia berpegang taguh pada syariat-nya dalam
semua urusannya, merasa diawasi oleh Allah sehingga ia sendiri menjadi pengontrol
bagi dirinya. Maka luruslah akhlaknya dan baiklah semua perilakunya. Oleh
karena itu seorang muslim diperintahkan untuk senantiasa berdzikir dalam setiap
keadaannya.[7]
BAB III
KESIMPULAN
Dari hadits ini dapat disimpulkan bahwa sebagai
manusia yang penuh dengan salah dan kekurangan, diperintahkan untuk selalu
berdo’a memohon ampunan dan perlindungan kepada Allah, karena berdo’a adalah
salah satu cara agar kita selalu mengingat dan berhubungan langsung dengan
Allah. Sebagaimana yang dilakukan Nnabi Muhammad saw. yang selalu berdo’a
ketika masuk waktu senja dan pagi.
Selain berdo’a, kita juga dapat mengingat Allah
dengan berdzikir. Barang siapa yang mengucapkan “Allahu akbar, Laa ilaha
illallah, alhamdulillahii Rabbil’alamiin” dengan lisannya,meyakini dengan
sepenuh hati dan diriy, menghayati dengan pikirannya, maka dia akan mendapat balasan yang besar.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Mistu, Muhyiddin dan Musthafa Al-Bugha. 2008. Aal-Wwafi:
Syarah Hadits Arba’in Imam Nawawi, (edisi terjemahan olehImam Sulaiman).
Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Nashif, Mansyur Ali. 1996. Mahkota Pokok-Pokok Hadits Rasulullah
saw. Bandung: Sinar Baru Al-Gesindo.
assalamu'alaikum wr.wb
BalasHapusnama : ratna Wahyuningsih
nim : 2021 111 212
dzikir kan merupakan suatu ibadah yang sangat agung, dan dapat menimbulkan ketenangan hati dan kemantapan jiwanya.
yang saya mau tanyakan,,, bagaimana pendapat anda, bila ada seorang muslim yang berdzikir hanya disaat dia butuh ketenangan saja????
dan disaat dia sudah tenang, maka dia tdk berdzikir lagi.
terima kasih,,,
wassalamu'alaikum wr.wb
wa'alaikumSalam....
Hapusmenurut saya, kalau seorang berdzikir hanya saat dia butuh ketenangan saja ya tiadak apa-apa, boleh-boleh saja. hanya saja akan lebih baik & amat sangat dianjurkan agar kita selalu berdzikir setiap saat
Nur Fitriyani 2021 111 143
BalasHapussaya pernah mendengar firman Allah bahwa Allah menciptakan makhluk didunia tidak lain hanyalah untuk beribadah dan menyembah-Nya. namun, pada kenyataannya makhluk Allah tersebut banyak yang membangkang dan berpaling dari penciptanya. bagaimana pendapat pemakalah mengenai hal ini kenapa antara firman Allah dengan kenyataannya berbeda? atau mungkin pemahaman saya tentang firman Allah tersebut salah. mohon di jelaskan terima kasih.
memang Allah menciptakan makhluk di dunia ini untuk menyembah-Nya, namun Allah juga menciptakan sesuatu di dunia ini secara berpasang-pasangan agar tercipta keselarasan dan keseimbangan, seperti ada baik ada buruk, ada surga ada neraka, ada yang bertaqwa ada yang membangkang
HapusAlah juga berfirman, “Aku tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum merka mengubahnya”. Jadi Allah memberi pilihan kepada makhluk-Nya untuk menyembah-Nya ataupun tidak. Sabagai bukti dari sifat Maha Adil Allah, bukan berarti Allah tidak bisa mengubah semua makhluk-Nya agar taat kepada-Nya. Karna Allah juga Maha Bijaksana.
Hapusyulia rizqi mar'ati
BalasHapus2021 111 299
assalamualaikum..
dalam makalah ini diterangkan bahwa rasulullah melakukan doa diwaktu senja dan pagi, sebenarya apa alasannya dan mengapa hanya waktu itu saja?
kemudian adakah syarat atau kriteria tertentu agar doa bisa diterima oleh Allah swt..?
terimaksiih..
wassalamualaikum wr.wb...
Wa,alaikunSlm,,,,
HapusSebenarnya Rosulullah saw. berdo’a dan berdzikir setiap saat, tidak hanya di waktu senja dan sore hari saja. Hadits di atas menjelaskan bahwa ketika masuk waktu senja atau sore hari Rosulullah saw. berdo’a, begitu juga ketika waktu pagi telah tiba. Jadi, maksud hadits diatas itu bukan menjelaskan bahwa Rosulullah itu berdo’a ketika pagi & sore saja,
Alasan mengapa di waktu senja dan pagi hari Rosulullah berdo’a adalah
- sebagaimana Allah telah berfirman dalam Q.S. Al-Ahzab, ayat 41-43: “hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya.dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkanmu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan Dialah Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.
- Dan dalam Q.S. Thaahaa, ayat 130: “bertasbihlah dengan memuji Rabb mu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya”.
Dari kedua firman Allah tersebut dapat disimpulkan, bahwa Allah telah memerintahkan kepada makhluk-Nya di waktu pagi dan sore hari, karena pagi hari adalah pergantian dari kegelapan (malam) menuju cahaya yang terang (siang hari), & sore hari adalah pergantian dari terang menuju pada kegelapan, agar kita diberi perlindungan dari waktu2 tersebut.
- Dan ada juga kisah sahabat yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. ia berkata: “pernah datang seseorang kepada Nabi saw. lalu ia berkata: “Ya Rosulullah, semalam aku disengat kalajengking, ’Beliau bersabda: sekiranya sore harinya engkau membaca أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتٍ مِنْ شَرِّمَا خَلَقَ (aku berlindunng dngan kalimat2 Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya) njscaya kalajengking itu tidak akan membahayakanmu.
o ya,,kalau masalah do'a, insyaAllah semua do'a akan diterima Allah. sedangkan mengenai syarat agar do'a kita cepet dikabulkan adalah:
Hapus1. sebelum berdo'a,kita harus bersuci
2. memuji Allah
3. bersholawat keatas Nabi Muhammad saw.
4. yakin bahwa do'a kita akn terkabul
5. sabaaarrr
Firda Amalia 2021 111 138
BalasHapusAssalamu'alaikum...
mba' aeni saya mau tanya, menurut pemakalah bagaimana cara kita sebagai seorang pendidik untuk mengklasifikasi ilmu tentang pencipta/ketuhanan agar ketika kita mengklasifikasikannya tidak terjadi kekeliruan dan ketika kita menyampaikan hasil klasifikasi kita kepada peserta didik mudah diterima dan dipahami oleh peserta didik?
terimakasih...
wa'alaikumSalam....setau saya, klasifikasi ilmu ketuhanan itu hanya ada 2, yaitu:
Hapus1. kholiq (pencipta) yaitu Allah SWT
2. makhluk (yang diciptakan Allah), seperti manusia hewan, jin/setan, malaikat, & seisi alam raya ini.
teruz bagaimana cara kita sebagai seorang pendidik, untuk menjelaskan ilmu tentang pencipta. jika seandainya seorang pendidik tersebut mengajar disebuah sekolahan taman kanak-kanak, terkadang ada murid yang bertanya Allah itu siapa, seperti apa, dan dinama???, menurut pemakalah bagaimana cara kita untuk menjelaskan kepada murid tersebut?
HapusMungkin pertama kita bisa menjelaskan kepada mereka ttg Sang kholiq (Allah) bahwa Allah itu adalah Dzat yang menciptakan alam raya ini (bumi seisinya). Dan yang diciptakan oleh Allah itu adalah makhluk. Allah itu berbeda dg makhluk. wujud Allah pun tidak sama dg wujud manusia, kita bisa mengetahui & bertemu dg Allah di surge-Nya, krn Allah bersemayam di Ars (surge ke-7). Namun pada hakikatnya Allah itu ada pada setiap hati manusia. Di dunia ini, kita tdk bisa melihat Allah, namun kita bisa merasakan keberadaan Allah yaitu melalui alam semesta yang merupakan wujud dari ciptaan-Nya.
Hapusinayah 2021 111 165
BalasHapusAssalamu'alaikum....
mau tanya, sejauh mana kita boleh memikirkan tentang dzat pencipta? terimakasih
Sebatas ilmu logika atau ilmu keduniaan yang nyata saja. Sebagaiman jika kita bertafakur, jika pikiran/logika kita sudah tidak mampu untuk memikirkannya, maka kita harus mengembalikannya pada keimanan di hati
HapusAssalamu'alaikum...
BalasHapusIka Nur Fitriana 2021 111 168
Dalam makalah diatas dijelaskan kalau Rasulullah selalu melakukan dzikir disetiap pagi dan sore, namun kebanyakan dari manusia itu tidak melakukan seperti yang dilakukan Rasulullah, bahkan setelah selesai sholat baik sholat wajib maupun sholat sunnah ada beberapa dari mereka yang langsung pergi tanpa ada keinginan untuk berdzikir terlebih dulu. bagaimana pendapat pemakalah mengenai kejadian tersebut?
Menurut pendapat saya,,,semua itu kembali lagi pada masing2 makhluk. Memang Allah juga Rosulullah memerintahkan kita untuk berdo’a dan berdzikir di pagi dan sore hari, namun setiap manusia iu berbeda2, ada yang patuh ada juga yang membangkang. Dan itu sebagian dari bukti bahwa Allah Maha Bijaksana, Allah tidak pernah memaksa makhluk-Nya untuk beriman kepada-Nya. Allah meberi kebebasan berfikir kepada makhlik-Nya untuk memilih antara taat kepada Allah dg balasan surga, atau membangkang dg balasan neraka.....
Hapusmautanya, lafadz dzikir yang paling utama itu apa, dan dalam mengamalkan harus mempunyai guru
BalasHapusأَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ أنّهُ؛ لاَالَهَ الاّاللّه
HapusLafadz dzikir yang paling utama adalah kalimat “Laa ilaaha illallah”. Dan dzikir yang terbaik adalah membaca kitabullah.
Ada dzikir2 yang tidak harus mempunyai guru untuk memgamalkannya, seperti dzikir2 yang ada di Al-Qur’an dan hadits,,, namun ada juga dzikir yang harus melalui ijazah dari seorang guru, sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadist ”barang siapa mengamalkan suatu ilmu tanpa ada gurunya, maka gurunya adalah setan”.
dessy nur laily
BalasHapus2021 111 140
telah dijelaskan diatas, bahwa dzikir dan do'a sebagai salah satu cara untuk mencapai ketenangan hati dan kedamaian, nah mengapa orang-orang yang tau tentang hal tersebut justru tidak melaksanakan dzikir, dan cenderung mengabaikan, bagaimana menurut anda tentang fenomema tersebut ?
Menurut pendapat saya, kembali lagi pada niat. Mungkin mereka yang tidak melaksanakan dzikir bahkan mungkin mengabaikannya itu karena mereka belum ada niat dalam hatinya untuk mengamalkan apa yang mereka tau.
HapusAssalamu,alikum mbak aini
BalasHapussaya mau bertanya.. kalau ilmu tentang ketuhanan ada tidak... hehe.. bukan ketauhidan lho..
semisal ada, namane apa mbak.. kan kalau ilmu tentang iklim namanya klimatologi.. seperti itu, nha.. kalau ilmu tentang ketuhanan ada tidak ya...
terus kenapa ada ilmu tentang ketuhanan.. apakah nantinya itu tidak membuat orang murtad mbak..?? kan kadang ada orang yang harus ada buktinya...
hehe... menurut mbak gimana....
Terimakasih
Wa’alaikumSlm,,,,,
HapusSetahu saya, ilmu tentang ketuhanan itu namanya ilmu tauhid. Dan ilmu tauhid itu berbeda dengan ketauhidan. Jika ketauhidan itu adalah keEsaan Allah sedangkan ilmu tauhid itu telah mencakup semua aspek ilmu ketuhanan, mulai dari keEsaan Allah, sifat2 Allah (wajib, mustahil,maupun yang jaiz).
Adanya ilmu ttg ketuhanan itu dimaksudkan agar kita sebagai makhluk bisa mengenal Tuhan, seandainya tidak ada ilmu ttg ketuhanan, bagaimana kita bisa tahu dan mengenal tentang Tuhan kita????
Kenapa sampai murtad???? Justru ilmu ketuhanan itu yang dapat membuat kita menjadi beriman kepada Allah Tuhan kita
Muh. Mertojoyo (2021 111 155)
BalasHapuskenapa orang yang berdzir kog hatinya kadang tidak tenang tetapi gelisah, tetapi jika mendengarkan musik (pop, dandut dll) hatinya malah tenang, itu menurut anda bagaimana?
-Di dalam berdzikir itu ada 3 faktor yaitu lisan, hati, dan badan. Dan ketiganya itu harus ada. Nah, ketika ada orang yang berdzikir kog hatinya tidak tenang tetapi malah gelisah, berarti ada dari ketiga faktor itu yang belum terpenuhi, mungkin lisannya berdzikir namun hatinya belum bisa total berdzikir.
Hapus-Mengenai orang yang mendengarkan musik pop,dangdut, dll kog merasa tenang:
Ketenangan itu ada 2 yaitu, ketenangan yang timbul dari setan dan ketenangan yang timbul dari Allah. Dan jelas kedua ketenangan itu jauh berbeda, ketenangan yang berasal dari Allah itulah yang hakiki & bisa emperoleh pahala, sedangkan ketenangan yang berasal dari setan, malah akan menjerat kita ke dalam cengkeraman setan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusDewi Lisetyawati
BalasHapus2021 111 139
bagaimana tanggapan pemakalah mengenai orang-orang yang tidak mempercayai adanya Tuhan/Allah (atheis) padahal kan alam ini diciptakan oleh Allah. mohon penjelasannya!!!
ketika kitta membicarakan tentang penciptaan alam, kita tahu bahwa teori yg pertama kali muncul adalah teori materealis yg menganggap bahwa alam semesta ini tidak diciptakan tetapi ada secara kebetulan, dan teori inilah yg memunculkan para kaum atheis yg tidak percaya adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta.
Hapustetapi teori tersebut terbantahkan oleh teori big bang (teori ledakan besar) yg menyatakan bahwa alam semesta itu diciptakan dari ketiadaan, yg kemudian tercipta alam yg begitu teratur.
namun, dengan terbantahkannya teori meterialis itu, ada yg berpaling dari teori tersebut tetapi ada yg masih mempertahankan ke atheisannya,
dan dari situlah, bahwa hidayah Allah berperan, bahwa Allah hanya akan memberikan hidayah kepada orang-orang yg dikehendaki-Nya saja.
“Allah memberikan hidayah kepada siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.” (Al-Baqarah: 213)
dan untuk menyikapi kaum atheis, kita harus ketahui bahwa kaum atheis itu hanya akan percaya kepada apa yang dianggap masuk akal (realistis) saja, maka dari itu jika menghadapi kaum atheis hendaknya kita tidak hanya sekedar membicarakan apa yg ada dalam Al-Qur'an dan Hadits, tetapi kita juga harus mengkaitkannya dengan ilmiah atau pembuktian yang dapat diterima oleh akal.
Menurut pendapat saya , orang yang tidak tida mempercayai adanya tuhan berarti mereka adalah orang yang tidak mempunyai keimanan, itu artinya orang atheis , lebih parah dari pada penyembah berhala, karena orang yang menyembah berhala masih mempunyai keimanan dalam hatinya.
2021 111 167
BalasHapusbagaimana kita belajar ilmu tentang penipt agar tidak trjdi kkeliruan pemahaman....?????????
terima kasih
Jika kita ingin balajar ilmu ttg pencipta, kita bisa memulai nya dg Q.S. Al-ikhlas,,,kita pahami makna, isi, serta kandungan yang terdapat dalam surat Al-Ikhlas tersebut,,,,setelah kita dpt mengerti serta memahami kandungan surat Al-ikhlas tersebut, insyaAllah keimanan kita akan kuat, sehingga tidak akan terjadi kekeliruan…..:-)
HapusNama : Moh. Nashoikhul Ibad
BalasHapusNIM : 2021 111 178
berdzikir itu memiliki pengaruh terhadap jiwanya, yang membuat hatinyamenjadi tenang dan akhlaknya menjadi lurus (baik). Bagaimana cara yang paling ampuh supya ketika berdzikir membuat hatinyamenjadi tenang dan akhlaknya menjadi lurus (baik)?
tata cara berdzikir yang baik adalah
Hapus1. ketika kita berdzikir sebaiknya kita melembutkab suara, karena suara yang lembut dapat menentramkan jiwa sebagaimana Q.S. Al-A'raf ayat 55: "berdo'alah kepada Tuhanmu dengan merendahkan diri dan dengan suara yang lembut.
2. berdzikir hendaknya di tempat yang suci dan dalam keadaan yang suci pula
3. berdzikir hendaknya dengan hati yang ikhlas dan tulus
2021 111 142
BalasHapustelah di jelaskan mengenai dzikir pada pagi dan sore hari, apa ada manfaat lain yang jauh lebih besar selain mengingat ALLAH SWT., dan bagaimana kiat-kiat kita agar kita selalu mengingat ALLAH di setiap waktu? mohon penjelasannya mb....
manfaat dari berdzikir adalah agar hati kita menjadi tenang, selain itu dzikir kepada Allah akan membuat manusia berpegang taguh pada syariat-nya dalam semua urusannya, merasa diawasi oleh Allah sehingga ia sendiri menjadi pengontrol bagi dirinya. Maka luruslah akhlaknya dan baiklah semua perilakunya.
Hapuskiat-kiat agar kita selalu mengingat Allah adalah dengan berdzikir tersebut, menyebut asma2 Allah, dan dengan membaca Al-Qur'an
nama miftahudin
BalasHapusapa kaitan antara ilmu tentg pencipta dg dzikir pada hadis tersbt. ? Jelaskan. .kesuwun
kaitan antara ilmu tentang pencipta dengan dzikir:
Hapussebenarnya dzikir itu termasuk dalaam kajian ilmu tentang pencipta, karena dalam berdzikir kita menyebut nama Allah, memuji Allah dan mengingat Allah...
nanik dwi astutik
BalasHapus2021111062
asalamualaikum
bagaiman kalau terjadi kita membayangkan dimana dan bagaimana sang pencipta (allah)?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapuskita tidak diperbolehkan untuk memikirkan ttg siapa dan bagaimana Sang Pencipta, kita hanya boleh memikirkan ttg apa yang diciptakan Allah (taqarrub). Karena jika kita sampai memikirkan ttg siapa dan bagaiana Allah, itu dosa dan dikhawatirkan akan menjurus kepada murtad.
Hapusismi: sakinah
BalasHapusnIM: 2021 111 211
asslmkm
apakah perbedaan antara berdzikir dan berdo'a?
dan bagaimanakah korelasi antar keduanya?
wasslmkm
slm smgat!!!!
berdzikir itu adalah kita mengingat Allah, sedangkan berdo'a itu kita meminta/memohon kepada Allah....
Hapusmenurut saya antara berdzikir & berdo'a hubungan yang sangat erat, dimana berdo’a kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala beriringan dengan dzikir kepada-Nya, ia merupakan permintaan seorang hamba kepada Rabb-Nya tentang kebutuhan-kebutuhannya, baik yang bersifat duniawi maupun ukhrawi, dalam bentuk ungkapan situasi dan kondisi serta perkataan.
Maka di dalam do’a terkandung dzikir sekaligus, karenanya do’a biasa disebut juga dengan dzikir oleh kebanyakan orang. Hal yang perlu dijelaskan di sini, bahwa semakin banyak dzikir kepada Allah Ta‘ala dan memuji-Nya dalam berdo’a, maka itu lebih baik dan utama serta lebih pantas untuk dikabulkan.
tria novianti 2021 111 164
BalasHapusJika dilihat secara kontekstual, hadits anda berisi dengan kalimat doa.
Bagaimana pemahaman kontekstual hadits tersebut?
dalam hadits tersebut dapat dipahami bahwa Rosulullah saw. selalu berdo'a ketika memasuki waktu pagi dan sore hari agar Allah selalu memberi perlindungan kepada kita
Hapusassalamu'alaikum,
BalasHapusbagaimana dari pemakalah sendiri memahami makna ilmu tentang pencipta??
apakah ada klasifikasinya dalam ilmu tersebut???
terimakasih,,
wassalamu'alaikum,
menurut sepemahaman saya, ilmu tentang pencipta adalah kajian ilmu yang memberikan kita pengetahuan agar kita bisa mengenal Sang pencipta,sehimgga kita bisa beriman kepada -Nya.
Hapusklasifikasi ilmu ketuhanan itu hanya ada 2, yaitu:
1. kholiq (pencipta) yaitu Allah SWT
2. makhluk (yang diciptakan Allah), seperti manusia hewan, jin/setan, malaikat, & seisi alam raya ini.
assalamu'alaikum..
BalasHapuskita diciptakan sebagai manusia dibekali dengan akal.itu menunjukkan bahwa kita berbeda dengan hewan,dan tumbuhan, pertanyaanya...bagaimana kita bisa memanfaatkan semaksimal mungkin akal yang diberikan oleh ALLAH tersebut dalam menghadapi jaman yang semakin kacau dalam arti akal tidak bisa berfungsi dengan jernih.
trimaksih..
cara kita memanfaatkan akal dengan maksimal dlm menghadapi jaman yang semakin kacau ini adalah dg kesalalu berfikir di setiap ada suatu hal baru, selalu belajar dan menggali serta mengkaji masalah2 yang baru, namun selain berfikir menggunakan akal kita juga harus melandasi pikiran kita dengan keimanan dalam hati agar kita tidak salah persepsi tentang sesuatu yang bersifat wahyu yang tidak bisa dijangkau dengan akal manusia.
HapusDalam menghadapi suatu masalah kita harus manggunakan akal kita untuk mengatasinya, namun jika masalah itu berhubungan dengan wahyu yang sudah tidak bisa lagi akal kita menjangkaunya, maka kita harus mengembalikannya pd hati/keimanan. Kita juga tidak boleh langsung menerima mentah2 setiap ada budaya baru yang masuk, tapi kita harus pandai2 menyaringnya. Apabila budaya itu baik secara logika maupun syar’I maka kita bisa menirunya
Nurul Inayatissaniyyah
BalasHapus2021 111 141
pada aspek tarbawi di atas dijelaskan tentang kerajaan-Nya (Allah), apakah maksud dari kerajaan Allah tersebut? apakah sama dengan surganya Allah?
yang dimaksud dengan kerajaan-Nya disini bukan hanya surga tetapi kerajaan-Nya di sini adalah kekuasaan Allah berarti semua jagad raya ini termasuk juga surga
Hapusassalamu'alaikum
BalasHapus2021111380
bagaimana cara untuk memotivasi diri sendiri ataupun orang lain agar lebih bisa bertaqorub kepada Allah?
Sebenarnya itu berhubungan dengan kesadaran hati, maka untuk memotivasinya, terlebih dahulu kita harus menyadarkan hati kita bahwa kita bisa mengenal Allah melalui alam semesta ini & dengan bertaqorub bisa meningkatkan keimanan kita…jika kita sudah sadar akan hal itu, insyAllah dengan sendirinya jiwa kita akan senantiasa bertaqorub kepada Allah.
HapusSedangkan untuk memotivasi orang lain agar bisa bertaqorub adalah dengan memberi pengertian terlebih dahulu kepada mereka ttg manfaat dan arti pentingnya bertaqorub kepada Allah, sehingga akan muncul kesadaran dalan diri org tersebut.
assalamualaikum wr wb
BalasHapus2021 111 352
bagaimana menjelaskan secara logika ilmu tentang pencipta (allah)? mengapa demikian
Jika dijelaskan secara logika mungkin akal kita tidak akan sampai, karena ilmu ttg pencipta ini berhubungan dengan hati dan keimanan. Jika dengan logika, mungkin kita hanya bisa menjelaskan ttg alam raya & proses terjadinya saja, namun jika sudah menyangkut ttg Dzat Pencipta (Allah) kita harus melarikannyapada hati, karena akal logika kita tidak akan sanggup menjangkaunya
Hapusassalamu'alaikum
BalasHapus2021 111 137
saya ingin bertanya mengenai maksud dari ilmu tentang pencipta itu sendiri apa???
kemudian mengapa bisa terjadi perbedaan pendapat antara kaum orientalis dan Islam tentang penciptaan..
terima kasiih
menurut sepemahaman saya, ilmu tentang pencipta adalah kajian ilmu yang memberikan kita pengetahuan agar kita bisa mengenal Sang pencipta, sehingga kita bisa beriman kepada -Nya. Ilmu itu menyangkup ttg Sang kholiq dan makhluk-Nya.
HapusAdanya perbedaan pendapt antara kaum orientalis dan Islam adalah sebagian dari kaum Orientalis hanya menggunakan akal saja dalam berfikir, mereka tidak mempercayai adanya wahyu. Namun tidak semua kaum orientalis itu bertentangan dg Islam, ada sebagian kaum Orientalis yang sepaham dg Islam.