Laman

new post

zzz

Senin, 16 Oktober 2017

sbm G 6-a “HAKIKAT PENDEKATAN”

PENDEKATAN BELAJAR MENGAJAR
“HAKIKAT PENDEKATAN”

Lia Kumaladewi
(2021115214) 
Kelas G
                                                                   
 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2017




KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan, sehingga makalah yang berjudul HAKIKAT PENDEKATAN” dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga senanantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, para sahabatnya, keluarganya, dan sekalian umatnya hingga akhirzaman.
Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad Ghufron, M. S. I, Selaku dosen pengampu mata kuliah STRATEGI BELAJAR MENGAJAR yang telah memberikan tugas ini serta membantu memberikan motivasi dan masukan dalam penyusunan makalah ini, mungkin masih banyak kekuranganya. Oleh karena itu, penyusun berharap adanya kritik dan saran demi kesempurnaan. Semoga makalah ini bermanfaat . Aamin



Pekalongan, 15 Oktober 2017



  Lia Kumaladewi                 





BAB I
PENDAHULUAN
A.    TEMA
“Pendekatan Belajar Mengajar”

B.     SUB TEMA
“Hakikat Pendekatan”

C.     ALASAN PENTING DIKAJI
Dalam mengajar guru harus pandai menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana, bukan sembarangan yang bisa merugikan anak didik. Pandangan guru terhadap anak didik akan menentukan sikap dan perbuatan. Setiap guru tidak selalu mempunyai pandangan yang sama dalam menilai anak didik. Hal ini mempengaruhi pendekatan yang guru ambil dalam pengajaran.
Maka adalah penting meluruskan pandangan yang keliru dalam menilai anak didik, sebaiknya guru memandang anak didik sebagai individual dengan segala perbedaan, sehingga mudah melakukan pendekatan dalam pengajaran.










BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENDEKATAN
Pendekatan berasal dari bahasa inggis “Approach” yang salah satu artinya adalah pendekatan, dalam pengajaran approach diartikan sebagai a way of beginning something atau cara memulai sesuatu. Karena itu pengertian pendekatan yaitu cara memulai belajar.
Dan lebih luas lagi, pendekatan berarti seperangkat asumsi mengenai cara belajar mengajar. Pendekatan merupakan titik awal dalam memandang sesuatu, suatu filsafat atau keyakinan yang kadang kala sulit membuktikannya pendekatan ini bersifat aksiomatis.
B.     PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Pendekatan pembelajaran dapat di artikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.[1]
Komala Sari (2008) mengelompokkan pendekatan pembelajaran kedalam pendekatan konstekstual dan pendekatan konvensional / tradisional. Pendekatan konstekstual menempatkan siswa dalam konteks bermakna yang menghubungkan pengetahuan awal siswa dengan materi yang sedang di pelajari dan sekaligus memperhatikan faktor kebutuhan individual siswa dan peran guru.[2]
Sanjaya (2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus di kerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat di capai secara efektif dan efisien. Sehubungan dengan itu pendekatan pembelajaran konstekstual di turunkan kedalam beberapa strategi pembelajaran.
C.     JENIS PENDEKATAN
Dilihat dari pendekatannya, dalam pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan yaitu:
1.      Pendekatan pemelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered aprroach).
Pandangan pendekatan ini menempatkan siswa sebagai objek sekaligus subjek belajar, oleh sebab itu pendekatan ini lebih cocok di implementasikan guru melalui pembelajaran. Artinya tugas guru hanyalah membimbing, mengarahkan, mengorganisasikan kegiatan dan senantiasa memberi motivasi untuk peserta didik agar berperan aktif.[3]
2.      Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
Pemikiran guru adalah bagaimana menyajikan informasi belajar kepada siswa, bagaimana siswa menguasai materi dengan baik melalui guru di ruang kelas. Dalam hal, ini guru memegang peranan penting sebagai pemberi informasi yang harus di kuasai oleh siswa. Artinya, ketika dalam proses belajar di kelas lebih dominan peran guru dalam memberikan materi sementara peserta didik hanya mendengarkan dan menerima materi yang di sampaikan.[4]
D.    PENDEKATAN YANG DI HARAPKAN DARI GURU
Pembelajaran juga berarti meningkatkan kemampuan – kemampuan kognitif, afektif, dan keterampilan siswa. Ketika interaksi edukatif itu berproses, guru harus dengan ikhlas dalam bersikap dan berbuat dan mau memahami anak didiknya dengan segala konsekuensinya. Semua kendala yang menjadi penghambat jalannya proses interaksi eduktif, harus di hilangkan, dan bukan membiarkannya. Karena keberhasialan interaksi edukati lebih banyak di tentukan oleh guru dalam mengelola kelas.
Ada beberapa pendekatan yang di ajukan dalam konteks ini dengan harapan dapat membantu guru dalam memecahkan berbagai permasalahan dalam interaksi edukatif:
1.      Pendekatan Individual
Pendekatan individual mempunyai arti penting bagi kepentingan pengajaran. Pengelolaan kelas sangat memerlukan pendekatan individual ini. Pemilihan metode tidak bisa begitu saja mengabaikan kegunaan pendekatan individual. Karena itu, guru dalam melaksanakn tugasnya selalu saja melakukan pendekatan individual terhadap anak didik di kelas. Persoalan kesulitan belajar anak didik lebih mudah di pecahkan dengan menggunakan pendekatan individual, walaupun suatu saat pendekatan kelompok di perlukan.[5]
2.      Pendekatan Kelompok
Pendekatan kelompok memang suatu waktu di perlukan dan di gunakan untuk membina dan mengembangkan sikap sosial anak didik.
Hal ini didasari, bahwa anak didik adalah sejenis makhluk homo socius, yakni makhluk yang berkecenderungan untuk hidup bersama.
Dengan pendekatan kelompok di harapkan dapat di tumbuhkan dan di kembangkan rasa sosial yang tinggi pada diri sertiap anak didik. Mereka di bina untuk mengendalikan rasa egois me dalam diri mereka masing – masing, sehingga terbina sikap kesetiakawanan sosial di kelas.[6]
3.      Pendekatan Bervariasi
Dalam pemilihan metode mengajar lebih baik menggunakan pendekatan bervariasi, dengan tujuan meningkatkan konsentrasi anak didik dalam waktu yang relatif lama. Karena permasalahan yang di hadapai setiap anak didik biasanya bervariasi, maka pendekatan yang di gunakanpun akan lebih tepat dengan pendekatan bervariasi.
Guru tidak bisa menggunakan teknik pemecahan yang sama untuk memecahkan permasalahan yang lain, kalaupun ada itu hanya pada kasus – kasus tertentu. Nah, perbedaan dalam teknik pemecahan kasus itulah, dalam masalah ini di dekati dengan pendekatan bervariasi. Maka pendekatan bervariasi ini sebagai alat yang dapat guru gunakan dalam kepentingan pengajaran.[7]
4.      Pendekatan Edukatif
Pendekatan yang benar bagi seorang guru ialah dengan menggunakan pendekatan edukatif , setiap tindakan, sikap, dan perbuatan yang guru lakukan harus bernilai pendidikan. Tujuannya untuk mendidik anak didik agar menghargai norma hukum, norma susila, norma moral, dan norma agama.[8]




BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
1.      Pendekatan merupakan suatu strategi yang di bentuk di mana strategi ini memuat tentang suatu cara untuk memulai.
2.      Pendekatan belajar sendiri merupakan sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran yang sifatnya masih sangat umum.
3.      Adapun macamnya dari pendekatan belajar
a.       Pendekatan pemelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered aprroach).
b.      Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
4.      Beberapa pendekatan:
a.       Pendekatan Individual
b.      Pendekatan Kelompok
c.       Pendekatan Bervariasi
d.      Pendekatan Edukatif

B.     Kritik dan Saran
Dalam menyusun makalah pendekatan belajar ini, penyusun masih banyak kekurangan dan beberapa hal yang harus di perbaiki, sepertihalnya dalam perumusan beberapa pendekatan bahwasanya kita mengetahui ada banyak sekali pendekatan yang dapat di aplikasikan atau di orientasikan, tetapi hanya sebagian saja. Untuk penyajian dari materi ini pun masih sangat minim sekali dan secara teoritis masih bersifat umum, untuk itu kritik dan saran sangat di harapkan sekali guna membangun pngetahuan bersama. Sebagai penyusun sungguh sangat berterimakasih apabila ada partisi pasi dari pembaca.



DAFTAR PUSTAKA


komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama

Mustakim,  Zaenal.  Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan: IAIN Press

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta



[1] Kokom komalasari, Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, (Bandung: Refika Aditama, 2010), hlm. 54
[2] Kokom komalasari, Ibid.
[3] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan: IAIN Press), hlm. 77
[4] Zaenal Mustakim, Ibid., hlm. 7
[5] Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 6
[6] Syaiful Bahri Djamarah, Ibid., hlm. 7
[7] Syaiful Bahri Djamarah, Ibid., hlm. 8
[8] Syaiful Bahri Djamarah, Ibid., hlm. 9

Tidak ada komentar:

Posting Komentar