PENDEKATAN BELAJAR MENGAJAR
“HAKIKAT PENDEKATAN”
Lia Kumaladewi
(2021115214)
Kelas
G
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan,
sehingga makalah yang berjudul ”HAKIKAT
PENDEKATAN” dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga
senanantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, para sahabatnya,
keluarganya, dan sekalian umatnya hingga akhirzaman.
Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad
Ghufron, M. S. I, Selaku dosen pengampu mata kuliah STRATEGI BELAJAR MENGAJAR yang
telah memberikan tugas ini serta membantu memberikan motivasi dan masukan dalam
penyusunan makalah ini, mungkin masih banyak kekuranganya. Oleh karena itu, penyusun berharap adanya
kritik dan saran demi kesempurnaan. Semoga makalah ini bermanfaat . Aamin
Pekalongan, 15 Oktober 2017
Lia Kumaladewi
BAB I
PENDAHULUAN
A.
TEMA
“Pendekatan Belajar Mengajar”
B.
SUB TEMA
“Hakikat Pendekatan”
C.
ALASAN PENTING DIKAJI
Dalam mengajar
guru harus pandai menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana, bukan
sembarangan yang bisa merugikan anak didik. Pandangan guru terhadap anak didik
akan menentukan sikap dan perbuatan. Setiap guru tidak selalu mempunyai
pandangan yang sama dalam menilai anak didik. Hal ini mempengaruhi pendekatan
yang guru ambil dalam pengajaran.
Maka adalah
penting meluruskan pandangan yang keliru dalam menilai anak didik, sebaiknya
guru memandang anak didik sebagai individual dengan segala perbedaan, sehingga
mudah melakukan pendekatan dalam pengajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENDEKATAN
Pendekatan
berasal dari bahasa inggis “Approach” yang salah satu artinya adalah
pendekatan, dalam pengajaran approach diartikan sebagai a way of beginning
something atau cara memulai sesuatu. Karena itu pengertian pendekatan yaitu
cara memulai belajar.
Dan lebih luas
lagi, pendekatan berarti seperangkat asumsi mengenai cara belajar mengajar.
Pendekatan merupakan titik awal dalam memandang sesuatu, suatu filsafat atau
keyakinan yang kadang kala sulit membuktikannya pendekatan ini bersifat
aksiomatis.
B.
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Pendekatan
pembelajaran dapat di artikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya
suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan
teoritis tertentu.[1]
Komala Sari
(2008) mengelompokkan pendekatan pembelajaran kedalam pendekatan konstekstual dan
pendekatan konvensional / tradisional. Pendekatan konstekstual menempatkan
siswa dalam konteks bermakna yang menghubungkan pengetahuan awal siswa dengan
materi yang sedang di pelajari dan sekaligus memperhatikan faktor kebutuhan
individual siswa dan peran guru.[2]
Sanjaya (2008)
mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran
yang harus di kerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat di capai
secara efektif dan efisien. Sehubungan dengan itu pendekatan pembelajaran
konstekstual di turunkan kedalam beberapa strategi pembelajaran.
C.
JENIS PENDEKATAN
Dilihat dari pendekatannya, dalam pembelajaran terdapat dua jenis
pendekatan yaitu:
1.
Pendekatan pemelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student
centered aprroach).
Pandangan pendekatan ini menempatkan siswa sebagai objek sekaligus
subjek belajar, oleh sebab itu pendekatan ini lebih cocok di implementasikan
guru melalui pembelajaran. Artinya tugas guru hanyalah membimbing, mengarahkan,
mengorganisasikan kegiatan dan senantiasa memberi motivasi untuk peserta didik
agar berperan aktif.[3]
2.
Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher
centered approach).
Pemikiran guru adalah bagaimana menyajikan informasi belajar kepada
siswa, bagaimana siswa menguasai materi dengan baik melalui guru di ruang
kelas. Dalam hal, ini guru memegang peranan penting sebagai pemberi informasi
yang harus di kuasai oleh siswa. Artinya, ketika dalam proses belajar di kelas
lebih dominan peran guru dalam memberikan materi sementara peserta didik hanya
mendengarkan dan menerima materi yang di sampaikan.[4]
D.
PENDEKATAN YANG DI HARAPKAN DARI GURU
Pembelajaran juga berarti meningkatkan kemampuan – kemampuan
kognitif, afektif, dan keterampilan siswa. Ketika interaksi edukatif itu
berproses, guru harus dengan ikhlas dalam bersikap dan berbuat dan mau memahami
anak didiknya dengan segala konsekuensinya. Semua kendala yang menjadi
penghambat jalannya proses interaksi eduktif, harus di hilangkan, dan bukan
membiarkannya. Karena keberhasialan interaksi edukati lebih banyak di tentukan
oleh guru dalam mengelola kelas.
Ada beberapa pendekatan yang di ajukan dalam konteks ini dengan
harapan dapat membantu guru dalam memecahkan berbagai permasalahan dalam
interaksi edukatif:
1.
Pendekatan Individual
Pendekatan individual mempunyai arti penting bagi kepentingan
pengajaran. Pengelolaan kelas sangat memerlukan pendekatan individual ini.
Pemilihan metode tidak bisa begitu saja mengabaikan kegunaan pendekatan
individual. Karena itu, guru dalam melaksanakn tugasnya selalu saja melakukan
pendekatan individual terhadap anak didik di kelas. Persoalan kesulitan belajar
anak didik lebih mudah di pecahkan dengan menggunakan pendekatan individual,
walaupun suatu saat pendekatan kelompok di perlukan.[5]
2.
Pendekatan Kelompok
Pendekatan kelompok memang suatu waktu di perlukan dan di gunakan
untuk membina dan mengembangkan sikap sosial anak didik.
Hal
ini didasari, bahwa anak didik adalah sejenis makhluk homo socius, yakni
makhluk yang berkecenderungan untuk hidup bersama.
Dengan pendekatan kelompok di harapkan dapat di tumbuhkan dan di
kembangkan rasa sosial yang tinggi pada diri sertiap anak didik. Mereka di bina
untuk mengendalikan rasa egois me dalam diri mereka masing – masing, sehingga
terbina sikap kesetiakawanan sosial di kelas.[6]
3.
Pendekatan Bervariasi
Dalam pemilihan metode mengajar lebih baik menggunakan pendekatan
bervariasi, dengan tujuan meningkatkan konsentrasi anak didik dalam waktu yang
relatif lama. Karena permasalahan yang di hadapai setiap anak didik biasanya
bervariasi, maka pendekatan yang di gunakanpun akan lebih tepat dengan
pendekatan bervariasi.
Guru tidak bisa menggunakan teknik pemecahan yang sama untuk
memecahkan permasalahan yang lain, kalaupun ada itu hanya pada kasus – kasus
tertentu. Nah, perbedaan dalam teknik pemecahan kasus itulah, dalam masalah ini
di dekati dengan pendekatan bervariasi. Maka pendekatan bervariasi ini sebagai
alat yang dapat guru gunakan dalam kepentingan pengajaran.[7]
4.
Pendekatan Edukatif
Pendekatan yang benar bagi seorang guru ialah dengan menggunakan
pendekatan edukatif , setiap tindakan, sikap, dan perbuatan yang guru lakukan
harus bernilai pendidikan. Tujuannya untuk mendidik anak didik agar menghargai
norma hukum, norma susila, norma moral, dan norma agama.[8]
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1.
Pendekatan merupakan suatu strategi yang di bentuk di mana strategi
ini memuat tentang suatu cara untuk memulai.
2.
Pendekatan belajar sendiri merupakan sudut pandang kita terhadap
proses pembelajaran yang sifatnya masih sangat umum.
3.
Adapun macamnya dari pendekatan belajar
a.
Pendekatan pemelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student
centered aprroach).
b.
Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher
centered approach).
4.
Beberapa pendekatan:
a.
Pendekatan Individual
b.
Pendekatan Kelompok
c.
Pendekatan Bervariasi
d.
Pendekatan Edukatif
B.
Kritik dan Saran
Dalam menyusun
makalah pendekatan belajar ini, penyusun masih banyak kekurangan dan beberapa
hal yang harus di perbaiki, sepertihalnya dalam perumusan beberapa pendekatan bahwasanya
kita mengetahui ada banyak sekali pendekatan yang dapat di aplikasikan atau di
orientasikan, tetapi hanya sebagian saja. Untuk penyajian dari materi ini pun
masih sangat minim sekali dan secara teoritis masih bersifat umum, untuk itu
kritik dan saran sangat di harapkan sekali guna membangun pngetahuan bersama.
Sebagai penyusun sungguh sangat berterimakasih apabila ada partisi pasi dari
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
komalasari,
Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika
Aditama
Mustakim, Zaenal. Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan:
IAIN Press
Djamarah,
Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta:
Rineka Cipta
[1] Kokom
komalasari, Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, (Bandung:
Refika Aditama, 2010), hlm. 54
[2] Kokom
komalasari, Ibid.
[3] Zaenal
Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan: IAIN Press),
hlm. 77
[4] Zaenal
Mustakim, Ibid., hlm. 7
[5] Syaiful Bahri
Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2000), hlm. 6
[6] Syaiful Bahri
Djamarah, Ibid., hlm. 7
[7] Syaiful Bahri
Djamarah, Ibid., hlm. 8
[8] Syaiful Bahri
Djamarah, Ibid., hlm. 9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar