Laman

new post

zzz

Minggu, 05 November 2017

sbm E 9-a “HAKIKAT ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN”

ALAT DAN MEDIA BELAJAR MENGAJAR
“HAKIKAT ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN”

Dewi Masadah  (2021115244) 
Kelas : E

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2017




KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang Maha Mengetahui dan Maha Melihat hamba-Nya, Maha Suci Allah, yang telah memuliakan kita dengan iman. Kita memuji-Nya dan meminta pertolongan, pengampunan dan petunjuk-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan keburukan amal kita. Dan aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah SWT yang berhak disembah dan Muhammad SAW adalah hamba dan Rasul-Nya. Dan teriring doa dan keselamatan semoga terlimpah atas Nabi dan Rasul termulia, juga atas keluarga dan para sahabat, serta kepada yang mengikuti mereka dalam kebenaran sampai hari kiamat.
Makalah Strategi Belajar Mengajar tentang Alat dan Media Belajar Mengajar dengan tema Hakikat Alat dan Media semoga terselesaikan dengan baik dan dalam waktu yang tepat. Kemudian saya menyampaikan terimakasih pertama kepada Dosen Pengampu yaitu Bapak Muhammad Hufron, M.S.I yang telah menuntun saya, memberi arahan dan mendidik kami yang semoga semua ilmu yang diberikan kepada kami dapat bermanfaat baik bagi diri saya  sendiri ataupun bagi orang lain. Kemudian kepada kedua orang tua saya yang telah mendukung dalam pembuatan makalah ini, dan doanya yang selalu kami harapkan semoga dengan mendapat ridho kedua orang tua dan ridho guru ataupun dosen kami, kami dapat menggapai ridho Allah SWT. Dan tidak lupa teman-teman semua yang telah mendukung dan ikut berpartisipasi. Semoga kelak kita akan menjadi orang yang sukses dan bermanfaat ilmunya. Aamiin...
Terlepas dari itu saya menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan kekeliruan baik dari segi susunan kalimat ataupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima saran dan kritik dari pembaca demi kemajuan kami kedepan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan mohon maaf atas segala kekurangannya.
Pekalongan, 03 November 2017
Dewi Masadah
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Tema
Alat dan Media Belajar Mengajar

B.     Judul
Hakikat Alat dan Media Pembelajaran

C.    Mengapa Penting dikaji
Pentingnya mengkaji mengenai Hakikat Alat dan Media ialah agar seorag guru atau pendidik betul-betul memahami dari alat ataupun media yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga proses belajar mengajarpun akan berjalan dengan baik dan akan tercapainya tujuan dari pembelajaran karena penggunaan media dan alat yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Dan peserta didikpun akan dengan mudah mampu mengikuti proses pembelajara. Dengan mengetahui tentang hakikat alat dan media pembelajaran, maka akan menjadikan para pembaca khususnya calon guru memiliki pandangan tentang bagaimana nanti ketika akan mengajar. Mampu mengidentifikasi alat dan media yang harus digunakan sehingga tujuan pembelajaran akan lebih mudah tercapai  baik secara langsung maupun tidak langsung.







BAB II
PEMBAHASAN

A.    Hakikat Alat Pembelajaran
1.      Pengertian Alat Pembelajaran
Alat pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk pencapaian tujuan pembelajaran. Kata “segala sesuatu” mempunyai arti bahwa alat pembelajaran dapat berupa fisik dan non fisik.
Alat pembelajaran yang berupa fisik dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a.       Alat pembelajaran yang tidak berhubungan langsung (membantu) penyampaian materi, yang kemudian disebut dengan istilah sarana dan prasarana (sarpras) pembelajaran.
b.      Alat pembelajaran yang berhubungan langsung (membantu) penyampaian materi, yang kemudian disebut dengan istilah media pembelajaran.
Sedangkan alat pembelajaran yang berupa non fisik dapat berupa perintah, larangan, hukuman dan ganjaran. Alat pembelajaran non fisik ini mempunyai kedudukan yang sama dengan alat pembelajaran fisik. Yaitu digunakan untuk membantu pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Penggunaan alat pembelajaran sepenuhnya menjadi wewenang pendidik, tentunya dengan memperhatikan asas edukatif, sehingga dalam proses pembelajaran tidak akan terjadi hal-hal yang kurang baik. Sebagai contoh penggunan alat pembelajaran berupa hukuman, harus dilakukan dengan cara mendidik (hukuman yang mendidik) yaitu dengan syarat dilakukan secara bermartabat (tidak merendahkan peserta didik), tidak berupa hukuman fisik, dilakukan tidak karena dendam dan hukuman yang diberikan sesuai dengan tingkat kesalahan (tidak berlebihan).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan bagian dari alat pembelajaran. Baik alat maupun media pembelajaran secara umum berfungsi untuk membantu pencapaian tujuan pembelajaran baik secara langsung maupun tidak langsung. Pemilihan maupun penggunaan alat dan media pembelajaran agar berfungsi secara optimal, sepenuhnya tergantung pada pendidik.[1]
B.     Hakikat Media Pembelajaran
1.      Pengertian Media Pembelajaran
Secara harfiah kata media memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. Berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium”. AECT mendefinisikan media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi. Sedangkan Education Association mendefinisikan sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program intructional.
Gagne menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan peserta didik yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara menurut Briggs media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan-pesan serta merangsang peserta didik untuk belajar. Contohnya adalah buku, film, kaset, dan film bingkai.
Menurut Gerlach dan Ely secara garis besar media adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam pengertian ini buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis atau elektrolis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Heinich dkk mengemukakan medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi, televisi, radio, film, foto dan sejenisnya merupakan media komunikasi. Apabila media tersebut membawa informasi yang bertujuan intruksional atau mengandung maksud-maksud pembelajaran, maka media tersebut dapat disebut sebagai media pembelajaran. Hamidjodjo dalam Latuheru memberi batasan media sebagi bentuk perantara yang digunakan manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan atau pendapat sehinggan pendapat yang dikemukakan tersebut sampai kepada penerima.
Sedangkan media pendidikan adalah seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau pendidik atau disebut juga dengan media komunikasi.
Secara istilah, pengertian media pembelajaran adalah semua alat bantu yang digunakan  dalam kegiatan pembelajaran, dengan maksud untuk membantu menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (pendidik maupun sumber lain) kepada penerima (dalam hal ini peserta didik atau warga belajar). Pesan (informasi) yang disampaikan melalui media dalam bentuk isi atau materi pembelajaran itu harus dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan (peserta didik), dengan menggunakan salah satu atau gabungan beberapa alat indera mereka.[2]
Brown mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektifitas pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru dalam mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar abad ke-20 usaha pemanfaatan visual dilengakapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet. Sedangkan NEA mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.
Latuheru mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi pendidikan antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.[3]
Pada saat seorang guru mendesain suatu program pengajaran, komponen-komponen media pengajaran harus mendasari pemikirannya. Untuk memulai penggunaan media pengajaran, guru bisa memulai dengan menggunakan media yang sederhana, seperti poster, lukisan, foto, radio, tape recorder, dan lain sebagainya. Penggunaan media audio-visual tersebut sangat membuat komunikasi menjadi lebih efektif karena siswa langsung menangkap apa yang diajarkan guru secara nyata. Media visual yang sering digunakan dalam penyampaian materi pelajaran adalah gambar. Gambar dapat memberikan nilai yang sangat berarti, terutama dalam membentuk dan memperjelas pengertian baru, serta memperkuat pengertian tentang suatu konsep tertentu. Disamping itu, penggunaan media gambar dapat menimbulkan daya tarik bagi siswa sehingga lebih senang belajar yang pada akhirnya akan memberikan hasil belajar yang lebih baik.[4]
2.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Media Pembelajaran
a.       Tujuan pembelajaran yang inigin dicapai
b.      Karakteristik siswa atau sasaran
c.       Jenis rangsangan belajar yang diinginkan
d.      Keadaan latar atau lingkungan
e.       Kondisi setempat
f.       Luasnya jangkauan yang ingin dilayani
3.      Prinsip Pemilihan Media
a.       Harus adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media pembelajaran
b.      Karakteristik media pembelajaran, setiap media pembelajaran memiliki karakteristik masing-masing. Maka seorang guru harus mampu memahami karakteristik dari media pembelajaran yang akan digunakan
c.       Alternatif pilihan, yaitu adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan atau dikompetisikan. Dengan demikian guru dapat menentukan pilihan media pembelajaran mana yang akan dipilih, jika terdapat beberapa media yang dapat dibandingkan.
Selain itu, prinsip-prinsip lain yang harus dipertimbangkan juga adalah:
a)      Memilih media harus berdasarkan pada tujuan pembelajaran dan bahan pengajaran yang akan disampaikan
b)      Memilih media harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik
c)      Memilih media harus disertai dengan kemampuan guru baik dalam pengadaannya dan penggunaannya
d)     Memilih media harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi atau pada waktu, tempat dan situasi yang tepat
e)      Memilih media harus memahami karakteristik dari media itu sendiri.[5]

4.      Ciri-ciri Umum Media Pembelajaran
a.       Media pembelajaran memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan pancaindra
b.      Media pembelajaran memiliki pengertian non fisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak) yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada peserta didik
c.       Penekanan media pembelajaran pada visual dan audio
d.      Media pembelajaran memiliki pengertian sebagai alat bantu pada proses belajar, baik didalam maupun diluar kelas
e.       Media pembelajaran digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran
f.       Media pembelajaran dapat digunakan secara masif, kelompok besar, dan kelompok kecil atau perorangan
g.      Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu. [6]
5.      Ciri-ciri Media Pembelajaran Menurut Gerlach dan Ely
a.       Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksikan suatu peristiwa atau objek. Suatu peristiwa atau objek dapat diurut atau disusun disusun kembali dengan media seperti potografi, video, tape, audio tape, disket komputer dan film.
b.      Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif.kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording. Misalnya, bagaimana proses larva menjadi kemompong kemudian menjadi kupu-kupu dapat dipercepat dengan teknik rekaman fotograpi tersebut disamping dapat dipercepat, suatu kejadian dapat diperlambat pada saat menayangkan kembali hasil suatu rekaman vidio.
c.       Ciri Distributif (DistributionProperty)
Ciri ini memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.[7]






BAB III
PENUTUP
1.      Simpulan

Alat pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk pencapaian tujuan pembelajaran. Kata “segala sesuatu” mempunyai arti bahwa alat pembelajaran dapat berupa fisik dan non fisik.
Penggunaan alat pembelajaran sepenuhnya menjadi wewenang pendidik, tentunya dengan memperhatikan asas edukatif, sehingga dalam proses pembelajaran tidak akan terjadi hal-hal yang kurang baik.
media pembelajaran adalah semua alat bantu yang digunakan  dalam kegiatan pembelajaran, dengan maksud untuk membantu menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (pendidik maupun sumber lain) kepada penerima (dalam hal ini peserta didik atau warga belajar).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan bagian dari alat pembelajaran. Baik alat maupun media pembelajaran secara umum berfungsi untuk membantu pencapaian tujuan pembelajaran baik secara langsung maupun tidak langsung. Pemilihan maupun penggunaan alat dan media pembelajaran agar berfungsi secara optimal, sepenuhnya tergantung pada pendidik.
2.      Saran
Dari makalah yang telah saya ketik ini mungkin masih banyak kekurangan dan kesalahan. Maka dari itu saya buka selebar-lebarnya untuk kritik dan sarannya dari para pembaca demi  kemajuan saya kedepannya. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Pemakalah mengharapkan adanya kritik dan saran dari Bapak Dosen dan teman-teman dari makalah ini. Guna memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam makalah ini. Kurang lebihnya mohon maaf dan semoga bermanfaat. Amin.



DAFTAR PUSTAKA

Hosnan, M. 2014.  Pendekatan Saintifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghaila Indonesia.
Mustakim, Zaenal. 2009.  Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan:
STAIN Pekalongan Press.
Mustakim,  Zaenal. 2017.  Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan: IAIN
Pekalongan Press.
Suryani , Nunuk dan Leo Agung. 2012.  Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta:
Ombak.




BIODATA

Nama               : Dewi Masadah
TTL                 : Pemalang, 11 Juli 1996
Jenis Kelamin  : Perempuan
Alamat            : Dk. Mundong, Ds. Tlagasana, RT/RW : 005/013
                          Kec. Watukumpul, Kab. Pemalang
Status              : Mahasiswi (Hamba Allah SWT)
Hobby                         : Shalawat
Motto              : Bermanfaat bagi orang lain
Pendidikan      :
1.        SD Negeri 03 Tlagasana                                   (2003-2009)
2.      MTs Salafiyah Paninggaran                               (2009-2012)
3.      MA YMI Wonopringgo                                     (2012-2015)
4.      Pendidikan Agama Islam di IAIN Pekalongan (2015-sekarang)




[1]Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan: IAIN Pekalongan Press, 2017), hlm. 158
[2]Ibid., hlm. 159
[3]Nunuk Suryani dan Leo Agung, Strategi Belajar Mengajar, (Yogyakarta: Ombak, 2012), hlm. 136-137
[4]M.Hosnan, Pendekatan Saintifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21, (Bogor: Ghaila Indonesia, 2014), hlm. 111-112
[5]Nunuk Suryani dan Leo Agung.,Op. Cit.,  hlm. 137-139
[6] Zaenal Mustakim, Op. Cit., hlm. 162
[7]Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan; STAIN Pekalongan Press, 2009), hlm. 154-155

Tidak ada komentar:

Posting Komentar