Laman

new post

zzz

Selasa, 25 September 2018

SBM D D4 KONSEP DASAR PEMBELAJARAN (Prinsip-Prinsip Pembelajaran)


KONSEP DASAR PEMBELAJARAN
(Prinsip-Prinsip Pembelajaran)
SAFIRA MAHRUSA
NIM. 2317066
Kelas  D

JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2018



            Alhamdullilah, puji syukur kehadirat Allah swt. atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul”KONSEP DASAR PEMBELAJARAN (Prinsip-prinsip Pembelajaran)” ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Saw., keluarganya, dan sahabatnya.
            Makalah ini berisi tentang pengertian prinsip belajar, prinsip-prinsip pembelajaran secra umum, dan prinsip-prinsip pembelajaran di sekolah. Dengan demikian, materi makalah ini diharapkan dapat membantu pembangunan karakter mahasiswa melalui proses menulis makalah yang baik dan benar.
            Makalah ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik dari pembaca untuk penyempurnaan penulisan makalah ini. Semoga dengan makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta bermanfaat bagi mahasiswa. Amin yaa robbal ‘alamin.



                                                                        Pekalongan, 24 September 2018
                                                                                                                                   


Penulis                             






DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR..............................................................................      i
DAFTAR ISI..............................................................................................      ii

BABI       PENDAHULUAN.....................................................................      1
A.    Latar Belakang Masalah........................................................      1
B.     Rumusan Masalah..................................................................      1
C.     Tujuan Penulisan....................................................................      2
D.    Metode Pemecahan Masalah..................................................     2
E.     Sistematika Penulisan.............................................................     2

BAB II    PEMBAHASAN........................................................................      5
A.    Pengertian Prinsip Belajar......................................................      5      
B.     Prinsip-prinsip Pembelajaran Secara Umum............................    5
                 C.  prinsip-prinsip Pembelajaran di Sekolah Dasar......................      9

BABIII    PENUTUP.................................................................................      10    
A.    Simpulan................................................................................      10    
B.     Saran......................................................................................      10    

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................      11

BIODATA PENULIS.................................................................................             12

LAMPIRAN................................................................................................              13


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Dalam setiap profesi, ada pegangan atau prinsip yang harus  dimiliki oleh pemiliknya. Begitu pula dalam dunia pendidikan, dalam sebuah pembelajaran, ada prinsip-prinsip yang harus dimiliki seorang guru untuk menjalankan tugasnya secara baik dan tertata. Namun, masih banyak pendidik kita yang  mengesampingkan prinsip-prinsip pembelajaran dalam prakteknya. Hal ini sering kali disebabkan karena guru kurang begitu memahami prinsip-prinsip pembelajaran. Namun tidak jarang disebabkan pula pengaruh dari sistem pembelajaran zaman dahulu yang tergolong cukup kaku dan masih terpusat pada guru.
Masalah tersebut menyebabkan kurang tercapainya tujuan dari pembelajaran itu sendiri dan sesuatu yang dianggap guru baik untuk anak didik, justru merugikan mereka. Untuk itu, penulis tertararik mengangkat judul makalah tersebut. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembangunan pendidikan bangsa.

B.     Rumusan Masalah

      Berdasarkan latar belakang tersebut perlu kiranya merumuskan masalah sebagai pijakan untuk terfokusnya kajian makalah ini. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut.

1.         Apa pengertian dari prinsip?
2.         Apa saja macam prinsip- prinsip pembelajaran secara umum?
3.         Apa saja macam prinsip-prinsip pembelajaran di sekolah dasar?

C.    Tujuan Penulisan
      Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan pembuatan ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui pengertian prinsip-prinsip belajar.
2.      Untuk mengetahui macam prinsip-prinsip pembelajaran secara umum.
3.      Untuk mengetahui macam prinsip-prinsip pembelajaran di sekolah dasar.

D.    Metode Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah yang digunakan melalui studi literatur/metode kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi lainnya yang merujuk pada pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan masalah yang akan dibahas dengan melakukanperumusan masalah, melakukan langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran, perumusan jawaban permasalahan dari berbagai sumber.

E.     Sistematika Penulisan
Makalah ini ditulis dalam tiga bagian, meliputi: Bab 1 Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan. Bab II Pembahasan yang terdiri dari pengertian prinsip-prinsip belajar, prinsip-prinsip pembelajaran, dan prinsip-prinsip pembelajaran di sekolah dasar. Bab III Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
















BAB II : PEMBAHASAN

A.    Pengertian Prinsip Belajar
Kata prinsip berasal dari bahasa latin yang berarti dasar (pendirian,tindakan) atau sesuatu yang dipegang sebagai panutan yang utama[1]. Kata prinsip berasal dari bahasa inggris yaitu principle yang berarti asas atau dasar[2]. Menurut (syah djanulis,1993), kata prinsip mempunyai maksud sesuatu yang menjadi dasar dari pokok berpikir, berpijak, bertindak, dan sebagainya.
Sedangkan pengertian belajar menurut (Wingkel, 1987), adalah suatu aktivitas mental dan psikis yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan tingkah laku pada diri sendiri berkat adanya interaksi antar individu dengan individu dengan lingkungan.
Prinsip-prinsip belajar adalah konsep-konsep ataupun asas (kaidah dasar) yang harus diterapkan di dalam proses belajar mengajar, ini mengandung maksud bahwa pendidikan akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik apabila anda dapat menerapkan cara mengajar sesuai dengan prinsip-prinsip belajar.[3]
B.     Prinsip-Prinsip Pembelajaran Secara Umum
Prinsip-prinsip berkedudukan sebagai asas atau kebenaran yang menjadi pokok dalam berpikir dan bertindak selama proses pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, prinsip-prinsip pembelajaran akan membantu pendidik dalam memilih tindakan yang kelihatan baik, tetapi justru merugikan peserta didik atas pencapaian tujuan pembelajaran. Dimyati dan Mudjono (1994) memaparkan prinsip-prinsip sebagaimana yang dijelaskan di bawah ini:
1.      Prinsip Perhatian dan Motifasi
 Perhatian berperan penting dalam proses pembelajaran. Dengan alasan ini, guru berusaha menyajikan materi pembelajaran yang dikemas sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta seperti dengan menggunakan media pembelajaran interaktif.
Motifasi juga mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran karena merupakan daya yang dapat menggerakkan dan mengarahkan peserta didik untuk belajar. Penerapan prinsip ini dapat dilakukan dalam kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
a.       Menggunakan metode pembelajaran yang berfariasi;
b.      Menggunakan media pembelajaran untuk memperjelas materi pembelajaran;
c.       Mengorganisasi kegiatan yang melibatkan peserta didik;
d.      Menyisipkan unsur humor yang relevan dengan materi pembelajaran jika memungkinkan; [4]
2.      Prinsip Keaktifan
Bentuk keaktifan dalam proses belajar dapat diklarifikasikan menjadi dua kategori, yaitu: keaktifan yang dapat diamati (konkret) dan yang yang sulit diamati (abstrak). Kegiatan konkret biasanya berhubungan aspek psikomotorik seperti mendengar, menulis, membaca, berdiskusi, menggambar, dan lain sebagainya. Adapun kegiatan yang sulit diamati berupa kegiatan psikis seperti menggunakan khazanah pengetahuan untuk memecahkan permasalahan, membandinkan konsep, menyimpulkan hasil pengamatan, dan berpikir kritis.
Prinsip keaktifan dalam proses pembelajaran dapat diimplementasikan dalam kegiatan-kegiatan seperti berikut:
a.       Memberikan tugas kepada peserta didik secara individu dan kelompok;
b.      Memberikan kesempatan diskusi dan tanya jawab;
c.       Memberikan keempatan kepada peserta didik untuk melakukan percobaan secara kelompok[5]
d.      Memberikan pujian verbal dan non-verbal terhadap siswa yang memberikan respon terhadap pertanyan-pertanyaan yang diajukan;
e.       Menggunakan multi metode dan multimedia di dalam pembelajaran[6]
3.      Prinsip Keterlibatan Langsung
Guru harus menyadari keaktifan membutuhkan keterlibatan langsung siswa dalam kegiatan pembelajaran. Untuk dapat melibatkan siswa secara fisik, mental, emosional dan intelektual dalam kegiatan pembelajaran, maka guru hendaknya merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mempertimbangkan karakteristik isi pembelajaran. Adapun perilaku sebagai implikasi prinsip ini adalah sebagai berikut:
a.       Merancang kegiatan pembelajaran yang lebih banyak pada pembelajaran individu dan kelompok kecil;
b.      Menggunakan tugas kepada siswa untuk mempraktekkan gerakan psikomotorik yang dicontohkan;
c.       Melibatkan siswa mencari informasi/ pesan dari sumber informasi diluar kelas atau sekolah;
d.      Melibatkan siswa dalam merangkum atau menyimpulkan informasi pesan pembelajaran;[7]
4.      Prinsip Pengulangan
Mengajar pada hakikatnya adalah membentuk suatu kebiasaan, sehingga melalui pengulangan-pengulangan siswa akan terbiasa melakukan sesuatu dengan baik sesuai dengan perilaku yang diharapkan.[8]
Prinsip pengulangan dapat diaplikasikan dalam proses pembelajaran melalui beberapa kegiatan, antara lain:
a.       Perlu membuat rancangan pengulangan, terutama materi yang bersifat hafalan dan latihan;
b.      Mengembangkan soal-soal bersifat hafalan dan latihan;
c.       Mengembangkan kelompok kegiatan psikomotorik yang harus diulang; dan
d.      Mengembangkan alat evauasi dalam kegiatan pengulangan.[9]
5.      Prinsip Tantangan
Prinsip tantantan menyangkut materi pembelajaran yang bersifat menantang.  Hal ini mengidentifikasikn bahwa pendidikan diharapkan menyediakan materi pembelajaran yang memerlukan pemecahan masalah, tanggapan, dan latihan-latihan kegiatan peserta didik.
Prinsip ini diterapkan dalam bentuk-bentuk kegiatan sebagai berikut:
a.       Memberikan tugas kepada peserta didik yang mengandung pemecahan masalah sehingga memerluka bantuan informasi dari luar atau sekolah;
b.      Membimbing peserta didik untuk menemukan konsep , prinsip, fakta dan generalisasi.
c.       Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan percobaan, baik secara individu maupun kelompok;dan
6.      Balikan dan Penguatan
Dalam proses pembelajaran terdapat dua macam penguatan yang diberikan kepada peserta didik, yaitu: penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan yang pertama diberikan ketika peserta didik mendapatkan hasil belajar dengan lebih giat. Penguatan yang kedua diberikan ketika peserta didik mendapatkan hasil belajar yang tidak kurang baik sehingga terdorong untuk mempelajari dengan tekun setelah mengetahui penjelasan atas kesalahan hasil pekerjaannya.[10]Balikan yang segera diperoleh siswa setelah belajar melalui pengamatan melalui metode-metode pembelajaran yang menantang, seperti tanya jawab, diskusi, eksperimen, metode penemuan dan yang sejenisnya, akan membuat siswwa terdorong untuk belajar lebih giat.[11]
Prinsip-prinsip dapat diimplementasikan dalam berbagai bentuk kegiatan pembelajaran diantarannya:
a.       Memberikan kepastian jawaban yang telah ditanyakan oleh peserta didik;
b.      Mengumumkan peringkat yang didapatkan peserta didik berdasarkan hasil penilaian;
c.       Memberikan penguatan verbal seperti ungkapan “tepat”, ”kerja bagus” ataupun ungkapan nono-verbal seperti anggukan, acungan jempol.[12]
7.      Prinsip Perbedaan Individu
Proses pembelajaran seyogyanya memerhatikan perbedaan individu dalam kelas sehingga dapat memberi kemudahan pencapaian tujuan belajar yang setinggi-tingginya. Pembelajaran yang memerhatikan satu tingkat sasaran akan gagal memenuhi kebutuhan seluruh peserta didik. Karena itu seorang guru perlu memahami latar belakang, emosi, dorongan dan kemampuan individu dan menyesuaikan materi peserta didik dan tugas-tugas belajar kepada aspek-aspek tersebut.[13]
C.    Prinsip- Prinsip Pembelajaran di Sekolah SD
1.      Prinsip motifasi;
2.      Prinsip latar belakang;
3.      Prinsip pemusatan perhatian;
4.      Prinsip keterpaduan;
5.      Prinsip pemecahan masalah;
6.      Prinsip menemukan;
7.      Prinsip belajar sambil bekerja;
8.      Prinsip belajar sambil bermain;
9.      Prinsip perbedaan individu;
10.  Prinsip hubungan sosial;[14]




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Prinsip-prinsip berkedudukan sebagai asas atau kebenaran yang menjadi pokok dalam berpikir dan bertindak selama proses pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, prinsip-prinsip pembelajaran akan membantu pendidik dalam memilih tindakan yang kelihatan baik, tetapi justru merugikan peserta didik atas pencapaian tujuan pembelajaran. Hendaknya sebagai guru memandang peserta didiknya sebagai individu yng berbeda serta mengenali mereka.  Kesemua prinsip pembelajaran tersebut dilakukan dengan tujuan tercapainya tujuan pembelajaran.
B.     Saran
Sebagai guru yang baik hendaknya memenuhi primsip-prinsip pembelajaran sesuai dengan taraf sekolah dimana guru mengajar



DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta,cv.
Karwono. 2017. Belajar dan Pembelajaran. Depok: PT Raja Persada.
Mustakim, Zaenal. 2018. Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan: IAIN    Pekalongan Press.
Putra, Ramdan. 2007. Kamus Cerdas 650 Trilyun. Surabaya: Putra mandiri.
Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Ruhimat, Toto. 2013. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:PT Raja Grafindo.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.            Jakarta: Kencana.
















BIODATA PENULIS
Nama                           :  Safira Mahrusa
Nim                              :  2317066
Alamat                        : Desa Kertijayan Gang 14 Rt:28 Rw:10 Kec. Buaran Kab.                                      Pekalongan Prov. Jawa Tengah
Prodi                            : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Tempat, tanggal lahir  : Pekalongan, 29 September 1999
Riwayat pedidikan      : TK RAM Muslimat Wonoyoso Kec. Buaran Kab.                                                   Pekalongan
                                    MTs Salafiyah Wonoyoso Kec. Buaran Kab. Pekalongan
                                    MAS Simbang Kulon Kec. Buaran Kab. Pekalongan













LAMPIRAN

      

  
   







[1] Yatim Riyanto, Paradigma baru Pembelajaran,(Jakarta: Kencana, 2009), hlm.61.
[2] Ramdan Putra, Kamus Cerdas 650 Trilyun, (Surabaya: Putra Mandiri, 2007), hlm.147.
[3]Yatim Riyanto, Op. Cit,hlm.61.
[4] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan, IAIN Pekalongan Press, 2018), hlm.51.
[5] Ibid, hlm.53.
[6] Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta,cv, 2010), hlm.121.
[7] Yatim Riyanto..., hlm.79.
[8] Aunurrohman,Op. Cit, hlm.124.
[9] Zaenal Mustakim..., hlm.54.
[10] Ibid., hlm.54-55.
[11] Toto Ruhimat, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta:PT Raja Grafindo:2013), hlm.187.
[12] Zaenal Mustakim, Op. Cit, hlm.55.
[13] Karwono, Belajar dan Pembelajaran, (Depok: PT Raja Persada, 2017), hlm.38.
[14] Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana, 2013),hlm.87-88.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar