KONSEP DASAR PEMBELAJARAN
"HAKIKAT PEMBELAJARAN"
Imroatin
Azizah
NIM. (2317071)
KELAS PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2018
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah,
puji syukur atas kehadirat Allah swt. Atas segala nikmat dan karunia-Nya
sehingga makalah yang berjudul “Hakikat Pembelajaran” ini dapat diselesaikan.
Salawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Saw., keluarganya
dan sahabatnya.
Makalah
ini menjelaskan tentang Pengertian belajar dan Pembelajaran, pendekatan
pembelajaran Dengan demikian, materi makalah ini dapat membantu pembangunan
karakter mahasiswa melalui proses
menulis makalah yang baik dan benar.
Makalah
ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu,
penulis yang senang hati menerima saran dan kritik dari pembaca untuk
penyempurnaan penulisan makalah ini. Semoga dengan makalah ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan serta bermanfaat bagi mahasiswa.
Pekalongan, 20 September 2018
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Sampul................................................................................................................. i
Kata
Pengantar.................................................................................................................. ii
Daftar
Isi.......................................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah........................................................................................ 1
B.
Rumusan Masalah.................................................................................................. 1
C.
Tujuan Penulisan.................................................................................................... 2
D.
Metode Pemecahan
Masalah................................................................................. 2
E.
Sistematka
Penulisan Makalah.............................................................................. 2
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Belajar dan Pembelajaran.................................................................... 3
B. Pendekatan
Pembelajaran...................................................................................... 6
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................ 8
DAFTAR
PUSTAKA....................................................................................................... 9
BIODATA...................................................................................................................... 10
LAMPIRAN................................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah
Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa.
Secara implisit dalam pengertian ini terdapat kegiatan memilih, menetapkan,
mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.
Pemilihan, penetapan, dan pengembangan metode ini didasarkan pada kondisi
pembelajaran yang ada.
Kegiatan-kegiatan ini pada dasarnya merupakan inti
perencanaan pembelajaran. Dalam hal ini istilah pembelajaran memiliki hakikat
perencanaan sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam
belajar, siswa tidak berinteraksi pada guru sebagai salah satu sumber belajar,
tetapi berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang mungkin dipakai
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang
mengandung serangkaian pelaksanaan oleh guru dan siswa dasar hubungan timbale
balik yang berlangsung dalam situasi edukatif
untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbale balik
antara guru dan siswa ini merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses
pembelajaran.
Pada kenyataan yang sering kali kita lihat di
sekolah-sekolah seringkali guru selalu aktif didalam proses pembelajaran secara
berlangsung, sementara siswa dibuat pasif sehingga interaksi antara guru dengan
siswa dalam proses pembelajaran tidak efektif. Jika proses pembelajaran di
dominasi oleh guru, maka efektifitas pembelajaran tidak dapat di capai.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
yang di maksud Belajar dan Pembelajaran?
2. Apa
pendekatan Pembelajaran?
C.
Tujuan
Penulisan
1. Untuk
Mengetahui Belajar dan Pembelajaran
2. Untuk
Mengetahui Pendekatan Pembelajaran
D.
Metode
Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah yang digunakan melalui studi
literature/kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa referensi buku
atau dari referensi lainnya yang merujuk pada pemecahan masalahnya dimulai
dengan menentukan masalah yang akan di bahas dengan dimulai melakukan perumusan
masalah, melakukan lankah-langkah pengkajian masalah, penentuan kajian dan
sasaran, perumusan jawaban permasalahan dari berbagai sumber, dan penyintesisan
serta pengorganisasian jawaban permasalahan.
E.
Sistematka
Penulisan Makalah
Makalah ini dimulai dalam tiga bagian, meliputi: Bab
I, bagian pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penulisan, metode pemecahan masalah, dan sistematika penulisan
makalah; Bab II, adalah pembahasan; Bab III, bagian penutup yang terdiri dari
simpulan dan saran-saran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Belajar
dan Pembelajaran
Kata “belajar” tidak asing bagi kita. Barangkali
bahkan seribu kali kita sudah mendengarnya. Mungkin kata itu mendatangkan kata
nuansa kegembiraan ke diri, tetapi juga ada kemungkinan membawa kebosanan,
ketegangannya dan sebagainya.[1] Belajar telah mengalami
perkembangan secara evolusi, sejalan dengan perkembangan cara pandang dan
pengalaman para ilmuwan.[2] Belajar merupakan
aktivitas interaksi aktif antara individu terhadap lingkungan sehingga terjadi
perubahan tingkah laku.[3] Usaha pemahaman mengenai
makna belajar ini dengan mengemukakan beberapa definisi tentang belajar antara
lain sebagai berikut:
1.
Cronbach
mengatakan: learning is shown by a change
in behavior as a result of experience.
2.
Harold Spears
mengatakan: learning is to observe, to
read, to imitate, to try something themselves , to listen, to follow direction.
3. Geoch
mengatakan: learning is a change in
performance as a result of practice.
Dari ketiga definisi di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan,
dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan,
meniru dan lain sebagainya.[4] Sedangkan pembelajaran
merupakan gabungan dari dua konsep yaitu: belajar dan mengajar. Kedua konsep
ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Belajar merupakan apa yang harus di
lakukan seseorang baik sebagai subjek maupun objek pembelajaran, sedangkan
mengajar merupakan apa yang harus dilakukan oleh guru, baik sebagai pengajar
maupun pendidik.
Menurut Gagne (1989), belajar dapat diartikan sebagai
suatu proses di mana individu mengalami perubahan tingkah laku sebagai akibat
dari pengalaman. Sejalan dengan definisi ini, Hilgard (1962) mengemukakan
belajar sebagai perubahan kegiatan reaksi terhadap lingkungan. Perubahan ini
mencakup pengetahuan, kecakapan, dan tingkah laku, yang diperoleh melalui
latihan, pembiasaan, atau pengalaman. Jadi, dapat di definisikan bahwa belajar
merupakan aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk memperoleh suatu
pengetahuan, pemahaman, atau pengalaman baru sehingga memungkinkan terjadinya
perubahan tingkah laku yang lebih baik.
Secara sederhana, istilah pembelajaran (instruction) berarti sebagai “upaya
untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui berbagai upaya (effort) dan berbagai strategi, metode
dan pendekatan kearah pencapaian tujuan yang telah direncanakan”. Pembelajaran
dapat pula dipandang sebagai kegiatan guru secara terprogram dalam desain
intruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada
penyediaan sumber belajar.
Beberapa ahli mengemukakan tentang
pengertian pembelajaran, diantaranya:
a. Menurut
Corey, 1968. Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan secara
disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu.
Pembelajaran merupakan subjek khusus dari pendidikan
b. Menurut
UU SPN No. 20 tahun 2003. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
c. Menurut
Mohammad Surya pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu
untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang secara keseluruhan, sebagai
hasil dari pengalaman individu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
d. Menurut
Oemar Hamalik. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi
unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, prosedur yang sangat
mempengaruhi dalam pencapai tujuan pembelajaran.
e. Menurut
Gagne dan Brigga, 1979. Pembelajaran adalah rangkaian peristiwa (events) yang mempengaruhi pembelajaran
sehingga proses belajar dapat berlangsung dengan mudah.
Dari beberapa pendapat para ahli diatas, menyimpulkan
bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang
saling bertukar informasi.[5]
Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai
suatu system atau proses membelajarkan subjek didik/ pembelajar yang
direncanakan atau didesain, dilaksanakan atau dievaluasi secara sistematis agar
subjek didik/pembelajar dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
Pembelajaran dapat dipandang dari dua
sudut, pertama pembelajran dipandang
sebagai suatu system, pembelajaran terdiri dari sejumlah komponen yang
terorganisasi antara lain tujuan pembelajran, materi pembelajaran, media
pembelajaran, strategi/metode pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Kedua, pembelajaran dipandang sebagai
suatu proses, maka pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru
dalam rangka membuat siswa belajar. Proses tersebut meliputi:
a. Persiapan,
dimulai dari merencanakan program pengajaran tahunan, semester, dan penyusunan
persiapan mengajar (lesson plan)
berikut penyiapan perangkat kelengkapannya, antara lain berupa alat peraga dan
alat-alat evaluasi. Persiapan pembelajaran ini juga mencangkup kegiatan guru
untuk membaca buku-buku atau media cetak lainnya terlebih dahulu. Yang akan
disajikan kepada siswa dan mengecek jumlah dan keberfungsian alat peraga yang
akan digunakan.
b. Melaksanakan
kegiatan pembelajaran dengan mengacu pada persiapan pembelajaran yang telah
dibuatnya. Pada tahap pelaksanaan pembelajaran ini,
c. Menindaklanjuti
pembelajaran yang telah dikelolanya. Kegiatan pasca pembelajaran ini dapat
berbentuk pengayaan, dapat pula pemberian layanan remedial teaching bagi siswa yang kesulitan belajar.[6]
Adapun mengajar (teaching) merupakan bagian dari
pembelajaran, dimana guru berperan untuk merancang berbagai sumber dan
fasilitas yang tersedia untuk dimanfaatkan oleh peserta didik dalam mempelajari
suatu materi. Dengan kata lain, proses mengajar memfungsikan guru sebagai actor
utama yang mengatur pemberian konsep, informasi atau pengalaman baru kepada
peserta didik.[7]
Dua konsep tersebut menjadi suatu kegiatan yang
terpadu apabila terjadi interaksi antar guru dan peserta didik yang tercemin
dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran merupakan penyediaan kondisi yang
mengakibatkan terjadinya proses belajar pada peserta didik.[8] Dalam perspektif sanjaya,
pembelajaran dinyatakan sebagai kegiatan yang dilaksanakan untuk mempermudah
peserta didik dalam mempelajari segala sesuatu melalui berbagai macam-macam
media seperti bahan-bahan cetak, program televisi, gambar radio dan lain
sebagainya sehingga mendorong terjadinya perubahan peran guru dalam mengelola
proses pembelajaran, yakni dari guru sebagai sumber belajar menjadi guru
sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran.[9] Pendek kita, dalam
pembelajaran guru berperan sebagai fasilitator yang mengelola berbagai sumber
dan fasilitas untuk media belajar peserta didik sehingga terwujud perubahan
yang lebih positif.[10]
B.
Pendekatan
Pembelajaran
Istilah pendekatan berasal dari bahasa Inggris “approach” yang memiliki berarti,
diantaranya dengan pendekatan dalam dunia pengajaran, kata “approach” tepat diartikan a way of
beginning something (cara memulai sesuai). Oleh karena itu, istilah pendekatan
dapat diartikan sebagai “cara memulai pembelajaran”.
Pengertian pendekatan pembelajaran secara tegas belum
ada kesepakatan dari para ahli pendidikan. Namun beberapa ahli mencoba
menjelaskan tentang pendekatan pembelajaran (Intruksional Approach), misalnya
yang ditulis oleh Gladene Robert Son dan Helmutt Lang (1984:5). Menurutnya,
pendekatan pembelajaran dapat dimaknai menjadi dua pengertian, yaitu pendekatan
pembelajaran sebagai dokumen tetap, dan pendekatan pembelajaran sebagai bahan
kajian yang berkembang. Pendekan pembelajaran sebagai dokumen tetap dimaknai
sebagai suatu kerangka umum dalam praktek professional guru, yaitu serangkaian
dokumen yang dikembangkan untuk mendukung pencapaian kurikulum. Hal tersebut
berguna untuk:
1. Mendukung
pelancaran guru dalam pembelajaran.
2. Membantu
para guru menjabarkan kurikulum dalam praktik pembelajaran dikelas.
3. Sebagai
panduan bagi guru dalam menghadapi perubahan kurikulum: dan
4. Sebagai
bahan pemasukan bagi para penyusun kurikulum untuk mendesain kurikulum dan
pembelajaran yang terintegrasi.
Pendekatan pembelajaran sebagai bahan kajian yang
terus berkembang, oleh Gladene Robert Son dan Hellmut Lang dimaknai selain
sebagai kerangka umum untuk praktek professional guru, juga di maksudkan
sebagai studi konprehensif tentang praktik pembelajaran maupun petunjuk
pelaksanaannya selain itu, dokumen tersebut juga dimaksudkan untuk mendorong para
guru agar:
1. Mengkaji
lebih jauh tentang pendekatan-pendekatan pembelajaran yang lainnya.
2. Menjadi
bahan refleksi tentang pembelajaran yang sudah dilakukannya.
3. Merupakan
seni, seperti halnya ilmu mengajar yang terus berkembang.
4. Sebagai
katalisator untuk mengembangkan professional guru lebih lanjut.
Menurut Philip R. Wallace (1992:13)
pendekatan pembelajaran dibagi menjadi 2 bagian, yaitu pendekatan konservatif
yaitu proses pembelajarn yang dilakukan sebagaimana umumnya guru mengajarkan
materi kepada siswanya, guru mentransfer ilmunya kepada siswanya. Sedangkan
pendekatan liberal adalah pembelajaran yang member kesempatan luas kepada siswa
untuk mengembangkan strategi dan ketrampilan belajarnya sendiri.[11]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri
seseorang, sehingga menyebabkan menculnya perubahan tingkah laku mental karena
adanya interaksi individu dengan lingkungan yang disadari.
Pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung
serangkaian pelaksanaan oleh guru dan siswa atas dasar timbale balik yang
berlangsung dalam situasi edukatif yang
untuk mencapai tujuan tertentu. Secara umum pembelajaran adalah suatu kegiatan
yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah
kearah yang lebih baik.
Pembelajaran bertujuan untuk membantu siswa agar
memperoleh pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku siswa yang
meliputi pengetahuan, ketrampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali
sikap dan tingkah laku.
DAFTAR
PUSTAKA
Suardi, Moh. 2017, Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: PT
Budi Utama.
Mustakim, Zaenal. 2018. Strategi Dan Metode Pembelajaran (Edisi
Revisi), Pekalongan: IAIN Press.
Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran, Cet. Ke-2,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sardiman.2014. Interaksi & Motivasi
Belajar Mengajar Jakarta: PT Gajah Grafindo Persada.
Triwijayanto, Teguh.
2015. Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Jakarta: Sinar Grafika Offset.
Nanag Hanafiah dan Cucu
Suhana. 2012. Konsep Strategi
Pembelajaran Bandung: PT Refika Aditama.
Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran
Konstektual, Bandung: PT Refika Aditama.
BIODATA
Nama :
IMROATIN AZIZAH
Nama Lengkap :
ATIN
Tempat, tanggal lahir
: Pekalongan, 10 September 1998
Alamat :
Desa Pajomblangan Rt 01 Rw 02 Kec Kedungwuni Kab. Pekalongan 51173
Riwayat pendidikan :
1. TK
Muslimat NU Pajomblangan
2. MI
WS Pajomblangan
3. SMP
NU Pajomblangan
4. SMA
YMI Wonopringgo
5. IAIN
Pekalongan (sekarang)
LAMPIRAN
[1] Moh. Suardi, Belajar dan Pembelajaran (Yogyakarta: PT Budi Utama, 2017), hlm. 1
[2] Nanag Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran (Bandung: PT Refika Aditama,
2012), hlm. 5
[3] Teguh Triwijayanto, Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran
(Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2015), hlm. 97
[4] Sardiman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: PT Gajah
Grafindo Persada, 2014), hlm. 20
[5] Abdul Majid. Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm.
4.
[6] Kokom Komalasari. Pembelajaran Konstektual, (Bandung: PT
Refika Aditama, 2010), hlm. 3-4.
[7] Zaenal Mustakim, Strategi Dan Metode Pembelajaran (Edisi
Revisi), (Pekalongan: IAIN Pekalongan Press, 2018), hlm. 40
[8] Teguh Triwiyanto, Op.Cit., hlm.97
[9] Abdul Majid, Op.Cit., hlm. 262
[10] Zaenal Mustakim, Op.Cit., hlm. 40
[11]
Abdul Majid, Op.Cit., hlm.
19-20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar