SUBYEK PENDIDIKAN MAJAZI
”NABI SEBAGAI RAHMATAN LIL’ALAMIN”
(QS. Al-Anbiya’ : 107)
Ifa Yulianna (2117074)
Kelas : A
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang masalah
Setiap sesuatu nikmat yang telah
dikaruniakan oleh Allah swt. kepada hamba-Nya, baik yang bersifat umum ataupun
yang bersifat khusus, semua itu adalah buah dari rahmat Allah swt, baik berupa
kesehatan, harta benda, istri yang cantik, suami yang tampan, anak-anak yang
sholeh/sholihah, ilmu yang bermanfaat dan sebagainya. Itu menunjukkan bahwa
Allah memiliki sifat kasih sayang terhadap semua makhluk. Allah menurunkan
agama Islam kepada nabi Muhammad dan menyampaikannya secara damai dan tentram
penuh dengan rahmat. Dengan demikian bahwa Islam merupakan agama yang rahmatan
lil alamin. Nabi Muhammad pembawa rahmat untuk semesta alam, bukan untuk orang
Arab saja dan tidak pula untuk kaum muslimin saja, akan tetapi untuk segenap makhluk
di bumi ini. Oleh karena itu Nabi Muhammad di utus Allah sebagai rahmatan lil
alamin yaitu pembawa rahmat bagi seluruh alam semesta.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
hakikat dari rahmatan lil alamin?
2.
Apa
dalil yang menunjukkan bahwa nabi Muhammad sebagai rahmatanlil alamin?
3.
Bagaimana
seorang pendidik yang penuh kasih sayang?
C.
Tujuan
1.
Memahami
hakikat dari rahmatan lil alamin.
2.
Mengetahui
dalil nabi sebagai rahmatan lil alamin serta tafsirnya.
3.
Mengetahui
bagaimana pendidik yang penuh kasih sayang.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Hakikat Rahmatan lil alamin
Menurut arti bahasa, bahwa rahmat
itu berasal dan kata rahima yang berarti kasih sayang. Adapun yang dimaksud
dengan istilah syar’iyyah ialah: kasih sayang (karunia) Allah yang
dilimpahkan-Nya kepada semua makhluk-Nya.[1]
Nabi Muhammad
saw. pembawa rahmat untuk semesta alam, bukan untuk orang Arab saja dan tidak
pula untuk kaum muslimin saja, akan tetapi untuk segenap makhluk di bumi ini
Allah memberikan manusia berupa nikmat sehat, ilmu yang bermanfaat, harta yang
cukup, anak yang shalih-shaliha itu semua merupakan bentuk kasih sayang Allah
kepada umatnya.
Agama
Islam diberikan kepada nabi Muhammad sebagai rahmat bagi seluruh alam. Dimana
Islam membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta. Islam datang
dengan rahmat dan memberi kebahagiaan kepada umatnya.
Dalam
kehidupan sehari-hari, Rasulullah Muhammad SAW telah mencerminkan sikap kasih
sayang (rahmat)nya terhadap anak-anak, rakyat bawahan; terhadap orang-orang
tua, dengan mencintai dan menyantuni mereka. Terhadap orang-orang yang lemah
ekonominya atau lemah keadaan sosialnya, beliau menunjukkan kasih sayangnya
dengan membela nasib mereka dari tindakan kesewenang-wenangan serta penghisapan
dengan memberikan hak-hak mereka, menegakkan dasar-dasar keadilan dan lain
sebagainya.
Dengan
demikian dapat dikatakan dengan adanya Islam bahwa nabi Muhammad datang sebagai
pembawa rahmat dan kasih sayang kepada seluruh alam semesta. Kehadirannya
membahagiakan seluruh umat dan tidak pernah membawa petaka kepada siapapun.
B.
Dalil Nabi sebagai Rahmatan lil’alamin
Dalil nabi Muhammad sebagai rahmatan lil alamin terdapat dalam surat
Al-Anbiya’ ayat 107.
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Artinya :
“ Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk
(menjadi) rahmat bagi semesta alam” QS. Al anbiya : 107.
Tafsir Ayat
v Tafsir Al-Maraghi
Tidaklah Kami
mengutusmu dengan membawa pelajaran ini dan yang serupa dengannya berupa
syari’at dan hokum yang merupakan sumber kebahagiaan di dunia dan akhirat,
kecuali agar kamu menjadi rahmat dan petunjuk bagi manusia dalam urusan dunia
dan akhirat mereka. Hal ini sesuai dengan hadis rasulullah yang artinya “
sesungguhnya Allah telah mengutusku untuk menjadi rahmat dan petunjuk”.
Hal ini dapat dijelaskan, bahwa Rasulullah
saw diutus dengan membawa ajaran yang mengandung kemaslahatan di dunia dan di
akhirat. Hanya saja, orang kafir tidak mau memanfaatkannya dan berpaling
darinya akibat kesiapan dan tabiatnya yang telah rusak, tidak menerima rahmat
ini dan tidak mensyukuri nikmat ini, sehingga dia tidak merasakan kebahagiaan
dalam urusan agama maupun dalam urusan dunia.[2]
v Tafsir Al-Azhar
Yang
telah tertulis di tafsir “Di bawah lindungan Al-Qur’an” karangan Almarhum
Syahid fi sabilillah Sayid Quthub “ system ajaran yang dibawa Muhammad saw
adalah system yang membawa bahagia bagi manusia seluruhnya dan memimpinnya
kepada kesempurnaan yang telah dijangkakan baginya dalam hidup ini”.
Risalah
Muhammad datang kepada kemanusiaan setelah dia sampai ke zaman kedewasaan akal.
Dia datang sebagai sebuah kitab yang selalu terbuka untuk segala turunan demi
turunan, generasi demi generasi. Dia mengandung pokok-pokok ajaran manusia yang
tidak berubah-ubah, bersedia menerima keperluan hidup yang selalu baru, yang
diketahui oleh Pencipta manusia sendiri. Dia itu sangat halus dan teliti.
Kitab
yang dibawa Muhammad ini telah meletakkan dasar yang tetap bagi hidup
kemanusiaan yang selalu berubah. Diberi kesempatan bagi manusia mempergunakan
ijtihad menyesuaikan pertumbuhan dan perkembangan dengan hokum yang tetap itu,
atau mengmbalikan yang cabang kepada yang pokok dengan tidak usah ada
pembenturan. Kedatangan Muhammad membawa syariat yang berisi rahmat itu.
Rahmatnya
yang lebih penting lagi adalah dengan adanya kemerdekaan barfikir, sehingga
akal tidak takut untuk maju. Diakui bahwa hasil pemikiran tidaklah selalu
tepat, asal ada niat yaitu mendekati kebenran. Apabila hasil pemikiran itu
benar yakni mendapat dua pahala yakni pahala berpikir dan pahala mendapat
kebenaran. Tetapi apabila hasilnya tidak tepat, pahala satu tetap ada yakni
pahala kepayahan berfikir. Rahmat dari risalat (misi) Nabi Muhammad adalah keseimbangan
diantara kesuburan rohani dan jamani. Bukan mendapat rohani enderita karena
ingin kesucian rohani. Yang dipikulkan ke atas pundak manusia tidak lebih dari
kesanggupannya.
Pokok ajaran
Islam adalah kemuliaan yang hendak dicari hanya satu, yaitu kemuliaan di sisi
Allah, karena iman dan amal shaleh bukan perbedaan warna kulit atau martabat.
Ajaran Islam menjadi rahmat bagi kemanusiaan karena Islam mempersamakan hak
manusia dimuka pengadilan.[3]
C.
Pendidik Penuh Kasih Sayang
Dalam hal pendidikan, kasih sayang harus
mendasari semua upaya dalam membawa anak menuju tujuannya yaitu kedewasaan.
Orang tua sudah seharusnya menumpahkan kasih sayang terhadap anaknya selama
mereka membimbingnya sampai mencapai dewasa. Begitu juga guru sebagai pendidik,
harus menyadari bahwa kasih sayang merupakan syarat mutlak dalam melakukan
interaksi dengan anak didiknya. Tanpa kasih sayang, pendidikan tidak akan bermakna
apa-apa. Rasulullah
sendiri merupakan pendidik yang penuh kasih sayang. Beliau merupakan seorang
yang halus perasaanya dan penyayang. Seorang
pendidik harus mempermudah peerta didik dan tidak mempersulit peserta didik,
karena Islam sendiri merupakan agama kasih sayang, mudah, dan damai.
D. Aspek
Tarbawi
1.
Sebagai seorang pendidik senantiasa menjadi
pendidik yang penuh kasih sayang, tidak mudah marah, dan selalu memudahkan
peserta didik.
2.
Sebagai seorang siswa senantiasa belajar
dengan baik dan rajin.
3.
Senantiasa menyayangi alam dan tidak
merusaknya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Nabi Muhammad saw merupakan pembawa rahmatan lil alamin yaitu
pembawa rahmat bagi seluruh makhluk yang ada di alam semesta, yaitu bagi
seluruh muslimin dan untuk manusia yang menaati beliau, tak terkecuali bagi
tumbuhan dan hewan. Kedatangannya membawa kebahagiaan dan kesejahteraan bagi
umatnya. Dengan perilaku beliau yang baik kepada seluruh orang muslimin maupun
non muslim mampu mewujudkan suasana kedamaian, ketentraman dan kesejahteraan. Dalam
hal mendidik nabi Muhammad merupakan pendidik yang penuh kasih sayang, terlihat
beliau tidak pernah mempersulit dan selalu mempermudah, serta perkataan beliau
yang lembut dan tenang sehingga dapat dipahami dengan mudah.
DAFTAR PUSTAKA
Hamka. 1981, Tafsir Al-Azhar. Surabaya : Yayasan Latimojong
Musthafa,
Al-Maraghi Ahmad. 1989. Tafsir Al-Maraghi. Semarang : CV TOHA PUTRA SEMARANG.
BIOGRAFI
NAMA
: IFA YULIANNA
ALAMAT : ROWOKEMBU, WONOPRINGGO PEKALONGAN
SEKOLAH :IAIN Pekalongan
RIWAYAT PENDIDIKAN :
1.
RA Muslimat NU Rowokembu Timur
2.
SD Islam YMI Wonopringgo 02
3.
MTs. YMI Wonopringgo
4.
SMAN 1 Kedungwuni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar