Laman

new post

zzz

Rabu, 29 Februari 2012

Kelas D makalah 3 : RUMAH SEBAGAI MADRASAH


MAKALAH HADITS
RUMAH SEBAGAI MADRASAH
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas.
Mata kuliah                 : Hadits Tarbawi II
  Dosen Pengampu        : M. Hufron, M. S. I
                










Disusun oleh :

LI’ ILA ROKHMAWATI
2021110153
KELAS  D
HADITS 12



SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2011 / 2012



PENDAHULUAN

Rumah dan madrasah adalah sesuatu hal yang pastinya sering kita dengar dan itu ada dalam kehidupan kita. Dua kata tersebut memeliki persamaan, yaitu sama – sama menunjukkan suatu tempat. Namun terdapat fungsi yang menjadi pembeda diantara keduanya. Rumah itu sendiri identik diartikan sebagai tempat tinggal atau tempat bernaung, sedangkan madrasah adalah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang di situ terdapat sebuah proses yakni proses pembelajaran.
Tapi tidak selamanya fungsi tersebut melekat pada masing  - masing  kata itu. Di makalah ini akan dijelaskan  bahwa Rumah Sebagai Madrasah yang artinya, selain sebagai tempat bernaung, rumah juga bisa difungsikan sebagai lembaga pendidikan.


















PEMBAHASAN

A.  Lafadz Hadits
عثما ن بن الارقم انه كان يقول : انا بن سبع الاسلام , اسلم ابي سابع سبعة وكانت داره على الصفا وهي الدار التي كان النبي صلى الله عليه وسلم يكون فيها في الاسلام و فيها دعا الناس الى الاسلام .                  ( رواه الحاكم فى المستدرك , باب ذكر الارقم بن ابي الارقم المحزومي رضي الله عنه )             
B.     Terjemahan Hadits
’’ Utsman bin Arqom sesungguhnya dia berkata: ( Aku anak berumur 7 tahun yang masuk islam, ayahku orang ke-7 dari 7 orang yang mula – mula masuk islam. Dan rumahnya berlokasi di Bukit Shofa dan di rumah itu dimana Nabi SAW mengajarkan tentang islam dan mengajak manusia untuk memeluk islam ) ’’
                                
C.     Mufrodat
Utsman bin Arqom                                                     : عثمان بن الارقم
Sesungguhnya dia berkata                                          : انه كان يقول
Aku anak umur 7 th yang masuk Islam                      : انا بن سبع الاسلام
 Ayahku orang ke-7 dari 7 orang yang                       : اسلم ابي سابع سبعة         
mula-mula masuk islam                                              
dan rumahnya berlokasi                                              : وكانت داره
di Bukit Shofa                                                                        : على الصفا
dan di rumah itulah,di mana                                       : وهي الدار التي كان
Nabi SAW                                                                  : لنبي صلى الله عليه وسلم
Mengajarkan tentang islam                                         : لنبي صلى الله عليه وسلم   
Dan mengajak manusia                                               : وفيها دعا الناس
Untuk masuk islam                                                     : الى الاسلام


D.    Biografi Perawi
Utsman bin Arqom adalah putra dari Abu Abdillah al Arqom bin Abi al Arqom, seorang pengusaha yang berpengaruh dari suku Makhzum dari kota Mekkah.[1] Dalam sejarah Islam, dia orangketujuh dari As-Sabiqun al-Awwalun. Rumahnya berlokasi di bukit Safa, di tempat inilah para pengikutMuhammad belajar tentang Islam. Sebelumnya rumah al-Arqam ini disebut Dar al-Arqam (rumah Al-Arqam) dan setelah dia memeluk Islam akhirnya disebut Dar al-Islam (Rumah Islam). Dari rumah inilahmadrasah pertama kali ada. Al-Arqam juga ikut hijrah bersama dengan Muhammad ke Madinah.

E.     Keterangan Hadits
Dari penjelasan hadits di atas, bahwasannya Utsman sedikit mengisahkan tentang ayahnya yang bernama al Arqom itu merupakan orang ke-7 dari 7 orang yang mula – mula masuk islam. Dan 7 orang tersebut populer dengan sebutan As Sabiqun al Awwalun. Di rumah ayahnya tersebut, yang berlokasi tepatnya di Bukit Shofa, Nabi SAW memberikan pendidikan dan pengajaran  tentang islam.
Sebelumnya rumah al Arqom ini disebut dengan Dar al Arqom ( rumah al Arqom ) dan setelah dia memeluk islam akhirnya berganti nama menjadi Dar al Islam ( rumah islam ). Dari rumah inilah madrasah pertama kali ada.[2]
Dari uraian di atas dapat diambil 2 kata kunci sebagai bahan pembahasan lebih lanjut lagi, yaitu rumah dan madrasah. Arti sempit madrasah itu sendiri adalah lembaga pendidikan, sedanglan rumah populer dengan tempat bernaung ataupun tempat tinggal. Selain sebagai tempat tinggal, ternyata rumah juga sebagai lembaga pendidikan tetapi lembaga pendidikan yang non formal.
Rumah bisa dikatakan sebagai lembaga pendidikan karena di dalamnya identik adanya sebuah keluarga, dari keluarga itulah pelaksana upaya pendidikan merupakan awal ( pertama ) dan yang utama bagi pematangan anak, sebab anak dilahirkan dan dididik melakukan pembiasaan hal-hal sederhana.[3] Secara otomatis dalam proses pendidikan tersebut pasti terdapat pendidik dan yang dididik, selain itu juga terdapat yang namanya proses pengajaran dan pembelajaran. Belajar itu adalah sebuah kebutuhan setiap manusia, yang bertujuan untuk memperoleh ilmu. Ilmu bisa didapat dari mana saja, begitupula dengan belajar juga bisa dilakukan dimana saja, tidak identik melalui sekolah, di rumah pun juga bisa. Di rumah, pengembangan pendidikan berupa perolehan ilmu pengetahuan juga bisa dilakukan, misalnya dengan adanya pengajian dengan metode ceramah setiap orang berhak untuk mendengarkan pelajaran di situ, karena pengajian  juga merupakan proses pengajaran yang di dalam ceramahnya pasti ada hal-hal penting yang bisa kita ambil pelajarannya.
Pendidikan yang dilakukan di rumah itu bisa juga berupa pembentukan sebuah kepribadian atau karakter, yang secara tidak langsung salah satu ilmu agama islam bisa di sampaikan yaitu ilmu akhlak. Selain itu seperti bab wudhu, sholat, membaca al qur’an dan lain-lain bisa juga disampaikan dan diperoleh di rumah.
Pendidikan yang diperoleh di rumah itu biasanya teratur, terarah, disengaja, dan yang utama tidak terlalu mengikuti peraturan yang ketat seperti halnya di sekolah. Dan proses pendidikan yang dilakukan di rumah itu bersifat fungsional dan praktis.[4]




F.      Aspek Tarbawi
Dari uraian dan penjelasan keterangan hadits di atas dapat disimpulkan, bahwa aspek tar bawi yang dapat diambil sebagai nerikut :
1.      Selain sebagai tempat tinggal ataupun tempat bernaung, ternyata rumah juga dapat digunakan sebagai lembaga pendidikan yang di dalamnya terdapat sebuah proses pembelajaran yang pastinya mempunyai tujuan.
2.      Rumah juga sebagai sumber ilmu. Belajar itu adalah kebutuhan setiap manusia, belajar tidak identik dilakukan di sekolah ataupun lembaga formal lainnya, karena belajar bisa dilakukan dimana saja, termasuk salah satunya di rumah.
3.      Rumah sebagai ibadah. Dalam hadits Rosululloh bersabda :
“ Terangilah rumahmu dengan sholat dan bacaan Qur’an “[5]

















PENUTUP

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan, bahwa rumah yang dapat dianggap sebagai suatu lembaga pendidikan ini mulanya beranjak dari kisah Nabi SAW yang melakukan pengajaran agama islam di salah satu rumah sahabatnya yang bernama Abu Abdillah al Arqom bin Abi al Arqom
Di samping fungsi rumah sebagai tempat bernaung, rumah juga mempunyai fungsi yang lain yaitu sebagai berikut :
1.      Rumah sebagai lembaga pendidikan non formal
2.      Rumah sebagai sumber ilmu
3.      Rumah sebagai sumber ibadah
4.      Rumah bisa juga sebagai sumber pendapatan



















DAFTAR PUSTAKA

id. wikipedia. org/ wiki/ Abu_Abdillah_al_Arqom
Latif, Abdul. 2009. Pendidikan Berbasis Kemasyarakatan. Bandung : Refika Aditama
Sagala, Syaiful. 2004. Manajemen Berbasis Sekolah & Masyarakat. Jakarta : Nimas Multima
Hertantowidodo.com/ jurnal
http://zunlynadia.wordpress.com/2010/04/15/30-abu-abdillah-al-arqam-bin-abi-al-arqam/ 






[1] http://zunlynadia.wordpress.com/2010/04/15/30-abu-abdillah-al-arqam-bin-abi-al-arqam/ 
[2] Id. Wikipedia. Org/ wiki/ Abu_Abdillah_al_Arqom
[3] Dr. H. Abdul Latif. Pendidikan Berbasis Kemasyarakatan. (Bandung : Refika Aditama), hal: 23
[4] Dr. Syaiful Sagala. Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat. (Jakarta: Nimas Multima) hal: 234
[5] Hertantowidodo. com/ jurnal

18 komentar:

  1. Nama: SUMANTRI
    kelas:D
    NIM: 202110168

    bagaimana cara kita dan orang lain agar asyik dan kerasan belajar dirumah karenakan ada orang yang ketika pulang dr belajar/sekolah mereka hanya istrirahat/nonton TV/aktivitas lain yang konteks dan tujuanya diluar utk belajar..?
    tlg bisa jelaskan

    BalasHapus
  2. Nama : Maria Ulfa
    Nim : 2021110172
    Kelas : D
    "bagaimana agar rumah kita bisa menjadi sumber ilmu???"

    BalasHapus
  3. Nama : Fika Lutfianika
    Kelas: D
    NIM :2021110183



    Bagaimana jika rumah yg kita tempati dulunya adl bekas tempat maksiat, apakah ilmu yg kita pelajari selama tinggal dirumah tersebut nantinya akan bermanfaat???

    BalasHapus
  4. NAMA:DEWI KURNIASIH
    NIM:2021110156
    KELAS:D

    dalam makalah kan dijeladkan bahwa rumah adalah sebagai pusat ilmu/madrasah,kemudian bagaimna dengan keadaan keluarga yang mengajarkan anaknya untuk berbuat yang tidak terpuji?apakah masih di sebut sebagai madrasah atau tidak?

    BalasHapus
  5. nama : Dewi Shofiana
    nim : 2021110164
    kelas: D

    apakah masih bisa dikatakan rumah sebagai lembaga pendidikan jika di dlam rumah tersebut sering terjadi pertengkaran, jelaskan menurut pendapat anda?

    BalasHapus
  6. Nama: M. Iqbal Majdi
    Nim: 2021110170
    Kelas: D
    Lebih afdhol yang mana belajar di rumah dan madrasah? lalu bagaimana apabila ada seorang anak yang lebih memilih belajar di rumah spt: Home scolling yang materinya mungkin lebih lengkap dari madrasah?

    BalasHapus
  7. jwaban untuk penanya SUMANTRI:
    Menurut saya jika mereka beranggapn demikian maka bisa jadi mereka belum bisa menganggap rumah itu sebagai surga kita di dunia, karena jika sudah beranggapan demikian maka inzaallah belajar di rumah kan lebih tenang, dan ketenangan rumah bitu bisa di wujudkan dengan cara memperbanyak membaca al qur’an dan berdzikir di rumah, maka inzaallah rumah itu kn lebih tenang.

    BalasHapus
  8. kalau kata tukul kembali ke laptop, tp kalau kata ku kembali ke Blog, hahahhahaha

    BalasHapus
  9. Nama: Himatul hidayah
    NIM: 2021110174
    bagaimana cara mengoptimalkan rumah agar bisa kondusif untuk sarana belajar?

    BalasHapus
  10. NAMA : ZULFA NURFITRIANA
    NIM : 2021110148
    Menurut anda lebih penting mana, antara rumah dengan tempat/lembaga formal seperti SD, SMP dan SMA ataupun sederajat yang menjadi tempat untuk belajar??

    BalasHapus
  11. Nama : selLy Monika kLs : d nim : 2021110179. Mohon dijabarkan secara jelas maksud dari rumah juga digunakan sebagai pendapatan?

    BalasHapus
  12. nama : winoto
    kelas :d
    nim : 202109194

    anda mengatakan kalau Rumah bisa juga sebagai sumber pendapatan ?
    sumber pandapatan yang seperti apa sih ?
    kan rumah tuh sebagai tempat tinggal,berlindung,beribadah,menuntut ilmu dll .........

    BalasHapus
  13. jawaban untuk FIKA :
    menurut saya tidak masalah kok ya,andaikata dulunya rumah yg ditempati adl tempat maksiat,itu kan hanya tempatnya bukan kita yg melakukan maksiat.Dan percayalah,tdk ada ilmu yg tdk bermanfaat apalagi udah ada niatan tholabul 'ilmi, niscaya insyaallah ALLAH pasti memberikan kemaslahatan untuk ilmu yg udah didapat selama itu , ,

    jawaban untuk ZULFA NUR :
    menurut sya ya pnting semua, karena itu semua saling melengkapi.tapi ya krn prtnyaannya adl plihan,disini sya akn memilih slah 1 & mmncoba untk mnjelaskannya.
    mungkin ya lebih penting di rumah,karena wktu di rumah kan lebih banyak dan tdk di batasi sprti sekolah,slain itu jg kalo di rumah kan pngajaran berupa pembentukan kepribadian ataupun moral scara tdk lansung bisa di ajarkan dan diwujudkan dengan mlihat tingkah laku kseharian d rumah,dan itu semua tidak perlu bnyak teori.

    BalasHapus
  14. jawaban untuk SELLI & winoto :
    mksdnya disini rumah bisa jg untuk memperoleh pnghasilan. Membuka usaha di rumah sekarang ini kan banyak dilakukan oleh penghuni di beberapa rumah-rumah, contohnya sprti wirausaha, slain itu bisa jg menjadi tempat usaha seperti rumah makan, taman kanak-kanak, atopun semacam les les an gt kan yg scra tdk lngsung itu mnyangkut pendidikan juga.

    BalasHapus
  15. jawaban untuk MARIA ULFA :
    menurut saya , ,ya untuk memperoleh ilmu itu setidaknya pasty ada pendukungnya,tdk mungkin ilmu d dapat tanpa melalui sumber apapun.di sini misalnya ya seorang ayah atau pengisi pengajian yg dilakukan d rumah berbagi ilmu yg diperoleh dr pngalaman ataupun yg lainnya dg ceramah, slain itu bisa juga mnyediakan perpus kecil di rumah yg di isi berbagai buku agar penghuni rumah bs membacanya dan memperoleh ilmu dr situ

    BalasHapus
  16. NAMA : IFADA ROUDHOTUL CHUSNA
    NIM : 2021110173
    KELAS : D

    Bagaimana cara meningkatkan keseriusan anak dalam belajar dirumah?
    Karena cenderung anak kurang serius jika belajar dirumah

    BalasHapus
  17. Nama: Taufiq Kurniawan
    NIM : 2021110181
    Kelas: D
    pertanyaan:
    dari pembahasan makalah anda menjelaskan bahwa Nabi SAW mengajarkan tentang Islam disalah satu rumah sahabat yang berada di antara aofa da marwa, yang saya tanyakan apakah Rosul selalu bolak-balik mengajarkan tentang Islam dari rumah rasul ke rumah sahabat Nabi

    BalasHapus