Laman

new post

zzz

Kamis, 29 Maret 2012

A7-39 Nurul Maulidah


MAKALAH
BAHASA MANUSIA

Disusun guna memenuhi tugas:
Mata Kuliah               : Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu       : Muhammad Hufron, M.S.I



STAIN new 2007
 












Disusun Oleh:
Nama          : Nurul Maulidah
NIM            : 2021110039
Kelas          : A



JURUSAN TARBIYAH PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
STAIN PEKALONGAN

 
2012
PENDAHULUAN

Sudah dipastikan bahwa dalam hidup ini kita tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Bersosialisasi adalah langkah penting dalam menjalani hidup ini, salah satunya yaitu dengan berkomunikasi. Dalam hal ini bahasa merupakan alat komunikasi yang harus dipahami oleh setiap orang. Karena jika kita tidak memahami bahasa yang diucapkan oleh orang lain maka akan terjadi suatu kesalahpahaman. Jadi fungsi bahasa yaitu sebagai alat komunikasi, apalagi perkembangan zaman yang makin komplek ini informasi iptek dan keterampilan juga kita dapat dari bahasa. Dengan kata lain kita mengetahui berbagai macam bahasa berarti kita akan menemukan perkembangan ilmu pengetahuan yang beragam.



















BAHASA MANUSIA

A.      Hadits

عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَا بِتٍ قَالَ: (اَمَرَنِيْ رَسُوْلُ الله ص.م. اَنْ اَتَعَلَّمَ لَهُ كَلِمَاتٍ مِنْ كِتَابٍ يَهُوْدَ قَالَ اِنِّي وَالله مَااَمَنُ يَهُوْدَ عَلَى كِتَابِيْ قَالَ فَمَا مَرَّبِى نِصْفُ شَهْرٍ حَتَّى تَعَلَّمْتُهُ لَهُ قَالَ فَلَمَّا تَعَلَّمْتُهُ كَانَ اِذَا كَتَبَ اِلَى يَهُوْدَ كَتَبْتُ اِلَيْهِمْ وَاِذَا كَتَبُوْا اِلَيْهِ قَرَأْتُ لَهُ كِتَابَهُمْ) قَالَ اَبُوا عِيسَى هَذَا حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ وَقَدْ رُوِي مِنْ غَيْرِ هَذَا الْوَجْهِ عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ رَوَاهُ الأَعْمَشُ عَنْ ثَابِتِ بْنِ عُبَيْدٍ الأَنْصَارِيِّ عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ قَالَ اَمَرَنِيْ رَسُوْلُ الله ص.م. اَنْ اَتَعَلَّمَ السُرْيَانِيَّةَ.
(رواه الترمذي فى الجامع, كتاب الاِستئذان والأداب عن رَسُوْلُ الله ص.م., باب ماجاءفى تعلم السريانية)

B.       Terjemahan
Zaid bin Tsabit berkata: Rasulullah memerintahkan aku agar belajar untuk beliau bahasa kitab orang Yahudi dan beliau bersabda: “Sesungguhnya aku demi Allah, aku tidak merasa aman kepada orang Yahudi terhadap suratku (baik dalam membacanya maupun menulisnya)”, dia berkata: maka tidak lewat setengah bulan aku belajar sehingga selesai aku mempelajarinya untuk beliau, dia berkata ketika aku selesai mempelajarinya, maka apabila beliau berkirim surat kepada golongan Yahudi, maka aku menulis kepada mereka dan apabila mereka berkirim surat kepada beliau, maka aku membaca surat mereka kepada beliau”. [1]



C.      Mufrodat
Memerintahkan
اَمَرَنِيْ
Belajar
اَتَعَلَّمَ
Kalimat (bahasa)
كَلِمَاتٍ
Kitab
كِتَابٍ
Orang Yahudi
يَهُوْدَ
Setengah bulan
نِصْفُ شَهْرٍ
Menulis
كَتَبَ
Membaca
قَرَأْتُ

D.      Biografi Rowi
Nama lengkap Zaid bin Tsabit bin Dhahhak bin Ludzani Al-Anshari. Panggilannya Abu Said dan terkadang dipanggil Abu Kharijah. Beliau adalah seorang sahabat yang mashur (terkenal), penulis wahyu. Imam Masruq berkata beliau adalah golongan orang yang kokoh atau mantap dalam keilmuan. Zaid adalah penghimpun/penghafal al-qur’an dan menguasai informasi yang akurat tentang al-qur’an. Jasa Zaid dalam upaya kodifikasi al-qur’an sangat banyak maka tiada yang mampu menandingi dalam menulis kalamullah. Zaid wafat pada tahun 45 H. Kepergiannya ditangisi seluruh penduduk Madinah. [2]
Zaid bin Tsabit Radiyallahu ‘Anhu adalah pemuda belasan tahun yang tugasnya sebagai sekretaris untuk menuliskan dan menghafal wahyu yang baru diterima Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam. Zaid pun mendapat assignment dari Rasulullah s.a.w. untuk mempelajari bahasa Ibrani dan Suryani, dua bahasa yang sering dipergunakan musuh Islam pada waktu itu. Kedua bahasa ini dapat dikuasai dalam waktu sangat singkat. Ia adalah sosok sahabat yang menjadi pemuka utama di Madinah dalam bidang fiqih, fatwa dan ilmu faraidh (waris). [3]

E.       Keterangan Hadits
Ucapan:  قَالَ اِنِّي وَالله مَااَمَنُ يَهُوْدَ عَلَى كِتَابِيْ  
Perkataan ini adalah awal penjelasan mengenai alasan diperbolehkannya mempelajari bahasa kitab Injil.
Nabi merasa tidak aman (khawatir) akan adanya penambahan atau pengurangan oleh kaum Yahudi di dalam surat yang dikirimnya.
-       Mudzohir berkata: Nabi khawatir apabila memerintah Yahudi untuk menulis surat untuk orang Yahudi lain akan ada yang ditambahi/dikurangi kalimatnya.
-       Nabi pun juga khawatir jika datang surat dari kaum Yahudi dan yang membacakan orang Yahudinya sendiri akan ada yang dikurangi atau ditambahi kalimatnya. Oleh karena itu, Nabi memerintahkan sahabatnya daroi golongan Arobi untuk mempelajari bahasa Suryaniyyah.
(قَالَ اِنِّي وَالله مَااَمَنُ يَهُوْدَ عَلَى كِتَابِيْ) Setelah perintah itu, Zaid dalam setengah bulan sudah sempurna mempelajari bahasa Suryaniyyah.
Kesimpulan:
-       Menurut Imam Al-Qari, di dalam hadits tersebut menunjukkan diperbolehkannya mempelajari perkara yang diharamkan oleh syar’i dengan tujuan/dasar untuk menghindari terjadinya bahaya atau suatu yang tidak diinginkan.
-       Pendapat lain dari Imam Thoyyibi, ia berpendapat tidak diketahui dalam syari’at mengenai diharamkannya mempelajari bahasa-bahasa seperti Suryaniyyah (Injil), Ibraniyyah (Taurat), bahasa Hindia, Turki atau Paris.
-       Sebagai dasar adalah firman Allah:
Diantara tanda-tanda kekuasaan Allah menjadikan langit dan bumi dan bermacam-macamnya bahasa mereka. Maka mempelajari beraneka ragam bahasa termasuk perkara yang mubah (diperbolehkan).



(كَانَ اِذَا كَتَبَ اِلَى يَهُوْدَ كَتَبْتُ اِلَيْهِمْ وَاِذَا كَتَبُوْا اِلَيْهِ قَرَأْتُ لَهُ كِتَابَهُمْ)
Setelah sahabat Zaid bin Tsabit memahami bahasa Suryaniyyah, setiap kali Nabi mengharapkan mengirim surat kepada Yahudi maka sahabat Zaid penulisnya dan ketika Nabi menerima surat dari orang Yahudi, sahabat Zaid yang membacakannya. [4]

F.       Aspek Tarbawi
Dari penjelasan hadits di atas dapat diambil aspek tarbawinya sebagai berikut:
1.    Mempelajari bahasa adalah suatu yang mubah (diperbolehkan). Namun dengan satu alasan yang tepat yaitu mempelajari bahasa umat lain tersebut menimbulkan faidah maka disunnahkan sebagaimana dalam hadits tersebut.
2.    Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting karena jika kita tidak mengerti bahasa yang diucapkan orang lain nantinya akan menimbulkan kesalahpahaman.
3.    Belajar berbagai macam bahasa berarti dapat menemukan pengetahuan yang beragam.












PENUTUP

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang harus dipahami oleh setiap orang. Karena jika kita tidak memahami bahasa yang diucapkan oleh orang lain maka akan terjadi suatu kesalahpahaman. Mempelajari bahasa adalah suatu yang mubah (diperbolehkan). Namun dengan satu alasan yang tepat yaitu mempelajari bahasa umat lain tersebut menimbulkan faidah maka disunnahkan sebagaimana dalam hadits tersebut.























DAFTAR PUSTAKA

Al-asqolani, Ibnu Hajar. Taqrib At Tahdib.
At-Tirmidzi, Isa bin Surah. 1992. Terjemah Sunan At Tirmidzi Jilid IV. Semarang: CV. Asy-Syifa’.
Mursi, Muhammad Sa’id. 2007. Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepenjang Sejarah Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Utsman, Abdurrahman Mohammad. 1283. Tukhfatul Ahwadzi Syarah Jami’ At Tirmidzi Jilid 7. Darul Fikri.





     [1] Isa bin Surah At Tirmidzi. Terjemah Sunan At Tirmidzi Jilid IV (Semarang: CV. Asy-Syifa’, 1992), hlm. 336-337.
     [2] Ibnu Hajar Al-asqolani, Taqrib At Tahdib, hlm.189.
     [3] Muhammad Sa’id Mursi, Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepenjang Sejarah (Jakarta:Pustaka Al-Kautsar, 2007), hlm.119-120.
     [4] Abdurrahman Mohammad Utsman, Tukhfatul Ahwadzi Syarah Jami’ At Tirmidzi Jilid 7 (Darul Fikri, 1283), hlm. 497-498.

26 komentar:

  1. Nurul Fauziyah 2021110023_A

    mengenai bahasa manusia, saya ingin bertanya apakah sebuah bahasa itu dapat menyusut atau punah ????? terimakasih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih pertanyaannya.
      Menurut saya, bahasa tidak dapat menyusut dan punah justru semakin berkembang. Secara tidak sadar setiap hari kita menggunakan bahasa, entah itu menggunakan bahasa tulis, lisan maupun bahasa isyarat. Misalnya isyarat dengan kedipan mata, itu tanda setuju. Jadi walaupun dengan isyarat pun kita sudah dikatakan berbahasa. Karena dengan tidak adanya bahasa kehidupan manusia akan statis, dengan adanya bahasa kehidupan manusia akan dinamis. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting karena jika kita tidak mengerti bahasa yang diucapkan orang lain nantinya akan menimbulkan kesalahpahaman.

      Hapus
  2. Dalam aspek tarbawinya, mempelajari bahasa adalah suatu yang mubah?mengapa demikian mohon penjelesannya..
    terima kasih..

    dwi hafila 2021111367 A

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih atas pertanyaannya..
      mempelajari bahasa merupakan suatu hal yang sangat diperbolehkan karena semakin banyak kita mengetahui berbagai bahasa nantinya kita akan mendapatkan berbagai pengetahuan sehingga dalam berkomunikasi dengan orang lain nantinya tidak akan menimbulkan kesalahpahaman.

      Hapus
  3. Kelas A

    Mempelajari bahasa umat lain di sunnahkan apabila mengandung faidah, Faidah disini faidah yang seperti apa dan bagaimana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Faidah yang dimaksud adalah yang bisa memberikan nilai positif bagi yang menggunakannya seperti memberikan pengetahuan sehingga menjadikan dirinya menjadi kaya akan bahasa-bahasa yang dimiliki.

      Hapus
  4. M. Yasfiudin
    2021110013
    A

    berbicara mengenai bahasa.
    kalau kita membaca alquran pasti dpat pahala.
    tapi bagaimana dengan kita membaca alquran yang sudh diterjemahkan dlm bhsa Indonesia atau bahas lain selain bahasa arab, apakah jg dpat pahala yg sama dengan kita membaca alquran yang berbahasa arab ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menanggapi masalah yang seperti itu, boleh saja membaca al-qur’an dengan menggunakan bahasa selain bahasa arab namun untuk keadaan darurat, dalam artian untuk membantu dia ketika belum bisa membaca tulisan arab atau dalam tahapan belajar sehingga membantu proses membaca al-qur’an dengan baik. Namun ketika ia sudah mengerti tata cara membacanya, hal yang demikian tidak diperbolehkan karena dapat menyebabkan kesalahan makna dan bacaan tajwid serta makhrojnya. Terkadang tulisan dan cara bacanya berbeda sehingga alangkah lebih baiknya membaca al-qur’an dengan bahasa Arab.
      Mengenai dapat pahala atau tidak, lillahi ta'ala..tetapi menurut saya dapat, namun semua itu tergantung dari niat, keikhlasan dan keseriusan membaca al-qur'an tersebut. Seperti halnya kita berdo’a dengan menggunakan bahasa yang kita gunakan sehari-hari, tetapi Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

      Hapus
  5. 1. bagaimana etika berbahasa yang baik agar mudah dipahami dan tidak menimbulkan salah penafsiran?

    2. mengapa butuh keragaman bahasa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih...
      menjawab pertanyaan yang pertama..
      Etika berbahasa yang baik salah satunya menggunakan Tutur kata yang baik, lemah lembut, sopan-santun tidak melebar pada topik pembicaraan, dan menempatkan posisi dimana kita berada. Sebagai bangsa yang beradab sudah semestinya kita menjaga perilaku berbahasa baik dalam situasi formal maupun informal yang mampu menciptakan suasana komunikasi yang baik sehingga mampu mewujudkan kehidupan bangsa yang bermartabat. Selain itu etika berbahasa yang baik sebagai berikut:
      a. Menggunakan Suara yang baik
      b. Jangan mengeluarkan perkataan yang tidak pantas
      c. Fokus pada lawan bicara

      kemudian menjawab pertanyaan kedua..
      keragaman bahasa itu sangat dibutuhkan karena semakin banyak kita mengetahui berbagai bahasa nantinya kita akan mendapatkan berbagai pengetahuan sehingga dalam berkomunikasi dengan orang lain nantinya tidak akan menimbulkan kesalahpahaman.

      Hapus
  6. bismillah......
    seseorang yang mmpu berbhasa dg baik dan etika yang baik biasanya mnunjukkan kalo orang tersebut mmpunyai pendidikan yang baik(penddkn yg tinggi)akan ttpi bnyak kita temui orang yg berpendidikan tinggi/baik blum bsa berbhsa dg baik dan belum tentu pula bsa dphami oleh orang yang mendengarnya,,,menurut anda apa masalah dlm kasus sprt ini,,mhon penjelasannya!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ketika seseorang berpendidikan tinggi bahasanya sulit diterima oleh kebanyakan orang “tataran awam”, hal ini mempunyai indikator bagi penyampai sudah melekat dalam kehidupan dengan manggunakan bahasa-bahasa yang dianggap sulit dipahami oleh orang banyak. Padahal sebenarnya hal yang seperti itu merupakan hal yang biasa saja baginya karena kebutuhan bahasa atau komunikasi bagi mereka. Jadi, kemungkinan dengan adanya dua orang yang tidak sekubu dalam artian orang awam dan orang yang berpendidikan dipertemukan dalam suatu forum akan menimbulkan kurang pemahaman bagi orang awam. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan baginya. seharusnya, dengan adanya hal tersebut diharapkan mampu menerapkan etika berbahasa yang telah saya paparkan di atas pada pertanyaan mbak nailu.
      terima kasih..

      Hapus
  7. kenapa setiap negara itu memiliki bahasa yang berbeda-beda???
    mohon penjelasannya!!!

    Nama : Luk luk ulfa
    NIM : 2021110027

    BalasHapus
    Balasan
    1. setiap negara memiliki bahasa yang berbeda-beda karena dipengaruhi oleh eberapa faktor yaitu; adanya adat istiadat yang berbeda, perbedaan karakter seseorang yang berada di wilayah tersebut, perbedaan geografis, dan budaya yang berbeda-beda sehingga menimbulkan bahasa yang berbeda pula.

      Hapus
  8. Muslimah 232108343
    kelas A

    Dalam makalah ini disebutkan "...kita diperbolehkan mempelajari bahasa kitab Injil", maksudnya yang bagaimana? apakah kita diperbolehkan untuk mempelajari kitab lain selain AlQur'an? mohon jelaskan? kemudian manfaat apa yang dapat kita ambil dari memepelajari bahasa kitab injil?

    BalasHapus
    Balasan
    1. pertanyaan yang bagus..
      namun menurut saya anda kurang membaca detail makalah yang telah dipaparkan di atas..
      Memang Dalam makalah ini membahas mengenai bahasa suryani, dimana bahasa tersebut merupakan bahasa dari kita injil. Awal penjelasan mengenai alasan diperbolehkannya mempelajari bahasa kitab Injil, karena pada zaman dulu ketika Nabi mendapat surat dari kaum Yahudi menggunakan bahasa Suryani dan Nabi merasa tidak aman (khawatir) akan adanya penambahan atau pengurangan oleh kaum Yahudi di dalam surat yang dikirimnya, sehingga Nabi memerintahkan zaid bin tsabit untuk mempelajari bahasa suryani supaya tidak ada kekhawatiran lagi ketika memperoleh surat dari kaum yahudi.

      apakah kita diperbolehkan untuk mempelajari kitab lain selain AlQur'an?
      Menurut saya Tidak boleh mempelajari sesuatupun dari kitab-kitab sebelum Al-Qur’an baik Injil, Taurat ataupun selain keduanya, karena dua sebab berikut :
      Yang pertama, bahwa semua yang bermanfaat di dalamnya maka sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menjelaskannya di dalam Al-Qur’an.
      Yang kedua, bahwa Al-Qur’an telah mencukupi atas kitab-kitab tersebut, sebagaimana firman Allah Ta’ala :
      “Dia telah menurunkan kepadamu (Muhammad) Al-Kitaab (Al-Qur’an) dengan sebenarnya dan membenarkan kitab yang (diturunkan) sebelumnya.” [Ali Imraan 3].

      Hapus
  9. assalamualaikum
    menurut pemakal apakah sema bahasa mempunyai kemudhorotan tolong sebutkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumsalam....

      Menurut saya bahasa itu tidak ada mudhorotnya. Karena semua bahasa itu bermanfaat apabila kita mempelajarinya dengan benar sehingga dapat menambah pengatahuan bagi kita. Mengenai mudhorot mungkin itu kaitannya dengan Penggunaan bahasa yg tidak benar. Penggunaan bahasa itu ibarat menggunakan pisau. Ketika digunakan sebagaimana mestinya akan sangat bermanfaat bagi orang tersebut. Dan apabila salah penggunaan akan melukai orang tersebut. Begitu pula bahasa apabila bahasa tidak digunakan sebagaimana mestinya akan sangat merugikan diri sendiri juga orang lain.

      Hapus
  10. Hikmah Rifqiyani
    2021110001
    A
    Apakah bahasa itu,lalu bagaimana bahasa itu terbentuk.atau bagaimana bahasa itu lahir????

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bahasa merupakan alatkomunikasi yang harus dipahami oleh setiap orang. Karena jika kita tidak memahami bahasa yang diucapkan oleh orang lain maka akan terjadi suatu kesalahpahaman.

      Bahasa itu terbentuk seiring dengan Kehadiran manusia sebagai mahluk ciptaan tuhan dan mahluk yang memiliki akal dan pikiran,kemampuan berinteraksi secara personal maupun social,hal ini menuntut manusia untuk dapat saling berinteraksi yang dilakukan baik secara verbal maupun non verbal serta simbolis keseimbangan yang akan menciptakan tatanan social dalam proses kehidupan masyarakat, kemampuan manusia berinteraksi akan menciptakan proses komunikasi yang menuntut adanya penyampaian makna,tentunya yang akan berhubungan denganbahasa yang dilakukan agar mudah dimengerti kepada lawan bicara, komunikasi sendiri telah menjadi unsur penting dalam seluruh kehidupan manusia, ketertarikan manusia mengenai cara berinteraksi satu sama lainnya.

      Hapus
  11. Anda pasti sering mendengar ungkapan "lidah tak bertulang dan mulutmu harimaumu" bisa dikatakan bahwa kita harus berhati-hati dalam berbicara, menanggapi hal tersebut bagaimana menurut anda cara kita berkomunikasi dengan bahasa yang baik dan benar agar tidak menyinggung perasaan orang lain?terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pertanyaan anda intinya sama dengan pertanyaan dari mbak nailu.
      jadi sekali lagi, Sebagai bangsa yang beradab sudah semestinya kita menjaga perilaku berbahasa baik dalam situasi formal maupun informal yang mampu menciptakan suasana komunikasi yang baik sehingga mampu mewujudkan kehidupan bangsa yang bermartabat.Etika berbahasa yang baik salah satunya menggunakan Tutur kata yang baik, lemah lembut, sopan-santun bisa menjaga sikap dan menempatkan posisi dimana kita berada.Ungkapan mulutmu harimaumu–segala perkataan yang terlanjur kita keluarkan apabila tidak dipikirkan dahulu akan dapat merugikan diri sendiri. Apalagi kata-kata itu berisi kebohongan yang dapat menimbulkan fitnah.
      Sehingga dengan hal tersebut, kita harus berhati-hati dalam berbicara.

      Hapus
  12. KHAYYUN NAFI
    2021110028

    Apa yg harus dilakukan oleh kita sebagai generasi penerus bangsa agar semua orang terutama anak-anak dan remaja bisa berkomunikasi dg orang lain dg bahasa yg baik terutama kepada orang tua,,karena pada zaman sekarang banyak sekali anak-anak dan remaja yg jika berkomunikasi dg orang tua menggunakan bahasa yg kasar,,.??? bagaimana solusinya...???
    Menurut pemakalah bahasa apa yg paling baik ketika berbicara dg orang tua,,bhsa jawa atau bahasa indonesia...???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya, kembali lagi pada Etika berbahasa. Etika berbahasa yang baik salah satunya menggunakan tutur kata yang baik, lemah lembut, sopan-santun. Tingkatan berbahasa meliputi 1) bahasa yang digunakan ketika berbicara dengan orang tua atau orang yang lebih tua 2) bahasa yang digunakan ketika berbicara dengan sesama/setara (usia) dan 3) bahasa yang digunakan ketika berbicara dengan yang lebih muda. Ketiga tingkatan itu merupakan tatanan yang tidak bisa diabaikan begitu saja karena didalamnya terdapat sebuah nilai norma yang mengikat.
      Mengenai menggunakan bahasa jawa atau bahasa indonesia, menurut saya yang penting kita bisa menempatkan posisi kita dalam penyampaian bahasa dengan melihat tingkatan tersebut, kepada siapa kita berbicara atau berkomunikasi. Karena hal tersebut dipengaruhi oleh adat istiadat yang berbeda, karakter seseorang yang berada di wilayah tersebut, geografis, dan budaya yang berbeda-beda (darimana asal bahasa tersebut digunakan).
      Karena kita hidup di pulau jawa yang khas sekali dengan bahasa Jawa, sebaiknya kita menggunakan bahasa ibu yaitu bahasa Jawa dengan sopan. Karena di dalam bahasa Jawa ada tingkatan2 yang telah saya sebutkan di atas sehingga ada rasa saling menghormati dan ada batasan antara anak dengan orang tua. Kalaupun kita ingin mempelajari bahasa Indonesia boleh saja namun harus dibarengi dengan bahasa Jawa sehingga bahasa tersebut tidak lepas dari muatan tata krama yang menjunjung tinggi saling menghormati antara anak dengan orang tuanya atau sebaliknya.

      Hapus
  13. bagaimana cara agar bahasa kita (indonesia) bisa menjadi bahasa internasional???????????
    dan apakah mungkin bahasa jawa bisa menjadi bahasa (pertanyaan) saat kita berada di alam kubur nanti?????????

    BalasHapus
    Balasan
    1. cara agar bahasa kita (indonesia) bisa menjadi bahasa internasional berarti kita selaku bangsa Indonesia harus bisa menguasa dunia. Penguasaan dunia itu dengan cara bisa memenuhi produk teknologi secara internasional. Misalnya dengan menciptakan sesuatu yang dibutuhkan oleh dunia Internasional. Dengan hal tersebut berarti peran bahasa Indonesia sangatlah dibutuhkan.

      Mengenai apakah bahasa jawa bisa menjadi bahasa(pertanyaan) saat kita berada di alam kubur nanti, menurut saya itu hal di luar jangkauan manusia. Hanya Allah yang tahu..terima kasih..

      Hapus