Laman

new post

zzz

Sabtu, 24 Maret 2012

F6-33 Diah Safitri


MAKALAH
ASTRONOMI
Disusun guna memenuhi tugas :
Mata Kuliah                      : HADITS TARBAWI II

                                          Dosen Pengampu              : Muhammad Ghufron, M.Si


Disusun Oleh:
Nama    : Diah Safitri
Nim      : 202 111 0260
Kelas    : F

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
( STAIN ) PEKALONGAN
2012

BAB I
PENDAHULUAN


Ilmu Falak (Astronomi) adalah Ilmu yang mempelajari tentang tata lintas pergerakan benda-benda angkasa khususnya Bulan, Bumi dan Matahari secara sistematis dan ilmiah, demi kepentingan manusia. 'Falak' pluralnya 'aflak' berarti ‘orbit’ atau ‘edar’nya benda-benda angkasa. Dalam makalah ini saya akan membahas tentang perintah kepada setiap muslim untuk memperhatikan benda-benda angkasa seperti matahari, bulan, dan bintang untuk senantiasa mengingat Allah dengan segala ciptaan-Nya.















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Hadits

عن بن ابي اوفي قا ل قا ل ر سو ل الله صلي الله عليه وسلم : ان خيار عباد الله الذين يراعون الشمس والقمر والنجوم والاظلة لذكرالله عزوجل                                                                                                                       


B.     Terjemah
Dari ibnu abi aufa berkata, bahwasanya Rosullah SAW telah bersabda: Sesungguhnya hamba pilihan Allah adalah mereka yang selalu memperhatikan matahari, dan bulan, dan bintang-bintang dan bayangan untuk selalu mengingat keagungan Allah.[1]

C.    Mufrodat

                                                                                      Hamba pilihan Allah       : خيار عباد الله

Memperhatikan           : يراعون

 Bintang                     : النجوم

    Bayangan/mega             : الاظلة

D.    Biografi Perawi

Nama lengkapnya ialah Abdullah bin Abu Aufa Al-Aslami, dijuluki dengan Abu Muawiah. Beliau merupakan sahabat Rosulullah yang ikut dalam Perdamaian Hudaibiah dan peristiwa-peristiwa lainnya, Beliau berdomisili di Kota Madinah sampai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam wafat, setelah itu beliau pindah ke Kota Kufah. Dialah sahabat yang terakhir meninggal di sana, beliau wafat tahun 86 H.[2]




E.     Keterangan Hadits
Dari hadits tersebut menerangkan bahwa sesungguhnya orang-orang yang menjadi hamba pilihan Allah ialah orang-orang yang menanti datangnya adzan untuk menunaikan ibadah shalat, dalam menunggu waktu adzan mereka menghabiskan waktu tersebut untuk berdzikir, karena pada waktu tersebut adalah waktu yang diutamakan oleh Allah, dalam menunggu waktu-waktu tersebut terdapat hal-hal yang jelas dan hal-hal yang samar, hal-hal itu misalnya terbitnya matahari, tergelincirnya matahari, terbenamnya matahari sampai munculnya rembulan dan bintang-bintang yang kasat oleh mata, kemudian orang-orang yang merenung akan keindahan alam itu, maka ia akan berdzikir, bertasbih seraya mengucap puja-puji syulur atas keagungan Allah, lebih-lebih lagi apabila orang tersebut bisa melihat rahasia-rahasia alam yang terkadang tak terlihat secara kasat mata dan tidak masuk akal, orang yang mendapat kelebihan seperti itu maka ia akan lebih mengagungkan Allah dan lebih mengesakan Allah.[3]
Makna matahari tersebut adalah benda material bercahaya, sedangkan bulan memantulkan cahaya. Dan ada ayat-ayat Al-Qur’an yang mengatakan bahwa kita tidak akan dapat menjangkau atau melihat Allah dengan mata kita, tetapi kita akan melihat Allah dengan apa yang ditunjukan kepada kita melalui benda-benda yang ada dilangit dan bumi.[4]

F.     Aspek Tarbawi

Nilai tarbawi dari hadits ini yaitu menyuruh kepada semua umat manusia untuk senantiasa mengingat Allah dengan cara memperhatikan tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada dialam semesta ini dan  mengenai benda-benda angkasa seperti bulan dan bintang, karena semua yang ada dilangit dan dibumi telah bertasbih kepada Allah.[5] kemudian manfaat mempelajari ilmu astronomi tersebut ialah kita dapat menentukan waktu sholat serta ibadah-ibadah lain sehingga ibadah tersebut memiliki alokasi waktu yang tepat dan jelas.[6]














BAB III
PENUTUP
Kesimpulan dari makalah ini adalah kita disuruh untuk memperhatikan matahari, bulan, dan bintang, agar kita dapat mengetahui kebesaran Allah melalui ciptaan-Nya dan senantiasa berdzikir kepada Allah, dan yang paling utama dalam ajaran islam yang memberikan implikasi kepada astronomi ialah umat Islam diwajibkan melaksanakan shalat lima waktu setiap hari saat matahari terbenam, malam hari, fajar, tepat setelah tengah hari, dan sore hari sehingga kita harus menjaga waktu-waktu tersebut untuk selalu beribadah kepada Allah swt. 


           














DAFTAR PUSTAKA
Al-Musawi Al-Khomeini, Ayatullah Rahullah. 2004. 40 Hadis-Hadis Mistis dan Akhlak. Bandung: PT Mizan Pustaka
Aziz Al-Zinani, Abdul Majid. 1997. Mukjizat Al-Qur’an dan As-sunnah tentang IPTEK, jilid II. Jakarta: Gema Insani Press
Faidul Qodir, juz II. 2003. Maktabah Mesir
Thalbah, Hisyam. 2008. Ensiklopedia Mukjizat Al-Qur’an dan Hadits, jilid X. Jakarta: PT Sapta
http://abihumaid.wordpress.com/2011/01/21/abdullah-bin-abu-aufa-wafat-86_h/





[1] Faidul Qodir, juz II. Maktabah Mesir, 2003. Hlm. 579
[2] http://abihumaid.wordpress.com/2011/01/21/abdullah-bin-abu-aufa-wafat-86_h/
[3] Faidul Qodir, juz II. Maktabah Mesir, 2003. Hlm. 579
[4] Abdul Majid bin Aziz Al-Zindani, dkk. Mukjizat Al-Qur’an dan As-Sunnah tentang IPTEK. Jilid II. Jakarta: Gema Insani Press, 1997. Hlm. 101
[5] Ayatullah Rahullah Al-Musawi Al-khomeini. 40 Hadis-Hadis Mistis dan Akhlak. (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2004). Hlm.228
[6] Hisyam Thalbah, dkk. Ensiklopedia Mukjizat Al-Qur’an dan Hadits, jilid X. (Jakarta: PT Sapta, 2008).hlm.100-101

18 komentar:

  1. Ayo temen2 pda koment dunk, saya tunggu komentar tmen2 semua.....

    BalasHapus
  2. ibnu athoillah
    202 111 0282

    mengetahui kebesaran Allah berupa astronomi sangatlah baik untuk mengetahui waktu sholat dll. yg saya tanyakan upaya tindak lanjut kita sebagai muslim setelah mempelajari astronomi? yang mana banyak dari orang2 non muslim yang lebih mendalami ilmu itu. orang2 muslim dianjurkan untuk mempelajarinya, yang tujuannya tidak hanya berkutat pada mengetahui waktu shoat, awal n akhir ramadhan dll.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kita sebagai umat muslim diperintahkan untuk mempelajari astronomi, setelah kita mmpelajarinya, kemudian kita manfaatkan dan amalkan ilmu astronomi tersebut untuk mengetahui kebesaran allah dengn segala ciptaan-nya, kemudian ilmu astronomi selain untuk mngetahui waktu shalat, ilmu astronomi juga untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia seperti penanggalan/pengkalenderan yang sangat bermanfaat bagi kita semua.
      Kemudian menanggapi pernyataan bahwa banyak orang2 non muslim yang lebih mendalami/ mempelajari ilmu astronomi itu karena ilmu astronomi itu tidak hanya membawa manfaat bagi umat muslim aja,, bahkan ilmu astronomi banyak dikembangkan oleh orang non muslim yang mngerti akan teknologi, sedangkan orang muslim jarang sekali yang mau mengupdate tentang teknologi dan tidak mau meneliti secara lebih dalam tentang ilmu astronomi..

      Hapus
  3. dadang irwanto
    2021110256

    bagaimana islam menggunakan ilmu falak dalam khazanah keilmuan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ilmu Falak (Astronomi) adalah Ilmu yang mempelajari tentang tata lintas pergerakan benda-benda angkasa khususnya Bulan, Bumi dan Matahari secara sistematis dan ilmiah, demi kepentingan manusia. tentu sudah jelas dlm islam menggunakan ilmu falak dalam khazanah keilmuan yaitu untuk memenuhi kebutuhan manusia seperti untuk mengetahui waktu2 ibadah agar mempermudah urusan manusia. ilmu falak sangat penting sekali untuk itu dalam lembaga pendidikan harusnya memberikan bekal berupa ilmu falak kepada para murid2nya.

      Hapus
  4. bagaimana yang seharusnya kita lakukan agar bisa mempelajari berbagai ilmu dan mengikuti perkembangnya (contoh:ilmu astronomi) namun dalam hal itu bisa meningkatkan ketakwaan serta keimanan kita kpd Allah SWT...??

    mhon jwbannya ya..hhhe:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang harus kita lakukan ialah menggali berbagai ilmu, kemudian kita implementasikan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari2, misalnya ilmu astronomi, kita pelajari ilmu tersebut beserta perkembanganny, kemudian kita akan mengerti benda2 apa saja ciptaan Allah yang ada dilangit besrta fungsi-fungsinyabagi kehidupan manusia dibumi. dengan memperhatikan semua ciptaan Allah yang ada dilangit maka kita akan mengetahui kebesaran Allah melalui berbagai ciptaan-Nya. sehingga akan muncul rasa keimanan kita kepada Allah dan dapat pula meningkatkan ketakwaan kita kepada-Nya.

      Hapus
  5. syifa adilla
    2021110281

    apa saja yang di pelajari mengenai ilmu astyronomi ini???
    mohon beri sedikit penjelasan.. dan manfaat dari mempelajarinya,,,
    ^__^

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang dipelajari dalam ilmu astronomi meliputi: penjelasan tentang benda2 angkasa yang ada dilangit beserta kegunaannya bagi manusia mnurut agama islam.
      manfaat mempelajari ilmu astronomi:
       Penentuan arah kiblat
       Penentuan waktu ibadah shalat
       Penanggalan
       Penentuan awal bulan hijriah
       Penentuan gerhana

      Hapus
  6. NIM:2021110246
    kls: F

    Makalah diatas disebutkan bahwa manfaat mempelajari ilmu astronomi ialah kita dapat menentukan waktu sholat serta ibadah-ibadah lain sehingga ibadah tersebut memiliki alokasi waktu yang tepat dan jelas. nah yang saya tanyakan adakah manfaat ilmu astronomi selain untuk membantu dalam hal ibadah yang juga dapat digunakan oleh masyarakat secara umum bukan hanya umat islam.mohon dijelaskan?

    mkasih:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jelas sudah bahwa ilmu astronomi tidak hanya bermanfaat bagi umat islam saja tetapi dapat bermanfaat untuk masyarakat umum. Kalau manfaat bagi umat islam jelas untuk mengetahui waktu shalat dan ibadah2 lain, kemudian yang bermanfaat untuk masyarakat umum dalam hal ini adalah orang non muslim ialah seperti penanggalan, pnentuan gerhana, dan juga horoscope/ Peramalan, sedangkan dalam islam tidak mengenal hal tersebut.

      Hapus
  7. ARUM ARIFAH
    2021110271
    F
    Pada zaman Rosulullah tentang menentukan waktu sholat kan belum menggunakan astronomi yang canggih, akan tetapi masih menggunakan pedoman alqur'an. Apakah itu sudah disebut ilmu astronomi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya sudah, karena Al-quran itu merupakaan dasar/sumber dari berbagai ilmu, otomatis ilmu astronomi yang sekarang berkembang itu juga bersumber dari al-quran, maka penentuan waktu shalat apda zaman Rosulullah sudah termasuk dalam ilmu astronomi.

      Hapus
  8. Hartini
    2021110237
    F

    Bagaimana caranya menentukan waktu sholat ketika kita sedang berada dibulan ?
    misalnya seorang astronom yang sedang pergi kebulan.. begitu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hemmmmmmm,,,, maaf menurut saya pertanyaan ini kurang logis, karena saya tidak begitu percaya dengan adany manusia yg bisa menginjakan kakiny dibulan krn gravitasiny yg sangat rendah,,jadi saya belum bisa untuk menjawabnya..

      Hapus
  9. zuhrotunnisak
    2021110242
    f


    Amit sewu..
    q mau tanya???kenapa ya...
    kan Allah itu memberikan petunjukNya yang sudah dijelaskan dalm Al qur'an tentang astronomi kan? bukannya Seharusnya sudah banyak orang muslim yang menjadi astronot dan banyak yang sampai ke bulan dan planet2 luar angkasa??

    BalasHapus
  10. Yeni Nur Khasanah
    2021110266

    Apakah antara astronomi dengan alam semest saling berkaitan ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. tentu saling berkaitan mbk.. mari kita ulas..
      dalam sebuah ayat Al-Qur'an dijelaskan sbb:
      Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasannya langit dan bumi itu dahulunya adalah sesuatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya …. (Surat al-Anbiya': 30)

      Kata “langit” pada dasarnya meliputi seluruh alam semesta atau ruang angkasa, pernyataan bahwa “langit dan bumi itu dahulunya adalah sesuatu yang padu” menunjukan bahwa segala sesuatu di alam semesta ini dahulunya bersatu padu. Dan firman Allah yang berbunyi ”kemudian Kami pisahkan antara keduanya” menjelaskan bahwa alam semesta menjadi berkeping-keping dengan adanya suatu ledakan.
      bisa disimpulkan dari ayat tsb bahwa astronomi meupakan bagian dari alam semesta ini.

      Hapus