MAKALAH
PENYELEWENGAN TUGAS PENYEBAB RUSAKNYA TATANAN
Guna memenuhi tugas :
Mata Kuliah : Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu : Ghufron Dimyati
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
STAIN PEKALONGAN
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Agama islam yang di bawa oleh nabi Muhammad SAW, datang tidak hanya membawa aqidah keagamaan atau ketentuan moral dan etika yang menjadi dasar masyarakat semata-mata. Akan tetapi islam juga membawa syariat yang jelas mengatur manusia, perilakunya dan hubungan antara satu dengan lainnya dalam segala aspek, baik individu, keluarga, individu dengan masyarakat dan hubungan-hubungannya yang lebih luas lagi. Dalam hal ini pemerintahan ( kepemimpinan ) merupakan salah satu contohnya atau tema kajiannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hadits
عَادَعُبَيْدُاللّهِ بْنُ زِيَادٍمَعْقِلَ بْنَ يَسَارٍالْمُزِنِيَّ فِي مَرَضِهِ الْذِي مَاتَ فِيْهِ قَالَ مَعْقِلٌ إِنِّي مُحَدِّ ثُكَ حَدِيثاً سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللّهِ عَلَيْهِ وَسَلّمَ لَوْعَلِمْتُ أَنْ لِي حَيَا ةً مَا حَدَّثْتُكَ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُو لُ اللّهُ عَلَيْهِ وَ سلَّمَ: ﴿ يَقُولُ مَا مِنْ عَبْدٍ يَسْتَرْعِيهِ اللّهُ رَعِيَّةً يَمُو تُ يَومَ يَمُوتُ وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ اِلاَّحَرَّمَ اللّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ ﴾
(رواه مسلم في الصحيح, كتاب الإيمان,باب استحقا ق الوالي الغاش لرعيته النار)
B. Terjemah
“Ubaidillah bin ziyad pernah menjenguk ma’kil bin yasar al-muzanni pada waktu sakit menjelang wafatnya. Lalu ma’kil berkata “ aku akan menceritakan sebuah hadits yang aku dengar dari Rosullallah SAW, kalau aku tahu bahwa aku masih akan hidup, tentu aku tidak mau menceritakannya kepadamu. Aku mendengar Rosullallah SAW bersabda; “Seorang yang di beri amanat oleh Allah untuk memimpin rakyat, lalu mati ketika sedang menipurakyatnya, lalu Allah mengharamkan baginya surga”.[1]
C. Arti mufrodat
عَادَ :menjenguk
فِي مَرَضِهِ :dalam sakitnya
عَبْدٍ :seseorang (hamba)
يَسْتَرْعِيهِ :diamanati
رَعِيَّةً : pemimpin
يَمُوتُ :meninggal (mati)
غَاشٌّ :menipu
الْجَنَّةَ :surga
D. Biografi Perawi Hadits
Al-Hasan Al-Bashri
Beliau dilahirkan dari rahim seorang wanita yang pernah menjadi maulanya (pembantu) Ummu Salamah, yakni Khairah. Al-Hasan bin Yasar atau yang kelak lebih di kenal dengan Al-Hasan Al-Bashri adalah nama pemberian dari Ummu Salamah yang kemudian juga bersamanya beliau di didik dan diasuh.
Semasa kecilnya beliau menimba ilmu dari rumah-rumah ummahatul mu’minin serta mendapat kesempatan menimba ilmu bersama sahabat di masjid Nabawi. Ditempa oleh orang-orang soleh, dalam waktu singkat Al-Hasan mampu meriwayatkan hadits dari Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abu Musa Al-Asyari dan sahabat rosul yang lainnya.
Pada usia 14 tahun, Al-Hasan bersama orang tuanya pindah ke kota Basyrah. Disinilah beliau mulai di kenal dengan sebutan Hasan Al-Basyri. Di Basyrah beliau banyak tinggal di masjid untuk mengikuti halaqahnya Ibn Abbas. Dan dari beliaulah, Hasan banyak belajar ilmu tafsir, hadits dan qira’at. Sedangkan ilmu fiqh, bahasa, sastra dipelajarinya dari sahabat-sahabat yang lain. Ketekunannya mengejar dan menggali ilmu mampu menjadikannya seorang alim dari berbagai ilmu. Bahkan nasihatnya telah mampu menggugah hati seorang penguasa Basrah kala itu, yakni Al-Hajaj Ats-Tsauqofi yang terkenal dengan kediktatorannya. Kemudian, Hasan Al-Basyri memenuhi panggilan Allah di Awal Rajab tahun 110 H, malam jum’at yakni dalam usianya ke 80 tahun.[2]
E. Penjelasan Hadits
Dalam pemerintahan islam, seorang pemimpin adalah pemegang kekuasaan yang di maksutkan agar ia dapat mengatur umat dengan hukum Allah dan Syari’at-Nya serta membimbing kepada kemaslahatan dan kebaikan. Selain itu, ia juga harus mampu mengurus kepentingan dengan jujur dan adil, serta memimpinnya kearah kehidupan mulai dan terhormat. Dengan demikian ia tidak dapat berkehendak sewenang-wenang.[3]
Dalam sebuah kepemimpinan, kejujuran merupakan modal serta dasar yang sangat penting. Karena tanpa kejujuran kepemimpinan bagaikan bangunan tanpa pondasi. Sehingga disitu tidak akan terjadi kebahagiaan, keadilan, ketentraman dan kedamaian antara pemimpin dan golongan (rakyat) yang dipimpin.
Sebagaimana hadits di atas menjelaskan bahwa seorang pemimpin harus memberikan suri tauladan yang baik kepada pihak-pihak yang dipimpinnya, dengan bentuk kebijakan atau keputusan yang tidak menipu dan melukai hati rakyatnya. Sedangkan konsekuensi terhadap pelanggaran (penyelewengan) tanggung jawabnya, Allah akan membalasnya dengan diharamkannya masuk surga. [4]
F. Aspek Tarbawi
1. Orang yang mengurusi sebagian urusan kaum muslimin harus transparan (jujur) kepada mereka dan memudahkan kaum fakir untuk mengambil hak mereka.
3. Perlu adanya upaya peningkatan mental, moral (akhlak) budi pekerti dan keimanan dalam pemerintahan.[6]
4. Sebagai seorang pemimpin (penguasa) harus mampu melaksanakan kewajiban, yaitu :
a) Menegakkan agama, menjelaskan hukum dan pengajarannya kepada selurih umat, sehingga umat mampu memahami dan mengerti mengenai hukum-hukum yang berlaku dalam sistem pemerintahannya.
b) Mengatur kepentingan negara sesuai dengan tuntutannya, sehingga membawa kebaiakn bagi individu maupun jama’ah.[7]
BAB III
PENUTUP
Seorang pemimpin (penguasa) merupakan sosok tauladan bagi golongan yang dipimpinnya, sehingga sudah menjadi kewajiban seseorang (khususnya pemimpin) untuk mempunyai akhalakul karimah dan patut menjadi tauladan. Dalam hal ini seseorang pemimpin harus mampu bertindak tanpa merugikan pihak manapun. Sehingga ia terhindar dari ancaman neraka karena kedzalimannya. Selain itu, pemerintahan yang di dampinginya mampu berjalan dengan damai, tentram dan sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Hafizh zaki Ad-Din dkk. 2004. Ringkasan shahih muslim. Bandung : Mizan Media Utama
Http // Biografi Perawi Al-Hasan. blogspot
Http // sanad khusus. blogspot. com /2011/04/ nepotisme-dalam-perspektif-hadits-nabi. Html
Merung, Leden.2004. Tindak Pidana Korupsi, Jakarta : Djamban
Muhibin. 1996. Hadits-Hadits Politik , Yogyakarta:Pustaka Pelajar Offset
Yusuf, A.M. 2009. Ensiklopedia Tematik dan ayat Al-quran: Widya Cahaya
[2] Http // Biografi perawi Al-Hasan. blogspot
[3] Muhibin. Hadits-hadits politik (Yogyakarta:pustaka pelajar offset, 1996) hlm. 30
[4] Http // sanad khusus. blogspot. com /2011/04/ nepotisme-dalam-perspektif-hadits-nabi. html
[5] A.M Yusuf. Ensiklopedia Tematis Ayat Al-Qur’an dan hadits (Widya cahaya, 2009), hlm. 458
[6] Leden Merung. Tindak Pidana Korupsi (Jakarta:Djambatan, 2004), hlm. 83
[7] Muhibin,opcit…hlm. 32
ayyoo....pada posting pertannyaan dunkk...hhehhei
BalasHapusnur aini
BalasHapus2021110263
F
bagaimana pemimpin yang baik menurut anda?apakah di Indonesia, ataupun di daerah sekitar anda sudah dipimpin oleh pemimpin yang baik dan bertanggugjawab? dan apakah mereka sudah menjalankan kepemimpinannya sesuai dengan hukum Islam ataupun hukum negara?thanx...^_^
terima kasih atas pertanyaannya ya mbak.
Hapusberpijak pada refrensi2 yang saya baca, serta mungkin sedikit ijtihad dari saya..hhhe
Pemimpin yang baik menurut saya adalah pemimpin yang mampu menjalanankan kepemimpinannya itu dengan baik, dimana dia bisa membimbing dan menghasilkan kehidupan yang mulia,terhormat (bermoral). Sertab dalam memimpin itu dia benar2 mempunyai jiwa kepemimpinan,bertanggung jawab, bijaksana, adil, transparan..pkoknya yang membawa kesejahteraan dunia akhirat.
menurut saya, di Indonesia ini Alhamdulillah sudah memiliki pemimpin (presiden) yang baik dan bertanggung jawab, yaa walaupun tak sedikit dari pemimpin2 lain ada yang kurang baik, sebagaimana terbukti dari tindakan- tindakan mereka yang kadang harus sampai jeruji besi.Tapi untuk bapak Presiden sndiri saya kagum dengan penuturannya dalm hal politik atau kekuasaan, dimana ia mengatakan "yang paling penting dalam politik adalah akhlak".
lhaa dari hal tersebut mungkin bisa diambil kesmpulan, dimana beliau memimpin itu didasari dengan tujun baik, itikd baik dan dengan hti yang bersih, bukankah itu sudah sesuai syariat.
(Muhibin,Hadits- hadits Politik. (Yogyakarta Pustaka Pelajar Ofset, 1996)
Dini Patti Djalal, Harus Bisa! Seni Memimpin Ala SBY. (Rew, 2007)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusbagaimana tataran ideal tentang sosok pemimpin yang akan memberikan dampak kebaikan dalam kehidupan rakyat secara keseluruhan,,,
BalasHapuskonteksnya dalam urusan duniawi wal akhirat...
berikan contoh sikap dalam realita seperti sekarang ini..
dan sertakan pula ayat al-quran yang menerangkan dan sekaligus dapat kita jadikan sebagai dasar pembelajaran dalam bab ini.. syukron
Whaa.. pertannyaannya mborong..yang laen gak kebagian lho..;D
HapusSeorang pemimpin yang ideal( dunia akhirat) itu adalah orang yang dalam memimpin / menyelenggarakan kepemimpinannya itu tanpa ada unsur kekerasan/ paksaan, (kecuali dalam keadaan darurat). Seorang pemimpin haruslah menyelenggarakan kepemimpinannya itu dengan persuasif, dalam artian dengan cara yang arif, bijaksana, tgas namun sabar dan kasih sayang.{1}
berikut kriteria pemimpin dalam islam :
1.Menggunakan hkum Allah
2.Tidak meminta jabatantertentu
3.Profesional
4.kuat dan amanah
5.Tidak aji mumpung karena KKN
^.Menempatkan orang yang paling cocok.{2}
Selain itu yang lebih pentingnya lagi, untuk pemimpin yang ideal itu bisa kita lihat dari kepemimpinan Nabi SAW dan para sahabatnya yakni sebagai pengganti yang di beri petunjuk.
Dimana Nabi itu mempunyai sifat Sidiq, amanah, tabligh dan fatanah, serta sifat- sifat lainnya yang mulia yang akan membawa kesejahteraan hidup bagi umatnya( dunia akhirat)
dalam hal ini kita dapat berpegang pada, (Q.S.Al- ahzab:70, Q.s. At- Taubah: 119, Q.s. al- Kalam:4,dll)
1.J.H. Rapar, Filsafat Politik Plato. (Jakarta : Rajawali Press,1991)
2.Http//new.drisalah.com/index.php/inspirasi.25.pemimpin-dalam-islam-html
eni marfuah
BalasHapus2021110238
mba nisfu, tolong sebutkan donkk..... akibat dari penyelewengan dari seorang pemimpin....
dan yang dimaksud penyelewengan tugas merusak tatanan itu tatanan yang seperti apa? tolong sebutkan....
dan sebutkan dalil akibat dari penyelewengan tersebut.....
mengenai akibat penyelewengan( dalam hal ini tidak jujur, dll) seorang pemimpin menurut saya bisa berdampak pada pemimpin itu sendiri dan golongan yang dipimpinnya.
HapusDimana untuk pemimpin itu sendiri pasti akan merasa gundah gulana ( tidak tenang) karena dwengan kedustaan ataupun kedzaliman yang dilakukan. Selain itu dia juga akan kehilangan kepercayaan dari sebagian orang.{1}
Selain itu yang lebih jelas lagi bahwa orang yang berdusta, dzalim taupun tidak jujur tidak akan masuk surga.
karena dengan kedzalimannya tersebut akan berdampak pada rusaknya tatanan hidup, yaitu bisa diartikan sebagai kesejahteraan, kedamaian, kebahagiaan, keadilan(unsur2 lain yang harus tercipta dalam suatu kehidupan) tidak akan terwujud, sehingga dalam kehidupan itu terjadi disintegrasi(kerusakan tatanan).
1. Juwariyah, Hadits Tarbawi. (Yogyakarta: Sukses Ofset, 2010)
HENI MAYSAROH
BalasHapus2021110280
F
Sore jeeenk___ aq tau,, pas kamu baca coment q pasti udah malem ya___ hehehe, met malem aja deh klo gtu
Eh jenk tanggapan mu gmna nie mengenai PNS yang menyelewengkan tugasnya__ kyk msih jam kerja,, ealaaah malah ke pasar, belanja, ada juga yg udah pulang__ padahal jam kerja nya belum habis,hehehe__
Whaaa...kalau menurut saya sii berarti mereka (maaf) korupsi waktu n belum bisa bekerja dengan profesional ya.
HapusPadahal kan dalam bekerja dituntut adanya keprofesionalan, tanggung jawab, transparan, dll. lhah kalau pada jam kerja mereka membolos (kayak anak skolah aja y..hhe) berarti mereka tak bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya, dalam artian dzalim.
mhon maaf atas kekurangan n kesalahan.
ARIF STIAWAN
BalasHapus2021110270
Bertanya:,
"Apa komentar anda terhadap kebanyakan pegawai dan pejabat negara Indonesia tercinta kita ini,,, apakah mereka uda melaksanakan tugasnya dengan baik atau belon? bgaimana seharusnya.."
terima kasih
komentar saya terhadap kinerja mereka ( para pejabat negara)
Hapusyaa sebagian bekerja dengan baik sebagian lagi tidak baik,,seperti yang kita lihat kemaren pada sidang kenaikan bbm,,beberapa dari mereka serius menanganinya dan terlihat berupaya mencari solusi terbaik, bahkan sempat terjadi perdebatan y... dan beberapa yang lain ada yang tidak angkat bicara.
Selain itu untuk penangan KKn juga sedikit meningkat,dll. ya walaupu untuk masalah- masalah lain mungkin belum sempat terselesaikan secara maksimal mungkin karena itu merupakan tantangn ya yang seharusnya diperjuangkan bersama- sama dan dicari solusinya secara bijaksana dan sungguh- sungguh. Pokoknya intinyya dalam bekerja itu seharusnya mereka mampu menghasilkan suatu kesejahteraan dan tdak ada pihak yang dirugikan..:)
Hiduppp Indonesiaaa...!!!!
nur Khasanah
BalasHapus2021110244
F
bagaimana tanggapan pemerintah terhadap para pegawai yang melakukan penyelewengan tersebut,apakah membiarkannya ataukah ada tindakan khusus untuk menangani tindakan tersebut???
Syaiful Islam
BalasHapus2021110250
bagaimana pendapat anda tentang kepemimpinan di negri ini dengan segudang penyelewengannya?
sebenarnya dimana letang atau inti dari permasalahan ini. menurut pandangan anda?
Seklai lagi...pemerintahan akan berjalan dengan baik jika pemerintah yang menjalankan itu juga baik.
Hapusmemang ya.. kita tahu sendiri bahwa dinegeri tercinta ini banyak terjadi penyelewengan2 tugas oleh oknum2 yang tidak bertanggung jawab (maaf lagi, sebagaimana terjadinya Korupsi, kolusi dan nepotisme, atau dilihat dari ranah yang lebih sempit, sebagai contoh kadang ada anggota DPR (maaf) yang malah enak- enakan tidur pada saat sidang, tidak profsional bgt kan.dll
lahh..menurut saya..penyelewengan2 itu terjadi karena adanya penurunan moral ( kekurangan akhlak), dimana pemimpin yang seperti itu memungkinkan dalam mengambil keputusan atau melakukan sesuatu itu cenderung mengambil keputusan akan buta dan keliru, sehingga akan merugika banyak pihak. dan mungkin ia akan mengambil kepuusan yang keliru dan tidak bermoral
mhon maaf atas kesalahan dan kekurangan..sama - sama belajar..
Dinno Patti Djalal, Pasti bisa! Seni Memimpin Ala SBY
fatimatuz zuhro
BalasHapus202 111 0257
F
setiap orang adalah pemimpin (walaupun hanya untuk diri sendiri/keluarga), menurut pemakalah bisa gax seseorang dikatakan menyelewengkan tugasnya sebagai pemimpin dirinya sendiri dan apa akibatnya (tatanan apa yang dirusak) kasih contoh ya, biar mudah memahami???
Whaa pertannyaan mbak imah mengingatkan saya pada materi hdits minggu kemaren ya,, mengenai hubungan manusia dengan dirinya. hhe
HapusTentunya bisa donk seseorang dikatakan menyeleweng dari tugasnya sebgi pemimpin dirinya.
Contoh,.Ketika di sekolah,kampus, lingkungan keluargakita mendapat pendidikan2 mengenai bagaimana berakhlak yang mulia atau mungkin berpakain sesuai tuntunan islami..lhaa kitapun telah mengetahi teori2 nya atau penjelasan,,maka tugas kita adalah seharusnya dapat berahklak mulia,dll..tapi ketika mungkin kita tak bisa menjaga diri kita dari hal2 yang buruk..maka jadilah kita ank yang tak bermoral(Na'udzubillah..)lhaa itulah yang namanya penyelewengan thd dri sndri...dan menyebabkan rusaknya moral kita.
Mhon maaf bila ada kesalahan
nama:misroha
BalasHapusnim:202109247
bagaimana pemerintah menyikapi anggota DPR yang melakukan penyelewengan (korupsi)? tindakan apa yang dilakukan pemerintah?
DWI KARTIKA SARI
BalasHapus2021110251
F
Bagamana cara yang efektif untuk meminimalisir tindakan korupsi ?menurut pemakalah.........
Yeni nur khasanah
BalasHapus2021110266
F
Bagaimana caranya memperbaiki tatanan yang sudah rusak?
thank......
masalah moral masalah akhlak biar kami jaga sendidiri
BalasHapusurus saja moralmu urus saja akhlakmu
peratuturan yang sehat yang kami mau....
begitulah kira2 Ohm Iwan Nyanyi tentang manusia setengah dewa...
intermezo dikit nichhh...
banyak Pegawai negri Sipil (PNS)yang di beri faslitas menggudakannya untuk kepentingan pribadi...
misal mobil,motor...
digunakan di luar jam atupun hari kerja untuk kepentingan pribadi?
tentu hal ini mengkibatkan kecembutuan sosial pada masyarat umum, bagaimana pendapat anda mengenai fenomena ini?
beni siswanto
2021110249
kelas f
mengenai kecemburuan sosial ya..dalam kaitannya fasilitas lebih yang diberikan untuk para PNA.
Hapusdisini sya sedikit memberi saran aja dehh buat kebijakan pemerintah agar dalam memberikan fasilitas itu yg sekiranya tidak terlalu berlebihan dan memungkinkan kecemburuan sosial.
Selain itu, Untuk para Pns yang sebagaimana dimaksud..juga agar tidak memanfaatkan fasilitas tersebut untuk kepentingan yang tak terlalu penting, lebih2 untuk kepentingan pribadi. sekedarnya lahh dalam memanfaatkannya, karena kan belum tentu apa yang kita lakukan itu kadang disukai orang lain...
MHON MAAF ATAS KESALAHAN..HHE
BELLA AMELIA
BalasHapus202 111 0267
F
Assalamu'alaikum ....
meH nanya nui mbak nicphu....
eummmm.... Bagaimana tanggapan dari pemakalah terkait dengan realitas sekarang ini dimana banyak pemimpin pemerintahan yang terpilih bukan karena keloyalannya dalam memimpin, Artinya Ia terpilih atas dasar banyaknya ampau yang ia bagikan dari pada calon yang laen. bagaimana nui saran dari pemakalah agar hal seperti itu tidak membudaya di Negara kita. siapa yang terlebih dahulu diluruskan, apakah calon pemimpin tsb ataubanya
Hartini
BalasHapus2021110237
jika Penyelewengan tugas penyebab rusaknya tatanan,, lalu bagaimana menurut anda agar tatanan tidak rusak karena penyelewengan.. sedangkan disekitar kita sendiri masih banyak orang yg menyeleweng ?
dadang irwanto
BalasHapus2021110256
kadang kita juga menyeleweng dari tugas kita...
bagaimana cara kita menghilangkan dari sikap demikian?