Laman

new post

zzz

Jumat, 09 Maret 2012

D51. Setyoningsih, 24. AL-QUR’AN SUMBER ILMU PENGETAHUAN


MAKALAH

AL-QUR’AN SUMBER ILMU PENGETAHUAN

Disusun guna memenuhi tugas: 
Mata Kuliah :  Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu : Muhammad Hufron, M. S. I


Copy of STAIN2.tif



Disusun Oleh :
SETYONINGSIH
202 111 0163





SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2012



BAB 1
PENDAHULUAN

Al-Qur’an merupakan kitab suci agama Islam, mempunyai banyak hikmah bagi manusia yang mempelajari dan mengamalkan juga mengimaninya.
 Di jelaskan pula surat Al-alaq ayat 1-5 yang menyuruh manusia untuk membaca dan membaaca adalah kunci dari ilmu, oleh karena itu Al-Qur’an merupakan sumber da ri segala ilmu.


BAB II

A.  Materi Hadist
عَنْ الحَارِثِ قَالَ: مَرَرْتُ فِى اْلمَسْجِدِ فَإِذَا النَّاسِ يَخُوْضُوْنَ فِى اْلأَحَادِيْثِ فَدَخَلْتُ عَلَى عَلِيِّ, فَقُلْتُ: يَاأَمِيْرَ الْمُؤْمِنِيْنَ أَلاَتَرَى النَّاسَ فَدْخَاضُوْا فِى اْلأَحَادِيْثِ ؟ قَالَ: أَوْقَدْ فَعَلُوْهَا ؟ قُلْتُ: نَعَمْ, قَالَ: أَمَا إِنٍّى سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: ((أَلاَ إِنَّهَا سَتَكُوْنُ فِتْنَةٌ, فَقُلَتْ: مَاالْمَخْرَجُ مِنْهَا يَارَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: كِتَابَ اللهُ فِيْهِ نَبَأَمَا قَبْلَكُمْ,وَخَبْرَمَا بَعْدَكُمْ, وَحُكْمُ ماَ بَيْنَكُمْ, وَهُوَ الْفَصْلُ لَيْسَ  بِالْهَزْلِ مَنْ تَرَكَهُ مِنْ جَبَّارٍ قَصَمْهُ اللهُ, وَمَنْ ابْتَغَى الْهُدَى فِى غّيْرِهِ أَضَّلَّهُ اللهُ, وَهُوَ حَبْلُ اللهِ اْلمَتِيْنُ, وَهُوَ الذِّكْرُ الْحَكِيْمُ, وَهُوَ الصِّرَاطَ اْلمُسْتَقِيْمُ, هُوَ الَّذِيْ لاَ تَرِيْغُ بِهِ اْلأَهُوَاءُ, وَلاَ تَلْتَبِسُ بِهِ اْلأَلْسِنَةِ, وَلاَ يَشْبَعُ مِنْهُ الْعُلَمَاءِ, وَلاَ يَخْلُقُ عَنْ كَشْرَةِ الرَّدِّ, وَلاَ تَنْقَضَى عَجَائِبَهُ, هُوَ الَّذِيْ لَمْ تَنْتَهِ الْجِنُّ إِذْسَمِعْتُهُ حَتَّى قَالُوْا: إِنَّا سَمِعْنَا قُرْانًا عَجَبًا يَهْدِى إِلَى الرُّشْدِ فَامَنَّابِهِ, مَنْ قَالَ بِهِ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمِ)) خُذهَا إِلَيْكَ يَا أَعْوَرُ قَالَ أَبُوْعِيْسَ هَذَا حَدِيْثٌ غَرْيِبٌ لاَنَعْرِفُهُ إِلاَّ مِنْ هَذَا اْلوجْهِ وَإِسْنَادُهُ مَجْهُوْلٌ وَفِى الْحَاِرثِ مَقَالٌ
B.  Terjemahan Hadist
Di riwayatkan dari harits, beliau berkata : dulu saya saya pernah melihat masjid, tiba-tiba saya melihat orang didalamnya berbicara panjang lebar, lalu saya mendatangi Ali, dan berkata; ”wahai amirul mu’minin apakah engkau tidak melihat orang-orang berbicara panjang lebqar ? ,” Ali berkata ; “benarkah mereka telah melakukannya ? ”saya menjawab “Ya”. Ali pun berkata ; “ingatlah bahwa saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda ; “ingatlah bahwa sesungguhnya akan terjadi fitnah, aku (Ali) bertanya ; Apa jalan keluarnya wahai Rasulullah ? Rasul menjawab ; Kitab Allah (Al-Qur’an) yang di dalamnya terdapat kisah orang-orang sebelum kalian, juga bertita tentang sesuatu yang akan terjadi setelah kehidupan kalian, serta hokum yang akan terjadi diantara kalian.
Dia (Al-Qur’an) adalah pemisah antara yang hak dan yang bathil, bukan senda gurau, barang siapa dari orang-orang yang lalai atau sombong meninggalkan maka Allah akan membinasakannya. Barang siapa mencari petunjuk selainnya maka Allah akan menyesatkannya.
Dia (kitab Allah) adalah tali Allah yang kuat, dzikir yang bijaksana juga jalan yang lurus. Dia (kitab Allah) adalah sesuatu yang membuat keinginan-keinginan nafsu tidak menyimpang, tidak membuat lidah merasa sulit, tidak membuat para ulama menjadi kenyang tidak menjadi usang sebab banyak di ulangi, serta keajaiban-keajaibanya tidak akan habis.
Barang siapa yang berkata sesuai dengan Al-Qur’an maka dia telah berkata jujur dan barang siapa mengamalkannya maka akan diberi pahala, dan barang siapa menghukumi denganya  maka dia telah berbuat adil. Dan barang siapa mengajak padanya maka akan diberi petunjuk pada jalan yang lurus, ambilah ia untukmu wahai orang yang bermata satu, berkata Abu Isa hadits ini adalah hadits yang ghorib dan penyandarannya tidak di ketahui (majhul).
C.  Mufrodatnya
Dulu saya pernah melewati sebuah masjid
مَرَرْتُ فِى اْلمَسْجِدِ
Orang-orang berbicara panjang lebar
يَخُوْضُوْنَ فِى اْلأَحَادِيْثِ
Ingatlah bahwasanya akan terjadi fitnah
أَلاَ إِنَّهَا سَتَكُوْنُ فِتْنَةٌ
Kisah orang-orang sebelum kamu
نَبَأَمَا قَبْلَكُمْ
Pemisah antara yang hak dan batil
الْفَصْلُ
Membinasakan
قَصَمْهُ
Mencari petunjuk
ابْتَغَى الْهُدَى
Menyesatkannya
أَضَّلَّهُ
Tidak menyimpang
لاَ تَرِيْغُ
Menyulitkan
تَلْتَبِسُ
Lidah
اْلأَلْسِنَةِ
Banyak diulangi
كَشْرَةِ الرَّدِّ
Keajaiban
تَنْقَضَى

D.  Biografi Perowi Hadits
Hadits al a’war nama aslinya adalah harits bin Abdullah al a’war al khamdani disebut al a’war karena matannya buta sebelah. Beliau berasal dari Kuffah, beliau juga dikenal dengan nama Zahir, beliau termasuk sahabat yang dikenal pembohong sehingga hadits yang diriwayatkannya dianggap dho’if.
Beliau wafat pada masa pemerintahan Ibnu Az-Zabir.[1]
Bukhori mengatakan bahwa dia juga dikenal sebagai Al Harits bin Abid. Beberapa ulama yang mengatakan bahwa dia pembohong diantaranya: Abu Muawiyah Adh-Dhorif, Abi Khoiksamah, Yahya bin Sa’id.

E.  Keterangan Hadits
Yang dimaksudkan dengan berbicara panjang lebar adalah berbicara panjang lebar tentang manusia dan kebatilan-kebatilan mereka, mereka tidak membaca Al-Qur’an.
Artinya tatkala par aula mengetahui rahasia sesuatu dari hakikatnya Al-Qur’an maka mereka akan rindu pada yang lainnya, hingga mereka tidak akan merasa kenyang dan bosan.
Artinya kesukaan membaca Al-Qur’an tidak akan sirna walaupun sering diulang-ulang.

F.   Aspek Tarbawi
1.      Al-Qur’an merupakan jalan keluar dari terjadinya fitnah.
2.      Al-qur’an merupakan sumber pengetahuan masa yang lalu dan masa yang akan datang
3.      Manusia hendaknya menjadikan al-Qur’an sebagai rujukan sumber ilmu.
4.      Hendaknya membaca dan mempelajari al-Qur’an di dalam mas’ad dibandingkan dengan berbincang-bincang tentang orang lain.


BAB III
PENUTUP

Kejaiban al-Qur’an takkan pernah habis dan ilmu-ilmu nyapun tak ada habisnya. Keimanan terhadap Al-Qur’an dan melaksanankan apa yang dianjurkan di dalam Al-Qur’an akan membawa manusia kepada kesuksesan di dunia dan akhirat. (insya allah).
Selain itu Al-Qur’an berisi tentang:
1.      Kisah yang telah terjadi dan apa  yang akan terjadi
2.      Pemisah antara yang hak dan yang batil
3.      Merupakan tali Allah yang kuat
4.      Ilmu dan hikmah yang tidak akan ada habisnya

DAFTAR PUSTAKA


Abdurrahman, Muhammad. 1283-1353. Tuhfatul Ahwadi.
Tahdibud Tahdib
Tahdibud Kamal. 5


[1] Taaribud Tahdib, hal. 175

16 komentar:

  1. NAMA : M SYAUQIL MALIK
    KELAS: D
    NIM: 2021110180


    Bagaimana cara untuk mengetahui hakikat al-quran?????dan banyak realita orang ahli dalam bidang Al-Quran tetapi mereka akhlaknya kurang baik???????
    mohon kterangannya lebih lanjut
    tnhks .....

    BalasHapus
    Balasan
    1. memahami hakikat Al-Qur'an, menurut saya di mulai dari mengimani akan kebenaran Al-Qur'an sebagai mu'jizat dan kalam ILLAHI sebagai petunjuk di di dunia dan akhirat, kemudian mentadaburi setiap kalimat dan ayat2 di dalamnya, di resapi artinya dan mencoba untuk melaksanakan apa yang di perintahkan.
      Al-Qur'an yang mengajarkan banyak hal mengenai akhlakul karimah, dan Rosulallah pun di utus untuk menyempurnakan akhlak, maka apabila sang ahli tersebut belum berakhlakul karimah, itu berarti dia bulum bisa di katakan sebagai ahli di bidang Al -Qur'an. karna belum mampu melaksanakan apa yang di perintahkan dan di ajarkan oleh AlQur'an dan Rosulallah.

      Hapus
  2. Nama : Dewi Shofiana
    Kelas : D
    NIM : 2021110164

    Pertanyaan
    Saat ini terdapat beberapa versi penafsiran Al-Qur'an. Apabila ada perselisihan dalam penafsiran itu, bagaimana kita menyikapinya, misalnya pertentangan mengenai pusat tata surya, yang terdapat dalam surat Ibrohim ayat 33

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut saya, ketika terjadi perselisihan yang menimbulkan kebingungan maka kembalikan pada al hadist atau asbabul nuzul ayat tersebut. apabila tidak di temukan kejelasannya dan sedangkan tafsir yang menjelaskan berbeda-beda maka, kembalikan pada keyakinan diri sendiri manakah yang sesuai dengan pemahaman kita, kalau perlu ambil refrensi sebanyak-banyaknya.

      Hapus
  3. nama: siti afifah
    nim : 2021110186

    pertanyaan
    bagaimana menurut anda, apabila ada al-qur'an yang tulisanya salah tetapi qita ikut membacanya,bagaimana hukumnya???

    BalasHapus
    Balasan
    1. seperti yang pernah saya dengar, segala perbuatan yang bulum di katahui hukumnya sedangkan kita melakukan nya maka di maafkan,, kecuali jika sudah tau tulisan Al-Qur'an itu salah tapi masih tetap di baca, mungkin ada konsekuensi tersendiri karna setiap kata dalam bahasa arab bila berbeda satu titik saja, maka artinya akan berbeda. trimakasih.

      Hapus
    2. ea trimaksih mba tia,,,,,, saya cukup puas dengan jwaban anda,,,,,

      Hapus
  4. Nama : Himatul hidayah
    Nim : 2021110174
    Kelas : D
    Mohon berikan contoh dari aspek tarbawi yang pertama!(Al-Qur`an merupakan jalan keluar dari terjadinya fitnah)

    BalasHapus
    Balasan
    1. seperti yang dipaparkan di arti hadist di atas, bahwa Rosullullah bersabda sesengguhnya akan terjadi fitnah dan yang bisa menghalangi datangnya fitnah adalah Al-Qur'an.
      bila seseorang memahami ayat AL-Qur'an yang menjelaskan tentang akibat menyebarkan fitnah maka dia tidak akan berani melakukannya, dan begitu sebaliknya bila seseorang memahami ganjaran apa yang akan di dapatkan jika berkata jujur maka orang itu kan memilih melaksanakan kejujurannya.
      dan Al-Qur'an adalah kitab yang terjaga kebenarannya samai akhir zaman,, bagaimanapun usaha2 musuh untuk merubahnya Allah tetap akan menjaga kebenarannya, maka dari itu Al-Qur'an di sebut pencegah terjadinya fitnah. wallahu a'lam bisshawab..

      Hapus
  5. Nama : Saefurrahman Wahid
    Nim : 2021110161
    Kelas : D
    Bagaimana pendapat anda Apabila ada Suami Istri Berijab Qabul, pasti itu kan sang suami memberi mahar kpda istri yaitu: seperangkat Alat sholat dan Alqur`an..??
    yang ditanyakan apakah sang suami itu wajib mengajarkannya kepada orng lain, Apa gimna?? jlaskan ......

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut saya, lebih utama mengajarkan kepada istri dan keluarganya terlebih dahulu, baru kepada orang lain, sebagaimana yang di perintahkan di dalam Al-Qur'an, selamatkanlah dirimu dan keliuargamu dari api neraka. kemudian baru kepada oranglain.

      Hapus
    2. ia ckup trimskasih bgt atas jwaban yang penuh dengan intelektualnya....

      Hapus
  6. nama: nisa'ul muslimah
    nim: 2021110151
    kelas: D

    menurut anda, bagaimana cara kita menyikapi orang-orang yang keras kepala terhadap pendapatnya yang salah tentang penafsiran al Qur'an? dan menggunakannya untuk menyesatkan orang lain?

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin terlebih dahulu kita telusuri apakah yang di ucapkan oleh orang tersebut benar-benar ada dasar yang melandasinya ataukah tidak , bila memang tidak ada maka bisa di bantah dengan ayat2 yang menjelaskan tentang akibat2 para penyeru kebohongan, selain itu Rosulullah juga telah menjelaskan apabila kita menemui suatu kemungkaran, maka cagahlahlah dengan perbuatan, apabila tidak bisa maka dengan ucapan aapbila tidak bisa juga maka dengan hati, dan itulah selemah2nya iman.

      Hapus
  7. Nama : Iman Nugroho
    kelas : d
    nim : 2021110184
    assalamualaikum wr.wb
    1. siapakah orang bermata satu yang dimaksud diatas?
    2. bagaimana pandangan anda mengenai amalan2 surat atau ayat2 al-Quran yang mengandung fadilah dan faedah misal al-waqiah, yasin dan lain sebagainya dan apa hukumnya jika mengamalkan
    3.benarkah jika membaca al-quran itu seperti berdialog dengan tuhan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. orang bermata satu yang di jelaskan di atas adalah harist al a'war.
      2. menurut saya, lebih utama kita meniatkan pengamalan AL-Qur'an dengan mengharapkam Ridho Allah SWT, dan mengenai ayat dan surat yang berfaidah, menurut saya juga, asalkan tidak di beda2kan atau mengutamakan salah satu surat atau ayat2 tertentu karna ALQUR'AN merupakan satu kesatuan, dan semua surat mempuyai faedah dan keutamaanya.
      3. menurut saya tergantung bagaimana kita mampu meresapi makna ketika sedang membaca Al-Qur'an, dan dialog dengan Tuhan tidak hanya ketika membaca Al-Qur'an saja namun di manapun dan kapanpu Allah selalu siap mendengar dan menjawab do'a dan keluh kesah manusia.

      Hapus