KLASIFIKASI ILMU PENGETAHUAN
( HADTS TENTANG BUSANA DAN AKSSESORIS CERMINAN JIWA )
Disusun guna memenuhi tugas :
Mata Kuliah : Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu : Ghufron Dimyati M.Si
Disusun Oleh :
Ruswati
2021110229
Kelas : E
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini di zaman globalisasi hampir sudah merambah keseluruhan lapisan masyarakat dan bidang kehidupan yang menjadi trend era saat ini, tidak jua halnya dengan gaya busana masa kini yang sudah berubah drastis, sudah tidak lagi memperhatikan unsur nilai etika dan estetika dalam berbusana, banyak dari kalangan remaja putra dan putri mengenakan pakaian yang acak-acak dan mengumbar syahwat yang tanpa mereka sadari itu akan membawa meraka pada terjerumus pada kenistaan.
Sudah sepatutnya mari bersama-sama sadar akan pentingnya menjaga keiffahan bagi kita semua terutama dalam hal berbusana agar kita tidak terjerumus kedalam kenistaan agar kita terlepas dari jurang kenistaan, alangkah baiknya jika kita semua berbusana yang sopan dan benar-benar rapi menutup auratnya, karena aurat adalah hal yang wajib kita semua untuk menjaganya.
Maka dari itu dalam makalah ini akan dibahas bagaimana gambaran dari hadits tentang orang-orang yang suka mengumbar auratnya dan tak berbusana secara bak dan Islamiyah, semoga makalah ini menjadi bahan pelajaran bagi kita semua.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Teks Hadits.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا.
2. Terjemahan Hadits.
1394- Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, "Rasulullah SAW telah bersabda, "Ada dua golongan ahli neraka yang belum pernah aku lihat yaitu kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang mereka gunakan untuk memukul orang lain dan para wanita yang berpakaian tapi auratnya terlihat yang berjalan melenggak-lenggok, sedangkan kepala mereka bagaikan punuk unta yang miring. Mereka itu tidak akan masuk ke dalam surga dan juga tidak akan mencium bau surga. Padahal, harum semerbak surga itu dapat dirasakan dari jarak yang begini dan begini." {Muslim 6/168}.[1]
3. Mufrodat.
kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang mereka gunakan untuk memukul | سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ |
wanita yang berpakaian tapi auratnya terlihat | كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ |
yang berjalan melenggak-lenggok. | مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ |
kepala mereka bagaikan punuk unta yang miring | رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ |
4. Biografi Perawi.
Abdurahman bin Shakhr Al-Azdi ( Lahir pada tahun 598-wafat 678 ), yang lebih dikenal dengan panggilan Abu Hurairah adalah seorang sahabat Nabi yang terkenal dan merupakan periwayat hadis yang paling banyak, disebutkan dalam isnadnya oleh kaum Islam Sunni.
Abu Huraiah berasal dari Kabillah Bani Daus dari Yaman, ia diperkirakan lahir 21 tahun sebelum Hijrah, dan sejak kecil telah menjadi yatim. Nama aslinya masa jahiliyah adalah Abdus Syams ( Hamba Matahari ) dan ia dipanggil sebagai Abu Hurairah ( ayah/ pemilik kucing ) karena suka merawat da memelihara kucing. Ketika mudanya ia berkerja pada Basrah binti Ghazawan, yang kemudian setelah masuk Islam di nikahinya.
Abu Hurairah adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits dari Nabi Muhammad Saw, yaitu sebanyak 5.374 hadits. Salah satu kumpulan fatwa-fatwa Abu Hurairah pernah dihimpun oleh Syaikh As-Subkhi dengan judul “Fatwa Abu Hurairah”. Namun pada tahun 678 M atau 59 H, Abu Hurairah jatuh sakit, beliau menghembuskan nafas terakhirnya di Madinah, dan di makamkn di Baqi.[2]
5. Keterangan dari Syarah Hadits.
Pensyarah Asy-Syaikh Imam Nawawi dalam kitab Shahih Muslim menerangkan: Hadits ini sebagian dari mukjizat kenabian. Dua kelompok pada hadis ini pasti akan terwujud, hadits tersebut menjelek-jelekkan dua kelompok tersebut.
Pada lafadz كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ ada banyak penafsiran antara lain:
v Perempuan yang menggunakan kenikmatan-nikmatan Allah swt, tetapi dia tidak mensyukurinya.
v Perempuan yang menutup sebagian anggota tubuhnya dan membuka sebagian lainnya untuk memperlihatkan bagian tubuhnya.
v Perempuan yang memakai pakian tipis, sehingga warna tubuh atau badannya bisa disifati.
v Orang yang jauh dari taat kepada Allah dan tidak bisa menjaga hal-hal yang seharusnya dia jaga ( tutupi ).
Sementara maksud dari Lafadz مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ juga terdapat banyak penafsiran, antara lain:
v Perempuan-perempuan yang suka membanggakan kejelekkan dirinya ( membanggakan atau memamerkan perbuatan dosanya ).
v Perempuan yang berjalan dengan congkak dan suka membuka bahunya.
v Perempuan yang suka menyisir rambutnya dengan memakai sisir para pelacur, dia juga menyisir rambut temannya.
Sedangkan kata رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ diartikan perempuan yang suka membesarkan kepalanya dengan cara melipat-lipat kerudungnya hingga menjulang keatas.[3]
6. Aspek Tarbawi.
Islam sebagai agama penyempurna bagi agama-agama sebelumnya telah mengatur berbagi aspek kehidupan manusia dari urusan jasmani hingga pada urusan ukhrawi. Islam memiliki du kitab yang dijadikan sebagai pedoman hidup yaitu Al Quran merupakan kalamullah dan As-sunnah merupakan segala sesuatu atau hal-hal yang berasal dari Rasulullah Saw, baik berupa perkataan, perbuatan, penetapan, maupun sifat beliau.
Kedua sumber hukum tersebut menjadi pedoman pokok bagi kehidupan umat Islam dalam menjalani kehidupannya. Selain memuat hukum dan aturan-aturan hidup umat manusia secara syar’i, Al Quran dan As-Sunnah juga memuat berbagai ilmu Allah yang tersimpan di jagad alam raya ini, tinggal bagaimana manusia bisa menggunakan segenap kemampuan dan akalnya untuk mengkaji semua itu.[4]
Hadits ini menceritakan tentang sabda Rasulullah Saw bahwa ada dua golongan penghuni neraka yaitu:
1. Yang pertama adalah orang-orang yang memiliki cambuk dan digunakan untuk memukuli orang-orang, dapat diartikan, bahwa orang-orang yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah orang-orang yang menggunakan kekuasaannya untuk menganiaya orang lain.
2. Yang kedua adalah wanita-wanita yang setengah telanjang, lagi merasang lagi merayu, yang rambutnya di anyam seperti punuk unta, di dalam kitab Shahih Muslim, syarah Imam An-Nawawi telah ditafsirkan makna dari golongan kedua pada hadis ini, memang banyak terdapat penafsiran antara lan : berpakian tetapi telanjang, ada yang mengatakan, berpakian dengan tidak menutupi sebagian tubuhnya dan ia membuka sebagian badannya untuk menampakkan kecantikannya dan mereka itulah wanita setengah telanjang dan ada yang mengatakan, ia memakai baju yang tipis sehingga menggambarkan bentuk badannya.[5]
Namun demikian, dapat kita simpulkan bahwa seorang muslimah diharapkan mengenakan pakaian jasmani dan ruhaniahnya yang mengambarkan indestitasnya seperti yang tercantum di dalam firman Allah SWT pada Qs. Al-Araf ayat 26.
ûÓÍ_t6»tƒ tPyŠ#uä ô‰s% $uZø9t“Rr& ö/ä3ø‹n=tæ $U™$t7Ï9 “Í‘ºuqムöNä3Ï?ºuäöqy™ $W±„Í‘ur ( â¨$t7Ï9ur 3“uqø)G9$# y7Ï9ºsŒ ׎öyz 4 šÏ9ºsŒ ô`ÏB ÏM»tƒ#uä «!$# óOßg¯=yès9 tbrã©.¤‹tƒ ÇËÏÈ
Artinya:
“Hai anak Adam Sesungguhnya kami Telah menurunkan kepadamu Pakaian untuk menutup auratmu dan Pakaian indah untuk perhiasan. dan Pakaian takwa itulah yang paling baik. yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka selalu ingat”.
Ayat ini menjelaskan setidaknya dua fungsi pakian, yaitu: sebagai penutup aurat dan perhiasan. Sebagian ulama bahkan menyatakan bahwa ayat di atas berbicara tentang fungsi, ketiga pakian yaitu takwa. Dalam artian pakian dapat menghindarkan seseorang dari terjerumus ke dalam bencana dan kesulitan, baik bencana duniawi maupun ukhrawi.[6]
Dengan demikian, hadits ini memberikan kita semua suatu hikmah pendidikan kepada kita semua, khususnya bagi wanita-wanita harus selalu menjaga cara berpakiannya agar tidak terjerumus ke dalam api neraka sehingga di harapkan agar umat Islam tidak terjerumus ke dalam bahaya tersebut.
BAB III
KESIMPULAN
Dari pemaparan yang disampaikan diawal sampai akhir mengenai hadits diatas dapat saya tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Yang pertama adalah orang-orang yang memiliki cambuk dan digunakan untuk memukuli orang-orang, dapat diartikan, bahwa orang-orang yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah oran-orang yang menggunakan kekuasaannya untuk menganiaya orang lain.
2. Yang kedua adalah wanita-wanita yang setengah telanjang, lagi merangsang lagi merayu, yang rambutnya di anyam seperti punuk unta, di dalam kitab Shahih Muslim, syarah Imam An-Nawawi telah ditafsirkan makna dari golongan kedua pada hadis ini, memang banyak terdapat penafsiran antara lan : berpakian tetapi telanjang, ada yang mengatakan, berpakaian dengan tidak menutupi sebagian tubuhnya dan ia membuka sebagian badannya untuk menampakkan kecantikannya dan mereka itulah wanita setengah telanjang dan ada yang mengatakan, ia memakai baju yang tipis sehingga mengambarkan bentuk badannya.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Din Abd Al-Azhim, al Hafizh Zaki ,”Ringkasan Shahih Muslim”. Bndung : Mizan, 2004
An-Nawawi , Imam, “Shahih Muslim “, Beirut:Darul Fikr, 1981
M. Al Jamal, Ibrahim, “Fikih Muslimah”, Jakarta: Pustaka Amani, 1999
Shihab,, Muhammad Quraish “Wawasan Al-Quran”, Bandung: Mizan, 2000
Suyad,Agus Salahuddin dan Agus,’Ulum Quran,”( Bandung: Pustaka Setia.2009 ).H.199
www. sunatullah.com/sahabat-nabi/abu hurairah.html, diakses pada hari rabu 15/2/2012
[1] Al Hafizh Zaki al-Din Abd Al-Azhim, Ringkasan Shahih Muslim”.( Bndung : Mizan.2004 ).h.785.
[2] http//sunatullah.com/sahabat-nabi/abu hurairah.html, diakses pada hari rabu 15/2/2012.Pukul 16.43 wib.
[3] Imam An-Nawawi, “Shahih Muslim “, ( Beirut:Darul Fikr.1981 ). H. 109-110.
[4] Agus Salahuddin dan Agus Suyad,’Ulum Quran,”( Bandung: Pustaka Setia.2009 ).H.199
[5] Ibrahim M. Al Jamal, “Fikih Muslimah”, ( Jakarta: Pustaka Amani.1999 ).H.87.
[6] Muhammad Quraish Shihab, “Wawasan Al-Quran”, ( Bandung: Mizan, 2000 ).H.160.
sri setianingrum
BalasHapus2021110209
kls:E
bagaimana sih, menurut anda kriteria berbusana yg baik itu menurut islam? bagaimana memakai kerudung yg baik, dan berbusana yg menutup aurat itu yg bagaimana. apakah pakaian ketat tp tertutup sudah dapat di katakan sudah menutup aurat? suwun
dalam hadits sdh dterankang bhwasana pkian yg baik adalah pakaian yg mentup aurat, baik itu dr cra bpakian yg tidk meNampilkan lekuk tbuhhnya, dan tdk berpakian yg merangsang syawat, dan tdk memakai pkian yg tipis shg mNmpilkan aurat"y serta sdh sLyak bg wnt2 mNtup stp aurat tbh"y Krn itu adLh Makotah bg seorang wnt, tiu"lah berbusana yg baik mNrut Islam, mengenai cara memakai krudung yg baik adLh yg tdk mNmpilkan rmbuut"y ktk memakiai krudung, shg dpt mNtup rapat aurat"t, busana yg ketat adlah itu tdk dkatakan sbg busana yg mNtup aurat karna msh mNampiLkan Lekuku tbh kwanitaannya, karana itu tdk sesuai dg nilai agama, estetika dan etika spt yg sdh saya jLskan dmuka tadi...Trims
Hapusterim kasih atas jawabannya. mengapa islam menganjurkan kita untuk menutup rambut kita, kl menurut saya sendiri rambut itu tidak mengundang syahwat. bagaimana menurut anda?
Hapuswelcome....,pada dasarnya apa yang sudah ditetapakan dalam kalam Allah Al-Quran itu merupakan hal yg plg terbaik buat kita semua termasuk itu mengenai wanita untuk menjaga dan menutup aurat dalam Qs An-Nur ayat 31 dan Al-Azhab ayat 59, Allah sdh berfirman bhwasana ats kamu kaum laki-laki dperinttahkan untuk menyuruh wnt-wnt my untuk menjulurkan{menutupkan} jilbab, karena bgmn"pun sebaik2"nya wanita adalah yg bisa menjaga kesuciannya dan menjaga dirinya, bgmna pun rmbut itu adalah makotah yg indah bagi wnt,....apakah anda sudi keindahan dan kecantikkan anda dipertujukkan untuk orang lain? alangkah indah bila wanita yg muslimah bisa menggunakan jilbabnya dengan sebaik mungkin termasuk agar bisa menutupi sehelai dan seluruh rambutnya, dengan jilbab semua wanita akan terlihat anggun dan indah seperti wanita sholeha......
HapusAni maftuchah
BalasHapus2021110201
kelas E
nilai apa saja yang dapat kita ambil dari hadis diatas? kemudian,
jika diatas para muhadisin menafsirkan cara berpakaian yang membawa keneraka adalah seperti tersebut diatas, kemudian kalau menurut anda sendiri bagaimanakah cara pakaian yang membumi di masyarakat kita sekarang ini, membawa kemanakah ? surga?/neraka?
nilai yg dpt kita ambil dr hdits ini adalah bgmn kita harus mjaga aurat kita khususnya bg seorang wnt dmn tdk boleh mngumbar auratnya, terus bgmn kita hrs hrs mjga busana kita agr bs berbusana secara islami, dan mengetahui ancaman bg wnt yg suka mngumbar auratnya yaitu dmasukkan kdalam neraka. Mnrut argumentasi saya kbanyakkan cra n model berpakian skrg adlh menuju kearah mngumbar syawat dan menampilkan lekuk tubuhnya, pdhal itu adlah aurat bg seorang wnt, karena aurat bg wnt adlah sebuah makhota yg hrs djaga n dtuttup. jadi mari"Lah kita sm2 belajar utk mjga n senantiasa mNtup aurat. (Lihat Qs An-Nur ayat 31 n Al-Azhab ayat 59).
Hapuseli mustaghfiroh
BalasHapus2021110204
kelas E
bagaimana cara kita menyadarkan teman-teman kita yang merasa malu jika berpakaian yang menutup aurat yang baik,mereka lebih PD dengan pakaian yang menonjolkan lekuk-lekuk tubuh wanita, padahal islam tidak membolehkan berpakaian yang seperti itu, karena mengundang sahwat?.gimana caranya?
subhanallah, smg niat anda mdptkan phala & Barakah disisi Allah Swt Aamiiiiinnnn.....
Hapusdalam rangka menyadarkan hal spt itu, memang btuh ksabaran ekstra, akan tetapi sbg seorang muslim sdh spatutnya kita mberikan nasehat2 kdp para shabat kita krn itu mrpkan swtu kwajiban bg kita, aLgkah baik n bijaksananya dlm kita memberi saran serta memebri contoh juga mengaplikasikan Langsung kpd tmn kita agr dy mrasa tergugah hatinya untuk merubah dirinya menuju kebaikan....Aamiin.
nama: setyoningsih
BalasHapusnim:2021110163
kelas: (E)
Bagaimana pendapat anda dengan maraknya golongan2 yang di sebutkan di dalam hadist di atas?
alhmd jwabannya sdh saya jwb dLm pertanyaan yg diajukan oLeh saudari Ani Maftuchah, mhn anda Lht sja & baca cndry pd item balasan blog saya!
HapusNAMA : MAELA RISQIYANI
BalasHapusNIM : 2021110144
KELAS: D(E)
Menurut anda hakikat menutup aurat itu sendiri bagaimana?
dan bagaimana pendapat anda bila menjumpai seseorang yang memakai legin pendek dan memakai kaos lengan pendek memakai jilbab pergi keluar rumah?????
assalamualaikum wr wb
Hapuspda dasarnya hakikat menutup aurat itu sendiri adalh menutup bagian tubuhh yang tidak boleh dilihat oleh orang lain, karena itu merupakan masalah privasi buat kita dan hanya kita yg boleh tw, jadi pada dsarnya hakikat aurat adalah apa2 sja yg pda anggota tubuh kita tidak boleh oleh orang lain.
menyangkut permasalahan memakai legin dan memakai kaos dan berjilbab, itu masalah selera dalam berbusana sja, mau itu gaya dan model spt apa sja yg penting itu sopan dan rapi, tidak menampilkan lekuk tubuhhnya!, pda dasarnya boleh sja2 seorang wnt berpakian apa sja sesuai dengan selera Mrk msg2 yg penting tdk melanggar norma agama dan etika berbusana...!
Uswatun khasanah
BalasHapus2021110210
kelas E
bagaimana pendapat anda tentang seorang yang ketika dia menunaikan ibadah haji/umroh dia memakai jilbab dan ketika dia sudah pulang dia membuka jilbabnya?
dan bagaimana pendapat anda tentang seseorang yang menutup rambutnya dengan menggunakan wig (rambut palsu)?apakah hal tersebut sudah dapat dikatakan menutup aurat?
subhanallah pertanyaan yg tdk sya sangka....yg sya ketahui terkait pertanyaan anda, bahwasanya komitment seseorang terhadap Islam kembali kpd KADAR KEIMANAN seseorg tersebut....sudah tampak jelas Allah menyuruh kpd kita untuk mengikuti sgala perintahnya,jka seseorg beribadah tanpa niat ikhlas krna Allah ,,,Alhasiillll ya,,,, seperti itu mb, tdk memiliki keistiqomqhqn. sya mau tanya dlu niccch tujuan pake wig untuk apa? apakah hanya untuk trend ato menutupi kekurangan ato apa? duuuhhh dilema sekali jka kita faham makna menutup aurat, yg namanya menutup ya....harus ditutup to mb, apa lg ada btas ketentuannya, sampai DADA KAN????
HapusBagaimana pendapat anda mengenai artis-artis yang berjilbab yang kurang sopan? Padahal jilbab mereka sering ditiru para penggemarnya?
BalasHapusmirisss sekali yaaa .....fenomena seperti itu, menurut sya kita sebagai para fansnya, lebih bisa selektif dunk,,,,apalgi faham agama,jga ditelan mentah-mentah? DARI PADA NIRU ARTIS MENDNING MENIRU SITI KHODIJAH ATAU SITI AISYAH ISTRI RASULULLAH.,
Hapusnama : salafudin
BalasHapusnim :2021110207
kelas : e
hem.... pembahasan diatas sangat menarik sekali menurut saya,,, dan aku ingin bertanya??? sebagai seorang muslim,,, kadang kita dihadapkan dengan orang-orang yang tidak menutup auratnya???? bagaimana menurut anda khususnya sebagi orang muslim??? apakah kita melihat aurat itu merupakan perbuatan dosa??? terus bagaimana solusinya??
seperti yang sering kita dengar pandangan pertama adalah rezeqi dan selanjutnya adalah syetan atau dosa. jadi sebagai seorang muslim yang menyanyanggi saudaranya lebih baik kita menegurnya atau menasehatinya dengan kata-kata yang baik jika kita tidak mampu atau tidak berani maka mintakan hidayah kepada Allah itulah selemah-lemahnya iman.
HapusLaili Masrukhah
BalasHapus2021110193
kelas E
bagaimana pendapat anda mengenai seseorang yang memakai pakaian muslimah hanya untuk sekedar menunjang penampilannya saja?? atau hanya untuk menutupi kekurangannya secara fisik??
terima kasih....
untuk awalan kita jangan langsung menyalahkan,selanjutnya kita tuntun terus secara perlahan - lahan nasehati dia untuk meluruskan niatnya dalam menutup aurot lillahi ta'ala menjalankan perintahnya..
HapusSiti kuntari
BalasHapus2021110191
kelas E
menurut anda lebih baik mana antara orang yang tidak berjilbab tapi berpakaian sopan (longgar)dengan orang yang berjilbab tetapi berpakaian ketat??
dari keduanya menurut saya tidaklah ada yang lebih baik karena keduanya belum menjalankan syariat dengan benar. jadi masuklah pada islam dengan kaffah secara keseluruhan agar kita tidak berada di tenggah-tenggah antara syurga atau neraka.
HapusNama : Kisrowiyah
BalasHapusNIM : 2021110231
Kelas: E
Dalam sebuah instansi para wanita diharuskan memakai jilbab tapi dimasukkan kedalam seragam/baju, bagaimana menanggapi fenomena tersebut? apakah berjilbab tersebut sudah dikategorikan jilbab secara islami??
saya tidak bisa men justis itu syar'i atau tidak tertapi jika kita menilik kembali isi dari surat an-nnur ayat 31 " dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka"
Hapusdan al-ahsab ayat 59
"Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[1232] ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[1232]. Jilbab ialah sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, muka dan dada.
muhtadin
BalasHapus2021110197
E
Bagaimana sikap anda terhadap para remaja putri khususnya mereka yang berstatus sebagai pelajar muslim,kebanyakan mereka memakai jilbab hanya sekedar mematuhi peraturan di sekolahnya saja tetapi ketika di luar sekolah mereka bebas memakai busana tanpa terikat oleh aturan manapun lebih-lebih aturan agama!
bersyukurlah dengan adanya peraturan tersebut, awal untuk menanamkan nilai-nilai islam, selanjutnya adalah tugas kita semua khususnya guru agama untuk menguatkan dan meluruskan pemahaman mereka tentang kewajiban berjilbab, dan merekapun perlu mendapat dukungan dari orang tua wali murid dalam mendidik anaknya menjadi solikhah.
Hapusmuhtadin
Hapus2021110197
E
Terima kasih atas jawaban anda,pada dasarnya meskipun para siswi sudah menerima pendidikan dari guru agamanya tentang pentingnya menutup aurat atau berjilbab,namun faktanya ketika para pelajar putri berada diluar lingkungan sekolah ,banyak diantara mereka yang tidak mau memakai jilbab dikarenakan berbagai faktor tertentu,misalnya ketika mereka ditanya mengapa mereka tidak mau memakai jilbab?diantara jawabannya adalah karena gengsi,terlalu gerah saat memakai kerudung dan merasa memiliki rambut yang indah,sehingga mereka tidak mau menutup rambutnya,dengan demikian bagaimana Anda menyikapi fenomena tersebut?
Mubarokah
BalasHapus2021110202
E
bagaimana pendapat anda jika seorang wanita menutup aurat ataupun memakai jilbab ketika ia akan bepergian saja, akan tetapi kalau di rumah ataupun keluar rumah hanya di sekitar rumahnya saja ia tidak menutup auratnya???
seperti yang sudah saya sampaikan di atas apakah kita mau di tenggah-tenggah? tidak di surga juga tidak dineraka karena melakukan syariat se-enaknya diri kita, ya kalau di luar ga ada orang, yang di dalam rumah ketika ada orang lain yang bukan mahromnya saja atau misalnya kakak iparnya kita berkewajiban menutup aurot. jadi silahklan pilih yang mana? karena Allah hanya menyediakan syurga dan neraka.
HapusNofi Hidayati
BalasHapus2021110211
E
biasanya alasan para wanita yang tidak memakai jilbab adalah bahwa yang memakai jilbab itu harus mencerminkan sikapnya sebagai seorang yang muslimah,baik dll. menurut mereka itu menjadi beban. jadi menurut mereka lebih baik tidak memakai jilbab, terus bagaimana cara mengajak orang untuk memekai jilbab??
cara mengajaknya bisa dengan banyak hal salah satunya bisa dengan memberikan hadiah jilbab kepadanya dan katakan bahwa ia lebih cantik dan anggun berjilbab atau dengan nasehat bahwa wanita adalah perhiasan yang paling indah apakah kita mau menjadi tontonan gratis, di tambah lagi dapat dosa dan hukuman yang tidak ringan. berjilbab harusnya bukan menjadi beban justru menjadi motivasi terbesar untuk benar-benar menjadi muslimah yang berakhlaq karimah sesuai hakikat muslimah.
HapusTri Indah Pamuji
BalasHapus2021110198
kelas E
Sbg seorang muslim semestinya kita diharuskan untuk menutup aurot (memakai jilbab). nah, bukankah dalam pengambilan keputusan utk menutup aurot dg keseluruhan itu harus dg kemantapan hati kita masing-masing? nah, bgaimanakah jika org tsb tdk didasari dg kemantapan hati, apakah tidak sama saja dg org2 yg tdk mnutup aurot (tdk memakai jilbab).?
kemudian bagaimanakah cara kita memberitahu/menasehati tanpa membuat sakit hati terhadap teman-teman kita yg masih suka n merasa nyaman dg pakaian mereka yg ala2 barat.??
Nama : Ekawati
BalasHapusNIM : 2021110230
Kelas : E
Bagaimana menurut saudari ketika melihat seorang perempuan yang berbusana dengan dilengkapi cadar dan yang kelihatan hanya mata saja, apakah itu yang dinamakan cara berbusana yang sudah sesuai dengan islam ?
Karena jika melihat kenyataan seperti itu kita malahan cenderung tidak menyukainya.