Laman

new post

zzz

Kamis, 08 Maret 2012

F53. Nur Fadhilah, 26. MENGGUGAT KEOTENTIKAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH


MAKALAH
MENGGUGAT KEOTENTIKAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH

Tugas Disusun Guna Memenuhi
Mata Kuliah: Hadits Tarbawi 2
Dosen Pengampu: Muhammad Hufron, M.S.I



 










Disusun Oleh:
  Nama  : Nur Fadhilah
Nim    : 2021110254
                                                           Kelas  : F

                                                         

JURUSAN TARBIYAH (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2012
BAB 1
PENDAHULUAN

Sumber  hukum islam sudah dikenal  oleh umatnya, yaitu al-qur’an yang dijamin kebenaran dan keutuhannya. Sedang as-sunnah tidak diragukan lagi merupakan sumber hukum kedua.
Al-qur’an mengandung kaidah-kaidah umum syariat islm dn hukum-hukum yang universal, sebab as-sunnah menafsirkan kaidah-kaidah tersebut, merumuskannya secara bmempelajari dan mendalaminya.
Sejak dahulu sampai sekarang al-qur’an dn as-sunnah telah dirongrong oleh segolongan yang mengingkarinya. Perbuatan tersebut dimaksudkan menfitnah dan menghancurkan sendi-sendi islam yang kokoh dan kuat. Banyak buku-buku yang diterbitkan mereka guna mempengaruhi pendirian kaum muslimin.
















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Hadist
حد ثنا سعيد بن أبى مريم: حدثنا أبوغسان قال: حدثنى زيد بن أسلم عن عطاء بن يسار,عن أبى سعيد رضي الله عنه :أن النبى صلى الله عليه وسلم قال: (( لتتبعن سنن من قبلكم شبرا بشبر, وذراعابذراع حتى لو سلكوا جحرضب لسلكتموه )). قلنا: يارسولوالله اليهودوالنصارى؟ قال النبى صلى الله عليه وسلم((فمن؟)) 

B.     Terjemahan
      Sa’id bin Abi Maryam menceritakan kepada kami: Abu Ghasan menceritakan kepada kami dan berkata: Zaid bin Aslam menceritakan kepadaku (Abu Ghasan) dari ‘Atho bin Yasar  dari Abu Sa’id ra, : Nabi saw, pernah bersabda,” tentu kalian akan mengikuti kebiasaan bangsa-bangsa sebelum kalian setahap demi setahap, bahkan ketika mereka masuk ke liang kadal, kalian pun akan mengikuti mereka.”Kami berkata,”Ya Rasulullah! Apakah yang engkau maksud, orang-orang Yahudi dan Nsrani?”Rasulullah saw, menjawab,”Siapa lagi?”[1]
C.     Mufrodat
تَبِعَ : mengikuti
شِبْرٌ : sejengkal
سَلَكَ : melalui
جُحْرَ: masuk lubang
ضَبِّ: kadal

D.    Biografi Perawi

Nama lengkap Abu Sa’id Al Khudri ialah Sa’ad bin malik bin Sinan Al Khunri Al Khazraji Al Anshori. Beliau masih sangat kecil pada waktu perang uhud. Perang yang pertama kali di ikutinya adadalah perang khandaq. Beliau ikut 13 kali perang bersama rosul. Beliau wafat tahun 74 H.
Abu Sa’id termasuk salah seorang sahabat yng banyak meriwayatkan hadist nabi SAW. ia menerima hadist dari nabi 1170 hadist, 43 hadist disepakati Bukhari dan Muslim, 26 hadits diriwayatkan Bukhari sendiri dan 52 hadits oleh Muslim sendiri.
                  Beliau meriwayatkan hadits dari Nabi saw sendiri dan dari para sahabat, diantaranya ialah Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Zaid bin Tsabit dan lain-lain. Hadits Abu Said diriwayatkan oleh banyak sahabat, diantaranya ialah Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Zabir, Mahmud, Labid, Abu Umamah bin Shal, dan Abu at- Tufail.
Diantara tabiin senior adalah Ibnu Al Musayyab, Abu Utsman al Nahdy, Thoriq bin Syihab, Ubaid bin Sa’ad, Atha bin Abdillah, dan lain-lain.[2]

E.     Keterangan  Hadits

1.      Keontetikan al Quran
Al-Quran adalah kitab yang mulia yang diturunkan karena suatu rahmat dari Allah. Al Quran membawa kebenaran dan tidak ada yang dapat mengubahnya, karena dijaga oleh Allah dari segala kebathilan yang datang dari segala penjuru arah.[3]
انّا نحن نزّلنا لذّكروانّ له لحا فظون
       sesungguhnya Kami yang menurunkan al Quran dan Kamilah pemelihara-pemelihara-Nya”. (QS. al- Hijr: 9).
            Demikianlah Allah menjamin keontetikan Al Quran, jaminan yang diberikan atas dasar Kemahakuasaan dan Kemahatahuan-Nya, serta berkat upaya-upaya yang dilakukan oleh makhluk-makhluk-Nya, terutama oleh manusia. Dengan jaminan ayat diatas, setiap muslim percaya bahwa apa yang dibaca dan didengarnya sebagai al Quran tidak berbeda sedikitpun dengan apa yang pernah dibaca oleh Rasulullah saw dan yang didengar serta dibaca oleh para sahabat Nabi saw.
Bukti-bukti dari Al-Qur’an sendiri:
huruf-huruf hijaiyah yang terdapat pada awal beberapa surah dalam al-Qur’an adalah jaminan keutuhan Al-Qur’an sebagaimana diterima oleh Rasulullah saw. Tidak berlebih dan berkurang satu huruf pun dari kata-kata yang digunakan oleh Al-Qur’an.kesemuanya habis terbagi 19, sesuai dengan jumlah huruf-huruf

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 
·         Huruf  qaf yang merupakan awal dari surah ke-50,ditemukan terulang sebanyak 57=3x19
·       Huruf ka, ha’, ya’ ‘ain dan shad dalam surah maryam ditemukan sebanyak 798=42x19
Bilangan-bilangan tersebut yang dapat ditemukan langsung dari celah ayat Al-Qur’an oleh Rasyad Khalifah, dijadikan sebagai bukti keotentikan Al-Qur’an.[4]

2.      Keontetikan Hadist
Barang siapa yang mempelajari pendirian ulama dalam rangka menyelidiki hadist niscaya ia akan optimal. Perjuangan mereka ditujukan menjaga kemurnian hadist palsu serta untuk memberantas pembuat dan pembuatannya.
Dibawah ini akan dikemukakan langkah-langkah yang di tempuh ulama dalam meneliti as sunnah yaitu:[5]
a.       Penelitian Sanad
Penelitian ini dimaksudkan untuk mendukung penelitian hadist dengan tujuan utamanya menilai dan membuktikannya secara historis bahwa apa yang disebut hadist itu memang benar dari Rosulullah. Objek penelitian kritik sanad adalah hadist yang masuk kategori hadist ahd dan bukan yang mutawatir.[6]
b. Mengukuhkan hadist-hadist
         Pengukuhan ini dilakukan dengan jalan meneliti dan mencocokan kembali kepada para sahabat, tabi’in dan ulam ahli hadist.
c.Meneliti rawi hadist dalam menetapkan status kejujurannya.
Dengan demikian dapat disisihkan mana hadist shahih dan mana yang palsu serta mana yang kuat dan mana yang dhaif.[7]

F.      Aspek Tarbawi
·         Adanya kecermatan dan ketelitian dalam membaca atau mendengarkan Al Qur’an dan As Sunnah yang diterima.
·         Al Qur’an merupakan sumber hukum islam pertama.
·         As Sunnah merupakan sumber hukum islam ke dua.
·         Percaya akan apa yang dibaca dan di dengar dalam Al Qur’an.
·         Mendalami metode yang dilakukan muhaditsin menghasilkan ilmu yang komplit.




                                                           




BAB III
PENUTUP

            Dengan demikian Allah menjamin keontetikan Al Qur’an sesuai dengan QS.Al Hijr:9. Yang mana terdapat jaminan keutuhan Al Qur’an dari kata-kata yang digunakan oleh Al Qur’an. Kesemuanya habis terbagi 19. Sesuai dengan jumlah huruf-huruf
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 
Langkah-langkah ulama dalam meneliti As Sunnah: penelitian sanad, mengukuhkan hadist-hadist, meneliti rawi hadist dalam menetapakan status kejujuran.



















DAFTAR PUSTAKA

Assiba’I,Musthafa.1979. Al Hadist sebagai Sunber Hukum.Bandung:CV.Diponegoro
Hadhiri,Choiruddin.2002. Klasifikasi Al Qur’an. Jakarta:Gema Insani Press
Shihab,Quraish.2000. Membumikan Al Qur’an. Bandung:Mizan
Sumbullah,Ummi.2010. Kajian kritis Ilmu Hadist. Malang:UIN Maliki Press
2000. Al kuttub Al Shittah. Riyadh:Darussalam








[1]  Al Kuttub Al Shittah, (Riyadh:Darussalam,2000), hlm.282
[2]  Mahmud Ali Fayyad, Metodologi Penetapan Keshahihan Hadits, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1998), hlm.117-118
[3]  Choiruddin Hadhiri, Klasifikasi Kandungan Al Qur’an, (Jakarta:Gema Insani Press,2002),hlm.204
[4]  Dr.M.Quraish Shihab, Membumikan Al Qur’an, (Bandung:Mizan,2000), hlm.21-22
[5]  Musthafa Assiba’I, Al Hadist Sebagai Sumber Hukum, (Bandung:CV.Diponegoro,1979), hlm.143
[6]  Ummi Sumbullah, Kajian kritis Ilmu Hadist, (Malang:UIN Maliki Press,2010), hlm.184
[7]  Musthafa Assiba’I, Al hadist sebagai Sumber Hukum,……………………. Hlm.145-146

29 komentar:

  1. nama: ahmad mursalin
    kelas: F
    nim: 202 1110 277

    bagaimana cara kita mensikapi segala bentuk persoalan perbedaan pendapat yang marak terjadi, yang memperdepatkan tentang hukum-hukum islam dalalam Al-Quran dan Hadits?

    BalasHapus
    Balasan
    1. orang yang berbeda pendapat tidak boleh dikucilkan. sementara sikapnya itu tidak boleh dijadikan alasan untuk mencel komitmennya dalam beragama. slama sikapnya masih bersumber dari ijtihad yang dibenarkan, kita tidak boleh terpecah hanya karena perbedaan pendpat serta jangan sampai berfanatik terhadap keyakinan agama yang diyakininya.

      Hapus
  2. nama: KHOIROTUNNISA' ALYNA
    202 111 0253
    KELAS F

    Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam, tidak luput dari penyalahgunaan dan pemanfaatan oleh kelompok-kelompok tertentu untuk kepentingannya sendiri. Berbagai usaha licik dan tipu daya telah ditanamkan, mulai dari penyimpangan teks Al-Qur’an; penafsiran dan pentakwilan yang tidak mendasar karena untuk kepentingan tertentu;
    Doktrin-doktrin yang menyesatkan terhadap Al-Quran pun mereka tanamkan kepada generasi muda Islam, sehingga mereka semakin jauh dari agamanya sendiri.

    #** Bagaimana kita sebagai generasi muslim menanggapi permasalahan ini,,
    #** dan apa kiat yang harus kita ketahui sebagai bekal pegangan untuk menghindari adanya doktrin2 itu..

    syukron katsir..

    BalasHapus
    Balasan
    1. #untuk generasi muda harus dibekali ilmu agama yang lebih, sehingga apa yang diterima generasi tersebut dapat memfilter dengan baik
      #belajarlah ilmu agama yang lebih kepada yang lebih tau seperti ulama', bergaul dengan orang yang sholeh/sholehah, jangan mudah menerima dokrin yang tidak sesuai dengan sumber hukum Islam

      Hapus
  3. Nama:Dadang Irwanto
    Kls:F
    Nim:2021110256

    Apakah Al-qur'an dan as-sunnah memiliki dalil yang tidak otentik dalam kehidupan sekarng ini,mengingat al-qur'an dan as-sunnah di turunkan pada masa lampau?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya, ada dari kedua sumber tersebut yang tidak otentik, hal tersebut terjadi karena mereka ingin menghancurkan umatt Islam yang mana kedua hal tersebut sebagai sumber hukum Islam. namun dalam QS.Al Hijr: , Allah telah menjamin keotentikan al Qur'an.

      Hapus
  4. beni siswanto
    2021110249
    kelas F

    dalam kehidupan sehari-hari,banyak yang mengerti isi dan makna yang tertuang dalam Al Qur'an dan As-sunnah namun dalam kenyataanya manusia muslim banyak yang melakukan hal2 yang bertentangan dengan-Nya. dan kebanyakan pada negara timut tengah, tempat dimana pertama kali Al Quran di turunkan dan di sebarkan banyak melakukan kejahatan mengenai kemanusian?

    pertanyaanya...
    1).apakah aspek primordialisme( mengedepankan golonganya) agama menjadi senjata untuk membuktikan isi yang tertuang dalam Al Quran ?
    2).apakah tindakan teroris yang bertindak represif( kekerasan)dapat di benarkan melihat kemajemukan aliran agama yang berkembang sekarang ?
    3).sikap dan sifat yang bagaimana yang harus kita lakukan bagi umat muslim khususnya pada umat manusia umumnya dalam menyebarkan isi dan makna yang terkandung dalam Al Quran, melihat kemajemukan agama sekarang sebagai bentuk umat yang toleran?

    BalasHapus
  5. nama:eni marfuah
    nim :2021110238
    kls :f
    untuk masa sekarang?kenapa masih sering kali terjadi peramookan,pembunuhan,ataupun kekerasan yang lain. padahalkan dilingkungan kita masih banyak orang yang mengerti ataupu orang alim........ dan kadang orang yang tau agama bisa melakukan perbuatan tersebt?teruz bagaimana kita menyikapinya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya ilmu agama yang diperolehnya atau bahkan mereka tidak memperoleh ilmu agama sama sekali. dan untuk orang yang tau agama bisa jadi orang tersebut lemah imannya, untuk itu kita harus meningkatkan iman kita agar tidak terjerumus dalam perbuatan tersebut

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. pertebal iman
      * sucikan hati dan pikiran
      * sesering mungkin dibaca dan hafalkan
      * kajilah Al Qur'an dengan benar

      Hapus
  6. HENI MAYSAROH
    2021110280
    kelas F

    Ada kiat-kiat ga nie jenk wat kita khususnya generasi muda untuk memelihara keyakinan terkait dengan keotentikan Al-qur'an ?? ^_^



    Share breng ya___ thax

    BalasHapus
    Balasan
    1. nisfu laila
      202 111 0272

      bagaimana kiat2 agar kita dalam membaca atau mempelajari al quran itu mampu menumbuhkan kesan yang mendalam dan bisa benar2 bermanfaat bagi kita...???

      Hapus
    2. *tumbuhkan rasa cinta kita dalam membaca Al Qur'an
      *baca dan pahami isi Al Qur'an dengan baik
      *belajarlah kepada orang yang lebih mengerti tentang Al Qur'an
      *amalkan isi Al Qur'an dalam kehidupan sehari-hari

      Hapus
    3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  7. DWI KARTIKA SARI
    2021110251
    KELAS F
    Bagaimana cara untuk membedakan mana hadis yang shahih dan mana hadis yang tidak shahih???

    BalasHapus
    Balasan
    1. untuk mengetahui mana khadits shahih dan tidak dapat dilakukan dengan menyeleksi khadits.
      meskipun ada perbedaan diantara berbagai metode yang digunakan, secara umum dapat dikatakan bahwa ada tiga unsur yang dapat diperiksa dalam proses seleksi tersebut:
      * sanad,
      suatu persambungan khadits dapat dinilai segi baik, apabila antara pembawa dan penerima hadits benar-benar bertemu bahkan dalam batas-batas berguru.
      * Rawi, dengan syarat; 'adil, hafizh, kukuh imanya, baik ibadahnya
      * Matan,
      apabila materi hadits itu tidak bertentangan dengan Al Qur'an/ hadits lain yang lebih kuat tingkat kepercayaannya, realita, fakta dan sejarah, dan prinsip-prinsippokok ajaran Islam

      sumber: Moh.Hatta, Pendidikan Agama Islam Al Qur'an Hadits, Semarang: PT Karya Toha Putra, 2008,hal.117

      Hapus
  8. ARUM ARIFAH
    2021110271
    Kelas : F
    Bagaimana cara kita mengimani agar kita tetap berpendirian teguh dengan alquran dan assunnah dengan baik?

    BalasHapus
    Balasan
    1. * percaya dan yakin bahwa keduanya adalah benar
      * Pelajari Al Qur'an sesering mungkin kemudian hafalkan
      * mengamalkan isi keduanya dalam kehidupan sehari-hari

      Hapus
  9. yani nadia
    2021110247

    singkat saja,,mohon dijelaskan maksut menggugat keotentikan al qur'an itu apa dan bagaimana??_
    ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang saya tahu maksudnya adalah bahwa kita harus menengok kembali Al Qur'an mulai dari sejarah turunnya sampai adanya sekarang, apakah masih asli atau tidak, karena banyak kaum orientalis yang ingin mencari celah kesalahan dari Al Qur'an

      Hapus
  10. nur aini
    2021110263
    F

    dari hadits tersebut, bagaimana nilai tarbawi yang bisa kita ambil jika dihubungkan dengan makalah yang anda bahas..karena sepertinya pada aspek tarbawi yang anda tulis masih belum spesifik kepada hadits tersebut..terimakasih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. dilakukan penggugatan dasar hukum tersebut ketika apa? adakah spesifikasi alasan-alasan nya agar tidak terjadi ke semenagan dalam mengkaji keotentikan dasar hukum islam tersebut??
      syifa adilla 2021110281
      ^__^ masykuuur ^__^

      Hapus
  11. bagaimana upaya menjaga eksistensi dan keotentikan Al-Qur'an di masa sekarang maupun pada masa yang akan datang, ?????

    BalasHapus
    Balasan
    1. dengan cara menghafal, mempelajari dan mengkaji Al Qur'an serta memahami makna yang sebenarnya berdasarkan kaidah tafsir, sehingga setiap perubahan isi Al Qur'an serta adanya upaya untuk menafsirkan tidak sesuai dengan makna dpat diketahui kebenarannya.

      Hapus
  12. Syaiful ISlam
    2021110250

    PAda perkembangannya, kita dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman. lantas, Bagaimana kita memilah agar tidak masuk ke dalam golongan yang sesat?

    BalasHapus
    Balasan
    1. untuk itu ketahuilah bahwa dari mana sumber pengetahuan itu didapat, apakah ajaran yang diajarkan tersebut telah smpai kepada Rasulullah, maka kita harus mempertebal iman kita dan bekali ilmu agama yang lebih

      Hapus
  13. Hartini
    2021110237
    F

    Saya pernah mendengar dinegara luar bahwa ada orang yang membakar Al-Qur'an secara terang-terangan dihadapan publik dengan alasan orang tersebut benci dengan Al-Qur'an. lantas bagaimana anda memandang kasus ini sebagai orang islam yang notabene Al-Qur'an adalah kitab suci kita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. berarti tanpa sadar orang tersebut telah mencemarkan agama yang dianutnya dengan tidak menghormati kitab suci agama lain

      Hapus