Laman

new post

zzz

Sabtu, 03 Maret 2012

Kelas H, Sti Mutoharoh, 4: Penggunaan Panca Indra akan dinilai dan Dimintai Pertanggung Jawaban



Makalah

Penggunaan Panca Indra akan dinilai dan Dimintai Pertanggung Jawaban
Makalah ini disusun Guna Memenuhi Tugas
       Mata Kuliah                             : Hadist Tarbawi II
     Dosen Pengampu                        : M.Ghufron,M.Ag

LOGO STAIN BERWARNA

Disusun Oleh :
Kelas H
Siti Mutoharoh
202.111.0346

TARBIYAH / PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2012


BAB I
PENDAHULUAN
Dalam makalah ini akan membahas tentang pertanggung jawaban yang dilakukan oleh manusia di dunia atas seluruh panca indra. Setiap catatan amalan manusia di dunia akan mendapat pemeriksaan di akhirat. Sesungguhnya apabila setiap perbuatan yang dilakukan manusia baik itu hal yang sesuai dengan syariat islam ataupun tidak, maka semua itu akan ada balasannya.





















BAB II
PEMBAHASAN
A.Hadits
عن أبي هريرة وعن أبي سعيد قلا. قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:  يؤتى بالعبد يوم القيامة فيقول الله له الم اجعل لك سمعا ومالا وولدا وسخرت لك الالعام والحرث وتركتك تربع فكنت تظن أنك مل في يومك هذا قال فيقول لافيقول له اليوم أنساك كم لسيتني
B. Terjemah hadits
  Dari”Abu hurairah dan dari abu sa’id berkata: ”Rasulullah SAW bersabda: “ seseorang  hamba dihadapkan pada hari kiamat lalu ALLAH berfirman kepadanya: ”Bukan AKU berikan kepadamu pendengaran, penglihatan, harta benda dan anak dan aku biarkan kamu memimpin dan menunggu maka apakah kamu menyangka bahwa kamu akan menjumpaiKU pada hari ini? “tidak”. Allah berfirman kepadannya: ”Hari ini aku lupakan kamu seperti kamu telah melupakanKU”.[1]
C.Mufrodat
Seorang hamba
يؤتى
Dihadapkan
بالعبد
Hari kiamat
يوم القيامة
Pendengaran
سمعا
Penglihatan
وبصرا
Harta benda
ومال
Anak
ولدا
Menyarahkan
سخرة
Pertanian
الحرث



D. Biografi Perawi
vAbu hurairah
Nama lengkap Abu hurairah adalah ‘Abd al-Rahman ibn shakhr al-Dausi al-yaman lahir pada tahun 598.Beliau adalah seorang sahabat nabi yang terkenal dan merupakan periwayat hadis yang paling banyak disebutkan isnadnya oleh kaum sanni.Abu Hurairoh berasal dari kabilah bani Daus dari Yaman.Dia diperkirakan lahir 21tahun sebelum hijriah.Dan sejak kecil sudah menjadi yatim ketika mudanya ia bekerja pada Basrah binti Hazawan,yang kemudian setelah masuk islam dinikahinya.Abu Hurairah adalah seorang sahabat yang banyak meriwayatkan hadis dari Nabi Muhammad yaitu sebanyak 5734 hadis.Abu Hurairah termasuk diantara kaum fakir Muhajirin yang tidak memiliki keluarga dan harta kekayaan yang disebut Ahlush Sufah.Tempat tinggal beliau di depan masjid Nabawi.Beliau wafat pada tahun 678,karena jatuh sakit meninggal di Madinah dan dimakamkan diBaqi. [2]
v  Sa’ad bin Malik bin Sinan Al-Khudriy (Abu Said)
Dia dinisbatkan kepada kudrah, salah satu kabilah khazraj. Ditolak untuk turut berperang pada perang uhud karena masih kecil. Bapaknya syahid diuhud. Setelah itu Dia berperang bersama Rasulullah sbanyak 12 kali perang. Dai adalah ahli fiqih, ulama dan orang mulia dari kalangan sahabat. Meninggal pada tahun 64 H. Hadits-haditsnya yang dicantumkan dalam kitab-kitab hadits sebanyak 1170 hadits.[3]
E. KETERANGAN HADITS
Berdasarkan hadits diatas menerangkan bahwa peglihatan, pendengaran, harta  benda, anak, hewan ternak, dan tanam-tanaman itu semua adalah kenikmatan Allah SWT yang telah diberikan kepada manusia, semuannya itu bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan adannya bukti-bukti tentang keEsaanya yang tidak memerlukan pemikiran dan pemahaman yang sulit.
Dan tentu saja ALLAH SWT telah menganurahkan manusai seperangkat panca indra seperti pendengaran dan penglihatan dengan maksud agar manusia dapat mengetahui dan mengenali tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Akan tetapi terkadang manusia tersebut melalaikan akan kehidupan diakhirat, manusia hanya sibuk mengurusi duniawinnya saja, tidak pernah bertaubat akan dosa-dosanya kepada Allah dan tidak pernah ingat kepada Allah, maka diakhirat nanti Allah akan meniggalkan dan melupakan orang-orang seperti itu, karena mereka semua didunia juga telah melupakan Allah. Bahwasanya setiap apa yang dilakukan oleh panca indra untuk urusan duniawi baik itu suatu perkara yang buruk maupun yang benar akan dimintai pertanggung jawaban diakhirat kelak maka manusia sepatutnya harus merenungi masalah tersebut. Sebagaimana  telah diterangkan dalam QS.AL-isra’ ayat 36 . yang Artinya; ”Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan dimintai pertanggung jawaban.  
F.Aspek Tarbawi
Ø  Manusia Hendaknya merenungkan akan pertanggung jawaban atas hal-hal yang besar maupun yang kecil yang telah kita lakukan di dunia.
Ø  Gunakanlah panca indra sebaik mungkin karna masing-masing panca indra yang kita miliki diakhirat kelak akan dimintai pertanggung jawaban.
Ø  Anjuran untuk menggunakan panca indra dengan hal-hal yang baik.
Ø  Kita wajib mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan kepada kita dan jangankah kita melupakan Allah kalau kita tidak ingin dilupakan oleh Allah.
























BAB III

PENUTUP

Bahwasannya Allah telah menganugerahkan panca indra kepada manusia seperti pendengaran dan penglihatan supaya manusia dapat megetahui tanda-tanda kebesaran Allah.Dengan memanfaatkan panca indra yang kita miliki kita dapat mengunakannya dengan hal-hal yang baik,Maka semua panca indra itu akan menjadi saksi yang baik pula bagi diri sendiri diakhirat nanti.























DAFTAR PUSTAKA

Zuhri, Moh.1992. Terjemah Sunan At tirmidzi Jilid 4. Semarang: CV ASY SYIFA.

An Nabawiyah Ibnu Hisyam, As Sirah.2007.Islam Sepanjang Sejarah. Jakarta: PUSTAKA AL KAUTSAR.

Syaikh Muhyiddin Mistu, Mustofa Dieb Al Bugha. 2008.AL WAFI (Sejarah Hadist Arba’in Imam An-Nawawi). Jakarta: PUSTAKA AL KAUTSAR.



[1] Moh. Zuhri, Terjemah Sunan At-Tirmidzi jilid IV. CV ASY SYIFA, Semarang. Hlm.71-72
[2] As Sirah An nabawiyah Ibnu Hisyam, Islam Sepanjang Sejarah. Pustaka Al-Kautsar,Jakarta 2007.
[3] Musthafa Dieb Al Bugha Syeh Muhyidin Mistu. AL WAFI ( syarah Hadist Arba’in Imam An Nawawi).PUSTAKA AL KAUTSAR, Jakarta.hlm.469

28 komentar:

  1. nama: mei andriyanti
    nim: 2021110384
    bagaimana cara kita menjaga pandangan (penglihatan)kita agar kita dapat menjaga penglihatan kita dari sesuatu yang keji yang mana nantinya menjadi pertanggung jawab kita di akhirat??

    BalasHapus
    Balasan
    1. dengan cara;
      • Berzikir meminta keselamatan badan pendengaran dan penglihatan tiap pagi dan sore
      • Menundukan pandangan dari melihat hal-hal yang haram dan menjaga diri untuk tidak makan yang haram maka firasatnya tidak akan meleset.
      • Memaligkan dari pandangan kemugkaran(khianat dan kekejian)
      • Apabila seseorang bisa menahan pndangan dari hal-hal yang diharamkan maka deemikian juga lah Allah akan penuhi hati dan pandangan orang-orang yg seperti itu dengan cahayannya sehingga ssorang itu akan dapat melihat (dengan hati yang telah dipenuhi cahaya) apa yang tidak terlihat olh orang yang tidak menunduk pandanganya dr hal yg Allah haramkan.

      Hapus
  2. 2021110375
    "Sebatas manakah Islam membatasi umatnya dalam menggunakan panca indra yang telah di anugrahkan Allah SWT agar tetap berada dalam garis-garis Islam??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Menjawab pertanyaan fajar….
      Bahwa Allah swt menganugrahkan panca indra kepada mnusia tentunnya ada batasannya. Batasan panca indra terletak pada keterbatasan organ fisiknya. Mata hanya bisa memandang ada yg ada dihadapanb dan dalam jarak pandang tertentu, telinga hanya bisa mendengar dlm jarak dan suasana angin tertentu. Begitu juga dengan indra raasa, hanya bisa merasakan apa yang tersentuh olh kulit dan seterusnya. Keterbatasan ini sedikit banyak menyumbangkan perbedaan dalam memahami sesuatu.

      Hapus
  3. nama : irfaqiyah
    nim : 2021110354

    seseorang yang mempunyai kekurangan pada panca inderanya baik karena pembawaan atau tidak, apakah panca inderanya akan tetap dimintai pertanggung jawaban?

    BalasHapus
    Balasan
    1. SEMUA PANCA INDRA yg telah dilakukannyaitu pasti akan dimintai pertanggung jawaban, tapi kalau yang tidak berfungsi(cacat) tentunya tidak akn melakukan sesuatu aktivitas keseharian karena cacat dan itu mugkin tidak akn dimintai pertanggung jawaban . akan tetapi kalau cacat itu terjadi karena sesuatu hal . contohnya kecelakaan,berarti sebelum kecelakaan indranya masih berfungsi , dan tentunya indranya pernah melakukan aktifitas .
      tapi kita lihat dulu, pabila ada kesalahan dalam menjalankan aktivitas, sebelum dia cact pasti akan dimintai pertanggung jawaban.. akan tetapi Allah swt pun akan menghisap ssorang ssesuai umurnya, apakah dia melakukanya sebelum baligh atau sesudah baligh.

      Hapus
  4. jelaskan secara lebih detail tentang bahasan tersebut kaitan nya yang berhubungan dengan pendidikan ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bahwa segala sesuatu yng diterima melalui panca indra itu menjadi bagian dari pendidikan, melihat mendengar, merasa dan meraba. sEmua itu merupakan komponen penting dalam pendidikan, dan itu sangatlah mudah didapatkan dari lingkunngan, baik lingkungan pendidikan formal ataupun non formal. Ada hakikatnya proses pendidikan merupakan proses aktualisasi potensi diri manusia.

      Hapus
  5. Muhammad Rizqon (2021110369)

    bagaimana sebaiknya yang dilakukan apabila panca indera melakukan hal-hal yang tidak sesuai?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kita harus memiliki akhlak yang baik. dengan tujuan agar kita mengetahui bagaimana yang harus kita lakukan supaya tidak terjadi penyimpangan.

      Hapus
  6. assalamualaikumm...


    " sebutkan ayat Al-qu'an yang mendukung hadits diatas ?

    (2021110365)

    BalasHapus
    Balasan
    1. diketerangan hadits sudah ada ...
      QS.AL-isra’ ayat 36 . yang Artinya; ”Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan dimintai pertanggung jawaban.

      Hapus
  7. Bagaimana dengan cara sesorang yang mempunyai keterbelakangan mental dalam mensyukuri nikman ALLAH SWT.??? dan apakah orang tersebut juga akan dimintai pertanggung jawaban nantinya????

    BalasHapus
    Balasan
    1. SEMUA PANCA INDRA yg telah dilakukannyaitu pasti akan dimintai pertanggung jawaban, tapi kalau yang tidak berfungsi(cacat) tentunya tidak akn melakukan sesuatu aktivitas keseharian karena cacat dan itu mugkin tidak akn dimintai pertanggung jawaban . akan tetapi kalau cacat itu terjadi karena sesuatu hal . contohnya kecelakaan,berarti sebelum kecelakaan indranya masih berfungsi , dan tentunya indranya pernah melakukan aktifitas .
      tapi kita lihat dulu, pabila ada kesalahan dalam menjalankan aktivitas, sebelum dia cact pasti akan dimintai pertanggung jawaban.. akan tetapi Allah swt pun akan menghisap ssorang ssesuai umurnya, apakah dia melakukanya sebelum baligh atau sesudah baligh.

      Hapus
  8. Semua panca indera yang kita miliki adalah anugrah yang diberikan Allah SWT.
    Bagaimana cara mensyukurinya agar semua yang telah dititipkan agar bermanfaat kelak nantinya??


    M. Nurul Amin
    Kls H (202.111.0383)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Arul
      Dengan cara ;
      • Dengan hati, dengan mengakui, menhimani dan menyakini bahwa segala bentuk kenikmatan ini datangnya dari ALLAH SWT.
      • Mensyukuri dengan lesan, dengan memperbanyak ucapan Alhamdulillah .
      • Mensyukuri dengan perbuatan.
      - Mempergunakan segala bentuk kenikmatan Allah untk menunaikan perintah-perintah Allah, baik wajib maupun sunah
      - Memoergunakan segala bentuk kenikmatan Allah dgn menghindari, menjauhi dan meninggalkan segala bentuk laranhan Allh, baik larangan haram mauoun makruh.

      Hapus
  9. nama : nur faizah
    kelas : H
    NIM:2021110347

    bagaimana cara menghindari hal-hal kemaksiatan khususnya indera penglihatan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dengan cara menutup tiap aib yang dilihat pada seorang muslim dan kita harus mempergunakan nikmat Allah.SWT tsb dalam ketaatan kepadanya dan mnjaga diri dari bermaksiat dengannya.

      Hapus
  10. nama: dhikromah
    nim : 2021110363
    kelas: H

    dalam makalah dijelaskan bahwa kelak panca indra kita akan dimintai pertanggung jawaban, bagaimana jika kita melihat sesuatu yang tidak baik tanpa disengaja, apakah juga akan dimintai pertanggung jawaban? mengapa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. tergantung apa yang kita lihat itu dalam hal apa. dan setelah kita lihat kejadian yang kita lihat itu diteruskan melihat atau cuma sekilas tok. apabila kita melihat dan diteruskan melihat tentu akan dimintai pertangung jawaban, akan tetapi kalau tidak ya mugkin tidak dimintai pertangung jawaban.

      Hapus
  11. nama : aminah zuhriyah
    nim : 2021110364
    kelas : H

    apakah pertanggung jawaban kelak di akhirat bisa dilihat tanda-tandanya di dunia?

    BalasHapus
  12. Nurul Hidayah
    Saya pernah mendengar bahwasanya seorang guru laki-laki haruz menjaga pandangan dg murid perempuannya, lalu bagaimana cara penyampaian materi pembelajaran agar tetap berjalan secara afektif?

    BalasHapus
  13. .Aspek Tarbawi
    Ø Manusia Hendaknya merenungkan akan pertanggung jawaban atas hal-hal yang besar maupun yang kecil yang telah kita lakukan di dunia.
    Ø Gunakanlah panca indra sebaik mungkin karna masing-masing panca indra yang kita miliki diakhirat kelak akan dimintai pertanggung jawaban.
    Ø Anjuran untuk menggunakan panca indra dengan hal-hal yang baik.
    Ø Kita wajib mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan kepada kita dan jangankah kita melupakan Allah kalau kita tidak ingin dilupakan oleh Allah.

    aspek tarbawi ???????????????
    apa rukun pancaindra ???

    BalasHapus
  14. jawaban:

    Menjawab pertanyaan fajar….
    Bahwa Allah swt menganugrahkan panca indra kepada mnusia tentunnya ada batasannya. Batasan panca indra terletak pada keterbatasan organ fisiknya. Mata hanya bisa memandang ada yg ada dihadapanb dan dalam jarak pandang tertentu, telinga hanya bisa mendengar dlm jarak dan suasana angin tertentu. Begitu juga dengan indra raasa, hanya bisa merasakan apa yang tersentuh olh kulit dan seterusnya. Keterbatasan ini sedikit banyak menyumbangkan perbedaan dalam memahami sesuatu.


    Mey
    • Berzikir meminta keselamatan badan pendengaran dan penglihatan tiap pagi dan sore
    • Menundukan pandangan dari melihat hal-hal yang haram dan menjaga diri untuk tidak makan yang haram maka firasatnya tidak akan meleset.
    • Memaligkan dari pandangan kemugkaran(khianat dan kekejian)
    • Apabila seseorang bisa menahan pndangan dari hal-hal yang diharamkan maka deemikian juga lah Allah akan penuhi hati dan pandangan orang-orang yg seperti itu dengan cahayannya sehingga ssorang itu akan dapat melihat (dengan hati yang telah dipenuhi cahaya) apa yang tidak terlihat olh orang yang tidak menunduk pandanganya dr hal yg Allah haramkan.
    Pertanyaan y ke’4
    Bahwa segala xesuatu yng diterima melalui panca indra itu menjadi bagian dari pendidikan, melihat mendengar, merasa dan meraba. sEmua itu merupakan komponen penting dalam pendidikan, dan itu sangatlah mudah didapatkan dari lingkunngan, baik lingkungan pendidikan formal ataupun non formal. Ada hakikatnya proses pendidikan merupakan proses aktualisasi potensi diri manusia.

    Arul
    Dengan cara ;
    • Dengan hati, dengan mengakui, menhimani dan menyakini bahwa segala bentuk kenikmatan ini datangnya dari ALLAH SWT.
    • Mensyukuri dengan lesan, dengan memperbanyak ucapan Alhamdulillah .
    • Mensyukuri dengan perbuatan.
    - Mempergunakan segala bentuk kenikmatan Allah untk menunaikan perintah-perintah Allah, baik wajib maupun sunah
    - Memoergunakan segala bentuk kenikmatan Allah dgn menghindari, menjauhi dan meninggalkan segala bentuk laranhan Allh, baik larangan haram mauoun makruh.

    BalasHapus
  15. IZA

    Dengan cara menutup tiap aib yang dilihat pada seorang muslim dan kita harus mempergunakan nikmat Allah.SWT tsb dalam ketaatan kepadanya dan mnjaga diri dari bermaksiat dengannya.


    Rizqon.

    kita harus memiliki akhlak yang baik. dengan tujuan agar kita mengetahui bagaimana yang harus kita lakukan supaya tidak terjadi penyimpangan.

    BalasHapus
  16. IRFAQIAH dan HIKMAH

    SEMUA PANCA INDRA yg telah dilakukannyaitu pasti akan dimintai pertanggung jawaban, tapi kalau yang tidak berfungsi(cacat) tentunya tidak akn melakukan sesuatu aktivitas keseharian karena cacat dan itu mugkin tidak akn dimintai pertanggung jawaban . akan tetapi kalau cacat itu terjadi karena sesuatu hal . contohnya kecelakaan,berarti sebelum kecelakaan indranya masih berfungsi , dan tentunya indranya pernah melakukan aktifitas .
    tapi kita lihat dulu, pabila ada kesalahan dalam menjalankan aktivitas, sebelum dia cact pasti akan dimintai pertanggung jawaban.. akan tetapi Allah swt pun akan menghisap ssorang ssesuai umurnya, apakah dia melakukanya sebelum baligh atau sesudah baligh.

    BalasHapus