Laman

new post

zzz

Minggu, 08 April 2012

G8-45 Ridwan


MAKALAH
PENYELEWENGAN TUGAS PENYEBAB RUSAKNYA TATANAN
Guna memenuhi tugas :
Mata Kuliah             : Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu : Ghufron Dimyati

Horizontal Scroll: Nama : Ridwan
Nim    : 232107123
Kelas  : G

Kelas  : B
STAIN logo
                                     



SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
 STAIN PEKALONGAN
2012
BAB I
PENDAHULUAN

Agama islam yang di bawa oleh nabi Muhammad SAW, datang tidak hanya membawa aqidah keagamaan atau ketentuan moral dan etika yang menjadi dasar masyarakat semata-mata. Akan tetapi islam juga membawa syariat yang jelas mengatur manusia, perilakunya dan hubungan antara satu dengan lainnya dalam segala aspek, baik individu, keluarga, individu dengan masyarakat dan hubungan-hubungannya yang lebih luas lagi. Dalam hal ini pemerintahan ( kepemimpinan ) merupakan salah satu contohnya atau tema kajiannya.













BAB II
PEMBAHASAN


A.      Hadits
عَادَعُبَيْدُاللّهِ بْنُ زِيَادٍمَعْقِلَ بْنَ يَسَارٍالْمُزِنِيَّ فِي مَرَضِهِ الْذِي مَاتَ فِيْهِ قَالَ مَعْقِلٌ إِنِّي مُحَدِّ ثُكَ حَدِيثاً سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللّهِ عَلَيْهِ وَسَلّمَ لَوْعَلِمْتُ أَنْ لِي حَيَا ةً مَا حَدَّثْتُكَ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُو لُ اللّهُ عَلَيْهِ وَ سلَّمَ: ﴿ يَقُولُ مَا مِنْ عَبْدٍ يَسْتَرْعِيهِ اللّهُ رَعِيَّةً يَمُو تُ يَومَ يَمُوتُ وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ اِلاَّحَرَّمَ اللّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ
(رواه مسلم في الصحيح, كتاب الإيمان,باب استحقا ق الوالي الغاش لرعيته النار)

B.       Terjemah
“Ubaidillah bin ziyad pernah menjenguk ma’kil bin yasal al-muzanni pada waktu sakit menjelang wafatnya. Lalu ma’kil berkata “ aku akan menceritakan sebuah hadits yang aku dengar dari Rosullallah SAW, kalau aku tahu bahwa aku masih akan hidup, tentu aku tidak mau menceritakannya kepadamu. Aku mendengar Rosullallah SAW bersabda;  “Seorang yang di beri amanat oleh Allah untuk memimpin rakyat, lalu mati ketika sedang menipurakyatnya, lalu Allah mengharamkan baginya surga”.[1]

C.       Arti mufrodat
عَادَ                : menjenguk
فِي مَرَضِهِ       :dalam sakitnya
عَبْدٍ                :seseorang (hamba)
يَسْتَرْعِيهِ         :diamanati
رَعِيَّةً              : pemimpin
يَمُوتُ             :meninggal (mati)
غَاشٌّ              :menipu
الْجَنَّةَ              :surga


D.      Biografi Perawi Hadits
Al-Hasan Al-Bashri
Beliau dilahirkan dari rahim seorang wanita yang pernah menjadi maulanya (pembantu) Ummu Salamah, yakni Khairah. Al-Hasan bin Yasar atau yang kelak lebih di kenal dengan Al-Hasan Al-Bashri adalah nama pemberian dari Ummu Salamah yang kemudian juga bersamanya beliau di didik dan diasuh.
Semasa kecilnya beliau menimba ilmu dari rumah-rumah ummahatul mu’minin serta mendapat kesempatan menimba ilmu bersama sahabat di masjid Nabawi. Dalam waktu singkat Al-Hasan mampu meriwayatkan hadits dari Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abu Musa Al-Asyari dan sahabat rosul yang lainnya.
Pada usia 14 tahun, Al-Hasan bersama orang tuanya pindah ke kota Basyrah. Disinilah beliau mulai di kenal dengan sebutan Hasan Al-Basyri. Di Basyrah beliau banyak tinggal di masjid untuk mengikuti halaqahnya Ibn Abbas. Dan dari beliaulah, Hasan banyak belajar ilmu tafsir, hadits dan qira’at. Sedangkan ilmu fiqh, bahasa, sastra dipelajarinya dari sahabat-sahabat yang lain. Ketekunannya mengejar dan menggali ilmu mampu menjadikannya seorang alim dari berbagai ilmu. Kemudian, Hasan Al-Basyri memenuhi panggilan Allah di Awal Rajab tahun 110 H, malam jum’at yakni dalam usianya ke 80 tahun.[2]

E.       Penjelasan Hadits
Seorang pemimpin adalah pemegang kekuasaan yang di maksutkan agar ia dapat mengatur umat dengan hukum Allah dan Syari’at-Nya serta membimbing kepada kemaslahatan dan kebaikan. Ia juga harus mampu mengurus kepentingan dengan jujur dan adil, serta memimpinnya kearah kehidupan mulai dan terhormat.[3]
Dalam sebuah kepemimpinan, kejujuran merupakan modal serta dasar yang sangat penting. Sehingga disitu akan terjadi kebahagiaan, keadilan, ketentraman dan kedamaian antara pemimpin dan golongan (rakyat) yang dipimpin.
Sebagaimana hadits di atas menjelaskan bahwa seorang pemimpin harus memberikan suri tauladan yang baik kepada pihak-pihak yang dipimpinnya, dengan bentuk kebijakan atau keputusan yang tidak menipu dan melukai hati rakyatnya. Sedangkan konsekuensi terhadap pelanggaran (penyelewengan) tanggung jawabnya, Allah akan membalasnya dengan diharamkannya masuk surga. [4]


F.        Aspek Tarbawi
1.         Orang yang mengurusi sebagian urusan kaum muslimin harus jujur
2.         Perlu adanya upaya peningkatan mental, moral (akhlak) budi pekerti dan keimanan dalam pemerintahan.
3.         Sebagai seorang pemimpin (penguasa) harus mampu melaksanakan kewajiban yaitu:
a)      Menegakkan agama, menjelaskan hukum dan pengajarannya kepada selurih umat, sehingga umat mampu memahami dan mengerti mengenai hukum-hukum yang berlaku dalam sistem pemerintahannya.
b)      Mengatur kepentingan negara sesuai dengan  tuntutannya, sehingga membawa kebaiakn bagi individu maupun jama’ah
4.         Sebagai seorang pemimpin haruslah berlaku adil dan tidak menipu karena sangat berat hukumannya.




















BAB III
PENUTUP

Pemimpin (penguasa) merupakan sosok tauladan bagi golongan yang dipimpinnya, sehingga sudah menjadi kewajiban seseorang (khususnya pemimpin) untuk mempunyai akhalakul karimah dan patut menjadi tauladan. sehingga dalam menjalankan tugasnya tidak terjadi penyelewengan tugas-tugas dan tidak menipu rakyatnya karena diharamkan surga baginya. 











DAFTAR PUSTAKA
Al-Hafizh zaki Ad-Din dkk.  2004. Ringkasan shahih muslim. Bandung : Mizan Media utama
Http // Biografi perawi Al-Hasan. blogspot
Http // sanad khusus. blogspot. com /2011/04/ nepotisme-dalam-perspektif-hadits-nabi. html
Muhibin. 1996. Hadits-hadits politik , Yogyakarta:pustaka pelajar offset



[1] Al-Hafizh zaki Ad-Din dkk. Ringkasan shahih muslim (Bandung : Mizan Media utama, 2004) hlm. 699
[2] Http // Biografi perawi Al-Hasan. blogspot
[3] Muhibin. Hadits-hadits politik (Yogyakarta:pustaka pelajar offset, 1996) hlm. 30
[4] Http // sanad khusus. blogspot. com /2011/04/ nepotisme-dalam-perspektif-hadits-nabi. html

16 komentar:

  1. M.Haris Fahmi
    2021110323

    sebagai pemimpin tidak boleh menipu rakyatnya.

    Bagaimana mengenai pendapat anda jika seorang pemimpin berbohong kepada rakyatnya untuk tujuan kemaslahatan masyarakat??
    karena ia tahu, jika ia jujur maka rakyat akan memberontak..

    BalasHapus
  2. Lusiana
    2021110331

    Dalam makalah yang anda buat, ada kata yang bertuliskan : "Dalam sebuah kepemimpinan, kejujuran merupakan modal serta dasar yang sangat penting."
    Pertanyaan saya, apakah ada modal lain selain kejujuran yang dapat membuat kedamaian, kebahagiaan dan ketentraman antara pemimpin dan rakyat?

    BalasHapus
  3. riskiyah
    2021110304

    bagaimana jika seseorang telah diberikan mandat untuk memimpin tetapi beliau lupa atau tidak melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin? apa tanggapan anda?

    BalasHapus
  4. nur khikmah
    2021110313

    bagaimana tanggapan anda tentang seorang pemimpin yang rela menyelewengkan dana pinjaman dari luar negeri untuk kemaslahatan dirinya sendiri?? dan apa tanggapan anda tentang beban yang dialami rakyat karena hal tsb??

    BalasHapus
  5. Atina Mauila Safitri Binti Baidlowi Bin H.Abdul Wahid
    2021110284

    Judul makalah saudara adalah "Penyelewengan Tugas Penyebab Rusaknya Tatanan" yang ingin saya tanyakan maksud tatanan di sini itu apa?..
    Kemudian dalam aspek tarbawi disebutkan "orang yang mengurusi sebagian urusan kaum muslimin harus jujur" Lantas bagaimana dengan urusan kaum non muslim? Mohon jelaskan!..

    BalasHapus
  6. Abdul Hadi (2021110300)
    Seumpama anda menjadi pejabat, katakanlah BUPATI ataupun WALIKOTA, kemudian anda bawahan anda yang menyeleweng, katakanlah korupsi, apa yang akan anda lakukan untuk mengatasi hal ini dan agar hal ini tidak terjadi lagi?

    BalasHapus
  7. 2021110312
    Bagaimana tanggapan anda tentang korupsi yang sudah menjadi "tradisi" dinegeri tercinta kita ini?

    BalasHapus
  8. Anna irhamna
    2021110303
    Apakah pemimpin di negri indonesia tercinta sudah memenuhi kriteria Jujur dan adil?jelaskan

    BalasHapus
  9. 2021110297
    M.Romadhon

    ketika dalam suatu kepemimpinan telah terjadi penyelewengan kewenangan, maka dari arah mana kita seharusnya memperbaiki kesalahan tersebut?

    BalasHapus
  10. khoirul furqon
    2021110327
    apakah hadis tersebut dapat disamakan dengan seorang siswa yang menyelewengkan tugasnya,..seperti tidak mengerjakan tugas dll

    BalasHapus
  11. sebaiknya jika qta sebagai pemimpin agar kita bisa menghindari perbuatan penyelewengan, apa yang seharusnya yang di lakukan agar kasus seperti itu tidak terjadi?

    bagaiman meneurut anda jika tugas tidak di kerjakan ?

    BalasHapus
  12. muhammad sukron
    2021110328

    menurut anda PNS yang bolos di indonesia pakah termasuk penyelewengan tugas?

    berikan analisis anda??

    BalasHapus
  13. Rizqoh Umamah
    202109025
    banyak dewasa saat ini kita lihat,kurangnya rasa profesional pada segala bidang, lantas bgaiman jika seorang pemimpin meninggalkan tanggung jawabnya sbg seorang pemimpin pda rakyat dan bagaiman jika seorang guru yg tdk profesional dalam mendidik anak didiknya?

    BalasHapus
  14. Tri Nurul Aeni:
    Bagaimana pandangan anda terkait keadaan beberapa waktu lalu tentang keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM? Apakah itu termasuk salah satu bentuk penyelewengan hak rakyat? Dan bagaimana juga pendapat anda tentang sikap mahasiswa yg melakukan demo anarkis? Bukankah itu termasuk penyelewengan juga? Coba jelaskan?

    BalasHapus
  15. 2021110302 G

    Akan ada pemboikotan terhadap media tertentu akibat dari pemberitaan yang “beliau anggap” tidak seimbang selama ini, atau dalam kata lain lebih banyak mengekspos kegagalan/kejelekan pemerintah, dibandingkan mensosialisasikan kebaikan/keberhasilan pemerintah..
    Mungkin saja alasan pejabat tersebut dapat dibernarkan, namun pertanyaannya… Apakah masyarakat tidak berhak mengetahui kegagalan/kejelekan pemerintah?… Dan tidak kalah pentingnya untuk kita pertanyakan… Apakah Pemerintah selama ini telah memberikan informasi yang seimbang kepada Masyarakat???????????????

    BalasHapus