Laman

new post

zzz

Kamis, 12 April 2012

H9-48 Anis Akhifatul Khasanah

Makalah
Mewujudkan Perilaku Ekonomi yang Beretika

Mata Kuliah               :Hadist Tarbawi II
Dosen Pengamp         : Muhammad Ghufron. M.S.I


Oleh:
Anis Akhifatul Khasanah
2021110378
Kelas   : H

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2012



BAB I
PENDAHULUAN

Sejak dahulu dalam menangani masalah kehidupan islam selalu menekankan sisi moralita atau etika yang mengatur hubungan antara manusia dengan manusia (Habluminannas) sehingga tercipta masyarakat yang harmonis yang menpunyai perilaku yang beretika tentunya sesuai dengan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Hadits
كَا نَ ابْنُ عُمَر وَاَبُوْهُرَيْرَةَ يَخْرُجَا نِ اِلَى السُّوْ قِ فِيْ ايَّا مِ اَلْعَشْرِ يُكَبَّرانِ وَيُكَبَّرُ
 ا لنَّا سُ بِتَكْبِيْرِ هِمَا وَ كَبَّرَ مُحَمَّدُ بْنُ عَلِىَّ خَلْفَ النَّا فِلَةِ .
 ( رواه البخا  ر ي  فى الصحيح , كتا ب الجمعة , با ب فضل العمل في ايام التشر يق )
B.           Terjemah hadist

Ibnu Umar dan Abu Hurairah selalu pergi ke pasar pada hari-hari yang sepuluh, mereka melakukan takbir yang kemudian diikuti oleh orang- orang  yang mendengarnya, dan Muhammad bin Ali juga mengucapkan takbir setiap kali selesai melaksanakan shalat Nafilah “

C.          Mufrodat
يَخْرُجَا نِkeluar ( pergi) =                                                                                                      
السُّوْ قِ pasar =
اَيَّا مِ اَلْعَشْرِ   Hari-hari yang sepuluh =
يُكَبَّرانِ  Melakukan takbir =
ا لنَّا سُ   Orang =
خَلْفَ  Melaksanakan =
النَّافِلَةِ Shalat Nafilah =

D.       Biografi Perawi
Abdullah bin Umar bin Khottob atau Abdullah bin Umar atau Ibnu Umar lahir 612 M, wafat 693/696 M atau 72/73 H. Dia adalah seeorang sahabat Nabi dan merupakan periwayat hadist yang terkenal. Dia adalah anak dari Umar bin Khattab ,salah seorang sahabat utama Nabi dan Khulafaur rosyidin yang ke dua.
Abu Hurairah, Nama aslinya Abdurrahman bin Sharkhr al Azdi. Lahir 598 M – Wafat 678 M/ tahun 59 H. Meninggal dimadinah di makamkan di Baqi’, dia adalah periwayat hadist yang paling banyak.
Abu huairah berasal dari kabilah bani daus dari yaman, Sejak kecil sudah menjadi yatim. Nama aslinya pada masa jahiliyyah adalah Abdus Syam (Hamba Matahari) dan dia dipanggil sebagai abu hurairah (Ayah/pemilik kucing) karena suka merawat dan memelihara kucing.

E.        Keterangan Hadist
Dalam hadist diatas dijelaskan dalam menangani seluruh masalah kehidupan islam menekankan sisi moralitas, karena iti hukum-hukum yang ditetapkan Allah termasuk dalam aspek ekonomi, selalu dikaitkan dengan moral yang melahirkan hubungan timbal balik yang harmonis seperti pada pesan Nabi Muhammad SAW, “La dharar wa la dhirar / tidak dibenarkan merugikan diri sendiri tidak juga orang lain.” Ini berarti bahwa setiap orang paling tidak harus menahan diri sehingga tidak merugikan siapapun. Orang yang tidak beretika dalam masalah kehidupan dinilai sebagai orang yang tidak sempurna imannya.
Dalam konteks berperilaku ekonomi yang beretika dapat di kemukakan beberapa butir  :
Ø  Kejujuran
Kejujuran yang dimaksud bermula dengan jujur pada diri sendiri yang berlanjut dengan berlaku jujur terhadap orang lain. Di akui oleh semua pihak ,kunci utama keberhasilandan kelanggengan adalah kejujuran.
Ø  Pemenuhan janji dan pejanjian
Merupakan salah satu konsekuensi dari kejujjuran, jika janji di abaikan maka kepercayaan menjadi cedera, bahkan Alqur’an dan Assunnah secara tegas memerintahkan untuk memenuhi segala macam janji dan ikatan perjajian.
Ø  Toleransi, Keluwesan, dan Keramahtamahan
Kegiatan ekonomi bukan sekedar memperoleh keuntungan materi semata, tapi juga menjalin hubungan mengedepankan toleransi, keluwesan dan keramahtamahan yang seimbang.

F.     Kandungan Aspek Tarbawi
ü  Kita dianjurkan untuk selalu beretika dimanapun berada
ü  Dalam melakukan transaksi hendaklah kita harus selalu mengingat Allah
ü  Kita harus memperlakukan orang lain dengan baik, maka kita akan diperlakukan orang dengan baik juga.



BAB III
PENUTUP
      Dalam masalah kehidupan ,etika sangat diperlukan meskipu itu dalam proses transaksi, dan yang terpenting kita mempunyai dasar selalu mengingat Allah SWT dan tetap beretika sesuai yang diajarkan Rosul sehingga menghadirkan hubungan yang harmonis.

DAFTAR PUSTAKA
­   Al- Asqolani, ibnu hajar ,Fathuul Bari syarah shahir Al- Bukhori ,jilid IV .Kairo Pustaka Azam.
­   http ://id. Wikipedia. Org/ wiki/ ibnu umar (diakses 2012/02/23)
­   http ://id. Wikipedia. Org/ wiki/ Abu huraira (diakses 2012/02/23)

8 komentar:

  1. mei andriyanti(2021110384)
    as....
    menurut anda bagaimana cara menerapkan prilaku (etika)yang baik dalam kegiatan ekomi di sekitar kita pada zaman sekarang?

    was....

    BalasHapus
  2. Yang mau saya tanyakan di dalam pembahasan ini.
    Dalam hadits diatas mana yang menunjukan perilaku ekonomi yang beretika, karena menurut saya pribadi sejauh ini dilihat dari redaksi arti hadits tersebut saya belum menemukan titik temu antara arti dengan judul makalah anda?

    BalasHapus
    Balasan
    1. muhammad rizqon 2021110369

      korelasi hadits dengan makalah anda itu apa dan korelasi dalam kehidupan sekarang itu bagaimana?
      Kita dianjurkan untuk selalu beretika dimanapun berada, etika yang bagaimana?jelaskan!
      Dalam melakukan transaksi hendaklah kita harus selalu mengingat Allah, caranya kita ingat kepada allah dalam bertransaksi itu bagaimana?

      Hapus
    2. menjawab pertanyaan M. Nurul Amin:
      Yang mau saya tanyakan di dalam pembahasan ini.
      Dalam hadits di atas mana yang menunjukan perilaku ekonomi yang beretika, karena menurut saya pribadi sejauh ini dilihat dari redaksi arti hadits tersebut saya belum menemukan titik temu antara arti dengan judul makalah anda?
      Jawaban:
      Menurut saya, titik temu antara arti dengan judul makalah saya yaitu dalam hadits tercantum kata “as sauq” yang artinya pasar. Hadits ini menjelaskan bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah selalu pergi ke pasar pada hari-hari yang sepuluh dan orang-orang disunahkan untuk selalu mengucap takbir, tahmid dan dianjurkan musholla atau tempat-tempat di sekitar disyariatkan agar mengumandangkan takbir, tahmid atau yang intinya mengingat Allah SWT dengan tujuan mengagungkan kebesaran Allah SWT. Dan pemakalah sendiri menambahkan perilaku ekonomi yang beretika sesuai Al-Qur’an dan As-Sunnah antara lain:
      • Kejujuran
      • Pemenuhan janji dan perjanjian
      • Toleransi, keluwesan dan keramahtamahan.

      Hapus
    3. Menjawab pertanyaan M. Risqon:
      Korelasi hadits dengan makalah anda itu apa dan korelasi dalam kehidupan sekarang itu bagaimana?
      Kita dianjurkan untuk selalu beretika dimanapun berada, etika yang bagaimana? jelaskan!
      Dalam melakukan transaksi hendaklah kita harus selalu mengingat Allah, caranya kita ingat kepada Allah dalam bertransaksi itu bagaimana?
      Jawaban:
      Korelasi hadits dengan makalah anda itu apa dan korelasi dalam kehidupan sekarang itu bagaimana?
      Korelasi antara judul dengan arti hadits yaitu dalam hadits tercantum kata “as sauq” yang artinya pasar. Hadits ini menjelaskan bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah selalu pergi ke pasar pada hari-hari yang sepuluh dan orang-orang disunahkan untuk selalu mengucap takbir, tahmid dan dianjurkan musholla atau tempat-tempat di sekitar disyariatkan agar mengumandangkan takbir, tahmid atau yang intinya mengingat Allah SWT. Kata “As sauq” artinya pasar, yang kita tahu bahwa pasar adalah tempat dimana orang-orang (masyarakat) melakukan transaksi dan dalam melakukan transaksi sebagian orang tidak menggunakan etika yang benar, dengan itu pemakalah sedikit memaparkan cara-cara berperilaku ekonomi yang beretika sesuai Al-Qur’an dan Hadits.
      Kita dianjurkan untuk selalu beretika dimanapun berada, etika yang bagaimana? jelaskan!
      Kita dianjurkan untuk selalu beretika dimanapun kita berada karena menurut saya, etika itu sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, bahkan orang yang tidak beretika dalam masalah kehidupan dinilai sebagai orang yang tidak sempurna imannya.
      Dalam melakukan transaksi hendaklah kita harus selalu mengingat Allah, caranya kita ingat kepada Allah dalam bertransaksi itu bagaimana?
      Dalam arti hadits disebutkan bahwa mereka melakukan takbir yang kemudian diikuti oleh orang-orang yang mendengarnya, maksudnya jika kita bertakbir dan orang yang mendengarnya mengikuti takbir berarti itu tidak secara langsung melahirkan hubungan timbale balik yang harmonis dan menjadikan kesejukan tersendiri bagi orang yang melakukannya. Kemudian cara agar kita selalu ingat kepada Allah SWT dalam bertransaksi adalah:
      • Transaksi tersebut di dasari atas Al-Qur’an dan Hadits.
      • Dalam bertransaksi sebisa kita untuk selalu berdzikir kepada Allah SWT.

      Hapus
  3. Linda Puspitasari (2021110344)

    1. Apa saja etika-etika yang harus dilakukan oleh penjual dan pembeli? Dan bagaimana cara menyikapi penjual/pembeli yang tidak menggunakan etika yang baik dalam proses jual beli?
    2. Bagaimana cara menerapkan kejujuran dalam perilaku ekonomi?

    BalasHapus
  4. Siti Muthoharoh (2021110346)

    Apakah ada batasan-batasan dalam mengambil untung dalam proses ekonomi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada. Yang terpenting dalam mengambil keuntungan itu harus sesuai Al-Qur’an dan Hadits, dan disesuaikan dengan keadaan ekonomi masyarakat zaman sekarang.

      Hapus