TUGAS PENGAJIAN
Disusun Guna Memenuhi Tugas :
Mata
Kuliah : Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu :
Muhammad Hufron, M.S.I
Disusun Oleh :
Mubarokah 2021110202
Kelas : E
JURUSAN
TARBIYAH PAI
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
PEKALONGAN
2012
Tugas Pengajian
Nama majlis Ta’lim : Majlis Masjid Agung Darul
Muttaqin Kauman Batang
Pembicara : Hasan Su’aidi
Hari/Tanggal
: Minggu, 25 Maret 2012
Alamat : Jl.A. Yani Kauman
Batang
Waktu : 07.15-08.15
Tema : Sabar
Ringkasan
pengajian :
عَن أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَ النَبِيَ صَلَى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلم قَالَ: يَقوْلُ الله تعالى: مَالِعَبْدِيْ المُؤْمِنِ عِنْدِيْ
جَزَاءٌ اِذَاقَبَضْتُ صَفِيَهُ مِنْ أَهْلِ الدُنْيَا ثًمَ احْتَسَبَهُ
إِلاالْجَنَةَ [رواه البخاري]
Dari Abu Hurairah r.a.
bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Allah Ta'ala berfirman:
"Tidak ada balasan bagi seorang hambaKu yang mu'min di sisiKu, di waktu Aku mengambil -mematikan- kekasihnya dari ahli
dunia, kemudian ia mengharapkan keridhaan Allah, melainkan orang itu akan
mendapatkan syurga." (Riwayat Bukhari)
Keterangan:
Seseorang yang berimaan
harus mempunyai sifat sabar dan ikhlas dalam menerima cobaan yang diberikan
oleh Allah. Seperti pada saat kehilangan
orang yang dicintai karena meninggal
dunia, orang yang ditinggalkan harus ridho dan mengharapkan pahala dari Allah
atas kehilangan orang yang dicintai dan di sayanginya. Orang yang dapat bersabar
itu akan mendapatkan surga.
ﻭﻋﻦ
ﻋﺎﺋﺸﺔ ﺭﺿﻲ ﺍﷲ ﻋﻨﻬﺎ ﺃنها ﺳﺄﻟﺖ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﷲ ﺻﻠﻰ
ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻋﻦ ﺍﻟﻄﺎﻋﻮﻥ، ﻓﺄﺧﱪﻫﺎ
ﺃﻧﻪ ﻛﺎﻥ عذابا ﻳﺒﻌﺜﻪ ﺍﷲ ﺗﻌﺎﱃ
ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﻳﺸﺎﺀ، ﻓﺠﻌﻠﻪ ﺍﷲ ﺗﻌﺎﱃ
ﺭﲪﺔ ﻟﻠﻤﺆﻣﻨﲔ،
ﻓﻠﻴﺲ ﻣﻦ ﻋﺒﺪ ﻳﻘﻊ ﰲ
ﺍﻟﻄﺎﻋﻮﻥ ﻓﻴﻤﻜﺚ ﰲ
ﺑﻠﺪﻩ صابرا محتسباﹰ
ﻳﻌﻠﻢ (ﺭﻭﺍﻩ
ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ)
ﺃﻧﻪ ﻻ ﻳﺼﻴﺒﻪ ﺇﻻ ﻣﺎ ﻛﺘﺐ ﷲ ﻟﻪ ﺇﻻ ﻛﺎﻥ ﻟﻪ ﻣﺜﻞ ﺃﺟﺮ ﺍﻟﺸﻬﻴﺪ
Dari Aisyah radhiallahu
'anha, bahwasanya ia bertanya kepada Rasulullah s.a.w. perihal penyakit thaun, lalu beliau
memberitahukannya bahwa sesungguhnya taun itu adalah sebagai siksaan yang
dikirimkan oleh Allah Ta'ala kepada siapa saja yang dikehendaki olehNya, tetapi
juga sebagai kerahmatan yang dijadikan oleh Allah Ta'ala kepada kaum mu'minin.
Maka tidak seorang hambapun yang tertimpa oleh taun, kemudian menetap di
negerinya sambil bersabar dan mengharapkan keridhaan Allah serta mengetahui
pula bahwa taun itu tidak akan mengenainya kecuali karena telah ditetapkan oleh
Allah untuknya, kecuali ia akan memperoleh seperti pahala orang yang mati
syahid." (Riwayat Bukhari).
Keterangan:
Orang yang beriman harus
bersabar ketika ia di berikan cobaan seperti yang penyakit thoun ataupun penyakit yang
menyerupainya. Dan jangan sekali-kali mempunyai keinginan meninggal dunia
karena penyakit yang di deritanya dan jangan sampai putus asa. Apabila orang
yang terkena penyakit thoun kemudian ia sampai meninggal dunia maka ia
disamakan dengan orang yang mati syahid.
ﻭﻋﻦ
ﺃﻧﺲ ﺭﺿﻲ ﺍﷲ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ: ﲰﻌﺖ
ﺭﺳﻮﻝ ﺍﷲ ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳﻘﻮﻝ : " ﺇﻥ
ﷲ ﻋﺰﻭﺟﻞ ﻗﺎﻝ: ﺇﺫﺍ ﺍﺑﺘﻠﻴﺖ ﻋﺒﺪﻱ ﲝﺒﻴﺒﺘﻴﻪ
ﻓﺼﱪ ﻋﻮﺿﺘﻪ ﻣﻨﻬﻤﺎ ﺍﳉﻨﺔ
" ﻳﺮﻳﺪ ﻋﻴﻨﻴﻪ ،
(ﺭﻭﺍﻩ
ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ )
Dari Anas r.a., katanya:
"Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya Allah
'Azzawajalla berfirman: "Jikalau Aku memberi cobaan kepada hambaKu dengan
melenyapkan kedua matanya -yakni menjadi buta, kemudian ia bersabar, maka untuknya
akan Kuberi ganti syurga karena kehilangan keduanya yakni kedua matanya
itu." (Riwayat Bukhari).
Keterangan:
Tidaklah Allah menguji seorang hamba setelah
kehilangan agamanya, lebih berat daripada kehilangan penglihatannya, dan siapa
yang diuji dengan dihilangkan penglihatannya, lalu bersabar hingga bertemu
Allah, niscaya akan berjumpa dengan Allah dan tidak ada hisab baginya.
Disini orang yang diberikan
cobaan tidak dapat melihat (buta), ia harus dapat menerima cobaan tersebut
dengan lapang dada dan bersabar. Dan cobaan itu merupakan bentuk kecintaan
Allah terhadap hambanya. Allah juga menjanjikan kepadanya surga sebagai ganti
atas hilangnya penglihatan terssebut.
ﻭﻋﻦ
ﻋﻄﺎﺀ ﺑﻦ ﺃﰊ ﺭﺑﺎﺡ ﻗﺎﻝ: ﻗﺎﻝ ﱄ
ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﺭﺿﻲ ﺍﷲ ﻋﻨﻬﻤﺎ: ﺃﻻ ﺃﺭﻳﻚ ﺍﻣﺮﺃﺓ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ
ﺍﳉﻨﺔ
" ﻓﻘﻠﺖ: ﺑﻠﻰ، ﻗﺎﻝ: ﻫﺬﻩ ﺍﳌﺮﺃﺓ
ﺍﻟﺴﻮﺩﺍﺀ ﺃﺗﺘﺖ ﺍﻟﻨﱯ
ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻘﺎﻟﺖ : ﺇﱐﺃﺻﺮﻉ،ﻭ
ﺇﱐ ﺃﺗﻜﺸﻒ، ﻓﺎﺩﻉ ﷲ ﺗﻌﺎﱃﱄ
ﻗﺎﻝ: "ﺇﻥ ﺷﺌﺖ ﺻﱪﺕ
ﻭﻟﻚ ﺍﳉﻨﺔ، ﻭﺇﻥ ﺷﺌﺖ ﺩﻋﻮﺕ ﺍﷲﺗﻌﺎﱃﺃﻥ
ﻳﻌﺎﻓﻴﻚ" ﻓﻘﺎﻟﺖ: ﺃﺻﱪ،
ﻓﻘﺎﻟﺖ: ﺇﱐ ﺃﺗﻜﺸﻒ ، ﻓﺎﺩع ﷲ ﺃﻥ ﻻ
ﺃﺗﺸﻜﻒ ، فدعالها. (متفق عليه)
Dari 'Atha' bin Abu
Rabah, katanya: "Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma mengatakan padaku:
"Apakah engkau suka saya tunjukkan seorang wanita yang tergolong ahli
syurga?" Saya berkata: "Baiklah." Ia berkata lagi: "Wanita
hitam itu pernah datang kepada Nabi s.a.w. lalu berkata: "Sesungguhnya
saya ini terserang oleh penyakit ayan dan oleh sebab itu lalu saya membuka
aurat tubuhku. Oleh karenanya haraplah Tuan mendoakan untuk saya kepada Allah
-agar saya sembuh." Beliau s.a.w. bersabda: "Jikalau engkau suka
hendaklah bersabar saja dan untukmu adalah syurga, tetapi jikalau engkau suka
maka saya akan mendoakan untukmu kepada Allah Ta'ala agar penyakitmu itu
disembuhkan olehNya." Wanita itu lalu berkata: "Saya bersabar,"
lalu katanya pula: "Sesungguhnya karena penyakit itu, saya membuka aurat
tubuh saya. Kalau begitu sudilah Tuan mendoakan saja untuk saya kepada Allah
agar saya tidak sampai membuka aurat tubuh itu." Nabi s.a.w. lalu
mendoakan untuknya -sebagaimana yang dikehendakinya itu." (Muttafaq
'alaih)
Analisa isi pengajian:
Dari semua hadits diatas tersebut dapat disimpulkan bahwa kita
sebagai orang-orang beriman kepada Allah, hendaknya kita harus selalu bersabar
dan ikhlas dalam mengahadapi ataupun
menerima semua cobaan yang Allah berikan kepada umatnya. Allah SWT tidak akan
memberikan cobaan yang melebihi kemampuan umatnya, cobaan itu merupakan bentuk
kecintaan Allah terhadap hambanya. Allah menjanjikan kepada orang yang bersabar atas
musibah yang menimpah dirinya berupa surga.
Tertanda Kelompok Pengajian
Nama
|
TTD
|
Hammidiati Azifa L.A
|
|
Diyah Titis Pratita
|
|
Laelatul Masruro
|
|
Feri Jariyah
|
|
Kisrowiyah
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar