Laman

new post

zzz

Minggu, 29 April 2012

Nadhifatul Ulya: "Segala Sesuatu Tergantung pada Niatnya"


     Di dalam pengajian tersebut, menjelaskan tetang segala sesuatu atau amal itu tergantung pada niatnya. Niat yang ada pada diri individu masing-masing yang tertera dalam hadits arba’in nawawi yaitu:
عن أمير المؤمنين ابي حفص عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال:سمعت رسول الله عليه وسلم يقول :إنما الأعمال بالنيات وإنما لكل امرئ ما نوى فمن كا نت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله ,و من كانت هجرته الدنيا يصيبها أو امرأة ينكحها فهجرته إلى ما هاجر إليه.
Arti Hadits:
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khattab radhiallahuanhu, dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya setiap perbuatan1) tergantung niatnya2). Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya3) karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan)
Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya
(akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.
Catatan:
1. Hadits ini merupakan salah satu dari hadits-hadits yang menjadi inti ajaran Islam. Imam Ahmad dan Imam Syafi’i berkata: Dalam hadits tentang niat ini mencakup sepertiga ilmu. Sebabnya adalah bahwa perbuatan hamba terdiri dari perbuatan hati, lisan dan anggota badan, sedangkan niat merupakan salah satu bagian dari ketiga unsur tersebut. Diriwayatkan dari Imam Syafi’i bahwa dia berkata," Hadits ini mencakup tujuh puluh bab dalam fiqh. Sejumlah ulama bahkan ada yang berkata," Hadits ini merupakan sepertiga Islam.
2. Sebab dituturkannya hadits ini, yaitu: ada seseorang yang hijrah dari Mekkah ke Madinah dengan tujuan untuk dapat menikahi seorang wanita yang konon bernama: “Ummu Qais” bukan untuk meraih pahala berhijrah. Maka orang itu kemudian dikenal dengan sebutan “Muhajir Ummi Qais” (Orang yang hijrah karena Ummu Qais).
Kandungan Hadist Tersebut yaitu:
1.    Niat merupakan syarat layak/diterima atau tidaknya amal perbuatan, dan amal ibadah tidak akan menghasilkankan pahala kecuali berdasarkan niat (karena Allah ta’ala).
2.    Waktu pelaksanaan niat dilakukan pada awal ibadah dan tempatnya di hati.
3. Ikhlas dan membebaskan niat semata-mata karena Allah ta’ala dituntut pada semua amal shaleh dan ibadah.
4. Seorang mu’min akan diberi ganjaran pahala berdasarkan kadar niatnya.
5. Semua perbuatan yang bermanfaat dan mubah (boleh) jika diiringi niat karena mencari keridhaan Allah maka dia akan bernilai ibadah.
6. Yang membedakan antara ibadah dan adat (kebiasaan/rutinitas) adalah niat.
7. Hadits di atas menunjukkan bahwa niat merupakan bagian dari iman karena dia merupakan pekerjaan hati, dan iman menurut pemahaman Ahli Sunnah Wal Jamaah adalah membenarkan dalam hati, diucapkan dengan lisandan diamalkan dengan perbuatan.
 Nama Majlis ta’lim                 : Nurul Ghulam
Pengasuh / pembicara             : Ust. Ghufron
Hari / Tanggal                         Kamis / 05 April 2012
Waktu                                     : 18.30 – 19.30
Alamat                                    : kertijayan Gg II, Buaran Pekalongan Selatan.
Tema Pengajian                      : Segala sesuatu tergantung pada niatnya.

Nama: Nadlifatul Ulya
Nim: 2021110003
Kelas A
Pengajian ini dilakukan bersama teman sejawat:
Nurul Maulidah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar