Di
dalam pengajian tersebut, menjelaskan tetang segala sesuatu atau amal itu
tergantung pada niatnya. Niat yang ada pada diri individu masing-masing
yang tertera dalam hadits arba’in nawawi yaitu:
عن أمير المؤمنين ابي حفص عمر بن
الخطاب رضي الله عنه قال:سمعت رسول الله عليه وسلم يقول :إنما الأعمال بالنيات
وإنما لكل امرئ ما نوى فمن كا نت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله ,و
من كانت هجرته الدنيا يصيبها أو امرأة ينكحها فهجرته إلى ما هاجر إليه.
Arti Hadits:
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khattab radhiallahuanhu,
dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam
bersabda: Sesungguhnya setiap perbuatan1) tergantung niatnya2). Dan
sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia
niatkan. Siapa yang hijrahnya3) karena (ingin mendapatkan keridhaan)
Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan)
Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan
kehidupan yang layak di dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka
hijrahnya
(akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.
Catatan:
1. Hadits ini merupakan salah satu dari hadits-hadits yang menjadi
inti ajaran Islam. Imam Ahmad dan Imam Syafi’i berkata: Dalam hadits tentang
niat ini mencakup sepertiga ilmu. Sebabnya adalah bahwa perbuatan hamba terdiri
dari perbuatan hati, lisan dan anggota badan, sedangkan niat merupakan salah
satu bagian dari ketiga unsur tersebut. Diriwayatkan dari Imam Syafi’i bahwa
dia berkata," Hadits ini mencakup tujuh puluh bab dalam fiqh. Sejumlah
ulama bahkan ada yang berkata," Hadits ini merupakan sepertiga Islam.
2. Sebab dituturkannya hadits ini, yaitu: ada seseorang yang hijrah
dari Mekkah ke Madinah dengan tujuan untuk dapat menikahi seorang wanita yang
konon bernama: “Ummu Qais” bukan untuk meraih pahala berhijrah. Maka
orang itu kemudian dikenal dengan sebutan “Muhajir Ummi Qais” (Orang
yang hijrah karena Ummu Qais).
Kandungan Hadist Tersebut yaitu:
1.
Niat
merupakan syarat layak/diterima atau tidaknya amal perbuatan, dan amal ibadah
tidak akan menghasilkankan pahala kecuali berdasarkan niat (karena Allah
ta’ala).
2.
Waktu
pelaksanaan niat dilakukan pada awal ibadah dan tempatnya di hati.
3. Ikhlas dan membebaskan niat semata-mata karena Allah ta’ala
dituntut pada semua amal shaleh dan ibadah.
4. Seorang mu’min akan diberi ganjaran pahala berdasarkan kadar
niatnya.
5. Semua perbuatan yang bermanfaat dan mubah (boleh) jika
diiringi niat karena mencari keridhaan Allah maka dia akan bernilai
ibadah.
6. Yang membedakan antara ibadah dan adat (kebiasaan/rutinitas)
adalah niat.
7. Hadits di atas menunjukkan bahwa niat merupakan bagian dari iman
karena dia merupakan pekerjaan hati, dan iman menurut pemahaman Ahli Sunnah Wal
Jamaah adalah membenarkan dalam hati, diucapkan dengan lisandan diamalkan
dengan perbuatan.
Nama Majlis ta’lim : Nurul Ghulam
Pengasuh / pembicara : Ust. Ghufron
Hari / Tanggal : Kamis / 05 April 2012
Waktu : 18.30 – 19.30
Alamat : kertijayan Gg II, Buaran Pekalongan Selatan.
Tema Pengajian : Segala sesuatu tergantung pada niatnya.
Nama:
Nadlifatul Ulya
Nim:
2021110003
Kelas A
|
Pengajian ini dilakukan bersama teman sejawat:
Nurul Maulidah
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar