Psikologi Agama A1 - ruang lingkup - word
Psikologi Agama A1 - ruang lingkup - ppt
Psikologi Agama A1 - ruang lingkup - ppt
MAKALAH
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI AGAMA
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Psikologi Agama
Dosen pengampu : M. Ghufron Dimyaty, Msi
Disusun oleh :
1.
Nurul Hidayah 2022
111 003
2.
Khoirun Nafi’ Izzudin 2022
111 032
3.
M. Kholilurrohman 2022
111 034
4.
Tri Khusniyah 2022
111 043
Kelompok I
PBA / A,
SMT 3
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN ) PEKALONGAN 2012
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar belakang
masalah
Manusia merupakan mahluk yang tidak bisa lepas akan adanya jiwa
yang berada dalam dirinya yang mana memunculkan sifat, sikap, kepribadian dalam
keseharian, dan dalam pembentukan jiwa tak lepas dari peran agama, yang pada
akhirnya memunculkan psikologi agama, yang mana
dalam psikologi agama dibahas secara kupas tuntas semua hal keterkaitan
psikologi dan agama supaya manusia mendapatkan jiwa yang tenang bahagia dalam
kehidupannya.
Rumusan masalah
1.
Pengertian psikologi agama
2.
Cabang psikologi agama
3.
Ruang lingkup dan kegunaannya psikologi agama
4.
Metode meneliti psikologi agama
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Psikologi Agama
Psikologi agama menggunakan dua kata yaitu psikologi dan agama. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari gejala
manusia yang normal, dewasa dan beradab. Objek psikologi adalah tingkah
laku manusia atau gejala kejiwaan.
Menurut
Robert H. Thouless, Psikologi sekarang
dipergunakan secara umum untuk ilmu tentang tingkah laku dan pengalaman manusia
( 1992 : 13).
Sedangkan pengertian Agama adalah pengakuan terhadap adanya
hubungan manusia dengan manusia, dengan kekuatan ghoib yang mana harus kita
akui dan patuhi, atau pengakuan terhadap ajaran-ajaran yang diwahyukan tuhan
kepada manusia melalui seorang rosul. ( Harun Nasution : 10).
ü Menurut Prof.
Dr. Zakiah Daradjat, psikologi agama yaitu ilmu yang meneliti kehidupan
beragama pada seseorang untuk mempelajari berapa besar pengaruh keyakinan agama
itu dalam sikap tingkah laku kehidupan pada umumnya.
ü Menurut robert
thouless, psikologi agama yaitu ilmu yang bertujuan mengembangkan pemahaman
terhadap perilaku keagamaan dengan
mengaplikasikan prinsip-prinsip psikologi yang dipungut dari kajian terhadap
perilaku bukan keagamaan saja.[1]
Dengan penjelasan ini maka kita dapat menyimpulkan bahwa psikologi
agama yaitu ilmu yang mempelajari gejala manusia yang normal, dewasa yang
berhubungan dengan pengakuan hubungan batin dan kejiwaan terhadap ajaran-ajaran
yang dibawa oleh rosul sehingga menjadikan orang tersebut beradab.
B.
Cabang Psikologi Agama
Beberapa
cabang psikologi agama meliputi:
a)
Cabang psikologi agama pada tingkat usia tertentu, yaitu psikologi
anak, psikologi remaja dan psikologi orang tua, yang mana cabang psikologi ini
mempelajari perkembangan kejiwaan pada manusia dari usia dini sampai usia tua
akan tetapi cabang psikologi ini bersifat linier atau perkembangan kejiwaan
yang selalu berubah menurut keadaan dan usia seseorang.
b)
Cabang psikologi pada perbedaan antara manusia yang sudah berbudaya,
yaitu cabang psikologi yang kaitannya dengan kondisi mental (keyakinan agama
dan budaya) manusia yang berbeda–beda, sehingga untuk mempelajarinya dibutuhkan
psikologi agama yang khusus. Maka munculah psikologi abnormal dari para
psikolog, yaitu orang yang memiliki kemampuan inderawi yang istimewa. Seperti
psikolog abnormal William James yang mana beliau menyimpulkan bahwa adanya
cabang psikologi agama ini bisa menjadikan agama sebagai jalan menuju
keunggulan manusia. Sebab agama mempunyai peranan sentral dalam menentukan
perilaku manusia ( James, 1958: 59).
C.
Ruang Lingkup dan Kegunaannya
Sebagai disiplin ilmu yang otonom, psikologi agama ini memiliki
ruang lingkup pembahasan yang tersendiri dan berbeda. Pernyataan Robert H.
Thouless memusatkan kajiannya pada agama yang hidup dalam budaya suatu kelompok
atau masyarakat itu sendiri. Kajian berpusat pada pemahaman terhadap perilaku
keagamaan tersebut dengan dengan menggunakan pendekatan psikologi. ( Robert H.
Thouless ).
Lebih lanjut, Prof. Dr. Hj. Zakiyah Daradjat menyatakan bahwa
lapangan penelitian psikologi agama mencangkup proses beragama dengan pengaruh
akibat-akibat yang dirasakan sebagai hasil dari keyakinan ( terhadap sesama
manusia).
Seperti juga ruang lingkup
psikologi agama menurut Zakiah Daradjat, itu mempunyai ruang lingkup yang
menjadi lapangan kajian psikologi agama,
meliputi kajian mengenai :
1.
Mengenai macam-macam emosi yang menjalar diluar kesadaran yang ikut
menyertai kehidupan beragama orang biasa atau umum.seperti perasaan lega dan
tentram sehabis sembahyang , dan perasaan ketegangan batin sesudah berdoa atau
membaca ayat-ayat suci.
2.
Bagaimana perasaan dan pengalaman seseorang menjadi individual
terhadap tuhannya, misalkan rasa tenteram dan kelegaan batin.
3.
Mempelajari, meneliti dan menganalisis pengaruh kepercayaan akan
adanya hidup sesudah mati( akhirat ) pada tiap-tiap orang.
4.
Meneliti dan mempelajari kesadaran dan perasaan orang terhadap
kepercayaan yang berhubungan dengan surga dan neraka serta dosa dan pahala yang
turut memberi pengaruh terhadap sikap dan tingkah lakunya dalam kehidupan.
5.
Meneliti dan mempelajari bagaimana pengaruh penghayatan seseorang
terhadap ayat-ayat suci kelegaan batinnya.[2]
D.
Metode Penelitian Psikologi Agama
Psikologi agama memiliki metode penelitian ilmiah, kajian yang dilakukan
dengan mempelajari fakta-fakta berdasarkan data yang terkumpul dan dianalisis
secara objektif. Karena agama menyangkut masalah yang berkaitan dengan
kehidupan batin yang sangat mendalam, maka masalah agama sulit untuk diteliti
secara seksama, terlepas dai pengaruh-pengaruh sujektifitas. Namun demikian
agar penelitian mengenai agama dapat dilakukan lebih netral, dalam arti tidak
memihak kepada suatu keyakinan atau menentangnya. Maka diperlukannya adanya
sikap objektif.
Dalam penelitian psikologi agama perlu diperhatikan antara lain:
1.
Memiliki kemampuan dalam meneliti kehidupan dan kesadaran batin
manusia.
2.
Memiliki keyakinan bahwa segala bentuk pengalaman dapat dibuktikan
secara empiris.
3.
Dalam meneliti harus bersifat filosofis spiritual
4.
Tidak mencampuradukkan antara fakta dengan angan-angan atau
perkiraan khayali
5.
Mengenal baik masalah-masalah psikologi dan metodenya
6.
Memiliki konsep mengenai agama serta mengetahui metodeloginya
7.
Menyadari tentang adanya perbedaan antar ilmu dengan agama
8.
Mampu menggunakan alat-alat penelitian yang digunakan dalam
penelitian ilmiah.
Dalam meneliti ilmu jiwa agama
menggunakan sejumlah metode menurut jalaluddin, yaitu:
1.
Dokumen pribadi ( personal document)
Metode ini digunakan untuk mempelajari tentang bagaiman pengalaman
dan kehidupan batin seseorang dalam hubungannnya dengan agama.
2.
Kuisoner dan wawancara
Digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi yang lebih banyak
dan mendalam secara langsung kepada responden.
Tujuan metode kuisoner dan wawancara yaitu:
a.
Untuk mengetahui latae belakang keyakinan agama
b.
Untuk mengetahui bentuk hubungan manusia dengan tuhannya
c.
Serta untuk mengetahui dampak dari perubahan-peruban yang terjadi.[3]
BAB III
KESIMPULAN
Dari paparan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa:
psikologi agama
adalah ilmu yang
mempelajari gejala manusia yang normal, dewasa yang berhubungan dengan
pengakuan hubungan batin dan kejiwaan terhadap ajaran-ajaran yang dibawa oleh
rosul sehingga menjadikan orang tersebut beradab.
Psikologi agama memiliki beberapa cabang, dan beberapa ruang
lingkupnya serta beberapa metode yang dapat digunakan dalam mengakaji dan
mempelajari psikologi agama.
PENUTUP
Demikianlah makalah ini kami susun,
kepada ALLAH SWT penyusun memohon mudah- mudahan makalah ini bermanfaat bagi
pembaca sekalian pada umumnya dan bagi kami sendiri pada khususnya.
Penyusun
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penyusunan makalah ini banyak kekurangan
sehingga jauh dari sempurna, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penyusun harapkan demi kemajuan dan kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Jalaluddin. 2001. Psikologi Agama. Jakarta : PT
Raja Gravindo Persada.
Daradjat, Zakiah. 1970. Ilmu Jiwa Agama.
Jakarta: Bulan Bintang.
Makalah Psikologi Agama kelas PBA A smster 03 tahun
2010.
Mahdiah Ilva, kelas PBA A, 2022111045 "Menurut Prof. Dr. Zakiah Daradjat, psikologi agama yaitu ilmu yang meneliti kehidupan beragama pada seseorang untuk mempelajari berapa besar pengaruh keyakinan agama itu dalam sikap tingkah laku kehidupan pada umumnya."
BalasHapusjika demikian, apa bedanya ilmu psikologi agama dengan ilmu tasawuf? karena ilmu tasawuf juga mempelajari dan mempengaruhi tingkah laku manusia di kehidupan pada umumnya.
gini saudri ilva , ktrangan ilmu psikologi agama yang kau paparkan trsebut ku stuju,
Hapustapi kalu mnrut saya tetep ada bdanya sama ilmu tasawwuf, sbab ilmu tasawwuf itu suatu ilmu yang lbih condong mmbahas tentang hubungan kbathinan , trlebih hubungan dgan allah ,yang kmudian ilmu ini mmbuat orang lebih ikhtiyad didaalam khidupan nya.>>> beda dengan ilmu psikologi agama ,
Khoirun Nafi' Izzudin PBA A 2022111032
HapusAssalamu'alaikum wr.wb
saya ingin menambahi sedikit bedanya psikologi agama dengan ilmu tasawuf itu terletak pada gejalanya yang mana psikologi agama itu terfokus pada jiwa manusia yang timbul karena permasalahan lika liku kehidupan sedang ilmu tasawuf itu gejalanya terfokus akan kebathinan supaya benar-benar dekat dengan sang kholik untuk bisa mendapatkan kehidupan yang tenang baik didunia maupun di akhirat
wassalamualaikum wr wb...........
HapusM KHOLILURROMAN PBA A 2022 111 034(maaf pak tadi yang kholil muhammad itu punya saya,maaf nim dan kelas nya ndak ada) ..
gini saudara hasyim , yang dimaksud psikolog abnormal yaitu: seorang ahli psikolog yang mempunyai sifat indera yang istimewa , sperti pada jawaban pada saudari arinil chusna.
yang mana psikolog ini tau dimana dia mengajarkan nya , dan bagaimana dia bisa mengajarkan nya dengan baik.
Tri khusniyah, kelas PBA A , 2022111043
BalasHapusperbedaaannya antara psikologi agama dengan ilmu tasawuf yaitu
1. psikologi agama adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku dan kejiwaan seseorang yang hubungannya dengan agama (secara umum), baik itu agama islam, kristen dll, menurut keyakinan seseorang.dan bersumber pada beberapa pendapat para ilmuan psikologi.
sedangkan ilmu tasawuf lebih pada agama islam (secara khusus), hubungan jiwa seseorang dengan tuhannya. yang bersumber pada al-qur'an dan as sunah.
Tri khusniyah, kelas PBA A , 2022111043
BalasHapusperbedaaannya antara psikologi agama dengan ilmu tasawuf yaitu
1. psikologi agama adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku dan kejiwaan seseorang yang hubungannya dengan agama (secara umum), baik itu agama islam, kristen dll, menurut keyakinan seseorang.dan bersumber pada beberapa pendapat para ilmuan psikologi.
sedangkan ilmu tasawuf lebih pada agama islam (secara khusus), hubungan jiwa seseorang dengan tuhannya. yang bersumber pada al-qur'an dan as sunah.
Arinil Chusna, kelas PBA A, 2022111030
BalasHapusAslmkm__ ukhty aKhy^_^ hehe
Saya boLeh ty thO?? Jwb dg bNer eA??
Dari dua Cabang Psikologi Agama yang Anda paparkan__ Apakah Anda bs mendeskripsikan (menggambarkan)Cabang Psikologi Agama yang kedua..?? seperti apa peran agama dalam cabang Psikologi ini??
Syukron Katsir ^_^
gini mba' saudari nina .pda dasarnya cabang psikologi agama itu ada dua , yang intinya pada cabang yang A : itu mnerangkan dan menjelaskan bahwa cabang psikologi agama itu mmpunyai sifat linier dan kondisional , jadi ktika kita mnjdi psikologog , kita harus bisa meletakkan ilmu psikologi ini sesuai dengan kadar dan keadaan si obyek tersebut ,<<..............ya tetep pengajaranya tidak myimpang dari agama .
Hapustrus mksud yang B :
KALAU ini itu lebih condong terhadap agama pada umumnya , bukan agama islam saja , kerena cabang yang kdua ini lbih mnerapkan obyek pngjaran psikologi tersebut, yang mana brletak pada obyek yang sudah berbudaya , dan membutuhkan mental yang sangat kuat , dan jika sorang psikolog dalam cabang kdua ini sanggup melksanakan atau mgajarkan dengan baik , biasanya dia seorang psikologog yang mmpunyai inderiwa istimewah,(paranormal)>>>.. TRIMAKASIH
Khoirun Nafi' Izzudin 2022111032
Hapuswa'alaikumsalam
begini mabak maksud dari psikologi agama yang kedua itu bahwa setiap manusia pasti mempunyai budaya satu sama lain yang berbeda-beda yang mana memunculkan sikap sifat berbeda pula karena perbedaan budaya tersebut kehidupannya berbeda pula nah untuk bisa mengatur budaya yang tidak mrnyimpang maka dibutuhkan psikolog yang benar-benar ahli dan mengerti akan hal-hal yang berhubungan dengan itu, dengan budaya dan agama.
saya rasa hal itu sudah mencakup pertanyaan keduanya jadi mungkin cukup
Akhmat Alhasyimi, Kelas PBA "A", 2022 111 006
BalasHapusAssalamu'alaikum wr wb
saya ingin bertanya tentang apa yang dimaksut psikolog Abnormal...
terimakasih...
wassalamu'alaikum wr wb
makasih atas pertanyaanya ...
Hapusmaksud dari psikologi abnormal seseorang yang menjadi psikolog itu benar benar mengerti mengetahui dan memahami akan objeknya sehingga dalam merelasasikannya dapat dengan mudah dan lancar
wassalamualaikum wr wb...........
BalasHapusM KHOLILURROMAN PBA A 2022 111 034(maaf pak tadi yang kholil muhammad itu punya saya,maaf nim dan kelas nya ndak ada) ..
gini saudara hasyim , yang dimaksud psikolog abnormal yaitu: seorang ahli psikolog yang mempunyai sifat indera yang istimewa , sperti pada jawaban pada saudari arinil chusna.
yang mana psikolog ini tau dimana dia mengajarkan nya , dan bagaimana dia bisa mengajarkan nya dengan baik.
Mohon ijin untuk percobaan, :)
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus