Laman

new post

zzz

Rabu, 20 Maret 2013

e6-1 nurul aeni : ilmu tentang pencipta



MAKALAH
KLASIFIKASI ILMU PEGETAHUAN
(Hadits 28: Ilmu Tentang Pencipta)

Disusun Guna Memenuhi Tugas:
Mata Kuliah                : Hadits Tarbawi II
Dosen pengampu        : M.Ghufron Dimyati, M.S.I












Disusun Oleh:
Nurul Aeni         2021 111 162
Kelas:  E


TARBIYAH PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2013
BAB I
PENDAHULUAN




Sebagai manusia kita di wajibkan untuk selalu berdo’a kepada Allah SWT. Selain berdo’a juga dzikir adalah cara kita dalam mengingat Allah. Dan sesungguhnya berdzikir kepada Allah adalah ibadah yang paling baik dan agung. Dan dzikir yang terbaik adalah membaca kalamullah.
Dzikir yang baik  itu wajib menghadirkan hati dan memahami maknanya dengan semaksimal mungkin, sehingga dzikirny dapat minentramkan jiwa, membuat hati mewnjada tenang.
Dzikir juga merupakan shadaqah yang palinnng baik bagi diri. Jika kita tidak memiliki kelebihan harta, maka bacalah tasbih, takbir tahmid, dan tahlil. Dzikir bisa kita lakukan dimana  saja dan kapan saja.













BAB II
PEMBAHASAN
Klasifikasi Ilmu Pengetahuan


A.                Hadits 28: Ilmu Tentang Pencipta

عَنْ عَبْدُ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ  قَالَ : " كَانَ نَبِيُّ اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهٍ وَسَلَّمَ اِذَا اَمْسَى قَالَ اَمْسَيْنَا اَوْاَمْسَى الْمُلْكُ لِلهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ –قَالَ اراه قَالَ فِيْهِنَّ --- لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ رَبِّ اَسْاَلُكَ خَيْرُ مَا فِي هَذِهِ الَّليْلَةَ وَخَيْرُ مَا بَعْدُهَا وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّمَافِي هَذِهِ الَّليْلَةَ وَشَرِّمَا بَعْدهَا رَبِّ اَعُوذُبِكَ مِنَ اْلكَسْل وَسُوْءِ الْكُبْرِ رَبِّ اَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ فِي النَّارِ وَعَذَابِ فِي الْقَبْرِ وَاِذَا اَصْبَحَ قَالَ ذَلَكَ اَيْضًاَصْبَحَنَاوَاَصْبَحُ الْمُلْكِ للهِ"
(رواه مسلم في الصحيح, كتا ب الذ كر والدعاء والتوبة والاستغفا ر, باب التعوذ من شر ما عمل ومن شر ما لم يعمل)


B.                 Terjemah Hadits

“ Dari Abdullah bin Mas’ud berkata: Diwaktu sore Nabi SAW,mengucapkan: kami telah memasuki waktu sore dan kerajaan milik Allah juga memasuki waktu sore, segala puji bagi Allah SWT, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah Yang Maha Esa,  tiada sekutu bagi-Nya, ( Rawi berkata,menurutku dia mengucapkan padanya). Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Rabbi, aku memohon kepada-Mu kebaikan dimalam ini dan kebaikan sesudahnya, aku berlindung kepad-Mu dari kejahatan malam ini dan kejahatan sesudahnya. Ya Rabbi, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan keburukan hari tua (pikun). Ya Rabbi, aku berlindung kepada-Mu dari siksa api neraka dan siksa dalam kubur. Bila masuk waktu pagi Nabi membaca itu juga, kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan Allah juga memasuki pagi hari.

C.                Makna Mufrodat
Senja/sore
امسى
Kerajaan
الملك
Satu-satunya
وحده
Sekutu
شريك
Aku memohon
اسا لك
Kebaikan        
خير
Kejahatan
شر
Kemalasan
كسل
Siksa
عذاب


D.                Biografi Perowi
1.      Abdullah bin Mas’ud
Nama lengkapnya Abdullah bin Mas’ud bin Ghafil bin Habib Al-Huzali. Ibunya adalah Ummu Abd Hudzailiyah. Ibnu Mas’ud termasuk orang yang pertama kali masuk Islam. Diriwayatkan bahwa dia orang keenam orang yang masuk Islam. Dia  orang yang pertama kali terang-terangan membaca Al-Qur’an di Makkah. Dia hijrah ke Habasyah kemudian ke Madinah. Ikut serta perang Badar bersama Rosulullah, Baiat Ar-Ridhwan dan semua peperangan. Bahkan ikut serta dalam perang Yarmuk setelah Rosulullah wafat. Dia adalah pelayan Rosulullah yang amanah, penjaga rahasianya, teman ketika mukim dan bepergian.[1]
Dia termasuk ulama’ besar dari kalangan sahabat dan penghafal Al-Qur’an. Rosulullah menyifatinya dalam sabdanya, “sesungguhnya kamu adalah seorang anak yang berilmu.
Abdullah bin Mas’ud meriwayatkan dari Nabi sebanyak 848 hadits. Setelah Nabi wafat dia menjadi penanggung jawab baitul mal di Kuffah. Dia wafat di Madinah pada tahun 30 H, ketika berusia sekitar 60 tahun.[2]

2.      Imam Muslim
Nama lengkapnya adalah Imam Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz al Qusyairi an Naisaburi. Imam Muslim dilahirkan di Naisabur, tahun 202 H atau 817 M.
Kecenderungan Imam Muslim kepada ilmu hadits tergolong luar biasa. Keunggulannya dari sisi kecerdasan dan ketajaman hafalan, ia manfaatkan dengan sebaik mungkin. Di usia 10 tahun, Muslim kecil sering datang berguru pada Imam Ad Dakhili, seorang ahli hadits di kotanya. Setahun kemudian, Muslim mulai menghafal hadits dan berani mengoreksi kekeliruan gurunya ketika salah dalam periwayatan hadits.
Dari berbagai sumber, Muslim tercatat pernah ke khurasan. Di kota ini Muslim bertemu dan berguru kepada Yahya bin Yahya dan Iishaq bin Rahawaih.pada rihlahya ke Mekkahuntuk menunaikan haji 220 H, Muslim bertemu dengan Qa’nabi (muhaddits kota ini) untuk belajar hadits padanya. Selain itu Muslim juga menyempatkan diri ke Hijaz. di kota Hijaz ia belajar kepada Sa’id bin Mansur dan Abu Mas ‘Abuzar. Di Irak Muslim belajar hadits kepada Ahmad bin Hanbal dan Abdullah bin Maslamah. Kemudian di Mesir, Muslim berguru kepada ‘Amr bin Sawad dan Harmalah bin Yahya. Termasuk ke Syam, Muslim banyak belajar pada ulama hadits kota itu.
Berkat kegigihan dan kecintaannya pada hadits, Imam Muslim tercatat sebagai orang yang dikenal telah meriwayatkan puluhan ribu hadits. Muhammad Ajaj Al Khatib, guru besar hadits pada Universitas Damaskus, Syria, menyebutkan, hadits yang tercantum dalam karya besar Imam Muslim, Shahih Muslim, berjumlah 3.030 hadits tanpa pengulangan. Bila dihitung dengan pengulangan, lanjutnya, berjumlah sekitar 10.000 hadits. Sedang menurut Imam Al Khuli, ulama besar asal Mesir, hadits yang terdapat dalam karya Muslim berjumlah 4.000 hadits tanpa pengulangan, dan 7.275 dengan pengulangan. Jumlah hadits yang ditulis dalam Shahih Muslim merupakan hasil saringan sekitar 300.000 hadits. Untuk menyelasekaikan kitab Sahihnya, Muslim membutuhkan tidak kurang dari 15 tahun.
Imam Muslim Imam mempunyai guru hadits sangat banyak sekali, diantaranya adalah: Usman bin Abi Syaibah, Abu Bakar bin Syaibah, Syaiban bin Farukh, Abu Kamil al-Juri, Zuhair bin Harab, ’Amar an-Naqid, Muhammad bin Musanna, Muhammad bin Yasar, Harun bin Sa’id al-Aili, Qutaibah bin sa’id dan lain sebagainya.
Banyak para ulama yang meriwayatkan hadits dari Muslim, bahkan di antaranya terdapat ulama besar yang sebaya dengan dia. Di antaranya, Abu Hatim ar-Razi, Musa bin Harun, Ahmad bin Salamah, Abu Bakar bin Khuzaimah, Yahya bin Said, Abu Awanah al-Isfarayini, Abi isa at-Tirmidzi, Abu Amar Ahmad bin al-Mubarak al-Mustamli, Abul Abbas Muhammad bin Ishaq bin as-Sarraj, Ibrahim bin Muhammad bin Sufyan al-Faqih az-Zahid. Nama terakhir ini adalah perawi utama bagi Shahih Muslim. Dan masih banyak lagi muridnya yang lain.
Imam Muslim mempunyai kitab hasil tulisannya yang jumlahnya cukup banyak. Di antaranya:
  1. Al-Jamius Syahih
  2. Al-Musnadul Kabir Alar Rijal
  3. Kitab al-Asma’ wal Kuna
  4. Kitab al-Ilal
  5. Kitab al-Aqran
  6. Kitab Sualatihi Ahmad bin Hanbal
  7. Kitab al-Intifa’ bi Uhubis Siba’
  8. Kitab al-Muhadramain
  9. Kitab Man Laisa Lahu illa Rawin Wahidin
  10. Kitab Auladus Sahabah
  11. Kitab Auhamul Muhadisin.
Kitabnya yang paling terkenal sampai kini ialah Al-Jamius Shahih atau Shahih Muslim.
Setelah mengarungi kehidupan yang penuh berkah, Muslim wafat pada hari Ahad sore, dan di makamkan di kampung Nasr Abad daerah Naisabur pada hari Senin, 25 Rajab 261 H. dalam usia 55 tahun.[3]




E.                 Keterangan Hadits

Dalaam hadits di atas dijelaskan bahwa ((إذاأمسى Rasulullah ketika memasuki waktu senja selalu berdo’a untuk meminta prlindungan Allah. Pada hakikatnya, berdo’a adalah cara kita dalam mengingat Allah. Seperti halnya berdzikir. Dan orang yang berdzikir itu wajib menghadirkan hati dan memahami maknanya semaksimal mungkin, sehingga berdzikir itu memiliki pengaruh terhadap jiwanya, yang membuat hatinyamenjadi tenang dan akhlaknya menjadi lurus (baik). Sebagamana firman Allah: “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohon ampun untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan aalah Dia yang Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (Al-Ahzab: 41-41).[4]
Dalam sabda Rasulullah SAW اللهم انى اعوذ بك من الكسل وسوءالكبر )  ), Al-Qadhi berkata: bahwa kata الكبر memiliki dua wajah yaitu :
·      اَلْكُبْرَ  )Huruf Ba’ dibaca sukun ), artinya: merasa lebih agung dari manusia lain(sombong).
·      الْكِبَرِ  )Huruf Ba’dibaca fathah ), artinya: tua renta, kacau pikiran karena tua, dan kembali kepada seburuk-buruknya umur(pikun), sebagaimana yang terdapat dalam hadits lainnya.
Dan menurut Al-Qadhi wajah kedua ini yang lebih dzohir dan lebih masyhur dari pada wajah yang pertama. Beliau berkata: yang menyebutnya dari fathah adalah imam Al-Harawi dan yang menyebutnya dengan dua wajah adalah imam Al-khattabi, tapi beliau membenarkan yang dengan fathah, ini juga dibantu dikuatkan oleh riwayat an-Nasa’i yang berbunyi: وسوء العمر
سُوْءِ الْكِبَرِ ( Suu-il kibari ), artinya keburukan diusia tua (kepikunan), disini yang dimaksud usia tua ialah usia yang sangat tua, pada usia tersebut seseorang kembali kepada masa kekanak-kanakan. Karena itu, ia memerlukan seseorang yang merawat dan mengasuhnya dalam segala hal.[5]

F.                 Aspek Tarbawi

Orang mukmin sangat membutuhkan ketenangan hati dan kemantapan jiwanya. Oleh karena itu hendaklah ia berdzikir  kepada Allah hngga ia selalu berhubungan dengan Allah, bersandar kepada-Nya, memohon pertolongan dan perlindungan-Nya, meminta ampunan dan maghfirah-Nya, sehingga ia diingat Allah di kerajaan-Nya dengan karunia dan rahnat-Nya, dia menempuh jalan petunjuk dan kebenaran.[6]
Jika Rasulullah saja selalu berdo’a dan berdzikir sestiap pagi dan sore seperti yang terdapat dalam hadits di atas, maka kita sebagai ummatnya juga harus meniru apa yang dilakukan Rosulullah saw. Dan sesungguhnya berdzikir kepada Allah adalah ibadah yang paling agung. Karena dzikir kepada Allah akan membuat manusia berpegang taguh pada syariat-nya dalam semua urusannya, merasa diawasi oleh Allah sehingga ia sendiri menjadi pengontrol bagi dirinya. Maka luruslah akhlaknya dan baiklah semua perilakunya. Oleh karena itu seorang muslim diperintahkan untuk senantiasa berdzikir dalam setiap keadaannya.[7]




BAB III
KESIMPULAN


Dari hadits ini dapat disimpulkan bahwa sebagai manusia yang penuh dengan salah dan kekurangan, diperintahkan untuk selalu berdo’a memohon ampunan dan perlindungan kepada Allah, karena berdo’a adalah salah satu cara agar kita selalu mengingat dan berhubungan langsung dengan Allah. Sebagaimana yang dilakukan Nnabi Muhammad saw. yang selalu berdo’a ketika masuk waktu senja dan pagi.
Selain berdo’a, kita juga dapat mengingat Allah dengan berdzikir. Barang siapa yang mengucapkan “Allahu akbar, Laa ilaha illallah, alhamdulillahii Rabbil’alamiin” dengan lisannya,meyakini dengan sepenuh hati dan diriy, menghayati dengan pikirannya, maka  dia akan mendapat balasan yang besar.
















BAB IV
DAFTAR PUSTAKA



Mistu, Muhyiddin dan Musthafa Al-Bugha. 2008. Aal-Wwafi: Syarah Hadits Arba’in Imam Nawawi, (edisi terjemahan olehImam Sulaiman). Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Nashif, Mansyur Ali. 1996. Mahkota Pokok-Pokok Hadits Rasulullah saw. Bandung: Sinar Baru Al-Gesindo.



[1] Muhyiddin Mistu dan Musthafa Al-Bugha, Aal-Wwafi: Syarah Hadits Arba’in Imam Nawawi, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2008), hlm. 471.
[2]  Ibid., hlm. 472.
[3]
[4]  Muhyiddin Mistu dan Musthafa Al-Bugha, op.cit., hlm. 204-205.
[5] Mansyur Ali Nashif, Mahkota Pokok-Pokok Hadits Rasulullah saw., (Bandung: Sinar Baru Al-Gesindo, 1996), hlm. 323.
[6] Muhyiddin Mistu dan Musthafa Al-Bugha, op.cit., hlm. 205.
[7] Ibid., hlm. 382-383.

54 komentar:

  1. assalamu'alaikum wr.wb
    nama : ratna Wahyuningsih
    nim : 2021 111 212
    dzikir kan merupakan suatu ibadah yang sangat agung, dan dapat menimbulkan ketenangan hati dan kemantapan jiwanya.
    yang saya mau tanyakan,,, bagaimana pendapat anda, bila ada seorang muslim yang berdzikir hanya disaat dia butuh ketenangan saja????
    dan disaat dia sudah tenang, maka dia tdk berdzikir lagi.
    terima kasih,,,
    wassalamu'alaikum wr.wb

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'alaikumSalam....
      menurut saya, kalau seorang berdzikir hanya saat dia butuh ketenangan saja ya tiadak apa-apa, boleh-boleh saja. hanya saja akan lebih baik & amat sangat dianjurkan agar kita selalu berdzikir setiap saat

      Hapus
  2. Nur Fitriyani 2021 111 143
    saya pernah mendengar firman Allah bahwa Allah menciptakan makhluk didunia tidak lain hanyalah untuk beribadah dan menyembah-Nya. namun, pada kenyataannya makhluk Allah tersebut banyak yang membangkang dan berpaling dari penciptanya. bagaimana pendapat pemakalah mengenai hal ini kenapa antara firman Allah dengan kenyataannya berbeda? atau mungkin pemahaman saya tentang firman Allah tersebut salah. mohon di jelaskan terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. memang Allah menciptakan makhluk di dunia ini untuk menyembah-Nya, namun Allah juga menciptakan sesuatu di dunia ini secara berpasang-pasangan agar tercipta keselarasan dan keseimbangan, seperti ada baik ada buruk, ada surga ada neraka, ada yang bertaqwa ada yang membangkang

      Hapus
    2. Alah juga berfirman, “Aku tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum merka mengubahnya”. Jadi Allah memberi pilihan kepada makhluk-Nya untuk menyembah-Nya ataupun tidak. Sabagai bukti dari sifat Maha Adil Allah, bukan berarti Allah tidak bisa mengubah semua makhluk-Nya agar taat kepada-Nya. Karna Allah juga Maha Bijaksana.

      Hapus
  3. yulia rizqi mar'ati
    2021 111 299

    assalamualaikum..
    dalam makalah ini diterangkan bahwa rasulullah melakukan doa diwaktu senja dan pagi, sebenarya apa alasannya dan mengapa hanya waktu itu saja?
    kemudian adakah syarat atau kriteria tertentu agar doa bisa diterima oleh Allah swt..?

    terimaksiih..
    wassalamualaikum wr.wb...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa,alaikunSlm,,,,
      Sebenarnya Rosulullah saw. berdo’a dan berdzikir setiap saat, tidak hanya di waktu senja dan sore hari saja. Hadits di atas menjelaskan bahwa ketika masuk waktu senja atau sore hari Rosulullah saw. berdo’a, begitu juga ketika waktu pagi telah tiba. Jadi, maksud hadits diatas itu bukan menjelaskan bahwa Rosulullah itu berdo’a ketika pagi & sore saja,
      Alasan mengapa di waktu senja dan pagi hari Rosulullah berdo’a adalah
      - sebagaimana Allah telah berfirman dalam Q.S. Al-Ahzab, ayat 41-43: “hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya.dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkanmu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan Dialah Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.
      - Dan dalam Q.S. Thaahaa, ayat 130: “bertasbihlah dengan memuji Rabb mu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya”.
      Dari kedua firman Allah tersebut dapat disimpulkan, bahwa Allah telah memerintahkan kepada makhluk-Nya di waktu pagi dan sore hari, karena pagi hari adalah pergantian dari kegelapan (malam) menuju cahaya yang terang (siang hari), & sore hari adalah pergantian dari terang menuju pada kegelapan, agar kita diberi perlindungan dari waktu2 tersebut.
      - Dan ada juga kisah sahabat yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. ia berkata: “pernah datang seseorang kepada Nabi saw. lalu ia berkata: “Ya Rosulullah, semalam aku disengat kalajengking, ’Beliau bersabda: sekiranya sore harinya engkau membaca أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتٍ مِنْ شَرِّمَا خَلَقَ (aku berlindunng dngan kalimat2 Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya) njscaya kalajengking itu tidak akan membahayakanmu.

      Hapus
    2. o ya,,kalau masalah do'a, insyaAllah semua do'a akan diterima Allah. sedangkan mengenai syarat agar do'a kita cepet dikabulkan adalah:
      1. sebelum berdo'a,kita harus bersuci
      2. memuji Allah
      3. bersholawat keatas Nabi Muhammad saw.
      4. yakin bahwa do'a kita akn terkabul
      5. sabaaarrr

      Hapus
  4. Firda Amalia 2021 111 138

    Assalamu'alaikum...
    mba' aeni saya mau tanya, menurut pemakalah bagaimana cara kita sebagai seorang pendidik untuk mengklasifikasi ilmu tentang pencipta/ketuhanan agar ketika kita mengklasifikasikannya tidak terjadi kekeliruan dan ketika kita menyampaikan hasil klasifikasi kita kepada peserta didik mudah diterima dan dipahami oleh peserta didik?
    terimakasih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'alaikumSalam....setau saya, klasifikasi ilmu ketuhanan itu hanya ada 2, yaitu:
      1. kholiq (pencipta) yaitu Allah SWT
      2. makhluk (yang diciptakan Allah), seperti manusia hewan, jin/setan, malaikat, & seisi alam raya ini.

      Hapus
    2. teruz bagaimana cara kita sebagai seorang pendidik, untuk menjelaskan ilmu tentang pencipta. jika seandainya seorang pendidik tersebut mengajar disebuah sekolahan taman kanak-kanak, terkadang ada murid yang bertanya Allah itu siapa, seperti apa, dan dinama???, menurut pemakalah bagaimana cara kita untuk menjelaskan kepada murid tersebut?

      Hapus
    3. Mungkin pertama kita bisa menjelaskan kepada mereka ttg Sang kholiq (Allah) bahwa Allah itu adalah Dzat yang menciptakan alam raya ini (bumi seisinya). Dan yang diciptakan oleh Allah itu adalah makhluk. Allah itu berbeda dg makhluk. wujud Allah pun tidak sama dg wujud manusia, kita bisa mengetahui & bertemu dg Allah di surge-Nya, krn Allah bersemayam di Ars (surge ke-7). Namun pada hakikatnya Allah itu ada pada setiap hati manusia. Di dunia ini, kita tdk bisa melihat Allah, namun kita bisa merasakan keberadaan Allah yaitu melalui alam semesta yang merupakan wujud dari ciptaan-Nya.

      Hapus
  5. inayah 2021 111 165
    Assalamu'alaikum....
    mau tanya, sejauh mana kita boleh memikirkan tentang dzat pencipta? terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebatas ilmu logika atau ilmu keduniaan yang nyata saja. Sebagaiman jika kita bertafakur, jika pikiran/logika kita sudah tidak mampu untuk memikirkannya, maka kita harus mengembalikannya pada keimanan di hati

      Hapus
  6. Assalamu'alaikum...
    Ika Nur Fitriana 2021 111 168

    Dalam makalah diatas dijelaskan kalau Rasulullah selalu melakukan dzikir disetiap pagi dan sore, namun kebanyakan dari manusia itu tidak melakukan seperti yang dilakukan Rasulullah, bahkan setelah selesai sholat baik sholat wajib maupun sholat sunnah ada beberapa dari mereka yang langsung pergi tanpa ada keinginan untuk berdzikir terlebih dulu. bagaimana pendapat pemakalah mengenai kejadian tersebut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut pendapat saya,,,semua itu kembali lagi pada masing2 makhluk. Memang Allah juga Rosulullah memerintahkan kita untuk berdo’a dan berdzikir di pagi dan sore hari, namun setiap manusia iu berbeda2, ada yang patuh ada juga yang membangkang. Dan itu sebagian dari bukti bahwa Allah Maha Bijaksana, Allah tidak pernah memaksa makhluk-Nya untuk beriman kepada-Nya. Allah meberi kebebasan berfikir kepada makhlik-Nya untuk memilih antara taat kepada Allah dg balasan surga, atau membangkang dg balasan neraka.....

      Hapus
  7. mautanya, lafadz dzikir yang paling utama itu apa, dan dalam mengamalkan harus mempunyai guru

    BalasHapus
    Balasan
    1. أَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ أنّهُ؛ لاَالَهَ الاّاللّه
      Lafadz dzikir yang paling utama adalah kalimat “Laa ilaaha illallah”. Dan dzikir yang terbaik adalah membaca kitabullah.
      Ada dzikir2 yang tidak harus mempunyai guru untuk memgamalkannya, seperti dzikir2 yang ada di Al-Qur’an dan hadits,,, namun ada juga dzikir yang harus melalui ijazah dari seorang guru, sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadist ”barang siapa mengamalkan suatu ilmu tanpa ada gurunya, maka gurunya adalah setan”.

      Hapus
  8. dessy nur laily
    2021 111 140

    telah dijelaskan diatas, bahwa dzikir dan do'a sebagai salah satu cara untuk mencapai ketenangan hati dan kedamaian, nah mengapa orang-orang yang tau tentang hal tersebut justru tidak melaksanakan dzikir, dan cenderung mengabaikan, bagaimana menurut anda tentang fenomema tersebut ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut pendapat saya, kembali lagi pada niat. Mungkin mereka yang tidak melaksanakan dzikir bahkan mungkin mengabaikannya itu karena mereka belum ada niat dalam hatinya untuk mengamalkan apa yang mereka tau.

      Hapus
  9. Assalamu,alikum mbak aini
    saya mau bertanya.. kalau ilmu tentang ketuhanan ada tidak... hehe.. bukan ketauhidan lho..
    semisal ada, namane apa mbak.. kan kalau ilmu tentang iklim namanya klimatologi.. seperti itu, nha.. kalau ilmu tentang ketuhanan ada tidak ya...
    terus kenapa ada ilmu tentang ketuhanan.. apakah nantinya itu tidak membuat orang murtad mbak..?? kan kadang ada orang yang harus ada buktinya...
    hehe... menurut mbak gimana....

    Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa’alaikumSlm,,,,,
      Setahu saya, ilmu tentang ketuhanan itu namanya ilmu tauhid. Dan ilmu tauhid itu berbeda dengan ketauhidan. Jika ketauhidan itu adalah keEsaan Allah sedangkan ilmu tauhid itu telah mencakup semua aspek ilmu ketuhanan, mulai dari keEsaan Allah, sifat2 Allah (wajib, mustahil,maupun yang jaiz).
      Adanya ilmu ttg ketuhanan itu dimaksudkan agar kita sebagai makhluk bisa mengenal Tuhan, seandainya tidak ada ilmu ttg ketuhanan, bagaimana kita bisa tahu dan mengenal tentang Tuhan kita????
      Kenapa sampai murtad???? Justru ilmu ketuhanan itu yang dapat membuat kita menjadi beriman kepada Allah Tuhan kita

      Hapus
  10. Muh. Mertojoyo (2021 111 155)

    kenapa orang yang berdzir kog hatinya kadang tidak tenang tetapi gelisah, tetapi jika mendengarkan musik (pop, dandut dll) hatinya malah tenang, itu menurut anda bagaimana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. -Di dalam berdzikir itu ada 3 faktor yaitu lisan, hati, dan badan. Dan ketiganya itu harus ada. Nah, ketika ada orang yang berdzikir kog hatinya tidak tenang tetapi malah gelisah, berarti ada dari ketiga faktor itu yang belum terpenuhi, mungkin lisannya berdzikir namun hatinya belum bisa total berdzikir.
      -Mengenai orang yang mendengarkan musik pop,dangdut, dll kog merasa tenang:
      Ketenangan itu ada 2 yaitu, ketenangan yang timbul dari setan dan ketenangan yang timbul dari Allah. Dan jelas kedua ketenangan itu jauh berbeda, ketenangan yang berasal dari Allah itulah yang hakiki & bisa emperoleh pahala, sedangkan ketenangan yang berasal dari setan, malah akan menjerat kita ke dalam cengkeraman setan.

      Hapus
  11. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  12. Dewi Lisetyawati
    2021 111 139

    bagaimana tanggapan pemakalah mengenai orang-orang yang tidak mempercayai adanya Tuhan/Allah (atheis) padahal kan alam ini diciptakan oleh Allah. mohon penjelasannya!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. ketika kitta membicarakan tentang penciptaan alam, kita tahu bahwa teori yg pertama kali muncul adalah teori materealis yg menganggap bahwa alam semesta ini tidak diciptakan tetapi ada secara kebetulan, dan teori inilah yg memunculkan para kaum atheis yg tidak percaya adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta.
      tetapi teori tersebut terbantahkan oleh teori big bang (teori ledakan besar) yg menyatakan bahwa alam semesta itu diciptakan dari ketiadaan, yg kemudian tercipta alam yg begitu teratur.
      namun, dengan terbantahkannya teori meterialis itu, ada yg berpaling dari teori tersebut tetapi ada yg masih mempertahankan ke atheisannya,
      dan dari situlah, bahwa hidayah Allah berperan, bahwa Allah hanya akan memberikan hidayah kepada orang-orang yg dikehendaki-Nya saja.
      “Allah memberikan hidayah kepada siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.” (Al-Baqarah: 213)
      dan untuk menyikapi kaum atheis, kita harus ketahui bahwa kaum atheis itu hanya akan percaya kepada apa yang dianggap masuk akal (realistis) saja, maka dari itu jika menghadapi kaum atheis hendaknya kita tidak hanya sekedar membicarakan apa yg ada dalam Al-Qur'an dan Hadits, tetapi kita juga harus mengkaitkannya dengan ilmiah atau pembuktian yang dapat diterima oleh akal.
      Menurut pendapat saya , orang yang tidak tida mempercayai adanya tuhan berarti mereka adalah orang yang tidak mempunyai keimanan, itu artinya orang atheis , lebih parah dari pada penyembah berhala, karena orang yang menyembah berhala masih mempunyai keimanan dalam hatinya.

      Hapus
  13. 2021 111 167
    bagaimana kita belajar ilmu tentang penipt agar tidak trjdi kkeliruan pemahaman....?????????
    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika kita ingin balajar ilmu ttg pencipta, kita bisa memulai nya dg Q.S. Al-ikhlas,,,kita pahami makna, isi, serta kandungan yang terdapat dalam surat Al-Ikhlas tersebut,,,,setelah kita dpt mengerti serta memahami kandungan surat Al-ikhlas tersebut, insyaAllah keimanan kita akan kuat, sehingga tidak akan terjadi kekeliruan…..:-)

      Hapus
  14. Nama : Moh. Nashoikhul Ibad
    NIM : 2021 111 178

    berdzikir itu memiliki pengaruh terhadap jiwanya, yang membuat hatinyamenjadi tenang dan akhlaknya menjadi lurus (baik). Bagaimana cara yang paling ampuh supya ketika berdzikir membuat hatinyamenjadi tenang dan akhlaknya menjadi lurus (baik)?

    BalasHapus
    Balasan
    1. tata cara berdzikir yang baik adalah
      1. ketika kita berdzikir sebaiknya kita melembutkab suara, karena suara yang lembut dapat menentramkan jiwa sebagaimana Q.S. Al-A'raf ayat 55: "berdo'alah kepada Tuhanmu dengan merendahkan diri dan dengan suara yang lembut.
      2. berdzikir hendaknya di tempat yang suci dan dalam keadaan yang suci pula
      3. berdzikir hendaknya dengan hati yang ikhlas dan tulus

      Hapus
  15. 2021 111 142

    telah di jelaskan mengenai dzikir pada pagi dan sore hari, apa ada manfaat lain yang jauh lebih besar selain mengingat ALLAH SWT., dan bagaimana kiat-kiat kita agar kita selalu mengingat ALLAH di setiap waktu? mohon penjelasannya mb....

    BalasHapus
    Balasan
    1. manfaat dari berdzikir adalah agar hati kita menjadi tenang, selain itu dzikir kepada Allah akan membuat manusia berpegang taguh pada syariat-nya dalam semua urusannya, merasa diawasi oleh Allah sehingga ia sendiri menjadi pengontrol bagi dirinya. Maka luruslah akhlaknya dan baiklah semua perilakunya.

      kiat-kiat agar kita selalu mengingat Allah adalah dengan berdzikir tersebut, menyebut asma2 Allah, dan dengan membaca Al-Qur'an

      Hapus
  16. nama miftahudin
    apa kaitan antara ilmu tentg pencipta dg dzikir pada hadis tersbt. ? Jelaskan. .kesuwun

    BalasHapus
    Balasan
    1. kaitan antara ilmu tentang pencipta dengan dzikir:
      sebenarnya dzikir itu termasuk dalaam kajian ilmu tentang pencipta, karena dalam berdzikir kita menyebut nama Allah, memuji Allah dan mengingat Allah...

      Hapus
  17. nanik dwi astutik
    2021111062
    asalamualaikum
    bagaiman kalau terjadi kita membayangkan dimana dan bagaimana sang pencipta (allah)?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. kita tidak diperbolehkan untuk memikirkan ttg siapa dan bagaimana Sang Pencipta, kita hanya boleh memikirkan ttg apa yang diciptakan Allah (taqarrub). Karena jika kita sampai memikirkan ttg siapa dan bagaiana Allah, itu dosa dan dikhawatirkan akan menjurus kepada murtad.

      Hapus
  18. ismi: sakinah
    nIM: 2021 111 211
    asslmkm
    apakah perbedaan antara berdzikir dan berdo'a?
    dan bagaimanakah korelasi antar keduanya?
    wasslmkm
    slm smgat!!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. berdzikir itu adalah kita mengingat Allah, sedangkan berdo'a itu kita meminta/memohon kepada Allah....
      menurut saya antara berdzikir & berdo'a hubungan yang sangat erat, dimana berdo’a kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala beriringan dengan dzikir kepada-Nya, ia merupakan permintaan seorang hamba kepada Rabb-Nya tentang kebutuhan-kebutuhannya, baik yang bersifat duniawi maupun ukhrawi, dalam bentuk ungkapan situasi dan kondisi serta perkataan.
      Maka di dalam do’a terkandung dzikir sekaligus, karenanya do’a biasa disebut juga dengan dzikir oleh kebanyakan orang. Hal yang perlu dijelaskan di sini, bahwa semakin banyak dzikir kepada Allah Ta‘ala dan memuji-Nya dalam berdo’a, maka itu lebih baik dan utama serta lebih pantas untuk dikabulkan.

      Hapus
  19. tria novianti 2021 111 164
    Jika dilihat secara kontekstual, hadits anda berisi dengan kalimat doa.
    Bagaimana pemahaman kontekstual hadits tersebut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. dalam hadits tersebut dapat dipahami bahwa Rosulullah saw. selalu berdo'a ketika memasuki waktu pagi dan sore hari agar Allah selalu memberi perlindungan kepada kita

      Hapus
  20. assalamu'alaikum,
    bagaimana dari pemakalah sendiri memahami makna ilmu tentang pencipta??
    apakah ada klasifikasinya dalam ilmu tersebut???
    terimakasih,,
    wassalamu'alaikum,

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut sepemahaman saya, ilmu tentang pencipta adalah kajian ilmu yang memberikan kita pengetahuan agar kita bisa mengenal Sang pencipta,sehimgga kita bisa beriman kepada -Nya.
      klasifikasi ilmu ketuhanan itu hanya ada 2, yaitu:
      1. kholiq (pencipta) yaitu Allah SWT
      2. makhluk (yang diciptakan Allah), seperti manusia hewan, jin/setan, malaikat, & seisi alam raya ini.

      Hapus
  21. assalamu'alaikum..
    kita diciptakan sebagai manusia dibekali dengan akal.itu menunjukkan bahwa kita berbeda dengan hewan,dan tumbuhan, pertanyaanya...bagaimana kita bisa memanfaatkan semaksimal mungkin akal yang diberikan oleh ALLAH tersebut dalam menghadapi jaman yang semakin kacau dalam arti akal tidak bisa berfungsi dengan jernih.
    trimaksih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. cara kita memanfaatkan akal dengan maksimal dlm menghadapi jaman yang semakin kacau ini adalah dg kesalalu berfikir di setiap ada suatu hal baru, selalu belajar dan menggali serta mengkaji masalah2 yang baru, namun selain berfikir menggunakan akal kita juga harus melandasi pikiran kita dengan keimanan dalam hati agar kita tidak salah persepsi tentang sesuatu yang bersifat wahyu yang tidak bisa dijangkau dengan akal manusia.
      Dalam menghadapi suatu masalah kita harus manggunakan akal kita untuk mengatasinya, namun jika masalah itu berhubungan dengan wahyu yang sudah tidak bisa lagi akal kita menjangkaunya, maka kita harus mengembalikannya pd hati/keimanan. Kita juga tidak boleh langsung menerima mentah2 setiap ada budaya baru yang masuk, tapi kita harus pandai2 menyaringnya. Apabila budaya itu baik secara logika maupun syar’I maka kita bisa menirunya

      Hapus
  22. Nurul Inayatissaniyyah
    2021 111 141

    pada aspek tarbawi di atas dijelaskan tentang kerajaan-Nya (Allah), apakah maksud dari kerajaan Allah tersebut? apakah sama dengan surganya Allah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang dimaksud dengan kerajaan-Nya disini bukan hanya surga tetapi kerajaan-Nya di sini adalah kekuasaan Allah berarti semua jagad raya ini termasuk juga surga

      Hapus
  23. assalamu'alaikum
    2021111380

    bagaimana cara untuk memotivasi diri sendiri ataupun orang lain agar lebih bisa bertaqorub kepada Allah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya itu berhubungan dengan kesadaran hati, maka untuk memotivasinya, terlebih dahulu kita harus menyadarkan hati kita bahwa kita bisa mengenal Allah melalui alam semesta ini & dengan bertaqorub bisa meningkatkan keimanan kita…jika kita sudah sadar akan hal itu, insyAllah dengan sendirinya jiwa kita akan senantiasa bertaqorub kepada Allah.
      Sedangkan untuk memotivasi orang lain agar bisa bertaqorub adalah dengan memberi pengertian terlebih dahulu kepada mereka ttg manfaat dan arti pentingnya bertaqorub kepada Allah, sehingga akan muncul kesadaran dalan diri org tersebut.

      Hapus
  24. assalamualaikum wr wb
    2021 111 352
    bagaimana menjelaskan secara logika ilmu tentang pencipta (allah)? mengapa demikian

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika dijelaskan secara logika mungkin akal kita tidak akan sampai, karena ilmu ttg pencipta ini berhubungan dengan hati dan keimanan. Jika dengan logika, mungkin kita hanya bisa menjelaskan ttg alam raya & proses terjadinya saja, namun jika sudah menyangkut ttg Dzat Pencipta (Allah) kita harus melarikannyapada hati, karena akal logika kita tidak akan sanggup menjangkaunya

      Hapus
  25. assalamu'alaikum
    2021 111 137

    saya ingin bertanya mengenai maksud dari ilmu tentang pencipta itu sendiri apa???
    kemudian mengapa bisa terjadi perbedaan pendapat antara kaum orientalis dan Islam tentang penciptaan..
    terima kasiih

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut sepemahaman saya, ilmu tentang pencipta adalah kajian ilmu yang memberikan kita pengetahuan agar kita bisa mengenal Sang pencipta, sehingga kita bisa beriman kepada -Nya. Ilmu itu menyangkup ttg Sang kholiq dan makhluk-Nya.
      Adanya perbedaan pendapt antara kaum orientalis dan Islam adalah sebagian dari kaum Orientalis hanya menggunakan akal saja dalam berfikir, mereka tidak mempercayai adanya wahyu. Namun tidak semua kaum orientalis itu bertentangan dg Islam, ada sebagian kaum Orientalis yang sepaham dg Islam.

      Hapus