MAKALAH
MANAJEMEN KELAS
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas:
Mata Kuliah: Strategi Belajar
Mengajar
Dosen Pengampu: Ghufron Dimyati,
M. S. I
Disusun
oleh:
1.
Heri (2022111036)
2.
Imam Agus Prasetyo (2022111046)
3.
Erlin Vitaningrum (2022111087)
4.
Erna Widiyawati (2022110064)
Kelas A
Kelompok 7
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Kelas merupakan tempat yang ditempati oleh sekelompok manusia
dengan berbagai latar belakang, karakter, kepribadian, tingkah laku, dan emosi.
Oleh karena itu, dalam upaya mengelolanya diperlukan upaya untuk memepermudah
dalam pengelolaan tersebut dengan manajemen.
Masalah
utama dalam upaya mengelola kelas adalah siswa itu sendiri. Bagaimana caranya
untuk meningkatkan dan mempertahankan gairah siswa dalam belajar baik secara
berkelompok maupun secara indivisual. Guru berperan sebagai pengelola aktivitas
yang bekerja berdasar sebagai pengelola
aktivitas yang bekerja berdasarkan pendekatan manajemen kelas yang digunakan.
Selain sebagai pengelola aktivitas, guru juga mempunyai peran penting dalam
menciptakan pembelajaran yang efektif dan menarik. Artinya guru bukan hanya
sebagai seorang yang memberikan pengajaran namun juga dalam pengelolaan kelas.
Kegagalan
seorang guru dalam mencapai tujuan pembelajaran salah satunya dapat dilihat
dari ketidakmampuan guru mengelola kelas, misalnya prestasi belajar murid
rendah, baik secara afektif maupun akademiknya. Pengelolaan
kelas bukanlah masalah yang berdiri sendiri, melainkan karena beberapa faktor.
Disinilah perlunya pengelolaan sebagai salah satu jalan untuk meningkatkan
kegairahan murid dalam pembelajaran baik secara individu maupun kelompok.
Pada makalah ini, penyusun akan membahasa
tentang Manajemen Kelas. Melalui makalah ini, penyusun berharap agar
kita dapat memahami dan memiliki wawasan tentang pengelolaan kelas.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
yang dimaksud manajemen kelas ?
2.
Apa
sajakah tujuan dan fungsi manajemen kelas ?
3.
Apa
sajakah aspek-aspek manajemen kelas ?
4.
Apa sajakah
masalah-masalah yang ada dalam manajemen kelas ?
5.
Apa
sajakah tugas guru dalam manajemen kelas ?
6.
Apa
sajakah prinsip-prinsip manajemen ?
7.
Apa
sajakah pendekatan dalam manajemen kelas ?
8.
Bagaimanakah
manajemen kelas yang efektif ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian,
Tujuan dan Fungsi Manajemen Kelas
Secara
etimologi manajemen kelas berasal dari dua kata yaitu manajemen dan kelas, yang
berarti pengaturan ruang kelas.[1]
Manajemen menurut bahasa (bahasa inggris), berasal dari kata management yang
artinya mengatur atau mengelola.[2]
Manajemen merupakan proses, terdiri atas kegiatan-kegiatan dalam upaya mencapai
tujuan kerjasama secara efisien dan efektif.[3]
Sedangkan kelas menurut Oemar Hamalik (1987:311) adalah suatu kelompok orang yang
melakukan kegiatan belajar bersama, yang mendapat pengajaran dari guru.[4]
Sedangkan
menurut istilah, manajemen kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh
penanggungjawab kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar dapat dicapai
suatu kondisi yang optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti
yang diharapkan.
Adapun tujuan dari manajemen kelas secara umum adalah penyediaan
fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial,
emosional, dan intelektual dalam kelas. Fungsi manajemen kelas dalam proses
belajar mengajar sangat mendasar sekali karena kegiatan guru dalam mengelola
kelas meliputi:
a.
Mengelola
tingkah laku siswa dalam kelas.
b.
Menciptakan
iklim sosio emosional.
c.
Mengelola
proses kelompok.
Secara umum fungsi manajemen kelas ditinjau dari analisis problem
adalah:
a.
Memberi
dan melengkapi fasilitas untuk segala macam tugas.
b.
Memelihara
agar tugas-tugas itu dapat berjalan dengan lancar.
Fungsi
tersebut dapat dijabarkan beberapa tugas yang harus dilakukan guru dalam kegiatan
manajemen kelas, yaitu:
a.
Membantu
kelompok dalam membagi tugas.
b.
Membantu
pembentukan kelompok.
c.
Membantu
kerjasama dalam menemukan tujuan-tujuan organisasi.
d.
Membantu
individu agar dapat bekerjasama dalam kelompok atau kelas.
e.
Membantu
prosedur kerja.
f.
Mengubah
kondisi kelas.
B.
Aspek-Aspek
Manajemen Kelas
Menurut
Oemar Malik ada 7 aspek yang memiliki fungsi berbeda dalam proses belajar
mengajar, tetapi merupakan satu kesatuan bulat, yaitu:
a.
Aspek
tujuan instruksional.
b.
Aspek
mata pelajaran.
c.
Aspek
metode dan strategi pembelajaran.
d.
Aspek
ketenagaan, meliputi aspek siswa, waktu, tempat, perlengkapan.
e.
Aspek
media instruksional.
f.
Aspek
penilaian.
g.
Aspek
penunjang fasilitas.
C.
Masalah-masalah
dalam Manajemen Kelas
Gagalnya
seorang guru mencapai tujuan pangajaran sejalan dengan ketidakmampuan guru
dalam mengelola kelas. Indikator dari kegagalan itu adalah prestasi belajar
siswa rendah, tidak sesuai dengan standar atau batas ukuran yang telah
ditentukan. Keanekamacaman masalah masalah perilaku siswa itu bisa menimbulkan
beberapa masalah dalam menajemen kelas diantaranya adalah:
a.
Kurangnya
kesatuan, dengan adanya kelompok-kelompok, dan bertentangan jenis kelamin.
b.
Tidak
ada standar perilaku dalam bekerja kelompok, misalnya ribut, dan
bercakap-cakap.
c.
Reaksi
negatif terhadap anggota kelompok, misalnya bermusuhan dan merendahkan.
d.
Moral
rendah, permusuhan, agresif, misalnya dalam lembaga dengan alat-alat belajar
kurang, kekurangan uang.
Ada
juga yang berpendapat bahwa, masalah menajemen kelas dikelompokkan menjadi dua
kategori, yaitu:
a.
Masalah
individu
b.
Masalah
kelompok
Dari
dua kategori tersebut terdapat perbedaan dalam tekanan. Pengelolaan kelas akan
efektif apabila gurunya dapat mengidentifikasinya dengan tepat pada masalah
yang sedang dihadapi, sehingga pada gilirannya guru dapat memilih strategi
penanggulangan yang tepat pula.
Dayla
memandang masalah menajemen kelas ini ada lima kategori yaitu:
a. Berdemensi banyak (multidimensionality)
- Tugas akademik
- Tugas penunjangan
b. Serentak
(simultaneity): Pekerjaan harus dilakukan dalam waktu yang hampir sama
misalnya: dalam diskusi, guru tidak hanya mendengarkan tetapi mengarahkan
pikirannya serta memantau siswa sehingga kegiatan belajar berjalan afektif.
c.
Segera
(immediacy) terjadi interaksi antara guru dengan siswa terjadi suatu
hubungan timbal balik begitu cepat.
d.
Iklim
kelas yang tidak bisa diramalkan terlebih dahulu.
D.
Tugas
Guru dalam Menajemen Kelas
1.
Pengaturan
atau pengkondisian fisik
Pengkondisian
kelas merujuk pada pengetahuan dimana pada sebuah perilaku yang semula mengikuti
sebuah peristiwa diminta untuk mengikuti peristiwa lain yang berbeda.
Pengkondisian meliputi:
a. Ruang tempat berlangsungnya proses belajar mengajar.
b. Pengaturan tempat duduk.
c. Ventilasi dan pengaturan cahaya.
d. Pengaturan penyimpanan barang.
Hal
yang harus diperhatikan dalam pengaturan ruang kelas, yaitu:
a. Ruang kelas harus memenuhi persyaratan
-
Ukuran
ruang kelas 8x7 m.
-
Dapat
memberikan kebebasan gerak.
-
Cukup
cahaya dan sirkulasi udara.
-
Pengaturan
parabot agar memungkinkan guru dan siswa dapat bergerak leluasa.[5]
-
Bentuk
serta ukuran bangku dan meja siswa.
-
Jumlah
anak didik dalam kelas.[6]
b. Penataan keindahan dan kebersihan kelas
-
Hiasan
dinding.
-
Penempatan
lemari: untuk buku di depan dan alat-alat peraga di belakang.
-
Pemeliharaan
kebersihan: siswa bergiliran membersihkan kelas, guru memeriksa kebersihan dan
ketertiban kelas.
2.
Pengaturan
peserta didik
Kegiatan
interaksi edukatif dengan pendekatan kelompok menghendaki peninjauan pada aspek
perbedaan individual anak didik:
a.
Postur
tubuh anak yang tinggi sebaiknya ditempatkan dibelakang.
b.
Anak
didik yang mengalami gangguan penglihatan/pendengaran sebaiknya ditempatkan
didepan.
c.
Anak
didik yang cerdas sebaiknya digabung dengan anak yang kurang cerdas.
Dalam pengaturan anak didik ini ada dua macam yaitu :
a.
Pembentukan
organisasi: merupakan langkah awal melatih dan membina anak didik dalam hal
berorganisasi.
b.
Pengelompokan
anak didik: pengelompokkan ini ada bermacam-macam, dari yang sederhana sampai
kekompeks.
E.
Prinsip-prinsip
Manajemen Kelas
Secara
umum faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas ada dua yaitu:
a.
Faktor
intern (emosi,pikiran dan perilaku).
b.
Faktor
ektern (lingkungan).
Manejemen
kelas dapat mempergunakan prinsip-prinsip anatara lain:
1.
Hangat
dan antusias.
2.
Tantangan.
3.
Berkvariasi.
4.
Keluwesan.
5.
Penekanan
pada hal-hal positif.
6.
Penanaman
disiplin diri.
7.
Tujuan
akhirnya anak didik dapat mengembangkan disiplin sendiri.
F.
Pendekatan
dalam Manajemen Kelas
Lahirnya
interaksi yang optimal tentu saja bergantung dari pendekatan yang guru lakukan
dalam rangka menejemen kelas. Berbagai pendekatan itu antara lain:
a.
Pendekatan
kekuasaan
Guru menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin dalam kelas.
b.
Pendekatan
ancaman
Dalam mengontrol tingkah laku anak didik dilakukan dengan cara
memberikan ancaman.
c.
Pendekatan
kebebasan
Guru mengusahakan semaksimal mungkin kebebasan anak.
d.
Pendekatan
resep
Dengan memberikan satu daftar yang menggambarkan apa yang harus
dilakukan atau sebaliknya.
e.
Pendekatan
pengajaran
Dalam suatu perencanaan dan pelaksanaan akan mencegah munculnya
masalah tingkah laku dan cara menyelesaikannya.
f.
Pendekatan
perubahan tingkah laku
o
Semua
tingkah laku yang baik/buruk merupakan hasil proses belajar.
o
Terjadi
proses psikologi yang fundamental yang dapat digunakan untuk menjelaskan
terjadinya proses belajar.
g.
Pendekatan
iklim sosio emosianal
Di dasarkan atas suasana perasaan dan suasana sosial di dalam kelas
sebagai sekelompok individu cenderung pada pandangan psikologi klinis dan
konseling.
h.
Pendekatan
proses kelompok
Di dasarkan pada psikologi sosial dan dinamika kelompok.
i.
Eclectic
approach
Menekankan pada potensi, kreativitas, dan inisiatif guru dalam
memilih pendekatan.
j.
Pendekatan
umum terhadap desiplin
Para ahli pendidikan secara khusus mengatakan beberapa kombinasi
teknik, dengan penekanan yang merefleksikan keyakinan filosofis diantaranya:
a.
Humanisme
Sikap ini menyakinkan keyakinan dalam rasionalitas para siswa serta
kesediaan mereka untuk memperbaiki perilaku mereka sendiri dan mengatasi
masalah mereka sendiri.
b.
Negoisasi
Sikap ini mengharapkan para siswa untuk bertanggung jawab terhadap
perilaku buruk mereka dan bertanggung jawab untuk memperbaikinya disini guru
bertugas untuk memodifikasi dan mengarahkan siswa dengan cara-cara tertentu.
c.
Motisivasi
prilaku
Motisivasi prilaku merupakan aplikasi dari prinsip-prinsip teori
perilaku yang menekankan pada pentingnya konsekoinsi positif dan negatif dalam
mengendalikan prilaku, guru disini bertugas untuk memanfaatkan semua strategi
pendesiplinan.
G.
Manajemen
kelas yang efektif
Mempersiapkan
manejemen kelas yang efektif itu dapat di organisasikan tiga topik utama:
1.
Menetapkan
aturan dan prosedur.
Kelas
membutuhkan aturan dan prosedur untuk mengatur kegiatan penting. Aturan adalah
peryataan yang menyebutkan apa yang diharapkan untuk dilakukan. Sedangkan
prosedur adalah cara untuk menyelesaikan pekerjaan lainnya, biasanya dibentuk
dalam tulisan.
2.
Menjaga
aturan dan prosedur
Pengelolaan
kelas yang afektif pada umumnya hanya menetapkan beberapa aturan saja,
mengajarkannya dengan cermat dan menjadikannya sesuatu yang rutin secara
konsisten.
3.
Menjaga
konsistensi
Pengelolaan
kelas yang efektif merencanakan dan melaksanakan prosedur yang membantu agar
segala sesuatunya dapat dimulai dengan cepat dengan pasti.
Menejemen
preventif yang secara keseluruhan dibuat
oleh guru sebagai berikut:
a.
Komunikasi
dengan jelas tugas-tugas dan persyaratan untuk menyelesaikannya.
b.
Bagaimana
cara kerja prosedur untuk memantau pekerjaan siswa.
c.
Konsisten
dalam memeriksa pekerjaan yang telah selesai dikerjakan.
d.
Memberikan
umpan balik yang tepat pada hasil pekerjaan siswa.[7]
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Dari
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen kelas adalah suatu usaha yang
dilakukan oleh penanggungjawab kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar
dapat dicapai suatu kondisi yang optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan
belajar seperti yang diharapkan. Adapun tujuan dari manajemen kelas secara umum
adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam
lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fungsi manajemen
kelas dalam proses belajar mengajar sangat mendasar sekali karena kegiatan guru
dalam mengelola kelas meliputi: (a) Mengelola tingkah laku siswa dalam kelas,
(b) Menciptakan iklim sosio emosional, (c) Mengelola proses kelompok.
Keanekamacaman
masalah masalah perilaku siswa itu bisa menimbulkan beberapa masalah dalam
menajemen kelas diantaranya adalah: (a) Kurangnya kesatuan, dengan adanya
kelompok-kelompok, dan bertentangan jenis kelamin, (b) Tidak ada standar
perilaku dalam bekerja kelompok, misalnya ribut, dan bercakap-cakap, (c) Reaksi
negatif terhadap anggota kelompok, misalnya bermusuhan dan merendahkan.
Lahirnya interaksi yang optimal tentu saja bergantung dari pendekatan yang guru
lakukan dalam rangka menejemen kelas. Berbagai pendekatan itu antara lain: (a)
Pendekatan kekuasaan, (b) Pendekatan ancaman, (c) Pendekatan kebebasan dan
lain-lain. Manejemen kelas yang efektif itu dapat di organisasikan tiga topik
utama: (a) Menetapkan aturan dan prosedur, (b) Menjaga aturan dan prosedur, (c)
Menjaga konsistensi.
B.
Kata
Penutup
Segala puji bagi Allah pemilik mata air cinta yang tiada pernah kering
karena dengan aliran kasih sayangnya pemakalah bisa menyelesaikan makalah ini
dengan sabar dan bahagia.
Dalam penyusunan makalah ini, pemakalah menyadari masih banyak kesalahan
dan kekurangan. Maka dari itu saran dan kritik yang membangun dari pembaca
merupakan modal utama kami untuk meraih tangga kesuksesan. Akhirnya tiada kata
yang paling indah kecuali puji syukur alhamdulillah pada pemilik kasih sayang
sempurna atas berjuta nikmat yang tercurah.
DAFTAR PUSTAKA
Mustakim,
Zaenal. 2011. Strategi & Metode Pembelajaran. Pekalongan: STAIN
Pekalongan Press
Yusuf,
Musfirotun. 2012. Manajemen Pendidikan Sebuah Pengantar. Pekalongan: STAIN Pekalongan Press
Bafadal,
Ibrahim. 2003. Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar. Jakarta: PT
Bumi Aksara
Djamarah,
Syaiful Bahri dkk. 2002. Strategi
Belajar Mengajar I. Jakarta: PT Rineka Cipta
Djamarah,
Syaiful Bahri dkk. 2002. Guru dan Anak didik dalam Interaktif Edukatif. Jakarta:
PT Rineka Cipta
[1] Zaenal Mustakim, Strategi & Metode Pembelajaran, (Pekalongan:
STAIN Pekalongan Press, 2011), hlm. 202
[2] Musfirotun Yusuf, Manajemen Pendidikan Sebuah Pengantar, (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2012), hlm. 1
[3] Ibrahim Bafadal, Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar, (Jakarta:
PT Bumi Aksara, 2003), hlm. 39
[4] Syaiful Bahri Djamarah, dkk,
Strategi Belajar Mengajar I, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002),
hlm. 196
[6] Syaiful Bahri Djamarah, dkk,
Guru dan Anak didik dalam Interaktif Edukatif, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2002), hlm. 174
Tidak ada komentar:
Posting Komentar