"MALAIKAT"
M. Khoirul Ummam
2021214434
Kelas L
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM / JURUSAN
TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PEKALONGAN
2016
KATA
PENGANTAR
Alkhamdulillaahi
Robbil ‘aalamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberi taufiq,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Malaikat”.
Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi Agung Muhammad saw.
Makalah ini dibuat
guna memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah Hadits Tarbawi II. Dalam
makalah ini menjelaskan tentang Malaikat.
Penyusun berharap semoga makalah ini bermanfaat dan dapat dijadikan
pengetahuan mengenai hal tersebut.
Kami
menyadari bahwa makalah kami ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal
sampai akhir. Semoga Allah SWT selalu meridhai segala usaha kita. Amin.
Pekalongan, 17 Maret 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Malaikat merupakan salah satu makhluk ghaib yang diciptakan Allah
Ta’ala dari nur (cahaya). Makhluk ini menempati derajat tertinggi diantara jin
dan manusia. Namun manusia bisa mengalahkan derajat malaikat jikalau manusia
itu bertaqwa kepada Allah SWT. Berbeda dengan jin dan manusia, malaikat hanya
patuh kepada Allah SWT. dia tidak memiliki yang namanya nafsu. Inilah yang
menyebabkan malaikat bisa terkalahkan derajatnya oleh orang-orang yang bertaqwa
kepada Allah Ta’ala. Karena manusia mempunyai nafsu, jadi kalau sampai dia benar-benar
bertaqwa berarti dia telah mengekang hawa nafsunya.
Malaikat harus
diimani oleh kaum muslim, karena beriman kepada malaikat termasuk rukun iman
yang kedua. Oleh sebab itu kita harus mengetahui sifat-sifat, keadaan, dan
hal-hal lainnya yang berhubungan dengan malaikat termasuk hal-hal yang membuat
malaikat senang dan membuat malaikat jijik.
Hal-hal yang
membuat malaikat senang diantaranya yaitu mengunjungi majelis-majelis dzikir
atau ilmu. Tidak hanya senang malaikat pun akan mendo’akan dan memintakan
ampunan kepada Allah untuk orang-orang yang berada dalam majelis tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Malaikat
adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT. dari cahaya mereka selalu taat
kepada Allah SWT. dan tidak pernah mendurhakai perintah-perintah Allah SWT.
Mereka termasuk makhluk ghoib yaitu makhluk yang tidak dapat diketahui oleh
panca indera.[1]
خُلِقَـت اَلْمَلَائِكَةُ مِنْ نُورٍ وَخُلِقَ اْلجَانُ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍوَخُلِقَ اَدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُم
“Malaikat diciptakan dari cahaya, Jann
diciptakan dari lidah api, sedangkan Adam ’alaihis-salam diciptakan dari bahan
pembentukan bagi kamu”. (HR. Muslim)
“...(mereka) tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim : 6)
“Mereka (malaikat) takut kepada Tuhan mereka yang (berkuasa) atas
mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka).” (QS. An Nahl :
50)[2]
Kata malaikat sendiri para ulama berbeda pendapat. Yang pertama
mengatakan, kata malaikat terambil dari kata alaka, ma’lakah, dan
ma’alik yang berarti utusan (ar-risalah). Dari kata ini kemudian terbentuk
kata al-mala’aik yang berarti utusan Allah. Yang kedua, kata malaikat terambil dari kata la a ka dan
mala’akah yang berarti menyampaikan. Dan yang ketiga mengatakan bahwa
kata malaikat terambil dari kata al-mulk yang berarti kekuasaan
dan penguasaan. Menurut pendapat ini disebut malaikat, karena ia mempunyai
kekuasaan (kemampuan) di atas manusia, seperti kemampuannya dalam berubah
wujud, bergerak cepat dan lainnya.
Meskipun sekilas tampak ada perbedaan dari ketiga pendapat di atas,
namun hakikatnya yang berbeda hanya lafdzi (harfiyah) dan tidak menyangkut
substansinya. Oleh karena itu, ketiganya dapat digabungkan bahwa malaikat
merupakan makhluk Allah yang diutus untuk menyampaikan risalah-Nya dan
diberikan kekuasaan serta kemampuan yang tidak dimiliki oleh makhluk-makhluk
lainnya terutama manusia.[3]
Malaikat tidak
berjenis kelamin. Orang musyrik Arab jahiliyah menganggap bahwa malaikat adalah
anak perempuan Allah, maka Dia menjelaskan kebohongan mereka itu dalam
firman-Nya:
(#qè=yèy_ur sps3Í´¯»n=yJø9$# tûïÏ%©!$# öNèd ß»t6Ïã Ç`»uH÷q§9$# $·W»tRÎ) 4 (#rßÎgx©r& öNßgs)ù=yz 4 Ü=tGõ3çGy öNåkèEy»ygx© tbqè=t«ó¡çur ÇÊÒÈ
19. dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu
adalah hamba-hamba Allah yang Maha Pemurah sebagai orang-orang perempuan.
Apakah mereka menyaksikan penciptaan malaika-malaikat itu? kelak akan
dituliskan persaksian mereka dan mereka akan dimintai pertanggung-jawaban.
Malaikat tidak makan dan minum. Al
Qur’an menceritakan tentang kisah tetamu Nabi Ibrahim as. yang terdiri daripada
malaikat utusan Allah SWT. dalam surat Adz Dzariyat : 24-28
ö@yd y79s?r& ß]Ïym É#ø|Ê tLìÏdºtö/Î) úüÏBtõ3ßJø9$# ÇËÍÈ øÎ) (#qè=yzy Ïmøn=tã (#qä9$s)sù $VJ»n=y ( tA$s% ÖN»n=y ×Pöqs% tbrãs3YB ÇËÎÈ sø#tsù #n<Î) ¾Ï&Î#÷dr& uä!$yÚsù 9@ôfÏèÎ/ &ûüÏJy ÇËÏÈ ÿ¼çmt/§s)sù öNÍkös9Î) tA$s% wr& cqè=ä.ù's? ÇËÐÈ }§y_÷rr'sù öNåk÷]ÏB ZpxÿÅz ( (#qä9$s% w ô#ys? ( çnr㤱o0ur ?N»n=äóÎ/ 5OÎ=tæ ÇËÑÈ
24. Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu
Ibrahim (Yaitu malaikat-malaikat) yang dimuliakan? 25. (ingatlah) ketika mereka
masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: "Salaamun". Ibrahim menjawab:
"Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal." 26. Maka Dia
pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi
gemuk. 27. lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata:
"Silahkan anda makan." 28. (Tetapi mereka tidak mau makan), karena
itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka. mereka berkata: "Janganlah kamu
takut", dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran)
seorang anak yang alim (Ishak).
Malaikat tidak tidur dan tidak
merasa letih dengan tugas yang diamanahkan kepada mereka. Firman Allah SWT.:
¼ã&s!ur `tB Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur 4 ô`tBur ¼çnyZÏã w tbrçÉ9õ3tGó¡o ô`tã ¾ÏmÏ?y$t7Ïã wur tbrçÅ£óstGó¡t ÇÊÒÈ tbqßsÎm7|¡ç @ø©9$# u$pk¨]9$#ur w tbrçäIøÿt ÇËÉÈ
19. dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi. dan
malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk
menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih. 20. mereka selalu bertasbih malam
dan siang tiada henti-hentinya.
Malaikat berada di alam lain, hidup
tanpa bergantung kepada makhluk lain, serta berbeda wujudnya dengan manusia.[4]
Malaikat mempunyai sayap, firman
Allah SWT.:
ßôJptø:$# ¬! ÌÏÛ$sù ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur È@Ïã%y` Ïps3Í´¯»n=yJø9$# ¸xßâ þÍ<'ré& 7pysÏZô_r& 4oY÷V¨B y]»n=èOur yì»t/âur 4 ßÌt Îû È,ù=sø:$# $tB âä!$t±o 4 ¨bÎ) ©!$# 4n?tã Èe@ä. &äóÓx« ÖÏs% ÇÊÈ
1. segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang
menjadikan Malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam
urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat.
Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Malaikat mempunyai bermacam-macam tugas. Mereka tidak mempunyai
syahwat yang dapat memperdayakan dirinya untuk tidak mengingat Allah SWT.
“Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada
henti-hentinya.” (QS. Al
Anbiya : 20)
Diantara tugas para malaikat adalah
mengatur segala urusan, menyampaikan wahyu kepada Nabi dan hamba Allah yang
dikehendaki-Nya, mendo’akan kaum mukminin dan memohonkan ampun, membaca
sholawat bagi Nabi Muhammad saw., bertasbih dan menyembah kepada Allah SWT.,
mencatat amal perbuatan manusia, mencabut nyawa manusia, meniup sangkakala,
menjaga neraka dan menyiksa penghuninya, menjaga surga dan memberi salam
penghuninya.
Ada juga malaikat Harut dan Marut
$£Js9ur öNèduä!$y_ ×Aqßu ô`ÏiB ÏYÏã «!$# ×-Ïd|ÁãB $yJÏj9 öNßgyètB xt6tR ×,Ìsù z`ÏiB tûïÏ%©!$# (#qè?ré& |=»tGÅ3ø9$# |=»tFÅ2 «!$# uä!#uur öNÏdÍqßgàß öNßg¯Rr(x. w cqßJn=ôèt ÇÊÉÊÈ (#qãèt7¨?$#ur $tB (#qè=÷Gs? ßûüÏÜ»u¤±9$# 4n?tã Å7ù=ãB z`»yJøn=ß ( $tBur txÿ2 ß`»yJøn=ß £`Å3»s9ur úüÏÜ»u¤±9$# (#rãxÿx. tbqßJÏk=yèã }¨$¨Y9$# tósÅb¡9$# !$tBur tAÌRé& n?tã Èû÷üx6n=yJø9$# @Î/$t6Î/ |Nrã»yd Vrã»tBur 4 $tBur Èb$yJÏk=yèã ô`ÏB >tnr& 4Ó®Lym Iwqà)t $yJ¯RÎ) ß`øtwU ×poY÷GÏù xsù öàÿõ3s? ( tbqßJ¯=yètGusù $yJßg÷YÏB $tB cqè%Ìhxÿã ¾ÏmÎ/ tû÷üt/ ÏäöyJø9$# ¾ÏmÅ_÷ryur 4 $tBur Nèd tûïÍh!$ÒÎ/ ¾ÏmÎ/ ô`ÏB >ymr& wÎ) ÈbøÎ*Î/ «!$# 4 tbqçH©>yètGtur $tB öNèdàÒt wur öNßgãèxÿZt 4 ôs)s9ur (#qßJÎ=tã Ç`yJs9 çm1utIô©$# $tB ¼çms9 Îû ÍotÅzFy$# ïÆÏB 9,»n=yz 4 [ø©Î6s9ur $tB (#÷rtx© ÿ¾ÏmÎ/ öNßg|¡àÿRr& 4 öqs9 (#qçR$2 cqßJn=ôèt ÇÊÉËÈ
101. dan setelah datang kepada
mereka seorang Rasul dari sisi Allah yang membenarkan apa (Kitab) yang ada pada
mereka, sebahagian dari orang-orang yang diberi kitab (Taurat) melemparkan
kitab Allah ke belakang (punggung)nya, seolah-olah mereka tidak mengetahui
(bahwa itu adalah kitab Allah). 102. dan mereka mengikuti apa[76] yang dibaca
oleh syaitan-syaitan[77] pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan
bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), Padahal Sulaiman tidak kafir (tidak
mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir).
mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua
orang malaikat[78] di negeri Babil Yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak
mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya
Kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka
mempelajari dari kedua Malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat
menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya[79]. dan mereka itu (ahli
sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan
izin Allah. dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat
kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, Sesungguhnya mereka telah meyakini
bahwa Barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, Tiadalah
baginya Keuntungan di akhirat, dan Amat jahatlah perbuatan mereka menjual
dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui. (Al Baqarah 102-103)
[76]
Maksudnya: Kitab-Kitab sihir.
[77]
Syaitan-syaitan itu menyebarkan berita-berita bohong, bahwa Nabi Sulaiman
menyimpan lembaran-lembaran sihir (Ibnu Katsir).
[78]
Para mufassirin berlainan Pendapat tentang yang dimaksud dengan 2 orang
Malaikat itu. ada yang berpendapat, mereka betul-betul Malaikat dan ada pula
yang berpendapat orang yang dipandang saleh seperti Malaikat dan ada pula yang
berpendapat dua orang jahat yang pura-pura saleh seperti malaikat.
[79]
Bermacam-macam sihir yang dikerjakan orang Yahudi, sampai kepada sihir untuk
mencerai-beraikan masyarakat seperti mencerai-beraikan suami isteri.
Ayat
ini turun guna menjelaskan perbedaan sihir dengan mu’jizat. lalu Allah SWT.
mengirimkan malaikat Harut dan Marut untuk mengajarkan ilmu sihir kepada
manusia kala itu, agar manusia memahami apa itu sihir dan apa itu mu’jizat.
Karena setelah wafatnya Nabi Sulaiman as. iblis dan pasukannya menghasud
penduduk dengan mengatakan bahwa Nabi Sulaiman bisanya mempunyai
kekuatan-kekuatan karena belajar sihir dari lembaran-lembaran sihir yang ada di
bawah singgasana Nabi Sulaiman as.
Malaikat
Harut dan Marut diutus bukan mengajarkan pengetahuan sihir, melainkan
memperingatkan mereka, “Sesungguhnya kami hanya merupakan suatu cobaan bagimu. Oleh
sebab itu, janganlah kamu kafir. Jangan tertipu untuk berkhadam kepada jin
dalam mencapai maksudmu”. Maka barangsiapa mempelajari ilmu sihir, dengan
maksud untuk mencapai segala keinginan, atau untuk menyakiti seseorang,
tetaplah ia kafir.[5]
B.
Hadits Pendukung
Malaikat
sangat senang dengan orang-orang yang mau berkumpul dalam suatu majelis, baik
untuk berdzikir maupun untuk mengkaji ilmu. Mereka mendo’akan dan memintakan
ampunan kepada Allah untuk orang-orang yang ada di dalam majelis tersebut.
Sabda Nabi saw.:
وَعَنْهُ وَعَنْ اَبي سَعِيْدٍ رَضِي اللهُ عَنهُمَا
قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ الله صلي الله عليه وسلم لاَ يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُونَ
اللهَ اِلاَّ حَفَّتْهُمُ اْلمَلاَئِكَةُ , وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ,
وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ, وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ. رواه مسلم
Abu
Hurairah dan Abu Sa’id r.a. keduanya berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tiada
suatu kaum yang duduk dalam majelis dzikir kepada Allah pasti dikelilingi
malaikat dan diliputi rahmat Allah dan diturunkan pada mereka ketenangan,
ketentraman dan diingati oleh Allah di depan para malaikat-Nya. (HR. Muslim)
Sikap
Allah sesuai dengan orang yang memperlakukan majelis-majelis dzikir ataupun ilmu.
Diterangkan dalam hadits Nabi saw. Abu Waqid (Alharits) bin Auf r.a. berkata:
ketika Rasulullah saw. di masjid bersama sahabatnya mendadak datang tiga orang,
maka berhenti dua orang dan terus berjalan yang ketiga. Adapun yang satu
melihat ada longgar di tengah majelis, maka duduk di tengah, sedang yang kedua
duduk di ujung majelis, sedang yang ketiga terus berjalan. Dan ketika Nabi saw.
telah selesai memberi nasehat, bersabda: Sukakah saya terangkan kepada kamu
tentang tiga orang itu, adapun yang pertama maka ia mendekat kepada Allah,
memberi tempat baginya, dan yang kedua malu dari Allah, Allah juga menghargai
malunya. Adapun yang ketiga, maka ia berpaling, Allahpun berpaling daripadanya
(mengabaikannya). (HR. Bukhari, Muslim).[6]
C.
Teori Pengembangan
Malaikat
berjumlah sangat banyak, perbandingannya dengan manusia berbanding 90 : 1. Rasulullah
saw. bersabda:
“Sesungguhnya
Allah menciptakan para Malaikat, jin dan manusia dalam sepuluh bagian. Sembilan
bagian adalah para Malaikat, sedangkan satu bagian adalah jin dan manusia.
Kemudian, Allah menjadikan yang satu bagian ini dalam sepuluh bagian pula. Sembilan
bagian adalah jin, sedangkan satu bagian lagi manusia”.[7]
Malaikat adalah suci dan ma’shum (terpelihara dari dosa). Mereka
tidak pernah mendurhakai perintah-perintah Allah. Bahkan mereka selalu patuh
dan mengikuti perintah-Nya. Mereka bertabiat gemar beribadah, patuh dan taat
kepada Allah Ta’ala.[8]
Selain tugas-tugas malaikat yang telah disebutkan di
atas malaikat juga
Makhluk Malaikat mempunyai kekuasaan mutlak, tanpa
batas, di dalam lingkungan makhluk. Hal ini dibuktikan dengan memindahkan
sesuatu yang dikehendaki secara tiba-tiba ada dihadapan anda. Seperti dalam
Firman Allah SWT. :
tA$s% ×MÌøÿÏã z`ÏiB Çd`Éfø9$# O$tRr& y7Ï?#uä ¾ÏmÎ/ @ö6s% br& tPqà)s? `ÏB y7ÏB$s)¨B ( ÎoTÎ)ur Ïmøn=tã ;Èqs)s9 ×ûüÏBr& ÇÌÒÈ tA$s% Ï%©!$# ¼çnyZÏã ÒOù=Ïæ z`ÏiB É=»tGÅ3ø9$# O$tRr& y7Ï?#uä ¾ÏmÎ/ @ö6s% br& £s?öt y7øs9Î) y7èùösÛ 4
39.
berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang kepadamu
dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu;
Sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya". 40.
berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab[1097]: "Aku akan
membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip....”
[1097]
Al kitab di sini Maksudnya: ialah kitab yang diturunkan sebelum Nabi Sulaiman
ialah Taurat dan Zabur.
Makhluk ini dengan izin Allah, dapat menggulung dan
meluluhlantakkan bumi dalam sekejap mata saja.[9]
Jika tidak karena kekuasaan
Allah yang menjadikan para Malaikat pemelihara (hafadhah) bagi anak-anak Adam
untuk mencegah mereka dari kejahatan setan, niscaya musnahlah mereka disambar
setan baik di darat, laut maupun udara.[10]
Selain mendo’akan orang-orang yang berkumpul dalam majelis dzikir,
malaikat juga mendo’akan orang-orang selain itu, diantaranya:
1.
Orang
yang selalu mengajarkan kebaikan kepada sesama manusia.
2.
Orang
yang menunggu shalat berjamaah.
3.
Orang-orang
yang shalat di shaf pertama.
4.
Orang-orang
yang merapatkan shaf ketika sedang shalat.
5.
Orang-orang
yang bangun pada waktu menjelang subuh.
6.
Orang-orang
yang bershalawat kepada Nabi Muhamad saw.
7.
Orang-orang
yang menjenguk orang sakit.
Disamping menyukai dan mendo’akan orang-orang yang disebutkan
diatas. Dalam hadits shahih dikatakan, bahwa malaikat merasa jijik dan tidak
suka terhadap apa yang oleh manusia sendiri tidak disukai, misalnya kotoran,
tidak rapih, acak-acakan, dan semua makanan atau tempat yang menimbulkan bau
tidak sedap, seperti bawang merah, putih, pete, atau bekas kencing yang belum
disiram, kotoran-kotoran hewan yang menimbulkan bau tidak sedap juga yang
lainnya. Perhatikan dalam hadits yang artinya:
Rasulullah Saw bersabda: "Barang siapa yang memakan bawang
putih, bawang merah, bawang kucai, maka janganlah mendekati masjid kami, karena
sesungguhnya malaikat merasa jijik terhadap apa yang dipandang jijik oleh
keturunan Adam", (HR. Bukhari Muslim).[11]
Malaikat juga enggan masuk ke rumah-rumah yang di dalamnya ada
anjing, patung, lonceng, memutar lagu, tidak pernah disebut Asma Allah, orang
yang membuka aurat, orang yang sedang junub, orang yang penuh kedurhakaan
dengan orang tuanya, orang yang terus menerus durhaka, orang yang melakukan
dosa besar, orang-orang yang suka dengan mantera-mantera dan hal syirik, orang
yang mempunyai sajian berhala, orang yang melakukan perjudian, orang yang suka
berfoya-foya dan boros, orang yang meminum khamr, orang yang mementingkan hawa
nafsu, orang yang tidak menjaga silaturahim, orang yang makan riba, orang yang
tamak, orang yang makan harta anak yatim, orang yang suka mencaci maki.
D.
Aplikasi Hadits dalam Kehidupan
Majelis-majelis
zikir adalah majelis-majelis tempat beribadah yang mencakup zikir kepada Allah
SWT dengan berbagai macam zikir, yaitu berupa tasbih, takbir, dan sebagainya,
membaca kitab Allah, serta berdo’a memohon kebaikan dunia dan akhirat.
Sesungguhnya semua itu dalam rangka taat kepada Allah SWT. Dalam majelis
tersebut para malaikat hadir dan mengelilingi orang-orang yang berada dalam majelis
dengan jumlah yang banyak sekali hingga kumpulan mereka sampai memenuhi langit
pertama karena gembira dengan mereka yang sedang berzikir di dalam majelis
tersebut. Menurut para Ulama, mereka adalah para malaikat tambahan dari para
malaikat penjaga dan lainnya yang ditugaskan kepada para makhluk, tidak ada
tugas lain bagi mereka kecuali untuk kelompok-kelompok zikir.
Lafaz yang diketengahkan oleh Imam Muslim bahwa apabila
orang-orang yang berzikir bubar dari majelisnya, para malaikat naik ke langit,
lalu Allah bertanya kepada mereka, padahal Dia lebih mengetahui dari mereka, “Dari
manakah kalian?” para malaikat menjawab, “Kami dari sekumpulan
hamba-hamba-Mu di bumi yang bertasbih kepada-Mu dan membesarkan-Mu.” “Mereka
memohon ampunan kepada-Mu.” Allah berfirman, “Sesungguhnya Aku telah
mengampuni mereka dan Aku memberikan kepada mereka apa yang mereka minta serta
Aku beri mereka perlindungan dari hal-hal yang mereka meminta perlindungan
(kepada-Ku) darinya.” “Wahai Rabb-ku,
diantara mereka terdapat si Fulan, seorang hamba yang banyak berdosa.
Sesungguhnya ia hanya lewat, lalu ikut bergabung bersama mereka.” Allah
berfirman, “Akupun mengampuninya, mereka
adalah kaum yang membuat bahagia orang yang mau duduk bersama mereka.” Sekalipun
hal itu dilakukannya hanya sekali, jika memang Allah telah menghendaki hal
tersebut, Allah akan senantiasa memberikan ampunan kepada orang-orang yang
menghadiri majlis orang-orang yang berzikir sekalipun kedatangannya ke tempat
tersebut untuk kepentingan pribadi, bukan berniat untuk berzikir bersama-sama
dengan mereka. Karena hanya dengan menghadiri majlis zikir sebenarnya bisa
menghidupkan hati yang mati. Oleh karena itulah, hati orang yang datang ke
majlis zikir akan ikut hidup sekalipun kedatangannya itu tidak untuk berzikir.
Dengan kata lain, orang yang hidup bersama mereka ikut berbahagia berkat mereka.
E. Nilai
Tarbawi
1. Beriman kepada malaikat itu wajib,
karena termasuk rukun iman yang enam.
2. Beriman kepada malaikat meluaskan
pengetahuan manusia.
3. Beriman kepada malaikat mengingatkan
kita bahwa pelaku kemaksiatan di alam semesta ini hanyalah minoritas saja.
Karena perbandingan jumlah malaikat dengan makhluk lain yang berpeluang berbuat
maksiat sangat jauh sekali.
4. Akan selalu yakin dengan
perlindungan Allah, karena Allah mengutus para malaikat untuk menjaga kita.
5. selalu hati-hati dan menjauhi
maksiat, karena kita mengimani bahwa ada malaikat yang ditugaskan untuk
mencatat amal kita.
6. Memotivasi diri untuk bergabung
dengan perkumpulan-perkumpulan yang di dalamnya dilakukan dzikrullah.
BAB III
PENUTUP
Malaikat sama dengan kita, yaitu sama-sama makhluk yang
diciptakan Allah SWT. namun malaikat terbuat dari cahaya yang tidak bisa
dilihat oleh mata telanjang kecuali oleh para Rasul, Nabi, atau orang-orang
yang diberi izin oleh Allah SWT. Wujud malaikat berbeda dengan manusia, mereka
ada yang mempunyai sayap ada yang dua, tiga, empat, dan ada yang lebih banyak
dari itu. Malaikat tidak dibekali nafsu oleh Allah SWT. sehingga mereka sangat
patuh dan taat kepada Allah SWT. tanpa merasa bosan dan lelah, dan mereka pun
tidak berjenis kelamin.
Malaikat juga diberi kekuatan lebih oleh Allah untuk menjaga
manusia, menghancurkan bumi, dan hal-hal lain
yang sekiranya jin dan manusia tidak diberi kemampuan untuk itu.
Malaikat mempunyai tanggung jawab kepada Allah sama seperti
jin dan manusia. Tugas-tugas malaikat diantaranya menyampaikan wahyu yang
dilakukan malaikat Jibril, mengatur rezeki yang dilakukan oleh malaikat Mikail,
mencabut nyawa yang dikerjakan oleh malaikat Izro’il, mencatat amal manusia
yang ditugaskan kepada malaikat Raqib Atid, menanyakan pertanyaan di alam kubur
oleh malaikat Munkar Nakir, meniup sangkakala yang dilakukan oleh malaikat
Isrofil, menjaga syurga yaitu malaikat Ridwan, dan yang menjaga neraka adalah
malaikat Malik.
Selain yang disebut diatas masih banyak malaikat-malaikat
Allah SWT. dengan tugasnya masing-masing. Malaikat yang mendo’akan perkumpulan
majelis dzikir, malaikat hafadzah malaikat yang menjaga anak-anak adam,
malaikat Harut Marut dan masih banyak lagi sehingga penulis tidak bisa
menyebutkannya karena terbatasnya pengetahuan penulis. Wallahu a’lam bish
showab.
DAFTAR
PUSTAKA
Husain, Sayyid Abdullah. 1985.
Menyingkap Kehidupan, Jin, Syetan Dan Manusia . Bandung: Husaini Bandung.
Prihadi, Endra K. 2004. Makhluk Halus Dalam Fenomena Kemusyrikan.
Jakarta: Salemba Diniyah
Yahya, Imam Abu Zakaria bin Syaraf Annawawy. Riyaadhus Shalihin.
diterjemahkan oleh H. Salim Bahreisj. 1987dengan judul Tarjamah Riadhus
Shalihin II. Bandung: PT Al Ma’arif
Darusmanwiati, Aep Saepulloh. 2005. Buku Pintar Alam Gaib Seri I
(Alam Malaikat) Menurut Petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah. www.indonesiaschool.org: Copyright Aep Saepulloh.
Profil
Nama :
Muhammad Khoirul Ummam
Jurusan : Tarbiyah
Prodi : Pendidikan
Agama Islam (PAI)
Semester : 4 (Empat)
Kelas : L
Riwayat Pendidikan :
1.
RA
Masyitoh Krapyak TIDAK LULUS
2.
MI
Nurul Islam Krapyak 2006
3.
MTs
Nurul Islam Krapyak 2009
4.
SMA
Al-Irsyad Pekalongan (IPA) 2012
5.
STAIN
Pekalongan BELUM
LULUS
“TIRULAH IKAN YANG DI LAUT, WALAUPUN AIRNYA ASIN NAMUN IKANNYA
TIDAK ASIN”
Hadits 29
: Makhluk Metafisik: Malaikat
-29
عن أبي هريرة عن النبي صلى الله عليه وسلم قال} :
إن لله تبارك وتعالى ملا ئكة سيارة
فضلا يتتبعون مجالس الذكر فإذا وجدوا مجلسا فيه ذكرقعدوا معهم وحف بعضهم بعضا
بأجنحتهم حتى يملئوا ما بينهم وبين السماء الدنيا فإذا تفرقوا عرجوا وصعدوا إلى السماء قال
فيسألهم الله عز و جل وهو أعلم بهم من أين جئتم فيقولون جئنا من عند عباد لك فى
الأرض يسبحونك ويكبرونك ويهللونك ويحمدونك ويسئلونك. قال وما ذا يسألونى قالوا
يسألونك جنتك قال وهل رأوا جنتى قالوا لا أي رب قال فكيف لو رأوا جنتي قالوا
ويستجيرونك قال مم يستجيرونني قالوا من نارك يارب قال وهل رأوا ناري قالوا لا قال فكيف
لو رأوا ناري قالوا ويستغفرونك قال فيقول قدغفرت لهم فأعطيتهم ما سألوا وأجرتهم مما
استجاروا قال فيقولون رب فيهم فلان عبد خطاء إنما مر فجلس معهم قال فيقول وله غقرت
هم القوم لا يشقى بهم جليسهم ) .{رواه مسلم فى الصحيح، كتاب الذكر والدعاء والتوبة
والإستغفار، باب فضل مجالس الذكر(
Diriwayatkan
dari Abu Hurairah ra, daru nabi SAW : beliau bersabda, “sesungguhnya Allah
Tabaraka
wata’ala mempunyai malaikat-malaikat yang bertugas berkeliling mencari
majelismajelis
zikir.
Apabila mereka telah mendapatkan suatu majlis zikir, malaikat-malaikat duduk
bersama
mereka dan menaungi sama lainya dengan sayap- sayap mereka sampai memenuhi
ruang
antara
mereka dengan langit dunia ini. Setelah majelis itu bubar, malaikat-malaikat
itu kembali lagi
naik
keatas langit.”Sabda beliau,’’lalu Allah bertanya kepada malaikat-malaikat itu,
sedangkan
Dia
lebih mengetahui dari pada mereka, ‘Dari manakah kalian datang?’ mereka
menjawab, ‘kami
datang
dari majelis hamba-hamba Engkau dibumi, yang bertasbih, bertakbir, bertahlil,
bertahmid,dan
memohon kepada Engkau. Tanya Allah, ‘Mereka memohon apa kepada-Ku?’ Jawab
malaikat,
‘Mereka memohon surga kepada Engkau.’ Tanya Allah, ‘Apakah mereka telah melihat
surga-Ku?’
Jawab malaikat, ‘Belum, wahai Tuhanku.’ Allah berfirman, ‘Bagaimanakah kiranya
kalau
mereka telah surga-Ku?’ Malaikat itu berkata lagi, ‘Mereka memohon perlindungan
kepada
Engkau.’Tanya
Allah, ’Dari apakah mereka memohon perlindungan kepada-Ku?’ Jawab mereka,
‘Mereka
memohon perlindungan-Mu dari api neraka-Mu wahai Tuhanku, ‘Tanya Allah, ’Apakah
mereka
telah melihat api neraka-Ku?’ Jawab malaikat, ’Belum. ’Tanya Allah,
’Bagaimanakah
kiranya
kalau mereka telah melihat api neraka-Ku?’ Malaikat itu berkata lagi, ’Mereka
juga
memohon
ampunan kepada Engkau.’ Firman Allah, ’Aku telah mengampuni mereka, Aku telah
memberi
mereka apa yang mereka minta, dan Aku telah melindungi mereka dari api neraka,”
Sabda
beliau,”
Kemudian malaikat-malaikat berkata, ‘Wahai Tuhanku, didalam majelis itu ada si
fulan,
yaitu
seorang hamba yang penuh dosa. Dia hanya lewat, lalu bertemu dengan majelis
dzikir itu,
kemudian
dia duduk bersama mereka.” Sabda beliau, “Lalu Allah berfirman,’Aku telah
mengampuni
dosanya, mereka adalah orang-orang yang teman duduk mereka itu tidak akan ada
yang
celaka.” (HR. Muslim)
[1] Endra K.
Prihadi, Makhluk Halus Dalam Fenomena Kemusyrikan, (Jakarta: Salemba
Diniyah, 2004), hlm. 50
[2] Ibid.,
hlm 50
[3] Aep
Saepulloh Darusmanwiati, Buku Pintar Alam Gaib Seri I (Alam Malaikat)
Menurut Petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah, (www.indonesiaschool.org:
Copyright Aep Saepulloh), hlm. 1-2
[4] Ebook
Tarbiyah.com, Iman Kepada Perkara-Perkara Ghaib, hlm. 11-14
[5] Sayyid Abdullah Husain, Menyingkap Kehidupan, Jin,
Syetan Dan Manusia (Bandung: Husaini Bandung, 1985), hlm. 167-170
[6] Imam Abu
Zakaria Yahya bin Syaraf Annawawy, Riyaadhus Shalihin, diterjemahkan
oleh H. Salim Bahreisj dengan judul Tarjamah Riadhus Shalihin II,
(Bandung: PT Al Ma’arif, 1987), hlm. 357-358
[8] Ibid.,
hlm. 28
[9] Ibid.,
hlm. 196
[10] Ibid.,
hlm. 102
[11] Aep
Saepulloh Darusmanwiati, Buku Pintar Alam Gaib Seri I (Alam Malaikat)
Menurut Petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah, (www.indonesiaschool.org:
Copyright Aep Saepulloh), hlm. 20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar