Makalah
PENGERTIAN AHLAK/ILMU AHLAK, NORMA DAN
ISTILAH-ISTILAH
LAIN YANG BERSANGKUTAN
Disusun
guna memenuhi tugas:
Mata
Kuliah : ILMU AHLAK
Dosen
Pengampu : MUHAMMAD HUFRON, M.S.I
Kelas : E
Disusun oleh :
1.
Nur Khikmah (2021114228)
2. Imam Ghozali (2021114229)
3. Nur Azmi Arifiani (2021114230)
4. Lutfa Nur Atikoh (2021114231)
TARBIYAH PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
PEKALONGAN
2014
KATA PENGANTAR
Bissmillahirrahmanirrahim.
Assalaamu`alaikum, Wr, Wb.
Assalaamu`alaikum, Wr, Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT,
milik Allah semata, Pencipta langit dan bumi, pembuat gelap dan terang, karena
limpahan rahmat, karunia, dan hidayah- Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini.dan tidak lupa kami khaturkan salawat dan
salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.
Adapun masalah
yang kami angkat dalam makalah ini yaitu yang berkaitan dengan Pengertian Ahlak/Ilmu Ahlak,Norma dan
Istilah-Istilah yang bersangkutan.
Meskipun dalam penyusunannya masih terdapat kekurangan,
kami mengharapkan kritik dan saran positif dari pihak pembaca guna menambah
pengetahuan dan wawasan kami tentang Pengertian Ahlak/Ilmu Ahlak,Norma dan
Istilah-Istilah yang bersangkutan.
Pekalongan , 15 September 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGATAR ...................................................................................... i
DAFTAR
ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar
Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Rumusan
Masalah.................................................................... 1
C. Metode
Pemecahan Masalah................................................... 1
Metode
Penulisan.......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................... 2
A. .Pengertian
Etika..................................................................... 2
B. Pengertian
Ahlak dan Ilmu Ahlak........................................... 3
C. Aturan-Aturan/Norma-Norma
Dalam Etika............................ 4
D. Istilah-Istilah
Lain Yang Bersangkutan................................... 5
BAB
III PENUTUP.................................................................................... 7
A. Kesimpulan...............................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 8
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kata
kata seperti “ETIKA”,”ETIS”,dan “MORAL”tidak terdengar dalam ruang kuliah saja
dan tidak menjadi monopoli kaum cendekiawan. Diluar kalangan intelektual pun
sering disinggung tentang hal-hal seperti itu. Memang benar, dalam obrolan
dipasar atau ditengah penumpang-penumpang opelet kata-kata itu jarang sekali
muncul. Tapi jika kita membuka surat kabar majalah,hampir setiap hari kita
menemui kata-kata tersebut. Berulang kali kita membaca kalimat-kalimat semacam
ini : “Dalam dunia bisnis etika merosot terus “,”Etika dan moral perlu
ditegaskan kembali”,”adalah tidak etis,jika …”,”Di televisi akhir-akhir ini banyak
iklan yang kurang etis “,dan sebagainya. Kita mendengar “moral Pancasila “ dan
“etika pembangunan”. Juga dalam pidato-pidato para pejabat pemerintah kata
”etika” dan “moral”banyak dipergunakan banyak dipergunakan .
pendeknya,kata-kata seperti ini mewarnai kehidupan kita sehari-hari. Dan dapat
ditambah lagi kata-kata ini berfungsi dalam suasana iseng dan remeh,tapi
sebaliknya dalam suatu konteks yang serius dan kadang malah amat prinsipiil.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian etika?
2 .Apa saja pengertian ahlak dan ilmu
ahlak?
3.Bagaimana aturan
–aturan / norma – norma dalam etika?
4 .Apa saja istilah lain yang berkaitan?
B.
Metode pemecahan masalah.
Metode pemecahan masalah yang di
lakukan melalui metode kajian pustaka, yaitu dengan mengunakan beberapa referensi buku. Langkah-langkah
pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan masalah jyang di bahas dengan
melakukan perumusan masalah, melakukan langkah-langkah pengajian masalah,
penentuan tujuan dan sasaran.
C.
Metode Penulisan
Kali ini penulis menggunakan metode kepustakaan. Cara yang digunakan pada
penelitian ini adalah Studi Pustaka. Dalam metode ini penulis membaca buku-buku
yang berkaitan dengan penulisan makalah
ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika.
1. Asal Usul Etika
Etika (etimologi), berasal dari kata Yunani “Ethos” yang
berarti watak kesusilaan atau adat.Idendtik dengan perkataan moral yang berasaa dari kata
Latin “Mos” yang dalam bentuk jamaknya “Mores” yang berarti juga Adat atau cara
hidup.
Etika dan Moral sama artinya,tetapi dalam pemakain sehari
hari ada sedikit perbedaan. Moral dan atau moralitas dipakai untuk perbuatan
yang sedang dinilai, sedangkan etika dipakai untuk mengkaji system nilai-nilai
yang ada.[1]
2. Definisi Etika
Seperti
halnya dengan banyak istilah yang menyangkut konteks ilmiah, istilah “etika”
pun berasal dari bahasa yunani kuno. Kata yunani ethos dalam bentuk
tunggal mempunyai banyak arti : tempat tinggal yang biasa,; padang rumput,
kandang; kebiasaan, adat; akhlak, watak; perasaan,sikap, cara berfikir. dalam
bentuk jamak (ta etha) artinya adalah : adat kebiasaan. Dan arti
terakhir inilah menjadi latar belakang bagi terbentuknya istilah “etika “yang
oleh filsuf yunani besar Aristoteles (384-322 s.M.) sudah dipakai untuk
menunjukan fisafat moral. Jadi jiak kita membatasi diri pada asal-usul kata
ini, maka “ etika “ berarti : ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau
ilmu tentang adat kebiasaan.[2]
Dari definisi etika diatas, dapat segera diketahui bahwa etika berhubungan
dengan emapat hal sebagai berikut, pertama, dilihat dari segi objek
pembahasanya,etika berupaya membahas perbuatan yang dilakukan oleh manusia.
Kedua dilhat dari segi sumbernya, etika bersumber pada mutlak, absolute dan
tidak pula universal. Ia terbatas,tidak berubah, memiliki kekurangan, kelebihan
dan sebaliknya. Selain itu, etika juga bermanfaat berbagai ilmu yang membahas
perilaku manusia seperti ilmu antropologi,psikologi, sosiologi, ilmu politik,
ilmu ekonomi, dan sebagainya. Ketiga, dilihat dari segi fungsinya,etika
berfungsi sebagai penilai,penentu dan penetap terhadap sesuatu perbuatan yang
dilakukan oleh manusia, yaitu apakah perbuatan tersebut akan
dinilai,buruk,mulia, terhormat, hina, dan sebagianya. Dengan demikian etika
lebih berperan sebagai konseptor terhadap sejumlah perilaku yang dilakukan oleh
manusia. Etika lebih mengacu kepada pengkajian system nilai-nilai yang ada.
Keempat, dilhat dari segi sifatnya, etika bersifat relative yakni dapat
berubah-ubah sesuai dengan ketentuan zaman.
Dengan
ciri-ciri yang demikian itu, maka etika lebih merupakan ilmu pengetahuan yang
berhubungan dengan upaya menentukan perbuatan yang dilakukan manusia untuk
dikatakan baik atau buruk. Berbagai pemikiran yang dikemukakan filosof barat
mengenai perbuatan baik atau buruk dapat dikelompokan kepada pemikiran
etika sifatnya Humanistis dan antroposentris yakni bersifat paara pemikiran
manusia dan diarahkan pada manusia. Dengan kata lain etika adalah aturan atau
pola tingkah laku yang dihasilkan oleh akal manusia.[3]
Jadi Etika adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik
dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan manusia kepda lainnya,
menyatakan sutu tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka
dan menunjukkan jalan untuk melkukan apa yang harus diperbuat.[4]
B.
Pengertian Akhlak dan Ilmu Akhlak
1. Pengertian Akhlak
kata akhlak berasal dari bahasa arab
AKHLAK yang sudah di jadikan bahasa
indonesia, yang diartikan sebagai tingkah laku,atau kesopanan. Kata ahlak bentuk jamak dari
mufradnya khuluk,yang sering
juga diartikan dengan sifat bawaan,tabiat,adat kebiasaan dan agama.
Sedangkan
definisinya dapat lihat beberapa pendapat dari pakar ilmu ahlak antara lain :
a. Al-Qurtubi Mengatakan :
Perbuatan yang
bersumber dari diri manusia yang selalu dilakukan maka itulah yang di sebut ahlak,karena perbuatan tersebut dari
sumbernya.
b.Muhammad bin ilan al-sadiqi
mengatakan :
Aklak adalah suatu
pembawaan yang ternam dalam diri,yang dapat mendorong seseorang berbuat baik
dengan gampang.[5]
2. Pengertian
Ilmu Akhlak
a.Menurut Al-Mansur
Ali Rajab
Ilmu tentang nilai-nilai yang baik,lalu
mengetahui cara-cara mengikutinya,agar manusia
dapat mengunakanya untuk berbuat baik. Dan ilmu tentang nilai-nilai yang
buruk, lalu mengetahui cara-cara menjauhinya untuk membersikan diri dari
padanya.
b. Menurut Ahmad Amin
Ilmu
akhlak adalah ilmu suatu ilmu
yang membahas prbuatan manusia yang dapat di nilai baik atau buruk.[6]
C. Aturan-aturan/ Norma-norma dalam
etika.
1.Aturan-aturan Perilaku Agama (Adab al-din).
Tuhan
menyatakan kehendakan-Nya kepada manusia dan menetapkan kewajiban-kewajiban agama tanpa menginginkan imbalan atau keharusan yang
memaksa-Nya untuk melakukan hal tersebut ; :Ia hanya berniat memberikan
keuntungan kepada manusia melalui karunia-Nya yang tak terbatas,” yang
dimanifestasikan melalui anugerah (ni’am) yang tak terhingga yang ia limpahkan
kepada mereka. Dengan karunia dan kasih saying-Nya, tidak satupun dari tiga
tipe kewajiban yang kita bebankan kepada manusia yang bentuk keyakinan,
perintah dan larangan yang melampaui batas kemampuan mereka. Setiap tipe
kewajiban ini, sekalipun telah ditetapkan Tuhan, secara rasional dapat diterima
akal sehat. Ini adalah perintah dan larangan yang benar. “ karena ia
memerintahkan suatu kewajiban yang benar (ma’ruf) dan melarang sesuatu yang
salah (Munkar), sehingga perintah-Nya dan larangan-Nya terhadap munkar
menunjukan ketidakridoan-Nya.
Pemenuhan
kewajiban-kewajiban ini di samping sangat esensial bagi sebuah ketaatan juga berperan sebagai sarana kebahagian abadi dalam kehidupan
hari akhir.[7]
2. Aturan-Aturan Perilaku Dunia (Adab Al-Dunya)
Bagian yangt berkaitan dengan “perilaku dunia” membangun
tema tentang kelemahan dan rasa ketidakpuasan manusia yang sama pentingnya
dengan ide-ide ukhrowi. Karena kelemahan dan rasa ketidakpuasan ini, maka
manusia memerlukan bimbingan dan sikap qana’ah terhadap perbuatannya dan
dengannya diharapkan dapat melawan kesombongan dan dipaksa untuk kembali kepada
Tuhan.[8]
3. Aturan-aturan Perilaku Individu (Adab Al Nafs)
Bagian ketiga dari karya al-Mawardi Adab al-Dunya Wa
al-Din juga berhubugan dengan “Perilaku Individu” dan dapat dikatakan bahwa ia
sangat berminat dengan analisis mengenai kebaikan-kebaikan manusia, seperti
kerendahan hati, sikap yang baik, kesederhanaan, control diri, amanat, dan
terbatas dari iri hati serta kebaikan-kebaikan social, seperti ucapan yang baik
dan menjaga rahasia, iffah, sabar, dan tabah, memberi nasehat baik, menjaga
kepercayaan dan kepantasan.[9]
D.
Istilah Lain yang berkaitan
1.Etika
dan Moral
Kata yang
cukup dengan‘’etika” adalah moral.kata ini berasal dari dari bahasa latin mos
(jamak mores) yang berarti juga kebiasaan ,adat dalam bahasa inggris dan banyak
bahasa lain termasuk bahasa indonesia (pertama kali di muat dalam kamus
besar bahasa indonesia,1988),kata mores
masih di pakai dalam arti yang sama.
Jadi,etimologi kata sama dengan etimologi kata moral karena keduanya berasal
dari kata yang berarti adat kebiasaan.hanya bahasa asalny berbeda yang pertama
berasal dari bahasa yunani yang kedua dari bahasa latin.[10]
2. Amoral dan Immoral
Masih mengenai istilah, perlu dibedakan
antara amoral dan immoral. Disini terpaksa kita bertolak dari istilah-istilah
inggris, karena dalam Bahasa Indonesia kita mengalami kesulitan. Oleh concise
oxford dictionary kata amoral diterangkan sebagai “Unconcerned” With, out of
the sphere of moral, non moral”. Jadi, kata Inggris amoral berarti : “tidak
berhubungan konteks moral”, diluar suasana etis”, “non moral”. Dalam kamus yang
sama immoral dijelaskan sebagai “opposed to morality; morality evil”. Jadi, kata Inggris “immoral” berarti : bertentangan
dengan moralitas yang baik”, “secara moral buruk”,”tidak etis”.[11]
- Etika dan Etiket.
Dalam rangka menjernihkan istilah harus
kita simak lagi perbedaan antara “etik“ dan “ etiket “. Kerap kali dua istilah
ini dicampuradukkan begitu saja, padahal diantaranya sangat hakiki. “Etika”
disini berarti “ moral “ dan “ Etiket “berarti “sopan santun “ (tentu saja,
disamping arti lain: “secarik kertas yang ditempelkan pada botol atau kemasan
barang”).
Etiket menyangkut cara suatu perbuatan
harus dilakukan manusia. Diantara
beberapa cara yang mungkin, etiket menunjukan cara yang tepat, artinya, cara
yang diharapkan serta ditentukan dalam suatu kalangan tertentu. Misalnya, jika
saya menyerahkan sesuatu kepada atasan, saya harus menyerahkannya dengan
menggunakan tangan kanan. Dianggap melanggar etiket, bila orang menyerahkan
sesuatu dengan tangan kiri. Tetapi etika tidak terbatas pada cara dilakukannya
sesuatu perbuatan; etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri. Etika
menyangkut masalah apakah suatu perbuatan boleh dilakukan boleh atau tidak.
Mengambil barang milik orang lain tanpa izin tidak pernah dibolehkan. “jangan
mencuri” merupakan suatu norma etika.[12]
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Etika
atau ilmu akhlak sangat penting dalam kehidupan manusia. Hal ini dapat dilihat
antara lain sebagai berikut :
1.
Pada dasarnya ilmu akhlak bersumber pada Alqur’an dan hadis yang menjelaskan
tentang baik dan buruknya tingkah laku seseorag.
2. Pokok pembahasan
akhlak adalah tingkah laku manusia untuk menetapkan nilai yang baik dan buruk.
3.
Akhlak terbagi menjadi dua, yaitu akhlak yang baik dan akhlak yang tidak baik,
akhlak baik ialah akhlak yang sesuai dengan Alqur’an dan hadis, akhlak yang
tidak baik ialah akhlak yang tidak sesuai dengan Alqur’an dan hadis.
Oleh sebab itu,
sebagai manusia haruslah berakhlak baik sesuai dengan Alqur’an dan hadis,
karena akhlak seseorang tercermin pada kepribadian seseorang. Dia baik dan
buruk dapat dilihat dari akhlaknya.
DAFTAR PUSTAKA
Zubair,ahmad
charris.1995.kuliah Etika.Jakarta:PT.Raja
Grafindo persada.
Bertens,K.1993. Etika Jakarta:Gramedia Pustaka Utama
Amin,ahmad.1995.ilmu Ahlak.Jakarta:Bulan
Bintang
Mahjudin,2010.Ahlak Tasawuf.Jakarta
pusat:KalamMulia
Fakhry,Majid.1996.Etika dan Islam.Yogyakarta;Pustaka
Pelajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar