Laman

new post

zzz

Selasa, 16 September 2014

Ilmu Akhlak - D - 2 :


HUBUNGAN ETIKA, AKHLAK DAN NORMA
DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

Makalah
 Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Akhlak  
Dosen Pengampu Ghufron Dimyati,M.Si.


Oleh :
Kelompok 2

1.      Hidayatul oktaviani    ( 2021114153 )
2.      Fani laelasari               ( 2021114152 )
3.      Maya Noviana             ( 2021114154 )
4.      Intan Fitriasih              ( 2021114155 )



SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN )
                                 PEKALONGAN
                                          2014



KATA PENGANTAR

            Alhamdulillah,segala puji syukur ke hadirat Allah swt, atas segala nikmat dan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Nabi Muhammad saw,keluarga,dan para sahabatnya. Semoga kita semua mendapatkan syafaatnya di yaumul akhir nanti. Amin.
            Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas Ilmu Akhlak dengan judul “Hubungan Etika, Akhlak,dan Norma dalam Kehidupan Masyarakat” .Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ghufron dimyati M,Si. selaku Dosen pengampu mata kuliah ilmu akhlak di kelas D.
            Makalah ini menjelaskan pengertian etika, akhlak dan norma dalam kehidupan Masyarakat. Etika bukanlah permasalahan yang baru dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.Kedudukan etika dalam kehidupan manusia menempati tempat yang penting sekali, baik secara individu maupun sebagai anggota masyarakat.
            Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan,baik dalam pengetikan maupun isinya,maka penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran dari pembaca guna penyempurnaan penulisan makalah berikutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk para pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri.




                                                                                    Pekalongan, 4   September 2014


                                                                                               Penulis



i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………….. i                      
Daftar Isi…………………………………………………………………………...  ii
BAB    I     PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah ………………………………………………..........  2
C.     Tujuan penulisan……………………………………………………….  2
D.    Metode Penulisan Makalah…………………………………………….  2
E.     Sistematika Penulisan Makalah………………………………………..   2
BAB    II    PEMBAHASAN
A.    Etika dan Ilmu Ahlak ……………………………………………......... 3
B.  Jenis-jenis Norma………………………………………………………  9
C.  Etika Berstatus Insan Kamil…………………………………………… 12

BAB    III  PENUTUP
           
A.    Simpulan……………………………………………………………….. 13
B.     Saran………………………………………………………………........ 13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………... 14

           
           




ii

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar  Belakang Masalah
Etika merupakan bagian dari filosofil yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah penyelesaiannya baik atau buruk Etika merupakan pengetahuan atau keyakinan tentang adanya hal yang baik dan buruk serta mempengaruhi sikap seseorang. Kesadaran tentang adanya baik dan buruk berkembang pada diri seseorang seiring dengan pengaruh lingkungan,pendidikan,sosial budaya,agama dan sebagainya,hal inilah yang disebut kesadaran etika.Etika juga merupakan keyakinan individu yang mutlak baik atau buruk walaupun situasi berbeda.

Kesadaran etika erat kaitannya dengan nilai-nilai,keyakinan seseorang dan pada prinsipnya semua manusia dewasa tahu akan hal yang baik dan buruk, inilah yang disebut suara hati.perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada perubahan pola pikir masyarakat.
.
Timbulnya kesadaran serta pendirian Akhlak, etika dan norma merupakan pola tindakan yang didasarkan atas nilai mutlak kebaikan. Hidup yang selalu berpegang teguh pada akhlak, etika dan norma adalah tindakan yang tepat dalam mewujudkan kesadaran akhlak, sebaliknya hidup yang tidak sesuai dengan akhlak, etika dan norma yang baik merupakan tindakan yang menentang kesadaran tersebut. Sebagai generasi penerus kita harus selalu berakhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari demi terciptanya kehidupan yang rukun dan damai.
Dalam masa kini para siswa sudah banyak kehilangan nilai akhlak, etika dan norma. Sebenarnya norma sosial itu tumbuh dari proses kemasyarakatan dan hasil dari kehidupan bermasyarakat.  Individu dilahirkan dalam suatu masyarakat dan mengalami sosialisasi untuk menerima aturan-aturan masyarakat yang sudah ada. Dalam hal ini akhlak, etika, dan norma sangat berperan penting dalam menjalankan hubungan yang ada dalam masyarakat. Karena dengan ketiga hal tersebut kita bisa hidup damai sesama manusia berdasarkan norma yang ada, etika kita, dan akhlak yang kita miiki. Tapi dalam akhir-akhir ini ketiga hal tersebut sudah mulai menghilang karena itu penulis disini membuat makalah tentang Akhlak, Etika, dan Norma.



1
B.      Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud etika dan  akhlak                                          ?
2.      Apa saja jenis-jenis norma dalam kehidupan masyarakat ?
3.      Apa yang dimaksud etika islami berstatus insan kamil                 ?
C.    Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun untuk :
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud etika dan ilmu ahlak.
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis norma dalam kehidupan masyarakat.
3.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud etika islami berstatus insan kamil
D.    Metode  Penulisan
Metode penulisan yang dilakukan melalui studi literature atau metode kajian Pustaka,yaitu dengan menggunakan beberapa referensi buku atau dari atau referensi lainnya yang merujuk pada permasalahan yang dibahas.
E.     Sistematika Penulisan
Makalah ini ditulis dalam tiga bab dengan sistematika sebagai berikut :
BAB    I           Pendahuluan,meliputi : latar belakang masalah, rumusan masalah ,
tujuan  penulisan , metode penulisan, dan sistematika penulisan makalah.
BAB    II         Pembahasan,meliputi : etika dan akhlak, jenis-jenis norma, dan 
                                     etika berstatus insan kamil.
            BAB    III        Penutup,meliputi : simpulan dan saran
            DAFTAR PUSTAKA



2
BAB II
PEMBAHASAN
  1. Etika dan  Akhlak
1.Etika
        Menurut bahasa (etimologi) istilah etika berasal dari bahasa yunani”Ethos” yang berarti adat istiadat (kebiasaan), perasaan batin , dan kecenderungan hati untuk melakukan perbuatan.identik dengan  perkataan moral yang berasal dari kata latin “Mos”yang dalam bentuk jamaknya “Mores”yang berarti juga adat istiadat atau  cara hidup.
        Etika dan moral sama artinya ,tetapi dalam pemakaian sehari-hari ada sedikit perbedaan .Moral atau moralitas dipakai  untuk perbuatan yang sedang dinilai ,sedangkan etika dipakai  untuk pengkajian system nilai nilai yang ada.
Contoh: -Perbuatan itu bermoral
             -Sesuai dengan norma - etika
Istilah lain yang identik dengan etika:
-Susila (sanskerta) yang lebih menunjuk kepada dasar – dasar , aturan hidup yang lebih baik.
-Akhlak (arab) moral berarti akhlak .Etiks berarti ilmu akhlak.
·    Definisa etika menurut para ahli
1.      Ki Hajar Dewantara,1962:459
                        Ilmu yang mempelajari segala soal kebaikan dan keburukan didalam hidup manusia yang mengenai gerak-gerik  fikiran dan rasa yang merupakan pertimbangan dan perasaan ,sampai mengenai tujuannya  .
2.      Ahmad amin
                        Mengartikan etika sebagai ilmu  yang menjelaskan arti baik dan buruk,menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia ,menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia didalam perbuatan mereka,dan memunjukan jalan untuk melakukan  apa yang seharusnya diperbuat.

3
3.      Soegarda poerbakawatja
                           Etika sebagai filsafat nilai,kesusilaan tentang baik buruk..
4.      Frans magnis suseno
            Etika sebagai usaha manusia  untuk memakai akal budi  dan daya pikirnya untuk memecahkan masalah bagaimana ia harus hidup apabila ia menjadi baik.
            Dari berbagai definisi tentang etika dapat diklasifikasikan 3 jenis definisi :
1.   Yang menekankan pada aspek historic.
2.   Yang menekankan secara deskriptif.
3.   Yang menekankan pada sifat dasar etika sebagai ilmu yang normative dan bercorak kefilsafatan
            Jenis pertama , etika dipandang sebagai cabang filsafat yang khusus membicarakan tentang nilai baik dan buruk dari perilaku manusia .
            Jenis kedua, etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang membicarakan masalah baik buruknya perilaku manusia dalam kehidupan bersama.
            Jenis ketiga, etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang bersifat normatif ,evaluatif yang hanya memberikan nilai baik buruk terhadap perilaku manusia. Atas dasar definisi yang terakhir ini etika digolongkan sebagai pembicaraan yang bersifat informative,direktif dan reflektif.
            Secara umum ruang lingkup etika sebagai berikut :
1.      Etika menyelidiki sejarah dalam berbagai aliran, lama dan baru tentang tingkah laku manusia.
2.      Etika membahas tentang cara-cara menghukum , m9nilai baik dan buruknya suatu pekerjaan.


4
3.      Etika menyelidiki faktor-faktor penting yang mencetak, mempengaruhi dan mendorong lahirnya tingkah laku manusia , meliputi faktor manusia itu sendiri, fitrahnya, adat kebiasaannya , lingkungannya, kehendak, cita-citanya, suara hatinya, motif yang mendorongnya berbuat dan masalah pendidikan etika.
4.      Etika menerangkan mana yang baik dan mana pula yang buruk.
5.      Etika mengajarkan cara-cara yang perlu ditempuh , juga untuk meningkatkan budi pekerti ke jenjang kemuliaan,misalnya dengan cara melatih diri untuk mencapai kebaikan bagi kesempurnaan pribadi.
6.      Etika menegaskan arti dan tujuan hidup yang sebenarnya, sehingga dapatlah manusia terangsang secara aktif mengerjakan kebaikan dan menjauhkan segala kelakuan yang buruk dan tercela.
                        Etika Dalam Penerapan Kehidupan Sehari-hari
1.      Etika bergaul dengan orang lain
a) Hormati perasaan orang lain, tidak mencoba menghina atau menilai mereka cacat.
b) Jaga dan perhatikanlah kondisi orang, kenalilah karakter dan akhlaq mereka, lalu pergaulilah mereka, masing-masing menurut apa yang sepantasnya.
c) Bermuka manis dan senyumlah bila anda bertemu orang lain. Berbicaralah kepada mereka sesuai dengan kemampuan akal mereka.
d) Berbaik sangkalah kepada orang lain dan jangan memata-matai mereka.
e) Memaafkan kekeliruan mereka dan jangan mencari-cari kesalahan-kesalahannya, dan tahanlah rasa benci terhadap mereka.
           
2. Etika bertamu
a) Untuk orang yang mengundang:
- Jangan hanya mengundang orang-orang kaya untuk jamuan dengan mengabaikan orang-orang fakir.
- Jangan anda membebani tamu untuk membantumu, karena hal ini bertentangan dengan kewibawaan.
- Jangan kamu menampakkan kejemuan terhadap tamumu, tetapi tampakkanlah kegembiraan dengan kahadirannya, bermuka manis dan berbicara ramah.
- Hendaklah segera menghidangkan makanan untuk tamu, karena yang demikian itu berarti menghormatinya.
- Disunnatkan mengantar tamu hingga di luar pintu rumah. Ini menunjukkan penerimaan tamu yang baik dan penuh perhatian.




5
b) Bagi tamu:
- Hendaknya tidak membedakan antara undangan orang fakir dengan undangan orang yang kaya, karena tidak memenuhi undangan orang faqir itu merupakan pukulan (cambuk) terhadap perasaannya.

- Jangan tidak hadir sekalipun karena sedang berpuasa, tetapi hadirlah pada waktunya.
- Bertamu tidak boleh lebih dari tiga hari, kecuali kalau tuan rumah memaksa untuk tinggal lebih dari itu.
- Hendaknya pulang dengan hati lapang dan memaafkan kekurang apa saja yang terjadi pada tuan rumah.


3. Etika di jalan
a) Berjalan dengan sikap wajar dan tawadlu, tidak berlagak sombong di saat berjalan atau mengangkat kepala karena sombong atau mengalihkan wajah dari orang lain karena takabbur.
b) Memelihara pandangan mata, baik bagi laki-laki maupun perempuan.
c) Menyingkirkan gangguan dari jalan. Ini merupakan sedekah yang karenanya seseorang bisa masuk surga.
d) Menjawab salam orang yang dikenal ataupun yang tidak dikenal.

4. Etika makan dan minum
a) Berupaya untuk mencari makanan yang halal.
b) Hendaknya mencuci tangan sebelum makan jika tangan kamu kotor, dan begitu juga setelah makan untuk menghilangkan bekas makanan yang ada di tanganmu.
c) Hendaklah kamu puas dan rela dengan makanan dan minuman yang ada, dan jangan sekali-kali mencelanya.
d) Hendaknya jangan makan sambil bersandar atau dalam keadaan menyungkur.
e) Hendaknya memulai makanan dan minuman dengan membaca Bismillah dan diakhiri dengan Alhamdulillah.
f) Tidak berlebih-lebihan di dalam makan dan minum.

5. Etika berbicara
a) Hendaknya pembicaran selalu di dalam kebaikan..
b) Menghindari perdebatan dan saling membantah, sekali-pun kamu berada di fihak yang benar dan menjauhi perkataan dusta sekalipun bercanda.
c) Tenang dalam berbicara dan tidak tergesa-gesa.
d) Menghindari perkataan jorok (keji).






6
6. Etika bertetangga
a) Menghormati tetangga dan berprilaku baik terhadap mereka.
b) Bangunan yang kita bangun jangan mengganggu tetangga kita, tidak membuat mereka tertutup dari sinar mata hari atau udara, dan kita tidak boleh melampaui batasnya, apakah merusak atau mengubah miliknya, karena hal tersebut menyakiti perasaannya.
c) Jangan kikir untuk memberikan nasihat dan saran kepada mereka, dan seharusnya kita ajak mereka berbuat yang ma`ruf dan mencegah yang munkar dengan bijaksana (hikmah) dan nasihat baik tanpa maksud menjatuhkan atau menjelek-jelekkan mereka.
d) Hendaknya kita selalu memberikan makanan kepada tetangga kita.



 
1 Achmad Charris Zubair,kuliah etika,cet.1 (Jakarta:CV. Rajawali Pers,1987),hlm.13-17
2M.Yatimin Abdullah,Pengantar Studi Etika,cet.1 (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,2006),hlm.12














7
2.  Akhlak
            Secara etimologi akhlak adalah bentuk jamak dari khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku dan tabiat. Akhlak menurut istilah oleh Imam Alghazali adalah suatu bentuk dalam jiwa seorang manusia yang dapat melahirkan suatu tindakan dan kelakuan dengan mudah dan sopan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Jadi, dapat kita simpulkan awal perbuatan yang itu lahir melalui kebiasaan yang mudah tanpa adanya pemikiran dan pertimbangan terlebih dahulu.
            Akhlak menurut Ibrahim Anis adalah sifat yang tertanam didalam jiwa yang dengannya melahirkan macam-macam perbuatan baik atau buruk tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan. 
            Hubungan Akhlak dan tingkah laku ,jika akhlak merupakan sifat diri secara bathiniah yang bisa diketahui oleh mata hati, tingkah laku merupakan gambaran diri secara lahiriah yang bisa diketahui oleh mata atau dapat kita katakan bahwa hubungan akhlak dan tingkah laku itu seperti hubungan antara yang menunjukan dan ditunjukan.
            Pembagian Akhlak :
1.      Akhlakul karimah adalah akhlak yang mulia atau terpuji.
Contoh :    -    Bertakwa kepada Allah
-          Berbuat baik kepada orang tua
-          Suka menolong orang yang lemah           
2.      Akhlakul madzmumah adalah akhlak tercela atau akhlak yang tidak terpuji
Contoh :    -     Musyrik
-          Pergaulan bebas atau zina





8
  1. Jenis-jenis Norma
Pada perkembangannya, norma berarti ukuran , garis pengarah, atau aturan,kaidah bagi pertimbangan dan penilaian. Nilai yang menjadi milik bersama didalam  satu masyarakat dan  telah tertanam dengan emosi yang mendalam akan menjadi norma yang disepakati bersama.
Segala hal yang kita beri nilai baik, cantik atau berguna akan kita usahakan supaya diwujudkan kembali didalam perbuatan kita. Norma ini kalau telah diterima oleh anggota masyarakat selalu mengandung sanksi dan pahala ( reinforcement ).
-          Tidak dilakukan sesuai norma hukuman, celaan dan sebagainya.
-          Dilakukan sesuai dengan norma pujian, balas jasa dan sebagainya.
1.      Tingkatan dan Jenis-jenis Norma dalam masyarakat :
A.    Tata Cara (Usage)
Adalah norma yang paling lemah daya pengikatnya atau norma dengan sanksi yang sangat ringan terhadap pelanggarnya karena orang yang melanggar hanya mendapatkan sanksi dari masyarakat berupa cemoohan atau ejekan saja. Cara atau usage menunjuk pada suatu perbuatan yang berkaitan dengan hubungan antarindividu dalam masyarakat.
B.     Kebiasaan (Folkways)
Adalah suatu aturan dengan kekuatan mengikat yang lebih kuat daripada usage, karena kebiasaan merupakan perbuatan yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi bukti bahwa orang yang melakukannya menyukai dan menyadari perbuatannya.
C.     Tata kelakuan (Mores)
Adalah aturan yang sudah diterima masyarakat dan dijadikan alat pengawas atau kontrol secara sadar atau tidak sadar, oleh masyarakat kepada anggota-anggotanya. Pelanggaran terhadap kelakuan akan diberi sanksi berat seperti diarak di depan umum atau bahkan dirajam.



9
D.    Adat Istiadat (Custom)
Adalah norma yang tidak tertulis namun sangat kuat mengikat sehingga angota-anggota masyarakat yang melanggar adat istiadat akan mendapat sanksi keras yang secara langsung dikenakan kepada pelanggar adat istiadat tersebut.
E.     Hukum (Law)
Adalah norma-norma yang dirumuskan dan diwajibkan secara jelas dan tegas serta berlaku bagi semua masyarakat. Hukum merupakan norma yang tertulis dan dibukukan serta diberlakukan secara resmi dalam bentuk kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Pelanggaran terhadap norma hukum dikenakan hukuman yang tegas sesuai peraturan hukum yang berlaku.                    
Macam-Macam Norma :

1.      Norma Kesopanan
Adalah norma yang berpangkal dari tingkah laku yang berlaku di masyarakat seperti cara berpakaian, cara bersikap, bergaul dan berbicara. Norma ini bersikap relatif artinya penerapannya berbeda di berbagai tempat, lingkungan dan waktu.
2.      Norma Hukum
Adalah himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat (negara). Sanksi norma hukum bersifat mengikat dan memaksa.
3.      Norma Agama
Adalah suatu norma yang berdasarkan ajaran atau kaidah suatu agama. Norma ini bersifat mutlak dan mengharuskan ketaatan bagi para pemeluk dan penganutnya.Yang taat akan mendapatkan keselamatan di akhirat, sedangkan yang melanggar akan mendapatkan hukuman di akhirat.
4.      Norma Kebiasaan
Adalah hasil dari perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan.

10
5.      Norma Kesusilaan
Di dasarkan pada hati nurani dan akhlak manusia. Norma kesusilaan bersifat universal, artinya setiap orang di dunia ini memilikinya, hanya bentuk dan perwujudannya saja yang berbeda.
Norma Dalam Etika
1.                  Ada fakta fundamental tentang hidup susila
Norma mewajibkan manusia secara mutlak, tetapi norma juga tidak memaksa orang. Orang tetap bebas, orang dapat menaati norma, dan dapat pula bersikap masa bodoh. Norma susila dapat berfungsi mewajibkan, karena ia bebas dari kesenangan manusia yang semau-maunya. Manusia tidak menguasai norma, tetapi norma menguasai manusia. Norma mempunyai sifat sebagai perintah “kamu harus” dan “kamu jangan”, tanpa menghiraukan kehendak atau keinginan yang bersangkutan.
2.      Ada dua macam norma dalam berlakunya
a.       Bersyarat (hipotesis), yaitu apabila manusia hendak mencapai tujuan tertentu. Norma bersyarat itu didasarkan atas pengalaman.
b.      Tidak bersyarat (kategoris), Perintah “jangan membunuh”, “jangan mengambil hak orang lain”,tidak dimaksudkan sebagai aturan yang bersyarat, melainkan mutlak, tak bersyarat, absolute.
3.      Jalan fikiran kita untuk menanggapi norma
a.         Manusia dalam hidupnya sadar akan adanya norma yang bersifat transenden. Dalam arti, yang mengatasi manusia dan realitas empirik.
b.      Transenden tidak berarti bebas sepenuhnya dari realitas empirik. Realitas empirik dipengaruhi oleh perintah kesusilaan dan dijelmakan oleh perbuatan manusia itu sendiri,artinya manusia melibatkan perintah kesusilaan dalam kehendak dan perbuatan yang dilakukan.

 

3Achmad Charris Zubair,op.cit,hlm.23-27

11
  1.  Etika Islami Berstatus Insan Kamil
Etika islam ialah tingkah laku manusia yang diwujudkan dalam bentuk perbuatan, ucapan dan pikiran yang sifatnya membangun, tidak merusak lingkungan dan tidak pula merusak tatanan social budaya dan tidak pula bertantangan dengan ajaran agama islam, namun berlandaskan Alqur’an dan Hadist.
Status seseorang merupakan kedudukan social dalam kelompoknya (masyarakatnya), biasanya mempunyai dua aspek, yaitu :
1.      Aspek struktur, ialah status yang ditunjukan oleh adanya hierarki atau susunan lapisan social dari atas ke bawah. Aspek ini statbil dibandingkan dengan aspek yang fungsional.
2.      Aspek fungsional disebut juga pranata social yang terdiri dari kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan seseorang karena kedudukannya didalam status tertentu.
Insan  Kamil berarti sebaik-baiknya manusia yang mengandung tiga unsure tokoh yaitu :
1.      Manusia sebagai makhluk Allah
2.      Manusia bertanggung jawab kepada Allah
3.      Manusia mengabdi hanya kepada Allah
Manusia bertanggung jawab dalam arti yang sesungguhnya adalah :
1.      Bertanggung jawab semua nikmat Allah yang diterimanya
2.      Bertanggung jawab semua aktivitas selama hidupnya
3.      Bertanggung jawab semua hal yang diadakannya, seperti ide dan gagasan
4.      Bertanggung jawab semua janji dan ikrar-ikrar yang telah diucapkan manusia
Kedudukan etika islam dalam kehidupan manusia menempati tempat paling baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Apabila etika seseorang itu baik ia akan sejahtera lahir batin. Akan tetapi, bila etika seseorang buruk, buruklah lahir batinnya.


 
4 M.Yatimin Abdullah,op.cit.hlm.319-320
12
BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Etika menurut filasafat dapat disebut sebagai ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran. Norma adalah penentuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan. Istilah Norma biasanya dipergunakan untuk menentukan batas-batas suatu perbuatan, kelakuan, sifat dan perangkai dinyatakan benar, salah, baik, buruk,layak atau tidak layak,patut maupun tidak patut.

Akhlak adalah hal yang terpenting dalam kehidupan manusia karena akhlak mencakup segala pengertian tingkah laku, tabi'at, perangai, karakter manusia yang baik maupun yang buruk dalam hubungannya dengan Khaliq atau dengan sesama makhluk.

Ketiga hal tersebut (etika, norma dan akhlak) merupakan hal yang paling penting dalam pembentukan akhlakul karimah seorang manusia. Dan manusia yang paling baik budi pekertinya adalah Rasulullah S.A.W.

B.     Saran
Dan diharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini, baik pembaca maupun penyusun dapat menerapkan etika, moral dan akhlak yang baik dan sesuai dengan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun tidak sesempurna Nabi Muhammad S.A.W, setidaknya kita termasuk kedalam golongan kaumnya.

   







13
DAFTAR PUSTAKA
            http;//harkaman01.wordpress.com/2013/04/01/ilmu-ahlak-pengertian-dasar-tujuannya.Diakses 4 september 2014 pukul 12.00
            Abdullah,M.Yatimin.2006.Pengantar Studi Etika.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
            Bertens,K.2005.Etika.Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama.
            Zubair,achmad charris.1987.Kuliah Etika.Jakarta : CV.Rajawali Pers.


















14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar