LEMBAGA
PENDIDIKAN MEDIA PUBLIK
MENYEBARKAN ILMU KE KALANGAN
EKSTERNAL
Mata Kuliah : Hadits Tarbawi II
Disusun Oleh :
Ning Ainun
Khasanah
202 111 2168
Kelas : F
Jurusan
Tarbiyah PAI
Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri
( STAIN ) Pekalongan
2015
BAB I
PENDAHULUAN
Media publik merupakan sarana yang
efisien dan efektif serta mudah diterima oleh semua kalangan secara luas.
Seiring dengan perkembangan zaman, dimasa sekarang ini media publik sangat
membantu dalam penyampaian ilmu atau informasi ke seluruh kalangan masyarakat
luas. Media publik merupakan salah satu cara untuk menyebarkan ilmu. Media
publik sangat mudah diterima oleh masyarakat karena kemudahannya.
Cara
memperoleh ilmu bisa dimana saja, kapanpun dan dalam bentuk apapun. Ilmu bisa
diperoleh dari lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan dari kehidupan
sehari-hari yang tanpa sengaja telah memberikan kita ilmu yang bermanfaat untuk
hidup kita. Untuk lebih jelasnya dalam makalah ini akan dijelaskan salah satu
hadits tentang memanfaatkan media publik untuk menyebarkan ilmu ke kalangan
eksternal.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Media publik atau media massa merupakan
sarana yang efisien dan efektif serta mudah diterima oleh semua kalangan secara
luas. Teknologi di era globalisasi ini telah mengalami kemajuan yang begitu
pesatnya, beragam macam media komunikasi
bersaing dalam memberikan informasi yang tanpa batas. Dengan adanya media massa
seperti surat kabar, radio, televisi,dan internet sebagai komunikasi abad
modern telah berpengaruh luas. Fasilitas internet merupakan yang terlengkap dan
terefisien dimana segala bentuk dan macam informasi dapat diakses dengan mudah,
kemana dan dengan siapapun kita berkomunikasi dapat kita lakukan dengan
menggunakan fasilitas internet.
Menurut Cangara, Media massa adalah alat
yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak
(menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar,
film, radio, TV.
Sedangkan menurut Rakhmat, Media massa
adalah faktor lingkungan yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman
klasik, pelaziman operan atau proses imitasi (belajar sosial). Dua fungsi dari
media massa adalah media massa memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi.[1]
Media publik atau massa dibedakan
menjadi dua yaitu :
1.
Media cetak seperti buku, koran, majalah, surat kabar dan lain – lain.
2.
Media elektronik seperti televisi, radio, internet, dan lain - lain.
Dalam hal ini media massa merupakan
sumber ilmu pengetahuan yang penting dan dapat membantu sebagai sarana
informasi yang bermanfaat.
B. Teori Pendukung
Media
publik atau media massa memiliki efek homogenisasi yang paling kuat kalau hanya
terdapat beberapa saluran, beberapa media yang berbeda, dan sedikit pilihan
yang dapat dilakukan khalayak. Umat islam sebagai bagian penduduk dunia adalah
konsumen dari produk berbagai media massa. Peranan kita sebagai konsumen antara
lain jelas terlihat dibidang komunikasi. Sejalan dengan itu perubahan –
perubahan besar telah dan akan terjadi dalam perkembangan media massa kita,
baik media cetak maupun media elektronik.
Khusus
bagi umat Islam kehadiran aneka macam media komunikasi massa dapat dimanfaatkan
sebagai sarana untuk meningkatkan iman dan takwa disamping lebih
meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan
dan teknologi. Pada giliranya umat islam harus mampu pula sebagai produsen,
sehinhgga pengembalian informsi dapat dilakukan kearah yang positif. Peranan
umat islam dalam hal ini amatlah menentukan masa depan peradaban. Dengan
berbagai cara serta metode umat islam harus dapat menguasai teknologi informasi
dengan baik. Jika tidak, maka umat islam hanya akan menjadi korban dari dampak
negatif produk media yang dikerjakan orang- orang non muslim.[2]
Perkembngan teknologi komunikasi
massa dalam bentuk media massa khususnya media televisi telah membuat dunia
semakin kecil. Tren perubahan gaya hidup masyarakat tidak hanya membawa
pengaruh globalisasi melainkan juga polarisasi – polarisasi berbagai bidang
kehidupan. Kemajuan teknologi komunikasi telah memungkinkan terjadi globalisasi
informasi. Oleh karena itu kita dituntut untuk siap menghadapi banjirnya
informasi disegala bidang. Informasi melalu medium televisi dan internet yang
mengalir melintasi batas – batas negara nampaknya tidak dapat terbendung oleh
jarak ruang dan waktu.[3]
C. Hadits Menyebarkan
Ilmu ke kalangan Eksternal
عَنْ سَعِيْدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ الله ُعَنْهُمَا
قَالَ: (لَمَّا نَزَلَتْ: وَأَنْذِرْ عَشِيْرَتَكَ اْلاَقْرَبِيْنَ وَرَهْطَكَ
مِنْهُمُ اْلمُخْلَصِيْنَ خَرَجَ رَسُوْلُ الله ِصَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
حَتَّى صَعِدَ الصَّفَا فَهَتَفَ يَاصَبَاحَاهْ فَقَالُوْا: مَنْ هَذَا؟
فَاجْتَمَعُوْ إِلَيْهِ فَقَالَ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَخْبَرْ تُكُمْ أَنَّ خَيِلاً
تَخْرُجُ مِنْ سَفْحِ هَذَا الْجَبَلِ َاكُنْتُمْ مُصَدِّقِيَّ قَالُوا
مَاجَرَّبْنَا عَلَيْكَ كَذِبً قَالَ فَإِنِّي نَذِيْرٌ لَكُمْ بَيْنَ يَدَيْ
عَذَابٍ شَدِيْدٍ قَالَ أَبُوْلَهَبٍ تَبَّالَكَ مَاجَمِعْتَنَا إِلاَّ لِهَذَا؟
ثُمَّ قَامَ فَنَزَلَتْ:(تَبَّتْ يَدَا أَبِيْ لَهَبٍ وَتَبَّ), وَقَدْ تَبَّ.
هَكَذَا قَرَأَهَا الأَعِمَشُ يَوْمَئِذٍ . (رواه البخارى فى الصحيح, كتاب تفسير
القرآن الكريم, باب تباب خسران تتبيب تدمير)
Terjemahan :
“Dari Sa’id bin Jubair,
dari Ibnu Abbas RA, dia berkata, “Ketika turun ‘Dan berilah peringatan
keluargamu yang paling dekat, dan kelompokmu di antara mereka yang ikhlash’,
Rasulullah SAW keluar hingga naik ke shafa, lalu berteriak, ‘ya shabahaah’.
Mereka bersabda, ‘Siapa ini?’ Mereka pun berkumpul kepadanya. Beliau bersabda,’
Bagaimana pendapat kalian jika aku mengabarkan bahwa pasukan berkuda keluar
dari balik bukit ini, apakah kalian membenarkanku?’ Mereka berkata, ‘Kami tidak
pernah mencoba dusta kepadamu’. Beliau bersabda, Sesungguhnya aku adalah
pemberi peringatan dihadapan adzab yang pedih’. Abu Lahab berkata, Binasalah
kamu, kamu tidak mengumpulkan kami kecuali untuk ini?’ Kemudian dia berdiri.
Maka turunlah ayat, ‘Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan
binasa’, yakni sungguh binasa. Demikian dibaca oleh Al A’masy pada hari itu”.
(HR. Bukhori)[4]
Mufrodat :
Turun : نَزَلَتْ
Berilah peringatan : اَنْذِرْ
Kerabat-kerabatmu : عَشِيْرَتَكَ
Yang terdekat : اْلاَقْرَبِيْنَ
Naik : صَعِدَ
Beseru : فَهَتَفَ
Waspadalah : بَاصَبَاحَاهْ
Binasalah : تَبَّتْ
D. Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Saat
ini dunia berada dalam abad informasi. wujud informasi dan komunikasi massa
memiliki nilai yang lebih tinggi dari nilai – nilai lainya. Bell telah
menyebutkan beberapa wujud sistem komunikasi yang dihasilkan oleh kemajuan
teknologi. Pertama jaringan
pengolahan data yang memungkinkan orang berbelanja cukup dengan menekan tombol
komputer dirumah masing – masing. Kedua
bank informasi dan penelusuran data, yang memungkinkan pemakainya menelusuri
informasi yang diperlukan serta memperoleh copy dalam sekejap. Tiga sistem telektes yang menyediakan
informasi mengenai segala rupa kebutuhan seperti berita cuaca, informasi
financial, iklan, katalog, segala macam produksi dan sebagainya lewat layar
televisi. Keempat, sistem faksimili,
yang memungkinkan pengiriman dokumen secara elektronik. Kelima jaringan komputer interaktif, yang memungkinkan pihak – pihak
berkomunikasi mendiskusikan informasi melalui komputer ( internet ).
Kemajuan
teknologi komunikasi dan informasi massa telah memberikan banyak kemungkinan
yang tidak terbayangkan sebelumnya[5]
Kondisi
media massa, khususnya televisi di indonesia saat ini merupakan fenomena yang
sangat menarik, hal ini disebabkan pesatnya perkembangan media dan masyarakat
dalam memasuki era komunikasi. Perkembangan iklan televisi telah menepis
perkiraan banyak kalangan bahwa sektor iklan televisi di indonesia terpengaruh
oleh kondusi ekonomi. Hal ini dapat dibuktikan dengan begitu banyak iklan baru
bermunculan di televisi yang terjadi hampir setiap minggu. Perkembangan iklan
televisi yang begitu cepat, ternyata tidak di ikuti pula dengan berkembangnya
institusi pendidikan di bidang ini. Hal ini menyebabkan perkembangan iklan
televisi justru dipacu oleh tenaga
tenaga ahli yang sama sekali tidak memiliki latar pendidikan tentang
periklanan, namun mereka memiliki minat yang kuat di bidang ini, sehingga
secara alamiah mereka dapat mengembangkan diri dan menyesuaikan dengan
kebutuhan pasar.[6]
E. Aspek Tarbawi
Dari keterangan hadist di atas,
sangat jelas bahwa dalam menyampaikan suatu ilmu atau informasi kesemua
kalangan termasuk orang – orang kafir tanpa membedakan suku, ras, bangsa maupun
agama. Kita sebagai umat islam hendaknya bisa menerapkan apa yang pernah
dilakukan oleh rosulullah saw pada zaman dahulu dengan memanfaatkan bukit shafa
sebagai media publikasi untuk menyampaikan informasi ilmu ke kalangan
eksternal. Medi publik atau massa merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan
pesan dan sarana yang efisien dan efektif serta mudah diterima oleh semua
kalangan secara luas. Dakwah melalui internet merupakan suatu inovasi terbaru
dalam syiar islam, dan tentunya akan memudahkan para da’i dalam melebarkan
sayap – sayap dakwahnya. Penggunaan media internet sebagai media dakwah
merupakan kesempatan dan tantangan untuk mengembangkan dan memperluas cakrawala
dakwah islamiyah.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan :
Media
publik atau media massa merupakan sarana yang efisien dan efektif serta mudah
diterima oleh semua kalangan secara luas. Teknologi di era globalisasi ini
telah mengalami kemajuan yang begitu pesatnya,
beragam macam media komunikasi bersaing dalam memberikan informasi yang
tanpa batas. Dengan adanya media massa seperti surat kabar, radio, televisi,dan
internet sebagai komunikasi abad modern telah berpengaruh luas.
Di zaman sekarang ini media yang digunakan
sebagai sarana untuk menyebarkan ilmu sudah berkembang dan semakin canggih. Hal
ini lebih memudahkan dalam penyebaran ilmu
DAFTAR
PUSTAKA
Al-
Hafizh Ibnu Hajar Al- Azqalani dan Al Imam. 2008. “ Fathul
Baari. Juz. 24 “. Jakarta : Pustaka Azzam.
Amir
Mufti. 1999. “Etika Komunikasi Massa
dalam Pandangan Islam”. Jakarta : PT Logos Wacana Ilmu.
Bungin
Burhan. 2011. “ Konstruksi Sosial Media
Massa “. Jakarta : Kencana.
Kuswandi
Wawan. 2008. “ Komunikasi Massa Analisis Interaktif Budaya Massa “. Jakarta :
Rineka Cipta.
http://pengertianapapun.blogspot.com/2014/07/
diakses tanggal 6 Maret 2015.
BIODATA
Nama Ning Ainun Khasanah. Lahir 15 Desember1992. Tinggal di Kambangan kec. Blado kab.Batang. Pernah sekolah
di SD N Kambangan 01. kemudian
melanjutkan ke MTs Blado dan MAN 2 Pekalongan. Setelah
lulus sekolah saya memutuskan untuk melanjutkan ke perguruan Tinggi yaitu di
STAIN Pekalongan pada Jurusan Tarbiyah Prodi PAI. Berharap saya dapat menjadi
pribad yang lebih baik dan mempunyai akhlak serta aqidah yang baik juga.
[1] http://pengertianapapun.blogspot.com/2014/07/ diakses tanggal 6 Maret
2015
[2] Mufti Amir, “Etika Komunikasi Massa dalam Pandangan Islam”, ( Jakarta
: PT Logos Wacana Ilmu, 1999 ), hlm 4-5
[3] Wawan Kuswandi, “ Komunikasi Massa Analisis Interaktif Budaya Massa “,
( Jakarta : Rineka Cipta, 2008 ), hlm. 33
[4] Ibnu
Hajar Al- Azqalani dan Al Imam Al- Hafizh, “ Fathul Baari. Juz. 24 “ ( Jakarta
: Pustaka Azzam, 2008) hlm. 642-643
[5] Wawan Kuswandi, Op.Cit, hlm. 34- 35
[6] Burhan Bungin, “ Konstruksi Sosial Media Massa “, ( Jakarta : Kencana,
2011 ), hlm. 207
Tidak ada komentar:
Posting Komentar