Laman

new post

zzz

Kamis, 05 Maret 2015

G-4-c : WIKI TUWI ANJARWATI

MEMANFAATKAN PANCAINDRA UNTUK MENCARI ILMU 
Mata kuliah                 : Hadits Tarbawi II
 



disusun oleh:
Wiki Tuwi Anjarwati
2021113191
Kelas : G

TARBIYAH PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAIN)
PEKALONGAN
2015



KATA PENGANTAR
بـِسـمِ ا الله الرّ حمـن الرّ حِيـمِ
Syukur, Al-Hamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT karena telah memberikan hidayah-Nya, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu. Sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada nabi Muhammad SAW.
Makalah ini merupakan salah satu materi yang disajikan dalam mata kuliah Hadits Tarbawi II yang membahas tentang “Sumber Ilmu (Indra)”. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Dalam makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan manfaat bagi penulis maupun pembaca.
Dengan kemampuan yang sangat terbatas, penulis sudah berusaha dan mencoba mengekspresikan dari beberapa buku untuk menyelesaikan makalah ini.  Apabila dalam makalah ini dijumpai kekurangan dan kesalahan dalam pengetikan maupun isinya, maka penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran.



Pekalongan, 07 Maret 2015
                                                                                                                        
                                                                                    Penulis




BAB I
PENDAHULUAN

Setiap makhluk hidup khususnya manusia dalam kehidupan di dunia ini, ilmu pengetahuan sangatlah penting. Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan memberikan kemudahan bagi kehidupan baik dalam kehidupan individu maupun kehidupan masyarakat. Karena itu untuk mempermudah dalam memperoleh ilmu Allah SWT memberikan indera kepada manusia.
Pancaindra memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Tanpa adanya pancaindra manusia tidak akan bisa berinteraksi dengan lingkungannya. Mengingat betapa pentingnya pancaindra dalam kehidupan manusia, maka pengetahuan tentang manfaat pancaindra untuk mencari ilmu sangatlah penting untuk dipelajari.

















BAB II
PEMBAHASAN


1.      Pengertian
Pengertian ilmu dapat ditinjau dari dua segi yaitu secara etimologis dan terminologi. Secara etimologis kata ilmu berasal dari bahasa arab yaitu ‘ilm yang berarti berarti pengetahuan. Dan secara terminologi istilah ilmu yaitu sebagai pengetahuan sistematis mengenai dunia fisik maupun material. [1]
Pancaindra adalah lima organ manusia yang berfungsi untuk menangkap rangsangan. Pancaindra terdiri dari telinga, mata, hidung, lidah dan kulit. Telinga berguna untuk menangkap rangsangan suara. Mata berguna sebagai alat penangkap rangsangan cahaya. Hidung untuk menangkap rangsangan bau. Lidah untuk menangkap rangsangan rasa dari makanan dan kulit berguna sebagai alat peraba.[2]
Manusia mempunyai seperangkat indra yang berfungsi sebagai penghubung dirinya dengan dunia nyata. Dengan indranya manusia mampu mengenal berbagai hal yang ada di sekitarnya. Sebagai sumber ilmu pengetahuan, pancaindra yang terdapat pada manusia mempunyai banyak kegunaan sebagai sarana mendukung dan melengkapi manusia untuk mencari ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu umum.

2.      Teori Pendukung
Allah SWT telah menganugerahkan kepada manusia beberapa indra yang paling utama adalah pendengaran dan penglihatan agar manusia dapat berinteraksi dengan semua makhluk-makhluk ciptaan Allah.[3] Indra pendengar merupakan salah satu mukjizat Allah SWT  yang berhubungan dengan penciptaan makhluk hidup. Dalam hal ini, tak seorang pun yang dapat menyangkal fakta bahwa kata As-Sam’u dalam bentuk mufrad, selalu diungkapkan dibagian paling depan dalam ayat-ayat Al-Quran yang menyinggung soal nilai pancaindra yang telah dikaruniakan Allah SWT kepada manusia.[4] Ini bermakna, indra pendengaran memiliki nilai dan peran lebih besar ketimbang indra lainnya. Sebagaimana firman Allah swt,

وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَـتِكُمْ لاَ تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ                                       وَالأبْصَارَ وَالأفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُون

Artinya: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu Al-Quran, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”. (QS. An-Nahl: 78)

            وَهُوَ آلذى آنشآ  لَكُمُ السَّمْعَ وآلآبصَارَ وَآلآفئِدَةً  قَلِيـلاً مَّاتَشكُرُونَ
Artinya: “Dan dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur”.(QS. al-Mu’minun:78).
قُل هٌوَآلّذِى آنشَآكُم وَجَعَلَ لَكُمُ آلسَّمعَ وَآلآبصَارَ        
وَآلآفئِدَةَ قَلِيـلاً مَّا تَشكُرُونَ     
Artinya:”katakanlah:”Dialah Yang menciptakankamu dan menjadikan bagimu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”.(QS. al-Mulk:23)

Disini ayat-ayat Al-Quran cukup jelas bahwa indra pendengaran sangatlah istimewa dan penting. Seiring perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang terbilang pesat, kalangan ilmuwan berhasil membuktikan bahwa indra pendengaran sangat penting dan dibutuhkan seseorang untuk dapat berbicara.[5]
Dalam kebanyakan ayat-ayat Al-Quran, penglihatan disebutkan setelah pendengaran karena berbagai pertimbangan akan manfaatnya:
1.      Pendengaran lebih penting dari penglihatan dalam proses persepsi, belajar dan perolehan ilmu.
2.      Indra pendengar akan langsung bekerja sesuai persalinan.
3.      Indra pendengar dapat berfungsi secara terus menerus tanpa henti, sedangkan indra penglihatan adakalanya berhenti.
4.      Indra pendengar dapat mendengar semua suara, baik dalam gelap maupun terang, sedangkan indra penglihatan hanya dapat melihat dalam cahaya.[6]


3.      Materi Hadits
a.       Hadits
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدِ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسّلَّمَ يَقُوْلُ : { نَضَّرَ اللهُ إِمْرَاَءً سَمِعَ مِنَّا شَيْأً فَبَلَغَهُ كَمَا سَمِعَ فَرُبَّ مُبَلِّغُ أَوْعَى مِنْ سَامِعٍ } قَالَ أَبُوْعِيْسَى هَذَا حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ وَقَدْ رَوَاهُ عَبْدِ اْلمَالِكُ بِنْ عُمَيْرِ عَبْدِ الرَّحْمنِ بِنْ عَبْدِ اللهِ . (رواه الترمذى فى الجامع, كتاب العلم عن رسول الله, باب ما جاء فى الحث على تبليغ السماع)

b.      Terjemahan Hadits
Dari Abdullah bin Mas’ud ra dia berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Semoga Allah memuliakan seseorang yang mendengar sesuatu dari kami, lalu dia menyampaikannya (kepada yang lain) sebagaimana yang dia dengar, maka kadang-kadang orang yang disampaikan ilmu lebih memahami dari pada orang yang mendengarnya. (HR.At-Tirmidzi)[7]

4.      Refleksi Hadits dalam Kehidupan
Pendengaran merupakan indra utama manusia tatkala dirinya masih berupa janin. Lebih dari itu, indra ini merupakan yang pertama kali mencapai tahap kesempurnaan manakala seseorang masih berada dalam perut ibunya.
Dalam hadits tersebut dikatakan bahwa orang yang disampaikan ilmu itu lebih memahami dari pada orang yang mendengarnya. Berkat suara yang diserap pendengarannya, manusia dapat mengetahui hal-hal yang ada di sekitarnya untuk kemudian disimpan dalam ingatannya. Manusia juga dapat mengenali kembali hal yang sama dari suara atau bunyinya dikemudian hari yang pada gilirannya memungkinkan dikenali ciri-ciri lainnya, baik kondisi dalam bentuk fisik, aroma dan sebagainya.




5.      Aspek Tarbawi
1.      Semua pancaindra yang dianugerahkan Allah kepada manusia adalah bermatlamatkan pencarian ilmu yang benar.
2.      Manusia yang tidak menggunakan pancaindra tersebut untuk mendapatkan ilmu yang benar akan dikutuk.
3.      Perlu diketahui bahwa indra merupakan sumber pengetahuan berupa alat-alat untuk menangkap objek dari luar diri manusia melalui kekuatan indra.
4.      Manusia mampu mengetahui dan membedakan jenis suara dengan mendengar.
5.      Selalu menggunakan pendengaran, penglihatan, dan hati nuraninya unutuk menggali ilmu-ilmu Allah swt.


















BAB III
PENUTUP

Pancaindra adalah lima organ manusia yang berfungsi untuk menangkap rangsangan. Allah SWT telah menganugerahkan kepada manusia beberapa indra yang paling utama adalah pendengaran dan penglihatan agar manusia dapat berinteraksi dengan semua makhluk-makhluk ciptaan Allah.
Indra pendengar merupakan salah satu mukjizat Allah SWT yang berhubungan dengan penciptaan makhluk hidup. Sebagai sumber ilmu pengetahuan, pancaindra yang terdapat pada manusia mempunyai banyak kegunaan sebagai sarana mendukung dan melengkapi manusia untuk mencari ilmu.


















DAFTAR PUSTAKA

‘Utsman Najati , Mohammad.  Al-Quran dan Ilmu Jiwa. Bandung: Penerbit Pustaka
‘Utsman Najati, Mohammad. 2005.  Psikologi dalam Al-Quran. Bandung: CV Pustaka Setia
As-Sayyid Yusuf, Muhammad. Pustaka Pengetahuan Al-Quran. Jakarta: PT Rehal Publika
At-Tirmidzi, Sunan. 1992.Semarang: CV Asy Syfa’
Qardhawi, Yusuf . 1998. Sunnah Rasul Sumber Ilmu Pengetahuan dan Peradaban. Jakarta:Gema Insan Press
syafi’ie, Imam . 2000. Konsep Ilmu Pengetahuan dalam Al-Quran. Yogyakarta: UII Press
http://buka-mata.blogspot.com/2013/02/panca-indra-manusia-bagian-bagian.html
















TENTANG PENULIS

BeautyPlus_20140912134146_save.jpg

Penulis bernama lengkap Wiki Tuwi Anjarwati, lahir di Pekalongan dan bertempat tinggal di dukuh Gembiro Desa Krandon  Rt/Rw : 014/004 Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan . Riwayat Pendidikan : TK Mekar Sari, SD Negeri 2 Krandon. SMP Negeri 3 Bojong, SMA Negeri 1 Sragi dan sekarang menjadi Mahasiswi di  STAIN Pekalongan tahun 2013.





[1] Imam syafi’ie, Konsep Ilmu Pengetahuan dalam Al-Quran, (Yogyakarta: UII Press,2000),hlm. 25-27.

[2] http://buka-mata.blogspot.com/2013/02/panca-indra-manusia-bagian-bagian.html

[3]Yusuf Qardhawi, Sunnah Rasul Sumber Ilmu Pengetahuan dan Peradaban, (Jakarta:Gema Insan Press,1998), hlm.146-147.
[4]Muhammad as-Sayyid Yusuf, Pustaka Pengetahuan Al-Quran, (Jakarta: PT Rehal Publika), hlm.63.
[5] Mohammad ‘Utsman Najati, Al-Quran dan Ilmu Jiwa, (Bandung: Penerbit Pustaka), hlm.134-135.
[6] Mohammad ‘Utsman Najati, Psikologi dalam Al-Quran, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2005), hlm.200-203.
[7] Sunan At-Tirmidzi, (Semarang: CV Asy Syfa’,1992), hlm.282-283.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar