Laman

new post

zzz

Kamis, 05 Maret 2015

L-4-c : FADZLILLAH

MEMANFAATKAN PANCA INDRA
UNTUK MENUNTUT ILMU
Mata kuliah : Hadist Tarbawi II

 
Disusun Oleh :
FADZLILLAH        2021213030
KELAS L (PAI/RE)

JURUSAN TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
PEKALONGAN
2015


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

    Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan, sehingga makalah yang berjudul “Memanfaatkan Panca Indera untuk Menuntut Ilmu” ini dapat diselesaikan.
     Makalah ini merupakan materi yang disajikan sebagai bahan pembelajaran dalam mata kuliah Hadist Tarbawi II. Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mahasiswa mengenai peran penting panca indera yang telah diberikan Allah SWT kepada umatNya agar dapat dimanfaatkan sebaik mungkin dalam menuntut ilmu.

        Dengan kemampuan yang sangat terbatas, penulis sudah berusaha menyusun makalah ini yang diambil dari beberapa referensi buku dan referensi lainnya. Namun demikian, apabila dalam makalah ini dijumpai kekurangan dan kesalahan baik dalam pengetikan maupun isinya, maka penulis dengan senang hati menerima kritik konstruktif dari pembaca.
Akhirnya, semoga makalah yang sederhana ini bermanfaat adanya,. Amin yaa robbal ‘alamin.
Pekalongan, 6 Maret 2015
Penulis





PENDAHULUAN

Allah menciptakan manusia itu sebagai makhluk yang paling sempurna diantara makhluk-makhluk lainnya seta manusia tercipta sebagai makhluk yang paling tinggi derajatnya. Hal ini dibuktikan dengan adanya pemberian Allah berupa akal kepada manusia untuk berfikir baik mengenai sesuatu yang ada di  dalam al Kitab maupun yang ada di alam ini. Namun akal tak mampu berjalan sendiri tanpa adanya panca indera karena panca indera merupakan sumber pertama dalam mencari ilmu. Kedua hal ini saling berkaitan dan tak mampu untuk dipisahkan karena tanpa akal apa yang kita tangkap lewat indera tak mampu dijadikan sebuah pedoman, sedangkan tanpa indera akal tak mampu bekerja untuk berfikir karena tidak ada yang kita ketahui. Oleh karena itu, Allah memberikan panca indera dan akal kepada manusia sebagai penunjang kehidupan mereka. Dan bersyukurlah kepada Allah atas apa yang kita ketahui karena sesungguhnya ilmu pengetahuan itu adalah milik Allah SWT dan kita diberi kesempatan oleh Allah untuk mengetahuinya melalui akal dan panca indera.











PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN
    Lima macam indera berfungsi sebagai alat sensor dalam bahasa sansekerta disebut panca budi indriya. Dalam bahasa Indonesia lebih dikenal sebagai panca indera yaitu alat pembantu unuk melihat (mata), alat pembantu untuk mengecp (lidah), alat pembantu untuk membau (hidung), alat pembantu untuk mendengar (teling), dan alat pembantu untuk merasakan (kulit/indera peraba). Indera atau indria merupakan alat penghubung/kontak antara jiwa dalam wujud kesadaran rohani diri dengan material lingkungan.
    Ilmu merupakan kumpulan proses kegiatan terhadap suatu kondisi dengan menggunakan berbagai cara, alat, prosedur, metode ilmiah lainnya guna menghasilkan pengetahuan ilmiah yang analisis, obyektif, empiris, sistematis dan verifikatif. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian ilmu diartikan sebagai pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara sistematis menurut metode ilmiah tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan kondisi tertentu dalam bidang pengetahuan.
2. TEORI PENDUKUNG
Alat indera manusia dan fungsinya, yaitu:
Indera Penglihat (mata)
Mata adalah indera yang digunakan untuk melihat lingkungan sekitar dalam bentuk gambar  sehingga kita mampu mengenali benda-benda yang ada disekitar dengan baik. Bola mata terletak di dalam lekuk mata yang dibatasi oleh tulang dahi dan pipi. Mata mempunyai bagian yang terletak di dalam dan di luar mata. Bagian luar mata antara lain: alis mata, kelopak mata, kelenjar mata, dan bulu mata. Sedangkan bagian dalam mata, antara lain: lapisan sclera, lapisan koroid, retina atau selaput jala, lensa mata, otot mata, dan saraf mata.
Cara kerja mata:
Mata bekerja saat menerima cahaya. Tanpa cahaya, mata tidak dapat berfungsidengan baik. Pantulan cahaya dari suatu benda masuk melalui pupil kemudian diteruskan ke dalam lensa mata. Oleh lensa mata, cahaya diarahkan sehingga bayangan benda jatuh pada retina. Ujung-ujung saraf di retina menyampaikan bayangan benda itu ke otak. Selanjutnya, otak mengolah bayangan tersebut sehingga kita dapat melihat benda tersebut. Kita wajib bersyukur kepada Allah karena dikaruniai mata. Dengan mata kita dapat menikmati pemandangan di sekitar.
Indera Pendengar (telinga)
Telinga merupakan indera yang kita gunakan untuk mendengarkan sesuatu yang ada disekitar kita sehingga kita dapat mengetahui/mengidentifikasi apa yang terjadi tanpa harus melihatnya dengan mata kepala kita sendiri. Setiap hari kita mendengarkan bermacam-macam suara, tetapi tidak semua suara dapat kita dengar. Telinga kita hanya mampu mendengarkan suara yang berfrekuensi antara 20-20.000 getaran perdetik (Hertz/Hz). Telinga terdiri atas tiga bagian, yaitu telinga bagian luar, bagian tengah dan bagian dalam. Telinga bagian luar terdiri atas daun telinga, lubang telinga, dan gendang telinga. Telinga bagian tengah terdiri atas tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi. Tulang bagian dalam terdiri atas tingkap jorong, tingkap bundar, tiga saluran setengah lingkaran, serta rumah siput.
Cara kerja telinga
Suara yang berasal dari luar masuk ke telinga melalui udara. Suara tersebut ditangkap oleh gendang telinga. Akibatnya, gendang telinga bergetar. Getaran ini lalu diteruskan oleh tulang-tulang pendengar ke telinga bagian dalam,tepatnya di ujung saraf. Oleh saraf getaran tersebut disampaikan ke otak agar diolah sehingga kita dapat mendengar. Selain sebagai alat pendengar, telinga juga berfungi sebagai alat keseimbangan tubuh manusia.
Indera Pembau (hidung)
Hidung adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar atau sesuatu dari aroma yang dihasilkan. Dengan hidung kita dapat mencium aroma atau bau apapun disekitar kita. Hidung terdiri atas dua bagian, yaitu lubang hidung dan rongga hidung.
Cara kerja hidung
Saat kita menghirup uadara pernapasan, aroma atau bau ikut masuk ke dalam hidung. Di rongga hidung, aroma itu akan larut di dalam lendir. Selanjutnya rangsangan aroma itu akan diterima oleh ujung-ujung saraf pembau, serta diteruskan ke pusat penciuman dan saraf pembau. Oleh otak,rangsang tersebut ditanggapi sehingga kita dapat mencium bau yang masuk hidung.
Indera Pengecap (lidah)
Lidah adalah alat indera yang berfungsi untuk merasakan rangsangan rasa dari benda-benda yang masuk ke dalam mulut kita. Dengan menggunakan lidah kita dapat membedakan bermacam-macam rasa. Rasa yang berbeda dikecap oleh bagian lidah yang berbeda pula. Pada lidah terdapat bintil pengecap. Pada bintil tersebut terdapat ujung saraf pengecap yang sangat peka terhadap rangsangan rasa makanan atau minuman yang masuk ke dalam mulut.



Cara kerja lidah
Makanan atau minuman yang telah berupa larutan di dalam mulut akan merangsang ujung-ujung saraf pengecap. Oleh saraf pengecap, rangsangan rasa ini diteruskan ke pusat saraf pengecap di otak. Selanjutnya, otak menanggapi rangsangan tersebut sehingga kita dapat merasakan rasa suatu jenis makanan atau minuman.
Indera Peraba (kulit)
Tubuh kita diselimuti oleh kulit. Kulit berfungsi untuk melindungi bagian-bagiab tubih sebelah dalam kita dari pengaruh luar. Kulit juga berfungsi mengatur suhu tubuh dan sebagai indea peraba. Kulit merupakan lapisan terluar kita. Kulit terdiri atas tiga lapisan yaitu epidermis, dermis dan hypodermis.
Cara kerja kulit
Rangsangan yang dapat diterima kulit berupa sentuhan panas, dingin, tekanan dan nyeri.  Ketika kulit menerima rangsang, rangsang tersebut diterima oleh sel-sel reseptor. Selanjutnya, rangsang akan diteruskan ke otak melalui urat saraf. Oleh otak, rangsang akan diolah . akibatnya, kita dapat merasakan adanya suatu rangsang. Otakpun memerintahkan tubuh untuk menangap rangsangan tersebut.
    Sumber ilmu pengetahuan menurut para penganut aliran materealisme adalah terbatas pada materi yang dapat ditangkap oleh panca indera atau hal-hal yang bersifat rasionable dan hanya dapat dipahami oleh akal saja, mereka tidak mempercayai sumber ilmu pengetahuan apapun kecuali kedua sumber itu.

    Berbeda dengan umat Islam yang mempercayai dua sumber tersebut. Kita menganggap panca indera dan akal sebagai Instrument penting ilmu pengetahuan bahkan sebagai kenikmatan karunia yang besar yang dianugerahkan Allah kepada manusia agar dapat memahami dirinya dan alam sekitarnya. Dengan akal dan panca indera, manusia juga dapat mengkaji dan mengerti hokum alam dan rahasia yang tersimpan didalamnya. Bahkan hukum dan rahasia alam semesta itu sendiri oleh Islam dianggap sebagai bukti paling akuran valid yang menunjukkan keberadaan Allah yang telah menciptakan seluruh semesta alam ini dengan sebaik-baiknya. Allah telah memberikan segala-galanya kepada makhlukNya, dan Dia juga telah memberikan hidayah kepada umat manusia. Allah SWT berfirman :
“Dan Allah telah mengeluarkan kamu sekalian dari perut ibu kalian dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa. Dan Allah telah menjadikan bagi kalian pendengaran dan hati, agar kamu sekalian bersyukur”. (An Nahl:78)
Dalam firman lain disebutkan:
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan dimintai pertanggung jawaban”. (Al Isra:36)
    Panca indera adalah sarana terpenting yang dapat membantu manusia membangun peradaban di bumi dan melaksanakan tugas kekhalifahan sebagaimana yang dikehendaki Allah SWT.
    Sesungguhnya Allah telah menganugrahkan kepada menusia beberapa hidayah yang satu lebih tinggi dari yang lain. Degan hidayah tersebut manusia dapat mengerti dirinya sendiri , mengetahui alam semesta yang ada di sekitarnya serta mengenal Pencipta sebagai asalnya dan mengetahui tempat kembali serta risalah (misi)nya dalam hidup.

    Allah SWT memberi petunjuk dalam bentuk indra. Pada hakikatnya, semua indra mempunyai peranan yang sangat penting bagi mannusia. Akan tetapi, indera yang dianggap paling penting adalah penglihatan dan pendengaran, agar manusia dapat berinteraksi dengan alam dimana dia hidup ,apa yang ada di dalamnya, serta makhluk-makhluk yang hidup disana. Manusia juga dapat memanfaatkan kedua inder tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Allah dalam penciptaan manusia
3. MATERI HADITS
a. Hadits
عن عبد الله ابن مسعود قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول (نَضَّرَالله اِمْرَءَةً سَمِعَ مِنَّا شَيْئًا فَبَلَغَهُ كَمَا سَمِعَ فَرُبَّ مُبَلِّغُ اَوْعَى مِنْ سَامِعٍ) قال ابوعيسى هذا حديث حسن صحيح وفد رواه عبد المالك بن عمير عبد الرحمن بن عبد الله.(رواه الترمذي في الجامع كتا ب العلم عن رسول الله باب ما جاء فى الحث على تبليغ السماع )
Artinya : Dari Abdullah Bin Mas’ud r.a dia berkata : Aku mendengar Rasulullah: “Semoga Allah memuliakan seseorang yang mendengar sesuatu dari kami, lalu dia menyampaikannya (kepada yang lain sebagaimana dia dengar), maka kadang-kadang orang yang disampaikan ilmu lebih memahami daripada orang yang mendengarnya. (H.R Turmudzi)
b. Mufrodat
نَضَّر        : memuliakan
سَمِعَ        : mendengar
فَبَلَغَهُ        : dia menyampaikannya
فَرُبَّ مُبَلِّغُ    : maka orang yang disampaikan ilmu
اَوْعَى        : lebih memahami
سَامِعٍ        : orang yang mendengarnya

c. Biografi Perawi
            Abdullah bin Mas’ud bin Ghafil bin Habib Al Hudzali. Ibunya adalah Ummu Abd Hudzailiyah. Ibnu Mas’ud termasuk orang yang pertama masuk Islam. Diriwayatkan bahwa dia orang keenam dari enam orang yang masuk Islam. Dia orang yang pertama kali terang-terangan membaca Al Qur’an di Makkah. Dia hijrah ke Habsyah kemudian ke Madinah. Ikut serta perang badar bersama Rasulullah, Baiat ar Ridhwan dan semua peperangan. Bahkan ikut serta dalam perang Yarmuk setelah Rasulullah wafat. Rasulullah sangat mencintai dan memuliakannya. Dia adalah pelayan Rasulullah yang amanah, penjaga penjaga rahasianya, teman ketika mukim dan bepergian. Dia masuk setiap saat dan berjalan bersamanya. Dia membawakan siwak, sandal dan air untuk bersuci Nabi Muhammad SAW.
            Dia termasuk ulama besar dari kalangan sahabat dan penghafal Al Qur’an. Rasulullah menyifati dalam sabdanya, “Sesungguhnya kamu adalah seorang anak yang berilmu”. Umar bin Khathab pernah memperhatikannya pada suatu hari lalu berkata, “Bejana yang dipenuhi dengan ilmu”



d. Keterangan Hadits
Nadhara artinya doa yang ditujukan kepada orang yang dimaksud oleh hadits, yaitu semoga Allah mempereloknya dengan keagungan dan keindahan. Mendengar sesuatu dari kami, maksudnya ialah perkara agama berupa suatu ayat dari Al Qur’an atau suatu hadits, lalu ia menyampaikannya persis seperti apa yang ia dengar tanpa mengurangi atau menambahinya, baikia laki-laki maupun perempuan.
Muballighin, orang yang mendengar hadits tidak secara langsung tetapi melalui perantara.
Saami’in, orang yang mendengar hadits dari Nabi SAW secara langsung.
Au’a lebih hafal, lebih menguasai, dan lebih memahami daripada orang yang mendengarnya secara langsung. Hadits diriwayatkan dengen sanad shohih.
4. ASPEK TARBAWI
1. Allah menciptakan manusia sebagai makhluk paling sempurna diantara makhluk    lainnya dengan dibekalinya akal dan panca indera.
2. Panca indera hendaknya dipergunakan dengan baik untuk mencari ilmu.
3. Sampaikanlah sesuatu yang benar-benar baik dan tidak menimbulkan kemadharatan.
4. Seruan bagi orang-orang yang berilmu untuk mengamalkan ilmunya.
5. Bersyukurlah kepada Allah atas segla rahmat yang telah diberikan Allah kepada kita.

PENUTUP

Kesimpulan
Dalam bahasa Indonesia lebih dikenal sebagai panca indera yaitu alat pembantu unuk melihat (mata), alat pembantu untuk mengecp (lidah), alat pembantu untuk membau (hidung), alat pembantu untuk mendengar (teling), dan alat pembantu untuk merasakan (kulit/indera peraba).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian ilmu diartikan sebagai pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara sistematis menurut metode ilmiah tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan kondisi tertentu dalam bidang pengetahuan.
Adapun alat indera manusia dan fungsinya, yaitu indera penglihat (mata) yang berfungsi untuk melihat lingkungan sekitar sehingga kita mampu mengenali benda-benda yang ada disekitar dengan baik. Indra pendengar (telinga) yang berfungsi untuk mendengar suara yang ada disekitar kita. Indra pengecap (lidah) berfungsi untuk merasakan rangsangan rasa dari benda-benda yang masuk ke mulut kita. Indra pencium (hidung) berfungsi untuk mengenali lingkungan sekitar dari aroma yang dihasilkan. Indra peraba (kulit) berfungsi menerima rangsangan, temperatur suhu, sentuhan, rasa sakit, tekanan dsb.








DAFTAR PUSTAKA

 Al Bugha, Musthafa dan Muhyidin Mitsu. 2008. AL WAFI Syarah Hadits Arba’in  Imam      Nawawi. Jakarta: PUSTAKA AL KAUTSAR
Al Qardhawy, Yusuf. 1998. AS-SUNNAH sebagai sumber IPTEK dan PERADABAN, Jakarta: Pustaka Al Kautsar
Mansur Ali Nashif, Syekh. 1993. MAHKOTA POKOK-POKOK HADITS RASULULLAH SAW, Bandung: CV.Sinar Baru
Wahyono, Budi dan Setya Nurachmadani.200. ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SD/MI KELAS IV, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
http://id.wikipedia.org/wiki/indera.Wikipedia Indonesia
http://isma-ismi.com/pengertian-ilmu.html.Nurul Ismhi













TENTANG PENULIS

Fadzlillah, dengan nama panggilan Lillah lahir di desa Kertijayan, Buaran Pekalongan pada 14 April 1988. Pendidikan MI ditempuh di desa kelahirannya MIS Kertijayan, tempat penulis mengabdi sekarang. Pendidikan MTsS dan MAS ditempuh di Simbang Kulon. Dan sekarang penulis sedang melanjutkan study di STAIN Pekalongan.
Motto        : Lillahi Ta’alaa, Mar’atus Sholihah, Khusnul Khotimah, amiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar