MANFAAT PANCA INDERA UNTUK MENCARI ILMU
Mata kuliah: Hadist Tarbawi II
Disusun oleh:
Elly
dian melani
(2021213060)
Kelas M
PROGAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI
ILMU AGAMA ISLAM
(STAIN) PEKALONGAN
2015
Kata pengantar
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji syukur penulis
panjatkan kehadirat allah swt yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan,
sehingga makalah yang berjudul ”Manfaat panca indera untuk mencari ilmu “ ini
dapat diselesaikan. Sholawat
serta salam semoga senentiasa dilimpahkan kepada nabi muhammad saw, para sahabatnya, keluarganya, dan sekalian umatnya hingga
akhir zaman.
Makalah ini merupakan materi yang
disajikan sebagai bahan rujukan tugas. Makalah ini dapat diharapkan dapat
menambah pengetahuan mahasiswa. Dengan kemampuan yang sanggat terbatas, penulis
sudah berusaha dan mencoba mengeksplorasi, menyintesiskan dan mengorganisasikan
dari beberapa buku mengenai teori penulisan makalah ini. Namun demikian,
apabila dalam makalah ini dijumpai kekurangan dan kesalahan baik dalam
pengetikan maupun isinya, maka penulis dengan senang hati menerima kritik dari
pembaca.
Akhirnya, semoga makalah yang
sederhana ini bermanfaat adanya, amin yaa robbal’alamin. Selamat membaca!
Pekalongan, 02-maret-2015
(Elly
dian melani)
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang masalah
Manusia dilahirkan didunia ini dalam keadaan suci, polos dan buta dalam
ilmu pengetahuan walau manusia diberi kekuatan dan panca indera untuk
mengetahui segala sesuatu dan belajar.
Dengan panca indera kita dapat mendengar, melihat serta fungsi panca indera
lainya ialah alat yang diberikan oleh Allah kepada manusia untuk digunakanya
memperoleh pengetahuan dan merupakan manfaat dari apa yang telah mengisinya
dengan kebahagiaan dan kelestarian hidup manusia.
Seperti yang diajarkan hadist nabi tentang manfaat panca indera untuk
mencari ilmu. Dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai hadist tentang
pemanfaatan panca indera untuk mencari ilmu.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Indera merupakan bagian tubuh yang berfungsi
mengetahui keadaan luar. Alat indera sering pula dikenal sebagai panca indera.[1]
Panca indera manusia ada lima:
Ø
Indera penglihatan (mata)
Mata adalah organ penglihatan yang mengindeksi cahaya. Yang
dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui lingkungan sekitarnya
adalah terang atau gelap.
Ø
Indera penciuman (hidung)
Hidung merupakan alat indera manusia yang
menanggapi rasangan berupa bau/zat kimia yang berupa gas.
Ø
Indera pendengaran
(Telinga)
Telinga adalah sebuah organ yang mampu mendeteksi atau mengenal suara
dan juga banyak berperan dalam keseimbangan dan potensi tubuh.
Ø
Indera pengecap (lidah)
Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian
lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan
menelan.
Ø
Indera peraba (kulit)
Kulit merupakan alat indera kita yang mampu menerima rangsangan temperatur
suhu, sentuhan, rasa sakit, tekanan dan tekstur.[2]
B.
Landasan teori
Sumber ilmu pengetahuan menurut para penganut aliran materialisme adalah terbatas pada
materi yang dapat ditangkap oleh panca indera atau hal-hal rasionable dan hanya
yang dapat dipahami oleh akal sebagai instrumen penting ilmu pegetahuan bahkan
sebagai karunia kenikmatan yang besar yang dianugrahkan oleh Allah SWT kepada manusia agar dapat memahami
dirinya.dengan panca indera juga dapat mengkaji dan mengerti hukum alam dan
rahasia yang tersimpan didalamnya. Allah SWT yang telah memberikan
segala-galanya kepada makhluknya, Lalu dia memberikan hidayah kepada mereka,
Allah SWT beriman :
‘’dan
allah telah mengeluarkan kamu sekalian dari perut ibu kalian dalam keadaan
tidak mengetahui apa-apa. Dan allat telah menjadikan bagi kalian pendengaran
dan hati, agar kamu kalian bersyukur.’’ (al-nahl:78)
Demikian pula panca indera adalah sarana
terpenting yang dapat membantu manusia membangun peradaban dibumi, manfaatkan
panca indera untuk mencari ilmu dan tugas kekhalifahan sebagaimana yang
dikehendaki oleh Allah SWT. Allah SWT memberi petunjuk dalam bentuk indera,
indera yang paling penting adalah pendengaran dan penglihatan agar manusia
dapat berinteraksi dengan alamdimana ia hidup menghadapi berbagai masalahnya
dan bergaul para penghuni alam tersebut, manusia juga dapat memanfaatkan kedua
indera tersebut untuk mencapai tujuan dan hidupnya.[3]
Akan tetapi indera, tidak hanya dipakai saja
karena didalam islam setiap muslim diperintahkan untuk tidak menyakiti orang
lain dengan anggota tubuhnya, dari itu muslim harus bisa memelihara panca
indera.
a.
Memelihara mata
Mata diciptakan agar kita bisa mendapatkan petunjuk didalam
kegelapan. Dengan perantaraan mata kita dapat menyaksikan keindahan alam,
melihat segala macam ciptaan allah.
Oleh karena itu, begitu besarnya kenikmatan yang diperoleh lewat mata, maka
wajib untuk disyukuri pada dasarnya, islam telah memberikan tuntutan kita untuk
apa kedua belah mata kita digunakan atau memanfaatkan mata. Allah SWT telah
memerintahkan mata untuk digunakan dalam:
-
Memperoleh petunjuk dalam
kegelapan.
-
Untuk pertolongan dalam
menuntut segala hajat hidup dalam mengarungi kehidupan.
-
Untuk melihat dan
menyaksikan segala keindahan yang telah allah swt ciptakan, baik keindahan yang
ada dilangit maupun dibumi. Selanjutnya , agar kita dapat mengambil i’tibar dan
pelajaran serta pengetahuan tentang kekuasaan, kegunaan dan kesabaran allat
swt.
Demikianlah, mata harus dipelihara yang senantiasa akan mengantarkan
kepada moral yang baik, sesuai dengan
yang telah disyariatkan islam. Oleh karenanya, sebagi orang yang mengaku
dirinya muslim, hendaklah selalu memohon perlindungan kepada allah swt, agar
mata kita yang menjadi amanat dan karunia dari sisinya dapat terjaga dan
terjauhkan dari segala perbuatan maksiat dan dosa. Setelah kita dapat menjaga
anggota badan yang berupa mata, maka hendaklah kita menjaga anggota lain, agar
kita benar-benar selamat dari murka dan ancaman allah swt.
b.
Memelihara telinga
Telinga merupakan bagian anggota tubuh yang harus kita
pelihara oleh karena itu, setelah membahas masalah menjaga mata, kita juga
membicarakan bagaimana memelihara telinga dari segala perbuatan maksiat
dilarang islam.
Telinga merupakan nikmat dan amanat dari Allah yang
harus kita syukuri, alahkah bahagianya orang yang memiliki telinga dapat
digunakan untuk mendengarkan ayat-ayat allah, mendengarkan qoshidah,
mendengarkan tuntutan dan petunjuk ajaran agama. akan tetapi islam telah
memberikan ketentuan dalam penggunaan telinga tersebut, yaitu:
-
Mendengarkan firman-firman
Allah swt
-
Mendengarkan sabda allah
-
Mendengarkan hikmah para
kekasih allah
Oleh karena itu, hendaklah kita selalu berhati-hati
dalam mendengarkan perkataan, jangan ikut-ikutan mendengarka sesuatu yang
dilarang oleh syari’at islam.semoga allah memberikan perlindungandan
pertolongan kepada kita, agar dapat memelihara telinga dari sesuatu yang tidak ada manfaatnya sehingga kita dapat
selamat disepanjang masa.
c.
Memelihara tangan
Jaga dan peliharalah tangan, jangan sampai kita gunakan untuk melakukan:
-
Memukul sesama kaum
muslimin.
-
Memperoleh barang haram
-
Menulis sesuatu yang tidak
boleh diucapkan. Sebab tangan merupakan alat dan pelayan bagi mulut. Oleh
karenanya, jagalah sebagaimana memelihara lidah.
d.
Memelihara kaki
Jagalah kaki untuk tidak digunakan berjalan mendatangi penguasa yang
zalim, tanpa ada sebab darurat (terpaksa). Segala gerak dan tenangnya anggota
badan kita adalah salah satu nikmat pemberian allah. Oleh karenanya, jangan
sekali-kali gerak dan diam kita itu diarahkan untuk melakukan maksiat
kepadanya.[4]
C.
Hadist
Hadits 17 : Memanfaat
Panca Indra untuk Mencari Ilmu
عَنْ عَبْدِ
اللهِ بْنِ مَسْعُوْدِ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسّلَّمَ يَقُوْلُ : { نَضَّرَ اللهُ إِمْرَاَءً سَمِعَ مِنَّا شَيْأً فَبَلَغَهُ
كَمَا سَمِعَ فَرُبَّ مُبَلِّغُ أَوْعَى مِنْ سَامِعٍ } قَالَ أَبُوْعِيْسَى هَذَا
حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ وَقَدْ رَوَاهُ عَبْدِ اْلمَالِكُ بِنْ عُمَيْرِ عَبْدِ
الرَّحْمنِ بِنْ عَبْدِ اللهِ . (رواه الترمذى فى الجامع, كتاب العلم عن رسول
الله, باب ما جاء فى الحث على تبليغ السماع)
Dari
Abdullah bin Mas’ud ra dia berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda :
“Semoga Allah memuliakan seseorang yang mendengar sesuatu dari kami,lalu dia
menyampaikannya (kepada yang lain)sebagaimana yang dia dengar,maka
kadang-kadang orang yang disampaikan ilmu lebih memahami dari pada orang yang
mendengarnya.(HR.At-Tirmidzi).
Mufrodat
سَمِعْتُ : aku mendengar حَسَنٌ : baik
إِمْرَاَءً : memuliakan صَحِيْحٌ: benar
فَبَلَغَهُ : menyampaikan
Biografi
Abdullah bin mas’ud bin
ghafil bin habib al-hudzali adalah orang yang pertama masuk islam. Dia orang
yang pertama kali terang-terangan membaca al-qur’an dimekkah. Dia termasuk
ulama besar dari kalanga sahabat dan
penghafal al-qur’an. Rosulullah mensifatinya dalam sabdanya. ‘’ sesungguhnya
kamu adalah seorang anak yang berilmu’’.[5]
D.
Refleksi hadist
Hadist diatas bahwa banyak orang mendengar hadist tidak secara langsung
tetapi melalui perantara sehingga lebih hafal, lebih menguasai dan lebih
memahami dari pada orang yang mendengar secara langsung. Hadist tersebut mengambarkan pentingnya kedudukan ilmu dalam pandangan
islam, karena ‘mendengar’ sendiri merupakan salah satu proses mengetahui sebuah
ilmu. Semikin banyak kita mendengar , melihat, dan berfikir dengan menggunakan
panca indera, maka semakin banyak pula ilmu yang akan kita peroleh. Dan allah
memberikan pendengaran dan penglihatan agar manusia dapat berfikir dan
bersyukur.[6]
E.
Aspek tarbawi
Dari uraian diatas dapat
diambil beberapa aspek tarbawi sebagai berikut:
1)
Panca indra sangat penting
dalam mencari ilmu terutama pada alat pendengaran
2)
Orang yang berilmu dituntut
untuk mengamalkan ilmu yang telah didapatkan
3)
Kejujuran dan kebenaran
adalah sesuatu yang akan membawa pada kemulian dan kebahagiaan.
BAB III
PENUTUP
Panca indera berperan penting bagi seseorang terutama dalam mencari
ilmu. Melalui hadist diatas kita dapat menggunakan alat indera kita untuk
semaksimal mungkin untuk mencari dan menggali ilmu pengetahuan, kemudian ilmu
tersebutdapat digunakan untuk menambah keyakinan kepada allah swt. Serta dapat
menuntut kita untuk lebih mendekatkan diri kepada allah.
DAFTAR
PUSTAKA
al-qardhawiy yusuf, as-sunnah sebagai sumber IPTEK DAN PERADABAN,
(Pustaka al-kautsar:jakarta 1999)
mansyur ali nashif syekh,mahkota pokok-pokok hadist rosulullah SAW.jilid 1
(bandung:sinar baru 1993 )
al-bugha musthafa, muhyidin, AL-WAFI. (Pustaka al-kautsar:jakarta
2002)
http://pelajaran-jitu.blogspot/2015/03/02-lima alat indra manusi//.
http//fungsi-indera-tubuh-manusia/2015/03/02//
tentang penulis
nama saya Elly
dian melani , saya lahir dipekalongan 25 september 1995, alamat rumah saya desa wonoyoso kecamatan
buaran kab.pekalongan. menyelesaikan pendidikan sekolah pertama saya TK.
Wonoyoso melanjutkan ke madrasah ibtidaiyah salafiyah sapugarut , dan saya juga
sekolah diniyah sore di TPQ Al-istiqomah. Sekolah menengah pertama di
MTS.ribatul muta’alimin dan mondok selama tiga tahun dan lanjut ke MA.walisongo
pekajangan dan sekarang saya sedang
menempuh pendidikan di STAIN pekalongan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar