Hadits Tarbawi II
"ILMU FALAK" METODE HISAB AWAL WAKTU SHOLAT DAN
ARAH KIBLAT
Alifatus
Zullalah
(2021214445)
Kelas
: M
JURUSAN
TARBIYAH PRODI PAI
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PEKALONGAN
2016
KATA PENGANTAR
syukur alhamdullah kami panjatkan Allah SWT Tuhan semesta alam. Tak lupa shawat serta salam kita haturkan ke baginda Nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW. yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat meyelesaikan makalah ini dengan baik. Amin .
pada kesempatan kali ini akan
berusaha mencoba membahas materi Ilmu falak yang dimana berisi tentang Metode
Hisab Awal Waktu Sholat, Arah Kiblat, Hisab Urfi dan Hisab Hakikat Awal bulan
dengan baik. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan
yang saya hadapi. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Dan saya menyadari bahwa
kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan
bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang saya hadapi teratasi.
Makalah ini di sajikan berdasarkan
rangkuman dari hasil pengamatan yang bersumber dari berbagai informasi,
referensi, buku tentang islam dan berita, Kami sadar makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan oleh karena itu saran yang konstruktif sangat kami harapkan.
Penulis,
Pekalongan, 23 Maret 2016
Pekalongan, 23 Maret 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembahasan
utama dalam kajian ilmu falak adalah penentuan awal waktu sholat, arah kiblat,
dan hisab hakikat awal bulan dengan demikian polkok pembahasan ilmu falak
terkait dengan persoalan ibadah. Sebagai bagian daribkegiatan ibadah,ilmu falak
di prediksi masuk eindonesia beriringan dengan masuknya agama islam ke
indonesia.
Ilmu
falak sebagai ilmu sains yang berkembang oleh umat islam mengalami perkembangan
sesuai dengan perkembangan ilmu sains. Dalam sains kebenaran suatu teori itu
bersifat relatif. Sebuah teori itu dianggap benar sampai datang teori baru yang
meruntuhkannya. Sehingga teori yang lama digantikan dengan teori yang baru.
Teori yang baru inipun akan bertahan sampai datang teori yang dapat
meruntuhkannya dan seterusnya. Begitulah perkembangan sains.
Dalam
penentuan arah kiblat, pada masa awal islam; dinyatakan sejak zaman nabi dan
parah sahabatdi ekmbangkan teori penentuan arah kiblat menggunakan benda langit
pedoman. Ketika Nabi berada di madinah,beliu berijtiha salat menghadap
keselatan. Posisi madinah yang berada di utara mekah menjadikan posisi arah ke
ka’bah menghadap keselatan. Nabi menyatakan bahwa antara timur dan barat adalah
kiblat.
Secara
historis cara penentuan arah kiblat di indonesia berkembang sesuai dengan
kualitas dan kapasitas intelektual di kalangan kaum muslimin. Perkembangan
penentuan arah kiblat ini dapat dilihat dari perubahan besar di masa Muhamad
Arsyad al-Banjari dan kyai Ahmad Dahlan atau dapat dilihat pula dari alat-alat
yang digunakan untuk mengukurnya, seperti miqyas: tomgkat istiwa, rabu’
mujayyab, kompas,dan theodolit, selain itu sistem perhitungan yang digunakan
juga mengalami perkembangan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu Falak
Kata
falak yang berarti orbit atau lintasan dan disebut juga dengan garis edar benda-benda
langit dan bumi termasuk kategori benda langit. Dalam Al-qur’an kata falak yang
berarti orbit arau garis edar ini tersebut dalam Al-quran, antara lain pada
Qs.yasin ayat 40.
“
tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat
mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.[1]
pada
ayat al-Qur’an di atas disebutkan bahwa Allah-lah yang menciptakan malam dan
siang,matahari dan bulan, masing masing dari keduannya beredar pada garis
edarnya. Dan Sedangkan Ilmu falak ialah ilmu yang mmpelajari seluk beluk benda-benda langit dari segi bentuk, ukuran, keadaan fisik, posisi,
gerakan, dan saling hubungan antara yang satu dengan lainnya.[2]
Keterangan
mengenai seluk beluk benda-benda langit tersebut dapat diketahui berkat
penyelidikan-penyelidikan dengan pertologan ilmu astronomi atau ilmu bintang
yang meliputi:
1.
Astronomi. Menentukan tempat kedudukan
di bumi dan langit, menentukan jarak di bumi dan di angkasa raya, dan menenukan
besarnya benda-benda langit.
2.
Astrilogi. Mempelajari benda-benda
langit yang terkait dengan nasib baik dan buruk manusia.
3.
Astrometrika. Mempelajari ukuran ukuran
benda langit dan jarak benda langit aatar yang satu dengan yang lain.
4.
Astronomekanika. Menyilidi keadaan
gerakan-gerakan, seperti rotasi, lintasan-lintasan benda langit,
prubahan-perubahan dalam benda itu, dan hukum-hukum yang mempengaruhi gerakan-
gerakan itu.
5.
Astrofisika. Menyelidiki ihwal
benda-benda langit, suhunya, campuran-campuran atmosfir, dan sebagainya.
6.
Kosmogoni. Mempelajari dan menyelidiki
bangun dan bentuk serta perubahan-perubahan jagat raja.
7.
Kosmologi. Mempelajari bentuk, kata
himpunan, sifat-sifat dan perluasan benda langit.[3]
Ilmu
falak yang berarti pengetahuan tentang bidang edar ini disebut juga kosmografi
yang berarti “ catatan tentang alam semesta”, (kosmos= alam semesta; graphein=
menulis). Disamping itu oleh karena kegiatan yang paling menonjol di dalam ilmu
ini adalah menghitung,maka ia disebut dengan ilmu Hisab.[4]
B. Keutamaan ilmu Falak
Ilmu
falak digunakan oleh orang-orang islam untuk menentukan waktu sholat,arah
kiblat,dan menentukan awal bula hijriyah. Kegunaan ilmu falak ini diperhatikan
oleh Nabi Saw.
Dan
dalam mempelajari ilmu falak pada dasarnya mempunyai dua kepentingan yang
saling berkaitan. Pertama, untuk menguasai dan pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Kedua, untuk keperluan yang berkaitan dengan masalah-masalah
ibadah, seperti sholat,puasa,dan haji.keperluan yang kedua ini meliputi:
penentuan arah kiblat,penentuan waktu sholat yang liama,penentuan awal bulan
qomariah untuk puasa,haji dan hari-hari besar islam,serta untuk penentuan saat
terjadinya peristiwa gerhana(bulan dan matahari).[5]
C. Sejarah ilmu falak
Menurut
zubair umar al-jailani sebagai mana dikutip oleh murtadho, penemu ilmu falak
adalah Nabi idris As. Hal ini juga disebut dalam beberapa Muqadimah buku-buku
ilmu falak.[6]
Dalam
bidang ilmu pengetahuan terutama kajian bidang astronomi-astrologi, peradaban
bangsa sumeria yang telah muncul sekitar tahun 4500 SM di perkirakan merupakan
pelopor bagi peradaban sesudahnya. Peradaban bangsa babilonia (irak selatan)
adalah penerus peradapan sumeria yang pada saat itu memiliki pengaruh yang
sangat kuat. Namgsa babilonia dikenal di miliki minat yang sangat besar
terhadap ilmu-ilmu exsperimental sehingga membuat peradaban ini bertahan lama dan berkrmbang dalam
perjalanan sejarah. Konstribusi besar dan merupakan hasil kreatifitas bangsa
babilonia yang masih tersisah hingga saat ini adalah astrologi. Astrologi lahir
sekitar 2000tahun SM di lembah mesopotamia (diantara sungai Eufrat dan Tigris).[7]
Astronomi
dan Astrologi adalah dua bidang berbeda, meskipun keduanya memiliki objek yang
sama, yaitu mempelajari sistem-sitem peradaran benda-benda langit astrologi
mempelajari pengaruh kedudukan rasi bintang (zidiak), pelanet, matahari dan
bulan dengan karakter dan nasib seseorang. Sedangkan astronomi tidak hanya
mempelajari pelanet, matahari, bulan, bintang, tapi juga galaksi, black hole
(lubang hitam), pulsar, dan benda-benda angkasa lainnya. Astronomi mempelajari
alam dari sudut pandang fisika,matematika dan hukum-hukum alamnya antara lain:
1. Astronomi
babilonia
Di
antara kontribusi Babilonia yang sangat bermanfaat di masa kini adalah telah
diciptakannya tabel-tabel peredaran benda-benda langit,kalender pergantian
musim, perubahan wajah bulan, pemetaan langit, dan peramalan terjadinya Gerhana
yang merupakan embrio bagi astronomi modern.
2. Astronomi
Mesir Kuno
Retkait
dengan bidang astronomi, bangsa mesir
kuno memang tidak memiliki perhatian yang sanyat besar terhadap obserfasi
Gerhana dan gerakan bulan dan pelanet-pelat lainnya, namun bangsa mesir kuno
memiliki kepercayaan yang mengakar dalam hal penanggalan.
3. Astronomi
Tiongkok
Peradaba Tiongkok juga tak kalah besar pengaruhnya
dengan peradapan lainnya. Bangsa Tiongkok telah memiliki sistem perhitungan
gerak benda-benda langit seperti menghitung terjadinya gerhana seprti di
pelopori oleh konfusius.[8]
4. Astronomi
India dan Persia
Bangsa
India dan Persia memiliki pengaruh yang sangat kuat bagi peradapan dunia. Dari dua peradapan inilah secara langsung
muncullah [9]ilmu
falak Arab(islam), disamping peradaban yunani kuno yang telah menancapkan
pengaruhnya dengn kuat.[10]
5. Astronomi
Yunani Kuno
Pengamatan
terhadap fenomena alam telah dilakukan dulu oleh Babilonia,Tiongkok, Mesir
Kuno,dll. Namun astronomi sebagai ilmu pengetahuan yang sistematis baru
berkembang pada zaman peradaban yunani pada abad ke-6 Sm.
6. Astronomi
(Ilmu Falak) Pada Masa Islam
Beberapa
rangkaian ibadah dalam islam terkait dengan peradaban benda-benda langit.[11]yang
berkaitan dengan masalah-masalh ibadah,
seperti misalnya sholayang terkait dengan pengedaran matahari dan puasa
terkait dengan hilal (peradaban Bulan) dan haji.keperluan ini bersifat
pragmeantis dan turut menentukan sahnya amal ibadah. dan Hal ini tentu saja
mendorong umat islam untuk mempelajari ilmu astronomi, disamping ilmu ini
memiliki manfaat lain untuk hal yang non ibadah.
7. Perkembangan
Ilmu Falak di Indonesia
Sejak
mencatat bahwa sebelum datangnya islam di indinesia telah tumbuh perhitungan
tahun jawa,Hindu atau tahun Saka.ini menunjukkan bahwa orang-orang di indonesia
sudah memiliki perhatian terhadap salah satu objek kajian ilmu falak
(kalender).
D. Ragam Sistem
Sebagau
ilmu yang di bangun di atas hasil Observasi empirik terhadap posisi dan gerakan
benda- benda langit,ilmu falah adalah ilmu yang
terus berkembang sejalan dengan perkembangan hasil-hasil observasi itu
sendiri. Secara umum perkembangan ilmu falak ini mengarah kepada semakin
tingginya tingkat akurasi hasil hitungannya.
Karena
ilmu falah ilmu-ilmu yang terus berkembang, maka ditemukan berbagai sistem
hisab atau perhitungan dengan tingkat akurasi yang bervariasi. Secara umum sistem-sistem hisab yang berkembang
tersebut di klasifikasikan menjadi tiga kategori antara lain[12]
a.
Sistem Taqribi
Yang
mendasarkan perhitungannya pada daftar ephimeris (zij) yang disusun oelh ulugh
beyk, yang kemudian dipertajam dengan beberapa koreksi yang sederhana.
b.
Sistem Tahqiqi
Secara
umum sama dengan sisitem taqribi tetapi unsur-unsur koreksinya lebih banyak.
c.
Sistem Kontemporen
Disamping
menggunakan rumus-rumus ilmu ukur segitiga bola dan koreksi-koreksi yang lebih
detail, mengacu pada data kontemporen, yaitu data yang selalu di koreksi dengan temuan-temuan yang
baru.
Semua
sistemhisab di atas secara riil di pelajari dan digunakan sebagai acuan perhitungan dimasyarakat,
sehingga timbunya produk hitungan yang berbeda-beda merupakan sesuatu yang tak terelakan. Bahkan
perbedaan antara produk hitungan itu kadang terjadi sangat mencolok yang dari
sudut ilmu pasti sulit untuk di toleransi.
Namun
demikian, karena semua sistem hisab itu menghitung posisi benda-benda langit
yang sama, maka juri pemutusnya tentulah bukti empiris. Artinya ,sistem mana
yang terbukti paling sesuai dengan kenyataan empiris akurat dan paling layak
dipedomani.[13]
PENUTUP
KESIMPULAN
Ilmu
falal merupakan ilmu yang samgat penting dalam kehidupan kita. Karena dengan
ilmu falak orang dapat memastikan kemana arah kiblat suatu tempat di permukaan
bumi. Dengan ilmu falak pula prang dapat memastikan waktu sholat. Ilmu falak
juga mempermuda orang yang rukyatul hilal dapat mengetahui di mana posisi hilal
berada dengan demikian, ilmu hisap mempunyai peran yang sangat pentinga dalam
pelaksanaan ibadah umat islam.
Demikian
makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas ilmu Hadits tarbawi. Kami sadar
bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya kritik dan saran
yangkonstruktif sangat kami butuhkan
guna kesempurnaan makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat bagi yang
membacanya.
DAFTAR
PUSTAKA
Musonif Ahmad. 2011.Ilmu
Falak,Yogyakarta: penerbit Teras.
Nawawi Abd Salam.2010.
Ilmu falak: cara praktis Menghitung waktu sholat,Arah kiblat, dan Awal bulan,Sidoarjo: AQABA.
Murtadho Moh.2008. ilmu
Falak Praktis ,Malang: UIN MALANG PRESS.
Azhari Susikna .2001 .Ilmu
Falak Teoti dan Praktek,Yogyakarta: LAZUARDI.
PROFIL PENULIS
Nama : Alifatus Zullalah
Alamat
: Gg 02 , Sijambe Randuatan, RT 03, RW 11, kec wonokerto
Riwayat Pendidikan
:
Ø Pendidikan Non Formal :
1.
Madrasah InfarulGhoi
Ø Pendidikan Formal
:
1. SDN
SIJAMBE 02 (Tahun 2003- 2008)
2.
SMP ISLAM FQ (Tahun 2008-2010)
3. SMK
MA’ARIF NU TIRTO(Tahun 2010-2012)
Moto Hidup :
Sukses
tidak diukur menggunakan kekayaan, Sukses adalah sebuah pencapaian yang kita
inginkan.
[1] Ahmad
Musonif, Ilmu Falak,(Yogyakarta:penerbit
Teras,2011).hlm.1.
[2]Abd Salam
Nawawi, Ilmu falak: cara praktis
Menghitung waktu sholat,Arah kiblat, dan Awal bulan (Sidoarjo: Aqaba,2010),
hlm. 1.
[3] Moh
Murtadho, ilmu Falak Praktis (Malang:
UIN Malang Press,2008). Hlm. 10-11.
[4]Op.cit. Abd
Salam Nawawi. hlm. 1.
[5]Susikna
Azhari, Ilmu Falak Teoti dan Praktek,(Yogyakarta:
LAZUARDI,2001).Hlm.3-4.
[6] Op.cit.
Moh Murthado,hlm. 19.
[10]Op.cit.
Ahmad Musonif.hlm.9-18.
[11] Ibid.
Ahmad Musonnif. Hlm.11.
[12]Op.cit.
Ahmad Musonif.hlm.13-27.
[13]Op.cit.
Ahmad Musonif.hlm.27-29.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar