Laman

new post

zzz

Jumat, 25 Maret 2016

HT M 6 A "ILMU FALAK"

Hadits Tarbawi II 
"ILMU FALAK" METODE HISAB AWAL WAKTU SHOLAT DAN ARAH KIBLAT
  
Alifatus Zullalah
(2021214445)
Kelas : M
 JURUSAN TARBIYAH PRODI PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PEKALONGAN
2016


KATA PENGANTAR


            syukur alhamdullah kami panjatkan Allah SWT Tuhan semesta alam. Tak lupa shawat serta salam kita haturkan ke baginda Nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW. yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat meyelesaikan makalah ini dengan baik. Amin .
pada kesempatan kali ini akan berusaha mencoba membahas materi Ilmu falak yang dimana berisi tentang Metode Hisab Awal Waktu Sholat, Arah Kiblat, Hisab Urfi dan Hisab Hakikat Awal bulan dengan baik. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang saya hadapi. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Dan saya menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang saya hadapi teratasi.
Makalah ini di sajikan berdasarkan rangkuman dari hasil pengamatan yang bersumber dari berbagai informasi, referensi, buku tentang islam dan berita, Kami sadar makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu saran yang konstruktif sangat kami harapkan.



                       



Penulis,
Pekalongan, 23 Maret 2016


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pembahasan utama dalam kajian ilmu falak adalah penentuan awal waktu sholat, arah kiblat, dan hisab hakikat awal bulan dengan demikian polkok pembahasan ilmu falak terkait dengan persoalan ibadah. Sebagai bagian daribkegiatan ibadah,ilmu falak di prediksi masuk eindonesia beriringan dengan masuknya agama islam ke indonesia.
Ilmu falak sebagai ilmu sains yang berkembang oleh umat islam mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan ilmu sains. Dalam sains kebenaran suatu teori itu bersifat relatif. Sebuah teori itu dianggap benar sampai datang teori baru yang meruntuhkannya. Sehingga teori yang lama digantikan dengan teori yang baru. Teori yang baru inipun akan bertahan sampai datang teori yang dapat meruntuhkannya dan seterusnya. Begitulah perkembangan sains.
Dalam penentuan arah kiblat, pada masa awal islam; dinyatakan sejak zaman nabi dan parah sahabatdi ekmbangkan teori penentuan arah kiblat menggunakan benda langit pedoman. Ketika Nabi berada di madinah,beliu berijtiha salat menghadap keselatan. Posisi madinah yang berada di utara mekah menjadikan posisi arah ke ka’bah menghadap keselatan. Nabi menyatakan bahwa antara timur dan barat adalah kiblat.
Secara historis cara penentuan arah kiblat di indonesia berkembang sesuai dengan kualitas dan kapasitas intelektual di kalangan kaum muslimin. Perkembangan penentuan arah kiblat ini dapat dilihat dari perubahan besar di masa Muhamad Arsyad al-Banjari dan kyai Ahmad Dahlan atau dapat dilihat pula dari alat-alat yang digunakan untuk mengukurnya, seperti miqyas: tomgkat istiwa, rabu’ mujayyab, kompas,dan theodolit, selain itu sistem perhitungan yang digunakan juga mengalami perkembangan.






BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Ilmu Falak
Kata falak yang berarti orbit atau lintasan dan disebut juga dengan garis edar benda-benda langit dan bumi termasuk kategori benda langit. Dalam Al-qur’an kata falak yang berarti orbit arau garis edar ini tersebut dalam Al-quran, antara lain pada Qs.yasin ayat 40.

“ tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.[1]

pada ayat al-Qur’an di atas disebutkan bahwa Allah-lah yang menciptakan malam dan siang,matahari dan bulan, masing masing dari keduannya beredar pada garis edarnya. Dan Sedangkan Ilmu falak ialah ilmu yang mmpelajari seluk  beluk benda-benda langit dari segi  bentuk, ukuran, keadaan fisik, posisi, gerakan, dan saling hubungan antara yang satu dengan  lainnya.[2]
Keterangan mengenai seluk beluk benda-benda langit tersebut dapat diketahui berkat penyelidikan-penyelidikan dengan pertologan ilmu astronomi atau ilmu bintang yang meliputi:
1.      Astronomi. Menentukan tempat kedudukan di bumi dan langit, menentukan jarak di bumi dan di angkasa raya, dan menenukan besarnya benda-benda langit.
2.      Astrilogi. Mempelajari benda-benda langit yang terkait dengan nasib baik dan buruk manusia.
3.      Astrometrika. Mempelajari ukuran ukuran benda langit dan jarak benda langit aatar yang satu dengan yang lain.
4.      Astronomekanika. Menyilidi keadaan gerakan-gerakan, seperti rotasi, lintasan-lintasan benda langit, prubahan-perubahan dalam benda itu, dan hukum-hukum yang mempengaruhi gerakan- gerakan itu.
5.      Astrofisika. Menyelidiki ihwal benda-benda langit, suhunya, campuran-campuran atmosfir, dan sebagainya.
6.      Kosmogoni. Mempelajari dan menyelidiki bangun dan bentuk serta perubahan-perubahan jagat raja.
7.      Kosmologi. Mempelajari bentuk, kata himpunan, sifat-sifat dan perluasan benda langit.[3]
Ilmu falak yang berarti pengetahuan tentang bidang edar ini disebut juga kosmografi yang berarti “ catatan tentang alam semesta”, (kosmos= alam semesta; graphein= menulis). Disamping itu oleh karena kegiatan yang paling menonjol di dalam ilmu ini adalah menghitung,maka ia disebut dengan ilmu Hisab.[4]

B.     Keutamaan ilmu Falak
Ilmu falak digunakan oleh orang-orang islam untuk menentukan waktu sholat,arah kiblat,dan menentukan awal bula hijriyah. Kegunaan ilmu falak ini diperhatikan oleh Nabi Saw.
Dan dalam mempelajari ilmu falak pada dasarnya mempunyai dua kepentingan yang saling berkaitan. Pertama, untuk menguasai dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kedua, untuk keperluan yang berkaitan dengan masalah-masalah ibadah, seperti sholat,puasa,dan haji.keperluan yang kedua ini meliputi: penentuan arah kiblat,penentuan waktu sholat yang liama,penentuan awal bulan qomariah untuk puasa,haji dan hari-hari besar islam,serta untuk penentuan saat terjadinya peristiwa gerhana(bulan dan matahari).[5]
C.    Sejarah ilmu falak
Menurut zubair umar al-jailani sebagai mana dikutip oleh murtadho, penemu ilmu falak adalah Nabi idris As. Hal ini juga disebut dalam beberapa Muqadimah buku-buku ilmu falak.[6]
Dalam bidang ilmu pengetahuan terutama kajian bidang astronomi-astrologi, peradaban bangsa sumeria yang telah muncul sekitar tahun 4500 SM di perkirakan merupakan pelopor bagi peradaban sesudahnya. Peradaban bangsa babilonia (irak selatan) adalah penerus peradapan sumeria yang pada saat itu memiliki pengaruh yang sangat kuat. Namgsa babilonia dikenal di miliki minat yang sangat besar terhadap ilmu-ilmu exsperimental sehingga membuat peradaban ini   bertahan lama dan berkrmbang dalam perjalanan sejarah. Konstribusi besar dan merupakan hasil kreatifitas bangsa babilonia yang masih tersisah hingga saat ini adalah astrologi. Astrologi lahir sekitar 2000tahun SM di lembah mesopotamia (diantara sungai Eufrat dan Tigris).[7]
Astronomi dan Astrologi adalah dua bidang berbeda, meskipun keduanya memiliki objek yang sama, yaitu mempelajari sistem-sitem peradaran benda-benda langit astrologi mempelajari pengaruh kedudukan rasi bintang (zidiak), pelanet, matahari dan bulan dengan karakter dan nasib seseorang. Sedangkan astronomi tidak hanya mempelajari pelanet, matahari, bulan, bintang, tapi juga galaksi, black hole (lubang hitam), pulsar, dan benda-benda angkasa lainnya. Astronomi mempelajari alam dari sudut pandang fisika,matematika dan hukum-hukum alamnya antara lain:
1.      Astronomi babilonia
Di antara kontribusi Babilonia yang sangat bermanfaat di masa kini adalah telah diciptakannya tabel-tabel peredaran benda-benda langit,kalender pergantian musim, perubahan wajah bulan, pemetaan langit, dan peramalan terjadinya Gerhana yang merupakan embrio bagi astronomi modern.
2.      Astronomi Mesir Kuno
Retkait dengan  bidang astronomi, bangsa mesir kuno memang tidak memiliki perhatian yang sanyat besar terhadap obserfasi Gerhana dan gerakan bulan dan pelanet-pelat lainnya, namun bangsa mesir kuno memiliki kepercayaan yang mengakar dalam hal penanggalan.
3.      Astronomi Tiongkok
Peradaba  Tiongkok juga tak kalah besar pengaruhnya dengan peradapan lainnya. Bangsa Tiongkok telah memiliki sistem perhitungan gerak benda-benda langit seperti menghitung terjadinya gerhana seprti di pelopori oleh konfusius.[8]
4.      Astronomi India dan Persia
Bangsa India dan Persia memiliki pengaruh yang sangat kuat bagi peradapan dunia.  Dari dua peradapan inilah secara langsung muncullah [9]ilmu falak Arab(islam), disamping peradaban yunani kuno yang telah menancapkan pengaruhnya dengn kuat.[10]

5.      Astronomi Yunani Kuno
Pengamatan terhadap fenomena alam telah dilakukan dulu oleh Babilonia,Tiongkok, Mesir Kuno,dll. Namun astronomi sebagai ilmu pengetahuan yang sistematis baru berkembang pada zaman peradaban yunani pada abad ke-6 Sm.
6.      Astronomi (Ilmu Falak) Pada Masa Islam
Beberapa rangkaian ibadah dalam islam terkait dengan peradaban benda-benda langit.[11]yang berkaitan dengan masalah-masalh ibadah,  seperti misalnya sholayang terkait dengan pengedaran matahari dan puasa terkait dengan hilal (peradaban Bulan) dan haji.keperluan ini bersifat pragmeantis dan turut menentukan sahnya amal ibadah. dan Hal ini tentu saja mendorong umat islam untuk mempelajari ilmu astronomi, disamping ilmu ini memiliki manfaat lain untuk hal yang non ibadah.
7.      Perkembangan Ilmu Falak di Indonesia
Sejak mencatat bahwa sebelum datangnya islam di indinesia telah tumbuh perhitungan tahun jawa,Hindu atau tahun Saka.ini menunjukkan bahwa orang-orang di indonesia sudah memiliki perhatian terhadap salah satu objek kajian ilmu falak (kalender).

D.    Ragam Sistem
Sebagau ilmu yang di bangun di atas hasil Observasi empirik terhadap posisi dan gerakan benda- benda langit,ilmu falah adalah ilmu yang  terus berkembang sejalan dengan perkembangan hasil-hasil observasi itu sendiri. Secara umum perkembangan ilmu falak ini mengarah kepada semakin tingginya tingkat akurasi hasil hitungannya.
Karena ilmu falah ilmu-ilmu yang terus berkembang, maka ditemukan berbagai sistem hisab atau perhitungan dengan tingkat akurasi yang bervariasi.  Secara umum sistem-sistem hisab yang berkembang tersebut di klasifikasikan menjadi tiga kategori antara lain[12]


a.       Sistem Taqribi
Yang mendasarkan perhitungannya pada daftar ephimeris (zij) yang disusun oelh ulugh beyk, yang kemudian dipertajam dengan beberapa koreksi yang sederhana.
b.      Sistem Tahqiqi
Secara umum sama dengan sisitem taqribi tetapi unsur-unsur koreksinya lebih banyak.
c.       Sistem Kontemporen
Disamping menggunakan rumus-rumus ilmu ukur segitiga bola dan koreksi-koreksi yang lebih detail, mengacu pada data kontemporen, yaitu data yang  selalu di koreksi dengan temuan-temuan yang baru.

Semua sistemhisab di atas secara riil di pelajari dan digunakan  sebagai acuan perhitungan dimasyarakat, sehingga timbunya produk hitungan yang berbeda-beda  merupakan sesuatu yang tak terelakan. Bahkan perbedaan antara produk hitungan itu kadang terjadi sangat mencolok yang dari sudut ilmu pasti sulit untuk di toleransi.
Namun demikian, karena semua sistem hisab itu menghitung posisi benda-benda langit yang sama, maka juri pemutusnya tentulah bukti empiris. Artinya ,sistem mana yang terbukti paling sesuai dengan kenyataan empiris akurat dan paling layak dipedomani.[13]





PENUTUP
KESIMPULAN

Ilmu falal merupakan ilmu yang samgat penting dalam kehidupan kita. Karena dengan ilmu falak orang dapat memastikan kemana arah kiblat suatu tempat di permukaan bumi. Dengan ilmu falak pula prang dapat memastikan waktu sholat. Ilmu falak juga mempermuda orang yang rukyatul hilal dapat mengetahui di mana posisi hilal berada dengan demikian, ilmu hisap mempunyai peran yang sangat pentinga dalam pelaksanaan ibadah umat islam.
Demikian makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas ilmu Hadits tarbawi. Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya kritik dan saran yangkonstruktif sangat kami butuhkan  guna kesempurnaan makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat bagi yang membacanya.






















DAFTAR PUSTAKA



Musonif Ahmad. 2011.Ilmu Falak,Yogyakarta: penerbit Teras.
Nawawi Abd Salam.2010. Ilmu falak: cara praktis Menghitung waktu sholat,Arah kiblat, dan      Awal bulan,Sidoarjo: AQABA.
Murtadho Moh.2008. ilmu Falak Praktis ,Malang: UIN MALANG PRESS.
Azhari Susikna .2001 .Ilmu Falak Teoti dan Praktek,Yogyakarta: LAZUARDI.

































PROFIL PENULIS
Nama                                       : Alifatus Zullalah
Alamat                                                : Gg 02 , Sijambe Randuatan, RT 03, RW 11, kec wonokerto
Riwayat Pendidikan               :
Ø  Pendidikan Non Formal         :
1. Madrasah InfarulGhoi
Ø  Pendidikan Formal                 :
1. SDN SIJAMBE 02 (Tahun 2003- 2008)
2. SMP ISLAM FQ (Tahun 2008-2010)
3. SMK MA’ARIF NU TIRTO(Tahun 2010-2012)
Moto Hidup                           :
            Sukses tidak diukur menggunakan kekayaan, Sukses adalah sebuah pencapaian yang kita inginkan.





[1] Ahmad Musonif, Ilmu Falak,(Yogyakarta:penerbit Teras,2011).hlm.1.
[2]Abd Salam Nawawi, Ilmu falak: cara praktis Menghitung waktu sholat,Arah kiblat, dan Awal bulan (Sidoarjo: Aqaba,2010), hlm. 1.
[3] Moh Murtadho, ilmu Falak Praktis (Malang: UIN Malang Press,2008). Hlm. 10-11.
[4]Op.cit. Abd Salam Nawawi. hlm. 1.
[5]Susikna Azhari, Ilmu Falak Teoti dan Praktek,(Yogyakarta: LAZUARDI,2001).Hlm.3-4.
[6] Op.cit. Moh Murthado,hlm. 19.

[8] Op.cit. Ahmad Musonif.hlm.6-8.



[10]Op.cit. Ahmad Musonif.hlm.9-18.

[11] Ibid. Ahmad Musonnif. Hlm.11.
[12]Op.cit. Ahmad Musonif.hlm.13-27.

[13]Op.cit. Ahmad Musonif.hlm.27-29.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar