Tafsir Tarbawi
ADAB MEMBACA AL-QUR'AN
"BACALAH QUR’AN CARAMANA YANG MUDAH"
Yayad Ruiyad
(2021114164)
Kelas: H
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2016
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Bacalah qur’an cara
mana yang mudah”. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikannya denganbaik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas
kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terimakasih.
Pekalongan, 15 April 2016
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar membaca
suatu huruf, termasuk huruf Al-Qur’an sebetulnya mudah, asal tidak
malas-malasan dan rajin berlatih. Bagi yang belum bisa membaca huruf di
Al-Qur’an, huruf-huruf tersebut tampak sulit diingat. Itu sama halnya ketika
kita belum bisa membaca huruf latin, melihat huruf latin pun bingung tidak tahu
maksudnya. Namun, ketika kita bisa membaca huruf latin, kita pun dengan mudah
membacanya meski hanya melihatnya sebentar.
Banyak yang
masih belum bisa membaca Al-Quran. Mungkin karena sibuk sehingga tidak punya
waktu untuk belajar membaca Al-Qur’an. Atau semasa kecil disuruh belajar ngaji
ke guru ngaji, TPA, atau madrasah, tapi malah memilih main. Alhasil, sampai
besar masih belum bisa mengaji. Namun, tak ada tua untuk belajar. Selama masih
hidup, masih ada kesempatan untuk belajar baca Quran.
Oleh karena itu
saya akan menjelaskan cara mudah membaca Al-qur’an. supaya dapat membaca
al-qur’an secara baik dan benar bahkan lancar dan mudah sesuai dengan kaidah
membaca Al-qur’an.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Surat Al-Muzamil ayat 20
بسم الله الرحمن الرحيم
إِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ
أَنَّكَ تَقُومُ أَدْنَى مِنْ ثُلُثَيِ اللَّيْلِ وَنِصْفَهُ وَثُلُثَهُ
وَطَائِفَةٌ مِنَ الَّذِينَ مَعَكَ وَاللَّهُ يُقَدِّرُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ
عَلِمَ أَنْ لَنْ تُحْصُوهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ
الْقُرْآنِ عَلِمَ أَنْ سَيَكُونُ مِنْكُمْ مَرْضَى وَآخَرُونَ يَضْرِبُونَ فِي
الْأَرْضِ يَبْتَغُونَ مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَآخَرُونَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ
وَأَقْرِضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ
خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا وَاسْتَغْفِرُوا
اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ(20)
Terjemahnya :
Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui
bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau
seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari
orang-orang yang bersama kamu. dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang.
Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas
waktu-waktu itu, Maka dia memberi keringanan kepadamu, Karena itu Bacalah apa
yang mudah (bagimu) dari Al Quran. dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu
orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari
sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan
Allah, Maka Bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan Dirikanlah
sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman
yang baik. dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu
memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang
paling besar pahalanya. dan mohonlah ampunan kepada Allah; Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
B. Penjelasan Ayat
Allah Ta’ala
berfirman, “sesungguhnya ini”, yaitu surah ini, “adalah suatu peringantan,”
yaitu akan dijadikan peringatan oleh orang-orang yang mempunyai hati dan
pikiran. Maka selanjutnya Allah berfirman, “Maka barang siapa yang menghendaki
niscaya dia menempuh jalan kepada Tuhannya, “yaitu orang akan mendapatkan
petunjuk dengan kehendak Allah, sebagaimana diternagkan dalam firman Allah
Ta’ala yang lain. “Dan tidaklah kamu berkehendak kecuali jika Allah
menghendaki. Sesungguhnya Allah itu adalah Maha Mengetahui lagi Maha
bijaksana.”
Kemudian Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui
bahwa kamu berdiri kurang dari dua pertiga malam, atu seperdua malam atau
sepertiganya dan segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. “Yaitu
kadang-kadang seperti itu dan kadang-kadang seperti ini, tanpa ada unsur
kesengajaan dari kamu. Tetapi, kamu tidak mampu melaksanakan perintah
mengerjakan shalat malam itu secara terus menerus, karena itu akan memberatkan
kamu itulah sebabnya Allah Ta’ala selanjutnya berfirman, “Dan Allah menetapkan
ukuran malam dan siang. “Yaitu, kadang-kadang keduanya seimbang, akan tetapi
terkadang bertambah atau bahkan berkurang. “Allah mengetahui bahwa kamu
sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu itu, “Yaitu kewajiban yang
telah dibebankan kepada kamu itu, “maka Dia memberikan keringanan kepadamu,
karena itu bacalah apa yang mudah dari Al-Qur’an, “Tanpa harus dibatasi dengan
waktu tertentu, akan tetapi shalat malamlah sesuai dengan kemudahan kamu. Yang
dimaksud adalah shalat, namun diungkapkan dengan qira’ah. Sebagaimana yang
tercantum dalam surah Subhana, yaitu: “Dan janganlah kamu menjaharkan shalatmu
dan janganlah kamu terlalu merahasiakannya.”
Mazhab Hanafi menjadikan firman Allah, “karena itu bacalah apa yang
mudah dari Al-Qur’an” sebagai dalil bahwa bacaan al-fatihah dalam shalat itu
tidak wajib. Dengan demikian, boleh membaca al-fatihah an boleh juga membaca
surah yang lain. Mereka menguatkan pendapatnya dengan sebuah hadits Nabi
tentang orang yang buruk shalatnya seperti dikemukakan dalam shahibain.
“kemudian
bacalah bagian Al-Qur’an yang mudah bagimu.”[1]
Ada pendapat dari para ulama mengenai makna dari kata qira’ah
pada ayat ini, yaitu mangatakan bahwa yang dimaksudkan adalah benar-benar
bacaan Al-Qur’an, yakni bacalah beberapa ayat Al-Qur’an yang kalian anggap
mudah ketika kalian melakukan shalat malam.[2]
a.
Materi
Untuk memudahkan kita dalam membaca Al-Qur’an yaitu kita harus
mengetahui ilmu-ilmu tentang membaca alqur’an supaya nantinya kita dapat
membaca al-qur’an dengan baik dan benar, karena nantinya ketika melaksanakan
shalat kita akan mudah dalam pelafadhan dan mudah menghafalkannya. karena
ketika membaca al-qur’an kemudian salah pelafatan harakat maka akan membuat
maknanya berubah. Berikut ilmu-ilmu yang harus diketahui sebelum membaca
Al-qur’an :
1.
Huruf hijaiyah
Abjad bahasa Arab terdiri atas 28 huruf (29 jika “hamzah” dianggap
sebagai huruf tersendiri. Selain berfungsi seperti huruf-huruf hijaiyah yang
lainnya, tiga huruf yaitu wawu, alif, ya’ digunakan sebagai vokal panjang (a,
i, dan u), sebagai diftong (bunyi rangkap), sperti: ai, au, dan juga sebagai
konsonan lemah (seperti : K,D,L, dan sebagainya.
Dalam belajar pengucapan huruf hijaiyah, kita harus tahu
makhraj-nya. Makhraj merupakan tempat keluarnya huruf.
2.
Pengenalan
tanda baca
Tanda baca huruf hijaiyah disebut harakat. Dulu tidak ada yang
namanya tanda baca dan tanda titik dalam huruf hijaiyah. Dulu Al-Qur’an ditulis
tanpa tanda baca, atau yang disebut huruf gundul. Jika tanpa tanda baca, apakah
tidak bingung? Bagi yang fasih bahasa Arab, ternyata hal ini tidak masalah.
Berhubung banyaknya pemeluk Islam yang bukan dari bangsa Arab, dan
dikhawatirkan terjadi kesalahan dalam memahami isi Al-Qur’an, akhirnya
dibuatlah tanda-tanda baca yang sampai sekarang masih berlaku.
3.
Kaidah membaca
Al-Qur’an (Tajwid)
Membaca
Al-Qur’an dengan baik dan benar hukumnya wajib. Ilmu yang mempelajari kaidah
membaca Al-qur’an adalah ilmu tajwid. Tajwid yaitu mengucapkan huruf
(al-qur’an) dengan tertib menurutyang seharusnya, sesuai dengan makhraj
serta bunyi asalnya serta melembutkan bacaannya sesempurna mungkin, tanpa
berlebihan, serampangan, ataupun dibuat-buat.[3]
Kalau dalam bahasa Inggris, ibaratnya ini grammar. Nah, ‘grammar’ dalam bahasa
Arab ada bermacam-macam. Ada yang namanya Idzhar, Idgham, dan lain-lain.
4.
Latihan
Agar lebih lancar dalam membaca Al-Qur’an, tentu perlu latihan.
Berlatih membaca sampai lancar, hingga tajwidnya benar.
Jika sudah bisa baca Al-Qur’an, tentu lebih mudah dalam
menghafalkannya. Syukur-syukur juga dipelajari terjemahannya. Dan nantinya
ketika kita melaksanakan shalat, kita bisa milih surat mana yang sekiranya
mudah untuk dibaca.
C. Aplikasi dalam kehidupan
Dari keterangan diatas, Allah memerintahkan kepada setiap makhluknya untuk
memulyakan serta membaca dan memaknai Al – Qur’an dengan baik dan benar sesuai
dengan kaidah memaca al-qur’an. Karna hal tersebut dapat meringankan beban
orang yang hidup di dunia ini, serta membaca Al – Qur’an dapat memberikan
petunjuk untuk bisa mendapatkan Ridho allah.
Membaca Al – Qur’an dapat menambah pengetahuan kita sebagai makhluk allah
dalam mengarungi perjalanan hidup di dunia ini yang penuh dengan teka teki,
jika kita tidak berpedoman terhadap al – qur’an maka kita tidak mempunyai dasar
untuk dapat menjawab segala pertanyaan yang ada pada teka teki tersebut,
sehingga kita bisa jadi salah langkah dalam mengarungi kehidupan di dunia ini.
D. Aspek Tarbawi
1.
Ketika akan
melaksanakan shalat bacalah apa yang mudah dari Al-qur’an.
2.
Pelajarilah
ilmu-ilmu tentang tatacara membaca al-qur’an supaya kita kita mudah dalam
membaca al-qur’an.
3.
Bacalah
al-qur’an sesuai dengan kaidah membaca al-qur’an atau ssuai dengan tajwidnya
supaya tidak merubah arti/makna.
4.
Teruslah
membaca al-qur’an supaya kita bisa membaca al-qur’an dengan benar dan lancar
tentunya sesuai dengan tajwidnya.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Mazhab Hanafi menjadikan firman Allah, “karena itu bacalah apa yang
mudah dari Al-Qur’an” sebagai dalil bahwa bacaan al-fatihah dalam shalat itu
tidak wajib. Dengan demikian, boleh membaca al-fatihah an boleh juga membaca
surah yang lain. Mereka menguatkan pendapatnya dengan sebuah hadits Nabi
tentang orang yang buruk shalatnya seperti dikemukakan dalam shahibain.
“kemudian
bacalah bagian Al-Qur’an yang mudah bagimu.”
Ada pendapat dari para ulama mengenai makna dari kata qira’ah
pada ayat ini, yaitu mangatakan bahwa yang dimaksudkan adalah benar-benar
bacaan Al-Qur’an, yakni bacalah beberapa ayat Al-Qur’an yang kalian anggap
mudah ketika kalian melakukan shalat malam.
Untuk memudahkan kita dalam membaca Al-Qur’an yaitu kita harus
mengetahui ilmu-ilmu tentang membaca alqur’an supaya nantinya kita dapat
membaca al-qur’an dengan baik dan benar, karena nantinya ketika melaksanakan
shalat kita akan mudah dalam pelafadhan dan mudah menghafalkannya. karena
ketika membaca al-qur’an kemudian salah pelafatan harakat maka akan membuat
maknanya berubah. Berikut ilmu-ilmu yang harus diketahui sebelum membaca
Al-qur’an :
1.
Huruf hijaiyah
2.
Pengenalan
Huruf Baca
3.
Kaidah Membaca
Al-qur’an
4.
Latihan
DAFTAR PUSTAKA
Nasib ar-Rifa’i, Muhammad.2000. Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir.Jakarta
: Gema insani Prees.
khatib, Ahmad.2009. Tafsir Al Qurthubi/Syaikh Imam Al Qurthubi. Jakarta
: Pustaka Azzam.
Hasanuddin.1995. Perbedaan qira’at dan pengaruhnya terhadap
istinbath hukum dalam al-Qur’an. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
PROFIL PENULIS
Nama : Yayad
Ruiyad
NIM :
2021114164
Kelas : H
TTL :
Pekalongan, 10 Januari 1997
Alamat :
Buaran GG 1, No.77, Pekalongan Selatan
[1]
Muhammad Nasib ar-Rifa’i, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, (Jakarta : Gema
insani Prees, 2000), hlm 847-848.
[2]
Ahmad khatib, Tafsir Al Qurthubi/Syaikh Imam Al Qurthubi, (Jakarta :
Pustaka Azzam, 2009), hlm. 483.
[3]
Hasanuddin, Perbedaan qira’at dan pengaruhnya terhadap istinbath hukum dalam
al-Qur’an, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1995), hlm. 118.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar