TUJUAN
PENDIDIKAN “KHUSUS”
(Sifat-Sifat Orang Mukmin): Q.S Al-Fath ayat 29
ISTIQOMAH (2021115137)
Kelas A
JURUSAN TARBIYAH / PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) / PEKALONGAN
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Tafsir Tarbawi I dengan
Tema Ciri-Ciri Orang Mukmin ini, dengan bimbingan dari Bapak selaku Dosen PengapuM.
Ghufron Dimyati, M.S.I Mata Kuliah Tafsir Tarbawi I. Dengan ini kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1.
Ayah Ibunda tercinta atas doa dan dukungannya sejauh ini.
2.
KepadaBapakM. Ghufron
Dimyati, M.S.I atas bimbingannya dalam pembuatan makalah ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan bagi para pembaca.Terlepas dari semua itu, kami menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan.Oleh
karena itu kami menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca, agar
kami dapat memperbaiki kekurangan yang ada.
Pekalongan, 30
September 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Dalam
kehidupannya, manusia tidak akan pernah bisa lepas untuk mencari nilai-nilai
kebenaran yang sebenarnya karena kesehariannya manusia dihadapkan berbagai
macam persoalan yang membutuhkan penyelesaian. Dengan perkembangan iptek
yang pesat ini persoalan hidup menjadi lebih kompleks dan manusia pun
semakin sulit mengatasi persoalan hidupnya. Di saat kita manusia tidak bisa
menyelesaikan atau mengatasi persoalan hidup. Kita pasti lebih memilih
lari dari masalah tersebut dan melakukan hal-hal yang menyimpang seperti
minuman-minuman keras, narkoba, dll. Dan bahkan tidak sedikit dari mereka yang
melakukan bunuh diri gara-gara tidak bisa mengatasi persoalan kehidupan.
Di sinilah kita bisa belajar mengenai sifat orang
mukmin itu dalam mengambil perannya sebagai
jalan keluar atau solusi untuk menyelesaikan masalah kehidupan itu tersebut.
Ketika seseorang telah bisa memahami dan menerapkan konsep dari orang mukmin
tersebut kedalam kehidupannya maka ia dapat mengatasi permasalahan hidupnya.
Jadi sifat orang mukmin itu sangat penting bagi manusia khususnya bagi kita
pemeluk agama islam, agar mendekatkan kita kepada Allah SWT. Dan menjadi hamba
yang beriman dan bertaqwa.
- Judul
Judul garis
besar makalah ini adalah “tujuan pendidikan khusus”, dan sub pembahasanya adalah
“sifat-sifat orang mukmin”.
C.
Nash dan Terjemahan
Terjemahan: “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang bersama dengan
dia adalah keras terhadap orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.
Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya,
tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah
sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam injil, yaitu
seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman
itu kuat lalu menjadikan besarlah dia dan tegak lurus diatas pokoknya, tanaman
itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati
orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan
kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh diantara merek
a ampunan dan pahala yang besar”.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Teori
Pengertian orang
mukmin ialah orang yang taat kepada Allah swt dengan sebenar-benarnya. Dalam
arti senntiasa manjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dan berjahad
dengan harta jiwa mereka pada jalan Allah swt.
Adapun ciri-ciri orang beriman antara lain :
1.
Orang mukmin gemetar mandengar nama Allah swt
Apabila disebut nama Allah swt dan mendengar ayat-ayat Al-Qur’an
gemetar hatinya dan bertambah besar imannya kepada Allah.
2.
Orang mukmin selalu tolong-menolong dan beramal sholeh
Orang
muknin lakilaki atau perempuan menjadi penolong bagi siapa pun yang
membutuhkan. Dan berbuat kabaikan serta mencegah kemungkaran, mendirikan sholat
dan membayar zakat.
3.
Orang mukmin memiliki rasa takut di dalam hatinya
Hanya orang yang beriman
jika disebutkan nama Allah, muncul rasa takut dalam hatinya. Rasa takutnya
sebagai bentuk mengagungkan Allah.
4.
Senang membaca dan memahami makna Al Quran
Hal
ini menjadi bukti keimanan seseorang
ketika Al Qur’an dibaca baik oleh dirinya ataupun orang lain, ia dapat
mengambil manfaat dengan bertambahnya rasa iman.[1]
B.
Tafsir
1. Tafsir
Al-Maraghi
Sehubungan denagan ayat
ini, bahwa apa saja yang dilakukan oleh seseorang atau dia bayangkan maka akan
nampak pada raut wajahnya. Maka pabila seorang Mu,min benar apa kata hatinya
terhadap Allah , maka Allah akan memperbaiki lahiriahnya dihadapan
manusia. Sesudah itu Allah
memberitahukan bahwa dia memuji kelebihan orang-orang mu’min dalam kitb-kitab
yang pernah diturunkan dan berita-berita yang beredar dikalangan manusia.
Bahwasanya Allah Ta’ala mengembangkan orang-orang mu’min dan
memparbanyak jumlah mereka adalah untuk membikin jengkel orang-orang kafir
terhadap mereka. Karena, orang-orang mu’min berkeyakinan bahwa Allah pasti
menyempurnakan cahayanya lewat orang-orang mu’min, sekalipun orang-orang yang
ingkar tidak suka.
Allah swt, menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan Nabi
Muhammad saw, bahwa dia akan mengampuni dosa-dosa mereka dan memberi pahala
kepada mereka sebanyak-banyaknya, yakni dengan memasukkan mereka kedalam surga
yang penuh dengan kenikmatan, dan janjinAllah adalah benar, hak tak mungkin
iganti dan tak mungkin disalahi, dan siapapun yang mengikuti jejak para sahabat
maka ia hukumnya sama dengan mereka.[2]
2. Tafsir Al-Azhar
“Muhammad adalah utusan
allah!” (pangkal ayat 29) inilah pedoman hidup dan pedoman perjuangan bagi kaum
muslimin dalam menghadapi dunia. Kita
mengakui kerasulan beliau ialah dengan konsekuensinya akan meniru dan
meneladani kangkah, mencontoh sepak terjangnya, menjunjung tinggi sunahnya.
Muhammad rasulullah itu adalah laksana cahaya yang memberikan terang bagi kita
untuk melanjutkan perjuangan di muka bumi ini.
Setelah terjadi
persatuan keyakinan, persatuan akidah dan ibadahdan persatuan dalam pandangan
hidup, dengan sendirinya timbulah persaudaraan yang rapat. Lantaran
persaudaraan yang rapat maka timbulah persatuan sikap dan perangai yaitu: “dan
orang-orang ada besertanya bersikap keras terhadap orang-orang kafir, sayang
menyayangi diantara sesama mereka.[3]
3.
Tafsir Al-Lubab
Akhirnya surah ini
ditutup dengan menegaskan bahwa: ”Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah swt
yang diutus membawa rahmat bagi seluruh alam”. Adapun orang-orang yang bersama
dengn beliau yakni sahabat-sahabat Nabi
serta pengikut-pengikut setia beliau, maka mereka itu ialah orang-orng yang
bersikap keras, yakni tegas, tidak berbasa-basi yang mengorbankan aqidah
terhadap orang-orsng kafirtanpa keluar dari koridor rahmat risalah ini.
Walau mereka bersikap tegas, namun lanjut ayat ini: mereka berkasih
sayang antar sesama kaum beriman. Engkau, siapapun engkau, di mana dan
kapanpun, akan selalu melihat mereka ruku’ dan sujud. Itu mereka lakukan dengan
tulus ikhlas, demi mencari karunia Allah swt dan keridhaan-Nya yang agumg.
Dengan
sifat-sifat itu Allah swt pada akhirnya menjengkelkan hati orang-orang kafir
yakni dengan pertumbuhan, perkembangan dan penambahan jumlah dan kekuatan kaum
muslim. Allah menjanjikan untuk orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal-amal sholeh diantara mareka yang bersama Nabi Muhammad serta siapa pun
yang mengikuti cara hidup beliau akan mendapat ampunan dan pahala yang besar.[4]
C.
Apliksi Dalam Kehidupan
Sifat mukmin sangat
penting dalan menjalankan kehidupan. Tanpa kita memiliki sifat mukmin amal
ibadah yang kita kerjakan akan sia-sia bahkan tidak akan sampai kepada Allah
swt.
Karena apabila kita
menanaman sifat mukmin pada diri kita, maka dalam menjalankan khidupan kita
akan merasakan ketenangan. Karena yang ada dalam hati dan pikiran kita hanya
selalu mengingat Allah dan akan berusaha untuk selalu menjalankan perintah-Nya.
Sehingga apabila kita akan melakukan perbuatan yang tercela, hati dan pikiran
akan mengingatkan kepda kita bahwa Allah tidak pernah tidur dan Allah juga tahu
segala perbuatan kita.
D.
Aspek Tarbawi
1.
Seorang mukmin hendaknya tidak merasa takut menghadapi kehidupan
duniawi, karena apapun yang terjadi selama ia bertakwa maka itu tidak masalah,
bahkan dapat meninggikan derajatnya di akhirat.
2.
Seorang mukmin yang benar hendaknya mereka yang hanya takut kepada
Allah swt, dan ikhlas disetiap perbuatanya, juga selalu bertawakal kepada
Allah.
3.
Seorang ukmin hendaknya memiliki sifat belas kasih antar sesama dan
selalu menolong tanpa ada sifat pamrih, karena Allah telah memjanjikan derajat
yang tinggi di akhirat dan surga.
4.
Orang mukmin hendaknya selalu menjalankan perintah dan larangan
Allah, karena Allah telah menjanjikan
kepada orang-orang mukmin akan mendapat rizki yang berlimpah serta
pengampunan dan surga.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
- Janji untuk orang-orang mukmin dan ancaman trhadap orang-orng kafir dam munafik.
- Orang mukmin harus memiliki rasa belas kasih antar sesama orang mukmin.
- Sifat nabi saw dan orang mukmin yang ada bersamanya sebagai umat yang belas kasih dn bersikap tegas
- Janji allah kepada orangorang yang beriman dan beramal sholeh bahwa mereka akan mendapat ampunan, rizki yang berlimpah, dan pahala yang besar serta surga.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Maraghi,
Ahmad Musthofa.1989. Tafsir Al-Maraghi, cet 1. Semarang: CV Tohaputra
Semarang
Hamka. 2003. Tafsir
Al-Azhar Juz 26. Jakarta: PT. Citra Serumpun Padi
Ikhwan. 2016. Orang Mukmin dan Pengertian Mukmin.
perbaungan.blogspot.co.id,
Shihab, M. Quraish. 2012. Al-Lubab
Makna Tujuan dan Pelajaran dari Surah-Surah Al-Qur’an. Tangerang: Lentera
Hati
PROFIL
Nama :
ISTIQOMAH
TTL : Pekalongan, 2 Juni 1997
Alamat : Ds.
Rowoyoso RT 01/RW 01 Kec. Wonokerto Kab. Pekalongan
Hobi : Olahraga
Motto Hidup :
Menjadi diri sendiri dalam meraih kesuksesan
Riwayat Pendidikan:
Ø RA Muslimat NU
Rowoyoso
Ø SDN 01 Rowoyoso
Ø SMP N 2 Wonokerto
Ø MAN 2
Pekalongan
[1] Ikhwan, Orang Mukmin dan Pengertian Mukmin,http://ikhwan-perbaungan.blogspot.co.id, 30 September 2016, 19.00
[2]Ahmad Musthofa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, cet 1, (Semarang:
CV Tohaputra Semarang, 1989)hlm.198-200
[3]Prof. Dr. Hamka, Tafsir Al-Azhar Juz 26, (Jakarta: PT. Citra
Serumpun Padi 2003), hlm:174-178
[4]M. Quraish Shihab, Al-Lubab Makna Tujuan dan Pelajaran dari
Surah-Surah Al-Qur’an,(Tangerang: Lentera Hati 2012),hlm 717
Tidak ada komentar:
Posting Komentar