Laman

new post

zzz

Jumat, 07 Oktober 2016

tt1 A 6a Fungsi Al-Quran Qs. Al-Imran : 138

TUJUAN PENDIDIKAN “KHUSUS”
Fungsi Al-Quran :  Qs. Al-Imran : 138

Yurisprudensi Islam (2021115133)
Kelas : A

FAKULTAS TARBIAH / PAI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2016



KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, serta puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayat serta inayah-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah Tafsir Tarbawi ini, yang berjudul “Fungsi Al-Quran, QS. Al-Imran: 138”.
Dalam menyusun makalah ini tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis alami, namum berkat dukungan, dorongan, dan semangat dari orang-orang terdekat serta mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih sedalam-dalamnya kepada;
1.       Bapak dan ibu atas semua doa dan bantuan financial untuk menyelesaikan makalah ini.
2.       Bapak Muhammad Ghufron, M.S.I selaku dosen pengampu mata kuliah Tafsir Tarbawi I.
3.       Teman-teman kelas Tafsir Tarbawi I A yang selalu mensuport dan menghibur penulis selama penyelesaian makalah ini.
4.       Serta semua pihak yang telah berkonstribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepeas dari semua itu penulis menyadari sepenuhnya masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tatanan bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ilmiah tentang “Fungsi Al-Quran, Qs. Al-Imran: 138” ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi pembaca.

Pekalongan, 9 Oktober 2016

Yurisprudensi Islam
BAB 1
PENDAHULUAN
A.          Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman kontenporer sekarang ini masalah dan problema kehidupan terus bermunculan. Ilmu-ilmu baru terus dikembangkan yang diharapkan agar mampu memecahkan sebuah permasalahan dan menjawab semua problema, sebagai contoh penyakit HIV / AIDS yang sampai sekarang belum juga ditemukan obat maupun cara penyembuhannya.
Disisilain perkembangan zaman semakin maju baik dari segi teknologi, sosial, maupun budaya. Lebih lagi persaingan antar negara semakin ketat, mereka berlomba-lamba dalam menciptakan hal baru yang dapat menunjang kehidupan manusia. Dikatakan negara maju ialah negara yang mampu menjawab sebuah permasalahan kehidupan, negara yang didominasi oleh orang-orang berpendidikan, namun bagaimana dengan negara yang masih berkembang yang belum sadar akan pentingnya pendidikan dan ilmu, yang hanya menjadi konsumen dalam kebutuhan hidup bukannya produsen. Akankah kita hanya menunnut hidup saja di dunia namun tidak memberikan konstribusi maupun manfaat bagi perkembangan zaman, Tentu negara tersebut akan tertinggal, bisa dikatakan bahwa negara tersebut ada namun tidak ikut andil dalam perkembangan zaman.
Sejalan dengan majunya peradaban ilmu pengetahuan, justru peradaban moral semakin merosot. Sebagai seorang muslim haruslah berpendidikan dan berakhlak mulia. Pertanyaanya bagaimanakah supaya kita menjadi orang yang berilmu namun berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur?. Al-Quranlah jawabanya dalam menjawab segala problema kehidupan, oleh karena itu fungsi al-Quran akan dibahas dalam makalah ini yang berjudul Fungsi Al-Quran: Qs. Al-Imran 138.
Hasil gambar untuk Qs al-imran 138
“Ini (Al-Quran) adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta peringatan bagi orang-orang yang bertakwa”.
Arti Penting
Sebagai seorang muslim haruslah mempercayai bahwa Al-Quran adalah kalam Allah SWT, dan Allah menurunkan Al-Quran sebagai pegangan hidup bagi umat manusia artinya dalam memecahkan semua permasalahan duniawi maupun akhirat haruslah berpedoman kepada Al-Quran, karena al-Quran adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta peringatan bagi orang-orang yang bertakwa. Orang yang bertakwa akan sangat hati-hati dalam menjalankan kehidupan, karena orang bertakwa sangat mengindahkan peringatan-peringatan yang ada dalam al-Quran, dan sangat mengindahkan petunjuk-petunjuk dari-Nya supaya mendapatkan ridho-Nya agar selalu berada di jalan yang lurus untuk mengapai surga-Nya.
Manusia tentu hidup hanya sekali di dunia, jadi belum pernah mengalami hidup di dunia dari sebelumnya. Banyak orang menganggap bahwa hidup adalah ujian itu benar, tapi bedanya dengan ujian di sekolah maupun kuliah tentu kita dituntut mempelajari materi yang akan di ujikan terlebih dahulu artinya bahwa ada persiapan sebelum menempuh ujian. Lain halnya dengan hidup, kita langsung dihadapkan dengan ujian pada kehidupan tanpa mempelajarinya dahulu. Seandainya hidup didunia itu dua kali, maka di hidup yang pertama kita bisa menganggap bahwa itu adalah pembelajaran bagi kita. Kita akan tahu mana yang baik dan buruk bagi kita harus seperti apakah kita, baru pada hidup yang kedua kita bisa mempraktekkannya dengan hidup yang baik. Tapi hidup tidaklah demikian. Hidup hanya sekali, tapi tahukah kita bahwa Alllah SWT menurunkan al-Quran sebagai pedoman hidup kita untuk hidup dengan baik dan untuk mengapai surga-Nya.

B.          Teori
Pengertian Al-Quran. Secara etimologis Al-Quran adalah mashdar dari qara-a, yaqra-u, qira-atan, qura-nan yang berarti bacaan. Menurut sebagian ulama seperti Imam Syafi’i, sebagaimana dikutip as-Suyuthi, Quran adalah Ism’alam Ghairu Musytaq (nama sesuatu yang tidak ada asal katanya), melainkan nama khusus untuk firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.  Seperti halnya Taurat dan Injil yang juga tidak ada asal katanya. Jika al-Quran berasal dari kata qara-a berarti setiap yang dibaca dapat dinamai al-Quran.
Secara terminologis al-Quran adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang dibaca dengan mutawatir dan beribadah dengan membacanya.
Pendapat lain, Ali ash-shabuni  menyatakan mengenai definisi al-Quran bahwa, Al-Quran adalah firman Allah yang bersifat mukjizat, diturunkan kapada penutup para nabi dan rasul, dengan perantara al-Amin Jibril’alaihi as-salam, ditulis di mushaf-mushaf, diriwayatkan kepada kita dengan mutawatir, bernilai ibadah membacanya, dimulai dengan surat al-Fatihah dan ditutup dengan surat an-Nas.
Definisi ash-Shabuni diatas lebih tepat digunakan untuk mushaf, bukan al-Quran, karena yang disebut al-Quran tidak hanya yang ditulis dalam mushaf, tetapi juga yang dibaca secara lisan berdasarkan hafalan. Apalagi di era teknologi informasi sekarang ini al-Quran juga ada dalam bentuk digital, compact disc dan rekaman suara.[1] Al-Quran diturunkan Allah dengan membawa kebenaran, tidak ada keraguan didalamnya dan tidak ada yang bertentangan karena berasal dari sisi Allah SWT[2]. Al-Quran merupakan sumber ilmu pengetahuan yang mengeluarkan manusia dari kegelapan. Pelajarilah alam semesta ini, semua digelar dan dicipta agar dipelajari oleh manusia yang dianugrahi akal budi, namun hanya yang berakal yang dapat menerima pelajaran dan ilmu tersebut.[3]
C.          Tafsir
1.           Al-Mishbah
Al-Quran secara keseluruhan adalah penerangan yang memberi keterangan dan menghilangkan kesangsian serta keraguan bagi seluruh manusia, dan ia juga berfungsi sebagai petunjuk yang memberi bimbingan masa kini dan datang, menuju arah yang benar serta peringatan yang halus dan berkesan menyangkut hal-hal yang tidak wajar bagi orang-orang yang bertakwa, yang antara lain mampu mengambil hikmah dan pelajaran dari sunatullah yang berlaku dalam masyarakat.
Sunah tersebut antara lain adalah yang melanggar perintah-Nya dan perintah rasul-Nya akan binasa dan yang mengikutinya berbahagia, yang menegakkan disiplin akan sukses, hari-hari kekalahan dan kemenangan silih berganti, dan sebagainya. Masyarakat dan jenis manusia yang tidak membedakan antara yang haram dan halal akan terbentur oleh malapetaka, ketercabikan dan kematian.
Al-Quran adalah kitab suci yang mengungkap adanya hukum-hukum yang mengatur kehidupan masyarakat, hal tersebut diungkap al-Quran karena kitab suci itu berfungsi mengubah masyarakat dan mengeluarkan anggotanya dari kegelapan menuju terang benderang, dari kehidupan negatif menuju kehidupan positif. Al-Quran memang adalah penerangan bagi seluruh manusia, petunjuk, serta peringatan bagi orang-orang yang bertakwa.[4]

2.           Ibnu Katsir
Allah menghibur orang-orang yang beriman, bahwa al-Quran merupakan penjelasan bagi manusia, yakni mengadung berita yang jelas ihwal orang-orang terdahulu dalam menghadapi musuh-musuhnya. Merupakan petunjuk dan pelajaran, yakni mengandung berita tentang peristiwa masa lalu, mengandung petunjuk bagi hatimu, dan mengandung plajaran, yakni mengandung pencegahan dari berbagai perbuatan haram dan dosa.[5]
3.           Al-Maraghi
Al-Quran ini adalah sebagai petunjuk dan petuah yang khusus bagi orang-orang yang bertakwa, karena mereka orang yang mau mengambil petunjuk dengan kenyataan-kenyataan. Mereka juga mau mengambilnya sebagai pelajaran dalam menghadapi kenyataan-kenyataan yang sedang mereka alami. Berkat petunjuk ini, mereka berjalan lurus sesuai dengan metode yang benar, dan menjauh dari hal-hal yang mengakibatkan kelalaian yang sudah tampak jelas akibatnya, yakni membahayakan diri mereka. Orang mukmin sejati ialah orang yang mau mengambil hidayah dari kitab, dan mau menerima penyuluhan-penyuluhan nasihat-nasihatnya, sebagaimana yang telah diungkapkan oleh firman-Nya.
Hasil gambar untuk Qs al-baqarah 2
 “kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa. Qs. Al-Baqarah: 2”.[6]
D.          Aplikasi dalam Kehidupan
Hendaklah kita selalu berpegang teguh pada al-Quran dalam setiap lagkah hidup kita, supa kita selamat dunia dan akhirat. Belajarlah ilmu-ilmu mengenai semua hal tentang Al-Quran karena semua pertanyaan tentang  permasalahan duniawi maupun akhirat al-Quranlah jawabanya. Al-Quran menjawab semua problema dari zaman dahulu, sekarang, dan yang akan datang. Pelajarilah al-Quran dan amalkan kandungan isinya supaya memiliki ilmu yang bermanfaat, ajaklah orang-orang kedalam kebaikan.
E.          Aspek Tarbawi
1.           Al-Quran merupakan sumber ilmu pengetahuan yang mengeluarkan manusia dari kegelapan.
2.           Al-Quran memberi penjelasan dan bimbingan yang lurus.
3.           Al-Quran sebagai kabar gembira bagi yang beriman dan beramal sholeh.
4.           Dengan Al-Quran itu Allah memberi petunjuk kepada yang dikehendaki-Nya, yaitu bagi mereka yang mau mengambil pelajaran di dalamnya.


















BAB III
PENUTUP

Secara etimologis Al-Quran adalah mashdar dari qara-a, yaqra-u, qira-atan, qura-nan yang berarti bacaan. Secara terminologis al-Quran adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang dibaca dengan mutawatir dan beribadah dengan membacanya.
Al-Quran diturunkan Allah dengan membawa kebenaran, tidak ada keraguan didalamnya dan tidak ada yang bertentangan karena berasal dari sisi Allah SWT. Al-Quran merupakan sumber ilmu pengetahuan yang mengeluarkan manusia dari kegelapan. Pelajarilah alam semesta ini, semua digelar dan dicipta agar dipelajari oleh manusia yang dianugrahi akal budi, namun hanya yang berakal yang dapat menerima pelajaran dan ilmu tersebut.
Al-Quran secara keseluruhan adalah penerangan yang memberi keterangan dan menghilangkan kesangsian serta keraguan bagi seluruh manusia, dan ia juga berfungsi sebagai petunjuk yang memberi bimbingan masa kini dan datang, menuju arah yang benar serta peringatan yang halus dan berkesan menyangkut hal-hal yang tidak wajar bagi orang-orang yang bertakwa, yang antara lain mampu mengambil hikmah dan pelajaran dari sunatullah yang berlaku dalam masyarakat.
Al-Quran merupakan penjelasan bagi manusia, yakni mengadung berita yang jelas ihwal orang-orang terdahulu dalam menghadapi musuh-musuhnya. Merupakan petunjuk dan pelajaran, yakni mengandung berita tentang peristiwa masa lalu, mengandung petunjuk bagi hatimu, dan mengandung plajaran, yakni mengandung pencegahan dari berbagai perbuatan haram dan dosa.
 Dengan Al-Quran itu Allah memberi petunjuk kepada yang dikehendaki-Nya, yaitu bagi mereka yang mau mengambil pelajaran di dalamnya.

DAFTAR PUSTAKA
Ilyas, Yunahar. 2014. Kuliah Ulumul Quran (Yogyakarta: Iqsan Publishing).
Hadhiri, Cholruddin. 1993. Klasifikasi Kedudukan Al-Quran (Jakarta: Gema Insani Press).
Shihab, Quraish. 2000. Tafsir Al-Misbah, Kesan dan Keserasian Al-Quran (Ciputat: Lentera Hati).
Ar-Rifa’i, Nasib. 2005. Kemudahan dari Allah: Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir (Jakarta: Gema Insani Press).
Al-Maraghi. 1986. Terjemah Al-Maraghy (Semarang: Toha Putra Semarang).






BIODATA
Nama                                      :           Yurisprudensi Islam
Tempat/ Tanggal/ Lahir         :           Batang, 9 Maret 1995
Alamat                                                :           Jalan Gajahmada Gg Rajawali 1 RT01/03
Dracik Proyonanggan selatan Batang




[1] Yunahar Ilyas, Kuliah Ulumul Quran (Yogyakarta: ITQAN Publishing, 2014)., hlm.15-18
[2] Choiruddin Hadhiri, Klasifikasi Kedudukan Al-Quran (Jakarta: Gema Insani Press, 1993)., hlm. 45
[3]  Ibid., hlm.43-45
[4] Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah. Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran (Ciputat: Lentera Hati, 2000)., hlm. 210-212
[5] Nasib Ar-Rifa’i. Kemudahan dari Allah; Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir (Jakarta: Gema Insani Press. 2005)., hlm. 587-588
[6] Mustofa Al-Maraghy. Terjemah Al-Maraghi (Semarang: Toha Putra Semarang.1986)., hlm.131-132

Tidak ada komentar:

Posting Komentar