TUJUAN PENDIDIKAN "UMUM"
(MENCARI RIDHO ALLAH)
(QS.Al-Bayyinah ayat 8)
Arofah Aprilia (202111094)
Kelas C
FAKULTAS TARBIYAH/PAI
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongan
2016
KATA
PENGANTAR
Dengan
mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan berlimpah
nikmat berupa kesehatan jasmani maupun rohani kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini sampai selesai. Sholawat serta salam senantiasa
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Dalam
menyusun makalah yang berjudul “Mencari Ridho Allah”, tidak sedikit kesulitan
dan hambatan yang penulis alami. Namun, berkat dorongan, dukungan dan semangat
dari orang terdekat, makalah ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis menghaturkan
terima kasih kepada Bapak. Muhammad Hufron, M.S.I, selaku dosen
pengampu mata kuliah Tafsir Tarbawi I, Kedua orang tua yang selalu
memberi dukungan dengan ikhlas baik materil maupun spirituil, serta teman-teman yang telah banyak membantu penulis.
Penulis menyadari bahwa
makalah sederhana ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu, penulis menerima
dengan baik kritikan ataupun saran yang membangun. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis.
Pekalongan, September
2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................. i
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang............................................................................................. 1
B.
Judul Makalah............................................................................................. 1
C.
Nash Dan Arti QS.Al-Bayyinah Ayat 8...................................................... 1
D.
Arti Penting Pengkajian Materi.................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Teori............................................................................................................. 3
B.
Tafsir Surat Al-Bayyinah Ayat 8
1.
Tafsir Al-Maroghi................................................................................. 4
2.
Tafsir Al-Azhar..................................................................................... 5
C.
Aplikasi Dalam Kehidupan Sehari-Hari..................................................... 6
D.
Aspek Tarbawi............................................................................................. 7
BAB III PENUTUP
A.
Simpulan...................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Seiring
berjalannya waktu pengertian dan pemahaman orang tentang Ridho itu sangat
beraneka ragam, ada juga yang bahkan tidak tahu makna dari ridho itu sendiri
apa, dan ada pula yang tau makna ridho yang sebenarnya tapi tidak
mengamalkannya dalam kehidupan.
Ridho Allah
adalah dambaan setiap muslim yang menyadari bahwa itulah harta termahal yang
pantas diperebutkan oleh manusia. Tanpa ridho Allah,hidup kita akan
hampa,kering,tidak dapat merasakan nikmat atas segala apa yang telah ada di
genggaman kita,bermacam masalah silih berganti menyertai hidup kita. Harta
berlimpah,makanan berlebih namun ketika tidak ada ridhoNya,semua menjadi
hambar. Tidak tahu kemana tujuan hidup,merasa bosan dengan keadaan, seolah hari
berlalu begitu saja,begitu cepat namun tanpa disertai dengan perubahan kebaikan
hari demi hari.
Oleh karena
itu, dalam makalah ini, penulis akan mencoba mengkaji ayat-ayat tentang mecari
ridho Allah dalam surat Al-Bayyinah ayat 8. Tentunya dengan mengkaji ayat-ayat
tersebut diharapkan kita semakin bertambah pengetahuan serta menambah iman dan
ketaatan kita terhadap kekuasaan Allah SWT.
B.
Judul Makalah
Dalam kesempatan kali ini penulis akan membahas tentang “Mencari Ridho
Allah” menyesuaikan dengan tugas yang penulis terima.
C. Nash dan arti
QS.Al-bayyinah ayat 8 .
جَزَآؤُهُمْ عِندَ
رَبِّهِمْ جَنَّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ
أَبَدًا ۖ رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِىَ
رَبَّهُۥ
Balasan mereka
di sisi Tuhan mereka ialah surga ´Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai;
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridho terhadap mereka dan
merekapun ridho kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang
takut kepada Tuhannya.
D.
Arti penting pengkajian materi.
Dalam surat
Al-Bayyinah ayat 8 sangat penting untuk dikaji. Bahwa Allah SWT menjanjikan
surga kepada manusia apabila mereka ridho kepadanya dan Allah AWT pun ridho
kepada mereka Selain itu, dalam ayat ini juga mengandung sugesti agar kita
sebagai manusia gemar mengingat Allah SWT dan patuh atas apa yang
diperintahkan-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Teori
Ridho secara bahasa
menerima dengan suka hati, secara istilah diartikan sikap menerima atas pemberian dan anugerah yang
diberikan oleh Allah dengan di iringi sikap menerima ketentuan syariat Islam
secara ikhlas dan penuh ketaatan, serta menjauhi dari perbuatan buruk(maksiyat), baik
lahir ataupun bathin.
Berbicara masalah ridho
erat kaitannya dengan sikap dan pemahaman manusia atas karunia dan nikmat
Allah. Ridho berasal dari bahasa Arab mengandung pengertian senang, suka, rela,
menerima dengan sepenuh hati, serta menyetujui secara penuh, sedangkan lawan
katanya adalah benci atau tidak senang. Kata ridha ini lazim dihubungkan dengan
eksistensi Tuhan dan manusia, seperti Allah ridho kepada orang-orang yang
beriman dan beramal shaleh, sedangkan dengan manusia seperti seorang ibu ridho
anaknya merantau untuk menuntut ilmu.
Ridho itu artinya rela,
mencari Ridho Allah artinya mencari apa yang membuat Allah rela pada
kita. Maka seorang yang memiliki prinsip hidup mencari ridho Allah adalah
mereka yang menuhankan Allah sekaligus memiliki prinsip Lailahaillallah.
Tapi yang dimaksud
mencari Ridho Allah itu tidak hanya sholat dan ibadah dengan tekun dimasjid.
Tidak hanya berzikir atau mengaji, namun memiliki makna yang sangat luas. Ini
menyangkut filosofi hidup , menyangkut ideologi .
Konsekuensinya sangat
luas, seorang yang mencari Ridho Allah maka ia akan mengikuti apa yang
diinginkan Allah, Ia akan banyak berbuat baik, berhati lembut, tidak suka
menyakiti perasaan saudara , menjaga keamanan sosial, banyak berkorban untuk
manusia dan titik akhirnya adalah memanifestasikan kehendak Allah. Sikap-sikap
baik yang membiaskan rahmat bagi semesta alam inilah yang menjadi ukurannya.
B.
Tafsir surat Al-Bayyinah ayat 8
1.
Tafsir Al-Maroghi
جَزَآؤُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا
ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ۖ
“Balasan mereka disisi Tuhan mereka
Surga ‘Adn, yang mengalir dibawahnya sungai-sungai. Mereka kekal didalamnya
selama-lamanya”
Mereka akan
dibalas oleh Tuhan mereka dengan ditempatkan di Surga yang ditempati untuk
selama-lamanya. Di surga terdapat kelezatan-kelezatan yang lebih sempurna dan
melimpah ketimbang kelezatan didunia.
Kita wajib
mengimani adanya srga, tanpa kita perlu membicarakan hakikatnya, dimana
tempatnya dan bagaimana cara kita bersenang-senang nanti didalamnya.
Pengetahuan tentang surga ini hanya ada pada Allah. Karena hal ini tergolong
pengetahuan ghaib, yang hanya jadi monopoliNya sendiri.
Kemudia Allah
menerangkan sebab-sebab adanya pembalasan ini. Firman-Nya :
رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ
“Allah ridho kepada mereka dan merekapun ridho kepada-Nya”
Mereka
memperoleh keridhoan Allah karena mereka menjalankan ketentuan-ketentuan
syariat-Nya. Lalu mereka memuji pembalasan baik atas amal-amal mereka dan
memperoleh sesuatu yang membat kepuasan mereka didunia dan di akhirat.
ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِىَ
رَبَّهُۥ
“Yang demikian itu hanya orang yang takut kepada Tuhan-Nya.
Pembalasan yang
baik itu hanya diberikan kepada orang yang jiwanya penuh ketaktan kepada Tuhan-Nya.
Isi ayat ini
menjadi peringatan, agar jangan takut kepada selain Allah dan jangan
menyekutukan-Nya dengan selain-Nya dalam segala perbuatan. Selain itu,
mengandung sugesti agar gemar mengingat Allah demi setiap gerak langkah amal
kebaikan hingga amal itu ikhlas untuk-Nya saja.[1]
2.
Tafsir Al-Azhar
“Balasan mereka
disisi Tuhan mereka ialah surga-surga tempat menetap”
Itulah
perhentian dan penetapan terakhir, tempat istirahat menerima hasil dan ganjaran
dari kepayahan berjuang pada hidup yang pertama didunia.
“Yang mengalir padanya
sungai-sungai”
Sebagai lambang
kiasan dari kesuburan dan kesejukan, tepung mawar ntuk ketentraman
(muthmainah), kesuburan yang tidak pernah kering.
“kekal mereka padanya
selama-lamanya”
Nikmat yang
tidak pernah kering rahmat yang tidak lagi akan merasakan mati. Sebab mati itu
hanya sekali yang dahulu saja. Dan yang menjadi puncak dari puncak Allah.
“Allah Ridho
kepada mereka”
Allah senang,
Allah menerima mereka dengan tangan terbuka dan penuh Rahman, sebab tatkala
mereka didunia taat dan setia.
“Dan mereka pun ridho kepadanya”
Ridho yang
seimbang, balas membalas, kontak mengontak, bukan laksana bertepuk sebelah
tangan. Karena iman dan keyakinan jualah yang mendorong mereka memikul beban
perintan Allah SWT seketika mereka hidup dahulu, tidak ada yang dirasa berat,
dan tidak pernah merasa bosan.
“Yang demikianlah itulah untuk orang
yang takut kepada Tuhannya” (ujung ayat 8)
Dengan ujung
ayat ini diperkuatah kembali tujuan hidup seorang Muslim. Allah SWT meridhoi
mereka, dan mereka pun meridhoi Allah SWT. Tetapi betapa pun akrab hubungannya
dengan Allah SWT, namun rasa takutnya kepada Allah SWT tetap ada. Oleh sebab
itu, maka rasa sayang dan rasa cinta kepada Allah SWT, ridho meridhoi dan kasih
mengasihi tidaklah sampai menghilangkan wibawa, kekuasaan, bahkan keangkuhan
Allah SWT didalam sifat keagungan dan ketinggianNya. Sebab itulah maka si
Muslim mengerjakan suruh dan menghentikan tegah. Dia sangat mengharapkan
dimasukkan kedalam surga, namun disamping itu dia pun takut akan diazab Allah
SWT dan dimasukkan kedalam neraka.[2]
C.
Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari
1. Selalu bersikap
menerima dengan senang hati dan rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh
Allah SWT.
2. Selalu bertawakal
kepada Allah SWT setelah berikhtiar semaksimal mungkin
3. Menerima dengan senang
hati, ikhlas dan lapang dada atas apa yang telah ditakdirkan oleh Allah SWT.
4. Mensyukuri segara
nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada kita
5. Sabar dan ta'bah ketika
mendapatkan cobaan atau musibah
6. Selalu berprasangka
baik kepada Allah SWT, bahwa yang telah ditakdirkan kepada kita adalah yang
terbaik untuk kita.
7. Senantiasa beribadah
kepada Allah SWT dan selalu berbuat kebaikan.
D.
Aspek Tarbawi
1.
Allah SWT akan memberikan balasan yang setimpa kepada orang yang taat
dan patuh kepadaNya. Seperti halnya Allah akan memberikan ganjaran surga bagi
orang yang takut dan kagum kepadaNya.
2.
Hendaknya kita sebagai orang muslim harus ridho atau rela atas apa
yang telah diberikan kepada kita dari Allah SWT yang berupa karunia yang maha
luas.
3.
Rasa takut kepada Allah SWT harus ada pada diri seorang Muslim agar
kita tidak melakukan hal-hal yang tidak baik ataupun tercela dengan cara merasa
bahwa kita selalu diawasi Allah SWT.
4.
Surga berbeda dengan anugrah ridha-Nya. Ridha-Nya lebih tinggi
nilainya daripada surga yang dilukiskan penh dengan aneka ragam kenikmatan
materi dan non materi.[3]
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari penafsiran diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam surat
Al-Bayyinah ayat 8 menjelaskan kepada kita bahwa Allah akan memberi ganjaran
surga kepada manusia apabila mereka takut kepada Allah SWT. Kata “Takut” disini
memiliki arti yang sangat luas yaitu takut ketika tidak meninggalkan
perintahNya, takut ketika kita mengerjakan apa yang dilarangNya. Maksudnya,
kita sebagai seorang muslim hendaknya selalu ridho terhadap Allah SWT atas apa
yang diberikan kepada kita, senantiasa beribadah kepada Allah SWT dan melakukan
kebaikan. Allah maha mengetahui atas apa yang kita lakukan. Untuk itu kita
sebagai makhluk ciptaan.Nya hendaknya ridho kepadaNya dan Allah pun Akan ridho
kepada kita. Selain itu, kita sebagai makhluk ciptaan Allah tidak seharusnya melakukan perbuatan yang
tidak disukai Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Musthafa Al-Maraghi, Syekh , 1986, Tarjamah Tafsir
Al-Maraghi, Yogyakarta: SUMBER ILMU
Hamka, 1982, Tafsir Tarbawi, Jakarta: PUSTAKA PANJIMAS
M. Quraish Shihab, 2012, Al-Lubab, Tangeran: LENTERA HATI
http://keluargaumarfauzi.blogspot.co.id/2013/08/ridha-allah-swt.html?m=1
BIODATA
Nama :
Arofah Aprilia
TTL :
Pekalongan,17 April 1997
Alamat :Jl.Kalimantan
Gg.Arjuna Blok.Abimanyu No.66 Podosugih Pekalongan
Riwayat Pendidikan : SD Islam
Kergon 02
SMP Negeri 13
Pekalongan
MA Negeri 02
Pekalongan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar