SUBJEK PENDIDIKAN HAKIKI
Karakteristik Allah Sebagai Pendidik
Qur’an Surat Al-Fatihah Ayat 1-4
Dewi
Lu’lu’I Illatif (2021115121)
Kelas C
JURUSAN
TARBIYAH / PAI
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2016
KATA
PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah Swt. yang telah memberikan begitu banyak
limpahan nikmat sehingga di antara nikmat-Nya tersebut penulis dapat
menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah dalam rangka nenuntut ilmu.
Shalawat beriringkan salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada baginda
kita yang telah menuntun umatnya dari zaman jahiliah menuju zaman ilmiah yakni
Nabi besar Muhammad Saw. juga kepada keluarganya, para sahabatnya, tabi’in dan
tabi’atnya, serta sampai kepada kita selaku umatnya hingga hari kiamat Amiin.
Selanjutnya makalah yang berada di hadapan pembaca merupakan uraian materi
yang ditulismengacu kepada silabus mata kuliah Tafsir Tarbawi yaitu
tentang “Karakteristik Allah Sebagai Pendidik”.yang Alhamdulillah
telah selesai ditulis. Tidak akan ada kata selesai disusun makalah ini melainkan dukungan dari
semua pihak baik segi moril maupun materil. Untuk itu penulis sampaikan banyak
terima kasih.
Sudah barang tentu dalam makalah ini tidak luput dari
kekeliruan ataupun kekurangan baik dalam materi maupun dalam hal ikhwal
penyusunan. Untuk itu penulis bermohon maaf dan tak lupa untuk sedia menerima
berbagai masukan yang bersifat membangun untuk penyempurnaannya.
Atas perhatian
dan partisipasinya kami mengucapkan Terima kasih.
Pekalongan,15Oktober 2016
Pemakalah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidian merupakan factor utama dalam
pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik
atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normative. Melalui reformasi
pendidikan, pendidikan harus berwawasan masa depan yang memeberikan jsminan
bagi perwujudan hak-hak asasi manusia untuk mengembangkan seluruh potensi dan
prestasisecara optimal guna kesejahteraan hidup dimasa depan.
Guru adalah salah satu unsur manusia dalam proses
pendidikan. Dalam proses pendidikan disekolah, guru memegang tugas ganda yaitu
mengajar dan pendidik. Sebagai pengajar guru bertugas menuangkan sejumlah bahan
pelajaran kedalam otak anak didik, sedangkan sebagai pendidik guru bertugas membimbingdan
membina anak didik agar menjadi manusia yang susila yang cakap, aktif, kreatif,
dan mandiri.
Akan tetapi pada era modern inimuncul sikap-sikap guru
yang mulai melenceng. Beberpa pendidik kurang mengetahui akan tugas dan
kewajiban mereka sehingga sangat berpengaruh besar dalamperkembangan kualtas anak
didik mereka. Meskipun begitu tidak sedikit pula pendidik yang mengutamakan
kualitas anak didiknya. Seperti halnya yang dijelaskan dalam Al-quran mengenai
tafsir prndidik.
B.
Judul Makalah
Makalh ini berjudul “ Karakteristik Allah Sebagai
Pendidik” sesuai tugas yang didapat oleh pemakalah.
C. Nash dan Arti Qur’an Surat
Al-fatihah Ayat 1-7
.بِسْمِ اللّهِ ا لرَّحْمَنِ
الرَّحِيْمِ .۱
اَلْحَمْدُ
لِلَّهِ رَبِّ ألْعَالَمِيْنَ .۲
الرَّحْمَنِ
الَّحِيْمِ.۳
مَالِكِ
يَوْمِ الدِّيْنِ .۴
1. Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan maha
penyayang
2. Segala puji bagi Allah Tuhan semsta ala.
3. Yang Maha pemurah , Maha penyayang.
4. Yang mempunyai hari pembalasan.
D. Arti Penting untuk diKaji
Surat yang sedemikian
ringkas ini sesungguhnya telah merangkum berbagai pelajaran yang tidak
terangkum secara terpadu di dalam surat-surat yang lain di dalam Al-qur’an.
Surat ini mengandung intisari ketiga macam tauhid. Di dalam penggalan
Rabbil’alamiin terkandung makna tauhid rububiyah. Tauhid rububiyah adalah mengesakan Allah dalam hal
perbuatan-perbuatanNya seperti mencipta, memberi rezeki dan lain sebagainya.
Dimulainya surat al-Fatihah dengan lafadz bismillahirahmanirrahim dimaksudkan
untuk memberi petunjuk kepada hamba-hambanya agar memulai suatu pekerjaan
dengan lafadz tersebut. Nama Allah adalah nama khusus bagi zat yang wajib
dipuja dan tidak dapat diberikan sama sekali nama tersebut kepada selain Dia.
Ini menjelasakan bahwa hanya Allah lah yang layak untuk mendapat pujian dan
pujian kita kepada Allah adalah bentuk rasa syukur kita terhadap-Nya.[1]
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori
1. Karakteristik Allah sebagai
Pendidik
Kita sebagai calon pendidik harus mengetahui bagaimana
cara menjadi pendidik yang baik, mendidik yaitu orang yang memengaruhi orang
yang didiknya dan memikirkan keadaannya. Sedangkan pendidikan yang dilakukan
oleh Allah terhadap manusia ada dua macam yaitu pendidikan, pembinaan atau
pemeliharaan terhadap kejadian fisiknya yang terlihat pada perkembangann jasad
atau fisiknya sehingga mencapai kedewasaan, serta pendidikan terhadap
perkembangan potensi kejiwaan dan akal pikirannya, pendidik keagamann dan akhlaknya yang terjadi dengan
diberikannya potensi-potensi tersebut kepada manusia, sehingga dengan itu semua
manusia mencapai kesempurnaan akalnya dan bersih jiwanya.
Kata rabb yang mendahului kata alam tersebut, yang
berarti mendidik, membina, mengarahkan dan mengembangkan yang mengharuskan
adanya unsur kehidupan seperti makan mdan minum serta berkembang biak. Allah
mengatur perilaku orang-orang yang berakal dengan cara memberikan perintah
larangan,dan balasan. Hal ini sejalan dengan ungkapan malik al-naas yang
mengatur dan merajai manusia.
dapat disimpulkan bahwa setiap pujian yang
baik hanyalah untuk Allah, karena Dialah sumber segala yang ada. Dia-lah yang
menggerakkan seluruh alam dan mendidiknya mulai dari awal hingga akhir dan
memberikannya nilai-nilai kebaikan dan kemashlahatan. Dengan demikian puji itu
hanya kepada pencipta, dan syukur kepada yang memiliki keutamaan.[2]
B. Tafsir Qur’an Surat
Al-fatihah Ayat 1-7
1. Tafsir Ibnu Katsier
Bismillah
dengan nama Allah. susunan kalimat yang demikian ini dalam Bahasa Arab berarti
susunan kata-kata yang mendahuluinya yaitu: aku memulai perbuatan ini dengan
nama Allah, untuk mendapat berkat dan pertolongan rahmat Allah sehingga dapat
selesai dengan sempurna dan bai, juga untuk menyadari kembali sebagai makhluk
Allah, bahwa segala-galanya tergantung pada rahmat karunia Allah. ar-Rahman
Ar-Rahim, dua kalimat pecahan dari rahmat untuk menyebut kelebihan, dan kata
Rahman lebih luas dari Rahim. “Alhamdu Lillahir Rabbil Alamin”. Segala puji
bagi bagi Allah Tuhan yang memelihara alam semesta. Ibnu jariri
berjata,”Alhamdulillah, syukur yang ikhlas melulu kepada Allah tidak kepada
lain-lain-Nya daripada makhluk-Nya, syukur itu karena nikmatnya yang diberikan
kepada hamba dan makhluk-Nya. Rabb berarti pemilik yang berhak penuh, Ar-Rahman
berarti yang memberi nikmat yang sebesar-besarnya, Ar-Rahim yang memberi nikmat
halus sehingga tidak terasa, padahal, nikmat besar.[3]
2. Tafsir Al-Maraghi
Kata al-ismu dalam bahasa Arab berarti kata yang
menunjukkan pada suatu dzat atau bisa menunjukkan kepada suatu yang bersifat
maknawi. Di dalam menyebut nama Allah diharuskan adanya kterlibatan hati dan
lisan di dalam rangka mengingat keagungan dan kebesaran Allah, serta
nikmat-nikmat yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya. Didalam sebuah hadits
disebutkan bhwa Al-Hamdu itu berarti inti ungkapan rasa syukur. Seorang hamba
yang tidak bersyukur kepada Allah berarti ia tidak pernah memuji-Nya.setiap
pujan hanyalah bagi Allah sebab, Dia-lah sumber terciptanya semua makhluk. Kata
AR-Rahim berarti sifat yang tetap pada Allah. dari sifat inilah lahir kebajikan
dan kasih saying Allah. kata Ad Dien, secara Bahasa berartiperhitungan, pahala
dan pembalasan. Itulah makna yang sesuai dalam hubungan ini, dikatakan Maliki
yaumi’d-Din agar diketahui bahwa din itu mempunyai hari tertentu, yakni ketika
manusia menerima balasan.[4]
3. Tafsir Al-Azhar
Kata
ALHAMDU LILLAHI; segala puji bagi Allah. tidak ada yang lain yang berhak mendapat
pujian itu, meskipun misalnya ada orang berjasa baik kepada kita, meskipun kita
memujinya hakikat puji hanya kepada Allah. sebab orang itu tidak dapat berbuat
apa-apa kalua tidak karena Tuhan Yang Maha Murah dan penyayang. Yang Maha
Murah, Yang Maha Penyayang. Ayat ini menyempurnakan maksud ayat yang
sebelumnya. Jika Allah sebagai Rabb, sebagai pemelihara dan pendidik bagi
seluruh alam tidak lain maksud isi pendidikan itu, melainkan karena kasih
saying-Nya semata dan karena murah-Nya belaka. Maka apabila Ar-Rahman dan
Ar-Rahim telah disambung dengan Maliki yaumiddin, barulah seimbang pengabdian
dan pemujaan kita kepada Tuhan. Hidup tidak berhenti hingga kini saja, aka nada
sambungannya lagi yaitu hari pembalasan, hari agama yang sebenarnya dimana kita
harus mempertanggung jawabkan semua tingkah laku kita di dunia.[5]
C. Aplikasi Dalam Kehidupan
1. Selalu mawas diri bahwa di dunia ini yang berhak
dipuji hanyalah Allah semata.
2. Selalu memuji Allah sebagi rasa syukur kita kepada
Allah.
3. Mempelajari sifat-sifat Allah sebagai pendidik agar
kita dapat menjadi pendidik yang baik.
4. Selalu berusaha menjadi pendidik yang baik.
D. Aspek Tarbawi
1. Bahwa Allah memberikan ilmu kepada hamba-Nya dengan
berbagai cara.
2. Selalu memberikan kasih sayang terhadap peserta didik
kita seperti Allah yang memberikan kasih sayang terhadap hambanya.
3. Bahwa pendidikan harus disertakan pembinaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahwa
diseluruh ala mini yang berhak mendapat pujian hanyalah Allah semata seperti
yang dijelaskan dalam surat Al-fatihah dimana Allah telah menerangkan metode
pendidik yang begitu baik. Allah melakukan pendidikan kepada manusia dengan dua
macam yaitu pendidikan dan pembinaan atau memelihara terhadap kejadian fisik
yang terlihat pada pengembanagan jasad dan fisiknya sehingga mencapai
kedewasaan, serta pendidikan terhadap perkembangan potensi kejiwaan dana kala
pikirannya, selain itu Allah juga selalu memberikan kasih sayang kepada
hamba-Nya. Allah memberikan pendidikan melalui seluruh alam yang
diciptakan-Nya.
B. Saran
Semoga
kita dapat memahami tentang tugas kita sebagai pendidik yang sudah dicontohkan
Allah dalam mendidik kita melalui ala mini dan AL-quran.
DAFTAR
PUSTAKA
Al-Maraghi Musthafa Ahmad. 1985. Terjemah
Tafsir Al-Maragh.Semarang :Toha Putra.
Bahreisy Salem dan Said Bahreisy. 1987. Terjemah Singkat Tafsir IBNU KASTIER.
Surabaya:PT Bina Ilmu.
Hamka. 1981.
Tafsir Al-Azhar.UUDP: Yayasan Nurul Islam.
Nata, Abuddin. 2002. Tafsir Ayat-ayat
Pendidikan. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA.
BIODATA PEMAKALAH
Nama : Dewi Lu’lu’I
Illatif
Tempat,tanggal
lahir : Pekalongan,15 Desember 1997
Alamat : Jl. KH AKROM
KHASANI NO.15 Rt 002 Rw 003. Jenggot Gang 04,
Pekalongan, Pekalongan Selatan 51133
Asal
Sekolah : MIS JENGGOT
01
Mts. S
YAPENSA
MAS
SIMBANG KULON
Masih
menempuh S1 di IAIN Pekalongan Jurusan Tarbiyah/PAI
[1]Abuddin Nata, Tafsir Ayat-ayat Pendidikan,
(Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA, 2002).hlm 24
[2]Ibid,hlm 25-26.
[3]Salim Bahreisy dan Said Bahreisy, Terjemah
Singkat Tafsir IBNU KASTIER, (Surabaya:PT Bina Ilmu,1987), hlm 16-27
[4]Ahmad Musthafa Al-Maraghi, Terjemah Tafsir
Al-Maraghi, (Semarang :Toha Putra, 1985), hlm 33-51
[5]Hamka, Tafsir Al-Azhar, (UUDP: Yayasan Nurul
Islam, 1981), hlm 77-114
Tidak ada komentar:
Posting Komentar