PENDIDIKAN ETIKA - GLOBAL
“Jalin Komunikasi dan Kerjasama Global”
Q.S ASY-SYU’ARA 183
Lika Hanifa (2021115339)
Kelas B
TARBIYAH/PAI
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2017
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur
kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan berlimpah nikmat berupa kesehatan
jasmani maupun rohani kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul Obyek pendidikan
Etika-Global “Jalin Komunikasi dan Kerjasama Global. Shalawat dan salam
semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW., beserta para sahabat dan
keluarga serta ummat Beliau hingga akhir zaman. Penulis menyadari tersusunnya
makalah ini bukanlah semata-mata hasil jerih payah penulis sendiri, melainkan
berkat do’a dan dukungan dari berbagai pihak.
Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih sedalam-dalamnya kepada;
1.
Bapak dan ibu atas semua doa dan bantuan financial untuk menyelesaikan makalah ini
2.
Bapak Muhammad Ghufron, M.S.I selaku
dosen pengampu mata kuliah Tafsir Tarbawi II
3.
Teman- teman kelas Tafsir Tarbawi II
B yang selalu mensuprot dan menghibur penulis, selama menyelesaian makalah ini.
4.
Serta semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu penulis menyadari sepenuhnya
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tatanan bahasanya.
Oleh karena itu, dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik
dari pembaca aggar penulis dapat memperbaiki makalah ini. Semoga Allah SWT
memberikan pahala yang setimpal dan menjadikan amal sholeh bagi semua pihak
yang telah turut berpasrtisipasi dalam menyelesaikan makalah ini. Akhir kata
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin Ya Rabbal’alamin.
Pekalongan, 30 April 2017
Lika Hanifa
BAB
I
PENDAHLUAN
A.
Latar Belakang
AL-Qur’an adalah mukjizat yang Allah Turunkan kepada Nabi Muhammad SAW,
yang menjadi penyempurna dari kitab sebelumnya, yani Zabur, Taurat, dan Injil.
Al-Qura’an sebagai kallamuAllah berfungsi sebagai salah satu sumber hukum dalam
Islam, karena Al-Qur’an berisi seperangkat aturan yang berasal dari Allah SWT.
Alqura’n juga merupakan buku pedoman hidup bagi orang islam. Yang tak
hanya mengatur urusan Ibadah kepada Allah SWT tapi juga mengatur hubungan
sesama manusia (a’mar ma’ruf nahi Munkar).
Manusia adalah makhluk sosial, dimana kegiatannya tidak lepas dari
berinteraksi dan berkomunikasi satu dengan yang lain. Tanpa adanya komunikasi,
manusia akan sulit untuk hidup karena manusia juga makhluk yang tidak
bisa hidup sendiri, tetapi membutuhkan bantuan orang lain.Maka dari itu, kita
perlu mengetahui pengertian dan manfaat adanya komunikasi di dalam
berorganisasi.
B.
Judul
Judul makalah ini adalah “ Pendidikan
Etika – Global”. Dan dengan sub judul “Jalin komunikasi dan kerjasama Global”.
C.
Nash
Q.S ASY- SYU’ARA 183
Artinya :
Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu
merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan.
D.
Arti Penting
Dalam Q.S Asy-syu’ara ayat 183 pada surat ini sangat penting dikaji
karena kita sesama manusia janganlah saling merugikan satu sama lain dan
janganlah kalian merugikan manusia pada hak- haknya, janganlah kalian merugikan
hak mereka sedikitpun dan janganlah kalian merajalela dimuka bumi dengan
membuat kerusakan, melakukan pembunuhan dan kerusakan- kerusakan lainya. Lafal
ta’tsun ini berasal dari Atsiya yang artinya membuat kerusakan, dan lafal
Mufsidina merupakan hal atau kata keterangan keadaan dari pada Amilnya yaitu
lafal Ta’tsau.
BAB II
PEMBAHASAN
A. TEORI
Manusia adalah makhluk sosial, dimana kegiatannya tidak lepas dari
berinteraksi dan berkomunikasi satu dengan yang lain. Tanpa adanya komunikasi,
manusia akan sulit untuk hidup karena manusia juga makhluk yang tidak
bisa hidup sendiri, tetapi membutuhkan bantuan orang lain.Maka dari itu, kita
perlu mengetahui pengertian dan manfaat adanya komunikasi di dalam
berorganisasi.
Pengertian Komunikasi adalah penyampaian pesan dari komunikator (sender)
kepada komunikan (receiver) melalui media tertentu dan menyebabkan respon.
Komunikasi adalah salah satu fungsi dasar dari manajemen dalam organisasi.
Sedangkan Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai
tujuan tertentu. Jadi, Komunikasi dalam organisasi merupakan suatu komunikasi
atau proses untuk anggota menghimpun informasi yang berhubungan dengan
organisasinya dan merubah apa yang terjadi di dalamnya.Komunikasi dalam suatu
organisasi sangat penting supaya tidak terjadi kesalahan dalam penyampaian
informasi antar anggota suatu organisasi agar tercapainya tujuan tertentu.[1]
Pengertian kerjasama adalah suatu usaha bersama antara orang atau
perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama merupak
interaksi yang paling penting karena pada hakikatnya manusia tidaklah bisa
hidup sendiri tanpa oarang lain sehingga ia senantiasa membutuhkan orang lain.
Kerjasama dapat berlangsung manakala individu-individu yang bersangkutan
memilki kepentingan yang sama dan memiliki kesadaran untuk bekerjasama guna
mencapai kepentingan tersebut. Kerjasama bisa berupa pemberian bantuan maupun
saling memberikan bantuan, hal ini bertujuan untuk mempererat rasa
persaudaraan. Selain dilakukan oleh, perseorangan, maupun kelompok tertentu,
kerjasama juga dilakukan antar negara. Hal ini berkenaan dengan hubungan
diplomatik untuk menjaga perdamaian dunia secara global.[2]
B. TAFSIR
1.
Tafsir Al
Qurthubi
Firman Allah SWT, وَيَا قَوْمِ أَوْفُوا
الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ بِالْقِسْطِ “hai kaumku, cukupkanlah
takaran dan timbangan dengan adil,’ adalah perintah untuk memenuhi (sesuai
ukuran) setelah sebelumnya, Allah SWT melarang dengan tegas untuk melakukan
kecurangan dalam timbangan. Kata الائفاء yang merupakan bentuk dasar dari اؤفؤا (cukupkanlah) artinya
menyempurnakan
بالقسط artinya adalah dengan
adil dan sesuai hak. Maksudnya, meletakkan setiap bagian sesuai dengan
bagiannya masing-masing. Bukan memenuhi alat timbangan dan alat takar, karena
Allah SWT tidak berfirman, “ penuhilah dalam alat timbangan dan takaran
itu.” Bahkan dia bermaksud agar kalian tidak mengurangi bentuk timbangan
dari yang semestinya.
وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءهُمْ “Dan janganlah kamu merugikan
manusia terhadap hak-hak mereka.” Maksudnya adalah jangan kalian kurangi
sesuatu dari hak yang semestinya.
وَلَا تَعْثَوْا فِي الْأَرْضِ مُفْسِدِينَ
“Dan janganlah kamu membuat kejahatan dimuka bumi dengan membuat
kerusakan.” Allah SWT menjelaskan bahwa perilaku curang dalam timbangan dan
takaran merupakan perbuatan yang sangat merusak dimuka bumi.[3]
2.
Tafsir
Jalalain
وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءهُمْ (Dan janganlah kalian merugikan
manusia pada hak-haknya) janganlah
kalian merugikan hak mereka barang sedikitpun وَلَا
تَعْثَوْا فِي الْأَرْضِ مُفْسِدِينَ (dan
janganlah kalian merajalela dimuka bumi dengan membuat kerusakan) melakukan
pembunuhan kerusakan-kerusakan lainya. Lafaz ta’sau ini berasal dari ‘asiya
yang artinya membuat kerusakan dan lafaz mufsidina merupakan hal atau
kata keterangan keadaan dari ‘amilnya, yaitu lafaz ta’sau.[4]
3.
Tafsir
Al-Mishbah
Kata (تبخسؤا ) tabkhasu atau kamu kurangi
terambil dari kata ( بخس) bahks yang berarti kekurangan
akibat kecurangan. Ibn A’rabi sebagaimana dikutip oleh ibn A’syur,
mendefinisikan kata ini dalam arti pengurangan dalam bentuk mencela, atau
memperburuk sehingga tidak disenangi, atau penipuan dalam nilai atau kecurangan
dalam timbangan dan takaran dengan melebihkan atau mengurangi. Jika anda
berkata didepan umum “Barang anda buruk” untuk tujuan menurunkan harganya
padahal kualitas barangnya tidak demikian, maka anda dinilai telah mengurangi
hak orang lain dalam hal ini si penjual.[5]
4.
Tafsir Al
Azhar
“Dan janganlah kamu curangi hak-hak kepunyaan manusia, dan janganlah kamu
merajalela diatas bumi membuat kerusakan.”
Diatas sukat dan gantang mereka pun rupanya memperjual-belikan pula
barang yang diukur pada beratnya, dengan, memakai timbangan dan kaitan, atau
dancing. Barang-barang emas dan perak ditimbang dengan neraca yang halus
sekali, mempunyai daun timbangan, dacing timbangan atau bungkal yang piawai.
Kadang-kadang dipaki saga merah dan kundi yang kutik, sampai se’miang” pun
harus dipertimbangkan. Di samping emas, perak ada juga barang-barang yang
dipertimbangkan beratnya dengan timbangan. Sebab itu neraca wajiblah adil. [6]
C.
APLIKASI DALAM
KEHIDUPAN
Jadilah orang yang selalu jujur, kepada siapapun. Karena setiap yang kita tanam baik kebaikan maupun kejelekan pasti kita akan
menuai hasilnya. Kita harus melakukan setiap Perbuatan sesuai dengan perintah
dan larangan Allah. Oleh karenanya, bersemngatlah dalam menanam kebaikan dan
janganlah pernah mau menanam kejelekan. Kita harus berlomba-lomba dalam
kebaikan.
D.
ASPEK TARBAWI
1.
Allah
menciptakan kita bermacam-macam dan berbangsa-bangsa supaya kita saling
mengenal satu sama lain
2.
saling
tolong menolong dalam hal apapun, saling mengormati, dan belaku adil dalam
kehidupan bermasyarakat.
3.
Janganlah
menjadi orang yang merugikan hak-hak orang lain
4.
Janganlah
kalian merajalela dimuka bumi dengan membuat kerusakan
5.
Kita harus
berlaku jujur kepada siapapun, dimanapun, dan kapanpun.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dalam kehidupan bermasyarakat, kita harus
menghormati orang lain. Agar orang lain menghormati kita. Tugas kita di dunia
ini adalah untuk mencari bekal sebanyak-banyaknya untuk di bawa akhirat kelak.
Maka segala perbuatan kita harus sesuai dengan perintah dan larangan Allah.
Sikap yang tidak boleh kita lakukan adalah
merampas hak-hak orang lain karena itu termasuk dosa besar. Dan kita juga
dilarang membuat kerusakan di bumi, karena itu bisa merugikan orang lain dan
mendatangkan bahaya pada diri sendiri.
SARAN
Penulis menyadari terdapat benak sekali
kekurangan dalam penulisan makalah ini, namun, penulis telah berupaya dan
berusaha atas terselesaikannya tugas ini. Maka penulis mengharap kritik dan
saran yang membangun guna tercapainya kesempurnaan dalam menyusun makalah di
waktu yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Fiske jhon, 2012, pengantar ilmu komunikasi, Jakarta: Pt.
Rajagrafindo persada
Imam Syaikh, 2008, Tafsir Al Qurthubi, Jakarta: Pustaka Azzam
Al Mahalli Jalaludin Imam, 2009, tafsir Jalalain, Bandung: Sinar
baru algensindo
Shihab m.Quraish, 2002, tafsir Almisbah, lentera hati
PROFIL
Nama : Lika Hanifa
Nim : 2021115339
Tempat,
tanggal lahir : Pemalang, 19 November 1996
Allamat : Ds.
Rowosari-Ulujami kab. Pemalang
Riwayat
pendidikan :
-
SD 03 ROWOSARI
-
SMP N 04
ULUJAMI
-
SMK ISLAM
NUSANTARA COMAL
-
IAIN
PEKALONGAN ( masih)
[1]
Jhon fiske, pengantar ilmu
komunikasi, (Jakarta: PT. Rajagrafindo persada,2012),hlm.1
[2] http://www.duniapelajar.com/2014/07/29/pengertian-kerjasama-menurut-para-ahli/ diakses pada tanggal 25 april 2017
[3]
Syaikh Imam, Tafsir Al Qurthubi, (Jakarta:
Pustaka Azzam, 2008), hal. 193
[4]
Iman Jalaludin Al-Mahalli, Tafsir
Jalalain, (Bandung: Penerbit Sinar
Baru Algensindo, 2009), hal. 337
[5]
M.Quraish Shihab, Tafsir Al
Mishbah, (Jakarta: Penerbit Lentera Hati, 2002), hal. 129
[6]
Dr. Hamka, Tafsir AlAzhar,
(Jakarta, Pustaka Panjimas, 2003), hlm. 146
Tidak ada komentar:
Posting Komentar