PENDIDIKAN ETIKA GLOBAL
Jalin Komunikasi dan Kerjasama Global
QS. As-Syuaro ayat 183
Tuti
suryaningsih (2021115346)
Kelas : C
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN
ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi
Allah yang telah memberikan berbagai kemudahan sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah materi mata kuliah Tafsir Tarbawi II yang
bertemakan Pendidikan Etika Global dengan judul “Jalin Komunikasi dan Kerjasama
Global”. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah
Muhammad saw., beserta keluarga, sahabat dan orang-orang yang mengikutinya
hingga hari kiamat.
Makalah ini
menjelaskan tentang bagaimana menjalin
komunikasi dan kerjasama global yang baik sesuai dengan ajaran agama yang
khususnya terdapat dalam Alqur’an. Dengan demikian materi makalah ini
diharapkan dapat membantu proses belajar mahasiswa.
Saya menyadari bahwa
dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan dan
peningkatan kualitas makalah di masa yang akan datang dari pembaca adalah
sangat berharga bagi saya.
Demikian
makalah ini saya susun, semoga makalah ini bisa menambah keilmuan dan
bermanfaat bagi kita semua serta menjadi tambahan referensi bagi penyusunan
makalah dengan tema yang senada diwaktu yang akan datang. Aamiin yaa robbal
‘alamin.
Pekalongan, 02 Maret 2017
Tuti Suryaningsih
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini, konsep teamwork atau kerjasama sangat
ditekankan karena hal ini merupakan unsur penting yang menjamin kecemerlangan
dan keberhasilan dengan lebih mudah dalam mencapai tujuan-tujuan tertentu. Apalagi
perkembangan zaman yang modern ini menuntut manusia lebih bekerja keras agar
tidak menjadi umat yang tertinggal dalam persaingan global. Interaksi antara
dua individu atau lebih akan melahirkan dampak yang lebih hebat daripada
bekerja sendiri. Oleh sebab itu islam mendidik umatnya tentang pentingnya
bekerjasama atau tolong menolong terutama dalam aspek kebaikan dan takwa. Agar
tercapai tujuan kerjasama tersebut maka diperlukan adanya komunikasi yang baik.
Komunikasi adalah suatu anugerah dari Allah sebagai alat utama untuk mendekat
diri kepadaNya dan alat untuk berhubungan atau kerjasama antar individu satu
dengan yang lainnya. Maka dari itu dalam berkomuikasi hendaknya menggunakan adab
dan prinsip yang harus dijaga agar komunikasi tersebut diberkati Allah.
Komunikasi yang baik akan meningkatkan kesepahaman antar insan sekaligus
menghasilkan keharmonisan. Sebagaimana yang akan dibahas dalam makalah ini
dalam surat As-Syuaro ayat 183 dijelaskan bahwa Allah melarang manusia untuk
merugikan sesama manusia dan berbuat kerusakan akan tetapi sebaliknya, di
jelaskan pula dalam surat Al-Maidah ayat 2 bahwa Allah telah menegaskan kepada
manusia untuk saling tolong menolong.
B.
Judul Makalah
Makalah ini membahas tentang Pendidikan
etika global yaitu dengan judul “Jalin Komunikasi dan Kerjasama Global” yang
terkandung dalam surat As-Syuaro ayat 183.
وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ وَلَا تَعْثَوْا فِي
الْأَرْضِ مُفْسِدِينَ
”Dan janganlah kamu merugikan manusia pada
hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan.”
C.
Arti Penting
Dalam ayat ini Allah SWT
menyajikan kisah tentang Syu’aib dan kaumnya, penduduk Madyan. Allah telah
mengutusnya kepada mereka, lalu dia menasehati mereka agar menyempurnakan
takaran dan dan timbangan, serta tidak mengadakan kerusakan di muka bumi, namun
mereka mendustakannya. Maka Allah menimpakan azab kepada mereka dengan
menghujani mereka dengan api, sehingga mereka terbakar semua.
Ayat ini penting dikaji
untuk mengingatkan kita bahwa kita harus mentaati perintah Allah dan menjauhi
larangan-Nya dalam menegakkan kebenaran sehingga terwujudnya kemashlahatan
antar ummat serta percaya dan yakin adanya
perintah dan larangan Allah kepada manusia itu untuk kebaikan dan
kesejahteraan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kerjasama dan Komunikasi
Menurut webster’s
New Collegiate Dictionary, komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan
kepada sesama manusia dengan menggunakan sistem-sistem yang berbentuk simbol,
isyarat, ataupun tingkah laku.[1]
Dalam
komunikasi diperlukan kesamaan makna terhadap maksud yang hendak disampaikan
agar komunikasi terjalin dengan baik. Dengan demikian suara atau bunyi merupakan
hal yang paling utama dalam komunikasi. [2]
Ketika
berkomunikasi, beberapa prinsip dan adab harus dijaga yaitu :
1. Senantias
berbicara dengan benar
2. Menjauhi
tutur kata yang haram
3. Berpikirlah
sebelum berbicara
4. Hindari
berbantahan karena hal ini menunjukkan kelemahan
5. Berlemah
lembut dan tidak menggertak, menghardik dan membentak.
6. Menggunakan
bahasa yang mudah dipahami
Adapun Pengertian Kerjasama adalah suatu usaha bersama antara orang
perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama merupakan
interaksi yang paling penting karena pada hakikatnya manusia tidaklah bisa
hidup sendiri tanpa orang lain sehingga ia senantiasa membutuhkan orang lain.
Kerjasama dapat berlangsung manakala individu-individu yang bersangkutan
memiliki kepentingan yang sama dan memiliki kesadaran untuk bekerja sama guna
mencapai kepentingan mereka tersebut.[4]
Dalam hal ini hubungan kerjasama dan
komunikasi sangat erat kaitannya. Komunikasi
sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang bisa berhubungan
dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan
seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk
membina hubungan kerja antar satu dengan lainnya perlulah membicarakan
komunikasi secara lebih terperinci.
B.
Tafsir
Ayat
وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ وَلَا تَعْثَوْا فِي
الْأَرْضِ مُفْسِدِينَ
”Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya
dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan.”
Tafsir Al-Azhar
Iqtishad dan kemakmuran
ialah apabila hubungan antar manusia berlaku dengan jujur. Kecurangan hanya
akan memberikan untung sementara, adapun selanjutnya adalah kerusakan budi
seluruh masyarakat yaitu orang lain tidak akan mempercayainya lagi dan ia akan
mengalami kesulitan dalam kehidupannya.[5]
Tafsir Ibnu Katsier
Syu’aib memerintahkan mereka untuk
menyempurnakan takaran dan timbangan serta melarang mereka berbuat curang dalam
masalah tersebut. yakni jika kalian menyerahkan sesuatu kepada manusia, maka
sempurnakanlah timbangannya dan janganlah kalian mengurangi timbangannya dengan
memberikannya secara kurang. Akan tetapi ambillah oleh kalian sebagaimana
kalian memberi dan berikanlah oleh kalian sebagaimana kalian mengambil.
Firman-Nya: wa laa
tabkhasun naasa asy-yaa-aHum (“Dan janganlah kamu merugikan manusia pada
hak-haknya”) yaitu janganlah kalian mengurangi harta-harta mereka.”) walaa
ta’tsau fil ardli mufsidiin (“Dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan
membuat kerusakan”) yaitu menjadi perampok. [6]
Tafsir Al – Misbah
Kata tabkhoshu berarti
kekurangan akibat kecurangan. Ibn ‘arabi sebagaimana dikutip oleh Ibn ‘Asyur mengartikan
sebagai pengurangan dalam bentuk mencela, atau memperburuk sehingga tidak
disenangi, atau penipuan dalam nilai atau kecurangan dalam timbangan dan
takaran dengan melebihkan atau mengurangi.
Kata al-qisthaas
berarti neraca. Dalam hal ini Mujahid berpendapat bahwa dalam mewujudkan
keadilan diperlukan adanya neraca sebagai tolak ukur yang pasti. Jika neraca
tersebut digunakan dengan benar maka akan lahir keadilan. Dan apabila digunakan
dengan kecurangan maka akan lahir kerusakan.[7]
C. Aplikasi Dalam Kehidupan
Apabila melakukan kerjasama
antar orang, atau antarkelompok hendaknya didasari atas etika yang berlandaskan
pada sifat-sifat terpuji seperti bertanggung jawab dan amanah.
Dalam bekerja sama, maka ada tujuan
yang harus dicapai. Dan dalam mencapai tujuan tersebut pasti memiliki kelebihan
dan kekurangan masing-masing. Hendaknya saling tafahum diantara kedua belah
pihak dan jalinlah komunikasi yang baik.
Dalam mencapai team yang solid,
dibutuhkan saling kerjasama dan memiliki tujuan yang jelas serta memiliki
leader yang bisa bersosial dengan baik kepada karyawannya.
D. Aspek Tarbawi
1.
Setiap
orang mempunyai hak sebagai manusia yang dimanusiakan
2.
Hendaknya
manusia menjalin hubungan yang baik antar sesama manusia lainnya
3.
Allah
SWT. tidak menyukai orang-orang yang berbuat fasad
4.
Allah
SWT. memerintahkan para hambanya untuk
berbuat adil terhadap orang lain untuk
memenuhi atas hak-haknya.
Daftar Pustaka
Abidin,
Zainal. 2008. Al-Quran for Life
Excellence. Jakarta: Hikmah
Syafie,
Inu Kencana. 2000. Alquran dan Ilmu Administrasi. Jakarta: PT Rineka
Cipta
http://www.temukanpengertian.com/2013/09/pengertian-kerja-sama.html
Abdulmalik,
Syaikh. 1987. Tafsir Al-Azhar. Surabaya: Yayasan Latimojong
http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-asy-syuaraa-ayat-160-191.html#sthash.J3VKoIeg.dpuf
Syihab, M. Quraish. 2002. Tafsir al-Misbah. Jakarta: Lentera
Hati
[1]
Zainal Abidin, Al-Quran for Life Excellence, (Jakarta: Hikmah, 2008),
hlm. 228.
[2]
Inu Kencana Syafie, Alquran dan Ilmu Administrasi, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2000), hlm. 31.
[3]
Zainal Abidin, op.cit, hlm. 230.
[4]
http://www.temukanpengertian.com/2013/09/pengertian-kerja-sama.html
[7]
M. Quraish Syihab, Tafsir al-Misbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), hlm.
129.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar