Metode Penelitian Dasar
“ Teknik Pengumpulan
Data”
Falla Daimas Ujianti (2023114053)
Hanik Atul Hayati (2023114098)
Nailul
Fauziyah (2024115024)
PRODI PGMI / PIAUD
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas
segala rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah Metode Penelitian Dasar yang berjudul “Teknik Pengumpulan Data”.
Kami menyadari bahwa makalah inimasih jauh sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan, agar dapat menyempurnakan kembali dimasa yang akan datang.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih
kepada M. Ghufron Dimyati, M.S.I selaku dosen pembimbing Metodologi Penelitian
Dasar dan kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah
ini dari awal sampai akhir. Semoga apa yang disajikan dalam makalah inidapat
bermanfaatbagi teman-teman dan pihak yang berkepentingan.
Pekalongan, 20 Juli 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pengumpulan Data
B.
Macam-Macam
Teknik Pengumpulan Data
C.
Jenis
Teknik Pengumpulan Data
BAB
III PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR
PUSTAKA
PROFIL
PENULIS
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses
penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah. Metode
pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk pengumpulan data. Teknik dalam menunjuk suatu kata yang abstrak
dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya
melalui: angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan
lain-lain.
Dalam penelitian ilmiah, agar data yang kita kumpulkan
menjadi valid, maka kita harus mengetahui bagaimana cara-cara pengumpulan data
dalam penelitian itu, sehingga data yang kita peroleh dapat menjadi pendukung
terhadap kebenaran suatu konsep tertentu. Dan dalam kegiatan penelitian,
keberadaan instrumen penelitian merupakan bagian yang sangat integral dan
termasuk dalam komponen metodologi penelitian karena instrumen penelitian
merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu
masalah yang sedang diteliti.
Menyusun instrumen merupakan suatu proses dalam
penyusunan alat evaluasi karena dengan mengevaluasi kita akan memperoleh data
tentang objek yang diteliti.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian pengumpulan data?
2.
Apa saja macam-macam
teknik pengumpulan data?
3. Apa
saja jenis
teknik pengumpulan data?
C.
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian pengumpulan data.
2. Untuk mengetahui macam-macam
teknik pengumpulan data.
3. Untuk mengetahui jenis teknik pengumpulan data.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pengumpulan Data
Data
adalah unit informasi yang direkam media yang dapat dibedakan dengan data lain,
dapat dianalisis dan relevan dengan program tertentu. Pengumpulan data adalah
prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.[1]
Metode
pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti
untuk pengumpulan data. Metode (cara atau teknik) menunjuk suatu kata yang
abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat
penggunaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi
dan lainya. Peneliti dapat menggunakan salah satu atau gabungan tergantung dari
masalah yang dihadapi. Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang
dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen yang
diartikan sebagai alat bantu: angket (questionnaire), daftar cocok (checklist),
skala (scala), pedoman wawancara (interview guide atau interview schedule),
lembar pengamatan atau panduan pengamatan (observation sheet atau observation
schedule), soal ujian (soal tes).[2]
B.
Macam-Macam
Teknik Pengumpulan Data
Dalam
penelitian teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1.
Teknik
Pengumpulan Data Primer
Teknik pengumpulan data primer adalah pengumpulan data yang
dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer
dilakukan dengan instrument sebagai berikut :
a.
Wawancara
mendalam yaitu dengan cara memberikan pertanyaan langsung kepada sejumlah pihak
terkait yang didasarkan pada percakapan intensif dengan suatu tujuan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan. Metode wawancara ditujukan untuk informan
penelitian yang telah ditetapkan.
b.
Observasi
adalah kegiatan mengamati secara langsung objek penelitian dengan mencatat
gejala- gejala yang ditemukan dilapangan untuk melengkapi data- data yang
diperlukan sebagai acuan yang berkenaan dengan topik penelitian.
2.
Teknik
Pengumpulan Data Sekunder
Teknik pengumpulan data sekunder adalah teknik pengumpulan data
yang dilakukan melalui studi bahan- bahan kepustakaan yang perlu untuk
mendukung data primer. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan instrumen
sebagai berikut :
a.
Studi
Kepustakaan yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku- buku, karya
ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang
diteliti.
b.
Studi
Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan menggunakan catatan-
catatan tertulis yang ada dilokasi penelitian serta sumber- sumber lain yang
menyangkut masalah yang diteliti dengan instansi terkait.[3]
C.
Jenis
Teknik Pengumpulan Data
Berikut ini
pasangan metode dan instrumen pengumpulan data
Jenis Metode
|
Jenis Instrumen
|
Angket
(questionnaire)
|
Angket, Check list (daftar cocok), Skala (scale), Inventori (inventory)
|
Wawancara
(interview)
|
Pedoman Wawancara (interview guide), Check List (daftar cocok)
|
Pengamatan
(Observasi)
|
Lembar pengamatan (observation sheet), Panduan pengamatan, Panduan observasi (observation schedule), Daftar cocok
|
Tes
|
Soal tes, inventori
|
Dokumentasi
|
1.
Angket
Angket
(self-administered questionnaire) adalah teknik pengumpulan data dengan
menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh
responden. Responden adalah orang yang memberikan
Keuntungan
teknik angket adalah
a.
Angket
dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar karena dapat di kirimkan melalui
pos.
b.
Biaya
yang diperlukan untuk membuat angket relative murah.
c.
Angket
tidak terlalu mengganggu responden karena pengisiannya ditentukan oleh responden
sendiri sesuai dengan kesediaan waktunya.
Kerugian teknik angket adalah:
a.
Jika
angket dikirimkan melalui pos, maka presentasi yang dikembalikan relative
rendah.
Macam kuesioner
berdasarkan atas cara menyusun pertanyaan
a.
Pertanyaan
terbuka (opened and items)
Adalah
suatu kuesioner dimana pertanyaan-pertanyaan yang dituliskan tidak disediakan
jawaban pilihan sehingga respoden dapat bebas/terbuka luas untuk menjawabnya
sesuai dengan pendapat pandangan dan pengetahuannya.
Contoh:
Bagaimana pendapat saudara tentang peredaran narkoba.
b.
Pertanyaan
tertutup (closed end items)
Adalah
suatu kusioner dimana pertanyaan-pertanyaan yang dituliskan telah disediakan
jawaban pilihan, sehingga responden tinggal memilih salah satu dari jawaban
yang telah disediakan.
Contoh:
(Pilih salah satu dari jawaban yang tersedia dengan memberikan tanda v didalam
kurung)
Untuk
mencegah beredarnya narkoba dimasyarakat
( ) : pengedar dijatuhi hukuman mati
( ) : pengedar dan pemakai dijatuhi hukuman
seumur hidup
Dalam
menyusun jawaban dalam kuesioner dengan pertanyaan tertutup ada beberapa
alternatif
1.
Force
coice: pilihan dengan 2 alternatif
Contoh :
jawaban ( ) ya
atau ( ) setuju
( ) tidak atau ( ) tidak setuju
2.
Multiple
choice: pilihan dengan lebih dari 2 alternatif
3.
Contoh
: jawaban ( ) ya
( ) tidak
2.
Wawancara
Wawancara (interview) adalah pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada responden,
dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam (tape
recorder). Teknik wawancara dapat digunakan pada responden yang buta huruf atau
tidak terbiasa membaca dan menulis, termasuk anak-anak,. Wawancara juga dapat
dilakukan dengan telepon.
Keuntungan wawancara adalah:
a.
Wawancara
dapat digunakan pada responden yang tidak bisa membeca dan menulis.
b.
Jika
ada pertanyaan yang belum dipahami, pewawancara dapat segera menjelaskannya.
c.
Wawancara
dapat mengecek kebenaran jawaban responden dengan mengajukan pertanyaan
pembanding, atau dengan melihat wajah atau gerak-geri responden.
Kerugian wawancara adalah:
a.
Wawancara
memerlukan biatya yang sangat besar untuk perjalanan dan uang harian pengumpulan
data.
b.
Wawancara
hanya dapat menjangkau jumlah responden yang lebih kecil.
c.
Kehadiran
pewawancara mungkin mengganggu responden.
Daftar pertanyaan untuk wawancara ini disebut sebagai interview
schedule. Sedangkan catatan garis besar tentang pokok-pokok yang akan
ditanyakan diebut sebagai pedoman wawancara (interview guide).[7]
Jenis interview
Berdasarkan tersediannya interview guide dan jumlah interviwee
dikenal:
a.
Interview
Terpimpin
Dikenal
pula sebagai guided interview/ controlled interview/ structured interview
dimana interviewer:
1.
Mempergunakan
pedoman yang telah disiapkan dalam rangka tanya jawab dengan suatu hipotesis
yang akan dibuktikan kebenarannya
2.
Mengumpulkan
data melalui Tanya jawab
3.
Mempunyai
data yang relevan dengan maksud penyelidikan yang telah dipersiapkan dengan
matang.
b.
Interview
tak terpimpin
Dikenal
pula sebagai unguided interview/non detective interview dimana proses interview
tidak dikendalikan oleh satu pedoman yang telah disiapkan oleh interviewer
sehingga akan berubah menjadi semacam pembicaraan bebas (free talk).
c.
Interview
bebas terpimpin
Merupakan
kombinasi antara interview terpimpin dan interview tak terpimpin.
d.
Interview
pribadi dan interview kelompok
Jenis
interview ini didasarkan atas banyaknya interviewee. Interview pribadi
berwawancara dengan satu orang interviewee. Interview kelompok berwawancara
dengan lebih dari satu interviwee. Interview kelompok tidak berfungsi bila ada
seorang dari interviewee mengangkat dirinya sebagai pembicara.[8]
3.
Observasi
Secara
luas, observasi atau pengamatan berarti setiap kegiatan untuk melakukan
pengukuran. Akan tetapi, observasi atau pengamatan di sini diartikan lebih
sempit, yaitu pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan yang berarti
tidak mengejukan pertanyaan-pertanyaan.
Keuntungan
observasi adalah:
a.
Data
yangdiperoleh adalah data yang segar dalam arti data yang dikumpulkan diperoleh
dari subjek pada saat terjadinya tingkah laku.
b.
Keabsahan
alat ukur dapat diketahui secara langsung.
Kerugian observasi adalah:
a.
Untuk
memperoleh data yang diharapkan, maka pengamat harus menunggu dan mengamati
sampai tingkah laku yang diharapkan terjadi.
b.
Beberapa
tingkah laku, seperti tingkah laku criminal atau yang bersifat pribadi, sukar
atau tidak mungkin diamati bahkan bisa membahayakan jika diamati.[9]
Beberapa jenis teknik observasi:
Didalam pemilihan jenis mana yang paling tepat harus
mempertimbangkan keadaan dan masalah yang terlibat didalamnya. Jenis tersebut
adalah:
a.
Observasi
partisipan
Dalam
hal ini observer terlibat langsung dan ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh subyek yang diamati. Pelaku peneliti seolah-olah merupakan
bagian dari mereka.
Contoh:
Penelitian tentang Kuliah Kerja Nyata (KKN), tanggapan masyarakat dan pendapat
mahasiswa.
b.
Observasi
nonpartisipan
Dalam
hal ini peneliti berada diluar subyek yang diamati dan tidak ikut dalam
kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan. Dengan demikian peneliti akan lebih
leluasa mengamati kemunculan tingkah laku yang terjadi.
Contoh:
Penelitian tentang Evakuasi korban tanah longsor di Samigaluh, Yogyakarta.
c.
Observasi
sistematik (observasi berkerangka)
Peneliti
telah membuat kerangka yang memuat faktor-faktor yang telah diatur terlebih
dahulu.
Kendala
yang dihadapi adalah:
1.
Ruang
lingkup yang lebih sempit, kesempatan/waktu sangat pendek
2.
Memerlukan
observer banyak, dengan tugas khusus
3.
Mempergunakan
alat pencatat mekanik (tustel, tape recording, video camera).
Bardasarkan atas cara pengamatan , observasi dibedakan menjadi:
a.
Observasi
terstruktur
Penelitian
diarahkan pada pemusatan perhatian pada tingkah laku tertentu sehingga dapat
disusun pedoman tentang tingkah laku apa saja yang harus diamati. Dalam metode
observasi terstruktur dapat dilakukan perhitungan kejadian yang berkaitan
dengan tingkah laku tersebut, disusun atas tingkah laku tersebut dan
pengelompokan dalam konsep-konsep yang sudah disediakan atau dengan menggunakan
skala peringkat.
Contoh:
Penelitian tentang pengembalian Orang hutan pada habitatnya.
b.
Observasi
tak terstruktur
Dalam
hal ini peneliti tidak mempersiapkan catatan tentang tingkah laku tertentu apa
saja yang harus diamati. Peneliti mengamati arus peristiwa dan mencatatnya atau
meringkasnya untuk kemudian dianalisis. Observasi tak terstruktur biasanya
berkaitan dengan observasi partisipan. Pencatatan dilakukan setelah peneliti
ada waktu dan tidak terlibat dengan kegiatan subyek penelitian.
4.
Studi
Dokumentasi
Studi
dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditunjukkan
kepada subjek penelitian. Dokumen dapat dibedakan menjadi dokumen primer,
jika dokumen ini ditulis oleh orang yang langsung mengalami suatu peristiwa;
dan dokumen skunder, jika peristiwa dilaporkan orang lain yang
selanjutnya ditulis oleh orang lain. Otobiografi adalah contoh dokumen primer
dan biografi seseorang adalah contoh dokumen skunder.[11]
Dokumen
dapat berupa catatan pribadi, surat pribadi, buku harian, laporan kerja,
notulen rapat, catatan kasus, rekaman kaset, rekaman video, foto dan lain
sebagainya. Perlu dicatat bahwa dokumen ditulis tidak untuk tujuan penelitian,
oleh sebab itu penggunaannya sangat selektif.[12]
5.
Teknik
Lain
1.
Analisis
isi
Analisis
isi (content analysis) didefinisikan oleh Atherton dan klemmack (1982) sebagai
studi tentang arti komunikasi verbal. Bahan yang dipelajari dapat berupa bahan
yang diucapkan atau bahan tertulis. Misalnya, jika peneliti inigin mempelajari
sikap para pejabat terhadap sesuatu. Bahan yang dijadikan sumber data untuk
analisis isi tidak hanya bahan pidato, tetapi juga dapat berupa buku harian,
surat catatan kasus, dan semacamnya.
2.
Tes
proyeksi
Tes proyeksi
(projective test) ini didasarkan pada anggapan bahwa apa yang dilakukan subjek
dengan bahan tes mengungkapkan sesuatu tentang subjek tersebut yang bebas dari
kesediannya untuk mengungkapkannya. Pada umumnya, tes ini digunakan untuk
mengungkapkan sikap, keyakinan, pendapat, dan keadaan atau ciri-ciri
psikologis.[13]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Metode
pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti
untuk pengumpulan data. Metode (cara atau teknik) menunjuk suatu kata yang
abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat
penggunaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi
dan lainya. Peneliti dapat menggunakan salah satu atau gabungan tergantung dari
masalah yang dihadapi. Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang
dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen yang
diartikan sebagai alat bantu: angket (questionnaire), daftar cocok (checklist),
skala (scala), pedoman wawancara (interview guide atau interview schedule),
lembar pengamatan atau panduan pengamatan (observation sheet atau observation
schedule), soal ujian (soal tes).
DAFTAR PUSTAKA
epository.upi.edu/11252/6/S_PSR_0900170_Chapter3.pdf.
Diakses 15/07/2017, pukul 13.33.
Idrus, Muhammad. 2014. Metode
Penelitian Ilmu Sosial.
Jogjakarta: PT Gelora Aksara Pratama.
repo.iain-tulungagung.ac.id/126/4/BAB%20III.pdf.
Diakses 15/07/2017, pukul 13.30.
Soehartono,
Irawan. 1995. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
suci_k.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/45793/teknik-pengumpulan-data.pdf.
Diakses 15/07/2017, pukul 13.32.
Sukandarrumidi. 2012. Metodologi Penelitian. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
PROFIL PENULIS
Nama :
Falla Daimas Ujianti
Prodi : PGMI
Alamat : Setono Gg.5 No.25 Pekalongan Timur
Nama : Hanik Atul Hayati
Prodi : PGMI
Alamat : Rowokembu Kaum Wonopringgo
Nama :
Nailul Fauziyah
Prodi : PIAUD
Alamat :
Ds. Pajomblangan, Kec. Kedungwuni, Kab. Pekalongan
[2]suci_k.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/45793/teknik-pengumpulan-data.pdf.
diakses 15/07/2017, pukul 13.32.
[4] Muhammad Idrus, Metode
Penelitian Ilmu Social , (Jogjakarta: PT Gelora
Aksara Pratama,2014), hlm. 99.
[5] Irawan
Soehartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
1995), hlm. 65.
[6] Sukandarrumidi,
Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2012),
hlm. 78-80.
[7] Irawan, Op.Cit.,
hlm. 67-68.
[8]
Sukandarrumidi, Op.Cit.hlm. 94-96.
[9] Irawan, Op.Cit.,
hlm. 69
[10]
Sukandarrumidi, Op.Cit., hlm. 71-74.
[11] Irawan, Op.Cit.,
70-71.
[12]
Sukandarrumidi, Op.Cit., hlm. 101-102.
[13] Irawan, Op.Cit.,
hlm. 73.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar