MAKALAH
HADITS TARBAWI II
Bijak Mengkonsumsi dan Mengelola Harta
Disusun untuk Memenuhi Tugas :
Mata Kuliah : Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu : Muhammad Ghufron, M.S.I
Disusun Oleh :
Heni Maysaroh
2021110280
Kelas F
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2012
PENDAHULUAN
Memproduksi barang-barang yang baik dan memiliki harta adalah hak sah menurut islam, namun pemilikan harta itu bukanlah tujuan, tetapi sarana untuk menikmati karunia Allah dan wasilah untuk mewujudkan kemaslahatan umum. Realitanya pada saat sekarang ini banyak sekali umat yang belum bijak mengelola hartanya dan menggunakan harta itu untuk kepentingan pribadi semata tanpa mau berbagi dan lebih condong kearah pemborosan. Dengan makalah ini saya mencoba mengupas mengenai bagaimana seyogyanya kita bisa bijak alam mengkonsumsi dan mengelola harta seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah.
Semoga bermanfaat.
A. HADITS
Hadits 1
عَنْ عَمْرِو بْنُ شُعَيْبِ عَنْ اَبِيْهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ رَسُوْ لُ اللّهِ صَلَى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : كُلُو ا وَنَصَدَّقُوا وَاَلْبَسُوْا فِى غَيْرِ اِسْرَافِ وَلاَ مَخِيْلَةِ (رواه النساءي)
Hadits 2
عَنْ اَنَسِ ابْنِ مَالِك قَالَ قَالَ رَسُولُ اللّهِ صَلَى اللّه عَلَيْهِ وَسَلَمَ : مَنْ بَنَى بِنَاءَ اَكْثَرَ مِمَّا يَحْتَاجُ اِلَيْهِ كَانَ عَلَيْهِ وَبَالاَ يَوْمَ القِيَامَةٍ. (رواه البيهقي )
B. TERJEMAH
Hadits 1
Dari Amr ibnu Syuaib dari ayahnya dari kakeknya r.a, berkata Rasulullah s.a.w bersabda : “Makanlahkamu dan bersedekahlah serta berpkaianlah dengan tidak berlebih-lebihan dan tidak sombong”. [1]
Hadits 2
Dari Anas bin Malik berkata, bersabda Rasulullah s.a.w “ Barang siapa membangun bangunan lebih dari yang dibutuhkan maka kelebihan tersebut menjadi musibah (kelak) di hari kiamat.
- MUFRODAT
Hadits 1 → Makanlah kamu semua كُلُو ا
→ Bersedekahlah kamu semua نَصَدَّقُوا
→ Berpakaianlah kamu semua لْبَسُوْا
→ Tidak berlebihan غَيْرِ اِسْرَافِ
→ Tidak sombong لاَ مَخِيْلَةِ
_________________________________________________________________
Hadits 2 → Barang siapa مَنْ
→ Yang membangun بَنَى
→ Bangunan بِنَاءَ
→ yang melebihi اَكْثَرَ
→ Yang dibutuhkan يَحْتَاج
→ Maka orang itu كَانَ عَلَيْهِ
→ Akan Celaka وَبَالاَ
→ Di hari kiamat يَوْمَ القِيَامَةِ
D. BIOGRAFI PERAWI
- ‘Amr ibn Syu’aib
Ia memiliki nama lengkap ‘Amr ibn Syu’aib ibn Muhamad ibn Abd Allah ibn ‘Amr ibn al-‘Ash, yang memiliki nama lengkap al-Qurasi, al-Sahimi serta nama kunyah-nya Abu Ibrahim, ada pula yang menyatakan Abu Abd Allah al-Madani, ‘Amr dianggap sebagai penduduk Thaif menurut Abu Hatim, ‘Amr berdomisli di Mekkah, namun kemudian pindah ke Thaif. Menurut al-Zubair ibn Bakr dan Muhamad ibn Sa’id bahwa nama ibunya adalah Habibah binti murrah ibn Amr ibn Abd allah ibn ‘Amr al-jumali.
Tidak ada data mengenai kelahirannya namun menurut khalifah ibn khayyat, Yahya ibn bakr dan Abd Baqi ibn Qani’, ‘Amr ibnu Syuaib wafat tahun 118 H di Thaif. Ia meriwayatkan hadits dari ayahnya, syu’aib ibn Muhamad, Ummu Kurz al- khuza’ah, Sulaiman ibn yasar dan lain-lain berjumlah 22 orang. Sedangkan dari deretan murid yang meriwayatkan hadits darinya berjumlah 51 orang, terdaftar nama Sawwar Abu hamzah, Amir al-ahwal dan abbas al-Juzairi.
Amr’ ibn Syuaib mentransmisikan hadis Syu’aib ibn Muhamad secara mu’an’an. Al-asqalani menyatakan bahwa riwayat hadis ‘Amr ibn Syu’aib dating dari ayahnya, jika dinukilkan dengan sighat’an, maka sering terjadi tadlis, dan jika dengan sighat haddatani, maka tidak perlu diragukan kebersambungannya.[2]
2. Anas ibn malik
Anas ibn malik adalah Abu tsumamah (Abu Hamzah) anas ibn Malik ibn Nadhr ibn Dhamdam al-Najjary al Anshary, seorang sahabat yang tetap melayani Rasulullah selama 10 tahun. Anas dilahirkan di Madinah pada tahun 10 s.H = 612 M. Setelah Rasul tiba di Madinah, Ibunya meyerahkan Anas kepada rasul untuk menjadi khadam (pelayan) Rasul. Setelah Rasul usafat, anas pindah ke Bashrah sampai akhir hayatnya.
Beliau meriwayatkan sejumlah 2.276 atau 2.236 hadits. Sejumlah 166 hadits disepakati oleh bukhary muslim, 93 diantaranya diriwayatkan oleh bukhary sendiri dan 70 diriwayatkan oleh muslim sendiri.
Anas menerima hadits dari nabi s.a.w dari bnyak sahabat diantaranya adalah Abu Bakar,Umar, Utsman, Abdullah ibn Rahawah, fatimah az- Zahrah, Tsabit bin Qais, Abad ar-rahman ibn Auf, IbnuMas’ud, Abu Dzar, malik ibn Shasha’ah, Mu’adz ibn jabal, Ubadah ibn Shamid dan ibunya sendiri Ummu Sulaiman dan saudara-saudara ibunya Ummu Hiram, dan Ummu Fadhel.
Hadits-hadits diriwayatkan oleh anak-anaknya, yaitu Musa An Nadhir dan Abu Bakar. Diantaranya tabi’in yang meriwayatkan haditsnya ialah Al-Hasan al Bishry, Sulaimat – Tamimy, Ishaq ibn Abi Thalhah, Abu bakar ibn Abd ar-rahman, Abdullah al-Muzany, Qatadah, Tsabit al-banaiy, Humaid ath-thawil ibn sirrin, Az-Zuhry, yahya ibn Said ibn Jubair.[3]
E. KETERANGAN HADITS
Dalam hadits ini dijelaskan bahwa dalam Islam dianjurkan agar manusia tidak bersikap berlebih-lebihan karena Allah sendiri tidak menyukai sikap berlebih, dan dianjurkan agar manusia selalu bersikap sederhana terutama dalam hal pembelanjaan hartanya. Hartanya sebaiknya digunakan sesuai dengan kebutuhan.
Di dalam QS Al-Araf (7) : 31 pun dijelaskan
* ûÓÍ_t6»tƒ tPyŠ#uä (#rä‹è{ ö/ä3tGt^ƒÎ— y‰ZÏã Èe@ä. 7‰Éfó¡tB (#qè=à2ur (#qç/uŽõ°$#ur Ÿwur (#þqèùÎŽô£è@ 4 ¼çm¯RÎ) Ÿw =Ïtä† tûüÏùÎŽô£ßJø9$# ÇÌÊÈ
Artinya : “ Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang belebihan.[4]
( O children of Adam ! wear your beautiful apparel at every time and place of prayer : eat and drink : But waste not by excess for Allah loveth not the wasters)
Konsumsi merupakan bagian yang tak terpisahkan dan prilaku manusia dalam memenuhi kebuuhan hidupnya. Ayat ini mengingatkan kepada kita agar tidak berprilaku konsumtif apalagi berprilaku boros dan berlebihan.
Kemudian untuk masalah hartapun sudah dijelaskan dalam QS Ali Imran (3) : 14
z`Îiƒã— Ĩ$¨Z=Ï9 =ãm ÏNºuqyg¤±9$# šÆÏB Ïä!$|¡ÏiY9$# tûüÏZt6ø9$#ur ÎŽÏÜ»oYs)ø9$#ur ÍotsÜZs)ßJø9$# šÆÏB É=yd©%!$# ÏpžÒÏÿø9$#ur È@ø‹y‚ø9$#ur ÏptB§q|¡ßJø9$# ÉO»yè÷RF{$#ur Ï^öysø9$#ur 3 šÏ9ºsŒ ßì»tFtB Ío4qu‹ysø9$# $u‹÷R‘‰9$# ( ª!$#ur ¼çny‰YÏã ÚÆó¡ãm É>$t«yJø9$# ÇÊÍÈ
14. Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
( Fair the eyes of men is the love of things they covet : Women and sons : Heaped up hoards of gold and silver : horses branded ( for blood and excellence) : and ( wealth of) cattlead well-tired land suh are the possessions of this world’s life : but in nearness to Allah is the best of the goals ( To return to)).
→ Kepemilikan pribadi (harta) dalam pandngan Islam tidaklah bersifat mutlak/absolute ( bebas tanpa kendali dan batas). Ajaran Islam sangat menjunjung tinggi kemerdekaan seseorang umat dalam memiliki sesuatu , selama tidak bertentangan dengan syariat islam. Seseorang umat bebas menginvestasikan hatanya dan meraih keuntungan sebanyak-banyaknya dengan catatan harus dengan jalan yang dibenarkan syariat islam. Kedudukan harta dalamislam sebagai amanah yang harus dipertanggungjawabkan kelak dihadapan Allah dan digunakan untuk kemaslahatn dirinya dan masyarakat. [5]
F. ASPEK TARBAWI
Kesederhanaan akan memunculkan sikap qona’ah dan sebaliknya boros akan menimbulkan sikap rasa tidak puas diri atau enggan bersyukur kepada Allah S.W.T.
Hendaknya juga kita hidup sederhana tanpa meninggalkan dunia. Maksudnya adalah ketika kita mendapatkan nikmat dari Allah, hendaknya kita gunakan nikmat itu untuk taat kepada Allah. Seperti halnya sedekah dan menginfakkan harta di jalan Allah dengan berbagai cara selama dengan cara yang makruf dan tidak melanggar syariat.
Islam mengajarkan sikap seimbang dalam berbagai aspek kehidupan, begitu juga dalam mengeluarkan harta, yaitu tidak berlebihan dan kikir. Sebagai seorang muslim kita juga harus bisa mengatur pengeluaran dan mengutamakan pembelian barang pokok sehingga sesuai dengan tujuan syariat. Dalam hal ini ada tiga jenis kebutuhan manusia, yaitu :
- Kebutuhan Primer , yaitu nafkah-nafkah pokok bagi manusia yang diperkirakan dapat mewujudkan lima tujuan syariat (memelihara jiwa, akal, agama, keturunan, dan kehormatan). Tanpa kebutuhan primer , hidup manusia tidak akan berlngsung. Kebutuhan ini meliputi keutuhan akan makan, minum, tempat tinggal, kesehataan, rasa aman, pengetahuan dan penikahan.
- Kebutuhan sekunder, yaitu kebutuhan manusia untuk memudahkan kehidupan, jauh dari kesulitan. Kebutuhan ini tida perlu dipenuhi sebelum kebutuhan primer terpenuhi. Kebutuhan inipu masih berhubunga dengan lima syariat.
- Kebutuhan tersier, yaitu kebutuhan yang dapat menciptakan kebaikan dan kesejahteraan dalam kehidupan manusia. Pemenuhan kebutuhan ini bergantung pada kebutuhan primer dan sekunder. Biasanya kebutuhan ini berupa bang yang mewah.
Di dalam islam juga mengajarkan kita untuk memegang prinsip hidup sederhana dan keseimbangan serta keadilan secara proporsional, dengan hal itu intinya islam tidak membenarkan sikap menumpuk harta kekayaan yang sebnayak-banyaknya hanya untuk kepentingan pribadi dan mengeyampingkan kebutuhan rohani, spiritual dan social.[6]
Macam-macam kegiatan pemenuhan kebutuhan :
- Kegiatan yang memenuhi kebutuhan perut
→ Kegiatan ini pada dasarnya adalah makan dan minum yang setiap orang melakukan berkali-kali setiap hari. makan dan minum yang dibolehkan adalah yang halal dan yang baik zatnya maupun cara memeperolehnya.
→Dalam buku ekonomi konsumsi yang saya baca, kalau digunakan teori kepuasan maksimal ketika kita makan harus sampai ketitik kenyang, sedangkan kalau digunakan secara optimal kita makan, maka kita harus berhenti sebelum kenyang karena perut besar masih akan diisi dengan air minum dan udara untuk melonggarkan pernafasan.
→ Jika makan berlebihan juga belum tentu dibutuhkan oleh tubuh karena itu dikuatirkan berlebihan (Mubazir)
- Kegiatan untuk memenuhi sandang lahiriah
→ Pakaian sebagai pelindung tubuh dan sebagai penutup aurat, merupakan kebutuhan yang sangat essensial. Disamping itu pakaian telah menjadi symbol, status, mode dan alat pemikat atau daya tarik . Oleh karena itu berlebih-lebihan modelnya dan harga nya sangat tidak di anjurkan, karena di luar sana masih banyak orang yang kedinginan kerena membutuhkan pakaian.
- Kegiatan untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal
→Rumah bagi manusia fungsinya sebagai tempat tinggal dan pelindung dari cuaca luar. Sekarang fungsi rumah sudah banyak berubah sesuai status budaya pemilik nya. Hal tersebut juga bisa menyebabka kesenjangan social.[7]
PENUTUP
Seseorang bebas menginvestasikan hartanya dan meraih keuntungan sebanyak-banyaknya dengan catatan harus dibenarkan oleh syariat islam. Sedangkan sifat Mubazir sendiri akan timbul jika kita merasa mempunyai harta berlebih sehingga kia sering membelanjakanhrta tidak untuk kepentingan yang hakiki,tetapi hanya untuk kepentingan hawa nafsu belaka. Itula perlunya kita untuk mengkonsumsi dan mengelola harta dengan bijak, sehingga harta yang kita punya bisa dipergunkan untuk hal-hal yang bermanfaat khususnya untuk sesama umat muslim.
DAFTAR PUSTAKA
Abdur Rahman Ahmad An Nasa’iy, Abu. 1993. Sunan An Nasa’iy. Semarang : CV Asy Syifa.
Sumbulah, Umi. 2008. Kritik Hadis pendekatan hiostoris Metodologis. Malang : UIN-Malang Press.
Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, Teungku. 2009. Sejararah dan Pengantar Ilmu Hadits. Semarang : PT Pustaka Rizki Putra.
Mardani. Ayat-ayat Hadis Ekonomi .2001. Jakarta: PT Rajagrafindo Press.
Sayadi, Wajidi. Hadits Tarbawi. 2011. Jakarta: PustakaFirdausi.
Aedy, Hasan. Indahnya Ekonomi Islam. 2007.Bandung: Alfabeta.
[1] Abu Abdur Rahman Ahmad An Nasa’iy, Sunan An Nasa’iy (Semarang : CV Asy Syifa, 1993) hlm.80
[2] Umi Sumbulah, Kritik Hadis pendekatan hiostoris Metodologis (Malang : UIN-Malang Press, 2008) hlm. 220-221.
[3] Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, Sejararah dan Pengantar Ilmu Hadits,(Semarang : PT Pustaka Rizki Putra, 2009) , hlm.223-224.
[4] Mardani,Ayat-ayat Hadis Ekonomi (Jakarta: PT Rajagrafindo Press,2001)hlm.92-93.
[5] Mardani,Ayat-ayat Hadis Ekonomi (Jakarta: PT Rajagrafindo Press,2001)hlm.94-95
[6] Wajidi Sayadi, Hadits Tarbawi (Jakarta: PustakaFirdausi,2011) 159-162
[7] .Hasan Aedy,Indahnya Ekonomi Islam, (Bandung: Alfabeta,2007) hlm 1-3.
"Makanlahkamu dan bersedekahlah serta berpkaianlah dengan tidak berlebih-lebihan dan tidak sombong”.
BalasHapusBagaimana pendapat anda mengenai realita sekarang yang gaya hidup serba glamor (dalam berpakaian),,,,
yachh..kadang suka gengsi" gtu.....
hmm__ menurut saya hadirnya style glamour itu tmbul seiring hadirnya modernitas atau internasionalisasi terhadap fashion ya,,, khususnya d Indonesia, dan memang sudah tidak bisa d bendung,, karena pengaruh tersebut sangat gencar__ bahayanya kalau dengan style2 tersebut orang2 yang mengenakan malah bisa menjadi sombong dan bersikap pamer, serta menghilangkan makna dari berpakaian itu sendiri yaitu untuk menutup aurat & beribadah.
HapusTapi yang perlu diperhatikan adalah, qta sebagai wanita pasti ingin tampil cantik to ?? tampil rapi to?? tampil anggun to ?? nah tinggal kreativitasnya kita aja dalam menyikapi itu semua,,, berpakaian sesuai syariat (menutup aurat) namun tidak meninggalkan nilai2 kekinian__ karena ga mungkin juga d tahun 2012 ini kita malah berpakaian yg tidak sesuai era nya,, ntr malah dibilang Aneh ^_^ . Sebagai seorang wanita muslim kita kudu pinter dalam menyikapi era globlalisasi saat ini__ lebih bagus kalau kita bisa memotivasi wanita lainnya untuk berpakaian muslimah,,, nah caranya adalah kita bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, tidak harus meniru sa'klek__ namun kita harus mem'filternya__ sekarang musim jga ya Hijabers( model busana muslim yg stylist & modern) .. dengan hadirnya style hijaber tersebut juga semakin banyak terlihat wanita2 muslimah yang mengenakan jilbab dalam konteks modern pastinya,,, jadi intinya kembali kepada diri kita masing2,,, individu masing2 karena yang berpakaian adalah kita masing2___ untuk niat dari berpakaian itu sendiri jga akan kembali ke diri kita masing2,. karena niat itulah yang menurut saya akan menjadi hukum dari berpakaian tersebut. Jadi berpakain juga diniatkan untuk beribadah__ berpakaianlah yang indah,,, karena Allah menyukai keindahan,, jadi tidak hanya diniatkan untuk trend atau mode semata.
Jadi___ walaupun berpakaian muslim tapi tetep modis, anggun & cantik ^_^ beda ma Glamour lho ya,,
101 ALASAN MENGAPA SAYA PAKAI JILBAB
EDITOR : ABU FATHAN
PENERBIT : ASSADUDDIN PRESS
syaifil islam
BalasHapus2021110250
jika mendapatkan harta dri cara yang haram kemudian kita kelola untuk kebaikan, bagaimana menurut pandangan Islam dan pandangan pemakalah?
tolong dibantu ya.........
hmmm___ ok tenang dlu brother, tabahkan hatimu... gini tadi aq nanya temen q yg dari Jurusan Ekonomi,, jadi terkait hai itu ada kaidahnya tersendiri___ jadi hal yang haram kalau dicampur dengan yang halal maka jatuhnya ke haram__ dikarenakan unsur kehati-hatian juga c...
HapusJadi walaupun harta tersebut digunakan untuk kebaikan ya jadinya tetap haram,, begitu mas brooo__ ^_^
ada istilah besar pasak daripada tiang!!!!
BalasHapusdimana artinya pengeluaran lebih banyak dari pada pemasukan!!
cara mengatasi agar tak terjadi hal demikian menurut kamu seperti apa?
kemudian cara kita mengelola harta kita yang lebih, itu bagaimana agar bermanfaat untuk dunia dan akhirat! sekian dan terim kasih
hmm___ ok Pak RT,, terimakasih atas tiangnya,,,
Hapusbegini,, kalau mengenai hal itu c sederhana saja__ bagaimana cara kita untuk bisa memanage keuangan kita__ tapi seperti yang kita tahu hal itu sudah menjadi masalah yang klasik ya ??? ( hmmm inget El-Clasico nich yg bakal main tgl 23 April ini hehehe),,, jadi ya itu tadi__ islam sendiri kan mengajarkan untuk hidup sederhana dan tidak berlebih-lebihan,, ya intinya menggunakan harta sesuai kebutuhan__ jangan konsumtif dan mudah dirayu oleh iklan ^_^
Sedangkan sifat Mubazir sendiri akan timbul jika kita merasa mempunyai harta berlebih sehingga kia sering membelanjakanhrta tidak untuk kepentingan yang hakiki,tetapi hanya untuk kepentingan hawa nafsu belaka. Itula perlunya kita untuk mengkonsumsi dan mengelola harta dengan bijak, sehingga harta yang kita punya bisa dipergunkan untuk hal-hal yang bermanfaat khususnya untuk sesama umat muslim.
Naaah__ untuk Akhiratnya sendiri__ jangan lupa,, Sedekaah nya<< itu Rumus yang q baca dari bukunya IPHO.
7 KEAJAIBAN REZEKI, IPPHO "RIGHT" SANTOSA, 2010, PT.GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA.
nur aini
BalasHapus2021110263
F
bagaimana pendapat anda dengan orang-orang yang hedonis? terus jika kita lihat di televisi banyak acara yang menayangkan hal-hal yang rata-rata bernuansa hedonis,, bagaimana pendapat anda dengan hal tersebut, terutama jika dilihat dari kacamata Islam?
hmmm__ halo bawang putih :D
Hapushmmm gini jenk, kalau nanya pendapat ku mengenai hedonis, ya pasti kurang setuju gtu ya___ karena Islam sendiri kan mengajarkan kita untuk tidak berlebihan,, sedangkan hedonis sendiri ini mengarahnya hanya untuk kepuasan pribadi semata, lebih baik kan harta nya digunakan untuk sesuatu yang bermanfaat, dari pada dihambur hamburkan untuk sesuatu yang kurang perlu,,,
Dan masalah iklan sendiri, itu termasuk godaan jga y,, hehehe, tapi kan tidak ada larangan jenk dalam berpromosi, asalkan kita sebagai konsumen bisa memilih milih mana produck yang dibutuhkan dan yang tidak.
Gmna ? masih mau promo bross agy ga di kelas ?? hehehe__ ampuuuun
wuaaahhhhh.... membahas management ya?
BalasHapussik.. asikk..
Dear My Saroh..
orang yang bijak adalah orang yang taat bayar pajak, tapi sekarang uda ganti.."orang yang bijak adalah orang yang bisa menghandle titipan Tuhan Yang Maha Esa" intinya kayak judulmu.
hehehe...
malah lali arep takok opo...
ohhh... yaaa.. menurutmu jenk
kebiasaan yang baik supaya gak konsumtif itu bagaimana ?
masalah kebutuhan primer,sekunder atopun tersier aku sihh,, uda paham...
tapi yang jadi masalah itu dalam penerapan sehari2, kadang liat ini itu pengene tak ambill..
gak ada dwit ngutang..
hehehe...
teori gak sesuai praktek gimana menurutmu?
apakah saya cenderung hedonis
upppssssss... ono seng lali
Hapusnama beni siswanto
nim:2021110249
Hehehe___ masih ada yang ketingggalan ga ben ?
Hapusmeh berangkat nie kereta na ;D
Yuhuuuu__ gini nie ben,,, Konsumtif, dalam pandangan ekonomi adalah gaya hidup yang mengutamakan keinginan untuk mengkonsumsi barang atau jasa secara berlebihan. Sifat ini cenderung mengabaikan faktor pendapatan dan ketersediaan sumber daya ekonomi, yang seharusnya menjadi pertimbangan utama seseorang sebelum melakukan tindakan konsumsi.
soo__ Dalam menggunakan harta , kita terlebih dahulu harus tahu mana barang (kebutuhan)mana yang hanya sekedar keinginan kita saja, agar dalam penggunaannya tidak boros. Selain itu juga kita dituntut agar tidak kikir dan boros karena dalam harta yang kita miliki ada hak orang lain.
terkait hedonis apa ga ??? hmmm klo itu c liat2 dlu... masih d batas kewajaran apa enggak ??
selama masih dibatas kewajaran sih menurut q ga masalah, coz yang namanya manusia itu kan memang mudah tergoda__ apalagi manusia yang punya duit lebih,, xixixi
bahas teori ???
teori hanya sekedar teori, penerapan tetap kembali ke pribadi masing2, solusi ??? hmm ke management keuangan tadi pluss management diri pastinya.
Apalagi jaman sekarang iklan2 di TV, Internet, BBM udah banyak gentanyangan__ :D
Silahkan bayar di kasir ya___ ^_^
missii..Assalamu'alaikum bu
BalasHapusnumpang tanya nii..hhhe
bagaimana sii batasan hemat yang baik...maksudny sesuai ajaran islam gitu,,hhe
Ehh___ jenk nisfu,,, monggoh2 jenk,,
Hapushu'um jenk,, langsung ya, Islam itu kan mengajarkan kita untuk hemat__
Hidup hemat juga ditegaskan oleh Allah dalam Al Qur’an, antara lain dalam surat Al Lukman ayat 34, …..dan tidak seorangpun yang dapat mengetahui ( dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Hal ini juga ditegaskan kembali dalam surat Al Furqon ayat 67, yaitu: “dan orang-orang yang apabila membelanjakan hartanya, mereka tidak berlebih-lebihan, tidak pula kikir, danadalah ditengah-tengah antara yang demikian. hmmm__ jadi yang perlu diperhatikan,, boleh hemat tapi tidak kearah kikir atau pelit lho jenk ^_^ .
nah ada xample na nich
1. hemat sebagai upaya menyimpan kebutuhan setelah kebutuhan primer terpenuhi.
misal : kita diperintahkan menggunakan apa saja sesuai dengan kebutuhan kita. Konsep ini sangat sesuai dengan kehidupan masa kini, dimana kita harus menghemat air. Misalnya, tutup kran air setelah digunakan, tidak dibenarkan menyisakan air ketika minum (artinya ambillah air minum sesuai kebutuhan), mencuci (apa saja) dengan air yang tidak berlebihan.
Nah kata IPHO nich di bukunya tertulis
"kalau mau banyak uang itu caranya bukan dengan hemat, tapi dengan cara menambah pemasukan"
hehehe,,, maaantap !!
Semangat selalu.... !!
DWI KARTIKA SARI
BalasHapus2021110251
F
Langkah -langkah apa yang baik dalam mengelola harta agar harta itu berkah dan tidak disalah gunakan ????????????????
thank.....
Simple c jenk kyk na,,,
Hapuscukup manajemen keuangan yang baik, tidak konsumtif atau membelanjakan harta seperlunya,, jangan lupa harta tersebut di Sedekahkan, dan pastinya jangan lupa bersyukur setiap kita mendapat rezeki :)
Manajemen keuangan jga harus dilandasi prinsip keyakinan bahwa penentu dan pemberi rezki adalah Allah dengan usaha yang diniati untuk memenuhi kebutuhan keluarga agar dapat beribadah dengan khusyu’ sehingga memiliki komitmen dan prioritas penghasilan halal yang membawa berkah dan menghindari penghasilan haram yang membawa petaka.
nama: muafinah
BalasHapusnim:2021110264
bagaimana batasan seseorang dalam memakai hartanya agar tidak dikatakan berlebih-lebihan terkhusus pada zaman sekarang yang pada umumnya menonjolkan kekayaannya, padahal dalam hartanya ada hak untuk orang lain.........thanks...
Jawabannya hampir sama semua nie jenk ma yang di atas hehehe :D
Hapusyang pastinya kita bisa menggunakan harta seperlunya jenk, dan terkait orang2 yang mbk Afina lihat berlebih lebihan itu ya mungkin itu kembali kepada orang2 kaya itu lagi__ karena tidak semua orang kaya itu mengarah ke pamer, kikir, dan pelit untuk mengeluarkan sedekah dan zakat,,, banyak juga orang kaya yang memotivasi orang lain agar bisa lebih banyak bersedekah dan membantu orang lain___
Karena yang namanya kaya dan miskin itu adalah ujian jenk :)
dadang irwanto
BalasHapus2021110256
kelas f
kita terkenal dengan bangsa yang konsumtif tinggi..
bagaimana cara kita agar bisa mengkonsumsi dan mengelola harta dengan tepat?
Jawaban ada d atas semua mas heheheh___
Hapushmmm gmana kabar ini mas dadang ? :D
yuuup,yang pasti kembali ke management keuangan,, dan menanamkan prinsip tidak berlebih lebihan__ karena islam sendiri mengajarkan agar kita tidak berlebih lebihan___
Dalam menggunakan harta , kita terlebih dahulu harus tahu mana barang (kebutuhan)mana yang hanya sekedar keinginan kita saja, agar dalam penggunaannya tidak boros. Selain itu juga kita dituntut agar tidak kikir dan boros karena dalam harta yang kita miliki ada hak orang lain.Itu perlu diperhatikan agar kita tidak hidup mengarah ke konsumtif ^_^.
Yeni nur khasanah
BalasHapus2021110266
menurut anda bagaimana apabila seorang istri yang suka menghambur2kan harta suaminya untuk belanja,ke salon untuk menghias diri tp tujuan si istri tersebut untuk menyenangkan suaminya dengan dia merubah penampilannya, apakah itu termasuk dalam judul makalah anda??
terus apakah anda sendiri sudah termasuk dalam bijak mengkonsumsi dan mengelola harta? kalau sudah hal2 apa saja yang anda lakukan?
hello jenk, pa kabar mu :)
BalasHapusnah kolo itu kembali kita melihat buget/pendapatn suami, jadi tetep kudu melihat pemasukan dalam rumaha tangga, kalau harta nya pas-pasan untuk kehidupan sehari,,, sangat tidak elok kali ya klo seorang istri menghamburkan2 uang untuk mempercantik diri ke salon, walaupun untuk menyenangkan hati suami.