KONSEP DASAR PEMBELAJARAN
“HAKIKAT PEMBELAJARAN”
Khusnul Latifah
(2023116034)
KELAS B
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya
, sholawat serta salam yang senantiasa kita curahkan kepada Nabi Besar Muhammad
SAW, Sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman sekalian, dan khususnya
kepada bapak Muhammad Hufron, M.S.I selaku dosen pembimbing mata kuliah
Strategi Belajar Mengajar yang telah memberi masukan-masukannya sehingga
makalah ini dapat terselesaikan sebagaimana yang saya harapkan. Makalah ini
dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar. Pada kesempatan
ini, materi dalam makalah yang saya buat yaitu tentang Konsep Dasar
Pembelajaran dengan Sub Tema “Hakikat Pembelajaran”. Tidak lupa saya
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan semoga apa yang
tersajikan dalam makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan memberikan pengetahuan mengenai Hakikat Pembelajaran yang lebih luas, cukup sekian saya ucapkan
terima kasih.
Wassalamu’alaikumWr.Wb.
BAB I
PENDAHULUAN
Tema: konsep dasar pembelajaran
Sub tema: hakikat pembelajaran
Mengapa harus dikaji? :
Pembelajaran adalah sistem sosial tempat berlangsungnya mengajar
dan belajar. Maka dari itu belajar dan mengajar tidak akan terlepas dari
pembelajaran karena jika ada yang belajar dan yang mengajar pasti ada tempat
untuk berlangsungnya kegiatan belajar itu baik di sekolah maupun di luar
sekolah. Dan kita perlu mengetahui hakikat dari pembelajaran itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pembelajaran
Sejatinya
pembelajaran meupakan gabungan dari dua konsep, yaitu: belajar dan mengajar.
Dua konsep ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Belajar merupakan apa
yang harus dilakukan seseorang baik sebagai subjek maupun objek pembelajaran,
sedangkan mengajar merupakan apa yang harus dilakukan oleh guru, baik sebagai
pengajar maupun pendidik.
Menurut Gagne
(1989), belajar dapat diartikan sebagai suatu proses dimana individu mengalami
perubahan tingkah laku sebagai akibat dari pengalaman. Jadi dapat didefinikan
bahwa belajar merupakan aktivias yang dilakukan secara sadar untuk memperoleh
suatu pengetahuan, pemahaman, pengalamanbaru sehingga memungkinkan terjadinya
perubahan tingkah laku yang lebih baik.[1]
Pembelajaran
adalah serangkaian kegiatan yang melibatkan informasi dan lingkungan yang
disusun secara terencana untuk memudahkan siswa dalam belajar. Lingkungan yang
dimaksud tidak hanya berupa tempat ketika pembelajaran itu berlangsung, tetapi
juga metode, media, dan peralatan yang diperlukan untuk menyampaikan informasi.
Pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan pendidik untuk membantu siswa agar
dapat menerima pengetahuan yang diberikan dan membantu memudahkan pencapaian
tujuan pembelajaran.[2]
Pembelajaran
meliputi tiga persoalan pokok, sebagai berikut:
1.
Persoalan input adalah persoalan mengenai faktor-faktor yang
memengaruhi pembelajaran.
2.
Persoalan proses adalah persoalan mengenai bagian pembelajaran itu
berlangsung dan prinsip-prinsip apa yang memengaruhi proses belajar.
3.
Persoalan output adalah persoalan hasil pembelajaran dan berkaitan
dengan tujuan.[3]
Pembelajaran
dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek
didik/ pembelajar yang direncanakan atau di desain, dilaksanakan, dan
dievaluasi secara sistematis agar subjek didik/ pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran secara efektif dan efisien.[4]
B.
Hakikat Pembelajaran
Dalam kegiatan
belajar mengajar, anak adalah sebaagai subjek dan objek dari kegiatan
pengajaran. Karena itu, inti proses pengajaran tidak lain adalah kegiatan
belajar anak didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran. Tujuan pengajaran
tentu saja akan dapat tercapai jika anak didik berusaha secara aktif untuk
mencapainya. Keaktifan anak didik disini tidak hanya dituntut dari segi fisik,
tetapi juga kejiwaan. Karena jika fisik anak aktif tetapi pikiran dan mentalnya
kurang aktif kemungkinan besar tujuan pembelajaran tidak tercapai. Pada
hakikatnya belajar itu adalah
“perubahan” yang terjadi di dalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan
aktivitas belajar. Walaupun pada kenyataannya tidak semua perubahan termasuk
kategori belajar. Misalnya perubahan fisik, mabuk, gila dan sebagainya.
Sama halnya
dengan belajar, mengajar pun pada hakikatnya adalah suatu proses, yaitu proses
mengatur, mengorganisasi. Lingkungan yang ada disekitar anak didik, sehingga
dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses belajar. Pada tahap
berikutnya mengajar adalah proses memberikan bimbingan/ bantuan kepada anak
didik dalam melakukan proses belajar. (Nana Sudjana, 1991:29).[5]
Prof. DR.
Chaedar Alwasilah, M.A. memberikan batasan antara belajar, mengajar, dan
pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
1.
Belajar (Learning) adalah refleksi sistem kepribadian siswa
yang menunjukkan perilaku yang terkait dengan tugas yang diberikan.
2.
Mengajar (Teaching) adalah refleksi sistem kepribadian sang
guru yang bertindak secara profesional.
3.
Pembelajaran (Instruction) adalah sistem sosial tempat
berlangsungnya belajar dan mengajar.
4.
Intinya, bila hakikat belajar adalah “perubahan”, maka hakikat
belajar mengajar adalah proses “pengaturan” yang dilakukan oleh guru.[6]
Hakikat diartikan
sebagai kebenaran dan kenyataan yang sebenarnya.Dalam pembelajaran, kenyataan
yang benar meliputi hal-hal berikut:
1.
Hakikat manusia sebagai peserta didik, diantaranya:
a.
Peserta didik bertanggung jawab atas pendididkannya sendiri.
b.
Peserta didik merupakan unsur yang unik, memiliki potensi dsn
kebutuhan, baik fisik maupun psikologis yang berbeda-beda.
c.
Peserta didik memerlukan pembinaan individual serta perlakuan yang
manusiawi.
d.
Peserta didik membutuhkan tempat/ lingkungan untuk mengekspresiakan
diri.
2.
Hakikat pendidik/ pengajar, diantaranya:
a.
Pendidik sebagai agen perubahan.
b.
Pendidik sebagai pemimpin dan pendorong nilai-nilai universal dan
kemasyarakatan.
c.
Pendidik harus memahami karakteristik unik dan berupaya memenuhi
kebutuhan masing-masing individu subjek didiknya.
d.
Pendidik sebagai fasilitator pembelajaran menciptakan kondisi yang
menggugah dan menyediakan kemudahan bagi subjek didik untuk belajar.
e.
Pendidik bertanggung jawab atas tercapainya hasil belajar subjek
didik.
f.
Pendidik dituntut menjadi model/ contoh dalam pengelolaan
pembelajaran bagi subjek didiknya.
g.
Pendidik senantiasa mengembangkan diri sesuai perkembangan zaman.
h.
Pendidik dituntut untuk profesional dalam bekerja dan berkarya.
i.
Pendidik menjunjung tinggi kode etik pendidik.[7]
3.
Hakikat pembelajaran, diantaranya:
a.
Pembelajaran terjadi apabila subjek didik secara aktif berinteraksi
dengan pendidik dan lingkungan belajar yang diatur oleh pendidik
b.
Proses pembelajaran yang efektif memerlukan atrategi, metode, dan
media pembelajaran yang tepat.
c.
Program pembelajaran dirancang secara matang dan dilaksanakan
sesuai dengan rancangan yang dibuat.
d.
Pembelajaran harus memerhatikan aspek proses dan hasil belajar.
e.
Materi pembelajaran dan sistem penyampaiannya selalu berkembang.
Dengan memahami
hakikat manusia sebagai subjek didik, hakikat sebagai pendidik, dan hakikat
pembelajaran kegiatan pembelajaran akan dapat dilakukan dengan benar.[8]
BAB III
KESIMPULAN
Pembelajaran dapat
didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik/
pembelajar yang direncanakan atau di desain, dilaksanakan, dan dievaluasi
secara sistematis agar subjek didik/ pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran secara efektif dan efisien.
Hakikat diartikan sebagai kebenaran dan kenyataan yang sebenarnya. Prof.
DR. Chaedar Alwasilah, M.A. memberikan batasan antara belajar, mengajar, dan
pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
1.
Belajar (Learning) adalah refleksi sistem kepribadian siswa
yang menunjukkan perilaku yang terkait dengan tugas yang diberikan.
2.
Mengajar (Teaching) adalah refleksi sistem kepribadian sang
guru yang bertindak secara profesional.
3.
Pembelajaran (Instruction) adalah sistem sosial tempat
berlangsungnya belajar dan mengajar.
Intinya, bila hakikat belajar adalah “perubahan”, maka hakikat
belajar mengajar adalah proses “pengaturan” yang dilakukan oleh guru.
Daftar pustaka
Mustakim, Zaenal. 2017. Strategi dan Metode
Pembelajaran, (Pekalongan: IAIN Pekalongan PRESS)
Suprihatiningrum,
Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran:
Teori dan Aplikasi, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media)
Komalasari,
Kokom. 2011. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan aplikasi, (Bandung: PT.
Refika Aditama)
Djamarah,
Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT.
Asdi Mahasatya, 2013), hlm. 38-39
Tim Pengembang
MGMP Kurikulum dan Pembelajaran. 2013Kurikulum dan Pembelajaran. ,(Jakarta:
PT. RajaGrafindo Persada)
Cover buku
Profil
Nama : Khusnul
Latifah
Nim : 2023116034
Tempat,
tanggal lahir : Pekalongan, 29
Juni 1998
Alamat :
Kertijayan Gg. 9A
Riwayat Pendidikan:
1.
Tk Desa kertijayanMISKertijayan
2.
MTs S Simbang Kulon
3.
MAS Simbang Kulon
Dan sekarang melanjutkan kuliah di IAIN Pekalongan dan konsentrasi
di fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan mengambil jurusan PGMI.
[1] Zaenal, Mustakim, Strategi dan Metode
Pembelajaran, (Pekalongan: IAIN Pekalongan PRESS, 2017) hlm. 40
[2] Jamil Suprihatiningrum, Strategi
Pembelajaran: Teori dan Aplikasi, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013) hlm. 75
[3] Ibid, hlm. 78
[4]Kokom
Komalasari, Pembelajaran Kontekstual Konsep dan aplikasi, (Bandung: PT. Refika
Aditama, 2011) , hlm. 3
[5] Syaiful, Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi
Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Asdi Mahasatya, 2013), hlm. 38-39
[6] Tim Pengembang MGMP Kurikulum dan
Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran,(Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, 2013), hlm. 181
[7] Zaenal,
Mustakim, Op.Cit.., hlm. 41-42
[8] Jamil Suprihatiningrum, Op.Cit., hlm. 75
Tidak ada komentar:
Posting Komentar