Laman

new post

zzz

Rabu, 27 September 2017

SBM D 4-b “CIRI-CIRI PEMBELAJARAN”

KONSEP DASAR PEMBELAJARAN
“CIRI-CIRI PEMBELAJARAN”

Khoirun Nisa
(2023116049)
KELAS D

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017


            KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah swt, atas segala nikmat dan karunia-Nya, makalah yang berjudul “Konsep Dasar Pembelajaran” dengan sub tema “Ciri-ciri Pembelajaran” ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw, keluarga, kerabat, dan para sahabatnya.
Dalam penulisan makalah ini, tentunya dapat tersusun bukan hanya dari usaha keras penulis semata, melainkan berkat doa dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ayah Ibunda tercinta atas doa dan dukungannya sejauh ini.
2. Bapak M. Ghufron, M.S.I selaku dosen pengampu mata kuliah Strategi Belajar Mengajar.
3. Teman-teman yang telah mengarahkan penulis dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar. Dalam makalah ini akan dibahas beberapa pembahasan mengenai Ciri-ciri Pembelajaran.
Penulis telah berupaya menyajikan makalah ini dengan sebaik-baiknya, meskipun kurang komprehensif. Di samping itu apabila dalam makalah ini didapati kekurangan dan kesalahan, baik dalam pengetikan maupun isinya, maka penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik yang konstruktif dari pembaca guna penyempurnaan penulisan berikutnya. Akhir kata, semoga makalah yang sederhana ini dapat menambah khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi kita semua. Amin yaa robbal ‘alamin.

Pekalongan, 3 Oktober 2017

Penulis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................      ii
DAFTAR ISI..............................................................................................      iii
BABI       PENDAHULUAN.....................................................................      1
A.    Tema......................................................................................      1
B.     Sub tema................................................................................      1
C.     Latar belakang masalah ........................................................      1
D.    Rumausan masalah ...............................................................      2
E.     Tujuan ...................................................................................      2
BAB II    PEMBAHASAN........................................................................      3
A.    Ciri-ciri pembelajaran.............................................................      3
B.     Ciri-ciri interaksi belajar mengajar ........................................      7
C.     Ciri-ciri pembelajaran tematis................................................      8
BABIII    PENUTUP.................................................................................      9
A.    Simpulan................................................................................      9
B.     Saran .....................................................................................      9
DARTAR  PUSTAKA .............................................................................      10
PROFIL PENULIS ..................................................................................      11


BAB I
PEDAHULUAN
A.    Tema
Konsep Dasar Pembelajaran
B.     Sub tema
Ciri-Ciri Pembelajaran
C.    Mengapa perlu dikaji?
Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru secara terprogram dalam desain intruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Maka dalam suatu pembelajaran memiliki ciri tertentu. Ciri-ciri pembelajaran pada dasarnya merupakan tanda-tanda upaya guru mengatur unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran, sehingga dapat mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar agar terjadi proses untuk tercapainya suatu tujuan pembelajaran.
Suatu pembelajaran yang efektif dicirikan dengan tingginya kemampuan pembelajaran tersebut dalam menyajikan secara optimal tiga dimensi pembelajaran sebagai proses, produk, dan sikap. Pembelajaran tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak mengatahuai ciri-ciri pembelajaran. Sebab dengan mengetahui ciri-ciri tersebut seorang guru dapat membenahi sikap, motivasi, konsentrasi serta penyimpanan hasil belajar itu sendiri. Sehingga dapat tercapai proses pembelajaran yang kondusif. Maka dari itu Konsep Dasar Pembelajaran dengan Sub Tema Ciri-Ciri Pembelajaran perlu dikaji.






D.    Rumusan Masalah
1.      Apa saja ciri-ciri pembelajaran.
2.      Apa saja ciri-ciri interaksi pembelajaran.
3.      Apa saja ciri-ciri pembelajaran tematis.
E.     Tujuan
1.      Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami ciri-ciri pembelajaran.
2.      Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami ciri-ciri interaksi pembelajaran.
3.      Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami ciri-ciri pembelajaran tematis.




















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Ciri-ciri pembelajaran 
Pendidikan dan pengajaran adalah salah satu usaha yang yang bersifat sadar tujuan yang dengan sistematis terarah pada perubahan tingkah laku yang menuju kedewasaan peserta didik. Dengan demikian manusia yang hidup dan berkembang itu merupakan hasil belajar. Pembelajaran merupakan merupakan suatu proses menyampaikan informasi atau pengetahuan dari sesorang guru kepada siswa. Maka dalam suatu pembelajaran memiliki ciri tertentu. Ciri-ciri pembelajaran pada dasarnya merupakan tanda-tanda upaya guru mengatur unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran, sehingga dapat mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar agar terjadi proses untuk tercapainya suatu tujuan pembelajaran.[1]
Kegiatan pembelajaran merupakan proses komunikasi yang dapat diterima, dipahami, dan bersifat timbal balik, baik antara guru dengan peserta didik maupun antar peserta didik untuk mencapai  tujuan yang telah ditetapkan. Menurut  Edi Suardi, sebagai suatu proses pengaturan, kegiatan pembelajaran dapat diamati dari ciri-ciri berikut ini:
1.      Memiliki Tujuan
Tujuan adalah suatu cita-cita yang  ingiin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan. Secara umum kegiatan belajar mengajar harus mempunyai tujuan yakni  untuk membentuk anak didik dalam suatu perkembangan tertentu, sadar akan tujuan yang ingin dicapai dengan menepatkan peserta didik sebagai satu pusat perhatian.[2]
2.      Adanya Suatu Prosedur ( jalan Interaksi )
Dalam suatu prosedur ( jalurnya interaksi) yang direncanakan, didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Agar dapat mencapai tujuan secara optimal, maka dalam melakukan interaksi perlu ada prosedur atau langkah-langkah sistematik dan relevan. Untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang satu dengan yang lain, mungkin membutuhkan prosedur dan desai yang berbeda pula. Sebagai contoh, misalnya tujuan pembelajaran agar anak didik dapat menunjukkan letak kota New York tentu kegiatannya tidak cocok kalau anak didik disuruh membaca dalam hati, dan begitu seterusnya.[3]
Secara umum prosedur kegiatan belajar mengajar dilakukan melalui tiga tahap:
a.        Kegiatan Pendahuluan
Yang dilakukan dalam kegiatan pendahuluan untuk menciptakan kondisi awal pembelajaran meliputi membina keakraban, menciptakan kesiapan belajar  dan suasana belajar yang demokratis.
b.       Kegiatan inti
Hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan inti yaitu menyampaikan tujuan yang ingin dicapai baik secara lisan maupun tulisan.
c.        Kegiatan Akhir dan tindak lanjut kegiatan belajar mengajar
Hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan akhir dan tindak lanjut kegiatan belajar mengajar yaitu penilian akhir, analisis akhir, tindak lanjut, mengemukakan topik yang akan dibahas pada waktu yang akan datang dan menutup belajar mengajar di tandai dengan harapan khusus.
3.      Ditandai dengan penggarapan materi yang khusus
Dalam hal ini materi harus didesai sedemikian rupa sehingga cocok untuk mencapai tujuan. Beberapa kriteria dalam pemilihan materi pembelajaran dijelaskan sebagai berikut:
a.       Valid (benar) yaitu materi yang diruangkan dalam kegiatan pembelajaran benar-benar telah diuji kebenarannya.
b.      Tingkat pemilihan materi yang disajikan benar-benar diperlukan oleh peseta didik.
c.       Kebermaknaan, materi yang dipilih dapat  memberikan manfaat akademis.
d.      Layak dipelajari, maksudnya materi memungkinkan untuk dipelajari, baik dari aspek tingkat kesulitannya maupun aspek kelayakannya.
e.       Menarik minat, materi yang dipilih hendaknya menarik minat dan memotivasi serta menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik.
f.       Aktual, maksudnya mengidikasikan bahwa guru menyampaikan materi dengan memperhatikan pemahaman peserta didik pada masa depan.
4.      Ditandai  dengan aktivitas peserta didik
Kegiatan pembelajaran memerlukan peserta didik sebagai komponen utama. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran ditandai dengan aktivitas peserta didik. Dengan kata lain, tujuan pembelajarantidak dapat dicapai secara optimal jika peserta didik bersikap pasif dalam mengikuti proses pembelajaran.[4]
Sebagai konsekuensi bahwa anak didik merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Aktivitas anak didik dalam hal ini, baik secara fisik maupun secara mental, dan aktif. Inilah yang sesuai dengan CBSA. Jadi, tidak ada gunanya melakukan kegiatan belajar mengajar, kalau anak didik hanya pasif.
5.      Guru berperan sebagai pembimbing
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru berperan sebagai pembimbing. Dalam perannya sebagai pembimbing , guru harus berusaha menghidupkan dan memberiakan motivasi, agar terjadi proses interaksi yang kondusif. Guru harus siap sebagai mediator dalam segala situasi proses belajar mengajar, sehingga guru merupakan tokoh yang dilihat dan  ditiru tingkah lakunya anak didik.[5] Selain sebagai pembimbing menurut Alan Syamsudin dengan mengutip pemikiran crage dan berliner mengemukakan peran guru lainnya yaitu sebagai perencana, pelaksana, dan evaluator.
6.      Membutuhkan Disiplin
Disiplin dalam kegiatan mengajar diartikan sebagai pola tingkah laku yang diatur sedemikian rupa menurut ketentuan yang sudah ditaati oleh pihak guru maupun anak didik dengan sadar. Dalam pembentukan disiplin belajar peserta didik Reisma dan Dayne dalam E. Mulyasa (2003), mengemukakan strategi umum merancang disiplin peserta didik, yaitu:
a.       konsep diri, untuk menumbuhkan konsep diri, peserta didik dapat berlaku disiplin, guru disarankan untuk bersifat empatik, menerima, hangat dan terbuka.
b.      Keterampilan komunikasi, guru terampil berkomunikasi secara efektif sehingga menerima perasaan dan mendorong kepatuhan peserta didik.
c.        Konsenkuensi-konsekuensi logis dan alam, guru disarankan dapat menujukan secara tepat perilaku yang salah, sehingga membantu peserta didik dalam mengatasinya.
d.      Klasifikasi nilai, guru membantu peserta didik dalam menjawab pertanyaan sendiri tentang nilai-nilai  dan membentuk sistem nilai sendiri.
e.       Analisis transaksional, guru disarankan belajar sebagai orang dewasa terutama ketika berhadapan dengan peserta didik yang menghadapi masalah.
f.       Terapi realitas, guru bersikap positif dan bertanggung jawab.
g.      Disiplin yang berintegrasi, menekankan pengendalian penuh oleh guru untuk mengembangkan dan memperhatikan peraturan.
h.       Modifikasi perilaku, perilaku salah yang disebabkan oleh lingkungan, oleh karena itu perlu diciptakan  lingkungan yang kondusif.
i.        Tantangan bagi disiplin, guru diharapkan cekatan, sangat terorganisasi dan dalam pengendalian yang tegas.
7.      Ada batas waktu
Dalam kegiatan belajar mengajar ada batas waktu untuk mencapai tujuan tertentu dalam sistem berkelas ( kelompok anak didik), batas waktu menjadi salah satu ciri yang tidak bisa ditinggalkan. Setiap tujuan akan akan diberi waktu tertentu, kapan kapan tujuan itu harus tercapai.
8.      Evaluasi
Evaluasi dalah kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang direncakan sudah dicapai atau belum, berharga atau tidak, dan dapat pula untuk melihat efisiensi pelaksanaan. Esensi dari evaluasi menurut stafflebearn yaitu memberikan informasi bagi kepentingan pengambilan keputusan. Dari seluruh kegiatan di atas, masalah evaluasi sebagai terpenting yang tidak bisa diabaikan, setelah guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Evaluasi harus guru lakukan untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran yang telah ditentukan..[6]
B.     Ciri-ciri Interaksi Belajar Mengajar
Ciri-ciri interaksi belajar mengajar Winarno Surachmad, 1984 : 16
1.      Ada tujuan yang ingin dicapai
2.      Ada bahan/pesan yang menjadi isi interaksi
3.      Ada pelajar yang aktif mengalami
4.      Ada guru yang melaksanakan
5.      Ada metode untuk mencapai tujuan
6.      Ada situasi yang memungkinkan proses belajar mengajar berjalan dengan baik
7.      Ada penilaian terhadap hasil interaksi.
Proses belajar-mengajar merupakan proses kegiatan interaksi antara dua unsur manusiawi, yakni siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar. Dengan siswa sebagai subjek pokoknya. Dalam proses interaksi antara siswa dengan guru, dibutuhkan komponen-komponen pendukung seperti yang telah disebut pada ciri-ciri interaksi edukatif.[7]
C.    Ciri-Ciri Pembelajaran Tematis
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Sebagai suatu proses, pembelajaran tematik  memiliki ciri-ciri berikut:
1.      Pembelajaran berpusat pada Anak  yaitu memberikan keleluasaan pada siswa baik secara individu maupun kelompok.
2.      Menekankan pembentukan pemahaman dan kebermaknaan
3.      Belajar melalui pengalaman langsung yaitu pembelajaran sesuai dengan fakta dan peristiwa yang dialami.
4.       Lebih memperhatikan proses dari pada hasil semata yaitu pembelajaran tematis di kembangkan pendekatan penemuan terbimbing yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.
5.      Syarat dengan muatan keterkaitan yaitu pembelajaran tematis memusatkan pada pengamatan dan pengkajian suatu peristiwa dari beberapa mata pelajaran sekaligus tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak.
6.      Bersifat fleksibel artinya saat pembelajaran langsung guru  bisa menggulirkan ke suatu arah sesuai dengan yang di minati oleh siswa.[8]


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dalam suatu pembelajaran memiliki ciri tertentu. Ciri-ciri pembelajaran pada dasarnya merupakan tanda-tanda upaya guru mengatur unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran, sehingga dapat mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar agar terjadi proses untuk tercapainya suatu tujuan pembelajaran. Ciri-ciri tersebut yaitu adanya tujuan, prosedur, aktivitas peserta didik, adanya guru yang berperan sebagai pembimbing, kedisplinan, adanya batas waktu, dan evaluasi. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Denagn adanya ciri-ciri pembelajaran tersebut diharapkan suatu kegiatan pembelajaran akan mudah tercapai sesuai dengan tujuan pendidikan.

B.     Saran
Demikianlah makalah yang saya buat. Penulis banyak berharap para pembaca bisa memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah-makalah berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.









DAFTAR PUSTAKA


Ahmadi, Abu dan dan Joko Tri Prasetya. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta.

Imron, Ali. 2012. Supervisi Pembelajaran Tingkatan Satuan Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksa.

M, Sardiman A. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Mustakim,  Zaeanal. 2011. Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan: STAIN Pekalongan Press.












PROFIL

            Nama saya Khoirun Nisa. Saya lahir di Pekalongan, 9 Juni 1998. Saya tinggal di Desa Ngalian kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan. Riwayat pendidikanku dimulai dari TK Muslimat NU Ngalian, dilanjutkan ke MIS Ngalian, selanjutnya MTs IN (Isthifaiyah Nahdliyah) Banyurip Ageng, setelah itu MAS Simbangkulon, dan sekarang saya masih belajar di IAIN Pekalongan.




[1]Sardiman A.M.,Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,(Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,2012), hlm. 12.
[2]Zaeanal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2011), hlm. 42.
[3]Syaiful Bahhri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, cet ke-5 (Jakarta:Rineka Cipta,2013), hlm. 40.
[4] Zaenal Mustakim., Op.Cit, Hlm. 44
[5]Syaiful Bahhri Djamarah., Op.Cit, hlm. 41.
[6] Zaenal Mustakim., Op.Cit, Hlm 45-46.
[7] Abu Ahmadi dan  Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997). Hlm. 118-119.
[8]Ali Imron, Supervisi Pembelajaran Tingkatan Satuan Pendidikan,(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012),hlm. 117-118.
                                         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar