MAKNA DAN HAKEKET GURU
“Peran Guru”
Nofia Amaliah
(2021115052)
Kelas F
FAKULTAS TARBIYAH (PAI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
Jl.Kusuma Bangsa No.09 Pekalongan '0285 412575, Faksmili (0285) 423418
2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah wa syukurillah bahwa berkat rahmat dan anugerahNya makalah yang berjudul Tujuan Pendidikan Khusus ini dapat terselesaikan sesuai dengan yang di tugaskan oleh bapak dosen pengampu mata kuliah Strategi Belajar Mengajar.
Perasaan syukur secara khusus ditujukan hanya kepada Allah swt. Yang telah memberikan kemampuan dan kekuatan berfikir dalam proses penyusunan makalah ini. Penulis sangat sadar bahwa hanya berkat hidayah, inayah, serta ridha-Nya, perjalanan makalah ini terasa ringan. adapun dalam pembuatan makalah ini banyak orang-orang yang terlibat di dalamnya yang membantu proses penyusunan makalah ini.
Tidak lupa ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu terselesaikannya tulisan ini, Bpk. Muhammad Hufron M.S.I selaku dosen pengampu mata kuliah Tafsir Tarbawi ini, berkat arahan beliau sehingga saya mampu merancang makalah ini, yang insyaALLAH sesuai yang di harapankan. Terimakasih pula yang tiada terhingga untuk Ibu Bapak ku tercinta yang keduanya tak lelah mendoakan dan memberikan dorongan moral dan spiritual. Untuk Teman-temanku yang senantiasa mendukung ku. Tak lupa pula untuk lembaga IAIN ini yang sudah memberikan naungan untuk berkarya dan berkreativitas, juga memberikan sumber-sumber yang sangat membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kemudian kritik pembaca terhadap kekurangan dalam penulisan makalah ini, sangat diharapkan. Semua kritik penulis tampung sebagai bahan perbaikan pada penyusunan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini menjadi amal baik bagi penulisnya, dan bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad.
Pekalongan, 1 September 2017
Penyusun
I. Pendahuluan
a. Tema
Makalah yang saya bahas disini bertemakan Makna dan Hakekat Guru.
b. Sub Tema
Sub tema yang menjadi pembahasan penulis ini yaitu tentang Peran Guru.
c. Mengapa penting dikaji
Tema ini sangat penting untuk dikaji karena menurut saya peran guru dalam lembaga sekolah sangat penting diketahui seorang guru. Selain itu, seorang guru mempunyai kewajiban untuk membimbing seorang murid agar membentuk sifat yang baik membangun akhlakul karimah. Peran-peran guru disini sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak didiknya. Guru harus bisa mejadi suri tauladan yang baik karena peserta didik akan cenderung meniru perilaku seorang pendidik.
II. Pembahasan
a. Guru
Didalam masyarakat, dari yang terbelakang sampai yang paling maju, guru memegang peranan penting. Hampir tanpa kecuali, guru merupakan satu diantara pembentuk-pembentuk utama calon warga masyarakat. Memang benar, ada masyarakat yang mengakui pentingnya peranan guru itu dengan cara yang lebih konkret daripada masyarakat yang lain. Guru sehubungan fungsinya sebgai “pengajar”, “pendidik” dan “pembimbing”, maka perlu adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan dalam berbagai interaksinya, baik dengan siswa (yang terutama), sesama guru, maupun dengan staf yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi yang belajar mengajar, dapat dipandang sebagai sentral bagi peranannya. Sebab baik disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak dicurahkan untuk menggarap proses belajar mengajar dan berinteraksi dengan siswanya. Mengenai apa peranan guru itu ada bebrapa pendapat yang dijelaskan sebagi berikut :
1. Prey Katz menggambarkan peranan guru sebagai komunikator, sahabat yang dapat memberikan nasihat-nasihat, motivator sebagai pemberi inspirasi dan dorongan, pembimbing dalam pengembangan sikap dan tingkah laku serta nilai-nilai ynag menguasai bhahan yang diajarkan.
2. Havighurst menjelaskan bahwa peranan guru di sekolah sebgaai pegawai (employee) dalam hubungan kedinasan, sebagai bawahan (subordinate) terhadap atasannya, sebagai kolega dalam hubungannya dengan teman sejawat, sebagai mediator dalam hubungannya dengan anak didik, sebagai pengatur disiplin, evaluator dan pengganti orang tua.
3. James W.Brown, mengemukakan bahwa tugas dan peranan guru antara lain: menguasai dan mengembangkan materi pelajara, merencana dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa.
4. Federasi dan Organisasi Profesional Guru Sedunia, mengungkapkan bahwa peranan guru di sekolah, tidak hanya sebagai transmiter dari ide tetapi juga berperan sebagai transformer dan katalisator dari nilai dan sikap.
b. Peran Guru
Guru dalam melaksanakan peranannya, yaitu sebagai pendidik, pengajar, pemimpin, adminstrator, harus mampu melayani peserta didik yang dilandasi dengan kesadaran (awwarreness), keyakinan (belief) kedisiplinan (discipline) dan tanggungn jawab (responbility) secara optimal sehingga memberikan pengaruh posiitif terhadap perkembangan siswa siswi optimal, baik fisik maupun psikhis.
Kinerja guru dalam melayani peserta didik dapat tergambarkan dalam rumusan SERVICER, yaitu kepanjangan dari :
1. Smile and Simpathy
Guru dalam menjalankan tugasnya secara sadar harus mempresentasikan wajah dengan penu8h senyuman sebgai wujud simpati dan sambutan hangat (wellcome) terhadap peserta didik sehingga siswa merasa betah untuk melakukan proses pembelajaran. Pembelajaran harus menjadi inspirasi dan pewujud kebahagiaan intelektual (intelectual happines), kebahagiaan spiritual (spiritual happiness), dan kebahagiaan dalam merekayasa ancaman menjadi peluang (adversity happiness).
2. Empatyh and Enthusiasm
Guru dalam menjalankan tugasnya harus memiliki pribadi merasakan dan melayani apa yang dirasakan dan dibutuhkan oleh peserta didik dalam proses pembelajaran, serta dalam hidupnya dengan penuh antusias berusaha sekuat tenaga untuk merealisasikan potensi yang dimilki peserta didik dengan seoptimal mungkin.
3. Respect and Recovery
Guru dalam menjalankan tugas harus menaruh hormat dan menghargai (respect) terhadap peserta didik dengan setulus hati sehingga menjadi kesan yang mendalam (impresive) dan sekaligus merupakan daya pikat (Magnetic Force) di hati peserta didik dengan perlakuan oleh guru yang manusiawi, guru harus menjadi obat mujarab bagi pemulihan (recovery) pesereta didik untuk kembali belajar dengan penuh gairah dan kesungguhan.
4. Vision and Victory
Guru dalam menjalankan tugasnya harus menunjukkan komitmen terhadap masa depan siswa yang lebih baik (visioner) dan memberikan keuntungan (victory) atau nilai tambah bagi kehidupan secara unggul.
5. Intiative, impresive dan inovatif
Guru dalam menjalankan tugasnya harus dapat membangun prakasa (inisiative) dengan penuh kesan positif (impressive) di hati para peserta didik sehingga peserta didik merasa betah dan bebas untuk melahirkan berbagai gagasan yang cemerlang sebgai wujud adanysa dorongan untuk melakukan inivasi secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran.
6. Care and Cooperative
Guru dalam menjalankan tugasnya harus dapat mengayomi sebagai wujud kepedulian kepada peserta didik, yang dilakukan secara kooperatif dengan sesama guru, kepala sekolah, peserta didik, atau dengan stakeholder lainnya, serta berupanya membangun perilaku peserta didik sesuai dengan standar norma yang berlaku dalam lingkungannya serta mampu hidup berselancar dalam ksemrawutan (Surfing on chaos) atau lebih jauh mampu menyelam dalam kesemrawutan (diving on chaos).
7. Empowering and Enjoying
Guru dalam menjalankan tugasnya harus mampu memberdayakan (empowering) potensi peserta didik sesuai dengan keceerdasannya, bakat, dan minatnya sehingga para peserta didik merasa senang (enjoying) dengan penuh kesadaran, komitmen, dan rasa tanggungjawab melaksanakan proses pembelajran secara aktif , kreatif inovatif dan mnyenangkan.
8. Result Oriented
Guru dalam melaksanakan tugasnya harus ditujukan kepada pencapian tujuan pembelajaran, baik ynag tertuang dalam kompetensi dasar, standar kompetensi, indikator belajar, kriteria ketuntasan minimal (KKM), maupun dalam standar kompetensi Lulusan (SKL).
Secara umum yaitu peran guru yaitu :
- Guru sebagai fasilitator belajar
- Guru harus mampu membangun pengajaran yang interaktif
- Guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif menyumbang pada proses belajar dirinya dan secara aktif membantu siswa dalam menafsirkan persoalan rill
- Guru tidak terpancang pada materi yang termaktub dalam kurikulum dengan dunia riil, baik fisik maupun sosial.
Banyak peranan yang diperlukan dari guru sebagai pendidik, atau siapa saja yang telah menerjunkan diri menjadi guru. Semua peranan yang diharapkan dari guru seperti diuraikan dibawah ini :
1. Sebagai Korektor
Sebagai korektor, guru harus bisa membedakan mana nilai ynag baik dan mana nilai yang buruk. Kedua nilai yang berbeda ini harus betul-betuldipahami dalam kehidupan dimasyarakat. Kedua nilai ini mungkin telah anak didik miliki dan mungkin pula telah mempengaruhinya sebelum anak didik masuk sekolah. Latar belakang kehidupan anak didik yang berbeda-beda sesuai dengan kehidupannya. Semua nilai yang baik harus guru pertahankan dan semua nilai yang buruk harus disingkirkan dari jiwa dan watak anak didik. Bila guru membiarkannya, berarti guru telah mengabaikan peranannya sebagai seorang korektor, yangg menilai dan mengoreksi semua sikap, tingkah laku, dan perbuatan anak didik. Koreksi yang harus guru lakukan terhadap sikap dan sifat anak didik tidak hanya disekolah, tetapi diluar sekolah pun harus dilakukan.
2. Inspirator
Sebagai inspirator, guru harus dapat memberikan ilham yang baik bagi kemajuan belajar anak didik. Persoalan belajar adalah masalah utama anak didik. Guru harus dapat memberikan petunjuk (ilham) bagaimana cara belajar yang baik. Petunjuk itu tidak mesti harus bertolak dari sejumlah teori-teori belajar, dari pengalaman pun bisa dijadikan petunjuk bagaimana car belajar yang baik. Yang penting bukan teorinya, tapi bagaimana melepaskan masalah yang dihadapi oleh anak didik.
3. Informator
Sebgai informator, guru harus dapat memberikan informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, selain sejumlah bahan pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum. Informasi yang baik dan efektif diperlukan dari guru. Kesalahan informasi adalah racun bagi anak didik. Untuk menjadi informatif yang baik dan efektif, penguasaan bahasalah sebagi kuncinya, ditopang dengan penguasaan bahan yang akan diberikan kepada anak didik. Informatif yang baik adalah guru yang mengerti apa kebutuhan anak didik dan mengabdi untuk anak didik.
4. Organisator
Sebagai organisator, adalah disisi lain dari peranan yang diperlukan dari guru. Dalam bidang ini guru memiliki kegiatan pengelolaan kegiatan akademik, dan sebagainya. Semua diorganisasikan, sehingga dapat mencapai efektivitas dan efisiensi dalam belajar pada diri anak didik.
5. Motivator
Sebagai motivator, guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar bergairah dan aktif belajar. Dalam upaya memberikan motivasi, guru dapat menganalisis motif-motif yang melatarbelakangi anak didik malas belajar dan menurun prestasinya disekolah. Setiap saat guru harus bertindak sebagai motivator, karena dalam interaksi edukatif tidak mustahil ada diantara anak didik yang malas belajar dan sebagainya.
6. Insiator
Dalam peranannya sebagai insiator, guru harus dapat menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan dan pengajaran. Proses interaksi edukatif yang ada sekarang harus diperbaiki perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pendidikan. Guru harus menjadikan dunia pendidikan, khusunya interaksi edukatif agar lebih baik dari dulu.
7. Fasilitator
Sebagai fasilitator, guru hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang memungkinkan kemudahan kegiatan belajar anak didik. Lingkungan belajar yang tidak menyenangkan, suasana ruang kelas yang pengap, meja dan kursi yang berantakan, fasilitas belajar yang kurang tersedia, menyebabkan anak didik malas belajar. Oleh karena itu tugas guru bagaimana menyediakan fasilitas, sehingga akan tercipta lingkungan belajar yang menyenangkan anak didik.
8. Pembimbing
Peranan guru yang tidak kalah pentingnya dari semua peran yang telah disebutkan diatas, adalah sebagai pembimbing. Peranan ini harus lebih dipentingka, karena kehadiran guru di sekolah adalah untuk membimbing anak didik menjadi manusia dewasa susila yang cakap.
9. Demanstrator
Dalam interaksi edukatif, tidak semua bahan pelajaran dapat anak didik pahami. Apalagi anak didik yang memiliki intelegensi yang sedang. Untuk bahan pelajaran yang sukar dipahamai anak didik, guru harus berusaha dengan membantunya, dengan cara memperagakan apa yang diajarkan secara didaktis sehingga apa yang guru inginkan sejalan dengan pemahaman anak didik, tidak terjadi kesalahan pengertian antara guru dan dan anak didik.
10. Mediator
Guru sebagai mediator dapat diartikan sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa. Misalnya, menengahi atau memberikan jalan keluar kemacetan dalam kegiatan diskusi siswa. Mediator juga diartikan penyedia media.
III. Penutup
Simpulan
Peran guru sangat penting untuk anak didiknya. Peranan guru ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan dalam berbagai interaksinya, baik dengan siswa (yang terutama), sesama guru, maupun dengan staf yang lain. Peran-peran guru antara lain:
- Guru sebagai fasilitator belajar
- Guru harus mampu membangun pengajaran yang interaktif
- Guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif menyumbang pada proses belajar dirinya dan secara aktif membantu siswa dalam menafsirkan persoalan rill
- Guru tidak terpancang pada materi yang termaktub dalam kurikulum dengan dunia riil, baik fisik maupun sosial.
s
Daftar Pustaka
Popham, James.2002.Teknik mengajar secar sistematis.Jakarta:PT Rineka Cipta.
Hanafiah, Nanang,dkk. 2012.Konsep Strategi Pembelajaran.Bandung:PT Refika Aditama.
Daryanto, ddk.2012.Konsep Pembelajaran Kreatif. Yogyakarta:Penerbit Gava Media.
Bhari,Syaiful Djamarah. 2000.Guru dan anak didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta:PT Rineka Cipta.
Sardiman.2014.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.
PROFIL
Nama : Nofia Amaliah
Nim : 2021115052
Tempat, Tanggal Lahir : Pekalongan, 23 November 1996
Cita-cita : - ingin menjadi guru profesional
- menjadi orang yang bermanfaat
Hobi : - Memasak
- Menulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar