Laman

new post

zzz

Sabtu, 02 September 2017

SBM F A-3 “TUGAS GURU”

 MAKNA DAN HAKIKAT GURU
“TUGAS GURU”

Olin Kharisma
2021115047 


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PEKALONGAN
2017

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, Sholawat serta salam semoga tetap dicurahkan kepada Rasulullah rahmat bagi alam semesta,para sahabat,keluarga dan umatnya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan tenggang waktu yang telah diberikan tanpa ada halangan apapun. Dari hasil diskusi yang dilakukan penulis banyak mendapatkan ilmu-ilmu Strategi Belajar Mengajar.
Makalah ini berjudul “Makna dan Hakikat Guru”. Didalamnya disajikan dari Bab I yaitu pendahuluan didalamnya latar belakang menggambarkan secara umum makalah ini,ruang lingkup pembahasan yaitu membatasi strategi belajar mengajar khusus tugas guru yang akan dibahas dalam makalah ini. Kemudian pada Bab II akan menuju ke pokok pembahasan secara detail. Kemudian pada Bab III adalah penutupan disertakan simpulan saran dan kritik . Dan yang terakhir yaitu Daftar pustaka daftar literatur buku referensi yang digunakan sebagai acuan membuat makalah ini. Semoga bermanfaat bagi penulis dan semua pembaca pada umumnya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun isi isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasannya pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu, kami sangat mrngharapkan saran dan kriti yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.



Penulis




BAB I
PENDAHULUAN

A. Tugas seorang guru dalam strategi belajar mengajar
1. Tugas guru sebagai seorang pendidik
Latar belakang masalah yang terkait dalam tema tersebut yaitu guru memang menempati kedudukan yang terhormat di masyarakat. Guru dapat dihormati oleh masyarakat karena kewibawaannya, sehingga masyarakat tidak meragukan  figur seorang guru. Masyarakat percaya bahwa dengan adanya guru, maka dapat membentuk  dan mendidik anak dengan baik agar mempunyai intelektualitas yang tinggi serta dapat bertanggung jawab dalam setiap hal apapun.
Profesi guru adalah profesi yang sangat mulia. Tidak semua orang bisa mengembannya karena ini adalah amanah dari Allah SWT. Orang sering beranggpana bahwa guru adalah orang yang bertugas mengajra dengan memberi materi pelajaran kepada murid-muridnya. Tidak semudah itu jika seserorang sudah menyandang predikat sebagai guru, sudah seharusnya dia akan memberikan segala-galanya kepada anak didiknya. Semua yang dimiliki guru harus dicurahkan untuk anak didiknya tanpa meminta ambalan atau balas budi. Sebab, guru adalah sebuah amanah dari Allah Swt. Maka seglanya amal kebaikan nantinya akan mendapat imbalan dari Allah SWT.
Mungkin kalau hanya sekedar menyampaikan ilmu pengetahuan, semua orang bisa melakukannya. Akan tetapi menjadi seorang guru yang sukses mendidik muridnya menjadi insan bermoral dan menjadi favorit murid-muridnya , tentulah bukan hal yang mudah.
Guru dapat diartikan sebagai seseorang yang memberikan pengetahuan serta ilmu yang dapat bermanfaat bagi anak didiknya. Seorang guru juga mempunyai kepribadian yang khas. Yang dapat menciptakan suasana nyaman dengan ramah dan sabarnya.
Untuk menjadi seorang guru yang sukses mendidik murid-muridnya, seorang guru harus bisa menjalin hubungan yang dekat dengan anak didiknya baik scara fisik maupun batin.
Tugas guru dianggap penting karena guru sebagai suatu profesi, menuntut kepada guru untuk mengembangkan profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu pengetahuan. Tugas guru sebagai pendidik, meneruskan dan mengembangan nilai-nilai hidup kepada anak didik. Tugas guru sebagai pengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada peseta didik
Budi pekerti guru penting dalam pendidikan watak peserta didik guru harus menjadi teladan , karena anak-anak bersifat suka meniru. Sebagai seorang guru  hendaknya memegang teguh komitmen  ing ngarso sung tulada. Sebagai panutan perkataan maupun perbuatannya.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Guru
Kebanyakan orang menggunakan istilah teacher (guru) yang berasal dari bahasa Inggris pertengahan (1100-1500) yang berarti “ orang yang memiliki (profess) atau membagikan pengetahuan dan keterampilan.” Dulu sebelum kita memahami bahwa pembelajaran lebih dari sekedar informasi, “memiliki pengetahuan dan keterampilan” sepertinya sudah memadai. Namun saat ini, pembelajran sebagai proses lebih berhubungan dengan sosialisasi ketimbang pengajaran, untuk itu dibutuhkan guru yang memandu perkembangan sistem pembelajaran utama didalam dan antarindividu.
Selain keluarga, pengajaran yang baik adalah faktor terpenting dalam pembelajaran siswa. Pengajaran yang baik itu lebih penting daripada kurikulum ,pengaturan ruang kelas, rekan sebaya, pendanaan, ukuran sekolah dan kelas. Dibandingkan dengan para guru yang sekadar berpengalaman, para guru yang ahli lebih berwawasan. Mereka memiliki pemahaman mendalam tentang mateei yang diajarkan, mereka mampu merancang dan menyajikan ulang materi dalam cara yang bisa dipahami siswa, mereka memiliki khazanah strategi mengajar yang bisa mereka gunakan untuk membantu siswa memenuhi tujuan-tujuan pembelajaran yang berbeda.
Strategi seorang guru adalah pendekatan umum mengajar yang berlaku dlam berbagai bidang materi fan digunakan untuk memenuhi berbagai tujuan pembelajaran.
Sebagai contoh, kemampuan untuk melibatkan siswa adalah penting jika kita ingin mereka belajar sebanyak mungkin. Bertanya boleh dibilang cara paling efektif bagi guru untuk melibatkan murid dan guru menggunakan bertanya terlepas dari model mengajar yang mereka gunakan.

B. Makna Guru
Makna guru pendidik sebagaimana dalam UUSPN No. 20 tahun 2003, Bab 1, Pasal 1 ayat 6 adalah tenaga kependidikan yang berkualitas sebagai guru, dosen dan konselor, pamong belajar dan sebutan yang lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
Dalam pengertian yang sederhana, guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan formal , tetapi bisa juga dimasjid, di rumah dan sebgainya.
Guru memang menempati kedudukan yang tehromat dimasyarakan. Kewibawaannya yang menyebabkan guru dihormati sehingga masyarakan tidak meragukan figur guru. Masyarakat yakin bahwa gurulah yang dpat mendidik peserta didik mereka yagar menjadi orang yang berkepribadian mulia.
Makna tersebut dapat dipahami secara universal. Maksudnya setiap kegiatan pembelajran,baik terencana maupun tidak tentunya membutuhkan seorang pembimbing yang langsung dsn tidak langsung. Atau dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran dalam masyarakat terdapat istilah learning culture yakni masyarakta berlajar dengan cara tidak resmi sebagai mana kehidupan rutin ssehari-hari.
Makna guru atau pendidik pada dasarnya prinsipnya tidak hanya membahas mereka yang mempunyai kualifikasi keguruan secara formal diperolej dari bangku sekolah, melainkan yang terpenting adalah mereka yang mepunyai kompetensi keilmuan dan dapat dijadikan orang lain pandai.
Dengan keilmuannya guru rela mengabdikan diri didesa terpencil dengan segala kekurangan yang ada guru berusaha membmbing dan membina pserta didik agar menjadi manusia yang berguna bagi nusa dan bangsanya dikemudian hari.
Karenanya wajar dipundak guru diberikan atribut sebagai “ pahlawan tanpa tanda jasa”
Menjadi guru berdasarkan tuntutan hati nurani tidaklah semua orang dapat melakukannya keran seorang guru harus merelakan sebagian besar dari seluruh kehidupannya mengadi kepada negara nusa dan bangsa, guna mendidik peserta didik menjadi manusia yang susila yang cakap demokratis dan bertanggung jawab.
Menjadi guru menurut Prof. Dr. Zakiah Dradjat dan kawan-kawan tidak sembarangan tetapi harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai beriku:
a) Takwa kepada Allah SWT
Guru, sesuai dengan tujuan ilmu pendidikan, tidak mungkin mendidik peserta didik agar bertakwa kepada Allah SWT., jika ia sendiri tidak bertakwa kepada-Nya.
b) Berilmu
Ijasah bukan semata-mata secarik kertas, tetapi suatu bukti, bahwa pemiliknya telah mempunyai ilmu pengetahuan dan kesanggupan tertentu yang diperlukannya untuk suatu jabatan. Gurupun harus mempunyai ijasah agar ia diperbolehkan mengajar kecuali dalam keadaan darurat.
c) Sehat jasmani
Kesehatan jasmani kerapkali dijadikan salah satu syarat bagi mereka yang melamar untuk menjadi guru.
d) Berkelakuan baik
Budi pekerti guru penting dalam pendidikan watak peserta didik guru harus menjadi teladan , karena anak-anak bersifat suka meniru. Sebagai seorang guru  hendaknya memegang teguh komitmen  ing ngarso sung tulada. Sebagai panutan perkataan maupun perbuatannya.

B. Cintai Profesi
Sebagai seorang guru seharusnya selalu mencintai profesinya sebagai seorang pengajar. Bila tidak. Jangankan bagi anak didiknya, bagi diri seorang guru juga menjadi berat untuk menjalankan aktivitas sehari-hari guna memenuhi tugas mulia ini.
Tanpa dilandasi rasa cinta terhadap profesi ini niscaya apa yang menjadi harapan dunia pendidikan pasti tidak akan terwujud. Ada baiknya kita telusuri beberapa tipe guru didunia pendidikan.
Pertama, seorang guru yang benar-benar bercita-cita ingin menjadi guru. Orang dengan tipe ini akan mempunyai keinginan yang kuat atau bercita-cita menjadi guru semenjak dia kuliah.
Kedua, menjadi guru karena pekerjaan. Orang dengan tipe ini menjadi profesi guru karena tuntutan pekerjaan.
Ketiga, terpaksa menjadi guru. Tipe guru ini adalah menjadi guru karena semata-mata faktor keterpaksaan belaka. Yang banyak terjadi adalah karna tuntutan orang tuanya yang menginginkan anaknya menjadi seorang guru.
Oleh karena itu, apapun penyebab dan motivasi seorang untuk menjadi guru awalnya, seiring berjalannya waktu, hendaknya mencintai profesi guru ini. Dengan demikian nantinya dalam menjalankan tugas profesi ini penuh dengan semangat tanpa menganal lelah.
C. Tugas Seorang Guru
Guru adalah figur seorang pemimpin. Guru adalah sosok arsitektur yang dapat membentuk jiwa dan watak peserta didik. Guru mempunyai kekuasaan untuk membentuk dan membangun kepribadian peserta didik menjadi seorang yang berguna bagi agama nusa dan bangsa. Guru bertugas mempersiapkan manusia yang susila yang cakap yang dapat diharapkan membangun dirinya dan membangun nusa dan bangsa.
Jabatan guru memiliki banyak tugas, baik terikat oleh dinas maupun diluar dinas dalam bentuk pengabdian. Tugas guru tidak hanya sebagai seorang profesi tetapi sebagai suatu tugas kemanusiaan dan kemasyrakatan. guru sebagai suatu profesi, menuntut kepada guru untuk mengembangkan profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu pengetahuan. Tugas guru sebagai pendidik, meneruskan dan mengembangan nilai-nilai hidup kepada anak didik. Tugas guru sebagai pengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada peseta didik.
Tugas kemanusiaan salah satu segidari tugas guru. Sisi ini tidak bisa guru abaikan, karena guru harus terlibat dengan kehidupan dimasyrakat dengan interaksi sosial. Guru harus menanamkan nilai-nilai kemanusiaan peserta didik. Dengan begitu perserta didik diharapkan mempunyai sifat kesetiakawanan sosial.
Guru harus menampatkan  diri sebagai orang tua kedua, dengan mengemban tugas yang dipercayakan oleh orang tua kandung peserta didik dalam jangka waktu tertentu. Untuk itu pemahaman  terhadap jiwa dan watak peserta didik. Begitulah  tugas seorang guru sebgai orang tua kedua,setelah orang tua peserta didik didalam keluarga dirumah.
Didalam masyarakata sekitar yaitu masyarakat kampung, desa tempat tingglanya, guru sering kali terpandang sebgai tokoh suri tauladan bagi orang-orang sekitarnya. Baik dalam sikap dan perbuatannya misalkan cara dia berpakaian, berbicara dan bergaul, maupun pandang-pandangannya, pndapatnya atau buah pikirannya seringkali menjadi ukuran atau pendoman kebenaran bagi orang-orangnya.

D. Tugas dan Tanggung jawab seorang guru
Tugas dan tanggungjawab seorang guru sesungguhnya sangat berat. Dipundaknya tujuan pendidikan secara umum dapat tercapai atau tidak. Tugas dan tanggung jawab seorang guru disekolah semakin berat karena tidak sedidkit dari orangtua yang seakan mempercayai sepenuhnya pendidikan anak-naknya disekolah. Mereka beranggapan tugas dan tanggung jawab orang tua adalah bekerja dan bekerja sehingga uang yang banyak untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya, termasuk biaya sekolah. Bahkan, tidak sediikit orang tua yang berusaha dengan sekuat tenaga agar anak-anaknya dapat sekolah ditempat yang favorit meskipun biayanya mahal.
Disinilah sesungguhnya tugas dan tanggungjawab guru menjadi tidak main-main. Amanat dari para orang tua untuk mendidik anak-anaknya mesti ditunaikan dengan biaya.  Guru tidak sekedar mengajar, tetapi juga mendidik anak didiknya. Dengan demikian, seorang guru bisa dikatakan orang tua kedua.


BAB III
PENUTUP

Guru adalah figur seorang pemimpin. Guru adalah sosok arsitektur yang dapat membentuk jiwa dan watak peserta didik. Guru mempunyai kekuasaan untuk membentuk dan membangun kepribadian peserta didik menjadi seorang yang berguna bagi agama nusa dan bangsa. Guru bertugas mempersiapkan manusia yang susila yang cakap yang dapat diharapkan membangun dirinya dan membangun nusa dan bangsa. Tugas guru sebagai pengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada peseta didik.
 Tugas guru tidak hanya sebagai seorang profesi tetapi sebagai suatu tugas kemanusiaan dan kemasyrakatan. Guru memang menempati kedudukan yang terhomat dimasyarakat. Didalam masyarakat sekitar yaitu masyarakat kampung, desa tempat tingglanya, guru sering kali terpandang sebgai tokoh suri tauladan bagi orang-orang sekitarnya.


DAFTAR PUSTAKA
Azzet, Muhaimin Akhmad, 2014,Menjadi Guru Favorit,Jogjakarta:Ar-ruzz Media.
Haryono,2017,101 Jurus Jitu Menjadi Guru Hebat, Jogjakarta: Ar-ruzz Media.
Paul eggen, Don Kauchak.2012, Strategi dan Model Pembelajaran,Jakarta Barat: PT. Indeks
Given, Barbara K. ,Juli 2007, Brain-based teaching merancang kegiatan belajar mengajar, Bandung: PT. Mizan Pustaka


 PROFIL


Nama : Olin Kharisma
Tempat Tanggal Lahir : Batang, 05 September 1997
Alamat : Ds. Simbangdesa Kecamatan Tulis Kabupaten Batang
Riwayat Pendidikan :
♦ TK Pertiwi Simbangdesa
♦ SDN 01 Simbangdesa
♦ SMP N 1 Tulis
♦ SMK Diponegoro Banyuputih








Tidak ada komentar:

Posting Komentar