PENDEKATAN BELAJAR MENGAJAR
“HAKIKAT PENDEKATAN”
Jannatin
Aliyah
2023116091
KELAS D
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan
makalah tentang Hakikat Pendekatan
sesuai dengan rencana, meskipun banyak kekurangan didalamnya. Sholawat
serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw. Dan
juga saya ucapkan terimakasih pada Bapak Muhammad Ghufron, M.S.I selaku Dosen
Strategi Belajar Mengajar di IAIN Pekalongan yang telah memberikan tugas ini
kepada saya.
Semoga makalah sederhana ini
dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah
disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun bagi yang membacanya. Penulismohon
kritik dan saran yang membangun dari Anda atau pembaca demi perbaikan makalah
ini di waktu yang akan datang.
Pekalongan, 20Oktober 2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Tema
Pendekatan
Belajar Mengajar
B.
Sub Tema
Hakikat
Pendekatan
C.
Mengapa penting untuk dikaji?
Pendekatan pembelajaran merupakan titik acuan atau sudut pandang
terhadap proses belajar dan mengajar. Sudut pandang dalam pembelajaran lebih
bersifat teoritis untuk mengungkapkan pemikiran-pemikiran guru dalam mewujudkan
pembelajaran yang berkualitas.
Pembelajaran itu semestinya dipandang sebagai proses yang bersifat
dinamis. Dinamisasi proses itu ditandai dengan adanya interaksi (hubungan
timbal balik) antara guru dengan siswa, siswa dengan temannya atau siswa dengan
sumber belajar.
Oleh
karena itu, calon guru maupun seorang guru harus mengerti tentang hakikat
pendekatan agar nanti dapat merenapkan pendekatan dalam proses pembelajaran
yang akan dijalaninya itu berjalan dengan efektif dan mencapai tujuannya.
Serta, sebagai pengelola pembelajaran, guru perlu menetapkan pendekatan apa
yang digunakan untuk ketercapaian tujuan pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Pengertian pendekatan dalam pembelajaran menurut para ahli adalah
sebagai berikut:
1.
Menurut Babbage, Byers dan Redding (1999), bahwa “teaching approach
is a way to begin and introduce ideals” artinya bahwa pendekatan pembelajaran
adalah cara untuk memulai dan mengenalkan berbagai gagasan/materi ajar.
2.
Menurut Sanjaya (2008), bahwa pendekatan (approach) dapat diartikan
sebagi titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran.
Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadi suatu proses yang
sifatnya masih sangat umum. Oleh karenanya strategi atau metode pembelajaran
yang digunakan dapat bersumber atau tergantung pada pendekatan tertentu.
3.
Menurut Gulo (2008), bahwa pendekatan pembelajaran adalah titik
tolak atau sudut pandang kita dalam memandang seluruh masalah yang ada dalam
proses pembelajaran. Sudut pandang tertentu tersebut menggambarkan cara
berpikir dan sikap seorang guru dalam menyelesaikan persoalan yang ia hadapi.
4.
Menurut Suprihatiningrum (2013), bahwa pendekatan pembelajaran
merupakan sebuah filosofi atau landasan sudut pandang dalam melihat bagaimana
proses pembelajaran dilakukan sehingga tujuan yang diharapkan tercapai.
Dari
beberapa penertian diatas kita dapat menyimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran
adalah titik tolak atau sudut pandang kita yang kemudian dijadikan landasan
dalam pengelolaan proses pembelajaran.[1]
Pengertian pendekatan pembelajaran berbeda dengan strategi maupun
metode. Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Oleh karenanya
strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau tergantung
dari pendekatan tertentu. Roy Killen (1998) misalnya, mencatat ada dua
pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru dan
pendekatan yang berpusat pada peserta didik. Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi
pembelajaran langsung, pembelajaran dedukatif atau pembelajaran ekspositori.
Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik menurunkan
strategi pembelajaran discovery dan inkuiri serta strategi pembelajaran
induktif.
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau
sudut pandang atau terhadap proses pembelajaran yang mengharuskan proses
pembelajaran itu membimbing peserta didik secara aktif, mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara melalui proses yang interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
krativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik,
serta psikologis peserta didik.[2]
B.
Hakikat Pendekatan
Pendekatan dalam pembelajaran seharusnya berangkat dari konsep
dasar manusia, yaitu fitrah. Setiap anak dilahirkan menurut fitrahnya, yaitu
memiliki akal, nafsu (jasad), hati, dan ruh atau jiwa. Konsep Islam inilah yang
sekarang lantas dikembangkan menjadi konsep multipe intelligence. Pendekatan
pembelajaran sekolah-sekolah yang diteliti
menurut para sekolahnya berangkat dari konsep dasar fitrah manusia itu.[3]
Pendekatan pembelajaran merupakan suatu himpunan asumsi yang saling
berhubungan dan terkait dengan sifat pembelajaran. Suatu pendekatan bersifat
aksiomatik dan menggambarkan sifat – sifat dan ciri khas suatu pokok bahsan
yang diajarkan. Dalam pengertian pendekatan pembelajaran tergambar latar
belakang psikologis dan latar pedagogis. Dari pilihan metode pembelajaran yang
akan digunakan dan diterapkan oleh guru bersama siswa. Di dalam pengertian
pendekatan pembelajaran, para ahli yang mengembangkan konsep tersebut melalui
kajian psikologis dan pedagogis berupaya mencapai kesepakatan dengan para
praktisi dan pemerhati pembelajaran tentang bagaimana seharusnya membelajarkan.
Contoh pendekatan pembelajaran adalah: pendekatan lingkungan, pendekatan konsep,
pendekatan ekspositori dan pendekatan heuristik, pendekatan kontekstual,
pendekatan keterampilan proses, pendekatan deduktif, pendekatan induktif, pendekatan sains
lingkungan teknologi masyarakat, pendekatan kompetensi, pendekatan holistik,
dan lainya.[4]
Dalam mengajar guru harus pandai menggunakan pendekatan secara arif
dan bijaksana, bukan sembarang yang bisa merugikan anak didik. Pandangan guru
terhadap anak didik akan menentukan sikap dan perbuatan. Setiap guru tidak
selalu mempunyai pandangan yang sama dalam menilai anak didik. Hal ini akan
mempengaruhi pendekatan yang guru ambil dalam pengajaran.
Guru yang memandang anak didik sebagai pribadi yang berbeda dengan
anak didik lainnya akan berbeda dengan guru yang memandang anak didik sebagai
makhluk yang sama dan tidak ada perbedaan salam segala hal. Maka adalah sangat
penting meluruskan pandangan yang keliru dalam menilai menilai anak didik.
Sebaiknya guru memandang anak didik sebagai individu dengan segala perbedaan,
sehingga mudah melakukan pendekatan dalam pengajaran.[5]
C.
Macam-Macam Pendekatan
Ada sejumlah pendekatan yang dapat dipandang sebagai pendekatan
yang dipandang oleh guru dalam pembelajaran yang mendidik. Kita awali dengan
pendekatan yang mengacu pada Standar Proses Pendidikan yang saat ini harus
menjadi pedoman bagi semua guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
1.
Pendekatan Standar Proses Pendidikan (SPP)
Pendekatan standar proses pendidikan dalam pembelajaran adalah
proses yang harus dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik.[6]
2.
Pendekatan Ilmiah
Pendekatan
ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi
mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta
untuk semua mata pembelajaran. Pendekatan ini digunakan pada kurikulum 2013
yang menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran.[7]
Dalam Islam,
terdapat beberapa istilah yang sangat tepat digunakan sebagai pendekatan
pembelajaran. Konsep-konsep itu antara lain: tilawah, ta’lim, tarbiyah, ta’dib,
tazkiyah, dan tadlrib. Tilawah menyangkut kemampuan membaca, ta’lim terkait
dengan pengembangan kecerdasan intelektual, tarbiyah menyangkut kepedulian dan
kasih sayang secara pribadi, ta’dib terkait dengan kecerdasan emosional,
tazkitah terkait dengan pengembangan kecerdasan spiritual, dan tadlrib terkait
dengan kecerdasan fisik atau keterampilan.[8]
Berikut ini ada
beberapa macam pendekatan yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
1.
Pendekatan pengalaman, yaitu pemberian pengalaman kepada peserta didik
dalam proses pembelajaran.
2.
Pendekatan pembiasaan, yaitu suatu tingkah laku tertentu yang
sifatnya otomatis tanpa direncanakan terlebih dahulu dan berlaku begitu saja
kadangkala tanpa dipikirkan.
3.
Pendekatan emosional, yaitu usaha menggugah peasaan emosi peserta
didik dalam menyakini ajaran Islam serta dapat merasakan mana yang baik dan
mana yang buruk.
4.
Pendekatan rasional, yaitu suatu pendekatan yang menggunakan rasio
(akal) dalam memahami dan menerima materi pelajaran.
5.
Pendekatan fungsional, yaitu pendekatan yang menekankan pada
kemanfaatan materi yang sedang diajarkan kepada peserta didik.[9]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hakikat pendekatan merupakanpendekatan
pembelajaran adalah titik tolak atau sudut pandang kita yang kemudian dijadikan
landasan dalam pengelolaan proses pembelajaran. Contoh pendekatan diantaranya
adalah pendekatan lingkungan, pendekatan konsep, pendekatan ekspositori dan
pendekatan heuristik, pendekatan kontekstual, pendekatan keterampilan proses, pendekatan
deduktif, pendekatan induktif,
pendekatan sains lingkungan teknologi masyarakat, pendekatan kompetensi,
pendekatan holistik, dan lainya pendekatan-pendekatan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Baziri, Ahmad
dan Muhammad Idris. 2009. Menjadi Guru
Unggul. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Dirman dan
Cicih Juarsih. 2014. Teori Belajar dan
Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah,
Syaiful Bahri dan Aswan Zein. 2013.Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Mustakim,
Zaenal. 2007. Strategi dan Metode
Pembelajaran. Pekalongan: IAIN Pekalongan Press.
Suyono dan
Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Wiyani, Novan
Ardi dan Barnawi. 2012.Ilmu Pendidikan
Islam. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Tentang
Penulis
Jannatin Aliyah
lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, pada tanggal 19 Juni 1998. Mempunyai hobbi
menyanyi, menggambar, dan jalan-jalan.Bercita-cita menjadi bidan tetapi karena
keadaan berubah cita-citanya menjadi guru, yaitu guru yang profesional.
Pendidikannya dimulai dari TK, yaitu TK ABA Batik Pekajangan,
Kedungwuni, Pekalongan. Ketika MI ditempuh di desa kelahirannya sendiri yaitu
MIWS Karangdowo I, Kedungwuni Pekalongan. MTs sampai MA ditempuhnya di desa
Simbangkulon yaitu MTsS Simbangkulon II dan MAS Simbangkulon, Buaran
Pekalongan. Pada tahun 2016 masuk di IAIN Pekalongan Fakultas Tarbiyah Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, sampai saat ini masih aktiv menjadi
mahasiswa di IAIN Pekalongan.
[1]Zaenal Mustakim, Strategi dan
Metode Pembelajaran,(Pekalongan: IAIN Pekalongan Press, 2007), hlm. 75-76.
[2]Dirman
dan Cicih Juarsih. Teori Belajar dan
Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2014), hlm. 65-67.
[3]AhmadBaziri dan Muhammad Idris,Menjadi
Guru Unggul. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2009), hlm. 71.
[4]Suyono dan Hariyanto, Belajar
dan Pembelajaran. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya., 2011), hlm. 18-19.
[5]Syaiful Bahri Djamarah
dan Aswan Zein, Strategi Belajar Mengajar,
(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013), hlm. 54.
[6]Dirman dan Cicih Juarsih,
Op. Cit., hlm 67-68.
[9]Novan Ardi Wiyani dan Barnawi,Ilmu
Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), hlm. 191-194.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar