”EVALUASI DAN UMPAN BALIK”
“MACAM-MACAM EVALUSI DAN UMPAN BALIK”
Vina Andriyani
(2023116147)
Kelas B
JURUSAN PGMI FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2017
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah dengan sub tema“macam-macam evaluasi dan umpan balik” ini dapat
tersusun hingga selesai . Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih
kepada :
1.Kedua orang tua saya yang
selalu memberikan dorongan dan semangat saya dalam belajar.
2. Bpk. M. Ghofron M,Pd.I selaku dosen
pengampu mata kuliah strategi belajar mengajar ini yang telah memotivasi saya
dalam meraih cita-cita sampai hari ini.
3. Kepada semua pihak yang
telah berkonstribusiatas dalam penyelesaian makalah ini.
Harapan saya semoga makalah “macam-macam evaluasi dan umpan balik” ini dapat bermanfat bagi para pembaca.
Harapan saya semoga makalah “macam-macam evaluasi dan umpan balik” ini dapat bermanfat bagi para pembaca.
Makalah ini disusun dengan
penuh kesungguhan dan di buat sebaik-baiknya. Namun daripada itu, saya membuka
kritik dan saran dari para pembaca yang bersifat membangun.
Pekalongan, 03 Noveember 2017
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tema
: Evaluasi dan Umpan Balik
B. Sub Tema
: Macam-Macam Evaluasi dan Umpan Balik
C. Alasan Mengapa Penting Dikaji
Dalam kegiatan belajar mengajar, evaluasi dan
umpan balik adalah salah satu hal yang
sangat penting yang tidak bisa ditinggalakan. Hal ini karena evaluasi dan umpan
balik bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai materi pelajaran.
Dimana umpan balik berkaitan erat dengan kegiatan belajar mengajar yang
dievaluasi ini memberikan informasi dengan suatu alat evaluasi. Hasil evalusi
ini nantinya akan memberikan informasi mengenai sejauh mana penguasaan siswa
terhadap materi yang disajikan dalam proses/ kegiatan belajar mengajar.
Sebelum
melakukan evaluasi dan umpan balik seorang guru harus memahami dan mengetahui
macam-macam evaluasi dan umpan balik agar pengevaluasian yang ia lakukan
tersebut tepat pada sasaran, dan sesuai dengan standar kmpetensi kelulusan yang
diinginkan.
Ketika penerapan evaluasi sudah
sesuai dengan jenis evaluasi yang seharusnya dilakukan maka nantinya juga akan
menghasilkan out put yang sesuai dengan yang diharapkan, sehingga tujuan
pendidikanpun mudah untuk dicapai.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Macam- Macam Evaluasi
Pada umumnya, ada dua jenis atau teknik
evaluasi yaitu dengan menggunakan tes dan non tes.
1. Tes
a. Pengertian Tes
Tes adalah alat pengukuran berupa pertanyaan,
perintah, dan petunjuk yang ditujukan kepada testee untuk mendapatkan respon
sesuai dengan petunjuk itu.
b. Macam-Macam Tes
Ditinjau dari objek pengukurannya, secara umum tes dibagi
menjadi dua, yaitu tes kepribadian (personality test) dan (achievement test ).
Yang termasuk dalam tes kepribadian dan banyak digunakan dalam pendidikan ialah:
:
1) Pengukuran sikap
2) Pengukuran minat
3) Pengukuran bakat
4) Tes intelegensi[1]
c. Jenis Tes
Ditinjau dari fungsinya, tes dibagi menjadi 4 jenis tes, yaitu :
1) Tes Penempatan (Placement Test)
Tes jenis ini disajikan diawal tahun pelajaran untuk
mengukur kesiapan siswa dan mengetahui tingkat pengetahuan yang telah dicapai
sehubungan dengan pelajaran yang akan disampaikan. Dengan demikian siswa dapat
ditempatkan pada kelompok yang sesuai dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki[2].
Tes semacam ini dibuat dengan mengacu pada norma. Tes
yang mengacu pada norma disebut Test Acuan Norma ( Norm Referenced Test). [3]
Tes ini hanya diterapakan pada sekolah yang menggunakan
sistem individual. Sasaran utama tes ini adalah membuat perencanaan yang
realistis dalam memberikan bimbingan pengarahan kepada peserta didik untuk
menghadapi program pendidikan yang akan dilaluinya, khususnya bimbingan belajar
dan penempatan peserta didik.[4]
2) Tes Formatif
Disajikan di tengah program pendidikan untuk memantau
kemajuan belajar peserta didik dan pendidik.[5]
Tes ini diselenggarakan pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar,
diselenggarakan secara periodik, isinya mencakup semua unit pengajaran yang
telah diajarkan.[6]
Berdasarka hasil tes itu
pendidik dan peserta didik dapat mengetahui apa yang masih perlu
diperjelaskan kembali agar pesrta didik dapat bagi yang telah menyelesaikan menguasai materi
pelajaran lebih baik.
3) Tes Diagnosis
Tes ini bertujuan mendiagnosis kesulitan belajar siswa
untuk mengupayakan perbaikannya. Sekilas tes ini mirip dengan tes formatif, namun karena tujuannya untuk mendignosa
kesulitan belajar siswa, pendidik harus terlebih dahulu mengetahui bagian mana
dari pendidikan yang memberikan kesulitan belajar pada peserta didik. Pada tiap
unit dalam pokok pembahasan yang belum di kuasai itu, dibuatakan beberapa soal
yang tingkat kesukarannya relatif rendah.
Tujuannya agar diperoleh informasi bahwa unit tertentu
belum dikuasai sehingga soalnya tidak dapat dijawab meskipun soal-soal itu
umumnya mudah. atas informasi semacam ini pendidik dapt mengupayakan
perbaikannya.[7]
4) Tes Sumatif
Jenis tes ini biasanya diberiakn pada akhir tahun ajaran
atau akhir suatu jenjang pendidikan meskipun maknanya telah diperluas untuk
dipakai pada tes akhir semester. Tes ini dimaksudkan untuk memberikan nilai
yang menjadi dasar penentuan kelulusan
atau pemberian sertifikat bagi yang telah menyelesaikan pelajaran dengan hasil
baik.
Ruang lingkup dari tes ini sangat luas yaitu seluruh
bahan yang telah disajikan sepanjang tahun atau sepanjang jenjang pendidikan.
tingkat kesukaran soalnyapun bervariasi.[8]
d. Bentuk tes
Ditinjau dari bentuknya, tes dibagi atas tes tertulis, tes lisan, dan tes
perbuatan.
1) Tes Tertulis
Tes tertulis ialah tes yang soal dan jawaban
diberikan oleh siswa berupa bahasa tertulis. Secara umum, tes tertulis dibagi
menjadi 2, yaitu :[9]
a) Tes Esai / Tes Uraian
Digunakn untuk mengukur kegiatan-kegiatan belajar yang
sulit diukur oleh tes bjektif. Menuntut anak untuk menguiraikan jawaban dengan
kata-kata sendiri dan cara sendiri.[10]
b) Tes Objektif ( Tes Terstruktur )
Tes objektif ialah
tes tulis yang itemnya dapat dijawab dengan memilih jawaban yang sudah tersedia
sehingga peserta didik menampilkan keseragaman data, baik bagi yang menjawab
benar maupun mereka yang menjawab salah.
Tes ini menuntut peserta didik untuk memilih jawaban yang
benar diantara kemungkinan jawaban yang telah disediakan, memberikan jawaban
singkat, dan melengkapi pertanyaan atau pernyataan yang belum sempurna.[11]
c) Menjodohkan (Matching )
Tes menjodohkan terdiriatas dua macam kolom paralel,
setiap kolom berisi pernyataan yang satu menempati posisi sebagai soal dan
satunya sebagai jawaban, kemudian peserta didik diminta untuk menjodohkan
kesesuaian antar dua pernyataan tersebut.
d) Latihan Penyusunan
Suatu bentuk tes yang berupa rangkaian kalimat utuh dan
benar, kemudian diceritakn secara tidak beraturan sehingga bentuk aslinya sulit
dikenali. Peserta didik diminta menyusun kembali sesuai dengan urutan yang
benar.[12]
2) Tes Lisan
Tes Lisan adalah tes soal dan jawabannya
menggunakan bahasa lisan. Peserta didik akan mengucapkan jawaban dengan
kata-katanya sendiri sesuai dengan pertanyaan perintah yang diberikan.
3) Tes Perbuatan
Tes perbuatan atau tindakan ialah tes dimana
jawaban yang dituntut dari peserta didik berupa tindakan dan tingkah laku
kokrit. Alat yang dapat digunkan untuk mengukur
tes perbuatan adalah observasi. Tes digunakan untuk mengukur perubahan
sikap peseta didik, kemampuan dalam memperagakan atau mengaplikasikan jenis
keterampilan tertentu.
Bentuk tes ini berupa petunjuk-petunjuk atau
perintah-perintah baik secra lisan atau secra tertulis, dapat berupa penyediaan
situasi dimana peserta didik diminta untuk bereaksi terhadap situasi tersebut,
baik dengan disengaja ataupun tidak.[13]
2. Non Tes
Dalam menilai hasil belajar, ada yang bisa diukur dengan
menggunakan tes dan ada pula yang tidak bisa dengan tes. Kalau pengetahuan
teoritis dapat diukur dengan tes.
Hal-hal yang termasuk non tes, seperti : observasi,
wawancara, skala sikap, angket, Check list, dan ranting scale.
a. observasi
observasi adalah penghimpunan bahan keterangan
yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sisstematis
terhadap berbagai fenomena yang dijadikan objek pengamatan.
b. Wawancara
wawancara adalah komunikasi langsung yang
mewawancara dengan yang diwawancarai.
c. Skala Sikap
skala sikap merupakan kumpulan
pernyataan-pernyataan mengenai suatu objek. Sikap merupakan suatu kecenderungan
untuk berbuat sesuatu dengan cara, metode, teknik, dan pola tertentu terhadap
dunia sekitarnya, baik berupa orang-orang maupun berupa objek-objek tertentu.
d. Check List
check list adalah suatu daftar yang berisi
subjek dan aspek-aspek yang akan diamati.
e. Ranting Scale
Ranting scale adalah suatu skala yang
digunakan untuk mengukur sikap dan persepsi responden terhadap fenomena
lingkungan, seperti skala untuk mengukur status ekonomi, pengetahuan, dan
kemampuan. Yang paling penting dalam ranting scale adalah kemampuan
menerjemahkan alternatif jawaban dipilih
responden.
f. Angket
Angket termasuk alat untuk mengumpulkan dan
mencatat data atau informasi, sikap, dan faham dalam hubungan kausal. Angket
mempunyai kesaan dngan wawancara. Hanya saja angket dilaksanakan secara
tertulis dan penilaian hasil belajar akan jauh lebih praktis, hemat waktu dan
tenaga.[14]
B. Macam-Macam
Umpan Balik
Umpan balik adalah pemberian informasi yang diperoleh dari tes
atau alat ukur lainnya kepada peserta didik untuk memperbaiki atau meningkatkan
pencapaian hasil belajar. Ada beberapa jeenis umpan balik. Diantaranya :[15]
1. Umpan balik yang mempermudah pembelajaran
Umpan balik ini adalah umpan balik yang jika
siswa sudah mengetahui jawaban yang benar sebelum memberikan jawaban atas soal
itu (misalnya “menyontek” jawaban yang benar dari temannya tanpa mengolah soal
itu dalam pemikirannya sendiri).
Bahan yang dipelajari terlalu sukar dimengerti
oleh siswa sehingga siswa umumnya menebak jawaban soal-soal yang diberikan.
2. Umpan Balik yang membantu dan mempermudah
pembelajran.
Yaitu umpan balik yang jika memenuhi
syarat-syarat berikut :
a. Mengkofirmasikan jawaban-jawaban benar
dengan yang diberikan siswa, dan menyampaikan kepadanya seberapa jauh dia
mengerti materi belajar yang disajikan.
b. Mengidentifikasikan kesalahan serta
memperbaikiny atau menyuruh siswa memperbaiki sendiri.[16]
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Macam-macam evaluasi dibagi menjadi 2 bentuk
yaitu tes dan non tes. Tes Tes adalah alat pengukuran berupa pertanyaan,
perintah, dan petunjuk yang ditujukan kepada testee untuk mendapatkan respon
sesuai dengan petunjuk itu
Tes sendiri dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Tes Tertulis.
2. Tes Lisan.
3.Tes Perbuatan
Untuk yang Non tes dibagi menjadi :
1. Observasi
2. Wawancara
3. skala sikap
4. Ranting Scale
5.Check List
6. Angket
Macam-Macam Umpan Balik dIbagi menjadi 2,
yaitu :
1. Umpan balik yang mempermudah proses
pembelajaran
2. Umpan balaik yang membantu dan mempermudah
pembelajaran
Daftar Pustaka
Fathurrohman,Pupuh dan Sobry Sutikna. 2007. “Strategi belajar Mengajar
Memalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islam”. ( Bandung : PT Refika
Aditama).
Mustakim, Zaenal. 2009. ”Strategi & Metode Pembelajaran”. (
Pekalongan : STAIN Pekalongan Press).
Mustakim, Zaenal. 2017. “ Strategi dan Metode Pembelajaran (edisi
revisi)”. ( Pekalongan : IAIN Pekalongan Press).
Taniredja, Tukiran dkk. 2011. “ Model-Model Pembelajaran Inovatif”.
(Bandung : ALFABETA,cv).
Thoha, M.Chabib. 1996. “ Teknik Evaluasi Pendidikan”. ( Jakarta :
PT. RajaGrafindo Persada).
[1]
M. Chabib Thoha,”Teknik Evaluasi Pendidikan”,(
Jakarta : PT Raja Gravindo Persada,1996), hlm.44
[2] Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno,”Strategi Belajar Mengajar Melalui
Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islam”,(Bandung : PT Refika Aditama,
2007), hlm. 77
[3] Zaenal Mustakim, “ Strategi & metode pembelajaran”, (Pekalongan
: STAIN pekalongan Press, 2009), hlm.7
[7] Zaenal Mustakim, “ strategi dan Metode Pembelajaran (edisi revisi)”, (Pekalongan : IAIN
Pekalongan Press, 2017), hlm. 185
[8] Zaenal Mustakim, “ Strategi & metode pembelajaran”, (Pekalongan
: STAIN pekalongan Press, 2009), hlm.8
[12]
Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno,op.cit., hlm.81-84
[15] Zaenal Mustakim, “ strategi dan Metode Pembelajaran (edisi revisi)”, (Pekalongan : IAIN
Pekalongan Press, 2017), hlm.190
[16] Zaenal Mustakim, “ Strategi & metode pembelajaran”, (Pekalongan
: STAIN pekalongan Press, 2009), hlm.15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar