EVALUASI DAN UMPAN BALIK
Hakikat evaluasi dan umpan balik
Dewi
Munisa
2023116142
PGMI
B
PENDIDIKAN
GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
Puji Syukur ke hadirat Allah swt yang telah melimpahkan kenikmatanNya kepada
kita semua. Sehingga saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Evaluasi
dan umpan balik” dengan sub tema “Hakikat evaluasi dan umpan balik”.
Dalam
penyusunan makalah ini, tentunya penulis mengalami beberapa kesulitan, seperti
mencari sumber buku referensi yang sesuai dengan tema, serta tingkat pemahaman
terhadap pembahasan sub tema itu sendiri. Semua ini tidak akan terlaksana
dengan lancar, apabila tidak adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, saya selaku penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang
sudah membantu dalam penyusunan makalah ini termasuk dosen yang sudah
menyediakan buku untuk referensi dan anggota kelompok saya.
Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, saya selaku penulis mengharapkan masukan, kritik, dan saran dari
pembaca agar dapat menyempurnakan pembuatan makalah pada selanjutnya. Harapan
penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Pekalongan, 30 Oktober 2017
Penulis
DEWI MUNISA
NIM. 2023116142
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... 1
DAFTAR ISI..................................................................................................... 2
BAB
I PENDAHULUAN
A. Tema........................................................................................................... 3
B. Sub
tema..................................................................................................... 3
C. Arti penting di
kaji...................................................................................... 3
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian evaluasi dan umpan
balik......................................................... 4-7
B. Ketentuan serta syarat evaluasi dan
umpan balik....................................... 7-8
C. Hubungan antara evaluasi dan umpan balik...............................................9-10
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................. 11
B. Saran........................................................................................................... 11
DAFTAR
PUSTAKA....................................................................................... 12
PROFIL
PENULIS........................................................................................... 13
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Tema
Evaluasi dan umpan balik
B. Sub tema
Hakikat evaluasi dan umpan balik
C. Arti penting di kaji:
Karena pada dasarnya mutu
pendidikan dapat dilihat dari 3 aspek yaitu evaluasi peserta didiknya,
akreditasi sekolahnya, dan sertifikasi gurunya. Demi terciptanya generasi atau
lulusan yang bermutu maka harus dilakukan evaluasi oleh guru terhadap siswa
sebagai gambaran dari hasil belajar selama pembelajaran. Apakah siswa tersebut
layak untuk lulus atau tidak. Kemudian yang lebih pentingnya lagi adalah
bagaimana pemaham guru terhadap arti evaluasi dan umpan balik?, sudahkah
evaluasi dilakukan sesuai dengan ketentuan, syarat serta prinsip evaluasi dan
umpan balik?. Agar tujuan pendidikan nasional dapat tercapai maka guru perlu
terlebih dahulu memperhatian 2 hal tersebut.
Maka dalam hal ini
hakikat evaluasi dan umpan balik perlu dikaji karena untuk memberikan pemahaman
terhadap evaluator agar tidak sembarangan dalam melakukan evaluasi dan umpan
balik terhadap peserta didiknya, tentunya dengan mengetahui hakikat evaluasi
dan umpan agar tidak terjadi kesalahan pengertian dan kesesuaian dalam
pelaksanaan. Karena evaluasi juga merupakan salah satu aspek dalam melihat mutu
lembaga pendidikan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Hakikat evaluasi dan umpan balik
1. Pengertian evaluasi
Secara harfiah kata
evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation,
dalam bahasa Arab at-taqdir, dalam
bahasa Indonesia berarti penilaian. Akar katanya adalah value, dalam bahasa Arab al-Qimah, dan dalam bahasa Indonesia berarti
nilai. Dengan demikian secara harfiah evaluasi pendidikan dapat diartikan
sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan kegiatan pendidikan.[1]
Menurut istilah pengertian
evaluasi dalam lingkup pendidikan didefinisikan oleh beberapa ahli:
a. Bloom, evaluasi adalah pengumpulan
kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi
perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam
diri pribadi siswa.
b. Stufflebeam, evaluasi merupakan proses
menggambarkan, memeroleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai
alternatif keputusan.
c. Edwind Wandt dan Gerald W. Brown,
evaluasi itu menunjuk kepada atau mengandung pengertian suatu tindakan atau
suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.[2]
Jadi kesimpulannya
evaluasi merupakan proses yang menentukan kondisi, dimana suatu tujuan telah
dapat di capai. Definisi ini menerangkan secara langsung hubungan evaluasi
dengan tujuan suatu kegiatan yang mengukur derajat, dimana suatu tujuan dapat
dicapai.
Evaluasi juga merupakan
proses memahami, memberi arti, mendapatkan, dan mengkomunikasikan suatu
informasi bagi keperluan pengambil keputusan. Menurut Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 57 ayat
(1), evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara
nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pedidikan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan diantaranya terhadap peserta didik, lembaga,
dan program pendidikan.[3]
Evaluasi mempunyai
makna yang berbeda dengan pengukuran dan penilaian.
1) Mengukur adalah membandingkan sesuatu
dengan satu ukuran. Penggukuran bersifat kuantitatif.
2) Menilai adalah mengambil suatu keputusan
terhadap sesuatu dengan ukuran baik
buruk. Penilaian bersifat kualitatif.
3) Evaluasi adalah kegiatan mengukur dan
menilai, mempunyai sifat keduanya.[4]
Dilihat dari ke tiga
pengertian tersebut, maka unsur-unsur pokok yang harus ada dalam kegiatan
pengukuran adalah:
a) Adanya objek yang di ukur,
b) Adanya tujuan pengukuran,
c) Adanya alat ukur,
d) Proses pengukuran,
e) Hasil pengukuran yang bersifat
kuantitatif.
Adapun unsur pokok
dalam penilaian selain mencakup kegiatan pengukuran mencakup pula:
a) Adanya standar yang dijadikan pembanding,
b) Adanya proses perbandingan antara hasil pengukuran
dengan standar, dan,
c) Adanya hasil penilaian yang bersifat
kaulitatif.
Pengertian penilaian
tidak sampai ke taraf evaluasi, melainkan sekedar mengukur dan mengadakan
etimasi terhadap hasil pengukuran. Sedangkan mengenai evaluasi pembelajaran
maka mencangkup kedua kegiatan tersebut yang hasilnya bersifat kuantitatif dan
kualitatif.[5]
Namun secara umum orang
hanya mengidentifikasikan kegiatan evaluasi sama dengan menilai karena
aktivitas mengukur sudah termasuk didalamnya, dan tidak mungkin melakukan
penilaian tanpa didahului oleh kegiatan pengukuran.[6]
2. Pengertian umpan balik
Umpan balik adalah
pemberian informasi yang diperoleh dari tes atau alat ukur lainnya tentang
keadaan siswa untuk memperbaiki atau meningkatkan pencapaian hasil belajarnya.
Termasuk dalam alat ukur lainnya itu adalah pekerjaan rumah (PR) dan petanyaan
yang diajukan guru dalam kelas.
Umpan balik hanya dapat
berfungsi memperbaiki belajar siswa dalam kondisi tertentu saja. Hanya menyajikan
tes dan memberikan serta menyampaikan skor kepada siswa tidak terlalu
mempengaruhi penampilan siswa. Baru bermanfaat apabila guru bersama siswa
menelaah kembali jawaban-jawaban tes, baik yang dijawab benar maupun yang
dijawab salah oleh siswa, dan siswa diberikan kesempatan memperbaiki jawabannya
yang salah itu.[7]
Dari batasan ini dapat
disimpulkan bahwa umpan balik berkaitan erat dengan kegiatan belajar mengajar
terdahulu yang dievaluasi dengan suatu alat evaluasi. Hasil evaluasi ini memberikan
informasi mengenai sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi yang disajikan
dalam proses kegiatan belajar mengajar beberapa tindak lanjut dari evaluasi
yang dilakukan oleh guru kepada para siswanya, salah satu dari tindak lanjut
itu adalah memberikan umpan balik kepada siswa mengenai tingkat pencapaian dalam
bidang yang dievaluasikan.
Valuasi pendidikan adalah:
a. Proses/kegiatan untuk menentukan kemajuan
pendidikan, dibandingkan dengan kemajuan yang telah ditentukan.
b. Usaha untuk memperoleh informasi berupa
umpan balik bagi penyempurnaan pendidikan.[8]
B. Ketentuan serta syarat evaluasi dan
umpan balik
1. Ketentuan evaluasi
Cronbach dalam bukunya Designing Evaluator of Educational and
Social Program telah memberikan uraian mengenai ketentuan dasar evaluasi
sebagai berikut:
a. Evaluasi program pendidikan merupakan
kegiatan yang dapat membantu pemerintah dalam mencapai tujuannya.
b. Evaluasi adalah suatu seni, tidak ada
satu pun evaluasi yang sempurna, walaupun dilakukan dengan teknik yang
berbeda-beda.
c. Evaluator seyogyanya tidak memberikan
jawaban terhadap suatu pertanyaan khusus.
d. Tidak seorang pun berhak memberikan
pertimbangan tentang di teruskan atau tidaknya sesuatu program. Penelitian
evaluasi adalah tanggungjawab sebuah tim bukan per orangan.
e. Evaluator tidak terikat pada suatu
sekolah, sebaliknya suatu sekolah tidak hanya terikat pada salah satu tim
evaluator.
f. Evaluasi merupakan suatu proses terus menerus
sehingga di dalam proses kegiatannya dimungkinkan untuk merevisi apabila di
rasakan adanya suatu kesalahan.
g. Di dalam kerjanya evaluator mungkin saja
belum dapat dengan tajam merumuskan pertanyaan untuk menggali data. Baru di
dalam proses kegiatan yang terus menerus maka evaluator menjadi mantap memasuki
dan menyelami permasalahan.
h. Hendaknya evaluator menggunakan berbagai
teknik dan instrumen sehingga mampu mengungkap berbagai aspek.
i. Kesimpulan evaluasi hendaknya merupakan
deskripsi yang jelas atau menunjukkan hubungan sebab-akibat tetapi tidak
memberikan penilaian, evaluator dapat mengajukan asumsi-asumsi yang didukung
oleh data.[9]
2. Ketentuan umpan balik
a. Umpan balik tidak mempermudah belajar
jika :
1)
Siswa
sudah mengetahui jawaban yang benar sebelum memberikan jawaban atas soal
itu (misalnya “nyontek” jawaban yang
benar dari temannya tanpa mengolah soal itu dalam pikirannya sendiri).
2)
Bahan
yang hendak dipelajari terlalu sukar dimengerti oleh siswa sehingga siswa
umunya menebak jawaban soal-soal yang diberikan.
b. Umpan balik membantu dan mempermudah
belajar apabila dipenuhi syarat-syarat berikut ini:
1)
Mengkonfirmasikan
jawaban-jawaban benar yang diberikan siswa, dan menyampaiakan kepadanya
seberapa jauh dia mengerti materi belajar yang disajikan.
2)
Mengidentifikasi
kesalahan serta memperbaikinya atau menyuruh siswa memperbaikinya sendiri.[10]
C. Hubungan evaluasi dan umpan balik
Jika
di gambarkan dalam bentuk diagram akan terlihat sebagai berikut:
a.
Input:
Adalah bahan mentah yang di masukkan ke dalam transformasi.
Dalam dunia sekolah maka yang di maksud dengan bahan mentah adalah calon siswa
baru yang akan memasuki sekolah. Sebelum memasuki tingkat sekolah calon siswa
itu dinilai dahulu kemampuannya. Dengan penilaian itu ingin diketahui apakah
kelak ia akan mempu mengikuti pelajaran dan melaksanakan tugas-tugas yang akan
diberikan kepadanya.
b.
Transformasi:
Adalah mesin yang bertugas mengubah bahan mentah menjadi
mentah menjadi bahan jadi. Dalam dunia sekolah, sekolah itu yang menjadi transfornmasi.
Adapun unsur-unsur transformasi sekolah tersebut antara lain: guru dan personal
lainnya, bahan pelajaran, metode mengajar dan sistem evaluasi, sarana
penunjang, sistem administrasi.
c.
Output:
Adalah bahan jadi yang dihasilkan oleh transformasi.
Yang dimaksud adalah siswa lulusan sekolah yang bersangkutan. Untuk dapat
menentukan apakah siswa berhak lulus atau tidak, perlu di adakan kegiatan
penilaian.
d.
Umpan
balik:
Adalah segala informasi baik yang menyangkut input
maupun output.[11]
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Evaluasi
pendidikan dapat diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau
penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan. Evaluasi
berbeda maknanya dengan pengukuran dan penilaian. Sedangkan umpan balik adalah
pemberian informasi yang diperoleh dari tes atau alat ukur lainnya tentang
keadaan siswa untuk memperbaiki atau meningkatkan pencapaian hasil belajarnya.
Agar dalam kegiatan mengevaluasi dan umpan balik berjalan dengan lancar maka
sebelumnya terlebih dahulu evaluator memperhatian beberapa ketentuan atau
aturan yang harus digunakan dalam mengevaluasi dan melakukan umpan balik. Gambaran
dalam pembelajaran itu dimulai dengan input, dilanjutkan dengan transformasi
dan diakhiri dengan output. Kemudian melakukan perbandingan antara proses input
dan output dengan tujuan awal pendidikan. Dan pada akhirnya dapat diketahui
tingkat pemahaman siswa atau lulus tidaknya siswa. Kemudian dilakukanlah umpan
balik untuk perbaikan hasil.
B. Saran
Guru
atau evaluator lebih baik dalam mengevaluasi peserta didiknya serta memenuhi
ketentuan syarat dan prinsip dalam mengevaluasi dan memberikan umpan balik
kepada peserta didiknya.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto,
Sukarsimi. 1994. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Daryanto. 1999. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Mustakim,
Zaenal. 2009. Strategi dan Metode Pembelajaran.
Pekalongan: STAIN Pekalongan Press.
Mustakim,
Zaenal. 2017. Strategi dan Metode Pembelajaran
(Edisi Revisi). Pekalongan: STAIN Pekalongan Press.
Putro,
Eko Widoyoko. 2011. Evaluasi Program
Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Silverius,
Suke. 1991. Evaluasi Hasil Belajar dan
Umpan Balik. Jakarta: PT. Grasindo.
Sudisjono,
Anas. 1996. Pengantar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta: PT Grafindo Persada.
Sukardi,
M. 2012. Evaluasi Pendidikan Prinsip 7
Operasionalnya. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Thoha,
M. Chabib. 1994. Teknik Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
PROFIL PENULIS
|
[1]Anas Sudisjono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Cet ke-1
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 1.
[2]Daryanto,
Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 1999), hlm. 1-2.
[3]M. Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip 7 Operasionalnya,
Cet ke-7 (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012), hlm1-2.
[4]Eko
Putro Widoyoko, Evaluasi Program
Pembelajaran, Cet ke-3 (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011), hlm. 4.
[5]M. Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 1994), hlm. 3.
[6]Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, Cet
ke-1 (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2009), hlm. 2.
[7]Zaenal
Mustakim, Strategi dan Metode
Pembelajaran (Edisi Revisi), Cet ke-5 (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press,
2017), hlm. 190.
[8]Anas Sudisjono. Pengantar Evaluasi Pendidikan......,
hlm. 3.
[9] Daryanto, Evaluasi Pendidikan....., hlm. 2-4.
[10]Suke
Silverius, Evaluasi Hasil Belajar dan
Umpan Balik (Jakarta: PT. Grasindo, 1991), hlm. 149.
[11]Sukarsimi
Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,
Cet ke-11 (Jakarta: PT. Raja Grasindo Persada, 1994), hlm. 3-4.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar