Laman

new post

zzz

Minggu, 05 November 2017

sbm B 10-d “Kegunaan Evaluasi Dan Umpan Balik”

EVALUASI DAN UMPAN BALIK
Kegunaan Evaluasi Dan Umpan Balik

Muhammad Amirul Bahri
(2023114147)
Kelas: B


JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2017




KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam selalu kita limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya, atas jasa beliau kita sebagai ummat islam bisa melihat dunia ini dipenuhi akhlaq yang mulia , rahmat, dan kasih sayang yang selalu tumbuh diantara ummatnya.
Ucapan terima kasih kita berikan kepada Bapak Ghufron, M.S.I selaku dosen pengampu mata kuliah Strategi Belajar Mengajar yang telah membimbing kita, yang turut memberi motivasi kita, dan tak lupa kepada semua pihak yang tidak bisa kita sebutkan satu per satu.Penulis menyusun makalah yang bertema Evaluasi dan umpan balik ini dalam rangka supaya pembaca dapat mengetahui dan memahami kegunaan evaluasi dan umpan balik dalam belajar .
Di dunia ini tidak ada yang sempurna, oleh karena itu penulis memohon maaf apabila dalam makalah kami terdapat kesalahan  yang tidak kami sengaja. Dan kami mengharap kritik dan saran dari pembaca, agar kami dapat menjadi lebih baik lagi dan makalah ini bisa lebih sempurnadan lebih bermanfaat bagi pendidikan kami khususnya dan pembaca umumnya .

Pekalongan ,2 November 2017


Penyusun





BAB I
PENDAHULUAN
A.    Tema : Evaluasi dan Umpan Balik .
B.     Sub-tema: Kegunaan Evaluasi dan Umpan Balik .
C.     Pentingnya dikaji:
Evaluasi pada dasarnya sebagai dasar keputusan, menyusun kebijakan ataupun program selanjutnya.kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dengan suatu upaya apapun yang terprogram, termasuk juga dalam program belajar mengajar.
Evaluasi hasil belajar digunakan untuk mengetahui sejauh mana ypengusaan siswa.Adanya evaluasi dalam dunia pendidikan dan pengajaran tidak dapat diabaikan, karena adanya hubungan erat antara tujuan pendidikan.
Dengan kegiatan evaluasi ini untuk menentukan kegiatan selanjutnya baik itu memperbaiki dalam wujud umpan balik.Umpan balik dilakukan setelah kegiatan evaluasi, dimana kegiatan umpan balik ini dapat dilakukan dengan perbaikan ataupun pengayaan.
Dalam kegiatan belajar mengajar, evaluasi dan umpan balik sangatlah penting dan diperlukan untuk mengetahui pakah tujuan dalam pendidikan tercapai atau tidak.Sehingga dengan adanya kegiatan evaluasi hasil belajar ini dan umpan balik dapat memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan.








BAB II
PEMBAHASAN
A.    Kegunaan Evaluasi
Evaluasi merupakan pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menentukan sejauh mana tingkat perubahan dsalam diri pribadi siswa. Evaluasi hasil belajar mengajar adalah proses untuk menentukan nilai belajar peserta didik melalui kegiatan penilaian atau pengukuran hasil belajar.[1]
Dalam proses pembelajaran, terdapat tiga fungsi evaluasi, diantaranya:
1.      Fungsi Proknostik
Fungsi proknostik adalah evaluasi yang dilakukan diawal proses pembelajaran untuk mengetahui yang dilaksanakan obyektif dari peserta didik. Hasil yang diperoleh digunakan untuk menentukan posisi peserta didik dalam pembelajaran, misalnya apakah termasuk pemula dalam sebuah materi atau sudah pantas menerima kelanjutan materi tersebut dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Selain itu, juga berguna untuk memeprediksikan kompetensi lanjutan yang mungkin dapat dicapai oleh peserta didik. Hal ini berartihasil evaluasi dapat digunakan sebagai bahan perencanaan kompetensi apa yang dapat dikuasai  pada tahap berikutnya.[2]
2.      Fungsi diagnostic
Adalah evaluasi yang digunakan untuk menganalisis kemampuan pembelajar pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Fungsi ini dapat diwujudkan dalam bentuk tes formatif, yang mengevaluasi peserta didik pada setiap sub pokok bahasan suatu pengajaran.
3.      Fungsi Sertifikasi
Fungsi sertifikasi fungsi evaluasi ini bertujuan untuk menyatakan kedudukan atau peringkat peserta didik dalam sebuah pembelajaran.Evaluasi dilaksanakan di akhir periode pembelajaran seperti akhir semester.
                        Selain itu, Stanley mengemukakan secara spesifik tentangfungsi tes dalam pembelajaran, diantaranya:
1.      Fungsi Intruksional
a.       Untuk memperbaiki program pengalaman belajar bagi para peserta didik.
b.      Untuk memberikan umpan balik kepada guru.
c.       Memotivasi peserta didik melakukan kegiatan belajar mengajar.
d.      Meningkatakan pemantapan, penguasaan terhadap materi pengajaran.
2.      Fungsi administrative
a.       mengontro kualitas suatu sekolah atu suatu system sekolah.
b.      Mengevaluasi program dan melakukan penelitian tentang keberhasilan suatu program.
c.       Meningkatkan kualitas hasil seleksi.
d.      Sebagai alat untuk melakukan akreditasi, penguasaan dan sertifikasi.
3.      Fungsi bimbingan
Untuk mendiagnisis bakat-bakat khusus dan kemampuan peserta didik.[3]

Adapun fungsi hasil belajar dalam pembelajaran menurut Suke Silverius adalah sebagai berikut:
1.      Fungsi formatif, yaitu untuk memberikan umpan balikkepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki pross pembelajaran dan mengadakan program remedial bagi peserta didik.
2.      Fungsi sumatif, yaitu untuk menentukan nilai ( angka) kemajuan/hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran tertentu.
3.      Fungsi diagnostic, yaitu untuk memahami latar belakang (psikologi, fisik dan lingkungan) peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.
4.      Fungsi penempatan, yaitu untuk menempatkan peserta didik dalam situasi pembelajaran yang tepat sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik.[4]

Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa fungsi evaluasi memang cukup luas, bergantung dari sudut mana kita melihatnya. Secara umum fungsi evaluasi adalah sebagai berikut:
a.       Secara psikologi, peserta didik perlu mengetahui prestasi belajarnya, sehingga ia merasakan kepuasan dan ketenangan
b.      Secara sosiologis, untuk mengetahui apakah peserta didik sudah cukup mampun untuk terjun ke masyarakat. Mampu dalam arti dapat berkomunikasi dan beradaptasi dengan seluruh lapisan masyarakat dengan segala karakter.
c.       Secara didaktis-metodis, evaluasi berfungsi untuk membantu guru dalam menempatkan peserta didik pada kelompok tertentu sesuai dengan kemampuan dan kecakapannya.
d.      Untuk mengetahui kedudukan peserta didik  di antara teman-temannya.
e.       Untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam menempuh program pendidikannya
f.       Untuk membantu guru dalam memberikan bimbingan dan seleksi, baik dalam rangka menentukan jenis pendidikan, jurusan maupun kenaikan kelas.
g.      Secara administrative, evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan tentang kemajuan peserta didik kepada pemerintah, pemimpin atau kepala sekolah, guru termasuk peserta didik itu sendiri dan orang tuanya.[5]
Berdasarkan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 58 (1) evaluasi belajar peserta didik silakukan untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
Lebih rinci , M. Sobry Sutikno menyebutkan di antara keguanaan evaluasi adalah:
1.      Untuk mengetahui tingkatt kemajuan yang dicapai oleh siswa dalam suatu kurun waktu proses belajar tertentu;
2.      Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok kelasnya;
3.      Sebagai bahan pertimbangan dalam rangka melakukan perbaikan proses belajar mengejar;
4.      Bahan pertimbangan bagi bimbingan individudl peserta didik;
5.      Membuat diagnose mengenai kelemahan-kelemahan dan kemampuanpeserta didik;
6.      Bahan pertimbangan bagi perubahan atau perbaikan kurikulum;
7.      Mengetahui status akademis seseorang murid dalam kelompok;
8.      Mengetahui efisiensi metode mengajar yang digunakan;
9.      Memberikan laporan kepada murid dan orang tua;
10.  Sebagai alat motivasi belajar mengejar;
11.  Mengetahui efektifitas cara belajar dan mengajar, apakah yang telah dilakukan guru benar-benr tepat atau tidak baik yang berkenaan dengan sikap guru maupun sikap murid;
12.  Merupakan bahan feed back atau umpan balik bagi murit, guru, dan program pengajaran.[6]
B.     Kegunaan Umpan Balik
Umpan balik adalah pemberian informasi yang diperoleh dari tes atau alat ukur lainnya kepada peserta didik untuk memperbaiki atau meningkatkan pencapaian/hasil belajarnya.Umpan balik berkaitan erat dengan kegiatan belajar mengajar terdahulu yang dievaluasi dengan suatu alat evaluasi.[7]
Umpan balik hanya bertujuan untuk memperbaiki belajar peserta didik dalam kondisi tertentu saja.Jika hanya sekedar memberitahu atau menginformasikan hasil evaluasi, maka umpan balik tidak terlalu mempengaruhi hasil belajar peserta didik.
Adapun tiga fungsi utama ketika melakukan umpan balik, antara lain :
1.      Fungsi Informasional
Slameto (1988) mengacu pada Andreson yang dalam studinya menemukan bahwa umpan balik yang ditunda (delayed feedback) lebih efektif dari pada umpan balik yang segera (immadiate feedback). Yang dimaksud dengan delayed feedback adalah umpan balik yang diberikan paling cepat dua hari setelah tes dilaksanakan, sedangkan yang dimaksud dengan immadiate feedback merupakan memberikan infornasi tentang jawaban namun difikirannya itu masih terlintas jawaban awal mereka.
Informasi yang diberikan dalam umpan balik dibedakan atas lima tingka, yakni:
a.       Tidak ada umpan balik
b.      Umpan balik berupa keterangan mengenai salah atau benar jawaban yang diberikan siswa (Knowledge of result atau KR)
c.       Umpan balik berupa keterangan mengenai salah atau benarnya jawaban ditambah dengan menunjukkan jawaban yang benar (Knowledge of the Correct result atau KCR)
d.      KCR + penjelasan
e.       KCR + pengajaran tambahan
2.      Fungsi motivasional
Dengan adanya umpan balik dapat memotivator siswa untuk belajar, namun adanya umpan balik yang senantiasa diberikan guru itu belum selamannya mengandung hal positif terkadang umpan balik dapat dijadikan sasaran untuk mengancam siswa ataupun melihat keberhasilannya padahal semestinya jangan begitu.
3.      Fungsi komunikasional
Pemberian umpan balik merupakan upaya komunikasi antar siswa dengan guru, karena dengan adanya umpan balik yang diberikan nantinya dapat mberi dorongan agar mereka yang sudah bisa dikatakan berhasil dalam mencapai tujuan pembelajaran tetap harus belajar dengan giat, dan bagi yang belum juga mengusai bisa juga dengan mencoba berfikir sendiri tanpa membudidayakan menyontek.[8]













BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Evaluasi merupakan suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaaan suatu yang menggunakan instrumen dan hasilnya dapat dijadikan pula sebagai tolak ukur memperoleh kesimpulan baik itu dengan cara menilai ataupun mengukur, menilai bersifat kualitatif dan mengukur bersifat kuantitatif. Dapat dimengerti Tujuan utama melakukan evaluasi dalam proses belajar mengajar, untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian. Dan berfungsi untuk mengetahui kedudukan peserta didik dalam kelompok, mengetahui taraf kesiapan peserta didik ketika pembelajaran, membantu guru untuk mengetahui potensi yang dimiliki peserta didiknya, serta memberikan laporan tentang kemajuan peserta didik kepada orang tua.
Umpan balik adalah pemberian informasi yang diperoleh dari tes atau alat ukur lainnya kepada siswa untuk memperbaiki atau meningkatkan pencapaian hasil belajar. Adapun untuk Fungsi Umpan Balik meliputi tiga fungsi utama ketika melakukan umpan balik, antara lain :Fungsi Informasional, Fungsi motivasional, Fungsi komunikasional.










DAFTAR PUSTAKA

Mustakim, Zaenal. 2017. Strategi Belajar Mengajar. Pekalongan: IAIN Pekalongan Press.
Silverius, Suke.1991. Evaluasi Hasil Belajar Dan Umpan Balik. Jakarta: Grasindo.
Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran.Bandung : Remaja Rosdakarya.
Fathurrohman, Pupuh dan M. Sobry Sutikno.2009. Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & konsep Islami.Bandung: PT Refika Adimata.
Suryani, Nunuk dan Leo Agung. 2012. Strategi Belajar Mengajar .Yogyakarta: Ombak.















PROFIL




Nama : Muhammad Amirul Bahri
Tempat, Tanggal Lahir :9 November 1995
Alamat :Ds Coprayan , Kec. Buaran
Riwayat Pendidikan :
1.      TK PGRI Coprayan
2.      SDN Coprayan
3.      MTsS Simbang Kulon 1
4.      MAS Simbang Kulon 1
5.      Sedang menempuh Pendidikan S-1 jurusan PGMI di IAIN Pekalongan




[1]Dirman hlm 32.
[2] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran (Pekalongan: IAIN Pekalongan Press, 2017)hlm.185.
[3] Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011)hlm. 18-19
[4] Suke Silverius, Evaluasi Hasil Belajar Dan Umpan Balik (Jakarta: PT Grasindo, 1991)hlm.9-10
[5] Nunuk suryani dan Leo Agung, Strategi Belajar Mengajar (Yogyakarta: Ombak, 2012)hlm.164.
[6] Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melali Penanaman Konsep Umum & konsep Islami (Bandung: PT Refika Adimata, 2009) hlm. 76-77.
[7]Suke Silverius, Op.cit., hlm. 148
[8]Ibid.,hlm. 149.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar