EVALUASI
DAN UMPAN BALIK DALAM PEMBELAJARAN
Kegunaan Evaluasi dan Umpan balik
Qorry Aina Sholikhati
NIM. 2023116169
KELAS
D
JURUSAN
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tema : Evaluasi dan
Umpan balik dalam pembelajaran
B.
Sub tema :
Kegunaan evaluasi dan umpan balik
C.
Mengapa penting dikaji? :
Fungsi evaluasi dan umpan balik sangat
perlu dikaji bagi kita sebagai seorang calon pendidik. karna, maju dan
mundurnya peserta didik sangat berpengaruh pada proses pembelajaran yang dapat
diketahui dari evaluasi. Untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai
tingkat pencapaian peserta didik dapat diupayakan tindak lanjut yang merupakan
fungsi dari efaluasi tersebut. Sebagai seorang pendidik kita tidak hanya
mengetahui evaluasi saja tetapi kita juga harus mengetahui tentang umpan balik.
Karna umpan balik merupakan pemberian informasi yang diperoleh dari tes atau
alat ukur lainnya kepada peserta didik, supaya mereka mampu meningkatkan atau
memperbaiki pencapaian dari hasil belajar. Dengan umpan balik mampu memperbaiki
belajar peserta didik dalam kondisi tertentu saja. Umpan balik tidak akan
membantu belajar jika peserta didik tidak menegerti bahan yang harus dikuasi
terlebih dahulu sebelum mempelajari hal yang dijadikan tes atau hanya mengerti
sedikit atau sama sekali tidak mengerti bahan pelajaran yang dierikan pada
waktu tes.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fungsi atau Kegunaan Evaluasi
Evaluasi memiliki makna yang berbeda dengan penilaian, pengukuran,
maupun test. Stufflebeam dan Shinkfield (1985: 159) menyatakan bahwa: “Evaluasi
merupakan suatu proses menyediakan informasi yang dapat dijadikan sebagai
pertimbangan untuk menentukan nilai alternatif keputusan (the worth and merit)
dari tujuan yang dicapai,desain, implementasi, membantu pertanggungjawaban dan
meningkatkan pemahaman terhadap fenomena.Menurut rumusan tersebut, inti dari
evaluasi adalah penyediaan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan. [1]
Selain itu pengertian dari Evaluasi
menurut Bloom et. al (1971), adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis
untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa
dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi siswa.[2]
Dengan mengetahui pengertian dari evaluasi
diatas dapat dikatakan bahwa fungsi evaluasi ada beberapa hal:
1)
Evaluasi
berfungsi selektif.
Dengan
cara mengadakan evaluasi guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi terhadap
siswanya. Seleksi itu sendiri mempunyai berbagai tujuan, antara lain:
a.
Untuk
memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu.
b.
Untuk
memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya.
c.
Untuk
memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa.
d.
Untuk
memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah dan sebagainya.
2)
Evaluasi
berfungsi diagnostik.
Apabila
alat yang digunakan dalam evaluasi cukup memenuhi persyaratan, maka dengan
melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa. Di samping itu
diketahui pula sebab-musabab kelemahan itu. Jadi dengan mengadakan evaluasi,
sebenarnya guru mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan
kelemahannya. Dengan diketahuinya sebab-sebab kelemahan ini, akan lebih mudah dicari
cara untuk mengatasi.
3)
Evaluasi
berfungsi sebagai penempatan.
Sistem
baru yang kini banyak dipopulerkan dinegara barat, adalah sistem belajar
sendiri. Belajar sendiri dapat dilakukan dengan cara mempelajari sebuah paket
belajar, baik itu berbentuk modul maupun paket belajar yang lain. Sebagai
alasan dari timbulnya sistem ini adalah adanya pengakuan yang besar terhadap
kemampuan individual. Setiap siswa sejak lahirnya telah membawa bakat
sendiri-sendiri sehingga pelajaran akan akan lebih efektif apabila disesuaikan
dengan pembawaan yang ada. Akan tetapi disebabkan keterbatasan sarana dan
tenaga, pendidikan, yang bersifat individual kadang-kadang sukar sekali
dilaksanakan. Pendekatan yang lebih bersifat melayani perbedaan kemampuan,
adalah pengajaran secara kelompok. Untuk dapat menentukan dengan pasti dikelompok
mana seorang siswa harus ditempatkan, digunakan suatu evaluasi. Sekelompok
siswa yang mempunyai hasil evaluasi yang sama, akan berada dalam kelompok yang
sama dalam belajar.
4)
Evaluasi
berfungsi sebagai pengukuran keberhasilan.
Fungsi
keempat dari evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu
program berhasil diterapkan. Keberhasilan program ditentukan oleh beberapa
faktor guru, metode mengajar, kurikulum, sarana dan sistem kurikulum.[3]
Selain itu menurut buku strategi dan
metode pembelajaran yang telah dibuat oleh bapak Dr. H. Zaenal Mustakim, M.Ag.
fungsi evaluasi dalam proses pembelajaran, terdapat tiga fungsi. Diantaranya:
a)
Fungsi
Proknostik
Fungsi
proknostik adalah evaluasi yang dilaksanakan diawal proses pembelajaran untuk
mengetahui kondisi obyektif dari peserta didik. Hasil yang diperoleh digunakan
untuk menentukan posisi peserta didik dalam pembelajaran, misalnya apakah
termasuk pemula dalam sebuah materi atau sudah pantas menerima kelanjutan
materi tersebut dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan.
b)
Fungsi
Diagnostik
Fungsi
diagnostik adalah evaluasi yang digunakan untuk menganalisis kemampuan
pembelajar pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Fokusnya ialah
membantu mereka bagaimana supaya mampu memiliki kompetensi sesuai yang
diharapkan. Evaluasi ini berlangsung sepanjang proses pembelajaran yang dapat
diwujudkan dalam bentuk tes formatif, yang mengevaluasi peserta didik pada setiap
sub pokok bahasan, atau sub-unit suatu pelajaran. Jadi, tes itu tidak hanya
dilakukan sekali diakhir suatu periode pembelajaran, melainkan ada tes-tes
pengontrol atau pendamping dari tes akhir. Bentuk dan pelaksanakannya pun tidak
sekaku yang ada selama ini seperti mid semester, tapi bisa lebih dinamis, yang
sedemikian rupa bisa dirancang oeleh pengajar.
c)
Fungsi
Sertifikasi
Fungsi
sertifikasi ini bertujuan untuk menyatakan kedudukan atau peringkat peserta
didik dalam sebuah pembelajaran. Evaluasi ini dilaksanakan diakhir periode
pembelajaran seperti di akhir semester, program, paket, atau tingkat. Fungsi
sertifikat dalam evaluasi pembelajaran sama sekali tidak menggiring pembelajar
untuk meningkatkan kemampuan akademisnya karena evaluasi tersebut dilaksanakan
terakhir.[4]
B. Fungsi atau Kegunaan Umpan balik
Yang dimaksud dengan umpan balik adalah pemberian informasi yang
diperoleh dari tes atau alat ukur lainnya kepada siswa untuk memperbaiki atau
meningkatkan pencapaian /hasil dari belajarnya.termasuk dalam “alat ukur
lainnya” itu adalah pekerjaan rumah (PR) dan pertanyaan yang diajukan guru
dalam kelas. Dari batasan ini dapat disimpulkan bahwa umpan balik berkaitan
erat dengan kegiatan belajar mengajar terdahulu yang dievaluasi dengan suatu
alat evaluasi. [5]
Umpan balik yang diberikan oleh anak didik selama pelajaran
berlangsung ternyata bermacam-macam, tergantung dari rangsangan yang diberikan
oleh guru. Rangsangan yang diberikan guru bermacam-macam dengan tanggapan yang
bermacam-macam pula dari anak didik. Rangsangan guru dalam bentuk tanya, maka
tanggapan anak didik dalam bentuk jawab. Lahirlah interaksi melalui tanya jawab
antara guru dengan anak didik. Sebaliknya, rangsangan anak didik dalam bentuk
tanya, maka tanggapan guru dalam bentuk jawab. Maka jadilah interaksi dalam
bentuk tanya jawab juga. Tetapi interaksi ini, anak didik yang bertanya dan
guru yang menjawab atas masalah yang diajukan oleh anak didik setelah diberikan
bahan pelajaran.[6]
Umpan balik mempunyai tiga fungsi utama yaitu: informasional,
motivasinal, dan komunikasional.
a.
Fungsi Informasional
Tes sebagai alat
penelitian pencapaian /hasil belajar peserta didik diperiksa menurut kriteria
tertentu yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Hasil tes itu, dengan demikian
memberikan informasi tentang sejauh mana peserta didik telah menguasai materi
yang diterimanya dalam proses pembelajaran. Berdasarkan informasi ini, dapat
diupayakan umpan balik berupa pengayaan atau perbaikan.
b.
Fungsi Motivasional
Dengan pemberian umpan
balik, tes sekaligus berfungsi sebagai motivator bagi para peserta didik untuk
belajar. Sayangnya, ada pendidik yang memanfaatkan hasil tes lebih sebagai
senjata untuk memberikan hukuman daripada sebagai kekuatan konstruktif untuk
membina dan mengembangkan peserta didik.
Dalam kaitan dengan fungsi
motivasional ini, dipertanyakan manfaat penyampaian hasil belajar secara umum
sebagai upaya umpan balik seperti melalui papan pengumuman. Sebagaimana umpan
balik dapat berpengaruh secara negatif kepada peserta didik disamping pengaruh
positif yang dimaksud, demikian pula pengumuman hasil evaluasi melalui papan
pengumuman mempunayai dampak positif maupun negatif.
c.
Fungsi Komunikasional
pemberian umpan balik
mengilustrasikan bentuk komunikasi antara peserta didik dan pendidik. Pendidik
menyampaikan hasil evaluasi kepada peserta didik, dan bersama dengan peserta
didik untuk mendiskusikan upaya peningkatan atau perbaikannya. Dengan demikian,
melalui umpan balik peserta didik dapat mengetahui letak kelemahannya sendiri
atau bersama pendidik bereaksi terhadap hasil tersebut.
C. Hubungan Evaluasi dan Umpan balik
Dalam kegiatan
pembelajaran,seorang pendidik harus melakukan evaluasi dan umpan balik. Karena
untuk mengukur sejauh mana peserta didik menguasai materi pelajaran. Hal ini
berarti bahwa umpan balik berkaitan erat dengan kegiatan pembelajaran yang
dievaluasi denagn suatu alat evaluasi. Hasil evaluasi ini memberikan informasi
mengenai sejauh mana penguasaan peserta didik terhadap materi yang disajikan
dalam proses atau kegiatan pembelajaran. Seorang pendidik harus menjalankan
tugasnya dengan baik, yaitu: menyampaikan materi dengan jelas dan tepat. Tidak
hanya menyampaikan materi, seorang pendidik juga harus memberikan evaluasi,
baik berupa lisan maupun tulisan. Hal ini bertujuan untuk memberitahukan
seberapa jauh peserta didik menguasai materi. [7]
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Jadi dapat disimpulakn bahwa
pengertian dari Evaluasi adalah pengumpulan
kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi
perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam
pribadi siswa. Dan fungsi atau kegunaan dari Evaluasi pendidikan diantaranya :
a)
Evaluasi berfungsi selektif.
b)
Evaluasi berfungsi diagnostik
c)
Evaluasi berfungsi sebagai penempatan.
Menurut
pendapat lain fungsi atau kegunaan dari evaluasi adalah:
a)
Fungsi Proknostik
b) Fungsi Diagnostik
c) Fungsi Sertifikasi
Selain itu pengertian
dari umpan balik adalah pemberian informasi yang diperoleh dari tes atau alat
ukur lainnya kepada siswa untuk memperbaiki atau meningkatkan pencapaian /hasil
dari belajarnya. Dan fungsi atau kegunaan dari umpan balik diantaranya:
a) Fungsi Informasional
b) Fungsi Motivasional
c) Fungsi Motivasional
\
DAFTAR PUSTAKA
Widoyoko, Eko Putro.2013.Evaluasi program pembelajaran.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Silverius, Suke.1991.Evaluasi hasil belajar dan umpan balik.
Jakarta: PT. Grasindo.
Daryanto.1999.Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Mustakim, Zaenal.2009.Strategi dan Metode Pembelajaran.Yogyakarta:Gama
Media.
Zain, Aswan dan Syaiful bahri djamarah.2002.Strategi
Belajar-Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
PROFIL PENULIS
Nama : Qorry Aina Sholikhati
Tempat
tanggal lahir : Pekalongan, 26 Maret 1997
Alamat : Kranji, Kedungwuni
Pekalongan
Riwayat
pendidikan :
·
TK
Muslimat NU Kranji
·
MI
Walisongo Kranji 01
·
MTSs
Simbang Kulon buaran PKL
·
Aliyah
Perguruan Islam Mathali’ul Falah Pati
·
IAIN
pekalongan
[1] Eko
putro widoyoko, Evaluasi program pembelajaran (Yogyakarta: Pustaka
pelajar, 2013),hlm,. 3-4.
[2] Suke
Silverius, Evaluasi hasil belajar dan umpan balik (Jakarta, PT.
Grasindo, 1991),hlm., 4
[3]
Daryanto, Evaluasi pendidikan (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999),hlm,.
14-16
[4] Zaenal
Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, cet.1 (Yogyakarta: Gama
Media Yogyakarta,2009)hlm., 185-186
[5] Suke
Silverius, Op.cit.,hlm. 148
[6] Syaiful
bahri djamarah dan Aswan zain, Strategi Belajar-Mengajar, cet.ke
2(Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2002),hlm,.159-160
[7] Zaenal
Mustakim, Op.cit.,hlm. 199-200
Tidak ada komentar:
Posting Komentar