Laman

new post

zzz

Sabtu, 11 November 2017

sbm F 10-d "Kegunaan Evalusi Dan Umpan Balik"

EVALUASI DAN UMPAN BALIK  DALAM PENDIDIKAN
"Kegunaan Evalusi Dan Umpan Balik"

Roijah
2021115282 
Kelas: F

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017




KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul  “Evaluasi dan Umpan Balik” dengan semaksimal mungkin. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Maksud dari pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas dari salah satu mata kuliah sebagai bentuk tanggung jawab penulis dalam perkuliahan.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu dosen yang telah membantu penyelesaikan makalah ini baik langsung maupun tidak langsung. Penulis sadar bahwasannya dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk pembuatan makalah selanjutnya.

Pekalongan,  20 Oktober  2017

Penulis
(Kelompok 10)







BAB I
PENDAHULUAN
A.    Tema
Evaluasi Dan Umpan balik.
B.     Sub Tema
Kegunaan Evalusi Dan Umpan Balik
C.     Mengapa Penting Untuk Dikaji
Evaluasi hasil belajar peserta didik perlu dilakukan agar diketahui perkembangan mereka dari waktu ke  waktu. Evaluasi hasil belajar peserta didik dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah dapat menampilkan informasi performa sesuai dengan yang diharapkan. Setelah dilakukan evaluasi perlu dilakukan umpan balik dari hasil evaluasi, sehingga dengan adanya umpan balik maka siswa bersama dengan guru dapat melakukan perbaikan atau pengayaan terhadap hasil evaluasi yang telah dilaksanakan untuk dapat melanjutkan ke tahap kompetensi yang lebih lanjut.




BAB II
PEMBAHASAN


A.    Evaluasi Dalam Pendidikan
1.      Pengertian Evaluasi
Menurut bahasa,  kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang artinya penilaian. Evaluasi pembelajaran dapat diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan.  Evaluasi adalah kegiatan mengukur dan menilai, megukur lebih bersifat kuantitatif, sedangkan menilai lebih bersifat kualitatif.
 Evaluasi dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan yang arif dan bijaksana sesuai dengan hasil kemajuan belajar yang ditunjukkan oleh peserta didik. Dengan demikian evaluasi adalah suatu tindakan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang arif dan bijaksana untuk menentukan nilai sesuatu, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif.[1]
Dalam sistem pembelajaran, evaluasi merupakan salah satu komponenpenting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dari evaluasi dapat dijadikan sebagai umpan balik (feed-back) bagi guru dalam memperbaiki dan menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran.  Ada beberapa istilah  yang sering disalahartikan dan disalahgunakan dalam praktik evaluasi, yaitu tes, pengukuran, penilaian, dan evaluasi. Secara konsepsional istilah-istilah tersebut berbeda satu sama lain, tetapi mempunyai hubungan yang sangat erat. Istilah tes lebih menekankan sebagai suatu alat untuk mengumpulkan data yang berbentuk tugas atau rangkaian tugas. Istilah pengukuran dapat diartikan sebagai suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu. Sedangkan penilaian diartikan sebagai  suatu kegiatan untuk memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil yang telah dicapai siswa.[2]
2.      Kegunaan Evaluasi
Dalam proses pembelajaran, terdapat tiga fungsi evaluasi yaitu:
a.       Fungsi Proknostik
Fungsi proknostik adalah evaluasi yang dilaksanakan diawal proses  pembelajaran untuk mengetahui kondisi obyektif dari peserta didik. Hasil yang diperoleh digunakan untuk menentukan posisi peserta didik dalam pembelajaran. Fungsi proknostik juga berguna untuk memprediksikan kompetensi lanjutan yang mungkin dapat dicapai oleh peserta didik. Hal ini berarti hasil evaluasi dapat digunakan sebagai bahan perencanaan kompetensi apa yang dapat dikuasai pada tahap berikutnya.
b.      Fungsi Diagnostik
Fungsi diagnostik adalah evaluasi yang digunakan untuk menganalisis kemampuan pembelajar pada saat berlangsunagnya proses pembelajaran. Evaluasi ini berlangsung sepanjang proses pembelajaran. Evaluasi daignostik memungkinkan seorang pendidik mempertahankan metode yang digunakan atau menggantinya. Fungsi ini dapat diwujudkan dalam tes formatif, yang mengevaluasi peserta didik pada setiap sub-pokok bahasan, atau sub-unit suatu pelajaran.
c.       Fungsi Sertifikasi
Fungsi sertifikasi ini bertujuan untuk menyatakan kedudukan atau peringkat peserta didik dalam sebuah pembeajaran.
Evaluasi dilaksanakan di akhir periode pembelajaran seperti di akhir semester. Fungsi sertifikasi dalam evaluasi sama sekali tidak menggiring pembelajar untuk meningkatkan kemampuan akademisnya karena evaluasi tersebut dilaksanakan di akahir. Tujuannya hanya menyatakan status dan mendaptkan laporan hasil belajar atau sertifikat.[3]
Fungsi evaluasi yang  dikemukakan oleh Sahertian  yaitu sebagai  berikut:
1.        Untuk memberikan motivasi terhadap hal belajar mengajar.
2.        Untuk melengkapi informasi mengenai kemajuan belajar dan kemunduran murid, dapat pula berfungsi sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kenaikan siswa.
3.        Untuk memajukan murid dalam suatu kemajuan tertentu.
4.        Untuk memperoleh data bagi pekrjaan bimbingan dan penyuluhan. Untuk memberi informasi kepada guru, murid dan orang tua tentang apa dan sampai di mana hasil kemajuan yang dicapai murid-murid di sekolah.[4]
5.        Terbukanya kemungkinan bagi evaluator guna memperoleh informasi tentang hasil-hasil  yang telah dicapai dalam rangka pelaksanaan program  pendidikan.
6.        Terbukanya  kemungkinan untuk dapat diketahuinya relevansi antara program pendidikan yangtelah dirumuskan, dengan tujuan yang hendak dicapai.[5]




B.     Umpan Balik Dalam Pendidikann
1.      Pengertian Umpan Balik
Yang dimaksud dengan umpan balik adalah pemberian informasi yang diperoleh dari tes atau alat ukur lainnya kepada peserta didik untuk memperbaiki atau meningkatkan pencapaian atau hasil belajarnya.[6] Dapat disimpulkan bahwaumpan balik berkaitan erat dengan kegiatan belajar-mengajar yang dievaluasi dengan suatu alat evaluasi.Hasil evaluasi ini memberi informasi sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi yang disajikan dalam proses/ kegiatan belajar-mengajar.[7]
Umpan balik hanya dapat berfungsi memperbaikaibelajar peserta didik dalam kondisi tertentu saja. Jika hanya sekedar memberitahu atau menginformasikan hasil evaluasi, maka umpan balik tidak terlalu mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Sebaliknya, umpan balik baru bermanfaat apabila pendidik bersama peserta didik menelaah kembali jawaban-jawaban tes (umpan balik hasil tes), baik yang jawaban benar maupun salah oleh peserta didik, dan diberikan kesempata memperbaiki jawaban yang salah tersebut.[8]Kondisi atau keadaan siswa maupun situasi pengajaran menentukan kebrhasilan usaha pemberian umpan balik terhadap belajar siswa.
Berikut ini beberapa ketentuan mengenai umpan balik.
a.       Umpan balik tidak mempermudah belajar jika:
1.      Siswa sudah mengetahui jawaban yang benar sebelum memberikan jawaban atas soal itu.
2.      Bahan yang hendak dipelajari terlalu sukar dimengerti oleh siswa sehingga siswa umumnya menebak jawaban soal-soal yang diberikan.
b.      Umpan balik membantu dan mempermudah belajar apabila dipenuhi syarat-syarat berikut ini:
1.      Mengkonfirmasikan jawaban-jawaban benar yang diberikan siswa, dan menyampaikan kepadanya seberapa jauh dia mengerti materi belajar yang disajikan.
2.      Mengidentifikasi kesalahan serta memperbaikinya atau menyuruh siswa memperbaikinya sendiri.

2.         Kegunaan Umpan Balik
Umpan balikmemiliki tiga fungsi utama, yaitu:
a.       Fungsi Informasional
Tes sebagai alat penilaian pencapaian/hasil belajar peserta didik diberikan menurut kriteria tertentu yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Dengan demikian, memberikan informasi tentang sejauh mana peserta didik telah menguasai materi yang diterimanya dalam proses pembelajaran. Berdasarkan informasi ini, dapat diupayakan umpan balik berupa pengayaan atau perbaikan.[9]
Slameto (1988) mengacu Kulhavy dan Anderson (1972) yang dalam studinya menemukan bahwa umpan balik yang ditunda  (delayed feedback) lebih efektif daripada umpan balik yang segera (emmediate feedback).  Yang dimaksud dengan delayed feedback adalah umpan balik yang diberikan paling cepat dau hari setelah tes. Immediate feddback memberikan informasi tentang  jawaban yang benar  sementara dalam ingatannya masih terdapat jawabannya yang salah. Dengan demikian jawaban yang benar maupun yang salah bercampur baur dalam ingatan siswa. Hal ini merupakan hambatan bagi siswa dalam mengingat jawaban yang benar.
b.      Fungsi Motivasional
Dengan memberikan umpan balik itu maka tes sekaligus pula berfungsi sebagai motivator bagi para siswa untuk belajar. Guru-guru berpikir dan berharap bahwa dengan menggunakan tes sebagai ancaman, mereka dapat meningkatkan kesungguhan belajar pada siswa.  Hal semcam ini justru menimbulkan kecemasan pada siswa pada saat mengerejakan soal-soal di bawah tekanan mental semacam itu sehingga hasilnya tidak masksimal. Padahal tes harus diapandang dalam kesatuan integral dengan tujuan intrusksional dan dengan proses belajar-mengajar, dan sebagai mekanisme untuk memberikan umpan balik kepada siswa.
c.       Fungsi Komunikasional
Pemberian unpan balik merupakan upaya komunikasi antara siswa dan guru. Guru menyampaikan hasil evaluasi kepada siswa, dan bersama siswa membahas upaya peningkatan atau perbaikannya.  Dengan demikian, melalui umpan balik siswa mengetahui letak kelemahannya, kemudian guru dan siswa bersama-ssama bereaksi terhadap hasil tersebut.[10]
3.             Tindak Lanjut Hasil Belajar
Evaluasi peserta didik tidak hanya untuk evaluasi itu sendiri melainkan harus ditindak lanjut. Tindak lanjut  tersebut bermacam-macam sesuai dengan tujuan dan hasil evaluasi. Adapun beberapa tindak lanjut tersebut meliputi:
a.         Pengayaan
Pengayaan perlu dilakukan jika materi pelajaran yang diberikan kepada peserta didiktelah dikuasai sepenuhnya. Ini agar peserta didik yang telah paham terhadap materi yang telah diberikan, menjadi makin kaya pengetahuan.
b.        Mengadakan remidi
Remidi diberika kepada peserta didik, baik secara kelompok maupun secara individual. remidi diberikan secara kelompok, manakala kasusnya adalah kasus keompok. Sebaliknya, remidi diberikan secara individual, manakala kasusnya adalah kasus individu.
c.         Mengulangi pelajaran 
Penyajian pelajaran perlu diulangi, jika peserta didik sebagian besar belum menguasai  pelajaran berdasarkan hasil evaluasi.
d.        Mengadakan promosi, kenaikan dan kelulusan
Dari hasil evaluasi akan dapat diketahui, mana peserta didik yang layak dipromosikan, dinaikkan, diluluskan dan sebaliknya;  tidak dinaikkan dan tidak diluluskan.
e.         Pelaporan
Pelaporan hasil evaluasi, dapat dilakukan oleh guru kepad peserta didik sendiri, kepala sekolah dan orang tua. Peserta didik sendiri perlu mendapatkan laporan hasil dialkukan evaluasi, agar mereka mendaptkan umpan balik mengenai hasil belajarnya.[11]








BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Evaluasi pembelajaran dapat diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan.  Evaluasi adalah kegiatan mengukur dan menilai, megukur lebih bersifat kuantitatif, sedangkan menilai lebih bersifat kualitatif. Evaluasi memiliki fungsi sebagai:
a.    Fungsi proknostik
b.    Fungsi diagnostik
c.    Fungsi sertifikat
Setelah dilakukan evalusi maka dibeikan umpan balik terhadap hasil evaluasi.  Umpan balik ini merupakan pemberian informasi yang diperoleh dari tes atau alat ukur lainnya kepada siswa untuk memeperbaiki atau meningkatkan pencapaian hasil belajarnya. Kegunaan dari umpan balik  diantaranya:
a.    Fungsi informasional
b.    Fungsi motivasional
c.    Fungsi komunkasional  










DAFTAR PUSTAKA


Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Imron, Ali. 2012. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
Mustakim, Zaenal. 2017. Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan: IAIN Pekalongan Press.
Silverius, Suke. 1991. Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik. Jakarta:PT Raja Grafino Persada.
Sudjiono, Anas. 1996. Pengantar Evalusi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.



[1] Zaenal Mustakin, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan: IAIN Pekalongan Press, 2017), hlm. 178
[2]Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 1-4
[3]Zaenal Mustakin, Strategi dan Metedoe........ hlm. 185-187
[4]Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm. 119-120
[5]Anas Sudijono, Pengantar Evalusi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 17 
[6]Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode.......... hlm. 190
[7]Suke Silverius, Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik, (Jakarta:PT Raja Grafino Persada, 1991). Hlm. 148-149
[8] Zaenal  Mustakin, Strategi dan Metode........ hlm. 191
[9]Zaenal Mustakim, Strategi Belajar dan........ hlm. 196
[10]Suke Silverius, Evalusi Hasil Belajar dan......... hlm. 150-152
[11]Ali Imron, Manajemen Peserta Didik.......... hlm. 139-141 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar