KONSEP DASAR PEMBELAJARAN
(KOMPONEN PEMBELAJARAN)
ANITA RISQIANA
NIM. 2317078
KELAS E
JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2018
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah,
puji syukur ke hadirat Allah SWT. atas segala
nikmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “KOMPONEN PEMBELAJARAN” ini dapat diselesaikan. Shalawat
dan salam senantiasa tercurah kepada sebaik-baik manusia, Nabi Muhammad SAW., keluarganya,
dan sahabatnya.
Makalah
ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu,
penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik konstruktif dari pembaca
guna penyempurnaan penulisan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini menambah
khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi mahasiswa. Amin yaa robbal ‘alamin.
Pekalongan, September 2018
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................. ii
DAFTAR ISI.............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................. 1
C.
Metode Pemecahan Masalah................................................. 1
D.
Sistematika Penulisan
Makalah............................................ 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
A. Makna Pembelajaran.............................................................. 3
B. Komponen-komponen Pembelajaran..................................... 3
BAB III PENUTUP................................................................................. 10
A. Simpulan................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 11
BIODATA PENULIS................................................................................ 12
LAMPIRAN............................................................................................... 13
A.
Latar Belakang
Komponen
merupakan bagian dari suatu sistem yang memiliki peran dalam keseluruhan
berlangsungnya suatu proses untuk mencapai tujuan sistem. Pembelajaran adalah
suatu sistem yang artinya keseluruhan terdiri dari komponen-komponen yang
berinteraksi antara satu dengan yang lainnya secara keseluruhan untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Komponen
tersebut adalah tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat dan
evaluasi. Dari komponen-komponen pembelajaran tersebut, tujuan dijadikan fokus
utama pengembangan, artinya komponen-komponen yang lain dikembangkan mengacu
pada komponen tujuan yang ingin dicapai.
Jadi,
komponen pembelajaran adalah bagian-bagian dari sistem proses pembelajaran yang
menentukan berhasil atau tidaknya proses pembelajaran tersebut. Pada makalah yang penulis buat
membahas tentang komponen-komponen pembelajaran yang mengacu pada tujuan untuk
menambah pamahaman bagi pembaca berkaitan dengan pembelajaran dan
komponen-komponen yang ada didalamnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
tersebut perlu kiranya merumuskan masalah sebagai pijakan untuk terfokusnya
kajian makalah ini. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut.
1. Apa makna pembelajaran?
2. Bagaimana komponen
pembelajaran?
C.
Metode Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah
yang dilakukan melalui studi literatur/metode kajian pustaka, yaitu dengan
menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi lainnya yang merujuk
pada permasalahan yang dibahas. Langkah-langkah pemecahan masalahnya dimulai
dengan menentukan masalah yang akan
dibahas dengan melakukan perumusan masalah, melakukan langkah-langkah
pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran, perumusan jawaban
permasalahan dari berbagai sumber, dan penyintesisan serta pengorganisasian
jawaban permasalahan.
D. Sistematika Penulisan
Makalah
Makalah ini ditulis dalam
tiga bagian, meliputi: Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri dari: latar
belakang masalah, perumusan masalah, metode pemecahan masalah, dan sistematika
penulisan makalah: Bab II, adalah pembahasan; Bab III, bagian penutup yang
terdiri dari simpulan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Makna Pembelajaran
Pembelajar berasal dari kata belajar, belajar
adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan,
meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan
kepribadian. Dalam konteks menjadi tahu atau proses memperoleh pengetahuan,
menurut pemahaman sains konvensional, kontak manusia dengan alam diistilahkan
dengan pengalaman (experience). Pengalaman yang terjadi berulang kali
melahirkan pengetahuan (knowledge), atau a body of knowledge. Definisi ini
merupakan definisi umum dalam pembelajaran sains secara konvensional, dan
beranggapan bahwa pengetahuan sudah terserak di alam, tinggal bagaimana siswa
atau pembelajar bereksplorasi, menggali dan menemukan kemudian memungutnya,
untuk memperoleh pengetahuan.[1]
Dalam referensi lain dikatakan bahwa
pembelajaran berasal dari kata belajar yang mendapat awalan “pem” dan akhiran
“an” menunjukan bahwa ada unsur dari luar yang bersifat “intervensi” agar
terjadi proses belajar. Jadi pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan oleh
faktor eksternal agar terjadi proses belajar pada diri individu yang belajar.[2]
B.
Komponen Pembelajaran
Kegiatan belajar mengajar mengandung sejumlah
komponen yang meliputi tujuan,bahan pelajaran,kegiatan pelajaran,kegiatan
belajar mengajar,metode, alat dan sumber, serta evaluasi.
1. Tujuan
“ Tujuan menentukan
jadi apakah anda kelak. ” (Julius Erving).
Tujuan merupakan suatu
cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan pembelajaran. Tidak ada suatu
pembelajaran yang diprogramkan tanpa tujuan, karena hal ini merupakan kegiatan
yang tidak memiliki kepastian dalam menentukan arah, target akhir dan prosedur
yang dilakukan.[3]
Dari pembelajaran sendiri terdapat tujuan pembelajaran, yaitu:
a.)
Hierarki Tujuan
Tujuan pembelajaran merupakan suatu target yang ingin
dicapai, oleh kegiatan pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini merupakan tujuan
antara dalam upaya mencapai tujuan-tujuan lain yang lebih tinggi tingkatannya,
yakni tujuan pendidikan dan tujuan pembangunan nasional. Dimulai danri tujuan
pembelajaran (umum dan khusus), tujuan-tujuan itu bertingkat, berakumulasi, dan
bersinergi untuk menuju tujuan yang lebih tinggi tingkatannya, yakni membangun
manusia (peserta didik) yang sesuai dengan yang dicita-citakan.
1.)
Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan
pendidikan merupakan tujuan yang sifatnya umum dan sering kali disebut dengan
tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan ini merupakan tujuan jangka
panjang yang ingin dicapai dan didasari oleh falsafah negara (Indonesia
didasari oleh Pancasila). Berdasarkan
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan
nasional (Indonesia) adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusiayang beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur. memiliki pengetahuan dan
keterpilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri,
serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
2.)
Tujuan institusional/lembaga
Tujuan
institusional merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh setiap sekolah atau
lembaga pendidikan. Tujuan institusional ini merupakan penjabaran dari tujuan
pendidikan sesuai dengan jenis dan sifat sekolah atau lembaga pendidikan. Oleh
karena itu, setiap sekolah atau lembaga
pendidikan memiliki tujuan institusionalnya sendiri-sendiri. Tidak sepcrti
tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional lebih bersifat konkret. Tujuan
institusional ini dapat dilihat dalam kurikulum setiap lembaga pendidikan.
3.)
Tujuan Kurikuler
Tujuan
kurikuler adalah tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bidang studi. Tujuan ini
dapat dilihat dari GBPP (Garis-garis Besar Program Pengajaran) setiap bidang
studi. Tujuan kurikuler merupakan penjabaran dari tujuan institusional,
sehingga kumulasi dari setiap kemajuan kurikuler ini akan mengembangkan tujuan
institusional.
4.)
Tujuan Instruksional/Pembelajaran
Tujuan
instruksional adalah tujuan yang ingin dicapai dari setiap kegiatan
instruksional atau pembelajaran. Tujuan ini sering kali dibedakan menjadi dua
bagian, yaitu: a) Tujuan Instruksional/Tujuan Pembelajaran Umum. Tujuan instruksional umum adalah tujuan
pembelajaran yang sifatnya masih umum dan belum dapat menggambarkan tingkah
laku yang lebih spesifik. Tujuan instruksional umum ini dapat dilihat dari
tujuan setiap pokok bahasan suatu bidang studi yang ada di dalam GBPP. b)
Tujuan Instruksional/Pcmbelajaran Khusus. Tujuan instruksional
khusus merupakan penjabaran dari tujuan instruksional umum. Tujuan ini
dirumuskan oleh guru dengan maksud agar tujuan instruksional umum tersebut
dapat lebih dispesifikkan dan mudah diukur tingkat ketercapaiannya.[4]
2.
Bahan Pembelajaran
Bahan atau materi merupakan medium untuk mencapai tujuan
pengajaran yang dikonsumsi peserta didik.
Bahan ajar merupakan materi yang terus
berkembang secara dinamis seiring dengan kemajuan dan tuntutan
perkembangan masyarakat. Bahan ajar yang diterima anak didik harus mampu
merespons setiap perubahan dan
mengantisipasi setap perkembangan yang
akan terjadi dimasa depan. Oleh karena itu, bahan pelajaran menurut
Suharsimi Arikunto (1990), merupakan unsur inti yang berada didalam kegiatan
belajar mengajar, karena menang bahan pelajaran
itulah yang diupayakan untuk dikuasai oleh anak didik. Karena itu lah
guru khususnya atau pengembang kurikulum lainnya, harus memikirkan sejauh mana bahan-bahan atau
topik yang tertera dalam silabus berkaitan dengan kebutuhan peserta didik
dimasa depan. Sebab, minat peserta didik akan bangkit bila suatu bahan
diajarkan sesuai dengan kebutuhannya.
Maslow,sebagaimana
dikutip dari Sudirman (1988), berkeyakinan bahwa minat seseorang akan muncul
bila sesuatu itu terkait dengan kebutuhannya. Jadi, bahan pelajaran yang sesuai
dengan anak didik akan memotivasi anak didik dalam jangka waktu tertentu. Denagan demikian bahan pembelajaran merupakan
komponen yang tidak bisa diabaikan dalam pengajaran, sebab bahan pengajaran
merupakan inti dalam proses belajarengajar.[5]
Bahan
atau materi pembelajaran pada dasarnya adalah "isi" dari kurikulum,
yakni berupa mata pelajaran atau bidang studi dengan topik atau sub topik dan
rinciannya. Secara umum isi kurikulum dapat dipilah menjadi tiga unsur utama,
yaitu: logika (pengetahuan tentang benar-salah, berdasarkan prosedur keilmuan),
etika (pengetahuan tentang baik buruk) berupa muatan nilai moral, dan estetika
(pengetahuan tentang indah jelek) berupa muatan nilai seni. Sedangkan bila memilahnya berdasarkan
Taksonomi Bloom,dkk., bahan pembelajaran itu berupa kognitif (pengetahuan),
afektif (sikap/nilai), dan psikomotor (keterampilan). Bila dirinci lebih lanjut, isi kurikulum atau bahan
pembelajaran itu dapat dikategorikan menjadi enam jenis, yaitu:
a.)
Fakta adalah suatu yang telah terjadi atau telah dialami
atau dikerjakan, bisa berupa objek atau keadaan tentang suatu hal.
b.)
Konsep atau teori adalah suatu ide atau gagasan atau
suatu pengertian umum, suatu set atau sistem pernyataan yang menjelaskan
serangkaian fakta, diaman pernyataan tersebut harus memadukan, universal, dan
meramalkan.
c.)
Prinsip merupakan suatu aturan atau kaidah untuk
melakukan sesuatu, atau kebenaran dasar sebagai titik tolak untuk berpikir.
d.)
proses merupakan serangkaian gerakan,
perubahan, perkembangan atau suatu cara atau prosedur untuk melakukan kegiatan
secara operasional.
e.)
Nilai adalah suatu pola, ukuran norma atau
suatu tipe atau model.
f.)
Keterampilan adalah suatu kemampuan untuk berbuat sesuatu baik dalam pengertian
fisik maupun mental.[6]
3.
Kegiatan Belajar Mengajar
Mengajar diartikan
sebagai suatu keadaan atau suatu aktivitas untuk menciptakan suatu
situasi yang mampu mendorong siswa untuk
belajar. Situasi ini tidak harus berupa transformasi pengetahuan dari guru kepada siswa saja, akan tetapi dapat dengan
cara lain misalnya belajar melalui media pembelajaran yang sudah disiapkan.[7]
Dalam kegiatan belajar mengajar guru dan peserta didik terlibat dalam sebuah
interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. Dalam interaksi itu peserta
didiklah yang lebih aktif, bukan gurunya. Seperti yang dikehendaki olen
pendekatan CBSA (cara belajar siswa aktif), murid sebagai sentral pembelajaran.
Keaktifan anak didik tentu mencangkup kegiatan fisik dan mental, individu dan
kelompok. Oleh karena itu interaksi dikatakan maksimal bila terjadi antara guru
dengan peserta didik. Antara peserta didik dengan guru, antara peserta didik
dengan peserta didik, antara peserta didik dengan bahan dan media pembelajaran,
bahkan peserta didik dengan dirinya sendiri, namun tetap dalam kerangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.[8]
4.
Metode
Metode pembelajaran adalah seperangkat komponen yang
telah dikombinasikan secara optimal untuk kualitas pembelajaran.[9]
Metode dan teknik didalam proses belajar mengajar bergantung pada tingkah laku
yang terkandung dalam rumusan tujuan pembelajaran.[10]
Ada lima faktor yang mempengaruhi penggunaan metode
mengajar, yaitu:
a.
Tujuan dengan berbagai jenis dan fungsinya.
b.
Anak didik dengan berbagai tingkat kematangannya.
c.
Situasi berlainan keadaannya.
d.
Fasilitas bervariasi secara kualitas dan kuantitasnya.
e.
Kepribadian dan kompetensi guru yang berbeda-beda.[11]
5.
Alat
Alat adalah segala sesuatu yang dapat dipakai untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Alat mempunyai tiga fungsi yaitu: alat sebagai
pelengkap, alat sebagai pembantu untuk memudahkan mencapai tujuan, alat sebagai
tujuan itu sendiri.[12]
6.
Evaluasi
Evaluasi dapat didefinisikan sebagai penilaian tujuan
prestasi melalui pengumpulan dan analisa data yang berguna untuk membuat
keputusan pada nilai dari sebuah program. Klarifikasi evaluasi dapat dilakukan
berdasarkan pada: apa yang dievaluasi, tujuan evaluasi, fokus evaluasi, metode
evaluasi, pendekatan evaluasi, lingkup atau tataran yang dievaluasi dan
orientasinya.[13]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pembelajaran adalah proses
memperoleh pengetahuan, menurut pemahaman sains konvensional, kontak manusia
dengan alam diistilahkan dengan pengalaman (experience). Pembelajaran sendiri
terdiri atas beberapa komponen yang menjadikanya bagian-bagian dari sistem proses pembelajaran yang menentukan berhasil
atau tidaknya proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Suyono dan Hariyanto. 2015. BELAJAR
DAN PEMBELAJARAN TEORI DAN KONSEP DASAR. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Karwono dan Heni. 2017. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN SERTA
PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR. Depok: Rajawali Pers.
Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno. 2009. STRATEGI BELAJAR
MENGAJAR. Bandung: PT. RAFIEKA ADITAMA.
Tim Pengembang MKDP. 2013. KURIKULUM DAN PENGEMBANGAN.
Jakarta: Rajawali Pers.
Aunurrahman.
2010. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN. Bandumg: Alfabeta.
Taniredja, Tukiran. 2011. MODEL-MODL
PEMBELAJARAN INOVATIF. Bandung: Alfabeta.
Mustakim, Zaenal. 2018. STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN (Edisi Revisi). Pekalongan: IAIN Pekalongan Press.
Winaryanti, Eny. 2014. EVALUASI SUPERVISI PEMBELAJARANYogyakarta:
Graha Ilmu.
BIODATA PENULIS
Nama : Anita
Risqiana
Tempat, Tanggal Lahir : 26 Oktober 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Coprayan,
Kec. Buaran
Riwayat Pendidikan : 1. RA Coprayan
2. MII Paweden
3. MTs IN Banyurep Ageng
4. MAS Simbang Kulon
5. IAIN Pekalongan (Sekarang)
LAMPIRAN
[1] Suyono & Hariyanto, BELAJAR
DAN PEMBELAJARAN TEORI DAN KONSEP DASAR, Cet.5 (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015), hlm.
9-11.
[2] Karwono & Heni, BELAJAR DAN
PEMBELAJARAN SERTA PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR, Cet.1 (Depok: Rajawali Pers,
2017), hlm. 19-20.
[3] Pupuh
Fathurrohman & Sobry Sutikno, STRATEGI BELAJAR MENGAJAR, Cet.
3(Bandung: PT. RAFIEKA ADITAMA, 2009). hlm. 13.
[4] Tim Pengembang
MKDP, KURIKULUM DAN PENGEMBANGAN, Cet. 3(Jakarta: Rajawali Pers, 2013),
hlm. 148-150.
[5] Pupuh
Fathurrohman & Sobry Sutikno, Op.Cit., hlm. 14.
[6] Tim Pengembang
MKDP, Op. Cit, hlm. 152.
[7] Aunurrahman, BELAJAR
DAN PEMBELAJARAN, (Bandumg: Alfabeta, 2010)., hlm, 34.
[8] Pupuh
Fathurrohman & Sobry Sutikno, Op.Cit., hlm. 14-15.
[9] Tukiran
Taniredja, MODEL-MODL PEMBELAJARAN INOVATIF, (Bandung: Alfabeta,2011).,
hlm, 1.
[10] Tim Pengembang
MKDP, Op. Cit, hlm. 153.
[11] Pupuh
Fathurrohman & Sobry Sutikno, Op.Cit., hlm. 15.
[12]Zaenal
Mustakim, STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN (Edisi Revisi), Cet.
6 (Pekalongan: IAIN Pekalongan Press, 2018), hlm. 50.
[13] Eny
Winaryanti, EVALUASI SUPERVISI PEMBELAJARAN, Cet. 1, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2014)., hlm. 85-86.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar